Anda di halaman 1dari 3

Nama : Siti Inayah Wulandari Nur

NIM : 202044510114
Prodi : BKPI smt 1
Mata Kuliah : Psikologi dan Strategi Dakah Islam
Dosen Pengampu : Akhmad Rudi Masrukhin, M.Pd.

UAS

1. Kajian Teori Ilmu Komunikasi Dengan Dakwah Islamiyah Menurut Konsep Pakar, Al-
Qur’an Dan Penulis.
Menurut Hamid Mowlana seorang ahli ilmu komunikasi, ia berpendapat bahwa
konsep komunikasi islam menurutnya adalah tabligh, ia mengembangkannya dari konsep
Ibn Khaldun (1967) yang mengartikan tabligh sebagai propaganda kebenaran (truthful
propagation). Menurut Mowlana konsep-konsep penting yang menjadi dasar tabligh
tersebut antara lain teori tauhid yang menjelaskan tentang tujuan komunikasi untuk
menghancurkan berhala kemusyrikan, doktrin tanggung jawab sosial yang terwujud dalam
amal ma’ruf nahi munkar dan komunitas antar umat.
Menurut K.H Abdullah Gymnastiar konsep komunikasi dakwah islam menurutnya
adalah manejemen qolbu yang berfungsi untuk mengajak orang lain untuk mampu
menselaraskan olah pikir, olah hati, dan olah tindakan (dzikir). Intinya yaitu memenej dan
memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah lebih mendalam.
Menurut Al-Qur’an dalam surat An-Nahl ayat 125, konsep komunikasi dakwah islam
terbagi menjadi 3 yaitu, 1) Al-Hikmah yang berarti bijaksana, mulia, lapang hati, dan
mampu menarik perhatian orang untuk memahami agama dan Tuhan. Konsep ini pun dapat
digunakan untuk semua golongan, baik golongan cerdik maupun golongan yang awam. 2)
Al-Mau’idzah Al-Hasanah yang mengandung nassihat, bimbingan, kabar gembira,
pendidikan, kisah-kisah yang possitif yang ditujukan untuk memberi bimbingan yang
lemah lembut kepada mad’u agar mereka mau melakukan kebaikan dan dapat
mengantarkannya kepada keselamatan akhirat. 3) Al-Mujadalah Bi Al-Lati Hiya Ahsan
yaitu komunikasi yang berupaya untuk mengalahkan pendapat lawwan dengan cara
menyajikan argumentasi dan bukti-bukti yang kuat.
Sedangkan menurut saya konsep ilmu komunikasi dakwah islam yaitu menggunakan
konsep Al-Qur’an yaitu hikmah yang digunakan untuk menghindari potensi terjadinya
gesekan diantara para jamaah yang mendengarkan. Kemudian adalah mauidzah al hasanah
yaitu menyampaikan pesan dakwah menggunakan kata-kata baik, emah lembut dan tidak
menggunakan kata-kata yang dapat menimbulkan orang lain tersinggung. Dan yang
terakhir adalah al mujadalah billati hiya ahsan yaitu dalam komunikasi dakwah hendaknya
menyampaikan kajian atau dakwah tersebut dengan melalui pencarian kebenaran yang
menedepankan argumentasi yang logis bukan emosi.

2. Bentuk Dakwah Efektif Untuk Generasi Milenial Yang Terjebak Dalam Limbah Teknologi
Dan Pemikiran Out Of The Box.
Generasi milenial atau generasi out of the box ini adalah golongan yang optimistik,
idealis, individualis, kreatif, mudah bosan, dan tidak gaptek dengan teknologi.
Bahkan generasi ini sangat percaya diri dan berani mengemukakan pendapat dan tidak
sungkan berdebat melalui media sosial. Nah dari sini saya menyimpulkan metode dakwah
yang sesuai dengan hal tersebut yaitu dakwah melalui sosial media facebook, youtube,
instagram atau media lainnya. Karena pada masa sekarang ini para generasi milenial lebih
disibukkan dengan media sosialnya. Dakwah yang dishare di fb,youtube,instagram dan
media lainnya dapat berupa nasihat, ilmu, kata mutiara, ayat aAl-Qur’an dan tafsirnya, dan
lainnya yang mengandung kajian islam. Dan dalam penyampaian dakwah ini juga bisa kita
kaitkan dengan musik islami, sinetron atau film islami maupun dengan novel islami. Hal
ini bertujuan agar generasi milenial tidak gampang bosan dengan materi yang kita
sampaikan, dan dapat menerima materi kita secara terbuka.

3. Kajian Strategis Dan Pendekatan Medan Dakwah.


a. Aliran Klenik
Aliran klenik adalah aliran yang percaya pada hal-hal gaib. Biasanya aliran ini
dikaitkan dengan perdukunan. Pendekatan dakwah yang sesuai terhadap aliran klenik ini
yaitu menggunakan pendekatan individu atau kelompok melalui pembukaan praktek
konsultasi yang didalamnya terdapat dialog antara da’i dan mad’u. Nah, dalam proses
konsultasi mengenai masalah mad’u, disitu da’i bisa memberikan solusi dengan
memasukkan konsep atau ajaran dalam Al-Qur’an dan Hadits dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut.

b. Konversi Agama
Konversi agama adalah perpindahan dari agama sebelumnya ke agama lain.
Pendekatan yang sesuai dengan konversi agama yaitu melalui pendekatan wajadilhum
billlati hiya ahsan dengan memberikan penguatan aqidah dengan diskusi yang baik dan
pelan-pelan.

c. Kristenisasi
Kristenisasi adalah kegiatan mengkristenkan orang secara besar-besaran dengan
segala daya dan upaya yang mungkin agar adat dan pergaulan dalam masyarakat
mencerminkan ajaran mengenaii agama kristen. Dalam hal ini pendekatan dakwah yang
sesuai adalah melalui pendekatan Hikmah, hal ini untuk menghindari potensi terjadiya
gesekan dan agar tidak merasa tersinggung dan merasa dipaksa untuk menerima suatu ide
tertentu atau gagasan tertentu. Dan dalam penyampaian dakwah ini perlu diberikan
tegasan melalui dalil-dalil akan Al-Qur’an dan hadits.

d. Konflik Agama
Konflik agama adalah suatu pertikaian antar agama baik antar sesama agama sendiri,
maupun antar agama satu dengan agama lainnya. Pendekatan yang sesuai dengan konflik
agama ini yaitu melalui pendekatan individu atau kelompok dengan cara menyampaikan
pesan dakwah dengan baik dan benar tanpa mengklaim bahwa kelompok lain itu salah.
Pendekatan dakwah ini juga dimaksudkan untuk menimbulkan sikap toleransi antar
sesama umat, karena dengan tertanamnya sikap toleransi yang tinggi akan mengakhiri
konflik agama tersebut.

e. Radikalisme dan terorisme


Radikalisme adalah suatu paham atau gagasan yang menginginkan adanya perubahan
sosial politik dengan cara ekstrem, sedangkan terorisme adalah perbuatan yang
menggunakan kekerasan atau ancaman yang menimbulkan korban yang bersifat massal
dan atau kerusakan kehancuran terhadap fasilitas publik, lingkungan hidup ideologi
ataupun gangguan keamanan. Pendekatan yang sesuai dengan kasus ini yaitu melalui
pendekatan Mauidzoh Al Hasanah (Tutur kata yang baik) dengan cara mengingatkan
dengan pelan-pelan bahwa yang mereka lakukan itu salah tidak sesuai dengan apa yang
diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadist, masih banyak cara untuk jihat tanpa menyakiti
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai