Anda di halaman 1dari 10

Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

TIPE KEPRIBADIAN DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA


SMA ”X” TANGERANG

Sartika Utaminingsih, Iman Setyabudi


Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebon Jeruk, Jakarta 11510
iman.setyabudi@esaunggul.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan prokrastinasi
akademik pada siswa SMA ”X”, dengan pendekatan kuantitatif – korelasional. Sampel penelitian
adalah siswa SMA “X”, diperoleh dengan teknik sampling kuota. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner berdasarkan teori McCrae & Costa untuk tipe
kepribadian dan teori Ferrari untuk prokrastinasi akademik.Uji reliabilitas dengan menggunakan
alpha cronbach diperoleh hasil dengan nilai koefisien 0,942 untuk skala tipe kepribadian dan 0,903
untuk skala prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analisis kontingensi, diperoleh hasil r = 0,235
dan nilai signifikan yang diperoleh adalah 0,043. Hasil ini menunjukan bahwa ada hubungan yang
lemah dan tidak signifikan untuk populasi. Artinya tipe kepribadian seseorang tidak selalu
berhubungan dengan tinggi rendahnya prokrastinasi akademik atau sebaliknya tinggi rendahnya
prokrastinasi akademik seseorang tidak selalu berhubungan dengan tipe kepribadian.

Kata kunci: kepribadian, prokastinasi akademik, the five factor model

Pendahuluan mungkin memiliki sifat kurang disiplin, Tugas


Siswa SMA diharapkan memiliki kemam- pekerjaan rumah (PR), tidak dikerjakan di rumah
puan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelajar melainkan di sekolah. Begitu juga dengan siswa
yaitu belajar secara optimal sesuai tuntutan yang di- yang mengulur-ulurkan waktunya untuk mengerja-
hadapi. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan itu, kan tugas, mungkin memiliki sifat cemas, jika
maka siswa tersebut diharapkan dapat melakukan menghadapi tugas apapun, mungkin cenderung
tugas-tugas belajarnya secara tepat. Siswa tersebut cemas. Sifat-sifat yang dimiliki para siswa tersebut
datang ke sekolah tepat waktu, belajar sesuai jadwal mencerminkan tipe kepribadiannya masing-masing.
dengan tidak membolos pada jam-jam mata pelaja- Tiap individu kemungkinan memiliki tipe kepriba-
ran yang sedang berlangsung, mengumpulkan tugas dian yang berbeda-beda pada umumnya.
tepat waktu, dan tidak menunda-nunda untuk belajar Kepribadian didefinisikan sebagai karak-
atau mengerjakan tugas yang diberikan. teristik individu yang merupakan pola yang cende-
Menurut Solomon & Rothblum, 1984 rung konsisten mengenai perasaan, pikiran dan pe-
(dalam Ghufron, 2004), prokrastinasi yaitu suatu rilaku (Pervin, 1996). Dengan kata lain kepribadian
kecenderungan untuk menunda-nunda dalam me- seseorang merupakan suatu totalitas dari pikiran,
mulai menyelesaikan tugas secara keseluruhan un- perasaan, maupun perilaku yang tampak dari
tuk melakukan aktivitas lain yang tidak berguna seorang individu. Kepribadian dijelaskan sebagai
sehingga kinerja menjadi terhambat. pola dari karakteristik berpikir, merasa dan perilaku
Menurut Ferrari, 1995 (dalam Hayyinah, yang membedakan satu orang dengan orang lain dan
2004) dengan melakukan penundaan banyak waktu cenderung menetap sepanjang waktu dan situasi
yang terbuang dengan sia-sia. Tugas-tugas menjadi yang ada (Phares, dalam Nindayati, 2006). Jika
terbengkalai, bahkan bila diselesaikan hasilnya sebelumnya dikatakan bahwa kepribadian itu cen-
menjadi tidak maksimal. Penundaan juga bisa derung menetap, maka perubahan yang terjadi pada
mengakibatkan seseorang kehilangan kesempatan individu hanya terjadi pada permukaannya saja,
dan peluang yang datang. Prokrastinasi akademik tidak sampai terjadi perubahan karakter individu
adalah jenis penundaan yang dilakukan pada jenis (Costa & McCrae, dalam Nindyati, 2006).
tugas formal yang berhubungan dengan bidang Kepribadian mewakili karakteristik individu
akademik misalnya tugas sekolah atau tugas kursus. yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan
Siswa yang memiliki sifat menunda-nunda, perilaku yang konsisten. Dalam teori kepribadian,
jika menghadapi tugas apapun, mungkin cenderung kepribadian terdiri dari trait dan type. Trait sendiri
untuk menunda-nunda, begitu juga dengan siswa dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang meng-
yang tidak mempunyai kedisiplinan sebagai pelajar, gambarkan unit/dimensi dasar kepribadian. Trait

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 48


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

menggambarkan konsistensi respon individu dalam laki sebanyak 111 responden dan siswa perempuan
situasi yang berbeda-beda. Sedangkan type adalah sebanyak 86 responden.
pengelompokan bermacam-macam trait. Trait yang
dikemukakan oleh McCrae & Costa yang terkenal Sampel Penelitian
dengan sebutan The Five Factor Model yaitu Sampel adalah sebagian dari jumlah dan
Neuroticism, Extroversion, Openness to experience, karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Agreeableness, Conscientiousness (Pervin & John, (Yulianto, 2005). Adapun yang menjadi kriteria
2001) akan dipakai dalam penelitian ini. sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA,
Siswa SMA yang tidak melakukan pro- karena siswa SMA merupakan karakteristik remaja
krastinasi akademik dan yang melakukan prokras- yang dipakai dalam penelitian ini, karakteristik
tinasi akademik akan dikelompokan dalam kelima remaja adalah yang memiliki rentang usia 11-24
tipe kepribadian The Five Factor Model dari tahun dan belum menikah (Sarwono, 2005). Siswa
McCrae & Costa. Kemudian siswa yang melakukan yang digunakan untuk menjadi sampel penelitian
prokrastinasi akademik dan yang tidak melakukan adalah siswa SMA kelas 1 dan 2. Kelas 3 tidak
prokrastinasi akademik ini diasumsikan terkait diikutsertakan, dikarenakan sedang fokus untuk
dengan kepribadian siswa itu sendiri. persiapan UN. Mereka tidak diikutsertakan dalam
Siswa yang tidak melakukan prokrastinasi penelitian ini, agar tidak terganggu belajarnya untuk
akademik diasumsikan memiliki tipe kepribadian persiapan UN.
yang disiplin, teratur, sehingga akan segera menger- Teknik sampling yang digunakan pada
jakan tugas. Dalam tipe kepribadian dari McCrae & penelitian ini adalah propabiliy sampling. Teknik
Costa, siswa yang tidak melakukan prokrastinasi yang digunakan adalah sampling kuota, yaitu teknik
diasumsikan lebih cenderung ke dalam dimensi atau untuk menentukkan sampel dari populasi yang
tipe conscientiousness. mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang
Sedangkan siswa yang melakukan prokras- diinginkan. (Sugiyono, 2005).
tinasi akademik diasumsikan memiliki tipe kepriba-
dian yang mudah menyerah, apalagi saat menda- Instrumen Penelitian
patkan tugas yang sulit, kurangnya kontrol diri. Alat Ukur
Dalam tipe kepribadian dari McCrae & Costa, siswa Peneliti menggunakan kuesioner untuk
yang melakukan prokrastinasi diasumsikan lebih pengambilan data penelitian. Kuesioner yang di-
cenderung ke dalam dimensi atau tipe neuroticism. gunakan di desain berdasarkan Skala model Likert
Berdasarkan uraian diatas maka akan dilakukan yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan
penelitian ”Apakah ada hubungan tipe kepribadian obyek yang hendak diungkap. Instrumen penelitian
dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMA” berupa kuesioner yang terdiri dari dua alat ukur.

Metode Penelitian Skala tipe kepribadian


Penelitian ini menggunakan rancangan Alat ukur ini mengacu pada teori yang
penelitian korelasional. Penelitan dengan cara ini dikemukakan oleh McCrae & Costa (Five Factor
bermaksud mengungkapkan bentuk hubungan tim- Model Personality) yaitu neuroticism, extraversion,
bal balik antara variabel yang diselidiki (Nawawi, openness to experience, agreeableness, dan cons-
2005). Jenis penelitian ini adalah non-eksperimental cientiousness. Kuesioner yang digunakan di desain
dengan menggunakan metode kuantitatif, yang berdasarkan Skala model Likert yang berisi se-
terdiri dari dua variabel yaitu tipe kepribadian yang jumlah pernyataan Favorable dan Unfavorable
merupakan variabel independen, variabel yang tidak yang menyatakan obyek yang hendak diungkap.
dipengaruhi variabel lain dan prokrastinasi aka-
demik yang merupakan variabel dependen, variabel Skala Prokrastinasi Akademik
yang dipengaruhi variabel lain. Alat ukur ini mengacu pada teori yang
dikemukakan oleh Ferrari yaitu Penundaan untuk
Populasi dan Sampel Penelitian memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas
Populasi Penelitian yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan
Populasi adalah wilayah generalisasi yang tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja
terdiri atas: subyek/obyek yang mempunyai kualitas aktual, melakukan aktivitas lain yang lebih me-
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh nyenangkan daripada tugas yang harus dikerjakan.
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik ke- Kuesioner yang digunakan didesain
simpulannya (Yulianto, 2005). Jumlah populasi berdasarkan Skala model Likert yang berisi sejum-
sebanyak 197 responden, kelas 1 sebanyak 98 res- lah pernyataan Favorable dan Unfavorable yang
ponden, kelas 2 sebanyak 99 responden. Siswa laki- menyatakan obyek yang hendak diungkap.

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 49


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

Tabel 2
Hasil dan Pembahasan Gambaran Tipe Kepribadian dan Usia
Gambaran Umum Tipe Kepribadian Responden
Berdasarkan hasil Z-Score dari 197 respon- Tipe
Usia responden
Kepribadian
den, ada 90 responden yang dapat diidentifikasi tipe 1 % 1 % 1 % 1 % Tot
kepribadiannya dominan pada tipe tertentu. Yang 4 5 6 7 al
dominan pada dimensi neuroticism ada 23 respon- Neuroticsm 0 0 8 2 1 30. 3 37. 23
den (11,70%), dimensi extraversion ada 9 respon- 0 2 8 5
den (4,60%), dimensi openness to experience ada 8 Extraversion 1 33. 3 7. 5 12. 0 0 9
3 5 8
responden (4,10%), dimensi agreeableness ada 7 Openness to 0 0 4 1 3 7.8 1 12. 8
responden (3,60%), dan dimensi conscientiousness experience 0 5
ada 43 responden (21,80%). Sedangkan 107 respon- Agreeablenes 1 33. 3 7. 3 7.8 0 0 7
den (54,3%) yang tidak memiliki dominasi pada s 3 5
Conscientiou 1 33. 2 5 1 41 4 50 43
dimensi tertentu. sness 3 2 5 6
Total 3 4 3 8 90
0 9
Gambaran Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin
Responden Berdasarkan analisis deskriptif di atas,
Di bawah ini merupakan tabel gambaran diperoleh hail bahwa responden yang berusia 14
tipe kepribadian dan jenis kelamin responden: tahun, terdapat 3 tipe kepribadian, antara lain tipe
extraversion (33,3%), agreeableness (33,3%),
Tabel 1 conscientiousness (33,3%). Responden dengan usia
Gambaran Tipe Kepribadian dan Jenis Kelamin 15 tahun, mayoritas memiliki tipe conscientiousness
Tipe Kepribadian Jumlah responden (55%). Responden dengan usia 16 tahun, sebagian
Perempuan % Laki- % Total besar memiliki tipe kepribadian conscientiousness
laki
Neuroticsm 16 27.9 11 23.4 23
(41%), dan neuroticsm (30,8%). Responden dengan
Extraversion 6 13.9 3 6.4 9 usia 17 tahun, separuhnya tipe kepribadian
Openness to 5 11.6 3 6.4 8 conscientiousness (50%).
experience
Agreeableness 4 9.3 3 6.4 7
Conscientiousness 16 37.3 27 57.4 43
Gambaran Tipe Kepribadian dengan Sanksi
Total 43 100 47 100 90 yang Diterima
Dibawah ini merupakan tabel gambaran tipe
Berdasarkan analisis deskriptif di atas, kepribadian dengan sanksi yang diterima responden:
diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki tipe Tabel 3
neuroticism lebih banyak perempuan, yakni 27,9% Gambaran Tipe Kepribadian dan Sanksi yang
dibandingkan laki-laki sebanyak 23,4%. Responden Diterima
Tipe Kepribadian Sanksi
yang memiliki tipe extraversion lebih banyak
Ya % Tidak % Total
perempuan, sebanyak 13,9% dan laki-laki sebanyak Neuroticsm 0 28.3 6 20 23
6,4%. Responden yang memiliki tipe openness to Extraversion 5 8.3 4 13.3 9
experience lebih banyak perempuan, sebanyak Openness to 5 8.3 3 10 8
11,6% dan laki-laki sebanyak 6,4%. Responden experience
Agreeableness 3 5 4 13.3 7
yang memiliki tipe agreeableness lebih banyak
Conscientiousness 30 50 13 43.3 43
perempuan, sebanyak 9,3% dan laki-laki sebanyak Total 60 30 90
6,4%. Kemudian responden yang memiliki tipe
conscientiousness lebih banyak laki-laki, sebanyak Berdasarkan analisis deskriptif di atas,
57,4% dan perempuan sebanyak 37,3%. diperoleh hasil bahwa responden yang pernah
menerima sanksi oleh sekolah sebagian besar adalah
tipe kepribadian conscientiousness (50%).
Gambaran Tipe Kepribadian dengan Usia Sedangkan responden yang tidak pernah
Responden menerima sanksi oleh sekolah sebagian besar juga
Dibawah ini merupakan tabel gambaran tipe pada tipe conscientiousness (43,3%).
kepribadian dengan usia responden:
Gambaran Umum Prokrastinasi Akademik
Berdasarkan perhitungan skala prokrastinasi
akademik didapat nilai untuk pengkategorian yaitu:
X < 57 Rendah
Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 50
Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

