Anda di halaman 1dari 7

Jurnal SAP Vol. 2 No.

2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X


e-ISSN: 2549-2845

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI


TIPE KEPRIBADIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Dwi Oktaviana1, Utin Desy Susiaty 2
Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak 1, 2
Email: dwi.oktaviana7@gmail.com1

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika
ditinjau tipe kepribadian siswa ( Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Plegmatis). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan rancangan penelitian yang
digunakan adalah Factorial Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MIA
SMA Negeri 3 Pontianak. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang
dikumpulkan adalah prestasi belajar matematika dan angket. Nilai prestasi belajar didapat dari tes
prestasi belajar bentuk pilihan ganda. Angket yang digunakan adalah angket tes tipe kepribadian
(Sanguinis, Melankolis, Koleris, dan Plegmatis). Data dianalisis dengan uji analisis variansi satu jalan
(One Way Anova). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
prestasi belajar matematika siswa antar tipe kepribadian (Sanguinis, Plegmatis, Koleris, Melankolis).
Dibuktikan dari hasil analisis diperoleh = 0,139 < = 2,92.
Kata kunci:prestasi belajar siswa, tipe kepribadian sanguinis, plegmatis, koleris, melankolis

Abstract
This study aims to find significant differences in mathematics learning achievement of students with
personality types (Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic). It is a quasi-experimental study
using Factorial Design as its research design. The population of this study is all students from class X
MIA SMA Negeri 3 Pontianak. Samples are taken applying a purposive sampling technique. The
collected data are in the form of mathematics learning achievement and questionnaire. The scores of
learning achievement are obtained from multiple-choice tests. The questionnaire distributed is a test
of personality types (Sanguine, Melancholic, Choleric, Phlegmatic). Data are analyzed using One
Way Analysis of Variance (Anova). The results show there are significant differences in mathematics
learning achievement of students with personality types (Sanguine, Melancholic, Choleric,
Phlegmatic), as proved in the results of the analysis = 0,139 < = 2,92.
Keywords: Learning achievement of student, personality types of sanguine, melancholic, choleric,
phlegmatis

PENDAHULUAN dalam penguasaan kelas dan kegiatan


Mata pelajaran matematika banyak belajar mengajar yang monoton membuat
memuat konsep-konsep dan prinsip-prinsip siswa merasa bosan dan kurang
yang sukar dipahami, selain itu dalam memperhatikan pelajaran yang
matematika juga memuat rumus dan disampaikan, hal tersebut yang membuat
perhitungan dalam setiap pemecahan banyak siswa kurang tertarik dengan mata
masalah. pelajaran matematika. Kegiatan belajar
hendaknya menjadi prioritas,terlebih
Banyak siswa mulai dari SD, SMP belajar untuk kepentingan masa depan
maupun SMA beranggapan mata atau belajar untuk mengantisipasi realitas
pelajaran matematika sebagai pelajaran di masa yang akan datang. Belajar itu
yang sulit karena beberapa faktor yang adalah memang sifatnya jiwa manusia.
ada, baik faktor dari siswa, guru maupun Kegiatan belajar menjadi semakin penting
lingkungan.Kurangnya kemampuan guru bagi anak dan remaja yang hidup dalam

127
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

era globalisasi yang menuntut keterbukaan keras, disiplin, pemalu, santai atau suka
dan kelenturan dalam berpikir, serta menyendiri. Setiap orang memiliki
kemampuan memecahkan masalah- kepribadian. Kepribadian setiap orang
masalah non-rutin secara kreatif dan tidaklah sama, dan masing masing
kritis[1]. Sejauh ini kegiatan belajar masih memiliki tipe kepribadian tersendiri. Ada
merupakan kewajiban yang harus siswa banyak tipe kepribadian, seperti
lakukan karena aturan dari orang tua diungkapkan oleh parah ahli. Tipe-tipe
siswa. kepribadian telah banyak diungkapkan oleh
para ahli psikologi, antara lain: tipe hardiness
Keberhasilan dalam kegiatan belajar itu (kepribadian ketabahan), tipe kepribadian
bukanlah suatu perkara yang mudah introver-ekstrover, kepribadian tipe A dan
karena keberhasilan belajar sangat tipe B, kepribadian oral, anala, dan
dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain kepribadian phallic, tipe kepribadian
faktor internal dan factor eksternal [2]. sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis,
Faktor internal merupakan faktor yang ada serta lain sebagainya. Setiap dimensi dasar
dalam diri individu yang sedang belajar, kepribadian memiliki ciri-ciri yang saling
antara lain: faktor jasmani, faktor bertolak belakang.Hasil penelitian yang
kelelahan, dan faktor psikologis, berhubungan dengan kepribadian telah
sedangkan faktor ekstern adalah faktor dilakukan oleh [3] yang berjudul “Perbedaan
yang ada di luar individu yang Prestasi Belajar Ditinjau dari Tipe
digolongkan menjadi tiga kelompok, Kepribadian Ekstrovert-Introvert pada
yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan Mahasiswa Universitas Negeri Malang”.
faktor masyarakat. Berdasarkan pendapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tersebut guru harus mengetahui dan mahasiswa Universitas Malang sebagian
memperhitungkan bahwa terdapat besar berkepribadian ekstrovert yang
perbedaan karakteristik kepribadian siswa memiliki predikat prestasi sangat
yang disebabkan oleh perbedaan memuaskan. Sementara itu, [4] telah
pengaruh, baik dari faktor intern maupun melakukan penelitian yang berjudul
ekstern karena dapat mempengaruhi “Analisis Prestasi Belajar Matematika Siswa
jalannya proses dan hasil belajar siswa Berkepribadian Introvert dan Siswa
yang bersangkutan. Karakteristik Berkepribadian Ekstrovert”. Hasil penelitian
kepribadian seseorang tampak pada yang diperoleh menunjukkan bahwa tidak
dirinya dalam berbagai bentuk sikap, cara adanya perbedaan rata-rata nilai signifikan
berpikir, dan cara bertindak. Sikap, cara pada siswa berkepribadian introvert dan
berpikir, dan bertindak itu dapat berkepribadian ekstrovert. Namun pada
dipastikan tidak selalu sama antar individu kenyataannya, kemampuan dan kecerdasan
yang satu dengan yang lain begitu pula kognitif siswa sering dikaitkan dengan
dengan karakteristik kepribadian siswa kepribadian ekstrovert. Kepribadian
yang berbeda dalam mengikuti kegiatan extrovert cenderung lebih cepat
belajar mengajar mengakibatkan mengeluarkan pendapat, kreatif dan lebih
perbedaan prestasi belajar atau hasil bersikap terbuka. Sebaliknya tipe
belajar yang berbeda pula. Salah satu kepribadian introvert cenderung santai,
faktor yang menentukan prestasi belajar kurang berani mengambil resiko atau hati-
siswa salah satunya adalah tipe hati setiap mengambil keputusan, menutup
kepribadian siswa. diri dan pasif. Begitu juga dengan
kepribadian tipe A dan tipe B yang saling
Kepribadian siswa tercermin dari pola dan bertolak belakang.
ciri-ciri perilaku mereka seperti suka bekerja

128
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

Sebuah artikel yang dilansir oleh ingin tahu, kreatif dan inovatif, mudah
Kedaulatan Rakyat pada 25 Agustus 2012 bergaul. Seorang melankolis memiliki sifat
berjudul Kepribadian Siswa tekun, perasa terhadap orang lain, penuh
Mempengaruhi Kelulusan pikiran, gigih dan cermat. Seorang koleris
mengungkapkan bahwa kepribadian siswa memiliki daya juang besar, berbakat
mampu mempengaruhi kelulusan ujian pemimpin, dinamis, aktif, berkemauan
sekolah. Kepribadian siswa merupakan kuat, tegas, berkembang karena saingan,
poin yang menjadi pertimbangan dalam dan seorang plegmatis memiliki sifat sabar,
penentuan kelulusan prestasi belajar. tenang, mudah bergaul, santai, tidak
Kelulusan dan keberhasilan belajar mudah marah.
peserta didik tidak hanya ditentukan oleh
nilai akademik tetapi juga karakter yang Berdasarkan hal-hal yang telah dijelaskan
dimiliki siswa. Perubahan format syarat peneliti bermaksud untuk mengetahui
kelulusan yang mempertimbangkan perbedaan yang signifikan prestasi belajar
karakter peserta didik akan menjadi target matematika ditinjau dari beberapa tipe
di masa mendatang, ini sesuai yang kepribadian siswa yaitu sanguinis,
diungkapkan Baskara Aji selaku Kepala melankolis, koleris, dan plegmatis.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga
(Disdikpora) DIY. Penilaian kepribadian METODE
diharapkan tidak hanya menciptakan Penelitian ini merupakan penelitian
lulusan yang cerdas secara akademik eksperimen yang dilaksanakan di SMA
tetapi juga mental dan spiritual sehingga Negeri 3 Pontianak. Populasi dalam
generasi masa depan akan memiliki etos penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
kerja yang baik,akhlak mulia, memiliki XMIA SMA Negeri 3 Pontianak. Sampel
jiwa kepemimpinan dan menghindari yang diambil dalam penelitian iniadalah
perilaku negatif. siswa kelas X MIA3 dengan jumlah siswa
sebanyak 39 siswa. Teknik pengambilan
Hiprocates dan Gelanus dalam [5], sampel yang digunakan adalah purposive
membagi tipe kepribadian berdasarkan zat sampling. Untuk variabel bebasnya adalah
cair yang ada dalam tubuh seseorang. tipe kepribadian, sedangkan variabel
Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan terikatnya adalah prestasi belajar siswa.
bahwa keempat tipe temperamen dasar itu Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah akibat dari empat macam cairan adalah dokumentasi, tes, dan angket.Tes
tubuh yang sangat penting di dalam tubuh yang digunakan berbentuk pilihan ganda
manusia. Berikut adalah uraiannya: (1) untuk mengetahui nilai prestasi belajar
Sifat kering terdapat dalam chole (empedu matematika siswa. Sebelum digunakan
kuning), (2) Sifat basah terdapat dalam untuk mengambil data dalam penelitian,
melanchole (empedu hitam), (3) Sifat instrumen tes diuji terlebih dahulu. Untuk
dingin terdapat dalam phlegma (lendir), instrumen tes, uji tersebut meliputi uji
dan (4) Sifat panas terdapat dalam sanguis validitas isi, perhitungan daya beda dan
(darah). Mereka membagi tipe kepribadian indeks kesukaran serta uji reliabilitas.
ke dalam empat bagianyaitu: sanguinis, Angket digunakan untuk mengetahui tipe
melankolis, koleris, dan plegmatis. kepribadian siswa. Angket yang digunakan
Beberapa sumber yang menjelaskan tipe diadopsi dari buku Personality Plus
kepribadian Hipocrates-Galenus, karangan Littauer, yang disesuaikan untuk
menyebutkan bahwa seorang sanguinis siswa sekolah menengah. Tes ini
pada umumnya memiliki tingkah laku suka mempunyai 40 kriteria kepribadian siswa,
berbicara, penuh semangat, penuh rasa masing-masing kriteria kepribadian

129
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

terdapat 4 pilihan pernyataan yang dapat penelitian untuk tipe kepribadian dapat
dipilih sesuai dengan karakter kepribadian dilihat pada Tabel 1 dan 2.
siswa berupa kekuatan dan kelemahan
seseorang. Lembar penilaian angket

Tabel 1. Lembar Penilaian Tipe Kepribadian Dilihat dari Kekuatan


Kekuatan
No
Sanguinis Koleris Melankolis Plegmatis
1 Animated Adventurous Analytical Adaptable
2 Playful Persuasive Persistent Peaceful
3 Sociable Strong-willed Self-sacrificing Submissive
4 Convincing Competitive Considerate Controlled
5 Refreshing Resourceful Respectful Reserved
6 Spirited Self-reliant Sensitive Satisfied
7 Promoter Positive Planner Patient
8 Spontaneous Sure Scheduled Shy
9 Optimistic Outspoken Orderly Obliging
10 Funny Forceful Faithful Friendly
11 Delightful Daring Detailed Diplomatic
12 Cheerful Confident Cultured Consistent
13 Inspiring Independent Idealistic Inoffensive
14 Demonstrative Decisive Deep Dry humor
15 Mixes easily Mover Musical Mediator
16 Talker Tenacious Thoughtful Tolerant
17 Lively Leader Loyal Listener
18 Cute Chief Chartmaker Contented
19 Popular Productive Perfectionist Pleasant
20 Bouncy Bold Behaved Balanced

Tabel 2. Lembar Penilaian Tipe Kepribadian Dilihat dari Kelemahan


No Kelemahan
Sanguinis Koleris Melankolis Plegmatis
1 Brassy Bossy Bashful Blank
2 Un disciplined Unsympathetic Unforgiving Un enthusiastic
3 Repetitious Resistant Resentful Reticent
4 Forgetful Frank Fussy Fearful
5 Interrups Impatient Insecure Indecisive
6 Un predictable Unaffectionate Unpopular Uninvolved
7 Haphazard Headstrong Hard to please Hesitant
8 Permissive Proud Pessimistic Plain
9 Angered easily Argumentative Alienated Aimless
10 Naïve Nervy Negative attitude Nonchalant
11 Wants credit Workaholic Withdrawn Worrier
12 Talkative Tactless Too sensitive Timid
13 Dis-organized Domineering Depressed Doubtful
14 Inconsistent Intolerant Introvert Indifferent
15 Messy Manipulative Moody Mumbles
16 Show-offs Stubborn Slow Skeptical
17 Loud Lord over Loner Lazy
18 Scatter-brained Short-tempered Suspicious Sluggish
19 Restless Rash Revengerful Reluctant
20 Changeable Crafty Critical Compromising

