IMT/U
(Indeks Massa Tubuh
Menurut Umur)
Antropometri sudah digunakan pada remaja dalam
konteks yang berhubungan dengan status gizi dan
kesehatan.
Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan
sebagai dasar indikator antropometri untuk
kekurusan (thinness) dan overweight pada masa
remaja.
BB/U dianggap tidak informatif atau menyesatkan
bila tidak ada informasi tentang TB/U.
Pendekatan konvensional terhadap kombinasi
penggunaan BB/U dan TB/U untuk menilai massa
tubuh dianggap aneh dan memberikan hasil yang
bias.
Data referensi BB/TB memiliki keuntungan karena
tidak memerlukan informasi tentang umur
kronologis. Tetapi, hubungan BB/TB berubah secara
dramatis menurut umur dan menurut status
kematangan seksual selama remaja (Riyadi 2001).
IMT/U
IMT menurut umur (IMT/U) direkomendasikan sebagai
indikator terbaik untuk remaja. Indikator ini memerlukan
informasi tentang umur.
Indikator ini juga sudah divalidasi sebagai indikator lemak
tubuh total pada persentil atas dan indikator ini juga
sejalan dengan indikator-indikator yang direkomendasikan
untuk orang dewasa.
Indeks Massa Tubuh diukur dengan menggunakan rumus
IMT=BB/TB2 (kg/m2).
Menurut WHO (2007) status gizi remaja dapat
dikategorikan menjadi sangat kurus (z < -3 SD), kurus (-3
SD ≤ z ≤ -2 SD), normal (-2 SD ≤ z ≤ +1 SD), overweight
(+1 SD ≤ z ≤ +2 SD), dan obese (z > +2 SD).
Sumber: Kemenkes RI (2010). Kepmenkes RI tentang Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak
Hasil Riset Tahun 2019 di Kota Jambi