Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TT2

Mata kuliah : EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD/PDGK4301


Nama : Abdul Malik
NIM : 85771535
Semester & kelas : 1 A

Uraian Tugas
1. Assesmen Alternatif adalah suatu bentuk assesmen yang merupakan alternatif dari assesmen
tradisional. Sebutkan jenis-jenis Assesmen Alternatif yang saudara ketahui dan jelaskan apa
fungsi masing-masing jenis assesmen tersebut !
Jawaban :
Jenis assessment alternative diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Performance assessment
Performance assessment atau assessment kinerja merupakan assessment yang menghendaki
siswa untuk mendemonstrasikan kemampuanya baik pengetahuan ataupun keterampilan
dalam bentuk kinerja nyata yang ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian suatu tugas, bukan
hanya menjawab atau memilih jawaban yang sudah tersedia. Assessment kinerja menilai
hasil belajar siswa dan proses belajarnya.
2. Portofolio assessment
Portofolio assessment merupakan kumpulan karya siswa yang disusun secar sistematis yang
menunjukkan upaya, proses, hasil, dan kemajuan belajar siswadari waktu ke waktu.
3. Autentik assessment
Autentik assessment merupakan assessment yang menuntuk siswa mamapu menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan nyata di luar sekolah. Tujuan dari autentik
assessment adalah untuk mengumpulkan bukti-bukti apakah siswa sudah dapat menggunakan
pengetahuan dan keterampilanya secara efektif dalam kehidupan nyata dan dapat
memberikan kritik terhadap upaya yang telah dia lakukan.
4. Achievement assessment
Acihievement assessment meruakan pngertian umum terhadap semua usaha untuk
mengukur, mengetahui, dan mendeskripsikan hasil belajar siswa, baik yang dilakukan
dengan tes tertulis, assessment kenerja, portofolio, dan semua usaha yang dilakukan untuk
memperoleh informasi hasil dan kemajuan belajar siswa.

2. Apa keunggulan dan kelemahan assesmen alternatif? Jelaskan!


Jawaban :
Beberapa keunggulan assessment alternative diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan-keterampilan yang yidak dapat
di nilai dengan assessment tradisional. Assessment alternative menuntut siswa untuk
menunjukkan kinerja yang nyata yang meliputi kinerja dan hasil. Hal yang demikian tidak
dapat dilakukan oleh tes tertulis.
b. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap. Dengan melakukan
asesmen anda dapat menilai hasil belajar anak secara lengkaptidak hanya hasil belajar dalam
ranah kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik. Dengan demikian semua aspek
yang telah dipelajari anak dapat terukur dengan baik.
c. Meningkatkan motifasi siswa. Pada saat anda telah memutuskan untuk menggunakan
assessment alternative untuk menilai kinerja siswa, anda harus menyampaikan dan
mendiskusikan dengan siswa mengenai perencanaan yang telah anda buat. Dengan adanya
forum tersebutanak sudah mengetahui dengan pasti tugas apa yang yang harus mereka
kerjakan, bagaimana cara mengerjakannya, kapan harus dikumpulkan, dan bagaimana cara
penilaian tugas tersebut.
d. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata. Assessment alternative menekankan
pada apa yang bisa ditunjukkan atau dikerjakan oleh siswa. Unjuk kerja tersebut
ditunjukkan dalam situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya unjuk kerja siswa
dalam mencangkok pohon manga.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation. Dengan menggunakan assessment
alternative maka siswa akan mampu melakukan penilaian terhadap hasil karyanya karena
mereka sudah mengetahui kriteria penilaian yang digunakan.
f. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan. Guru yang
baik selalu ingin menegetahui keberhasilan pembelajaran yan telah dia laksanakan. Kegiatan
tersebut dapat dilakukan dengan cara membandingkan perencanaan pembelajaran yang telah
di buat sebelumnya dengan hasil belajar yang telah dicapai siswa.
g. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar. Penilaian dalam arti assessment
menghendaki hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan kenyataan kehidupan sehari-
hari. Dengan assessment diharapkan anak dapat menggunakan hasil belajar yang diperoleh
disekolah untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kelemahan assessment alternative :
a. Membutuhkan banyak waktu. Pada tahap awal harus membuat perencanaan yang matang dan
didiskusikan dengan siswa. Kesepakatan antara guru dan siswa terhadap perencanaan
pembelajarandapat dianggap sebagai kontrak pembelajaran yang harus dilaksanakan bersama oleh
guru dan siswa. Pada saat pembelajaran berjalansiswa mengerjakan tugas-tugas yang sudah
ditetapkan dalam perencanaan. Pada saat yang sama guru harus aktif memonitor dan memberi
umpan balik terhadap tugas-tugasyang sedang dikerjakan oleh siswa. Berdasarkan masukan guru
siswa melakukan perbaikan tugasnya sampai hasilkaryanya menjadi baik. Jika hal ini dilakukan
secara konsekuen maka guru akan memerlukan waktu yang sangat banyak.
b. Adanya unsur subjektifitas dalam penskoran
Pemberian skor dalam asesmen alternative dilakukan dengan menggunkan pedoman penskoran.
Cara penskoranya hamper sama denga penskoran tes uraian. Pada saat kita menggunak rubric untuk
memberikan skor pada hasil karya siswaatau pada saat siswa melakukan unjuk kerjamaka anda tidak
dapat memberikan skor secara objektif. Subjektifitas kita sebagai penilai pasti ikut mewarnai hasil
penskoran. Yang harus diupayakan adalah bagaimana dapat meminimalkan unsur subjektifitas
tersebut.
c. Ketetapan penskoran rendah
Rendahnya ketetapan penskoran ini disebabkan karena anda tidak dapat memberi skor yang sama
untuk hasilkarya beberapa siswa yang mempunyai kualitas yang sama.
d. Tidak tepat untuk kelas besar.
Pada assessment frekwensi penilaian secara indifidu jauh lebih besar daripada penilaian secara
kelompok. Pada saat pelaksanaan pembelajaran dan assessment guru harus mengamati dan
memberikan umpan balik satu persatu. Dengan demikian assessment tidak cocok jika siswa dikelas
anda jumlahnya banyak.penilaian assessment tepat untuk kelas kecil paling banyak 15 siswa.

3. Bagaimana langkah-langkah penyusunan instrumen afektif ? Coba anda kembangkan instrumen


untuk mengukur minat siswa terhadap pelajaran matematika !
Jawaban:
Langkah –langkah penyusunan instrument afektif adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan pengukuran afektif
b. Mencari definisi koneptual dari afektif yang akan di ukur
c. Menentukan definisi opersional dari setiap afektif yang kan diukur
d. Menjabarkan definisi afektif menjadi sejumlah indicator
e. Menggunakan indicator sebagai acuan menulis pernyataan-pernyataan dalam instrument.

Contoh instrument untuk mengukur minat siswa terhadap pelajaran matematika.


N PERNYATAAN SKOR
O 1 2 3 4 5
1 Saya senang belajar mata pelajaran matematika
2 Saya senang mengerjakan tugas matematika
3 Saya sering berdiskusi tentang matematika
4 Saya sering bertanya pada guru tentang matematika
5 Saya banyak memilik buku-buku matematika
Jumlah
Skor total

Keterangan :
1 = Sangat tinggi
2 = Tinggi
3 = Sedang
4 = Rendah
5 = Sangat Rendah

4. Pemeriksaan tes urian rawan masalah subyektifitas. Bagaimana seharusnya pemeriksaan tes
uraian dilaksanakan agar dapat meminimalkan masalah tersebut ?
Untuk menghindari subjektifitas dalam mengoreksi hasil tes uraian dapat dilakukan dengan
cara menggunkan korektor pembanding sehingga hasil koreksian/penskoran yang dilakukan
oleh korektor pertama memiliki pembanding dari hasi korektor ke dua. Jika dari hasil kedua
korektor terjadi selisih yang banyak maka kedua korektor harus duduk bersama untuk
menentukan pedoman penskoran terlebih dahulu.