X > 57 Tinggi Gambaran prokrastinasi akademik dengan


Dari gambar 2, terlihat bahwa prokrastinasi sanksi responden dapat dilihat pada tabel di bawah
akademik siswa SMA “X” diperoleh hasil ada 86 ini:
responden (43,70%) dengan prokrastinasi tinggi Tabel 6
dan sisanya 111 responden (56,30%) memiliki Gambaran Prokrastinasi Akademik dengan
prokrastinasi akademik rendah. Sanksi yang diterima
a. Gambaran prokrastinasi akademik dengan Proskrastinasi Akademik
jenis kelamin responden Sanksi Rendah % Tinggi % Total
Ya 73 65.7 64 74.4 137
Gambaran prokrastinasi akademik dengan Tidak 38 34.2 22 25.6 60
jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel Jumlah 111 86 197
dibawah ini :
Berdasarkan analisis deskriptif di atas,
diperoleh hasil bahwa responden yang pernah dibe-
Tabel 4 rikan sanksi lebih banyak, terdapat pada responden
Gambaran Prokrastinasi Akademik dengan yang memiliki prokrastinasi tinggi, sebanyak
Jenis Kelamin Responden 74,4%. Sedangkan responden yang tidak pernah di-
Jumlah responden berikan sanksi lebih banyak terdapat pada res-
Prokrastinasi
Laki-
Akademik Perempuan %
laki
% Total ponden yang memiliki prokrastinasi rendah,
Tinggi 42 48.8 44 39.6 86 sebanyak 34,2%.
Rendah 44 51.2 68 60.3 111
Total 86 111 197 1. Gambaran Tipe Kepribadian dengan
Prokrastinasi Akademik
Gambaran tipe kepribadian dengan
Berdasarkan analisis deskriptif di atas, prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tabel di
dapat terlihat bahwa responden laki-laki dan perem- bawah ini:
puan, cenderung prokrastinasinya rendah. Dilihat Tabel 7
dari siswa yang prokrastinasinya tinggi, persentase- Gambaran Tipe Kepribadian dengan
nya lebih banyak pada responden perempuan yakni Prokrastinasi Akademik
48,8% dibandingkan responden laki-laki 39,6% Tipe kepribadian Proskrastinasi Akademik
Tinggi % Rendah % Total
b. Gambaran Prokrastinasi Akademik Neuroticsm 14 33.3 9 18.7 23
dengan Usia Responden Extraversion 2 4.7 7 14.6 9
Openness to 6 14.3 2 4.2 8
Gambaran prokrastinasi akademik dengan experience
usia responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini Agreeableness 5 11.9 2 4.2 7
Tabel 5 Conscientiousness 15 35.7 28 58.3 43
Gambaran Prokrastinasi Akademik dengan Usia Total 42 48 90
Responden
Proskrastinasi Akademik Berdasarkan analisis deskriptif di atas,
Usia Rendah % Tinggi % Total dapat diperoleh hasil bahwa responden dengan tipe
14 tahun 1 33.3 2 66.7 3 kepribadian extraversion (14,6%) dan conscien-
15 tahun 41 53.9 35 46.1 76 tiousness (58,3%) sebagian besar cenderung pada
16 tahun 54 56.8 41 43.2 95 prokrastinasi rendah. Dan tipe kepribadian neuro-
17 tahun 15 65.2 8 34.8 23 ticsm (33,3%), openness to experience (14,3%) dan
Jumlah 111 86 197 agreeableness (11,9%) sebagian besar cenderung
pada prokrastinasi tinggi
Berdasarkan analisis deskriptif di atas, dipe-
2. Analisis Tambahan Dengan Menggunakan
roleh hasil bahwa persentase responden yang
Anova
memiliki prokrastinasi rendah lebih banyak, terda-
a. Tipe Kepribadian Dengan Jenis Kelamin
pat pada responden yang berusia 17 tahun, sebanyak
Responden
65,2%. Sedangkan responden yang memiliki pro-
Untuk melihat perbedaan tipe kepribadian
krastinasi tinggi lebih banyak, ada pada responden
pada responden penelitian berdasarkan jenis kela-
yang berusia 14 tahun, sebanyak 66,7%.
min maka dilakukan uji beda. Dari analisis ter-
sebut, diperoleh nilai signifikasi pada tipe
c. Gambaran Prokrastinasi Akademik
kepribadian sebesar 0,970 (p>0,05). Hal ini berarti
dengan Sanksi
dilihat dari jenis kelamin responden tidak terdapat
perbedaan tipe kepribadian pada siswa. Hasil ana-

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 51


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

lisis tipe kepribadian responden berdasarkan jenis tersebut, diperoleh nilai signifikasi pada prokras-
kelamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini: tinasi akademik sebesar 0,199 (p>0,05). Hal ini
Tabel 8 berarti dilihat dari jenis kelamin responden tidak
ANOVA terdapat perbedaan prokrastinasi akademik pada
Sum of Mean siswa. Hasil analisis prokrastinasi akademik
Squares df Square F Sig. responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
Between pada tabel di bawah ini :
.006 1 .006 .001 .970
Groups
Within Tabel 11
836.451 195 4.289 ANOVA
Groups
Total 836.457 196 Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
b. Tipe Kepribadian Dengan Usia Responden Between
.410 1 .410 1.664 .199
Groups
Untuk melihat perbedaan tipe kepribadian Within
pada responden penelitian berdasarkan usia maka 48.047 195 .246
Groups
dilakukan uji beda. Dari analisis tersebut, diperoleh Total 48.457 196
nilai signifikasi pada tipe kepribadian sebesar 0,038
(p<0,05). Hal ini berarti dilihat dari usia responden e. Prokrastinasi Akademik Dengan Usia
terdapat perbedaan tipe kepribadian pada siswa. Responden
Hasil analisis tipe kepribadian responden Untuk melihat perbedaan prokrastinasi
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel di akademik pada responden penelitian berdasarkan
bawah ini: usia maka dilakukan uji beda. Dari analisis tersebut,
Tabel 9 diperoleh nilai signifikasi pada prokrastinasi aka-
ANOVA demik sebesar 0,671 (p>0,05). Hal ini berarti dilihat
Sum of Mean dari usia responden tidak terdapat perbedaan
Squares Df Square F Sig. prokrastinasi akademik pada siswa. Hasil analisis
Between prokrastinasi akademik responden berdasarkan usia
35.645 3 11.882 2.864 .038
Groups
Within dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
800.812 193 4.149 Tabel 12
Groups
Total 836.457 196 ANOVA
Sum of Mean
c. Tipe Kepribadian Dengan Sanksi Yang Squares df Square F Sig.
Diterima Responden Between
.386 3 .129 .517 .671
Groups
Untuk melihat perbedaan tipe kepribadian Within
pada responden penelitian berdasarkan sanksi yang 48.071 193 .249
Groups
diterima maka dilakukan uji beda. Dari analisis Total 48.457 196
tersebut, diperoleh nilai signifikasi pada tipe kepri-
badian sebesar 0,446 (p>0,05). Hal ini berarti dilihat f. Prokrastinasi akademik Dengan Sanksi
dari sanksi yang diterima responden tidak terdapat Yang Diterima Responden
perbedaan tipe kepribadian pada siswa. Hasil Untuk melihat perbedaan prokrastinasi
analisis tipe kepribadian responden berdasarkan akademik pada responden penelitian berdasarkan
sanksi yang diterima dapat dilihat pada tabel di sanksi yang diterima maka dilakukan uji beda. Dari
bawah ini: analisis tersebut, diperoleh nilai signifikasi pada
Tabel 10 prokrastinasi akademik sebesar 0,192 (p>0,05). Hal
ANOVA ini berarti dilihat dari sanksi yang diterima res-
Sum of Mean ponden tidak terdapat perbedaan prokrastinasi
Squares df Square F Sig. akademik pada siswa. Hasil analisis prokrastinasi
Between akademik responden berdasarkan sanksi yang
2.490 1 2.490 .582 .446
Groups
Within diterima dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
833.967 195 4.277 Tabel 13
Groups
Total 836.457 196 ANOVA
Sum of Mean
d. Prokrastinasi Akademik Dengan Jenis Squares df Square F Sig.
Kelamin Responden Between
.421 1 .421 1.710 .192
Groups
Untuk melihat perbedaan prokrastinasi Within
akademik pada responden penelitian berdasarkan 48.036 195 .246
Groups
jenis kelamin maka dilakukan uji beda. Dari analisis Total 48.457 196