130
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

Kemudian teknik analisis data Pada Tabel 4 dapat dilihat perolehan


menggunakan uji analisis variansi satu prestasi belajar menggunakan rata-rata
jalan (One Way Anava) dengan terlebih prestasi belajar dengan tipe kepribadian
dahulu dilakukan uji prasyarat untuk anava Sanguinis, Plegmatis, Koleris, dan
yaitu uji normalitas dengan metode Melankolis tidak terlalu berbeda atau hampir
Lilliefors dan uji homogenitas dengan uji sama.
Bartlett [6].
Dari data yang diperoleh, kemudian
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan uji normalitas dan uji
Menurut hasil penelitian yang telah homogenitas. Uji normalitas untuk prestasi
dilakukan menggunakan distribusi belajar ditinjau dari Sanguinis, Plegmatis,
frekuensi dengan aplikasi uji statistik Koleris, dan Melankolis, nilai
secara komputerisasi. Angket tipe probabilitasnya > 0,05, sehingga dapat
kepribadian diberikan kepada 39 siswa dan disimpulkan bahwa data prestasi belajar
setelah dilakukan perhitungan didapat ada dalam penelitian ini berdistribusi normal.
4 siswa yang masuk ke dalam 2 tipe Setelah dilakukan uji normalitas,
kepribadian sehingga 4 siswa tersebut tidak kemudian dilakukan uji homogenitas,
dimasukkan pada analisis data. Secara hasil uji homogenitas diperoleh � 2 =
lengkap distribusi frekuensi tipe 7,760 kurang dari dengan �0,05;2
2
= 7,815
kepribadian siswa dapat dilihat dari Tabel maka H0 tidak ditolak. Berarti variansi
3 berikut. populasi kelompok Sanguinis, Plegmatis,
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tipe Koleris, dan Melankolis sama. Sehingga
Kepribadian Siswa dapat disimpulkan bahwa sampel berasal
Tipe Kepribadian Frekuensi Persentase dari populasi yang homogen. Setelah data
Sanguinis 10 28,6
Plegmatis 8 22,9 yang terkumpul dinyatakan berdistribusi
Koleris 4 11,4 normal dan homogen selanjutnya
Melankolis 13 37,1 dilakukan pengujian hipotesis dengan uji
Total 35 100 analisis variansi satu jalan (One Way
Hasil siswa yang memiliki tipe kepribadian Anova) pada Tabel 5 sebagai berikut.
sanguinis berjumlah 10 orang, plegmatis
berjumlah 8 orang, koleris berjumlah 4 Tabel 5. Uji Anova Nilai Post test pada
orang, dan melankolis berjumlah 13 orang. Sanguinis, Plegmatis, Koleris, dan
Dengan demikian, dapat disimpulkan Melankolis
Sumber JK Dk RK ���� � , �;�,�
bahwa sebagian besar siswa kelas X MIA 3
Pontianak memiliki tipe kepribadian Model 69,0934 3 23,03110,1398 2,92
melankolis. Prestasi belajar matematika Galat 5105,1923 31 164,6836 - -
diperoleh dengan alat ukur posttest yang Total 5174,2857 34 - - -
terdiri dari 20 butir soal. Berdasarkan hasil
penelitian perbandingan prestasi belajar Pada Tabel 5 menunjukkan � >
siswa dapat dijelaskan pada Tabel 4 � 2,92 > 0,1398 , maka diperoleh
berikut. keputusan H0 diterima yang berarti bahwa
Tabel 4. Hasil Post test tipe kepribadian siswa tidak berpengaruh
San
Nilai Post
gui
Pleg- Koler Melan- terhadap prestasi belajar matematika siswa,
Test Siswa matis is kolis sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut
nis
Tertinggi 60 50 65 40 Post Hoc Test dengan menggunakan
Terendah 85 85 80 100 metode LSD karena jumlah variabel yang
Rata-rata 77 73,75 75 73,85 sama.

131
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan terdapat pengaruh tipe kepribadian siswa


bahwa tidak terdapat pengaruh tipe terhadap prestasi belajar matematika siswa.
kepribadian siswa terhadap prestasi belajar Berarti siswa dengan tipe kepribadian
matematika siswa. Berarti siswa dengan Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun
tipe kepribadian Sanguinis, Melankolis, Plegmatis memiliki prestasi belajar
Koleris, maupun Plegmatis memiliki matematika yang sama. Dibuktikan dari
prestasi belajar matematika yang sama. hasil analisis diperoleh = 0,139 <
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil = 2,92.
penelitian yang dilakukan oleh [7] yang
menyebutkan tidak ada perbedaan yang Berikut adalah beberapa hal yang dapat
signifikan antara hasil belajar siswa yang disarankan yaitu sekolah diharapkan dapat
berkepribadian ekstrovert dan introvert dan membantu siswa dengan tipe kepribadian
penelitian yang dilakukan oleh [8] pada Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun
siswa SMP menyimpulkan bahwa siswa Plegmatis agar mampu bersaing dengan
dengan tipe kepribadian Sanguinis, teman lainnya dan memperhatikan faktor-
Melankolis, Koleris, maupun Plegmatis faktor psikologis siswa, guru juga
memiliki prestasi belajar matematika yang diharapkan mampu membangun kedekatan
sama. emosional dengan siswa agar siswa merasa
nyaman dalam mengikuti pelajaran,
Namun hal ini tidak sesuai dengan sedangkan bagi peneliti selanjutnya yang
hipotesis awal penelitian yaitu prestasi tertarik dengan topik yang sama
belajar matematika siswa dengan tipe disarankan untuk mengembangkan
kepribadian koleris, lebih baik daripada pengetahuan tentang tipe kepribadian
siswa dengan tipe kepribadian sanguinis, Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun
melankolis, dan plegmatis. Siswa dengan Plegmatis dalam ruang lingkup yang lebih
tipe kepribadian sanguinis lebih baik luas, misalnya faktor-faktor lain yang
prestasi belajar matematikanya daripada dipengaruhi olehtipe kepribadian
siswa dengan tipe kepribadian melankolis Sanguinis, Melankolis, Koleris, maupun
maupun plegmatis. Siswa dengan tipe Plegmatis dalam pengaruhnya terhadap
kepribadian plegmatis lebih baik prestasi penyesuaian diri.
belajar matematikanya daripada siswa
dengan tipe kepribadian melankolis. Hal DAFTAR PUSTAKA
ini dimungkinkan terjadi karena secara [1] S. Suryabrata. Psikologi Pendidikan.
teori tipe kepribadian ini dikelompokkan Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
berdasarkan kriteria secara umum, tidak 2010.
berkaitan dengan pelajaran matematika. [2] Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor
Hal lain yang mungkin terjadi adalah siswa yang Mempengaruhinya. Jakarta:
belum dapat mengisi angket tipe Rineka Cipta, 2013.
kepribadian dengan baik dan siswa tidak [3] R. Paramitha. “Perbedaan Prestasi
objektif dalam menilai dirinya sendiri Belajar Ditinjau dari Tipe
karena siswa sekolah menengah atas masih Kepribadian Ekstrovert-Introvert
sulit untuk memahami karakter diri mereka pada Mahasiswa Universitas Negeri
masing-masing. Malang”. Skripsi. Program Studi
Bimbingan Konseling dan Psikologi
SIMPULAN Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Berdasarkan hasil analisis data dan Negeri Malang. Malang, 2010.
pembahasan yang telah diuraikan maka [4] A. P. Christian. “Analisis Prestasi
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak Belajar Matematika Siswa

132
Jurnal SAP Vol. 2 No. 2 Desember 2017 p-ISSN: 2527-967X
e-ISSN: 2549-2845

Berkepribadian Introvert dan Siswa


Berkepribadian Ekstrovert”. Skripsi.
Program Studi Pendidikan
Matematika Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Satya Wacana. Salatiga, 2011.
[5] F. Littauer. Personality Plus:
(Kepribadian Plus). Jakarta:
Binarupa Aksara, 2004.
[6] Budiyono. Statistika Untuk
Penelitian. Surakarta: UNS Press,
2013.
[7] H. Mularsih. “Strategi Pembelajaran,
Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia pada Siswa
Sekolah Menengah Pertama”.
Makara, Sosial Humaniora, vol. 14,
no. 1, pp. 65-79, 2010.
[8] D. Septianawati. “Efektivitas
Penerapan Pendekatan Matematika
Realistik (PMR) dan Pendekatan
Quantum Learning (QL) Ditinjau
dari Tipe Kepribadian Siswa (Studi
pada Siswa Kelas VIII SMP Se
Kabupaten Lampung Timur Semester
Ganjil Tahun Pelajaran
2012/2013)”. Tesis. Universitas
Sebelas Maret. Surakarta, 2013

133

Anda mungkin juga menyukai