5. Tuliskan hasil pemeriksaan salah satu kegiatan Penilaian Harian/PTS dari salah satu data di
sekolah Anda, dalam tabel dengan format sbb:

No Nama Skor/Nilai
1.
2.
dst

Dari data tersebut tentukan:


a. Skor tertinggi d. Mean
b. Skor terendah e. Simpangan Baku
c. Rentang

Jawaban :

NILAI PTS KELAS 6 USMAN


MAPEL : KEMUHAMMADIYAHAN
N NIL
NAMA
O AI
1 ADINDA RATNA YULIANI 72
2 AHMAD SYATHIRI KHOLID 90
3 AKIKO DANISWARA GATOT .P 87
4 ANGIETHA PUTRI ROSSDIANA 71
5 ANNDRA BINTANG IMAM SAMUDRA 70
6 AURYN PUTRI AISYAH 76
7 DERIL ANGGORO WIBISONO 91
8 DESTA ARDIAN KUMBARA 69
9 DIMAS HILMI AQILLAH 94
10 ERICO DIVATIO KURNIAWAN 82
11 FACHRIE ILHAM PRATAMA 79
12 FAIQ ASYRAF AHNAF P 83
13 FICKI RAJENDRA DIBYO PUTRA 80
14 FERGIE NIDYA SUKAWATI 76
15 ISHAQ DAUZAN MAULANA 83
16 JHALU JAGONE NEGORO 84
17 JIAN EMALIA RAMADHANI 74
18 M. HAZMA DHIYA IULHAQ 85
19 MILHAN TAUFIK BASHAY 75
20 MUHAMMAD ADNAN JAVIER SANTANA 78
21 MUHAMMAD AL FATIH TANTOWI 70
22 MUHAMMAD HAVIDZ 80
23 MUKHAMMAD AZMI AL MUFTI 77
24 NANDANA RAFIF YUGALA 84
25 NIFAN ALDRIANSYAH LATING 82
26 RADTYA RAFA BUDHYANTO 77
27 SATRIA ARKA SATYA LAVERDA 69
28 SEKAR WIDYANINGRUM 76
29 TAFAREL YUDHA AKMALA 71
30 VANESA QUILA SHAHARANI 88
total 2372
rata-rata 79

a. Skor tertinggi

NILAI PTS KELAS 6 USMAN


MAPEL : KEMUHAMMADIYAHAN
N NIL
NAMA
O AI
9 DIMAS HILMI AQILLAH 94
7 DERIL ANGGORO WIBISONO 91
2 AHMAD SYATHIRI KHOLID 90
30 VANESA QUILA SHAHARANI 88
3 AKIKO DANISWARA GATOT .P 87
18 M. HAZMA DHIYA IULHAQ 85
24 NANDANA RAFIF YUGALA 84
16 JHALU JAGONE NEGORO 84
12 FAIQ ASYRAF AHNAF P 83
15 ISHAQ DAUZAN MAULANA 83
10 ERICO DIVATIO KURNIAWAN 82
25 NIFAN ALDRIANSYAH LATING 82
13 FICKI RAJENDRA DIBYO PUTRA 80
22 MUHAMMAD HAVIDZ 80
11 FACHRIE ILHAM PRATAMA 79
20 MUHAMMAD ADNAN JAVIER SANTANA 78
23 MUKHAMMAD AZMI AL MUFTI 77
26 RADTYA RAFA BUDHYANTO 77
6 AURYN PUTRI AISYAH 76
14 FERGIE NIDYA SUKAWATI 76
28 SEKAR WIDYANINGRUM 76
19 MILHAN TAUFIK BASHAY 75
17 JIAN EMALIA RAMADHANI 74
1 ADINDA RATNA YULIANI 72
4 ANGIETHA PUTRI ROSSDIANA 71
29 TAFAREL YUDHA AKMALA 71
21 MUHAMMAD AL FATIH TANTOWI 70
5 ANNDRA BINTANG IMAM SAMUDRA 70
8 DESTA ARDIAN KUMBARA 69
27 SATRIA ARKA SATYA LAVERDA 69
Skor tertinggi : DIMAS HILMI AQILLAH dengan nilai 94

b. Skor terendah
Skor terendah : SATRIA ARKA SATYA LAVERDA dengan nilai 69
DESTA ARDIAN KUMBARA dengan nilai 69
c. Rentang
Rentang = nilia tertinggi – bilai terendah
= 94 – 69
= 25

d. Mean
M = jumlah seluruh data
Jumlah data
= 2372
30
= 79
e. Simpangan baku
SB = jml skor 1/6 peserta klp atas – jml skor 1/6 perserta klp bawah
½ jumlah peserta
= (94+91+90+88+87)-(71+70+70+69+69)
15
= 6.68

Anda mungkin juga menyukai