Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN

Nama : Ade Trilaksono


NIM : 042337021
Prodi : Pengantar Ekonomi Makro
UPBJJ : UT Batam
No.Wa : 085279215569

Jawaban
1. a. Jelaskan mengenai konsep-konsep dasar dalam ilmu ekonomi

Jawaban

 Kelangkaan (Scarcity) Setiap agen ekonomi (baik rumah tangga maupun


perusahaan) menghadapi masalah keterbatasan sumber daya yang dimilikinya.
Rumah tangga memiliki keterbatasan pendapatan, waktu dan sebagainya,
sehingga jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi juga terbatas.
Perusahaan menghadapi keterbatasan anggaran pula sehingga harus menentukan
berapa jumlah input yang akan digunakan dalam proses produksinya, serta berapa
jumlah barang yang akan diproduksi.

Perilaku masing-masing rumah tangga akan membentuk perilaku agregat


(keseluruhan rumah tangga) dalam perekonomian. Perilaku rumah tangga sebagai
konsumen tujuan yang ingin dicapai yaitu memaksimumkan utilitas. Hanya saja,
kendala keterbatasan sumber daya yang dihadapi rumah tangga sebagai
konsumen ialah pendapatan yang dimilikinya tidak mampu memenuhi
kebutuhannya. Misalkan seorang kepala rumah tangga yang memiliki
penghasilan akan berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dari
penghasilan yang diperolehnya.

 Pilihan-pilihan (Choices)
Seseorang selalu dihadapkan dengan berbagai pilihan setiap agen ekonomi juga
harus mengetahui keterbatasan sumber daya apa yang dihadapinya untuk
mencapai tujuannya tersebut. Setiap agen ekonomi akan menghadapi berbagai
pilihan (choice) yang tersedia untuk mencapai tujuannya dalam memenuhi
kebutuhannya dengan keterbatasan sumber daya tertentu. Tentunya agen
ekonomi akan mengambil pilihan yang memenuhi kriteria tujuannya tersebut.

Ketika seseorang ibu rumah tangga akan memilih berbelanja di pasar swalayan
atau di pasar tradisional. Itu semua merupakan pilihan yang sering hadir di dalam
kehidupan kita dan. Pilihan tersebut akan dipengaruhi oleh keterbatasan sumber
daya yang dimilikinya.
 Pengambilan keputusan (decision making)
Di sini terjadi pengambilan keputusan ekonomi. Keputusan ekonomi tersebut
merupakan cerminan perilaku setiap agen ekonomi. Perilaku masing-masing
rumah tangga akan membentuk perilaku agregat (keseluruhan rumah tangga)
dalam perekonomian. Begitu juga halnya dengan pengambilan keputusan
masing-masing perusahaan akan membentuk perilaku perusahaan secara agregat.

Perlu dipahami bahwa ketika seseorang memutuskan untuk memilih salah satu
pilihan tersebut maka ada biaya kesempatan yang hilang. Misalkan sesorang
lulusan S1 yang memilih untuk melanjutkan kuliah S2 daripada memilih untuk
kerja nya. Maka pada saat yang bersamaan, ia akan kehilangan upah yang dapat
diperoleh jika dirinya bekerja. Dan biaya untuk kuliah S2 merupakan opportunity
cost. opportunity cost adalah biaya kesempatan yang muncul karena mengambil
sebuah pilihan.

Sumber:

 http://repository.ut.ac.id/3910/1/ESPA4110-M1.pdf
 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi
Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 1.9 -1.10
b. Mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonomi? Jelaskan pendapat Anda.
Jawaban:
Dengan mempelajari ilmu ekonomi kita dapat mengetahui penyebab munculnya berbagai
permasalahan ekonomi, perlikau para agen ekonomi (rumah tangga dan perusahaan),
dampak yang dihasilkan dari permasalahan ekonomi dan penam bilan keputuisan
ekonomi yang rasional. Secara sadar maupun tidak, setiap hari kita melakukan keputusan
ekonomi. Namun demikina dengan mempelajari ilmu ekonomi kita akan memiliki
pemahaman yang lebih baik menegnai permasalahan ekonomi dan bagaiamana suatu
perekonomian bekerja
Sumber:

 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi


Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 1.3 – 1.4

2. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pernyataan bahwa“PDB adalah nilai pasar”?

Jawaban:

Frase” PDB adalah nilai pasar…” menunjukan bahwa pengukuran PDB dilakukan
dengan menggunakan nilai uang dari suatu barang dan jasa akhir, bukan menggunakan
jumlah barang. Dalam perekonomian terdapat berbagai macam barang/jasa, dan untuk
menjumlahkan seluruh barang dan jasa tidak dapat dilakukan dengan menjumlahkan
kuantitas yang tersedia. Alhasil Pengukuran dalam bentuk nilai uang ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya pembandingan antar barang yang tidak seimbang.
Sumber:

 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi


Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 2.3

b. Jelaskan perbedaan PDB riil dengan PDB nominal.

Jawaban

PDB riil dan PDB nominal keduanya merupakan perhitungan yang sangat penting
yang dibuat untuk memahami kekuatan ekonomi suatu negara. PDB riil merupakan
produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga konstan sedangkan
PDB nominal mengukur nilai total barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
ekonomi menggunakan harga masa sekarang saat ini.

PDB nominal berguna dalam memahami nilai aktual barang dan jasa yang dihasilkan
suatu negara atau yang mampu dibeli seseorang pada periode waktu sekarang, dan
menunjukkan mata uang apa yang sebenarnya dapat dibeli. Sedangkan PDB riil
berguna karena menunjukkan produksi barang dan jasa aktual dan bukan fluktuasi
nilai mata uang atau perubahan tingkat harga.

Dengan kata lain PDB nominal tidak memperhitungkan perubahan harga (karena
inflasi / deflasi) dan dihitung pada harga pasar saat ini untuk bulan atau kuartal
tersebut. Sedangkan PDB riil, di sisi lain, memperhitungkan efek inflasi dan deflasi
dan menunjukkan nilai aktual dari total barang yang diproduksi.

Sumber:

 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi


Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 2.17 – 2.19

c. Mengapa penghitungan PDB dengan pendekatan pendapatan sulit untuk diterapkan?

Jawaban:

Perhitungan PDB dengan pendekatan pendapatan sulit untuk diterapkan karena


adanya kesulitan dalam penghimpunan data. PDB dengan pendekatan berarti
menjumlahkan total balas jasa terhadap input/factor produksi yang digunakan dalam
proses produksi yang ada di dalam suatu perekonomian, sehingga akan memunculkan
kemungkinan terjadinya moral hazard dikarenakan kecenderungan yang ditunjukan
pelaku ekonomi adalah cenderung tidak jujur dalam mengungkapkan nominal
pendapatannya. Sehingga jika perhitungan PDB dilakukan dengan pendekatan ini,
nilai yang diperoleh tidak akan mampu menggambarkan kinerja ekonomi yang
sebenarnya.
Sumber:
 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi
Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 2.8 – 2.9

3. Apakah yang dimaksud dengan MPC (Marginal Propensity to Consume). Jelaskan


pendapat Anda.

Jawaban:

MPC (Marginal Propensity to Consume) didefinisikan sebagai sejumlah tambahan yang


dikomsumsi saat menerima pendapatan tambahan. Dalam istilah ekonomi marginal
diartikan sebagai tambahan atau ekstra, sedangkan Propensity to consume dalam
ekonomi makro digambarkan sebagai tingkat yang diinginkan dari konsumsi sehingga
MPC merupakan konsumsi ekstra atau tambahan yang dihasilkan dari tambahan
pendapatan. Untuk menghitung MPC dapat digunakan rumus

Sumber:
 Buku Materi Pokok BMP ESPA4110/3sks/MODUL 1-9 Pengantar Ekonomi
Makro, Sonny Harry B Harmadi Edisi 3, Halaman 3.8 – 3.9
 https://ardra.biz/topik/pengertian-marginal-propensity-to-cunsume-mpc/

Anda mungkin juga menyukai