Anda di halaman 1dari 7

Notulen SESI 1

Hari, Tanggal : Rabu, 5 Agustus 2020


Waktu : 13.00 – 15.00 WIB
Sarana : Zoom
Tema : Pembelajaran Jarak Jauh Seni Mengajar dan Belajar USG dari A
hingga Z bersama dr. Judi Januadi Endjun, D. Ultrasound, Sp.OG, M.H
Tujuan : Peserta mampu meningkatkan (updating dan refreshing) pengetahuan
teoritis dan keterampilan dalam bidang USG obstetri dan ginekologi.
Penyaji : dr. Judi Januadi Endjun, D. Ultrasound, Sp.OG, M.H
PJ Acara : dr. Lidomon
Moderator : dr. Devi Farhana
Pembaca Doa : dr. Sanny, Sp.OG
Jumlah peserta : Peserta terdaftar = 4971 orang, peserta berhasil absen = 1553 orang
Peserta aktif : 1000 orang
Susunan Acara : 1. Pembukaan
2. Pembacaan Doa
3. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
4. Penyajian Materi 1
5. Penyaian Materi 2
6. Polling
7. Presentasi Vendor Samsung
8. Diskusi (Tanya Jawab)
9. Rangkuman
10. Penutupan
Jumlah materi : 2 (dua)
Judul Materi : 1. Pengantar Ketrampilan Dasar-Dasar USG Obstetri Ginekologi
2. USG Obstetri dan Ginekologi, Upaya untuk memahaminya

Link bahan presentasi :


https://drive.google.com/drive/folders/1SUcPqMa96mbya-X2JfnePFeIvDydOFnG

Link Ebook USG :


https://drive.google.com/file/d/12B2iWAjWTopPAMVz_eEF7cg0rt-RTfQo/view
Hasil Polling dan Pembahasan Jawaban

T:
Kenapa dokter pemeriksa USG OBGIN harus memahami filosofi pemeriksan USG?
J:
Memperlakukan sel secara bermartabat. Seperti yang kita ketahui, fase embriologi adalah fase yang paling
rentan terhadap gangguan dari luar, misalnya gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasound), dimana pada
fase tersebut sel terus tumbuh dan berkembang menuju pembentukan organ yang sempurna. Sehingga
dengan mengetahui hal itu, apabila dengan mengetahui hal-hal penting dalam melakukan pemeriksaan USG,
seperti pengaturan MI <1 dan TI <1, kita memperlakukan sel dengan semestinya.

T:
Kenapa telomer harus dijaga dengan baik?
J:
Transfer genetik antar 3 generasi. Seperti yang kita ketahui, salah satu fungsi telomer adalah untuk transfer
materi genetik antar generasi. Transfer materi genetik itu harus dijaga dengan baik, bila terjadi kerusakan,
maka akan ditransfer ke keturunan berikutnya.

T:
Penentuan usia gestasi terbaik berdasarkan pemeriksaan USG adalah melalui pengukuran apa?
J:
CRL merupakan metoda terbaik penentuan usia gestasi, bila dilakukan pada kehamilan 10 – 14 minggu.
Latar belakang pertanyaan ini berangkat dari 3 kasus di suatu daerah yang menjadi kasus medikolegal,
dimana terjadi pemeriksaan USG yang hasil pemeriksaan BPD-nya tidak sesuai, terdapat kemiringan
pengukuran, yang dimulai pada trimester ke 2. Kemiringan 2-3 mm bisa menjadi kesalahan penentuan
usia kehamilan hingga 2 minggu. Jadi apabila kita umpamakan bisa jadi usia kehamilan 30 minggu salah
interpretasi menjadi 42 minggu, dimana saat diukur berat badan bayi mendapatkan hasil 1500 gram
sehingga dikira pertumbuhan janin terhambat. Pada saat dilahirkan, betul berat janin 1500 gram, tetapi
bukan pertumbuhan janin terhambat, tetapi murni peterm.
Metoda pengukuran lainnya, misalnya MSD tidak pernah dipakai ketika muncul CRL. Pengukuran
CRL untuk penentuan usia gestasi yang akurat CRL harus dilakukan pada kehamilan 10 - 13 minggu 6 hari,
dengan evidence base A dan variasi kesalahan 3 – 5 hari. Pengukuran BPD lebih sulit karena harus
memenuhi13 buah syarat pengukuran dan akurasinya kalah disbanding CRL. Jika dilakukan pada awal
trimester ke 2 kesalahan penentuan usia gestasi sekitar 7 hari. Dalam pengukuran BPD dan HC harus
memperhatikan nilai CI ( ). BPD banyak menimbulkan masalah karena penempatan probe nya salah seperti
saat posisi tengadah, maka dapat menimbulkan kesalahan penentuan usia gestasi 2 – 3 minggu.
Berdasarkan hasil polling, masih perlu perbaikan dalam penentuan usia gestasi.

T:
Dalam penentuan apex jantung, organ apa yang harus pertama ditentukan letaknya?
J:
Gaster. Saat awal melakukan pemeriksaan USG, lakukan eksplorasi untuk menentukan letak, presentasi,
jumlah janin, tanda kehidupan, dan penilaian subyektif volume amnion. Selanjutkan tentukan letak kiri dan
kanan humerus, kemudian cari abdomen janin, dan pastikan apakah letak gaster janin benar di sisi kiri.
Setelah yakin benar, gerakkan transduser ke arah kranial menuju rongga thorax sehingga terlihat apex
jantung janin.

T:
Metoda berikut sangat penting dalam penatalaksanaan pasien?
J:
Metoda manajemen 10 langkah atau M10L merupakan suatu proses penanganan pasien yang runut dan
harus lengkap. Pemeriksaan USG merupakan alat bantu diagnostik, yang posisinya setelah anamnesa, dan
pemeriksaan fisik, yaitu pada posisi ketiga yaitu komponen pemeriksaan penunjang. Setelah diagnosis kerja
ditegakkan, baru dibuat penatalaksanaan.

Sesi Diskusi (Tanya Jawab)

Pertanyaan Teknis (terjawab di kolom chat)


Kepesertaan
Peserta adalah mahasiswa kedokteran, koasisten, dokter umum, dokter program pendidikan
dokter spesialis (misalnya PPDS OBGIN), dan dokter spesialis obstetri ginekologi (serta
spesialis lain yang melakukan pemeriksaan USG OBGIN). Kegiatan ini BUKAN pelatihan
USG OBGIN berbasis kompetensi, tetapi suatu kegiatan edukasi untuk refreshing dan
updating ilmu USG OBGIN.

Sertifikasi
Kegiatan edukasi berbasis internet (daring) ini memberikan sertifikat kesertaan namun tidak
ber-SKP, dan juga bukan merupakan sertifikat kompetensi.

Pembiayaan
Peserta tidak dikenakan biaya untuk mengikuti kegiatan edukasi ini.

Materi Kegiatan
Materi kegiatan berupa presentasi power point yang dilengkapi dengan gambar USG,
videoklip USG, dan eBook “Panduan Praktis Keterampilan USG Obstetri Ginekologi Dasar
Untuk Dokter, Berbasis Kompetensi, Berstandar Nasional dan Internasional”. Ebook tersebut
sudah penulis wakafkan dan dapat diunduh secara bebas (free).

Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini dibagi dalam tiga fase kegiatan, dimulai tanggal 5 Agustus 2020 hingga 31 Juli
2022, dan setiap fase saling berkaitan sehingga diharapkan setiap peserta dapat mengikuti
ketiga fase tersebut.

T:
Siapa saja yang boleh melakukan USG?
a) Bolehkah bidan melakukan USG?
b) Bolehkah dokter umum melakukan USG mandiri di pelayanan primer?
c) Kompetensi dokter umum menggunakan USG di klinik praktek mandiri/faskes tk.1?
d) Bagaimana kompetensi sonografer dalam pelaksanaan usg obstetri?
J:
Yang boleh melakukan USG OBGIN adalah dokter PPDS OBGIN dan Sp.OG. Sementara
untuk dokter umum mengikuti Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012 dimana
didalamnya ada kompetensi untuk melakukan USG dan CTG. Dokter umum boleh melakukan
USG karena kurikulumnya ada di SKDI tetapi harus mengikuti pelatihan USG yang diadakan
oleh Sp.OG dan diketahui oleh Kolegium OBGIN atau POGI. Sehingga jika dokter umum
ingin melatih nanti harus menghubungi kolegium OBGIN atau POGI. Untuk yang bukan
dokter, di luar negeri memang ada perawat/bidan/aplikan yang bisa melakukan USG OBGIN.
Untuk di Indonesia, pada dasarnya bahwa akar keilmuan USG OBGIN adalah milik POGI,
sehingga bagi siapapun yang ingin melakukan USG harus didampingi dan diketahui oleh
kolegium atau POGI. Bidan serta tenaga kesehatan yang lain tidak boleh melakukan USG.

