Anda di halaman 1dari 26

1

MAKALAH FISIKA MODERN


EFEK DOPPLER RELATIFISTIK DAN DINAMIKA RELATIVISTIK

Kelompok 8:
ANGGOTA : 1. AULYA CHASOVY (16033041)

2. DIAN SYAHFITRI (16033041)

3. FADHLINA NOER (16033049)

4. HENING CERIA (16033053)

5. RAHMA TILLA DWI L (16033077)

6. SYARAFINA R (16033063)

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA A

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Hj. DJUSMAINI DJAMAS, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
ii2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Salawat dan salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari
kejahiliyahan kepada peradapan yang berilmu pengetahuan dan berakhlak mulia.
Makalah ini berisi materi-materi yang berkaitan dengan pengantar fisika modern
diantaranya momentum dan energi, dan kesetaraan massa dan energi. Makalah ini ditulis
dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan Fisika Modern Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik itu
dalam penyajian maupun penggunaan referensi sehingga diharapkan kritik dan saran dari
Ibu Dr. Hj Djusmaini Djamas, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisika Modern demi
perbaikan dan kesempurnaan pemahaman yang kami dapatkan dalam pembuatan tugas-tugas
lainnya. Demikian makalah ini disusun semoga bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, Februari 2017

Hormat kami,

(Kelompok 8)
3
iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5

BAB II. KAJIAN TEORI ...................................................................................................6

A. Efek Doppler Reletifistik.........................................................................................6


1. Pengertian Efek Doppler Relatifistik.................................................................6
2. Proses Terjadinya Efek Doppler........................................................................7
3. Persamaan Efek Doppler pada Gelombang Elektromagnetik...........................13
4. Aplikasi Efek Doppler.......................................................................................16

B. Dinamika Relatifistik...............................................................................................20
1. Momentum dan Energi......................................................................................20
2. Kesetaraan Massa dan Energi............................................................................22

BAB III. PENUTUP............................................................................................................25

A. Kesimpulan..............................................................................................................25
B. Saran.......................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................26
4
5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita mengenal pertambahan tinggi nada jika sumbernya mendekati kita (atau
kita mendekati sumbernya) dan penurunan tinggi nada jika sumbernya menjauhi kita
(atau kita menjauhi sumber). Perubahan frekuensi ini merupakan efek Doppler yang asal
usulnya dapat kita cari secara langsung. Misalnya, gelombang berurutan yang
dipancarkan oleh sumber yang bergerak ke arah pengamat lebih berdekatan daripada
normal karena majunya sumber tersebut, dan karena jaraknya ialah panjang gelombang
bunyi, maka frekuensinya menjadi lebih tinggi.
Efek Dopler merupakan sebuah peristiwa yang terjadi ketika sumber gelombang
bergerak terhadap pengamat, dan dapat terjadi pada semua jenis gelombang, seperti
gelombang permukaan air, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya.
Efek Doppler untuk bunyi, jelas berubah bergantung dari apakah sumbernya,
atau pengamatnya atau keduanya bergerak yang seakan-akan bertentangan dengan
prinsip relativitas: Semuanya hanya bergantung dari gerak relatif antara sumber dan
pengamat. Dalam kasus cahaya, tidak berkaitan dengan medium dan hanya gerak relatif
antara sumber dan pengamat saja yang berarti. Jadi, efek Doppler dalam cahaya harus
berbeda dengan efek tersebut dalam bunyi.
Kita dapat menganalisis efek Doppler dalam cahaya dengan memandang sumber
cahaya sebagai lonceng yang berdetak vo kali persekon dan memancarkan cahaya pada
setiap detik. Sedangkan pada gelombang bunyi terjadi dalam medium materi seperti
udara atau air, dan mediumnya itu sendiri merupakan kerangka acua: terhadap kerangka
ini gerak sumber dan pengamat dapat diamati dan diukur.
Fisika modern merupakan salah satu bagian dari ilmu fisika yang mempelajari
perilaku materi dan energi pada skala atomik dan partikel-partikel subatomik atau
gelombang. Pada prinsipnya sama seperti dalam fisika klasik, namun materi yang
dibahas dalam fisika modern adalah skala atomik atau subatomik dan partikel bergerak
dalam kecepatan tinggi. Untuk partikel yang bergerak dengan kecepatan mendekati atau
sama dengan kecepatan cahaya, perilakunya dibahas secara terpisah dalam teori
relativitas khusus.
6

Momentum suatu partikel didefinisikan sebagai perkalian massa dan


kecepatannya. Dalam mekanika klasik, usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan perubahan pada energi kinetik partikel tersebut. Sebagaimana
dalam mekanika klasik, kita akan mendefinisikan energi kinetik sebagai kerja yang
dilakukan oleh gaya dalam mempercepat partikel dari keadaan diam hingga mencapai
kecepatan tertentu.
Dalam makalah ini dibahas efek doppler relativistik dan dinamika relatifistik
dengan maksud memperluas wawasan dan keterampilan dalam bidang fisika modern.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang sudah penulis uraikan tersebut di atas,
maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian dari efek Doppler relativistik?
2. Bagaimana proses terjadinya efek doppler?
3. Bagaimana persamaan efek doppler pada gelombang elektromagnetik?
4. Apa aplikasi efek doppler pada gelombang elektromagnetik?
5. Apa yang dimaksud dengan momentum dan energi?
6. Apa yang dimaksud dengan kesetaraan massa dan energi?

C. Tujuan Penulisan
Setelah membaca makalah ini , diharapkan dapat :
1. Memahami pengertian dari efek Doppler relativistik.
2. Memahami proses terbentuknya efek Doppler relativistik.
3. Mengetahui persamaan efek doppler pada gelombang elektromagnteik.
4. Mengetahui aplikasi efek doppler pada gelombang elektromagnetik.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan momentum dan energi.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesetaraan massa dan energi.
7

BAB II

KAJIAN TEORI
A. EFEK DOPPLER RELATIFISTIK
Efek Doopler merupakan sebuah peristiwa yang terjadi ketika sumber
gelombang bergerak terhadap pengamat, dan dapat terjadi pada semua jenis gelombang,
seperti gelombang permukaan air, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya. Efek
Doppler untuk bunyi, jelas berubah bergantung dari apakah sumbernya, atau
pengamatnya atau keduanya bergerak yang seakan-akan bertentangan dengan prinsip
relativitas: Semuanya hanya bergantung dari gerak relatif antara sumber dan pengamat.
Dalam kasus cahaya, tidak berkaitan dengan medium dan hanya gerak relatif antara
sumber dan pengamat saja yang berarti. Jadi, efek Doppler dalam cahaya harus berbeda
dengan efek tersebut dalam bunyi.
Kita dapat menganalisis efek Doppler dalam cahaya dengan memandang sumber
cahaya sebagai lonceng yang berdetak vo kali persekon dan memancarkan cahaya pada
setiap detik. Sedangkan pada gelombang bunyi terjadi dalam medium materi seperti
udara atau air, dan mediumnya itu sendiri merupakan kerangka acua: terhadap kerangka
ini gerak sumber dan pengamat dapat diamati dan diukur.
1. Pengertian Efek Doppler Relatifistik
Secara umum, efek doppler dialami ketika ada suatu gerak relatif antara
sumber gelombang dan pengamat. Ketika sumber bunyi dan pengamat bergerak
saling mendekati, pengamat mendengar frekuensi bunyi yang lebih tinggi daripada
frekuensi bunyi yang dipancarkan sumber tanpa adanya gerak relatif. Ketika sumber
bunyi dan pengamat bergerak saling menjauhi, pengamat mendengar frekuensi bunyi
yang lebih rendah daripada frekuensi sumber bunyi tanpa adanya gerak relatif.
Efek Doppler, dinamakan mengikuti tokoh fisika, Christian Johann
Doppler. Efek Doppler adalah perubahan frekuensi atau panjang gelombang dari
sebuah sumber gelombang yang diterima oleh pengamat, jika sumber
suara/gelombang tersebut bergerak relatif terhadap pengamat/pendengar. Untuk
gelombang yang umum dijumpai, seperti gelombang suara yang menjalar dalam
medium udara, perhitungan dari perubahan frekuensi ini, memerlukan kecepatan
pengamat dan kecepatan sumber relatif terhadap medium di mana gelombang itu
disalurkan.
8

Gambar Efek Doppler


Relativitas adalah teori yang menyatakan bahwa gerak suatu benda itu relatif
atau bergantung pada tinjauan pengamat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah
mengetahui bahwa suatu benda dikatakan bergerak bila kedudukan benda itu
berubah terhadap suatu titik acuan atau kerangka acuan.
Dalam kasus cahaya, tidak berkaitan dengan medium dan hanya gerak relatif
antara sumber dan pengamat saja yang berarti. Jadi, efek Doppler dalam cahaya
harus berbeda dengan efek tersebut dalam bunyi. Kita dapat menganalisis efek
Doppler dalam cahaya dengan memandang sumber cahaya sebagai lonceng yang
berdetak vo kali persekon dan memancarkan cahaya pada setiap detik.

2. Proses Terjadinya Efek Doppler

Gambar proses teradinya efek Doppler pada gelombang bunyi

Efek doppler dialami ketika ada gerak relatif antar sumber bunyi dan
pengamat. Rumus ini ada dua, dimana yang satu tidak di pengaruhi oleh angin, dan
yang satu lagi dipengaruhi oleh angin.
9

a. Efek Doppler Tidak Dipengaruhi Oleh Angin

fp = frekuensi pendengar (Hz)

fs = frekuensi sumber (Hz)

v = kecepatan bunyi di udara (340 m/s)

vp = kecepatan pendengar (m/s)

vs = kecepatan sumber (m/s)

b. Efek Doppler Dipengaruhi Oleh Angin

fp = frekuensi pendengar (Hz)

fs = frekuensi sumber
(Hz)
v = kecepatan bunyi di udara (340 m/s)
vs = kecepatan sumber gelombang relatif terhadap medium; positif jika
pengamat mendekati sumber gelombang/suara, negatif jika pengamat
menjauhi sumber gelombang/suara.
vp = kecepatan pengamat (receiver) relatif terhadap medium; positif jika
sumber menjauhi pengamat, negatif jika sumber mendekati pengamat.
va = kecepatan angin; positif jika arah angin dari sumber ke pendengar,
negatif jika arah angin dari pendengar ke sumber.
10

Dalam hal ini akan dibahas perumusan efek doppler dengan mengabaikan
pengaruh angin dengan beberapa kondisi sebagai berikut :
a. Sumber Bunyi Bergerak dan Pengamat Diam
Jika sumber bunyi diam terhadap pengamat yang juga diam, frekuensi
yang terdengar oleh pengamat sama dengan frekuensi yang di pancarkan oleh
sumber bunyi. Frekuensi yang terdengar oleh pengamat akan berbeda jika ada
gerak relatif antara sumber bunyi dan pengamat. Untuk kasus sumber bunyi
bergerak dan pengamat diam, frekuensi yang terdengar oleh pengamat dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1) Sumber Bunyi Bergerak Mendekat dan Pengamat Diam
Vs Vp = 0

fs fp

2) Sumber Bunyi Bergerak Menjauh Dan Pengamat Diam

Vs Vp = 0

fs fp
11

b. Sumber Bunyi Diam dan Pengamat Bergerak


Jika pengamat bergerak dan sumber bunyi diam, frekuensi yang
terdengar oleh pengamat berbeda dengan frekuensi yang dipancarkan sumber
bunyi. Frekuensi yang terdengar tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Sumber Bunyi Diam Dan Pengamat Bergerak Mendekat

Vs = 0 Vp

fs fp

2) Sumber Bunyi Diam Dan Pengamat Bergerak Menjauh

Vs = 0 Vp

fs fp
12

c. Sumber Bunyi dan Pengamat Bergerak

Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi mendekati , fp > fs;

Jika salah satu dari pengamat atau sumber bunyi menjauhi, fp < fs ;

Secara umum, persamaan Efek Doppler untuk sumber bunyi s dan


pengamat p (keduanya bergerak) adalah :

