Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, dengan segala rahmat dan
hidayah-Nya yang telah dikaruniakan pada penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan makalah pengantar Iso 9001 ini, yang merupakan salah satu syarat untuk
memenuhi tugas kuliah serta menyelesaikan kuliah pada Jurusan Teknik Mesin Universitas
Negeri Jakarta.
Besarnya manfaat yang penulis peroleh dalam pembuatan makalah ini, kerena penulis
dapat mengetahui secara langsung bagaimana aplikasi dari ilmu yang telah didapatkan dari
berbagai sumber. Dan diharapkan dengan adanya makalah”ISO (International Organization for
Standardization)”dapat mendapat pengetahuan bagaimana penerapan ISO itu sendiri.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dari isi maupun
penyajiannya,karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 01 November 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................         
DAFTAR ISI...............................................................................................        

BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang............................................................................................        
2.      Perumusan Masalah....................................................................................        
3.      Tujuan Program..........................................................................................        

BAB II PEMBAHASAN
1.   Sistem Manajemen Mutu – SMM ISO ...................................................  
2.   Sistem Manajemen Mutu – SMM ISO 9001 : 2008.................................     
3.   Prinsip SMM ISO 9001 : 2008 ............................................................      
4.   Manfaat Penerapan  SMM ISO 9001 : 2008 ........................................       

5.      Dalam ISO 9001 Ada 2 Kategori...............................................................        


6.      AUDIT MUTU dan DOKUMENTASI STUDI MUTU............................        
7.      Sertifikasi...................................................................................................        
8.      Aktivitas ISO 9001:2008 Informal Dalam Bahasa....................................        
9.  Beberapa Persyaratan Dalam ISO 9001.....................................................        
10.  Kumpulan Standar Dalam  ISO 9001........................................................        
11.  Keuntungan................................................................................................        

BAB III PENUTUP


1.      Kesimpulan................................................................................................       
2.      DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................       
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Di Indonesia peran ISO sangat vital karena selain sebagai jaminan kualitas suatu
perusahaan ISO 9001 juga dapat menimbulkan persaingan antar perusahaan jasa konstruksi
untuk segera memiliki ISO 9001 sehingga banyak perusahaan jasa konstruksi yang memiliki ISO
9001 tetapi tidak sedikit perusahaan jasa konstruksi yang hanya memiliki lebel ISO 9001 tidak
menjalakan standart ISO 9001 itu sendiri.

Hal ini membuktikan walaupun suatu perusahan itu memiliki ISO namun tidak menutup
kemungkinan produk yang dihasilkan suatu perusahaan akan baik. Tetap semuanya ditentukan
oleh kinerja perusahaan itu sendiri. ISO 9001 merupakan rangkaian standar untuk sistem
manajemen kualitas.
ISO 9001 dikelola oleh ISO, dengan Organisasi Internasional untuk standardisasi dan
diselenggarakan oleh badan-badan akreditasi dan sertifikasi. Namun Aturan-aturan itu telah
diperbarui, waktu dan perubahan dalam persyaratan untuk kualitas, mendorong perubahan ISO
sehingga muncul ISO 9001.

Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit secara independen dan bersertifikat
yang akan di conformance dengan ISO 9001 Mei publik negara itu "ISO 9001 certified" atau
"ISO 9001 terdaftar". Sertifikasi untuk ISO 9001 standar tidak menjamin kualitas akhir setiap
produk dan jasa, namun certifies resmi proses bisnis yang sedang diterapkan.

Walaupun standar yang berasal dari pabrik, mereka kini bekerja di beberapa jenis


organisasi. Sebuah "produk", dalam kosa kata ISO, dapat diartikan sebagai benda fisik, jasa,
atau perangkat lunak. Ini adalah latar belakang yang akan kami bahas dalam makalah ini pada
bagian pembahasan.

2.      Perumusan Masalah
Dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka untuk mengantisipasi
dalam beberapa masalah. kami dapat merumuskan permasalahan-permasalahan yang harus
dipertimbangkan untuk memperoleh suatu kesimpulan, permasalahan tersebut antara lain:
1.      Apa perbedaan perusahan yang mendapat ISO 9001 dengan perusahaan yang tidak memperoleh
ISO 9001.
2.      Seberapa besar pengaruh ISO 9001 terhadap kinerja suatu perusahan.
3.      Tujuan Penulisan

Dalam penulisan makalah ini tujuan yang diutamakan untuk mengetahui seberapa besar
peranan ISO dalam meningkatkan kualitas dan mutu suatu perusahaan. Secara detail tujuan
makalah ini, adalah:

1.      Menjelaskan Apa itu ISO 9001


2.      Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ISO dalam suatu perusahan.
3.      Menjelaskan tujuan atau manfaat serta kesulitan dari ISO 9001
BAB II
KAJIAN TEORI

A.     Sistem Manajemen Mutu – SMM ISO


Manajemen mutu (quality management) dirangkai secara sinergi/terpadu yang
kemudian lebih dikenal dengan Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Manajemen,
TQM). Istilah TQM dikalangan masyarakat lebih familier dengan Sistem Manajemen
Mutu – SMM [5].
Tujuan dari SMM yakni kepuasan pelanggan yang ditunjukkan melalui
terpenuhinya standar ISO yang disepakati. Dari sinilah awal mula dikenal Sistem
Manajemen Mutu terstandar – SMM ISO.
Penerapan SMM ISO, dilakukan oleh produsen dalam upaya meningkatkan
pangsa pasar melalui sertifikasi. Sertifikasi SMM ISO merupakan kemasan produk yang
terdapat di lembaga IOS. Produsen secara otonom dapat memilih model-model SMM
ISO yang tersedia.
Dalam buku ISO 9000 Standar Kualitas Dunia, James G Petterson  memberikan
gambaran pembeda antara SMM ISO yang satu dengan yang lainnya yakni [6]:
           SMM ISO 9000 : merupakan bagian seri SMM ISO 9001, 9002, 9003, dan SMM ISO
9004. SMM ISO 9000 sebagai petunjuk menuju pada keseluruhan seri SMM ISO.
           SMM ISO 9001 : sebagai SMM ISO paling komprehensif. Berlaku bagi desain dan
pengembangan, produksi pemberian layanan kepada pelanggan, melalui panduan
bagaimana proses produksi.
           SMM ISO 9002 : berlaku untuk fasilitas penyediaan produk – sesuai dengan desain
atau spesifikasi yang disediakan oleh pelanggan
           SMM ISO 9003 : berlaku hanya untuk prosedur pemeriksaan dan pengujian akhir.
Merupakan bagian yang paling rinci dalam kelompok seri SMM ISO
           SMM ISO 9004 : merupakan elemen dasar dalam proses pengembangan sistem mutu,
disesuaikan dengan situasi spesifik instansi yang bersangkutan.

B.    Sistem Manajemen Mutu – SSM ISO 9001 : 2008


Standar Internasional Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001 menetapkan
persyaratan dan rekomendasi untuk desain dari Sistem Manajemen Mutu. Organisasi
menjamin produk yang memenuhi persyaratan, dan bertanggungjawab untuk
memberikan jaminan mutu atas produk tertentu yang ditetapkan. Persyaratan yang
ditetapkan tersebut, merupakan kebutuhan spesifik dari pelanggan.
SMM ISO 9001 didefinisikan sebagai sistem yang berorientasi pada pendekatan
proses [7]. SMM ISO ini ditinjau ulang sedikitnya setiap lima tahun sekali. SMM ISO
9001, bukan merupakan standar produk karena SMM ISO 9001 ini tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh produk. Tidak ada kriteria
penerimaan produk dalam ISO 9001. SMM ISO 9001 hanya merupakan standar proses
Sistem Manajemen Mutu.
Perkembangan di lapangan menunjukkan lain, label SMM ISO 9001 dilekatkan
juga pada produk jasa sebagai model kompetitif. Contohnya : Pelayanan Rumah Sakit,
Pelayanan Terpadu Satu Atap, Jasa Transportasi, Jasa Konstruksi, Jasa Pendidikan,
termasuk Jasa Diklat serta produk jasa lainnya. Institusi-institusi tersebut berlomba-
lomba mengemas SMM ISO 9001 sebagai lambang prestise.
Pada umumnya SMM ISO 9001 dilakukan oleh produsen sebagai bagian dari
inovasi dan pengembangan kemasan produk. Sertifikasi SMM ISO 9001 dilekatkan
pada produk (product), sebagai jaminan mutu proses. Perburuan SMM ISO 9001
merupakan strategi produsen menghadapi persaingan. Melalui kemasan SMM ISO
9001 merupakan strategi produsen menghadapi persaingan. Melalui kemasan SMM
ISO 9001 sekaligus untuk menunjukkan eksistensi produk dengan mutu berbeda
dibandingkan dengan produk yang lain.
 Beberapa hal yang dapat dipelajari dalam Sistem Manajemen Mutu yaitu Prinsip
Manajemen Mutu, manfaat manajemen mutu dan persyaratan Sistem Manajemen
Mutu  SMM ISO 9001 serta perkembangannya. Perlu diketahui pada tanggal 23
Desember 2008, Badan Standar Nasional menerbitkan persyaratan SMM ISO 9001
berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Sehingga jika semula masyarakat mengenal
Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001;2000, kini berubah menjadi – SMM ISO
9001:2008.
C.    Prinsip SMM ISO 9001 : 2008
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dibangun atas 8 (delapan) prinsip.
Kedelapan prinsip yang merupakan ruh dari standar ISO 9001:2008 ini dituangkan
dalam bentuk klausul-klausul (persyaratan) sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
yang juga berjumlah 8 (delapan) klausul [8]. Kedelapan prinsip itu adalah :
1.   Fokus Pada Pelanggan
Keberlangsungan suatu perusahaan sangatlah bergantung kepada pelanggannya.
Oleh karena itu, pelanggan menjadi salah satu fokus penting yang harus diperhatikan.
Perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diharuskan
memiliki strategi khusus untuk terus-menerus memantau kepuasan pelanggan.
Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah
           Meneliti dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan
           Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
           Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan di
seluruh tingkatan organisasi.
           Mengukur kepuasan pelanggan (survey kepuasan pelanggan) dan menindaklanjuti
hasilnya.
           Memastikan
pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan dan kepuasan
pihak berkepentingan lainnya (seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal,
masyarakat lokal dan masyarakat secara keseluruhan).

2.   Kepemimpinan
Pemimpin merupakan elemen terpenting di dalam suatu organisasi. Keberhasilan
suatu organisasi biasanya dimulai dari kecakapan pemimpin dalam memaksimalkan
potensi sumber daya yang dimilikinya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait
dengan prinsip ini adalah:
           Memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan termasuk pelanggan,
pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan masyarakat secara
keseluruhan.
           Membangun visi yang jelas tentang masa depan organisasi.
           Menetapkan tujuan dan target yang SMART (Spesific, Measurable, Achievable,
Realistic, Time Target)
           Menyediakan Sumberdaya yang diperlukan baik Sumber daya manusia atau asset.
           Memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kompetensi karyawan

3.   Keterlibatan Karyawan
Sebaik apapun strategi yang ditetapkan pihak manajemen tidak akan ada
gunanya bila tidak diamini oleh seluruh karyawan yang ada di organisasi. Oleh karena
itu, peran aktif dari karyawan sangat dibutuhkan untuk keberhasilan implementasi
sistem manajemen mutu. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk prinsip ini adalah :
           Setiap karyawan harus memahami pentingnya kontribusi dan peran mereka dalam
organisasi.
           Setiap karyawan harus mengidentifikasi hambatan terhadap kinerja mereka.
           Setiap karyawan harus memahami tugas dan tanggung jawab mereka.
           Setiap karyawan harus secara aktif mencari kesempatan untuk meningkatkan
kompetensi, pengetahuan dan pengalaman.
           Setiap karyawan bebas berbagi pengetahuan dan pengalaman.

4.   Pendekatan Proses
Sebuah hasil yang hendak dicapai akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-
kegiatan dan sumberdaya terkait dikelola sebagai suatu kesatuan proses yang tidak
dapat dipisahkan. Ini juga berarti bahwa yang terpenting dalam Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 adalah proses bukan hasil. Artinya, target yang tidak tercapai
bukanlah masalah majour yang tidak dapat dimaafkan selama kegagalan tersebut
dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya.  Beberapa hal yang harus dilakukan
terkait prinsip ini adalah :
           Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh
hasil yang diinginkan.
           Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan
kunci (utama) organisasi.
           Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
           Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di
dalam organisasi.
           Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan
meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
           Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok
dan pihak berkepentingan lainnya.

5. Pendekatan Sistem Pada Manajemen


Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling berkaitan sebagai
suatu sistem memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini :
           Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan
efisien.
           Memahami keterkaitan antara proses-proses dalam suatu sistem.
           Menyelaraskan dan mengintegrasikan proses-proses yang ada.
           Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang
diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi
hambatan lintas-fungsional.
           Memahami kemampuan organisasi dan menetapkan kendala sumber daya sebelum
mengambil tindakan.
           Terus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.
6. Perbaikan yang terus menerus
Perbaikan berkesinambungan dari kinerja keseluruhan organisasi harus menjadi
tujuan tetap organisasi. Ini juga berarti bahwa organisasi tidak boleh puas terhadap
hasil yang dicapai. Harus selalu ada peningkatan performa dari tahun ke tahun.
Beberapa hal yang harus dilakukan tekait prinsip ini adalah :
           Secara periodik melakukan pemeriksaan sistem seperti menjalankan kegiatan audit
internal.
           Secara periodik mengadakan rapat khusus yang membahas masalah yang berkaitan
dengan sistem manajemen mutu (biasa disebut rapat tinjauan manajemen).

