Jumlah sks : 3 SKS Nama Pengembang : ADI SUNYOTO Nama Penelaah : Drs. Justinus E. Ratlalan, M.Si. Status Pengembangan : Baru Tahun Pengembangan : 2020 Edisi Ke- : 2
No Tugas Tutorial Skor Sumber Tugas Tutorial
Maksimal 1 Jelaskan mengenai Konsep-konsep Dasar 40 Modul 1 dalam Ilmu Ekonomi
2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan “PDB 30 Modul 2
adalah nilai pasar?
3 jelaskan apa yang dimaksud dengan MPC 30 Modul 3
(Marginal Propensity to Consume).
* coret yang tidak sesuai
1. Ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari bagaimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan segala keterbatasan sumber daya yang meimiliki. Keterbatasan atau kelangkaan ini mengharuskan masyarakat untuk melakukan pilihan yang memaksimalkan kepuasaanya. Namun, selalu ada Opporthunity Cost yang harus dikeluarkan ketika seseorang melakukan sebuah pilihan. Hendaknya pilihan dijatuhkan pada alternatif yang memiliki biaya kesempatan ( Opporthunity Cost) terkecil. Ilmu ekonomi meyakini bahwa pilihan tersebut adalah yang paling memaksimalkan kepuasan pemilih. Setidaknya saat pilihan tersebut dilakukan. Ada beberapa pendekatan dalam memahami ilmu ekonomi sebagai sebuah sains. Salah satunya adalah melalui proses berpikir. Namun, sering kali terjadi kesalahan dalam proses berpikir seperti terjadinya post hoc fallacy dan kesalahan komposisi. Post hoc fallacy terjadi ketika seseorang salah mengambil kesimpulan terhadap dua peristiwa yang terjadi secara beruntun. Sedangkan kasalahan komposisi terjadi ketika seseorang beranggapan bahwa sesuatu yang baik untuk individu merupakan hal yang baik pula untuk kesuluruhan individu lain. Sumber BMP ESPA4110 Modul. 1 konsep dasar ilmu ekonomi 2. PDB yang berarti menunjukkan dua hal, 1) terjadinya peningkatan produksi barang/jasa, dan 2) meningkatnya harga barang dan jasa yang diproduksi. PDB riil merupakan produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga konstan, sementara yang dimaksud dengan PDB nominal adalah produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga masa sekarang, indicator yang paling baik digunakan untuk mengamati kinerja perekonomian adalah PDB riil karena peningkatan nilai PDB riil ini mutlak hanya mencerminkan peningkatan output produksi suatu perekonomian. Sayangnya, terdapat enam hal yang tidak dimasukkan dalam konsep perhitungan PDB, enam hal ini bisa dibilang merupakan kelemahan PDB. Benang merah dari keenam hal ini adalah karena PDB tidak menghitung kegiatan yang tidak memiliki harga pasar atau tidak dilakukan di pasar resmi. Sumber BMP ESPA4110 Modul 2 PDB Nominal dan PDB riil 3. Terdapat Hubungan yang dekat antara pendapatan, pembelanjaan dan tabungan. Tabungan dapat diartikan sebagai bagian dari pendapatan ynag tidak dikonsumsi. Atau dengan kata lain tabungan adalah pendapatan dikurangi dengan konsumsi. Studi tentang kebiasaan menabung menunjukkan bahwa oarang berpendapatan tinggi menabung lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendapatan rendah. Orang yang berpendapatan sangat rendah bahkan tidak mampu menabung sama sekali. Alat utama dalam menganalisa konsumsi adalah dengan menggunakan fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi menunjukkan hubungan antara tingkatan dari pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat dari pendapatan disposable (disposable Income) rumah tangga.Pendapatan disposable adalah pendapatan yang kita bawa pulang seterlah dipotong pajak. > Marginal Propensty to Consume (MPC) Didefinisikan sebagai sejumlah tambahan yang dikonsumsi saat menerima pendapatan tambahan.atau MPC merupakan konsumsi extra atau tambahan yang dihasilkan dari tambahan pendapatan. Sedangkan Marginal Propensty to save (MPS) didefinisikan sebagai pembagian setiap tambahan rupiah dari pendapatan yang masuk ke dalam tabungan tambahan. Faktor penentu tingkat konsumsi nasional terdiri dari 1) tingkat pedapatan disposable, 2) pendapatan permanen dan teori siklus konsumsi, dan 3) Kekayaan. Diantara ketiga factor ini, yang menjadi factor utama adalah factor pendapatan disposable (disposable income) Sumber. BMP ESPA 4110 Modul 3 Konsumsi dan kaitannya dengan tabungan
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro