Oleh :
dr. Ratih Nurdiany Sumirat
1506692913
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
a. Mengabaikan risiko sama sekali, karena dianggap merupakan hal yang diluar
kendali manajemen. Pendapat tersebut, merupakan cara pendekatan yang tidak
tepat, karena tidak semua risiko berada diluar jangkauan kendali organisasi /
perusahaan.
b. Menghindari semua kegiatan atau proses produksi yang memiliki risiko. Hal
ini merupakan sesuatu yang tidak mungkin dilaksanakan, karena semua aktivitas
ditempat kerja sampai tingkat tertentu selalu mengandung risiko.
1
kesejahteraan dan kepercayaan masyarakat memerlukan penyelenggaraan
manajemen risiko yang dilaksanakan melalui partisipasi pihak terkait.
2
yang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mencegah terjadinya
Kecelakaan ataupun Penyakit Akibat Kerja diperlukan dilakukan penilaian risiko
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kelompok pekerja ini.
1.3 TUJUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Gambar 1 Bagan Proses Manajemen Risiko
Sumber : Australia/ New Zealand Standard AS/NZS 4360:2004
5
2.1.1 PERSIAPAN
Identifikasi bahaya tidak selalu mudah dan kasat mata karena itu
memerlukan metode atau teknik identifikasi bahaya yang sering digunakan, antara
lain;5
Check List
What If
Preliminary Hazard Analysis
Failure Mode and Effect Analysis
Hazop
Fault Tree Analysis
6
Event Tree Analysis
Quantitative Risk Analysis
7
Sifat Alami Hazard
Kombinasi Hazard
Jenis-jenis cidera dan sakit yang dapat diramalkan terhadap paparan yang
ada.
Konsekuensi durasi dan paparan terhadap Hazard
Tempat kerja dan layoutnya
Organisasi pekerjaan
RR of Occurance X Severity
Resiko (Risk) = Likelihood
8
Cara Semi-Kuantitatif : Melakukan analisis dan menilai suatu risiko
dengan cara membandingkan terhadap suatu deskripsi atau uraian dari
parameter (peluang dan akibat) yang digunakan, namun pada uraian atau
deskripsi dari parameter dinyatakan dengan nilai atau score tertentu. Cara
ini menggunakan metode matriks sbb4 ;
9
SEVERITY HEALTH
The potential for 200 or more fatalities (or onset of life threatening
A
health effects)
* First aid
H * Single or multiple over-exposures causing noticeable irritation but
no actual health effects
10
Eliminasi : pengendalian ini dilakukan dengan cara menghilangkan
sumber bahaya (hazard).
Substitusi : mengurangi risiko dari bahaya dengan cara mengganti
proses, mengganti input dengan yang lebih rendah risikonya.
Engineering : mengurangi risiko dari bahaya dengan metode rekayasa
teknik pada alat, mesin, infrastruktur, lingkungan, dan atau bangunan.
Administratif : mengurangi risiko bahaya dengan cera melakukan
pembuatan prosedur, aturan, pemasangan rambu (safety sign), tanda
peringatan, training dan seleksi terhadap kontraktor, material serta
mesin, cara pengatasan, penyimpanan dan pelabelan.
Alat Pelindung Diri : mengurangi risiko bahaya dengan cara
menggunakan alat perlindungan diri misalnya safety helmet, masker,
sepatu safety, coverall, kacamata keselamatan, dan alat pelindung diri
lainnya yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
2.1.5 DOKUMENTASI
Seluruh langkah dari proses manajemen risiko pada semua tingkatan perlu
direkam atau didokumentasikan sebagai praktek manajemen normal yang baik
sehingga apabila kejadian terburuk terjadi memungkinkan untuk dapat
menunjukkan bahwa prosedur yang ada telah diikuti.5
Sesuai dengan manajemen risiko maka setelah beberapa kurun waktu perlu
dilakukan monitoring dan peninjauan ulang secara sistematis. Akan selalu ada
potensial hazard yang baru untuk setiap tempat kerja. Hazard ini dapat disebabkan
oleh :
11
Perubahan lingkungan kerja
Mempekerjakan staff baru dengan tingkat kemampuan dan pengetahuan
yang berbeda
12
departemen keuangan, pajak, pengadaan barang (Procurement and Supply Chain),
pengeboran (wells), legal, human resource, HSE, engineering dan departemen
eksplorasi.