7.   Pendekatan Faktual pada Pengambilan Keputusan


Keputusan yang efektif adalah keputusan didasarkan pada analisis data dan
informasi yang benar. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
           Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan dapat diandalkan.
           Membuat data yang dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
           Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid.
           Membuat
keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada analisis faktual,
seimbang dengan pengalaman dan intuisi.

8.   Hubungan yang Saling Menguntungkan dengan Pemasok


Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung dan hubungan yang
saling menguntungkan dan meningkatkan kemampuan keduanya untuk mencapai
target. Mutu produk atau jasa yang diberikan oleh pihak ketiga (vendor, rekanan,
supplier) sangat mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa) suatu
organisasi. Oleh karena itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal yang sangat
ditekankan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008. Hal yang harus dilakukan
terkait prinsip ini adalah:
           Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan
pertimbangan jangka panjang.
           Melakukan seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk (barang / jasa) yang
mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa) organisai.
Demikianlah 8 (delapan) prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang menjadi
dasar-dasar penerapan ISO 9001:2008. 8 prinsip ini bagaikan Pancasila sedangkan 8
klausulnya merupakan Undang-undang dasarnya. 8 prinsip ini bila diterapkan
seutuhnya maka akan mampu membantu organisasi anda dalam meraih apa yang
menjadi target organisasi anda.

D.    Manfaat Penerapan  SMM ISO 9001 : 2008


Banyak sekali perusahaan zaman sekarang ini menganggap bahwa penerapan ISO 9001:
2008 dalam sebuah instansi mereka merupakan bagian dari sebuah investasi system yang mana
keuntungan yang mereka peroleh tidak dapat langsung di rasakan saat itu juga  tetapi akan terasa
sekali apabila system tersebut telah di terapkan secara terus menerus. Ada beberapa manfaat atau
keuntungan yang akan di raih oleh sebuah instansi dalam penerapan ISO 9001 : 2008, diantaranya
adalah:
           Meningkatkan kepercayaan pelanggan
           Jaminan kualitas produk dan proses
           Meningkatkan produktivitas & “market gain”
           Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
           Sebagai alat analisa siapa dan bagaimana menghadapi kompetisi pasar
           Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
           Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
           Meningkatkan komunikasi internal dari sebuah instansi
           Meningkatkan image positif instansi dari kompetiter  
           Sistem terdokumentasi dan rapi
           Media untuk Pelatihan dan Pendidikan
Hampir di setiap kesempatan mengisi training pengenalan Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008, pimpinan puncak atau stakeholder pasti menanyakan apa manfaat penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 untuk mereka selaku pimpinan puncak dan penentu kebijakan. Ini
dikarenakan mereka memahami bahwa ISO 9001:2008 hanya sekedar membenahi administrasi
instansi saja. Padahal, jika penerapan ISO 9001:2008 bisa dioptimalkan, ISO 9001:2008 akan
menjadi alat yang powerfull untuk mengukur performa sebauh instansi.  
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 setidaknya menyediakan 5 parameter yang bisa
digunakan untuk mengukur kinerja sebauh instansi. Kelima parameter  tersebut adalah sebagai
berikut :
1.  Survey Kepuasan Pelanggan
Mengabaikan kepuasan pelanggan sama artinya membiarkan sebauh instansi ditepi jurang
kehancuran. Banyaknya pesaing yang bermunculan, menuntut instansi untuk bisa memberikan
produk atau pelayanan yang memiliki nilai tambah dibanding instansi lainnya. Oleh karena itu, ISO
9001:2008 mewajibkan sebauh instansi untuk melakukan survey kepuasan pelanggan secara
berkala demi mengetahui kualitas produk atau pelayanan di mata pelanggan.  Dengan mengadakan
survey, sebauh instansi bisa mengetahui strength dan weakness point. Dengan membandingkan
hasil survey tiap tahunnya, tentu instansi dapat membandingkan kinerja dari tahun ke tahun.
2.   Keluhan Pelanggan
Parameter kedua yang bisa digunakan untuk mengukur kinerja sebuah instansi adalah
keluhan pelanggan. ISO 9001:2008 mewajibkan instansi untuk mencatat, menindaklanjuti, dan
memonitor  keluhan pelanggan. Dengan begitu, sebuah instansi dapat dengan mudah mengevaluasi
kinerja dan memberikan perbaikan yang memuaskan bagi pelanggan.
3.   Audit Internal
Tidak ada yang menjamin sistem yang dirancang dengan baik di awal akan berjalan mulus
ketika sudah sampai pada level pelaksana. Oleh karena itu, konsep PDCA (Plan-D0-Check-Action)
sangat penting untuk diterapkan. ISO 9001:2008 mewajibkan instansi melakukan kegiatan audit
internal sebagai bentuk pelaksanaan “Check” dari konsep PDCA.  Dengan melakukan audit internal,
akan diketahui masalah apa yang sering dialami oleh masing-masing divisi termasuk divisi mana
yang paling banyak bermasalah. Dengan demikian, perbaikan sistem dapat dilakukan secara
menyeluruh.
4.   Pengendalian Produk Tidak Sesuai
ISO 9001:2008 mewajibkan sebuah instansi  membuat standar mutu produk untuk kemudian
dibuatkan standar pemeriksaan produk. Ini harus dilakukan untuk memastikan produk yang
dihasilkan benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi yang dipersyaratkan baik oleh produsen,
regulasi, maupun pelanggan. Dengan menetapkan standar ini, pelaksana di lapangan dapat dengan
mudah menetapkan mana produk yang lulus pemeriksaan dan yang ditolak. Selain itu, ISO
9001:2008 juga mewajibkan untuk mencatat dan melaporkan semua jenis ketidaksesuaian produk
untuk kemudian direkapitulasi dan dianalisis agar bisa diketahui berapa persen efesiensi produksi.