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 52


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

g. Tipe Kepribadian Dengan Prokrastinasi


Akademik Uji Hipotesa
Untuk melihat perbedaan tipe kepribadian Berdasarkan analisis chi-square dengan
dengan prokrastinasi akademik pada responden menggunakan SPSS 12, didapat adanya nilai
penelitian maka dilakukan uji beda. Dari analisis signifikansi sebesar 0,043. karena nilai signifikasi
tersebut, diperoleh nilai signifikasi pada prok- kurang dari 0,05 (0,043 < 0,05), maka hipotesis
rastinasi akademik sebesar 0,811 (p>0,05). Hal ini penelitian ditolak. Ini menunjukkan tidak ada
berarti dapat terlihat tidak terdapat perbedaan tipe korelasi antara tipe kepribadian dengan prokras-
kepribadian dengan prokrastinasi akademik pada tinasi akademik pada siswa SMA “X” Tangerang.
siswa. Hasil analisis tipe kepribadian dengan
prokrastinasi akademik responden dapat dilihat pada Pembahasan
tabel di bawah ini: Berdasarkan hasil analisis kontingensi yang
Tabel 14 dilakukan, diperoleh hasil koefisien kontingensi r =
ANOVA 0,235 yang menunjukkan bahwa ada hubungan
Sum of Mean positif yang rendah antara tipe kepribadian dengan
Squares df Square F Sig. prokrastinasi akademik pada siswa SMA “X”
Between Tangerang. Artinya prokrastinasi tinggi atau rendah
.247 1 .247 .058 .811
Groups
tidak selalu terkait dengan tipe kepribadian dan ada
Within
836.210 195 4.288 faktor-faktor lain, yang lebih berhubungan dengan
Groups
Total 836.457 196 prokrastinasi akademik.
Terlihat dari gambar 4.1, dari 197
responden penelitian ini, yang dapat teridentifikasi
Hasil Pengolahan Data
tipe kepribadiannya sejumlah 90 responden. Dari 90
Uji Normalitas Data responden itu berturut-turut mulai dari yang ter-
Uji normalitas data dilakukan untuk menge- banyak tipenya adalah conscientiousness 43 res-
tahui syarat keterwakilan sampel terpenuhi atau ponden (21,80%), neuroticism 23 responden
tidak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi- (11,60%), extraversion 9 responden (4,60%),
kan terhadap populasi (Arikunto, 2002). Jika openness to experience 8 responden (4,10%), agree-
penyimpangan tidak signifikan (p>0,05) sebarannya ableness 7 responden (3,60%). Kemudian ada 107
dinyatakan normal. Sebaliknya jika penyimpangan yang tidak teridentifikasi (54,3%), dikarenakan ada
signifikan (p<0,05) sebarannya dinyatakan tidak yang memiliki dua tipe kepribadian pada satu
normal. Dan bentuk kurva menunjukkan kurva responden, bahkan ada yang sama sekali tidak
tersebut normal yang berarti bahwa sebaran data terlihat bahwa responden tersebut teridentifikasi ke
prokrastinasi akademik adalah normal. dalam salah satu dari kelima tipe tersebut. Hal ini
dikarenakan item-itemnya yang hampir mirip, serta
Hasil Analisa Hubungan antara Tipe item-item yang terlalu banyak sehingga siswa
Kepribadian dengan Prokrastinasi tersebut menjadi malas mengisi kuesionernya
Akademik karena terlalu banyak pernyataan-pernyataan.
Kriteria hubungan antar variabel adalah Sedangkan hasil signifikan yang didapat
bahwa semakin mendekati nilai 1 maka hubungan sebesar 0,043 (p < 0,05). Hal ini berarti hipotesis
yang terjadi semakin erat dan jika mendekati 0 yang menyatakan bahwa hubungan tipe kepribadian
maka hubungan semakin lemah. Berdasarkan dengan prokrastinasi akademik pada siswa SMA
analisis kontingensi dengan menggunakan SPSS “X” diterima. Hal ini berarti tipe kepribadian
12.0 didapat nilai korelasi antara tipe kepribadian seseorang berhubungan secara signifikan dengan
dengan prokrastinasi akademik dapat dilihat pada tinggi rendahnya prokrastinasi akademik atau
tabel yaitu sebesar 0,235, artinya mempunyai sebaliknya tinggi rendahnya prokrastinasi akademik
hubungan yang rendah. seseorang berhubungan secara signifikan dengan
Tabel 15 tipe kepribadiannya.
Kontingen Symmetric Measures Berdasarkan hasil korelasi dapat dijabarkan
Approx. gambaran antara tipe kepribadian dengan prokra-
Value Sig.
stinasi akademik. Terlihat bahwa responden dengan
Nominal by Contingency
Nominal Coefficient
.235 .043 tipe kepribadian extraversion (14,6%) dan
N of Valid Cases 197 consientiousness (58,3%) sebagian besar
a. Not assuming the null hypothesis. prokrastinasinya rendah. Hal ini dapat dikatakan
b. Using the asymptotic standard error assuming bahwa siswa dengan tipe extraversion yang men-
the null hypothesis. dapatkan tugas sekolah, mengganggap hal tersebut

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 53


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

merupakan suatu yang menyenangkan apalagi pengalaman bagi kepentingan individu yang ver-
memiliki peers yang juga menyukai hal yang sama. sangkutan. Namun pada siswa SMA “X” Tangerang
Hal ini tergambar pada (item 2; saya lebih ini, pencarian aktif dan penghargaan atas penga-
menyukai diskusi mengenai pelajaran, bersama laman-pengalaman bagi kepentingan individu yang
teman-teman dan item 34; saat ada tugas, saya lebih bersangkutan ini, bukanlah mengenai tugas-
suka mengerjakan bersama dengan teman-teman). tugasnya sebagai siswa di sekolah yang belajar,
Hal ini juga sesuai dengan apa yang dikatakan mendapatkan tugas serta mengerjakan tugas, tetapi
(Benet-Matinez & John, 1998), bahwa extraversion pada hal lain, siswa tersebut tujuannya ke sekolah
sering dikaitkan dengan aktivitas, energi, mudah agar dapat bertemu dengan teman-temannya, serta
bergaul, dan adanya emosi yang positif. Sedangkan merasakan kesenangan untuk bermain-main.
siswa dengan tipe conscientiousness yang men- Sedangkan siswa dengan tipe agreeable-
dapatkan tugas sekolah, akan mengumpulkan tugas ness, yang mendapatkan tugas sekolah, menggang-
tersebut sesuai jadwal yang sudah ditentukan, hal gap tugas-tugas yang diberikan oleh guru itu
tersebut bukanlah beban baginya, melainkan suatu dianggapnya mudah untuk dikerjakan, namun pada
kewajiban bagi dirinya sebagai siswa untuk kenyataannya siswa tersebut tidak membuktikan
mengerjakannya. Hal ini tergambar pada (item 46; dalam perbuatannya yaitu mengerjakan tugas yang
saya akan mengerjakan tugas sekolah, karena itu sudah diberikan oleh gurunya tersebut. Seperti hasil
kewajiban saya sebagai siswa dan item 47; saya wawancara dengan beberapa siswa disekolah yang
mengumpulkan tugas dengan tepat waktu). Hal ini diambil untuk penelitian, ada siswa yang berkata
juga sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Costa “aah itu maah gampang kak, kalo ada tugas yaa
& McCrae (dalam Pervin & John, 2001), bahwa tinggal dikerjain, kalo lupa yaa tinggal nyontek aja
conscientiousness berupaya mengukur derajat sama temen besok disekolah” Hal ini tidak sesuai
pengorganisasian, keuletan, dan motivasi individu dengan apa yang dikatakan oleh Costa & McCrae
dalam perilaku yang mengarah pada tujuan. (dalam Pervin & John, 2001), bahwa agreeableness
Sedangkan responden dengan tipe merupakan faktor yang menjelaskan orientasi
neuroticism (33,3%), openness to experience interpersonal individu dalam suatu kontinum antara
(14,3%) dan agreeableness (11,9%) sebagian besar cinta kasih dengan antagonisme dalam pikiran,
prokrastinasinya tinggi. Hal ini dapat dikatakan perasaan, dan perbuatan.
bahwa siswa dengan tipe neuroticism yang men- Berdasarkan hasil deskripsi antara tipe
dapatkan tugas sekolah, menganggap tugas tersebut kepribadian dengan jenis kelamin responden,
merupakan suatu hal sulit, siswa tersebut merasa terlihat bahwa responden perempuan sebanyak
sulit untuk menyesuaikan diri saat mendapatkan 37,3% dan responden laki-laki sebanyak 57,4%,
tugas-tugas yang menumpuk sekaligus, sehingga lebih banyak mendominasi tipe kepribadian
menjadi kebinggungan untuk memulai menger- conscientiousness, tipe ini mengukur derajat peng-
jakannya dari tugas yang mana dulu. (Seperti yang organisasian, keuletan, kontrol diri dan motivasi
terlihat pada item 49; saya jarang mengerjakan PR, individu dalam perilaku yang mengarah pada tu-
kalau PR tersebut sulit). Serta ada hal lain yang juan. Jika dibandingkan antara responden laki-laki
menyebabkan siswa tersebut akhirnya terlambat dan perempuan, responden laki-laki terlihat lebih
mengumpulkan tugasnya dikarenakan tugas yang besar persentasenya daripada responden perempuan.
dikerjakannya tersebut, masih ada saja yang kurang Hal ini dapat dikatakan bahwa responden laki-laki
dan terus diperbaiki dan dikerjakan kembali, memiliki karakteristik kecukupan diri, keteraturan,
sehingga siswa tersebut membuang-buang waktu- rasa tanggungjawab, keinginan untuk berprestasi,
nya hanya untuk merubah-rubah tugasnya yang disiplin diri, kehati-hatian yang tinggi dibandingkan
semula sudah dikerjakan. Hal ini juga sesuai dengan responden perempuan.
apa yang dikatakan oleh Costa & Widiger (dalam Sedangkan hasil deskripsi tipe kepribadian
Pervin & John, 2001), bahwa neuroticism merupa- dengan usia responden, terlihat bahwa responden
kan bentuk dari kurangnya penyesuaian diri secara usia 14 tahun, hanya terdapat tipe kepribadian
psikologis dan kestabilan emosi. extraversion, agreeableness dan conscientiousness,
Kemudian siswa dengan tipe openness to masing-masing memiliki persentase sebesar 33,3%.
experience yang mendapatkan tugas sekolah, Kemudian responden usia 15 tahun, yang paling
mengganggap itu merupakan suatu hal yang biasa banyak didominasi oleh tipe kepribadian conscien-
saja dan bukan suatu kewajiban bagi siswa tersebut. tiousness, sebanyak 55%. Responden pada usia 16
Costa & Mc Crae (dalam pervin & John) mengata- tahun, yang paling banyak didominasi oleh tipe
kan bahwa openness to experience merupakan kepribadian conscientiousness sebanyak 41%.
faktor yang mengkarakeristikkan individu dengan Sedangkan responden usia 17 tahun, di dominasi
pencarian aktif dan penghargaan atas pengalaman-