1) Sumber bunyi bergerak mendekat dan pengamat mendekat

Vs Vp

Fs fp

2) Sumber bunyi bergerak menjauh dan pengamat bergerak menjauh

Vs Vp

fs fs
13

3) Sumber bunyi bergerak mendekat dan pengamat bergerak menjauh

Vs Vp

fs fp

4) Sumber bunyi bergerak menjauh dan pengamat bergerak mendekat

Vs Vp

fs fp
14

3. Persamaan Efek Doppler pada Gelombang Elektromagnetik


Efek Doppler untuk gelombang elektromagnetik dalam ruang hampa, seperti
gelombang cahaya atau gelombang radio. Dalam kasus ini tidak ada medium yang
dapat kita gunakan sebagai sebuah acuan untuk mengukur kecepatan, dan yang
penting adalah kecepatan relatif sumber dan penerima. Sebaliknya efek Doppler
untuk bunyi tidak sekedar bergantung pada kecepatan relatif ini saja.
Untuk menurunkan pernyataan mengenai pergeseran frekuensi Doppler pada
cahaya, kita harus menggunakan teori relativitas khusus. Sekarang ini kita mengutip
hasilnya tanpa penurunan, laju gelombang itu adalah laju cahaya, biasanya
dinyatakan oleh c, dan laju itu sama untuk kedua sumber dan penerima. Dalam
kerangka acuan ketika penerima itu diam, sumber itu bergerak menjauhi penerima
dengan kecepatan v. (jika sumber itu mendekati penerima, v adalah negatif).
Frekuensi sumber sekali lagi adalah fS. Frekuensi fR yang diukur oleh penerima n
(frekuensi saat gelombang-gelombang tersebut tiba dipenerima), akan diberikan
oleh:         

     Fr = ❑
            
√ ❑
Bila v adalah positif, sumber itu bergerak secara langsung menjauhi penerima
dan fR selalu lebih kecil dari fS; bila v negatif sumber itu bergerak secara langsung
menuju penerima  dan fR lebih besar dari fS.Efek kualitatifnya sama halnya dengan
bunyi, tetapi hubungan kuantitatifnya berbeda.
Sebuah konsekuensi penting tambahan dari kinematika relativistik adalah
efek Doppler untuk gelombang elektromagnetik. Untuk pergeseran frekuensi yang
dihasilkan dari sebuah sumber gelombang elektomagnetik relatif terhadap seorang
pengamat. Kita sekarang dapat menurungkan hasil tersebut.
Inilah sebuah pertanyaan dari soal itu. Sebuah sumber cahaya bergerak
dengan laju μ  yang konstan menuju Stanley, yang stasioner dalam sebuah kerangka
inersia. Seperti yang diukur dalam kerangka diamnya, sumber itu memancarkan
gelombang cahaya dengan frekuensi f0 dan periode T0 = 1/f0. Berapakah
frekuensi f dari gelombang ini seperti yang diterima oleh Stanley ?
Anggaplah T  sebagai interval waktu antara puncak-puncak gelombang
pemancaran (emisi) yang berturut-turut sebagaimana yang diamati dalam kerangka
acuan Stanley. Perhatikan bahwa ini bukan merupakan interval antara puncak-
15

puncak gelombang datang yang berturut-turut pada posisinya, karena puncak-puncak


tersebut dipancarkan pada titik-titik yang berbeda-beda dalam kerangka acuan
Stanley. Dalam pengukuran hanya frekuensi f yang ia terima. Dia tidak
memperhitungkan perbedaan waktu transit untuk puncak-puncak yang berturut-turut.
Oleh karena itu frekuensi yang ia terima bukanlah 1/T . apakah persamaan untuk f?
Selama satu waktu T puncak-puncak gelombang didepan sumber itu bergerak
sejauh CT , dan sumber itu bergerak sejauh yang lebih pendek T dalam arah yang
sama. Jarak λ diantar puncak-puncak gelombang yang berurutan yakni, panjang
gelombang dengan demikian adalah λ = (c -  ) T , seperti yang diukur dalam
kerangka Stanley. Frekuensi yang dia ukur adalah c/λ maka
Sejauh ini telah kita ketahui mengikuti sebuah pola yang serupa dengan pola
untuk efek Doppler untuk bunyi dari sebuah sumber yang bergerak. Dalam
pembicaraan tersebut langkah kita berikutnya adalah menyamakan T dengan wakt
T0 diantara pemancaran puncak-puncak gelombang yang berturutan oleh sumber itu.
Akan tetapi tidaklah betul secara relativistik untuk menyamakan T dengan T 0. Waktu
T0 diukur dalam kerangka diam dari sumber, dengan demikian adalah waktu wajar.
Dari persamaan (2.6), T0 dan T dihubungkan oleh

Atau karena T0 = 1/f0

Ingatlah,1/T tidak sama dengan f.Kita harus mensubstitusikan pernyataan ini


untuk 1/T ke dalam Persamaan (2.8) untuk mencari f.
                                                               
Dengan menggunakan =(c – u)(c + u) maka akan memberikan
Ini menunjukkan bahwa bila sumber bergerak menuju pengamat, maka
frekuensi f yang diamati lebih besar  dari frekuensi yang dipancarkan.
Selisih dinamakan pergeseran frekuensi Doppler. Bila u/c jauh lebih kecil dari pada
1, maka pergeseran pecahan  sini secara aproksimasi sama dengan u/c:
Bila sumber itu bergerak menjauhi pengamat,kita mengubah tanda
dari u dalam persamaan (2.9) untuk mendapatkan
Ini cocok dengan persamaan (2.5),yang kita kutip sebelumnya,dengan sedikit
perubahan rotasi.
16

Dengan cahaya,tidak seperti bunyi,tidak ada perbedaan di antara gerak


sumber dan gerak pengamat,hanya kecepatan relatif dari sumber dan pengamat itu
yang penting.

4. Aplikasi Efek Doppler


a. Radar (Radio Detection and Ranging)
Secara umum dalam teknologi radar terdapat tiga komponen utama yaitu
antena, transmitter, dan receiver. Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal
objek yang berada pada daerah tangkapan radar dapat dikenali.
Sedangkan Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan
kembali gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar
melalui reflektor antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk
menyaring sinyal agar sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal
objek yang lemah dan meneruskan sinyal objek tersebut ke pemroses data dan
sinyal serta menampilkan gambarnya di layar monitor.
Radar bekerja dengan cara memancarkan fekuensi yang kemudian
frekuensi tersebut akan dipantulkan oleh objek yang berada pada coverage antena
radar, frekuensi pantulan tersebutlah yang dapat digunakan oleh radar untuk
menganalisa keberadaan benda tersebut serta seberapa jauh objek benda tersebut
terhadap radar.
Konsep cara kerja radar tersebut mengadopsi dari gejala efek Doppler
dimana dengan rumusan efek Doppler tersebut dapat diketauhi berapa jarak
sumber bunyi terhadap penerima atau sebaliknya dapat ditentukan jarak penerima
bunyi terhadap sumber bunyi. Radar yang memiliki cara kerja seperti ini pada
umumnya disebut dengan radar Doppler.
Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan efek Doppler
untuk mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah
tangkapan radar. Radar ini merupakan jenis radar yang cukup akurat dalam
mengukur kecepatan radial.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis efek Doppler
pada radar, yaitu :
17

1) Sumber ( radar ) bergerak terhadap penerima ( objek ). \

2) Penerima ( objek ) bergerak terhadap sumber ( radar ).

3) Sumber dan penerima bergerak .

b. Penghilang Boom
Efek Doppler digunakan dalam banyak teknologi yang menguntungkan
orang itu. Tapi bisa berdampak negatif, juga.Sebagai contoh, booming sonik,
yang disebabkan oleh supersonik pesawat, bisa menyebabkan suara
menyenangkan dan getaran di tanah, itulah sebabnya pesawat supersonik tidak
diizinkan untuk terbang di atas penduduk daerah. secara langsung berkaitan
dengan efek Doppler.
Mereka terjadi ketika pesawat terbang, terbang pada kecepatan suara atau
lebih tinggi, sebenarnya terbang lebih cepat dari gelombang suara yang mereka
produksi. Semua tandan gelombang di belakang kerajinan, dalam sebuah ruang
yang sangat kecil. Ketika gelombang berkumpul-up mencapai pengamat, mereka
adalah "mendengar" sekaligus - sebagai boom gemilang.
Angkatan Udara dan NASA sedang bereksperimen dengan beberapa
penemuan yang membantu mengurangi dentuman sonik. Salah satu penemuan
tersebut adalah spike memanjang dari hidung pesawat. spike ini dasarnya
memperpanjang pesawat dan mendistribusikan lebih dari jarak gelombang yang
lebih besar. Hal ini mengurangi boom yang dialami oleh seorang pengamat di
tanah.

c. Echocardiogram
Sebuah echocardiogram tradisional menggunakan gelombang suara untuk
menghasilkan gambar dari jantung .Dalam prosedur ini, ahli radiologi
menggunakan suatu alat untuk mengirim dan menerima USG gelombang, yang
tercermin ketika mereka mencapai tepi dua struktur dengan kerapatan yang
berbeda.
Gambar yang dihasilkan oleh ekokardiogram menunjukkan tepi struktur
jantung, tetapi tidak dapat mengukur kecepatan darah mengalir melalui jantung.
Teknik Doppler harus dimasukkan untuk memberikan informasi tambahan.
18

Dalam echocardiogram Doppler, gelombang suara frekuensi tertentu diteruskan


ke jantung. Gelombang suara terpental darah sel bergerak melalui dan pembuluh
darah jantung. Gerakan sel-sel, baik menuju atau jauh dari gelombang
ditransmisikan, hasil dalam pergeseran frekuensi yang dapat diukur. Ini
membantu ahli jantung menentukan kecepatan dan arah aliran darah dalam
jantung.

d. Ultrasonic flowmeter
Ultrasonic flowmeter bekerja pada umumnya setelah dua prinsip yang
berbeda yaitu the doppler effect ultrasonic flowmeter dan the time of flight
ultrasonic flowmeter. Ultrasonic flowmeter memanfaatkan gelombang ultrasonik
untuk mengetahui kecepatan aliran bahan. Gelombang ultrasonik dikirim oleh
transmitter dan kemudian diterima oleh receiver. Dengan mengukur pergeseran
frekuensi antara sumber ultrasonik frekuensi, penerima, dan pembawa cairan,
gerak relatif diukur. Pergeseran frekuensi yang dihasilkan bernama Efek
Doppler.
Doppler effect ultrasonic flowmeter memanfaatkan efek Doppler untuk
mengukur kecepatan aliran fluida.

The Doppler Effect Ultrasonic Flowmeter

Kecepatan fluida dapat dinyatakan sebagai

fr = frekuensi yang diterima


ft = frekuensi transmisi
19

v = kecepatan aliran fluida


Theta = sudut relatif antara balok ultrasonik yang ditransmisikan dan
aliran fluida
c = kecepatan suara dalam fluida
Doppler meter dapat digunakan di mana meter lain tidak bekerja.
Diantaranya dapat digunakan untuk mengukur fluida pada lumpur cair, cairan
soda atau cairan dengan beberapa jumlah kecil atau besar pada padatan
tersuspensi. Keuntungan doppler effect ultrasonic flowmeter diantaranya :
1) Menghalangi berkurangnya aliran
2) Dapat dipasang di luar pipa
3) Penurunan tekanan sama dengan panjang setara dengan pipa lurus
4) Tahan korosi
5) Konsumsi daya yang rendah
6) Tidak mengganggu aliran dalam pengukuran fluida seperti pada differential
pressure meter.

Kinerja flowmeter Doppler sangat tergantung pada sifat fisik fluida, seperti
konduktivitas sonic, kepadatan partikel, dan aliran profil. Ketidakseragaman
distribusi partikel dalam penampang pipa dapat menghasilkan kecepatan rata-
rata tidak benar dihitung. Akurasi flowmeter sensitif terhadap variasi profil
kecepatan dan distribusi reflektor akustik di bagian pengukuran. Tidak seperti
flowmeter akustik lainnya, Doppler meter dipengaruhi oleh perubahan kecepatan
sonik cairan itu. Akibatnya, meter juga sensitif terhadap perubahan densitas dan
suhu.

Masalah-masalah ini membuat flowmeter Doppler tidak cocok untuk


aplikasi pengukuran yang sangat akurat. Kelemahan dari efek doppler adalah
pada saat gelombang yang dipantulkan oleh reflector dan diterima balik oleh
transmitter tergantung kepada obyek yang memantulkan. Terkadang untuk fluida
yang mengalir tersebut obyek partikelnyanya tidak dapat memantulkan kembali
karena sifat dasar dari fluida tersebut untuk beberapa fluida dalam proses
hidrokarbon.
20

B. DINAMIKA RELATIFISTIK
1. Momentum dan Energi
Momentum suatu partikel didefinisikan sebagai perkalian massa dan
kecepatannya. Dalam mekanika klasik, usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja
pada partikel sama dengan perubahan pada energi kinetik partikel tersebut.
Sebagaimana dalam mekanika klasik, kita akan mendefinisikan energi kinetik sebagai
kerja yang dilakukan oleh gaya dalam mempercepat partikel dari keadaan diam
hingga mencapai kecepatan tertentu.
Panjang dan waktu mengalami perubahan dalam transformasi Lorentz.
Bagaimana dengan massa ? ternyata juga harus mengalami perubahan, jika mau
hukum kekekalan momentum linear yang berlaku pada sistem O masih tetap berlaku
dalam sistem O yang bergerak dengan kecepatan tetap v terhadap sistem O. Hukum
kekekalan momentum linier dan energi ini merupakan hal yang sangat menonjol
dalam mekanika Newton sedapatnya dipertahankan keberadaannya dalam
transformasi Einstein-Lorentz. Hal ini mungkin dilakukan dengan meninggalkan
konsep mutlaknya massa dan menggantinya dengan adanya perubahan massa sebagai:

m0
m = ɣ mo =
√1−v 2 /c 2
Perubahan massa karena gerak benda hanya dapat diabaikan untuk benda
yang bergerak dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya. Dengan
kata lain, fisika Newton hanya berlaku untuk benda-benda yang kecepatannya jauh
lebih kecil dari kecepatan cahaya (v<< c).
Dengan mo = massa tak gerak benda (rest mass). Massa benda yang bergerak
dengan kecepatan v relatif terhadap pengamat dari pada massa kettika benda diam

Io
terhadap pengamat dengan faktor . Pertambahan massa berlaku timbal
√1−v 2 /c 2
balik.
Jika momentum linier p didefenisikan sebagai:
mo v
p=mv=
√1−v 2 /c 2

20
21

Hukum kekekalan momentum berlaku dalam relativitas khusus seperti dalam


fisika klasik, namun hukum kedua Newton mengenai gerak hanya benar dalam
bentuk:

d d mo v
F=
dt
( mv ) =
dt (√ 2
1−v /c
2 )
2. Kesetaraan Massa dan Energi
Dalam fisika, kesetaraan massa-energi adalah konsep bahwa massa suatu
benda adalah ukuran nya energi konten.
Ketika energi akan dihapus dari sistem (misalnya dalam energi ikat , atau
energi yang dilepaskan oleh bom atom) maka massa selalu dihapus bersama dengan
energi. Energi ini mempertahankan massa hilang, yang pada gilirannya akan
ditambahkan ke sistem lainnya yang menyerap. Ia juga memberitahu berapa banyak
massa akan ditambahkan untuk setiap sistem yang kemudian menyerap energi ini.
Sebaliknya, hubungan ini hanya menunjukkan bahwa sejumlah besar energi
yang dilepaskan dalam reaksi tersebut mungkin menunjukkan massa yang cukup
bahwa massa-rugi dapat diukur, ketika energi yang dilepaskan (dan massa) telah
dihapus dari sistem. Misalnya, hilangnya massa atom dan neutron sebagai akibat dari
penangkapan neutron, dan hilangnya sinar gamma, telah digunakan untuk menguji
kesetaraan massa-energi untuk presisi tinggi, sebagai energi dari sinar gamma
mungkin dibandingkan dengan cacat massa setelah ditangkap.
Einstein tidak pertama mengusulkan hubungan massa-energi. Namun, Einstein
adalah ilmuwan pertama yang mengusulkan dan yang pertama untuk menafsirkan
massa-energi kesetaraan sebagai prinsip mendasar yang mengikuti dari simetri
relativistik dari ruang dan waktu .
Menuru fisika klasik massa dan energi merupakan dua hal yang berbeda yang
tidak dapat saling dipertukarkan, namun dalam teori relativitas khusus massa dan
energi juga merupakan hal yang berbeda, tetapi yang satu dapat dipertukarkan
menjadi yang lain. Transformasi ini memerlukan ungkapan yang menunjukkan
adanya kesetaraan antara massa dan energi. Hubunganya dapat diturunkan langsung
dari energi kinetik K suatu benda yang bergerak sebagai kerja yang diperlukan untuk
membawa benda dari keadaan diam hingga punya kecepatan v.

21
22

Rumus terkenal yang didapat einstein dari teori relativitas khusus adalah adanya
hubungan kesetaraan antara massa dan energi yang diturunkan sebagai berikut.

Usaha yang dikerjakan pada gaya luar f pada suatu partikel bermassa m menyebabkan
pertambahan energi kinetik partikel sebesar:

K=∫ Fdr

Dengan mengandalkan hukum dinamika newton tetap berlaku setelah dilakuka

mV
P= =mu
modifikasi momentum menjadi V2 , maka dapat isikan:
√ 1− 2
C

dp d
F= = (mγV )
dt dt

Sehingga

K=∫ ( dpdt ) dr =∫ dp ( ddrt )


dr
=V , adalah laju benda dan p=mγV sehingga
dt

K=∫ V dp

K=∫ V d (mγV )

1 dv 2 1
¿ m∫ +V 2 d
2

√( 1−
V2
C2 )
1
2
( √( ) )
1−
V2
C2
1
2

Suku kedua dalam integran pada persamaan (2-41) dapat dintegralkan dengan hasil
V2 dV 2
1
−∫ 1
V2 2 V 2 kemudian, integran suku keduanya dapat digabung dengan
(1− 2
C ) (
1− 2 2
C )
integran suku pertama pada persamaan(2-41) yang menghasilkan integral
1
1 V2 V2 2
2

V2
1
=C 2
1−
(
c2
+T
)
dengan T adalah tetapan pengintegralan. Apabila
( 1− 2
c ) 2

22
23

hasil-hasil ini diisikan kedalam persmaan (2-41) dengan pengintegrlan dilakukan


meliputi V=0 sampai V sebarang,kita akan memperoleh:

1 v
mv 2 V2

[( ( )
]
2 2
K= +mc 1−
v2
1
c2
1− 2
c ) 2

1
V2
[ ( ) ]
¿ mc 1− 2 2 −1 =γm c 2−m c2
2

Atau dapat ditulis

γm c 2=mc 2+ K

Mengingat K adalah energi inetik benda, kita dapat menafsirkan m c 2 sebagai energi
rehat E0 dan γm c 2 adalah energi total benda E.

E0 =mc 2

E=γm c 2

Inilah hubungan kesetaraan massa dan energi. Persamaan (2-42) akan kembali

v
kerumusan newton untuk laju v ≪ c karena untuk ≪ 1. Selanjutnya, suku pertama
c

1
V2 V2
dengan faktor ( 1− 2
c ) 2
dapat di ekspansikan ke dalam deret 2 dan dengan
c
mengambil dua suku pertama hasil ekspansi, kita peroleh:

1V 2 1
K=mc2 1+ ( 2c 2
+ …−1 ≅ mv2
2 )
Hubungan antara energi dan momentum dapat diturunkan dari rumus momentum
relativistik (2-38) dengan menguadratkan kedua ruas, mengalikannya dengan c 2, dan
menyederhanakan menjadi:

m2 ( v 2 c 2 ) +m 2 c 4 2 2
p2 c 2= 2
=−( mc 2 ) + ( mγc 2 ) =−E 20+ E2
V
( 1−
C2 )
23
24

Atau E2= E20 + p2 c2

24
25

BAB III

PENUTUPAN
A. Kesimpulan

1. Relativitas adalah teori yang menyatakan bahwa gerak suatu benda itu relatif atau
bergantung pada tinjauan pengamat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sudah
mengetahui bahwa suatu benda dikatakan bergerak bila kedudukan benda itu berubah
terhadap suatu titik acuan atau kerangka acuan. Efek Doppler dalam cahaya harus
berbeda dengan efek tersebut dalam bunyi. Kita dapat menganalisis efek Doppler
dalam cahaya dengan memandang sumber cahaya sebagai lonceng yang berdetak vo
kali persekon dan memancarkan cahaya pada setiap detik.
2. Efek doppler dialami ketika ada gerak relatif antar sumber bunyi dan pengamat.
Rumus ini ada dua, dimana yang satu tidak di pengaruhi oleh angin, dan yang satu
lagi dipengaruhi oleh angin.
3. Momentum suatu partikel didefinisikan sebagai perkalian massa dan kecepatannya.
Dalam mekanika klasik, usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja pada partikel
sama dengan perubahan pada energi kinetik partikel tersebut.
4. Dalam fisika, kesetaraan massa-energi adalah konsep bahwa massa suatu benda
adalah ukuran nya energi konten.
5. Ketika energi akan dihapus dari sistem (misalnya dalam energi ikat, atau energi yang
dilepaskan oleh bom atom) maka massa selalu dihapus bersama dengan energi. Energi
ini mempertahankan massa hilang, yang pada gilirannya akan ditambahkan ke sistem
lainnya yang menyerap. Ia juga memberitahu berapa banyak massa akan ditambahkan
untuk setiap sistem yang kemudian menyerap energi ini.

B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
tetap berharap makalah ini tetap memberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan
kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan
makalah dimasa yang akan datang.

25
26

DAFTAR PUSTAKA

Husna, Nalil.2003. Diktat Mata Kuliah Fisika Modern. Padang : UNP

Kusminarto. 2011. Esensi Fisika Modern. Yogyakarta: Andi Offset.

http://www.academia.edu/5177150/BAB_I_RELATIVITAS

26

Anda mungkin juga menyukai