T:
Apakah dokter umum dapat mendiagnosa blighted ovum atau haruskah dirujuk ke Sp.OG jika
2x pemeriksaan USG masih tidak ada janin dengan jarak 4 minggu?
J:
Kantong Gestasi (MSD) bukan termasuk kompetensi dokter umum. Kompetensi dokter umum
adalah USG obstetri terbatas, yaitu bayi hidup atau tidak, letak/presentasi janin, posisi
plasenta dimana (bukan plasenta previa), mengukur kantong amnion (cukup atau tidak), dan
mengukur BPD. Secara umum ada 10 standar kompetensi yang harus dimiliki oleh dokter
umum dan kelainan di bidang obstetri bukan termasuk kompetensi dokter umum.

T:
Pertanyaan terkait pemeriksaan USG
a) Bagaimana penilaian yang akurat untuk mengukur USG untuk menilai BB/usia
kehamilan janin? Jika ada pasien datang yang datang ingat HPHT nya UK 28 minggu
namun kita USG dengan hasil UK 24-25 minggu maka penentuan UK kehamilan yang
diambil yang mana dok?
b) Wajarnya USG berapa kali selama kehamilan/ANC? Apakah ada perbedaan ketentuan
minimal untuk skrining USG saat masa pandemi ini?
c) Tips dan trik melakukan USG pada pasien obesitas bagaimana ya dokter?
d) Bagaimana membedakan laki dan perempuan dalam pemeriksaan USG?
J:
Enam bulan pertama ini adalah potongan-potongan pembelajaran untuk USG dasar.
Pertanyaan pertama akan diajarkan lebih lanjut di pertemuan bulan Februari 2021.
a) Ada beberapa pokok atau patokan pada Pemeriksaan USG untuk menentukan usia
kehamilan (UK); yaitu Trimester pertama adalah mengukur CRL (kesalahan 3-5 hari),
Trimester kedua adalah pengukuran BPD (kesalahan 1-2 minggu) dan Trimester ketiga
adalah pengukuran HC (dengan kesalahan 2 mingguan). Yang terbaik dalam
pengukuran UK adalah melalui cerebellum, namun ini tidak termasuk dalam
kompetensi basic USG dan akan kita pelajari pada Fase Kedua Pembelajaran ini.
Sehingga saat ini yang terbaik untuk penentuan UK adalah melalui pengukuran CRL
yang dilakukan pada trimester pertama. Sedangkan pengukuran UK dengan HPHT
memiliki kesalahan 1-4 minggu. Sehingga tidak benar apabila pengukuran CRL pada
trimester pertama justru dikalahkan dengan pengukuran HPHT karena HPHT memiliki
kesalahan yang lebih besar.
b) POGI menganjurkan skrining USG dilakukan sebanyak 3x selama kehamilan. Yaitu
masing-masing 1x pada setiap trimester, yaitu trimester 1 pada 10-14 minggu,
trimester kedua pada 18-22 minggu dan trimester ketiga pada 28-32 minggu. Diantara
waktu-waktu tersebut boleh dilakukan USG apabila ada indikasi seperti perdarahan,
ketuban pecah, bayi kecil, dan lain-lain. Untuk selama pandemi maka pemeriksaan
dilakukan dengan standar keamanan internasional, mulai dari APD yang digunakan
dan sebagainya.
c) Pada pasien obesitas pemeriksaan dilakukan dari lateral atau dari bawah pusar dimana
lipatan. Atau probenya diganti dengan yang lebih kecil.
d) Cara membedakan laki-laki dan perempuan adalah pada laki-laki yang dicari ada 3
yaitu penis, buah zakar, dan scrotum. Pada perempuan yang dilihat juga 3 yaitu labia,
uterus dan garis vagina.

T:
Apakah ada efek samping langsung kalau settingan alat USG tidak tepat untuk Obgin (MI dan
atau TI >1) ? Karena kadang USG itu dipakai bersama departemen lain, misalnya jantung atau
bedah. Kadang settingan akhirnya diubah-ubah.
J:
Sebisa mungkin USG selalu disetting personal karena USG adalah sebuaah alat diagnostik
yang sangat operator dependent. Dan pengaturan MI/TI tidak bisa ditawar dan harus <1.
Pemeriksaan USG dengan MI/TI >1 akan langsung mempengaruhi kondisi janin.

