Struktur Baja II
Struktur Baja II
dari proses canai panas (Hot rolling mill). Baja Profil WF-beam memiliki
dimensi tinggi badan (H), lebar sayap (B), tebal badan (t1), tebal sayap (t2)
merata dari ujung hingga pangkal radius (r) dengan penjelasan seperti pada
Gambar 1.
B. Definisi Balok-Kolom
serta momen lentur. Apabila besarnya gaya aksial yang bekerja cukup kecil
dibandingkan momen lentur yang bekerja, maka efek dari gaya aksial tersebut
Setiawan : 2008).
tertentu. Misalkan pada struktur portal statis tak tertentu pada Gambar 2.
P1
A B
P2
C D
E F
memikul beban merata saja namun juga memikul beban lateral P1. Dalam hal
ini efek lentur dan gaya tekan P1 yang bekerja pada batang AB harus
didesain sebagai elemen balok-kolom, batang AC, BD, CE, DF, juga didesain
sebagai elemen balok kolom. Karena selain memikul gaya aksial akibat reaksi
dari balok-balok AB dan CD, efek lentur dan efek gaya aksial yang bekerja
tidak bisa diabaikan salah satunya. Berbeda dengan batang CD yang hanya
didominasi oleh efek lentur, gaya lateral P2 telah dipikul oleh pengaku-
sebagai berikut :
a. N u ≤ ∅ N n
Dimana :
b. Perbandingan Kelangsingan
Lk
2) Kelangsingan komponen struktur tekan , λbatang = <
r
200 .
b
Jika λelemen = < λ r (Kompak) maka berlaku :
t
N n= A g . f cr
fy
¿ Ag. ( )
ω
……..( 2.1)
1,43
2) Untuk 0,25 < λ c< 1,2 maka ω =
1,6−0,67. λ c
1 Lk fy
λc = . .
π ry (√ )
E
Dimana,
penuh, N-mm.
besarnya adalah :
M ny =M yx =S x . f y ......( 2.2)
Dan pada saat kondisi pada gambar 3.4 tercapai, semua serat
M<Myx
F=fy
p
(2)
M=Myx
F=fy
p
(3)
Myx<M<Mp
F=fy
p
(4)
M=Mp
c. Stabilitas
Jika balok dapat dihitung pada keadaan stabil dalam kondisi
(FLB)
1) Batasan Momen
penampang elastisitas.
leleh harus diambil yang lebih kecil dari fy.Z atau 1,5.My
A
Z x= .a ........( 2.4)
2
Dengan :
(a = H – (2 . Cx))
C
y
2) Kelangsingan Penampang
a) Penampang Kompak
berikut :
λ−λ p
M n=M p−( M p −M r ) . .......( 2.5-2)
λ r−λ p
c) Penampang Langsing
π π.E 2
M n=
Lb √
. E. I y.G .J+
( )
Lb
.I y .Iw .....( 2.6)
Keterangan :
badan,mm4.
Kuat momen nominal pada balok kompak untuk kondisi batas atas
π π .E 2
√
M cr =C b . . E . I y . G. J +
L L ( ). I y. Iw ....... (2.7-1)
J.A
M cr =2 .C b . E .
12,5 . M max
√ L
ry
.........( 2.7-2)
C b= ≤ 2,3
2,5 . M max .+3 M A + 4 M B +3 M C
Dengan :
E
L p=1,76 . r y .
√ fy
Iy
ry=
√ A
f L =f y −f r
x1
Lr =r y . ( )√fL
. 1+ √ 1+ x 2 . f l
2
π E . G. J . A
x 1=
Sx
.
√2
2
x 2=4 . ( ) . II
Sx
G. J
w
b f .t 3
J=2. ( ) 3
I y h2
I w= .
2 2
Keterangan :
berdekatan, mm.
( Lr −L )
[
M n=cb M r + ( M p −M r )
( Lr −L p ) ] .........( 2.8-2)
f. Kuat Geser
Kuat geser pada badan pelat yang memikul gaya geser perlu (
V u) harus memenuhi V u ≤ Ø V n
Dengan,
Butir 8.8.2, N.
h
1) Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel
tw
memenuhi:
knE
( th )≤ 1,10 √ f
w y
5
k n=5+ 2
a
()
h
h
2) Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel
tw
memenuhi:
knE h kn E
1,10
√ fy
≤ ( )
tw
≤ 1,37
fy √
Maka kuat geser nominal pelat badan adalah:
[ √ ](
V n=0,6 f y A w 1,10
knE
fy
1
h
)
.......( 2.9-2.a)
tw
Atau,
( 1−C v )
[
V n=0,6 f y A w C v +
1,15 √ 1+ ( a/h )
2
] ........( 2.9-2b)
kn E
Dengan,
C v =1,10
√
fy
( h /t w )
h
3) Jika perbandingan maksimum tinggi terhadap tebal panel
tw
memenuhi:
kn E h
1,37
√ fy
≤
( )
tw
Maka kuat geser nominal pelat badan adalah:
0,9 Aw k n E
V n= 2 .........( 2.9-3.a)
( h /t w )
Atau,
( 1−C v )
[
V n=0,6 f y A w C v +
1,15 √ 1+ ( a/h )
2
] .........( 2.9-3.b)
Dengan
kn E 1
C v =1,5
f y ( h/t w )2
g. Lendutan
1 P L4
Untuk beban terpusat ditengah bentang : Δ= . .......(2.10.2)
48 E I
Dimana,
W = DL + LL
1) Metode Distribusi
M u ≤ ØM f
M f =A f . d f . f y ...........( 2.11)
Dengan,
sayap.
sesuai
Mu Vu
+0,625 ≤ 1,375 .........( 2.12)
ØMn ØVn
M ux
M ux ≤ M nx atau ≤1,0
Ø M nx
M uy
≤1,0
ØM ny
M ux M uy
+ ≤1,0
Ø M nx Ø M ny
3. Balok Kolom
Nu Nu M ux M uy
Untuk
Ø Nn
<0,2 maka + ( +
2 Ø N n Ø b M nx Ø b M ny )
≤ 1,0
Nu N u 8 M ux M uy
Untuk
Ø Nn
≥ 0,2 maka + + (
Ø N n 9 Ø b M nx Ø b M ny
≤ 1,0 )
Dengan,
Cm
δ b= ≥1,0
N
( )
1− u
N cr
π 2 E Ag
N cr =
kL 2
( )r
Dengan,
bergoyang.
Nu = gaya tekan aksial terfaktor.
bergoyang).
sederhana.
kaku.
M1
C m=0,6−0,4 ( )
M2
.........(2.13)
M1
Rasio bernilai negatif untuk kelengkungan tunggal dan
M2
1
δ s=
1−∑ N u ( HΔ. L )
oh
Atau,
1
δ s=
∑ Nu
1−
∑ N cr
Dengan,
goyangan.
yang ditinjau.
ditinjau.
L = tinggi tingkat.
h
Nilai banding , Akan lebih kritis jika h = H – (2.C x )
tw
H
h
λ r sebagai berikut :
Nu 1680 2,75. N u
Untuk
Øb. N y
< 0,125, λ p=
√f y
1−
[
Øb . N y ]
Nu 500 Nu 665
Untuk
Øb. N y
> 0,125, λ p=
√f y [
2,33− >
Øb . N y √f y ]
2550 0,74. N u
Untuk semua nilai, λ r=
√f y [
1−
Øb. N y ]
Dengan N y = A g . f y adalah gaya aksial yang diperlukan untuk