5.   Pencapaian Sasaran Mutu


Sasaran mutu adalah target kerja yang ditetapkan untuk setiap divisi. Biasanya, sebuah
instansi yang belum menerapkan sistem manajemen dengan baik cenderung hanya memberikan
target untuk divisi tertentu saja, terutama divisi yang “menghasilkan uang” atau “menghabiskan
uang”. Sebut saja misalnya divisi sales / marketing dan divisi produksi. Divisi lain apalagi divisi
supporting seperti HRD/SDM/Personalia dan Purchasing dibiarkan bekerja tanpa target, Sedangkan
ISO 9001:2008 mewajibkan pimpinan puncak untuk menetapkan target untuk seluruh divisi. Karena
instansi wajib memandang seluruh divisi yang ada sebagai satu kesatuan yang semuanya memiliki
sumbangsih dalam memajukan instansinya. Dengan membandingkan 5 parameter di atas, maka
manajemen puncak dapat mengukur kinerja instansinya secara meyakinkan.  
BAB III
PENUTUP

  Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa perusahan yang memiliki ISO belum
tentu menghasilkan atau mengciptakan produk yang berkualitas dan bermutu.
Hal ini dikarnakan untuk menciptakan sebuah produk yang bermutu dan berkualitas suatu
perusahan juga harus didukung dengan tenaga-tenaga ahli sesuai dengan bidang pekerjaannya .
Dalam menerapkan sistem manajemen mutu berstandar ISO 9001:2015 diperlukan suatu
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik merupakan awal keberhasilan dalam
menjalankan organisasi . Perencanaan untuk menerapkan sistem manajemen mutu berstandar
ISO 9001:2015 dilakukan berdasarkan pada penerapan prinsip-prinsip manajemen mutu
terpadu (Total Quality Management: TQM).
Daftar pustaka
www.yahoo.com s earch ISO 9001
www.google.com  search ketentuan-ketentuan ISO 9001
www.yahoo.com  search sejarah ISO 9001
https://www.academia.edu/19773612/makalah_iso_9001_2015
http://penelitianasyik.blogspot.com/2015/06/penerapan-sistem-manajemen-mutu-iso.html
http://www.smkn1smd-radio.com/berita/read/9/surveillance-ke-4-smm-iso-9001:2008,
diakses tanggal 6 juni 2015.

Prabowo, Sugeng Listyo, Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di


Perguruan Tinggi,  Malang : UIN Malang Press, 2009.

https://strategibisnisdanisoseries.wordpress.com/2013/01/29/sekilas-tentang-iso-2009-
2008, diakses tanggal 6 juni 2015.

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik, Yogyakarta : Gajah Mada University Press,


2003.
Sobana, Tips Memahami Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, Bandung: Alfabeta, 2012.

James G Patterson, ISO 9000 Standar Kualitas Dunia, Jakarta : Indeks, 2010.


http://konsultaniso.web.id/sistem-manajemen-mutu-iso-90012008/prinsip-sistem-
manajemen-mutu-iso- 9001:2008, diakses tanggal 6 juni 2015
Gaspersz, ISO 9001 : 2000 and Continual Quality Improvement, Jakarta : Gramedia,
2003.

Anda mungkin juga menyukai