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 54


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

pada responden dengan tipe kepribadian cons- hal ini dapat dikatakan bahwa siswa tersebut mam-
cientiousness sebanyak 50%. pu mengorganisasikan hal-hal yang berkaitan dalam
Hal ini dapat dikatakan responden usia 14 hal akademik serta memiliki siswa tersebut mampu
tahun, memiliki aktivitas yang banyak, mudah ver- memotivasi dirinya untuk mengarah pada tujuan,
gaul dengan siapa pun, hal tersebut ada pada yaitu menjalankan tugasnya sebagai seorang siswa.
karakteristik tipe extraversion. Selain itu, responden Berdasarkan dari gambar 4.2, terlihat bahwa
usia tersebut juga memiliki perilaku menolong pada ada 86 responden (43,70%) yang memiliki prokras-
orang lain, mampu bekerjasama, mudah percaya tinasi yang tinggi dan sisanya 111 responden
pada orang lain, hal tersebut merupakan karak- (56,30%) yang memiliki prokrastinasi yang rendah,
teristik tipe kepribadian agreeableness. artinya di SMA “X” Tangerang lebih banyak siswa
Kemudian responden usia 14 tahun ini, juga yang memiliki prokrastinasi yang rendah.
ada yang memiliki rasa tanggung jawab, disiplin, Berdasarkan hasil deskripsi untuk melihat
hal tersebut merupakan karakteristik conscientious- gambaran prokrastinasi akademik berdasarkan jenis
ness. Sedangkan responden usia 15 tahun, 16 tahun, kelamin responden. Terlihat bahwa yang memiliki
dan 17 tahun, ketiganya lebih banyak tipe conscien- prokrastinasi paling tinggi terdapat pada responden
tiosness, usia 15 tahun sebanyak 55%, usia 16 tahun perempuan, sebanyak 48,8%. Sedangkan responden
sebanyak 41%, usia 17 tahun sebanyak 50%. Hal ini yang memiliki prokrastinasi paling rendah terdapat
dapat dikatakan bahwa responden pada usia 15 pada responden laki-laki, sebanyak 60,3%. Hal ini
tahunm 16 tahun, 17 tahun, memiliki kecukupan diperkuat hasil penelitian Ferrari & Ollivete
diri, disiplin yang tinggi, mempunyai rasa tanggung (Ghufron, 2004) yang menemukan bahwa tingkat
jawab terhadap dirinya, hal tersebut ada pada karak- pengasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya
teristik tipe kepribadian conscientiousness. kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis
Berdasarkan hasil analisis deskriptif antara pada subyek penelitian anak wanita, sedangkan
tipe kepribadian dengan sanksi, terlihat bahwa tingkat pengasuhan otoritatif ayah menghasilkan
responden yang pernah diberikan sanksi oleh seko- anak wanita yang kecenderungan untuk melakukan
lah, sebagian besar pada tipe kepribadian conscien- avoidance procrastination.
tiousness, sebanyak 50%. Sedangkan responden Berdasarkan hasil deskripsi antara prokras-
yang tidak pernah diberikan sanksi oleh sekolah se- tinasi akademik dengan usia responden, terlihat bah-
bagian besar juga pada tipe conscientiousness, wa responden yang memiliki prokrastinasi yang
sebanyak 43,3%. Hal ini terlihat bahwa seseorang rendah, lebih banyak didominasi oleh responden
dengan tipe conscientiousness pun ternyata berusia 17 tahun sebanyak 65,2%. Sedangkan res-
memiliki sanksi lebih banyak dibandingkan dengan ponden yang memiliki prokrastinasi yang tinggi,
tipe-tipe yang lain. Hal tersebut tidak sesuai dengan lebih banyak didominasi oleh responden berusia 14
karakteristik tipe conscientiousness yang mengukur tahun sebanyak 66,7%.
derajat pengorganisasian, keuletan, kontrol diri, dan Hal ini dapat dikatakan bahwa responden
mo-tivasi individu dalam perilaku yang mengarah usia 17 tahun, lebih merasa mempunyai tanggung
pada tujuan. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa jawab terhadap dirinya sebagai seorang pelajar, ka-
yang prokrastinasinya tinggi pada tipe rena usia yang menujukkan kematangan seseorang,
conscientiousness, siswa tersebut tidak mampu sehingga pelajar tersebut akan sungguh-sungguh
mengorganisasikan pada hal-hal yang berkaitan memenuhi tugasnya sebagai seorang pelajar. Serta
dengan tugas-tugas di sekolah akan tetapi siswa mengganggap tugas-tugas yang diberikan dari se-
tersebut mampu meng-organisasikan sesuatu dalam kolah, merupakan bagian dari salah satu kewajiban
hal lain seperti OSIS atau kegiatan-kegiatan di diri siswa tersebut, bukan karena memang harus di-
sekolah yang tidak berkaitan dengan akademik kerjakan atas perintah dari guru.
seperti ekstrakulikuler. Dalam teori behavioristik, Sedangkan responden berusia 14 tahun,
prokrastinasi akademik muncul akibat proses masih mengganggap kalau sekolah itu tempatnya
pembelajaran, dimana siswa yang diberikan sanksi untuk bersenang-senang bersama peers group,
jika tidak mengerjakan tugas, siswa tersebut disuruh tetapi bukannya tempat untuk belajar seperti yang
mengerjakan tugasnya tersebut dilapangan (hasil di ungkapkan oleh (Papalia, 2003) bahwa pada
wawancara dengan siswa), begitu seterusnya, umumnya remaja muda suka mengeluh tentang se-
sehingga siswa yang sudah biasa tidak mengerjakan kolah, dan tentang larangan-larangan serta pekerja-
tugas akan mengulangi perbuatannya tersebut, an rumah. Hal ini senada dengan hasil yang didapat
karena dirinya berpikir paling disuruh ngerjain lagi pada usia 14 tahun, yaitu usia tersebut prokrastna-
dilapangan. sinya tinggi.
Sedangkan siswa yang tidak pernah me- Sedangkan hasil analisis gambaran antara
nerima sanksi juga memiliki tipe conscientiousness, prokrastinasi akademik dengan sanksi, terlihat

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 55


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

bahwa responden yang pernah diberikan sanksi oleh guru itu dianggapnya mudah untuk dikerjakan.
lebih banyak terdapat pada responden yang memi- Namun pada kenyataannya siswa tersebut tidak
liki prokrastinasi tinggi, sebanyak 74,4%. Sedang- membuktikan dalam perbuatannya yaitu menger-
kan responden yang tidak pernah diberikan sanksi, jakan tugas yang sudah diberikan oleh gurunya
terdapat terdapat pada responden yang memiliki tersebut, sehingga siswa tersebut memiliki prokras-
prokrastinasi rendah, sebanyak 34,2%. Hal ini dapat tinasi yang tinggi. Responden dengan tipe kepriba-
dikatakan bahwa hal ini sesuai dengan arti dari dian conscientiousness, mengganggap tugas sekolah
prokrastinasi yaitu menunda-nunda, seseorang yang bukanlah beban baginya, melainkan suatu kewa-
suka menunda-nunda mengerjakan tugas, biasanya jiban bagi dirinya sebagai siswa untuk menger-
mendapatkan hasil akhir yang tidak baik, karena jakannya, sehingga siswa tersebut memiliki prokras-
selalu mengerjakan tugas mendekati hari H, ter- tinasi yang rendah. Berdasarkan hasil analisis data
kadang belum selesai sampai hari H, tugas tersebut tambahan dengan menggunakan teknik anova, dapat
belum juga selesai sehingga mendapatkan sanksi disimpulkan tidak ada perbedaan yang signifikan
atas perilaku menundanya tersebut. Hal tersebut antara tipe kepribadian dengan jenis kelamin, ada
telah dibuktikan dengan hasil 74,4% yaitu res- perbedaan yang signifikan antara tipe kepribadian
ponden prokrastinasinya tinggi yang lebih banyak dengan usia, tidak ada perbedaan yang signifikan
diberikan sanksi. tipe kepribadian dengan sanksi yang diterima, tidak
Pada analisis tambahan dengan meng- ada perbedaan yang signifikan prokrastinasi aka-
gunakan teknik anova diperoleh hasil bahwa tidak demik dengan jenis kelamin, tidak ada perbedaan
ada perbedaan yang signifikan antara tipe kepri- yang signifikan prokrastinasi akademik dengan usia,
badian dengan jenis kelamin, ada perbedaan yang tidak ada perbedaan yang signifikan prokrastinasi
signifikan antara tipe kepribadian dengan usia, tidak akademik dengan sanksi yang diterima, tidak ada
ada perbedaan yang signifikan antara tipe kepri- perbedaan yang signifikan tipe kepribadian dengan
badian dengan sanksi yang diterima, tidak ada prokrastinasi akademik.
perbedaan yang signifikan antara prokrastinasi aka-
demik dengan jenis kelamin, tidak ada perbedaan Daftar Pustaka
yang signifikan antara prokrastinasi akademik Allport, Gordon, W, “Pattern and Growth in Per-
dengan usia, tidak ada perbedaan yang signifikan sonality”, Holth, Rineheart, and Winston,
antara prokrastinasi akademik dengan sanksi yang Inc, London, 1961
diterima, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
tipe kepribadian dengan prokrastinasi akademik. Benet-Matinez, U, & John, O, “Los Cinco Grander
Across Cultures and Ethic Groups: Multi-
Kesimpulan method Analyses of the Big Five In Spanish
Berdasarkan hasil analisa data dan and English”, Journal of Personality and
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa tipe kepriba- Social Psychology, 1998
dian tidak ada hubungan secara signifikan dengan
prokrastinasi akademik pada siswa SMA “X” Costa, P, T, Jr, & Widiger, T,A, “Introduction:
Tangerang. Responden dengan tipe kepribadian Personality disorders and the five-factor
neuroticsm, merasa dirinya kesulitan dalam menye- model personality”, American Psychology-
suaikan diri saat mendapatkan tugas sekolah yang cal Association, Washington DC 1994
menumpuk sekaligus, sehingga kebingungan untuk
memulai mengerjakan tugas yang mana terlebih Feist, J & Feist, G, J, “Theories of Personality”,
dahulu dikerjakan, sehingga siswa tersebut memiliki 6ed, Pustaka Pelajar, 2008
prokrastinasi yang tinggi. Responden dengan tipe
kepribadian extraversion, mengganggap tugas seko- Ferrari, J, Johnson, J & McCown, W, “Procrastina-
lah merupakan suatu yang menyenangkan apa-lagi tion and Task Avoidance: Theory, research,
memiliki peers yang juga menyukai hal yang sama. and treatment”, New York: Plenum Press,
Sehingga siswa tersebut memiliki prokrastinasi New York, 1995
yang rendah, Responden dengan tipe kepribadian
openness to experience, mengganggap tugas seko- Ghufron, M, Nur, 2004, “Hubungan Kontrol Diri
lah merupakan suatu hal yang biasa saja dan bukan dan Persepsi Remaja terhadap Penerapan
suatu kewajiban bagi siswa tersebut. Baginya Disiplin Orangtua dengan Prokrastinasi
sekolah lebih ke arah bermain atau eksplorasi. Se- Akademik”, Skripsi tidak dipublikasi fakul-
hingga siswa tersebut memiliki prokrastinasi yang tas psikologi UGM, 2004
tinggi. Responden dengan tipe kepribadian agree-
ableness, mengganggap tugas-tugas yang diberikan

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 56


Tipe Kepribadian Dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa Sma ”X” Tangerang

Hadi, Sutrisno, 1992, “Metodologi Research”, Stell, P, “The Nature of Procrastination”, Diunduh
Yayasan penerbit Fakultas Psikologi 04 Juni 2008 dari
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta 1992 http://www,haskayne,ucalgary,ca/research/
WorkingPapers/research/media/HROD_wor
Hayyinah, “Religiusitas dan Prokrastinasi Akade- king_papers/2003_07,pdf, 2006
mik Mahasiswa”, Psikologika No 17 tahun
IX Januari,2004 Stell, P, “Procrastination and You”, Diunduh 04
Juni dari
Hall, Calvin S, Gardner Lindzey, & Campbel, John http://www,ucalgary,ca/~steel/procrastinus/
B, “Theories of Personality (4thed)”, John cases/cases,html 2008
Wiley & Sons, Inc, Singapore, 1998
Sugiyono, “Metode Penelitian Administrasi”,
Hsieh, J, “Procrastination Students Flock to Web ALFABETA, Bandung, 2005
For Papers”, Diunduh 04 Juni 2008 dari
http://all,successcenter,ohio-state,edu, 2008 Soehartono, Irwan, “Metode Penelitian Sosial”, PT,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002
Judge, T, A, Thoresen, C, J, & Martocchio, J, 1997,
“Five-factor Model of Personality Adem- Tuckman, B, “The relationship of academic
ployee Absence”, Journal of Applied procrastination rationalizations, and
Psychology, 1997 performance in a web course with
deadlines”, Diunduh 16 Juli 2008 dari
Larsen, R, J, Buss, David M,2002, “Personality http://all,successcenter,ohio-state,edu, 2003
Psychology, McGraw-Hill Companies Inc,
New York, 2002 Tjundjing, Sia, “Apakah penundaan menurunkan
prestasi? Sebuah Meta-Analisis”, Anima,
Mastuti, Endah, 2005, “Analisis Faktor Alat Ukur Indonesian Psychological Journal, Vol 22,
Kepribadian Big Five (adaptasi dari IPIP) No 1, 17-27,2006
pada Mahasiswa Suku Jawa”, Insan Vol 7,
No 3, 2005 Winarsunu, Tulus, “Statistik dalam Penelitian
Psikologi dan Pendidikan”, Malang: UMM
Mischell, Walter, 1981, “Introduction to Perso- Press, Malang, 2007
nality”, CBS College Publishing, 1981

Nawawi, H, Hadari, “Metode Penelitian Bidang


Sosial”, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2005

Nindyati, Ayu Dewi, 2006, “Kepribadian dan


Motivasi Berprestasi”, Kajian Big Five
Personality, Jurnal Psikodinamik,2006

Papalia, Diane, & Olds, Sally Wendkos olds,


“Development Psychology”, McGraw-Hill
Books Co, New York, 2004

Pervin, L,A & John, OP, “Personality: Theory and


Research 8ed”, John Wiley & Sons, Inc,
New York, 2001

Santrock, J, W, “Adolesence (9th ed,)”, McGraw-


Hill, New York, 2003

Sarwono, S, W, “Psikologi Remaja”, PT, Rajawali


Pers, Jakarta, 2005

Jurnal Psikologi Volume 10 Nomor 1, Juni 2012 57

Anda mungkin juga menyukai