Projek ini dimulai pada tahun 2009 dan saat ini sudah beroperasi secara
optimum dengan 2 kilang, pengembangan Tangguh LNG saat ini sedang
berlangsung dengan rencana pengembangan kilang ketiga.
Per Oktober 2015, PT “B” mempekerjakan 965 pegawai tetap, dengan 577
pegawai di kantor pusat Jakarta dan 388 pegawai di Projek Tangguh LNG. Selain
pegawai tetap, terdapat sekitar 1200 pegawai kontraktor yang tersebar di Kantor
Jakarta dan Tangguh (Papua).
13
Gambar 1 - Proses Eksplorasi dan Upstream
14
Untuk dapat memahami lebih mendalam mengenai proses bisnis di PT
“B”, terutama pada projek Tangguh LNG, seperti telah diuraikan sebelumnya,
bahwa Tangguh LNG merupakan fasilitas yang memproduksi dan mengekspor
LNG dan kondensat gas yang berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia.
Perkembangan saat ini meliputi fasilitas untuk produksi, pengumpulan dan
transmisi LNG dari Vorwata Gas Field. Gas yang diproduksi di lepas pantai
ditransportasikan melalui pipa bawah laut ke LNG Plant onshore untuk kemudian
dipurifikasi dan dilikuefaksikan menjadi LNG untuk kemudian diekspor
menggunakan kapal tanker LNG.
Fasilitas marine untuk mensupport kegiatan ini terdiri dari (a) dermaga
sepanjang 1,6 km untuk loading dock LNG, (b) dermaga sepanjang 1.2 km yang
memiliki multi fungsi, diantaranya untuk mensupport transportasi alat dan bahan
yang dibutuhkan dalam proses operasi LNG Plant, loading tanker, impor alat dan
bahan yang digunakan dalam projek dan konstruksi atau operasi pengeboran lepas
pantai, (c) dermaga untuk proses konstruksi dan cadangan apabila terdapat
tambahan projek.
15
Landasan Udara Babo, Dermaga Babo dan Camp Babo. Fasilitas ini digunakan
untuk mendukung proses pergantian crew dan sebagai titik transit bagi karyawan
yang akan memasuki Tangguh LNG.
Pada tahun laporan 2014, Tangguh LNG telah mencapai target kapasitas
operasi dengan melakukan pengiriman 117 tanker LNG dan 25 LNG kondensat.
16
Tangguh Combo Dock
Bagan dibawah ini menunjukkan skema proses produksi LNG pada PT. B
Indonesia;
17
Salah satu tahap dalam proses produksi LNG adalah tahapan Acid Gas Absorber
dimana gas asam (H2S) dipisahkan dan kemudian diproses dengan cara dibakar
pada Acid Gas Incinerator (AGI). Dalam kurun waktu tertentu, AGI ini harus
menjalani proses pemeliharaan, tingginya risiko keselamatan dan kesehatan kerja
pada proses ini mewajibkan manajemen untuk melakuakan Risk Assessment
terhadap pekerja Maintenance Acid Gas Incinerator (AGI).
18
BAB III
PEMBAHASAN
19
Pekerjaan Pemeliharaan dan perbaikan Acid Gas Incinerator (AGI)
merupakan suatu pekerjaan kritikal karena pekerja harus masuk ke dalam ruang
terbatas (confined space) untuk melakukan pekerjaannya. Dengan
teridentifikasinya risiko kesehatan pada area kerja dan juga kritisnya pekerjaan ini
maka sebelum melakukan tugas, harus dilakukan Risk Assessment terhadap
pekerjaan Maintenance Acid Gas Incinerator (AGI) untuk mencegah terjadinya
kecelakaan ataupun penyakit akibat kerja.
3.2.1 PERSIAPAN
20
Menyiapkan tim penilaian risiko keselamatan dan kesehatan kerja
Menyiapkan prosedur dan mekanisme pelaporan
Menyiapkan Dokumentasi
21
3 Memasuki ruang Terdeteksi Kimia
terbatas (confined Hydrocarbon, gas
space) untuk beracun, gas asam dan
memulai pekerjaan BTX
22
Tergelincir dan Jatuh design)
23
Dalam bentuk sederhana, penilaian risiko dapat digambarkan sebagai berikut :
RR of Occurance X Severity
Resiko (Risk) = Likelihood
Cara penilaian risiko yang akan digunakan pada penilaian risiko kali ini
adalah dengan menggunakan metode semi-kuantitatif dengan menggunakan
matriks berikut ini ;
24
SEVERITY HEALTH
The potential for 200 or more fatalities (or onset of life threatening
A
health effects)
* First aid
H * Single or multiple over-exposures causing noticeable irritation but
no actual health effects
25
3.2.3.1 PENILAIAN R ISIKO K ESELAMATAN
Hazard Safety
Activity Description Existing Control Measures /
Description/ Hazard Effect
Initial Risk/ Risiko
Awal
Sub-Task
Penjelasan Efek Bahaya
No. Uraian Aktifitas Pengendalian Kontrol yang ada saat ini
Bahaya Keselamatan
26
3a Memasuki ruang terbatas Terdeteksi Kebakaran pembersihan setelah pengoperasian E 4 7
(confined space) untuk Hydrocarbon, dan Ledakan dengan ventilasi alami dan isolasi positif
memulai pekerjaan gas beracun, gas
asam dan BTX
3c Tersandung, Cidera Penggunaan APD Standar H 4 4
Tergelincir dan
Jatuh Dilakukan oleh orang kompeten
3d Gangguan Cidera Adanya prosedur kerja yang baik H 4 4
Komunikasi
kerja di ruang
terbatas
4a Bekerja di Ketinggian Tersandung, Cidera Penggunaan APD Standar F 4 6
Tergelincir dan
Jatuh Dilakukan oleh orang kompeten
27
6A Chipping dan pekerjaan Tersengat arus Cidera Dilakukan oleh orang yang berkompeten E 4 7
refractory listrik dan
adanya potensi Kebakaran
percikan api
6b Partikel terbang Cidera Penggunaan APD Standar H 4 4
dan debu dari
materi refrakter Dilakukan oleh orang kompeten
6c Tersandung, Cidera Penggunaan APD Standar H 4 4
Tergelincir dan
Jatuh Dilakukan oleh orang kompeten
6d Pencahayaan Cidera Cukup Cahaya dari Luae H 4 4
yang kurang
6e Bahaya dari Cidera MSDS H 4 4
refractory
7a Pekerjaan Pengeboran Tersengat arus Cidera Dilakukan oleh orang yang berkompeten E 4 7
listrik dan
adanya potensi Kebakaran
percikan api
8a Penggerindaan dan Percikan dari Kebakaran Prosedur pekerjaan panas dan dilakukan E 4 7
Pengelasan untuk penggerindaan dan Ledakan oleh orang yang berkompeten
penambahan anchor, dan pengelasan
perbaikan baffle plate,
penggantian retainer plate
28
8b Welding Fumes, Cidera Blower untuk sirkulasi udara F 4 6
partikel terbang
dan permukaan
panas
9a Pembersihan dan penutupan Tersandung, Cidera Penggunaan APD Standar H 4 4
ruang terbatas Tergelincir dan
Jatuh Dilakukan oleh orang kompeten
29
Prioritisasi Risiko Keselamatan
S P R
30
8a Penggerindaan Percikan dari Kebakaran Prosedur E 4 7
dan penggerindaan dan Ledakan pekerjaan panas
Pengelasan dan pengelasan dan dilakukan
untuk oleh orang yang
penambahan berkompeten
anchor,
perbaikan
baffle plate,
penggantian
retainer plate
Ikuti Prosedur
bekerja di
Ketinggian
Ikuti Prosedur
bekerja di
Ketinggian
31
1c Membuka Tersandung, Cidera Penggunaan APD H 4 4
Manhole dan Tergelincir dan Standar
Memasuki Jatuh
ruangan Dilakukan oleh
terbatas untuk orang kompeten
pertama kali
oleh AGT 1
32
6d Chipping dan Pencahayaan Cidera Cukup Cahaya dari H 4 4
pekerjaan yang kurang Luae
refractory
6e Chipping dan Bahaya dari Cidera MSDS H 4 4
pekerjaan refractory
refractory
9a Pembersihan Tersandung, Cidera Penggunaan APD H 4 4
dan Tergelincir dan Standar
penutupan Jatuh
ruang terbatas Dilakukan oleh
orang kompeten
33
3.2.3.2 PENILAIAN R ISIKO K ESEHATAN
Hazard
Activity Description Health Hazard Effect Existing Control Measures /
Description/ Initial Risk/ Risiko
Awal
Sub-Task
Penjelasan Pengendalian Kontrol yang
No. Uraian Aktifitas Efek Bahaya Kesehatan
Bahaya ada saat ini
(What, How &
detail) S P R
34
3b Temperature Dehidrasi dan Fatigue Blower untuk sirkulasi F 2 4
lebih tinggi udara
dibanding
temperatur
sekitar
4a Bekerja di Ketinggian Tersandung, Vertigo Penggunaan APD Standar F 4 6
Tergelincir dan
Jatuh Dilakukan oleh orang
kompeten
6A Chipping dan pekerjaan refractory Tersengat arus Gangguan Irama Jantung Dilakukan oleh orang yang E 4 7
listrik dan berkompeten
adanya potensi
percikan api
35
6b Partikel terbang Gangguan Pernafasan Penggunaan APD Standar H 4 4
dan debu dari
materi refrakter Dilakukan oleh orang
kompeten
6e Bahaya dari Gangguan Pernafasan MSDS H 4 4
refractory
7a Pekerjaan Pengeboran Tersengat arus Gangguan Irama Jantung Dilakukan oleh orang yang E 4 7
listrik dan berkompeten
adanya potensi
percikan api
8a Penggerindaan dan Pengelasan untuk Percikan dari Luka bakar Prosedur pekerjaan panas E 4 7
penambahan anchor, perbaikan baffle penggerindaan dan dilakukan oleh orang
plate, penggantian retainer plate dan pengelasan yang berkompeten
8b Welding Fumes, Gangguan Pernafasan, Blower untuk sirkulasi F 4 6
partikel terbang Luka Bakar udara
dan permukaan
panas
36
Prioritisasi Risiko Kesehatan
37
anchor, berkompeten
perbaikan baffle
plate,
penggantian
retainer plate
1b Membuka Kegagalan Gangguan Dilakukan oleh F 4 6
Manhole dan sistem BA Pernafasan orang yang
Memasuki berkompeten
ruangan terbatas
untuk pertama
kali oleh AGT 1
2a Pemasangan Tersengat arus Gangguan Irama Dilakukan oleh F 4 6
Penerangan dan listrik dan Jantung orang yang
Ventilasi adanya potensi berkompeten
percikan api
4a Bekerja di Tersandung, Vertigo Penggunaan APD F 4 6
Ketinggian Tergelincir dan Standar
Jatuh
Dilakukan oleh
orang kompeten
Ikuti Prosedur
bekerja di
Ketinggian
5a Pemasangan dan Tersandung, Vertigo Penggunaan APD F 4 6
Modifikasi Tergelincir dan Standar
Scaffolding Jatuh
Dilakukan oleh
orang kompeten
Ikuti Prosedur
bekerja di
Ketinggian
8b Chipping dan Welding Gangguan Blower untuk F 4 6
pekerjaan Fumes, partikel Pernafasan, Luka sirkulasi udara
refractory terbang dan Bakar
permukaan
panas
3b Memasuki ruang Temperature Dehidrasi dan Blower untuk F 2 4
terbatas lebih tinggi Fatigue sirkulasi udara
(confined space) dibanding
untuk memulai temperatur
pekerjaan sekitar
38
6b Chipping dan Partikel Gangguan Penggunaan APD H 4 4
pekerjaan terbang dan Pernafasan StandarDilakukan
refractory debu dari oleh orang
materi kompeten
refrakter
6e Chipping dan Bahaya dari Gangguan MSDS H 4 4
pekerjaan refractory Pernafasan
refractory
39
3.2.4 PENGENDALIAN RISIKO
40
1b Kegagalan Gangguan N/A Dilakukan oleh F 4 6 Pastikan semua F 2 4
sistem BA Pernafasan orang yang sistem BA
berkompeten diinspeksi sebelum
digunakan dan
dimonitor secara
terus menerus
oleh Emergency
Response Team
APD
Penggunaan
Lampu Senter IS
ENG
2a Pemasangan Penerangan dan Tersengat arus Gangguan Cidera Dilakukan oleh F 4 6 Pastikan semua F 2 4
Ventilasi listrik dan Irama orang yang peralatan listrik
adanya potensi Jantung Kebakaran berkompeten sudah diinspeksi
percikan api dan diberi label
yang tepat ADM
41
2b Tersandung, N/A Cidera Penggunaan APD H 4 4 Jaga Akses tetap H 2 2
Tergelincir dan Standar aman dan baik ADM
Jatuh
Dilakukan oleh Hanya akses yang
orang kompeten disetujui yang
akan digunakan
ADM
Pengecekan gas di
awal dan setelah
jeda/istirahat
dengan level LEL
yang disetujui 0%
EL
42
Pastikan ventilasi
udara selalu hidup
ENG
Pendeteksi gas
personal untuk
semua ruangan
bagi semua yang
akan masuk ENG
Gas Monitoring
dilakukan setiap
saat (dititik
masuknya
udara/blower) ADM
Jaga semua
bukaan seperti
manhole dan
selalu terbuka ADM
Gunakan
respirator (masker
debu) APD
43
3b Temperature Dehidrasi N/A Blower untuk F 2 4 Pastikan blower H 2 2
lebih tinggi dan Fatigue sirkulasi udara selalu hidup ketika
dibanding ada orang di
temperatur dalam eng
sekitar
3c Tersandung, N/A Cidera Penggunaan APD H 4 4 Jaga Akses tetap H 2 2
Tergelincir dan Standar aman dan baik ADM
Jatuh
Dilakukan oleh Hanya akses yang
orang kompeten disetujui yang
akan digunakan
ADM
44
3d Gangguan N/A Cidera Adanya prosedur H 4 4 Sertifikat Masuk H 2 2
Komunikasi kerja yang baik Ruang Terbatas
kerja di ruang valid dengan izin
terbatas kerja sesuai ADM
Penjaga ruang
terbatas
mengawasi
langsung dari luar
ruang terbatas dan
melakukan
komunikasi teratur
ADM
Hentikan semua
pekerjaan bila
hilang komunikasi
ADM
Toolbox talk
mengenai bahaya
dan kontrol yang
ada dalam
penilaian risiko
ADM
Pemberitahuan
pada ERT
mengenai kegiatan
ruang terbatas ADM
45
4a Bekerja di Ketinggian Tersandung, Vertigo Cidera Penggunaan APD F 4 6 Gunakan body F 2 4
Tergelincir dan Standar harness sesuai
Jatuh ketentuan APD
Dilakukan oleh
orang kompeten Amankan area dari
bahan sandungan
Ikuti Prosedur ADM
bekerja di
Ketinggian
bekerja di
Ketinggian
46
6A Chipping dan pekerjaan Tersengat arus Gangguan Cidera Dilakukan oleh E 4 7 Pastikan semua F 2 4
refractory listrik dan Irama orang yang peralatan listrik
adanya potensi Jantung Kebakaran berkompeten sudah diinspeksi
percikan api dan diberi label
yang tepat ADM
6b Partikel terbang Gangguan Cidera Penggunaan APD H 4 4 Gunakan masker H 2 2
dan debu dari Pernafasan Standar wajah dengan
materi refrakter certridge yang
Dilakukan oleh tepat APD
orang kompeten
6c Tersandung, N/A Cidera Penggunaan APD H 4 4 Jaga Akses tetap H 2 2
Tergelincir dan Standar aman dan baik ADM
Jatuh
Dilakukan oleh Hanya akses yang
orang kompeten disetujui yang
akan digunakan
ADM
47
6e Bahaya dari Gangguan Cidera MSDS H 4 4 MSDS H 2 2
refractory Pernafasan dikomunikasikan
pada saat toolbox
ADM
Ikuti semua
ketentuan yang
ada pada MSDS
ADM
7a Pekerjaan Pengeboran Tersengat arus Gangguan Cidera Dilakukan oleh E 4 7 Pastikan semua F 2 4
listrik dan Irama orang yang peralatan listrik
adanya potensi Jantung Kebakaran berkompeten sudah diinspeksi
percikan api dan diberi label
yang tepat ADM
48
8a Penggerindaan dan Percikan dari Luka bakar Kebakaran Prosedur E 4 7 Peralatan F 2 4
Pengelasan untuk penggerindaan dan Ledakan pekerjaan panas penggerindaan
penambahan anchor, dan pengelasan dan dilakukan oleh dan pengelasan
perbaikan baffle plate, orang yang yang tepat ENG
penggantian retainer plate berkompeten
Pastikan penjaga
api dan APAR
standby APD
pastikan fire
blanket ada di
lokasi untuk isolasi
percikan api APD
Monitor gas
secara terus
menerus El
Hentikan
pekerjaan
secepatnya ketika
ada gas terdeteksi
ADM
49
8b Welding Fumes, Gangguan Cidera Blower untuk F 4 6 Grinding PPE F 2 4
partikel terbang Pernafasan, sirkulasi udara Welding PPE PPE
dan permukaan Luka Bakar
panas Ventilasi dari titik
pengelasan harus
bebas ENG
9a Pembersihan dan penutupan Tersandung, N/A Cidera Penggunaan APD H 4 4 Jaga Akses tetap H 2 2
ruang terbatas Tergelincir dan Standar aman dan baik ADM
Jatuh
Dilakukan oleh Hanya akses yang
orang kompeten disetujui yang
akan digunakan
ADM
Keterangan : Sub : Substitusi ; El : Eliminasi ; Eng : Engineering ; Adm : Administratid ; PPE : Alat Pelindung Diri
50
Setelah adanya rekomendasi untuk pengendalian risiko, maka diketahui
bahwa residual risk rating berada dikisaran 4 dan 2, dimana keadaan ini dinilai
aman sehingga pekerjaan Maintenance Acid Gas Incinerator dapat dilakukan
sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku.
1 2 3 4 5 6 7 8
A
8 9 10 11 12 13 14 15
B
7 8 9 10 11 12 13 14
C
6 7 8 9 10 11 12 13
D
5 6 7 8 9 # 11 12
1a 8a
3a
E 6a
7a
4 5 6 7 8 9 # 11
3b 1a 4a 7a 2a 5a
2a 5a 8a 4a 8b
F 3a 6a 8b 1b
1b
3 4 5 6 7 8 9 10
2 3 4 5 6 7 8 9
1c 4b 6d 1c 4b 6d
2b 5b 6e 2b 5b 6e
H 3b 6b 9a 3c 6b 9a
3c 6c 3d 6c
1 2 3d 3 4 5 6 7 8
51
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
52
DAFTAR PUSTAKA
53
LAMPIRAN FOTO
54