T:
Saya pernah liat info dari instagram tentang seorang ibu yang tidak sadar sedang hamil atau
tidak tahu. Dan si Ibu menjelaskan kalau dia tidak tau sedang hamil..bahkan tidak ada tanda-
tanda/gejala seperti seorang ibu hamil, lalu tiba-tiba saja melahirkan seorang bayi. Nah itu
bagaimana ya dok?
J:
Ada beberapa kemungkinan hal tersebut dapat terjadi. Biasanya terjadi pada ibu yang gemuk
atau obesitas, kemudian pada ibu yang sudah memiliki banyak anak sehingga fokus
perhatiannya adalah pada perawatan anak dan tidak terlalu concern pada keterlambatan haid
atau gerakan janin, atau bisa juga ibunya menggunakan KB seperti KB suntik atau KB IUD.
Karena KB tipe ini biasanya juga mengalami ketidakteraturan haid sehingga memungkinkan
ibu lebih tidak menyadari ketiadaan haid.

T:
Misalnya ada pasien G1P0A0 Gravid dgn TFU setinggi 2 jari diatas umbilicus dgn riwayat
tidak pernah melakukan ANC sebelumnya, pasien juga lupa HPHT. Apakah pada
pemeriksaan USG bisa kita gunakan untuk menentukan usia kehamilan yg sudah trimester
ke 3? seberapa efektif usia kehamilan ditentukan dengan USG dokter?
J:
Pemeriksaan USG terbaik untuk trimester ketiga adalah dengan menggunakan cerebellum
dengan kesalahan pengukuran sekitar 1 minggu, namun pemeriksaan ini membutuhkan
keterampilan advance dan ada banyak syaratnya. Jika tidak bisa menggunakan cerebellum
maka dapat menggunakan lingkar kepala. Karena pada lingkar kepala meski pada posisi
lintang atau sungsang atau sudah masuk pintu atas panggul dia akan tetap sama. Karena
dengan kondisi kepala cembung atau gepeng lingkar kepala akan tetap sama ukurannya yaitu
diukur dari outer ke outer. Dan untuk pengukuran lingkar kepala ada 10 persyaratan yang
harus dipenuhi. Dan akan kita pelajari pada sesi-sesi selanjutnya.

T:
Pengukuran USG pada trimeter pertama apakah menggunakan GS atau CRL? Kandung
kemihnya harus penuh atau kosong?
J:
Untuk dokter Sp.OG sebaiknya dilakukan pemeriksaan USG transvaginal, dan kondisi
kandung kemih sebaiknya kosong ketika pemeriksaan . Jika tidak ada USG transvaginal maka
pemeriksaan menggunakan USG Abdomen dengan kondisi isi kandung kemih cukup penuh
dan fundusnya harus terlihat. Kantong gestasi tidak digunakan untuk penentuan UK, sehingga
UK ditentukan dengan melakukan pengukuran CRL.

T:
Bagaimana membedakan pertanyaan janin IUGR dan bayi normal jika usia kehamilan
berdasarkan HPHT dan USG berbeda?
J:
Usia janin ditentukan pertama kali adalah dari pengukuran CRL pada USG trimester pertama
dan pengukuran tersebut menjadi landasan kita dalam keputusan klinis pada janin selama
kehamilan.

Takehome Message
Pentingnya ketepatan perhitungan UK terhadap keputusan klinis/tindakan dokter terhadap
kondisi janin menjadikan skrining USG sebaiknya dijadikan standar diagnosis dengan
melakukan pengukuran CRL pada trimester pertama.

Penutup Acara Pembelajaran Sesi 1


Alhamdulillah sesi 1 berlangsung lancar dan mendapat antusiasme yang sangat baik dari
para peserta. Karena keterbatasan maka hanya 1000 peserta yang dapat terfasilitasi, sementara
peserta yang belum berkesempatan untuk bergabung akan dialihkan untuk pembelajaran
pekan depan (12/8/2020). Untuk sesi 2 dan seterusnya hanya boleh diikuti oleh dokter saja
dan akan dimulai pada tanggal 19 Agustus 2020. Semoga Allaah memberkahi dan
kegiatan ini dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua. Aamiin.

Hormat kami, Mengetahui,

t
dr. Annisa Fitriani
Notulis
dr. Judi Januadi Endjun, D. Ultrasound, Sp.OG, M.H
Ketua Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai