Anda di halaman 1dari 90

PERSEKUTUAN

PEMBENTUKAN, OPERASI
DAN PERUBAHAN DALAM
KEPEMILIKAN
PENGERTIAN

Pada KUHPer Bab VIII, Bagian I, Pasal 1618 menyatakan bahwa :

untuk menginvestasikan sesuatu ke dalam usaha dan laba yang


Persekutuan tidak dapat dipisahkan dengan kesepakatan
diperolehnya dibagi diantara mereka atau perjanjian, yaitu perjanjian untuk mendirikan,
memiliki, dan mengelola persekutuan.

Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah, yaitu:


Didalam Persekutuan harus selalu dituntut
1) Gabungan dua orang atau lebih. adanya kebersamaan, yaitu :
1) Persekutuan dimiliki bersama.
2) Pemilikan dan pengelolaan bersama.. 2) Persekutuan dikelola bersama.
3) Kalau ada risiko ditanggung bersama.
3) Usaha untuk laba. 4) Kalau memperoleh laba dibagi bersama.

Laba dibagi secara adil menurut rasio atau


metode pembagian laba yang telah disepakati
KARAKTERISTIK PERSEKUTUAN
Masing-masing sekutu merupakan agen (wakil, perantara,
Mutual Agency perpanjangan tangan ) dari persekutuan.
Umur persekutuan adalah terbatas. . Hal-hal yang membatasi umur
persekutuan antara lain perjanjian persekutuan, ketentuan hukum serta
Limited Life putusan pengadilan.

Tanggung jawab masing-masing sekutu ( kecuali sekutu pasif )


Unlimited Liability tidak terbatas pada modal yang telah disetor saja.

Ownership of an Interest Kekayaan yang telah disetor ke dalam persekutuan sudah bukan
lagi milik sekutu penyetor, melainkan milik semua sekutu.
in a Partnership
Masing-masing sekutu mempunyai hak di dalam pembagian laba
Participation on atau rugi persekutuan.
Partnership Profit
Masing-masing sekutu mempunyai hak untuk menjual atau
Right to Dispose of a memindahkan haknya atas modal dan hak atas laba kepada orang
Partnership Interest lain, baik kepada anggota sekutu maupun bukan.
Semua sekutu bertanggung jawab terhadap utang persekutuan.
Mutual Liability Jadi utang persekutuan adalah juga utang seluruh sekutu.
a) Jumlah dan bentuk setoran
PERJANJIAN PERSEKUTUAN
a) Nama persekutuan dan/ atau perusahaan
modal mula- mula para sekutu
b) Waktu penyetoran modal mula-
b) Lokasi atau kedudukan persekutuan dan/ atau perusahaan
mula
c) Tanggal pembentukan persekutuan
c) Jumlah dan waktu penyetoran
d) Tanggal mulai berlakunya perjanjian persekutuan
tambahan modal
e) Sifat atau kegiatan perusahaan persekutuan
Isi perjanjian antara lain : f) Jangka waktu persekutuan
d) Jumlah dan waktu penarikan
kembali atas modal yang telah
disetor
a) Nama dan alamat para sekutu
e) Batasan dan perbedaan antara
b) Hak para sekutu
1) Ketentuan mengenai persekutuan. c) Kewajiban para sekutu
penarikan kembali atas modal
dan pengambilan prive
2) Ketentuan mengenai sekutu.
3) Ketentuan yang berhubungan dengan modal persekutuan.
a) Metode pembagian laba
4) Ketentuan mengenai pembagian laba. b) Diperhitungkan bunga modal atau tidak

5) Ketentuan yang berhubungan dengan pembubaran persekutuan.


6) Ketentuan mengenai pertanggungan (asuransi) terhadap masing-
masing sekutu. a) Prosedur pembubaran persekutuan
b) Prosedur penjualan/pemindahan hak para sekutu
a) Apakah para sekutu diasuransikan (asuransi jiwa)? c) Prosedur pengunduran sekutu
b) Siapa yang menjadi benefesiary? d) Prosedur masuknya sekutu baru
c) Dalam hal ini sekutu yang bersangkutan ataukah e) Prosedur pembagian kas
persekutuan?
PERJANJIAN PERSEKUTUAN

Isi perjanjian persekutuan akan dipakai sebagai :

a) Dasar pencatatan setoran modal.


b) Dasar perhitungan modal.
c) Dasar pembagian laba.
d) Dasar pencatatan transaksi-transaksi persekutuan yang menyangkut
modal.
e) Dasar pembagian aktiva dalam likuidasi.
PENGGOLONGAN PERSEKUTUAN
1) Persekutuan Firma ( Fa ), adalah :
Persekutuan yang didirikan atau diadakan untuk menjalankan perusahaan
dengan menggunkan nama bersama di mana semua sekutu bertanggung jawab
penuh dan biasanya ikut aktif mengelola perusahaan.

2) Persekutuan Komanditer (CV), adalah :


Suatu bentuk perjanjian kerja sama untuk berusaha di mana salah satu atau
lebih dari anggotanya bertanggung jawab terbatas.
a) Sekutu Aktif, adalah sekutu yang ikut aktif mengelola perusahaan dan
bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta pribadinya.
b) Sekutu Pasif(Silent Partner), adalah Sekutu yang hanya menyetor modal saja
tanpa ikut mengelola perusahaan.
ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelebihan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Bentuk persekutuan seperti firma lebih mudah dalam pendiriannya.


b) Bentuk persekutuan seperti firma juga lebih mudah dalam pembubarannya
misalkan akan berubah menjadi bentuk perseroan terbatas.
c) Bentuk persekutuan juga mempunyai kebebasan dan keluwesan dalam
menentukan bentuk usahanya.
d) Kebebasan masing-masing sekutu dalam pengambilan keputusan.
e) Persekutuan hanya wajib melaporkan pajaknya tetapi bukan pembayar pajaknya
karena yang membayar pajak adalah para sekutu yang memperoleh laba
persekutuan. Pajaknya berupa pajak penghasilan.
ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang perusahaan.


b) Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas karena ikut
ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian persekutuan.
c) Kesulitan dalam memindahtangankan kepentingan pemilik.
ALASAN PEMILIHAN PERSEKUTUAN

Kelemahan Bentuk Usaha Persekutuan

a) Tanggung jawab pribadi sekutu akan hutang perusahaan.


b) Kelangsungan hidup perusahaan biasanya terbatas karena ikut
ditetukan oleh perjanjian dalam pendirian persekutuan.
c) Kesulitan dalam memindahtangankan kepentingan pemilik.
AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN
Laba atau rugi selalu dibagi di antara para sekutu sesuai dengan metode pembagian
laba yang telah disepakati. Pembagian laba adalah pemindahan saldo laba (rugi)
persekutuan ke rekening modal masing- masing sekutu. Modal sekutu pada
dasarnya merupakan keseluruhan dari hak para sekutu terhadap persekutuan. Pada
umumnya hubungan ekonomis antara persekutuan dan para sekutu ditampung di
dalam 4 rekening, yaitu Modal, Prive, Hutang dan Piutang kepada Sekutu:
1. Rekening Modal
Rekening modal menunjukkan besarnya hak modal sekutu. Modal masing-
masing sekutu berasal dari setoran modal mula-mula. Selanjutnya akan
bertambah dengan setoran tambahan modal dan pembagian laba serta
berkurang dengan pengambilan modal dan pembagian rugi. Rekening modal
akan didebit apabila berkurang dan dikredit apabila bertambah.
Aktiva - Kas Rp. XXXX
Aktiva Non Kas Rp. XXXX
Modal Sekutu A Rp. XXXX
Modal Sekutu B Rp. XXXX
AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN

2. Rekening Prive. Rekening prive juga diselenggarakan untuk tiap-tiap sekutu.


Rekening akan didebit apabila terjadi pengambilan harta persekutuan untuk
sekutu. Sedangkan Rekening akan dikredit dengan bagian laba (apabila tidak
langsung ditutup ke rekening modal).

Modal Rp. XXXX


Prive Rp XXXX

Pada akhir periode saldo rekening prive ini akan dipindah ke rekening
modal sekutu yang bersangkutan yaitu :
 Ke sisi debit, apabila rekening prive bersaldo debit.
 Ke sisi kredit apabila rekening prive bersaldo kredit.
Jadi setelah tutup buku saldo rekening prive selalu nol.
AKUNTANSI DALAM PERSEKUTUAN
3. Rekening Utang Kepada Sekutu Rekening ini akan di debit apabila utang kepada
sekutu berkurang dan di kredit apabila utang kepada sekutu bertambah.
Kas Rp. XXXX
Utang sekutu B Rp. XXXX

4. Rekening Piutang Kepada Sekutu Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu
bertambah dan dikredit apabila piutang kepada sekutu berkurang.

Piutang Rp. XXXX


Kas Rp. XXXX

Piutang kepada pihak ketiga:


Piutang dagang Rp. XXXX
Penjualan Rp. XXXX
PEMBENTUKAN PERSEKUTUAN BARU

 Yaitu merupakan pembentukan persekutuan yang sama sekali


baru berdasarkan kesepakatan dua orang sekutu atau lebih.
 Masing-masing sekutu menyetor modal untuk mendirikan
perusahaan baru yang akan dimiliki bersama.
 Setoran modal tersebut dapat berupa kas, aktiva nonkas atau
bahkan aktiva tidak berwujud seperti kemampuan lebih yang
dimiliki oleh seorang sekutu diatas kemampuan sekutu yang
lain.
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Jika setiap sekutu menyetorkan investasinya secara


Kas . . .
• . . . debit Kas.
• . . . kredit rekening Modal Sekutu.
Mencatat Investasi Awal Halaman ##
Tgl Keterangan Debit Kredit
Kas xxx
Modal Sekutu A xxx
Modal Sekutu B xxx
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi :
Andi dan Aldi masing masing menginvestasikan kas
sebesar Rp 20.000.000,00 dalam persekutuan baru.

JURNAL YANG DICATAT :


Kas Rp 20,000,000.00
Modal Andi Rp 20,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Andi)

Kas Rp 20,000,000.00
Modal Andi Rp 20,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Aldo)
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi 2 :
Koko dan Dodi masing masing menginvestasikan
kas sebesar Rp 30.000.000,00 dan Rp 25.000.000,00
dalam persekutuan baru.
MENCATAT INVESTASI AWAL :
Kas Rp 30,000,000.00
Modal Koko Rp 30,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Koko)

Kas Rp 25,000,000.00
Modal Dodi Rp 25,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Dodi)
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN
Jika masing-masing sekutu menginvestasikan secara kas dan
non-kas . . .
• . . . debit Kas & Non-Kas (Nilai Wajar).
• . . . kredit rekening Modal Sekutu.

Mencatat Investasi Awal Halaman ##


Tanggal Keterangan Debit Kredit
Kas xxx
Non-Kas (nilai wajar) xxx
Modal Sekutu A xxx
Modal Sekutu B xxx
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi :
Tuan A dan Tuan B sepakat mendirikan sekutu baru
yang bernama CV. XYZ dan masing-masing menyetorkan
modal sebagai berikut :
Tuan A Tuan B
Kas Rp 15,000
Bangunan Rp 30,000
Tanah Rp 20,000
Persediaan Rp 25,000
Total Rp 40,000 Rp 50,000
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN
MENCATAT INVESTASI AWAL :
Kas Rp 15,000,000.00
Persediaan Rp 25,000,000.00
Modal, Tuan A Rp 40,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari kas dan Persediaan)

Bangunan Rp 30,000,000.00
Tanah Rp 20,000,000.00
Modal, Tuan B Rp 50,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari bangunan dan tanah)

MENCATAT INVESTASI AWAL :


Kas Rp 15,000,000.00
Persediaan Rp 25,000,000.00
Bangunan Rp 30,000,000.00
Tanah Rp 20,000,000.00
Modal, Tuan A Rp 40,000,000.00
Modal, Tuan B Rp 50,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan A & Tuan B)
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Neraca CV. XYZ


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 15,000 Modal A Rp 40,000
Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 50,000
Bangunan Rp 30,000
Tanah Rp 20,000
Jumlah Rp 90,000 Rp 90,000
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Ilustrasi 2:
Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2 Februari 2018,
sepakat membentuk satu persekutuan baru yang bergerak di bidang
pengembangan software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan
Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan peralatan
komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000. Sedangkan Tuan Untung
menyerahkan bangunan senilai Rp. 50.000.000.
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN
MENCATAT INVESTASI AWAL :
Kas Rp 30,000,000.00
Peralatan Rp 12,500,000.00
Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan Nyaris terdiri dari kas dan Peralatan)

Bangunan Rp 50,000,000.00
Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan A terdiri dari bangunan)

MENCATAT INVESTASI AWAL :


Kas Rp 30,000,000.00
Peralatan Rp 12,500,000.00
Bangunan Rp 50,000,000.00
Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00
Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00
(Mencatat Investasi Awal Tuan Nyaris & Tuan Untung)
INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN

Neraca Fa Nyaris Untung


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00
Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00
Bangunan Rp 50,000,000.00

TOTAL Rp 92,500,000.00 TOTAL Rp 92,500,000.00


BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

 Bila aktiva berupa non kas maka penilaian besarnya modal harus
dengan persekutuan sekutu agar mendapatkan nilai yang wajar
dan memenuhi prinsip keadilan sehingga biasanya digunakan
nilai pasarnya yang wajar.

 Bila terdapat kemampuan lebih dari sekutu maka perlakuan


terhadap kemampuan lebih yang dimiliki sekutu ada 2 metode
pengakuan modal yaitu:
1) Metode Goodwill

2) Metode Bonus
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

Ilustrasi :
Tuan A dan Tuan B sepakat mendirikan sekutu baru
yang bernama CV. XYZ dan masing-masing menyetorkan
modal sebagai berikut :
Tuan A Tuan B
Kas Rp 15,000 Mereka sepakat untuk
Bangunan Rp 30,000 menyamakan jumlah
setoran awal
Tanah Rp 20,000
Persediaan Rp 25,000
Total Rp 40,000 Rp 50,000
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE BONUS
SETORAN METODE BONUS BESARNYA
KETERANGAN
MODAL (1) (2) BONUS (1-2)
TUAN A Rp 40,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Rp (5,000,000.00)
TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 45,000,000.00 Rp 5,000,000.00
TOTAL Rp 90,000,000.00 Rp 90,000,000.00 Rp -

Jurnal untuk mencatat metode bonus

JURNAL MENCATAT METODE BONUS


Modal, Tuan B Rp 5,000,000.00
Modal, Tuan A Rp 5,000,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE BONUS

Neraca CV. XYZ


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 15,000 Modal A Rp 45,000
Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 45,000
Bangunan Rp 30,000
Tanah Rp 20,000
Jumlah Rp 90,000 Rp 90,000
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL

SETORAN MODAL, TUAN B Rp 50,000,000.00


MODAL, TUAN B (50%) 50%
JUMLAH TERSIRAT NILAI PERSEKUTUAN Rp 100,000,000.00
TOTAL SETORAN HARTA BERWUJUD Rp 90,000,000.00
GOODWILL , TUAN A Rp 10,000,000.00

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL


Goodwill Rp 10,000,000.00
Modal, Tuan A Rp 10,000,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL
SETORAN METODE BESARNYA
KETERANGAN
MODAL (1) GOODWILL (2) BONUS (2-1)
TUAN A Rp 40,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp 10,000,000.00
TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp -
TOTAL Rp 90,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp 10,000,000.00

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL


Goodwill Rp 10,000,000.00
Modal, Tuan A Rp 10,000,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL

Neraca CV. XYZ


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 15,000 Modal A Rp 50,000
Persediaan Rp 25,000 Modal B Rp 50,000
Bangunan Rp 30,000
Tanah Rp 20,000
Goodwill Rp 10,000
Jumlah Rp 100,000 Rp 100,000
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL

Ilustrasi 2:
Tuan Nyaris dan Tuan Untung pada tanggal 2 Februari 2018,
sepakat membentuk satu persekutuan baru yang bergerak di bidang
pengembangan software dengan nama Fa. Nyaris Untung. Tuan
Nyaris menyerahkan uang tunai Rp. 30.000.000 dan peralatan
komputer ditaksir senilai Rp. 12.500.000. Sedangkan Tuan Untung
menyerahkan bangunan senilai Rp. 50.000.000.
Mereka sepakat untuk menyamakan jumlah setoran awal !
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE BONUS

SETORAN MODAL METODE BONUS BESARNYA BONUS


KETERANGAN
(1) (2) (1-2)
Modal, Tuan Nyaris Rp 42,500,000.00 Rp 46,250,000.00 Rp (3,750,000.00)
Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00 Rp 46,250,000.00 Rp 3,750,000.00
TOTAL Rp 92,500,000.00 Rp 92,500,000.00 Rp -

Jurnal untuk mencatat metode bonus

JURNAL MENCATAT METODE BONUS


Modal, Tuan Untung Rp 3,750,000.00
Modal, Tuan Nyaris Rp 3,750,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE BONUS

Neraca Fa Nyaris Untung


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 46,250,000.00
Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 46,250,000.00
Bangunan Rp 50,000,000.00

TOTAL Rp 92,500,000.00 TOTAL Rp 92,500,000.00


BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL
SETORAN MODAL, TUAN UNTUNG Rp 50,000,000.00
MODAL, TUAN UNTUNG (50%) 50%
JUMLAH TERSIRAT NILAI PERSEKUTUAN Rp 100,000,000.00
TOTAL SETORAN HARTA BERWUJUD Rp 92,500,000.00
GOODWILL , TUAN NYARIS Rp 7,500,000.00

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL


Goodwill Rp 7,500,000.00
Modal, Tuan Nyaris Rp 7,500,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL
SETORAN METODE BESARNYA
KETERANGAN
MODAL (1) GOODWILL (2) BONUS (2-1)
TUAN A Rp 42,500,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp 7,500,000.00
TUAN B Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00 Rp -
TOTAL Rp 92,500,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp 7,500,000.00

Jurnal untuk mencatat metode Goodwill

JURNAL MENCATAT METODE GOODWILL


Goodwill Rp 7,500,000.00
Modal, Tuan A Rp 7,500,000.00
BONUS DAN GOODWILL DALAM INVESTASI AWAL
METODE GOODWILL

Neraca Fa Nyaris Untung


AKTIVA PASIVA
Kas Rp 30,000,000.00 Modal, Tuan Nyaris Rp 50,000,000.00
Peralatan Rp 12,500,000.00 Modal, Tuan Untung Rp 50,000,000.00
Bangunan Rp 50,000,000.00
Goodwill Rp 7,500,000.00
TOTAL Rp 100,000,000.00 TOTAL Rp 100,000,000.00
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Investasi tambahan dan penarikan (withdrawals) modal dalam


persekutuan biasanya akan dikreditkan atau didebit langsung ke
rekening modal sekutu.

Ilustrasi :
Sekutu Udin melakukan investasi tambahan ke dalam persekutuan
sebesar Rp20 juta kas.
AYAT JURNAL YG DICATAT :
Kas Rp 20,000,000.00
Modal Udin Rp 20,000,000.00
(Mencatat modal tambahan Udin)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pengambilan atau penarikan modal dalam jumlah besar dan tidak


sering dilakukan, biasanya pencatatan dilakukan langsung dengan
mendebit akun modal Sekutu yang mengambil.

Ilustrasi :
Sekutu Udin mengambil kas dari persekutuan sebesar Rp 40 juta .

AYAT JURNAL YG DICATAT :


Modal Udin Rp 40,000,000.00
Kas Rp 40,000,000.00
(Mencatat Penarikan Kas oleh Udin)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN
Ilustrasi 2 :
a) Sekutu Nova melakukan investasi tambahan ke dalam
persekutuan sebesar Rp50 juta kas.
b) Sekutu Udin mengambil kas dari persekutuan sebesar Rp 10 juta .
AYAT JURNAL YG DICATAT :
a) Kas Rp 50,000,000.00
Modal Nova Rp 50,000,000.00
(Mencatat modal tambahan Nova)

AYAT JURNAL YG DICATAT :


b) Modal Nova Rp 10,000,000.00
Kas Rp 10,000,000.00
(Mencatat Penarikan Kas oleh Nova)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Sekutu pada umumnya melakukan penarikan sejumlah modal


dalam bentuk kas pada jumlah tertentu dan pada periode waktu
tertentu secara periodik.
Hal ini dilakukan sebagai kompensasi penghargaan kepada sekutu
atau juga untuk keperluan pribadi dari sekutu.
Penarikan seperti ini biasanya disebut prive (drawings, salary
allowance).
Pengambilan seperti ini biasanya dicatat pada prive bukannya
pada modal sekutu.
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN
Ilustrasi :
Udin dan Clara secara bulanan melakukan pengambilan kas
sebesar Rp1.000.000 dari persekutuan .
AYAT JURNAL YG DICATAT :
Prive, Udin Rp 1,000,000.00
Kas Rp 1,000,000.00
(Mencatat penyisihan Prive Udin bulan Januari)

Prive, Clara Rp 1,000,000.00


Kas Rp 1,000,000.00
(Mencatat penyisihan Prive, Clara bulan Januari)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pada Akhir Tahun, Akun Prive tersebut ditutup dengan ayat jurnal :
Modal, Udin Rp 12,000,000.00
Prive, Udin Rp 12,000,000.00
(Menutup perkiraan Prive, Udin)

Modal, Clara Rp 12,000,000.00


Prive, Clara Rp 12,000,000.00
(Menutup perkiraan Prive, Clara)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN
Ilustrasi 2 :
John dan Clara secara bulanan melakukan pengambilan kas
sebesar Rp 5.000.000 dan Rp 7.000.000,00 dari persekutuan .
AYAT JURNAL YG DICATAT :
Prive, John Rp 5,000,000.00
Kas Rp 5,000,000.00
(Mencatat penyisihan Prive John bulan Januari)

Prive, Clara Rp 7,000,000.00


Kas Rp 7,000,000.00
(Mencatat penyisihan Prive, Clara bulan Januari)
TAMBAHAN INVESTASI DAN PENGAMBILAN

Pada Akhir Tahun, Akun Prive tersebut ditutup dengan ayat jurnal :
Modal, John Rp 60,000,000.00
Prive, John Rp 60,000,000.00
(Menutup perkiraan Prive, John)

Modal, Clara Rp 84,000,000.00


Prive, Clara Rp 84,000,000.00
(Menutup perkiraan Prive, Clara)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN

Laba(rugi) persekutuan dapat dibagi dengan cara-cara sebagai berikut:


a) Laba(rugi) dibagi rata kepada setiap sekutu
b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio
arbitrary)
c) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan modal masing-masing
sekutu.
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu
e) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bonus kepada sekutu
f) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada sekutu
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
a) Laba(rugi) dibagi rata
Ilustrasi,
CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa, Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih
tahun 2018 Rp 75.000.000,00. Atas laba ini masing-masing sekutu memperoleh pembagian laba
sebesar Rp 25.000.000.
AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 75,000,000.00
Modal Isa Rp 25,000,000.00
Modal Zainuddin Rp 25,000,000.00
Modal Dahlan Rp 25,000,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Isa Rp 25,000,000.00


Modal Zainuddin Rp 25,000,000.00
Modal Dahlan Rp 25,000,000.00
Prive Isa Rp 25,000,000.00
Prive Zainuddin Rp 25,000,000.00
Prive Dahlan Rp 25,000,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio arbitrary)
Ilustrasi,
CV. Jaya Sentosa yang dimiliki oleh Isa, Zainudin dan Dahlan memperoleh laba bersih
tahun 2018 Rp 75.000.000,00. Pada awal pendirian, para sekutu sepakan membagai laba-rugi
dalam rasio 4:3:3 untuk Isa, Zainudin dan Dahlan.

Sehingga masing-masing sekutu medapatkan bagian laba sebagai berikut:


4
1) Laba untuk Isa = x Rp 75.000.000 = Rp 30.000.000
10
3
2) Laba untuk Zainudin = x Rp 75.000.000 = Rp 22.500.000
10
3
3) Laba untuk Dahlan = x Rp 75.000.000 = Rp 22.500.000
10
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
b) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan yang telah ditetapkan (rasio arbitrary)
AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 75,000,000.00
Modal Isa Rp 30,000,000.00
Modal Zainuddin Rp 22,500,000.00
Modal Dahlan Rp 22,500,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Isa Rp 30,000,000.00


Modal Zainuddin Rp 22,500,000.00
Modal Dahlan Rp 22,500,000.00
Prive Isa Rp 30,000,000.00
Prive Zainuddin Rp 22,500,000.00
Prive Dahlan Rp 22,500,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
c) Laba(rugi) dibagi berdasarkan perbandingan modal masing-masing sekutu.
Rasio modal dapat dihitung:
1) Modal Mula-mula adalah modal masing-masing sekutu pada saat persekutuan berdiri.
2) Modal Awal Periode adalah saldo modal pada awal periode yang bersangkutan. Pada
umumnya saldo modal masing-masing sekutu setiap periodenya mengalami perubahan
karena berbagai macam sebab, seperti Setoran modal, Penarikan modal, Pemindahan saldo
rekening prive, Bagian laba & Pembebanan bagian rugi.
3) Modal Akhir Periode adalah saldo rekening Modal pada akhir periode sebelum
pemindahan saldo rekening prive dan pembagian laba atau rugi. Pada umumnya saldo
modal akhir ini setiap periodenya juga mengalami perubahan.
4) Modal Rata-rata adalah modal rata-rata masing-masing sekutu selama satu periode.
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

Yang dimaksud modal awal adalah modal masing-masing sekutu pada saat
persekutuan berdiri tanpa melihat adanya perubahan modal. Jadi rasio pembagian
laba akan selalu sama setiap periode. Kontribusi awal dianggap factor paling
penting dalam berlangsungnya

Ilustrasi,
Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki saldo modal Seno sebesar
Rp 120.000.000,00 ; Jano Rp 40.000.000,00 ; dan Tino Rp 40.000.000,00. Para
sekutu sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi penyertaan modal
awal. Tahun 2018 firma tersebut memperoleh laba sebesar Rp 40.000.000.
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

Jadi, laba tahun 2018 akan dibagai sebagai berikut:


120.000.000
a) Laba untuk Seno = x Rp 40.000.000 = Rp 24.000.000
200.000.000
40.000.000
b) Laba untuk Jano = x Rp 40.000.000 = Rp 8.000.000
200.000.000
40.000.000
c) Laba untuk Tino = x Rp 40.000.000 = Rp 8.000.000
200.000.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :


Ikhtisar Laba/Rugi Rp 40,000,000.00
Modal Seno Rp 24,000,000.00
Modal Jano Rp 8,000,000.00
Modal Tino Rp 8,000,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Seno Rp 24,000,000.00


Modal Jano Rp 8,000,000.00
Modal Tino Rp 8,000,000.00
Prive Seno Rp 24,000,000.00
Prive Jano Rp 8,000,000.00
Prive Tino Rp 8,000,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
1) Berdasarkan Rasio Modal Awal

Ilustrasi,
Fa. Sejati pada awal pendirian masing-masing memiliki saldo modal Seno sebesar
Rp 120.000.000,00 ; Jano Rp 40.000.000,00 ; dan Tino Rp 40.000.000,00. Para
sekutu sepakat membagi laba (rugi) berdasarkan persentasi penyertaan modal
awal. Tahun 2018 firma tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 40.000.000.

Modal Seno Rp 24,000,000.00


Modal Jano Rp 8,000,000.00
Modal Tino Rp 8,000,000.00
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 40,000,000.00
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
2) Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode

Ilustrasi,
Modal, Tn Bima
Modal, Ny Mayang D K
D K 1/1 Rp 50.000.000
1/1 Rp 50.000.000 2/7 Rp 40.000.000
4/9 Rp 50.000.000 25/8 Rp 30.000.000
S Rp 100.000.000 S Rp 120.000.000

Modal, Tn Yoyon Modal, Tn Ojan


D K
D K
1/1 Rp 40.000.000
1/1 Rp 60.000.000 12/9 Rp 40.000.000
4/10 Rp 40.000.000 S Rp 40.000.000
S Rp 100.000.000

Firma melaporkan perolehan laba sebesar Rp 80.000.000


PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
2) Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:


50.000.000
a) Laba untuk Mayang = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
200.000.000
60.000.000
b) Laba untuk Yoyon = x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000
200.000.000
40.000.000
c) Laba untuk Ojan = x Rp 80.000.000 = Rp 16.000.000
200.000.000
50.000.000
d) Laba untuk Bima = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
200.000.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
2) Berdasarkan Rasio Modal Awal Periode
AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00
Modal Mayang Rp 20,000,000.00
Modal Yoyon Rp 24,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 20,000,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00


Modal Yoyon Rp 24,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 20,000,000.00
Prive Mayang Rp 20,000,000.00
Prive Yoyon Rp 24,000,000.00
Prive Ojon Rp 16,000,000.00
Prive Bima Rp 20,000,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode

Ilustrasi,
Modal, Tn Bima
Modal, Ny Mayang D K
D K 1/1 Rp 50.000.000
1/1 Rp 50.000.000 2/7 Rp 40.000.000
4/9 Rp 50.000.000 25/8 Rp 30.000.000
S Rp 100.000.000 S Rp 120.000.000

Modal, Tn Yoyon Modal, Tn Ojan


D K
D K
1/1 Rp 40.000.000
1/1 Rp 60.000.000 12/9 Rp 40.000.000
4/10 Rp 40.000.000 S Rp 40.000.000
S Rp 100.000.000

Firma melaporkan perolehan laba sebesar Rp 80.000.000


PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:


100.000.000
a) Laba untuk Mayang = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
400.000.000
100.000.000
b) Laba untuk Yoyon = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
400.000.000
80.000.000
c) Laba untuk Ojan = x Rp 80.000.000 = Rp 16.00.000
400.000.000
120.000.000
d) Laba untuk Bima = x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000
400.000.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
3) Berdasarkan Rasio Modal Akhir Periode
AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00
Modal Mayang Rp 20,000,000.00
Modal Yoyon Rp 20,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 24,000,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00


Modal Yoyon Rp 20,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 24,000,000.00
Prive Mayang Rp 20,000,000.00
Prive Yoyon Rp 20,000,000.00
Prive Ojon Rp 16,000,000.00
Prive Bima Rp 24,000,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
4) Berdasarkan Rasio Modal Rata
Ilustrasi, Tgl Jlh
Jgk
Waktu Jlh Modal dlm Jgk
Sekutu Jlh K Saldo Modal
Mutasi D Tiap Waktu Bersagkutan
Bagian
Mayang 01-Jan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 8 Bln Rp 400.000.000
Rp Rp 400.000.000
04-Sep Rp 50.000.000 100.000.000 4 Bln
12 Bln Rp 800.000.000

Yoyon 01-Jan Rp 60.000.000 Rp 60.000.000 10 Bln Rp 600.000.000


Rp Rp 200.000.000
04-Nov Rp 40.000.000 100.000.000 2 Bln
12 Bln Rp 800.000.000

Ojan 01-Jan Rp 40.000.000 Rp 40.000.000 8 Bln Rp 320.000.000

12-Sep Rp 40.000.000 Rp 80.000.000 4 Bln Rp 320.000.000

12 Bln Rp 640.000.000

Bima 01-Jan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 6 Bln Rp 300.000.000

02-Jul Rp 40.000.000 Rp 90.000.000 2 Bln Rp 180.000.000


Rp Rp 480.000.000
25-Agt Rp 30.000.000 120.000.000 4 Bln
12 Bln Rp 960.000.000

Firma melaporkan perolehan laba sebesar Rp 80.000.000


PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
4) Berdasarkan Rasio Modal Rata

Perhitungan pembagian laba dapat disajikan sebagai berikut:


800.000.000
a) Laba untuk Mayang = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
3.200.000.000
800.000.000
b) Laba untuk Yoyon = x Rp 80.000.000 = Rp 20.000.000
3.200.000.000
640.000.000
c) Laba untuk Ojan = x Rp 80.000.000 = Rp 16.000.000
3.200.000.000
960.000.000
d) Laba untuk Bima = x Rp 80.000.000 = Rp 24.000.000
3.200.000.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
4) Berdasarkan Rasio Modal Rata
AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT :
Ikhtisar Laba/Rugi Rp 80,000,000.00
Modal Mayang Rp 20,000,000.00
Modal Yoyon Rp 20,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 24,000,000.00
(Mencatat Alokasi Laba tahun 2018)

Modal Mayang Rp 20,000,000.00


Modal Yoyon Rp 20,000,000.00
Modal Ojon Rp 16,000,000.00
Modal Bima Rp 24,000,000.00
Prive Mayang Rp 20,000,000.00
Prive Yoyon Rp 20,000,000.00
Prive Ojon Rp 16,000,000.00
Prive Bima Rp 24,000,000.00
(Menutup akunprive Sekutu ke akun modal)
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

 Dalam metode ini, setiap modal yang disertakan oleh masing-masing sekutu
akan diberikan balas jasa berupa bunga dari laba. Sisi laba setelah bunga akan
dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio tertentu, atau rasio modal.
 Bunga dapat dihitung berdasarkan rasio modal sebagai berikut:
a) Modal mula-mula
b) Modal awal periode
c) Modal akhir periode
d) Modal rata-rata
e) Kelebihan modal diatas jumlah tertentu.
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

 Apabila setelah diperhitungkan bunga tersebut menjadi minus, yang berarti


rugi, maka besarnya bagian laba masing-masing sekutu adalah sama dengan
bunga modal dikurangi dengan bagian sisa rugi.

 Bunga modal ini hanya sebagai alat pembagian laba saja, sehingga tidak
mempengaruhi besarnya laba
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

Ilustrasi
Fa Cemara dimiliki oleh Akmal, Untung, dan Anza pada akhir tahun menunjukkan saldo
laba Rp 120.000.000 sedangkan masing-masing buku besar sekutu disajikan sebagai berikut:
Modal Akmal Modal Untung
Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp) Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)
2010 2010
Jan 1 Saldo Awal 30.000.000 Jan 1 Saldo Awal 40.000.000
Apr 1 Tahun 10.000.000 40.000.000 Apr 1 Tahun 10.000.000 50.000.000

Modal Anza
Tgl Keterangan Ref D(Rp) K (Rp) Saldo(Rp)
2010
Jan 1 Saldo Awal 50.000.000
Apr 1 Tahun 10.000.000 60.000.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

Hitunglah masing-masing laba untuk para sekutu jika pembagiannya


menurut ketentuan berikut:
1) Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata.
2) Diberikan bunga 10% modal akhir periode sisanya akan dibagi
berdasarkan rasio 30:30:40 untuk Akmal, Untung, dan Anza.
3) Diberikan bunga 10% atas saldo modal rata-rata dan sisanya dibagi rata.
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

1) Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata
a. Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 30.000.000 = Rp 3.000.000
b. Bunga untuk Untung = 10% x Rp 40.000.000 = Rp 4.000.000
c. Bunga untuk Anza = 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000

1. Masing-masing sekutu akan mendapatkan laba :


Keterangan Sekutu Akmal Sekutu Untung Sekutu Anza Jumlah
Bunga Setiap Sekutu Rp 3,000,000.00 Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 12,000,000.00
Sisa Laba Dibagi Rata Rp 36,000,000.00 Rp 36,000,000.00 Rp 36,000,000.00 Rp 108,000,000.00
Jumlah Rp 39,000,000.00 Rp 40,000,000.00 Rp 41,000,000.00 Rp 120,000,000.00
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu
2) Diberikan bunga 10% atas modal akhir periode sisanya akan dibagi berdasarkan rasio 30:30:40
untuk Akmal, Untung, dan Anza
a) Bunga untuk Akmal = 10% x Rp 40.000.000 = Rp 4.000.000
b) Bunga untuk Untung = 10% x Rp 50.000.000 = Rp 5.000.000
c) Bunga untuk Anza = 10% x Rp 60.000.000 = Rp 6.000.000

2. Masing-masing sekutu akan mendapatkan laba :


Keterangan Sekutu Akmal Sekutu Untung Sekutu Anza Jumlah
Bunga Setiap Sekutu Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 6,000,000.00 Rp 15,000,000.00
Sisa Laba Dibagi Rata Rp 31,500,000.00 Rp 31,500,000.00 Rp 42,000,000.00 Rp 105,000,000.00
Jumlah Rp 35,500,000.00 Rp 36,500,000.00 Rp 48,000,000.00 Rp 120,000,000.00
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu
3. Diberikan bunga 10% atas modal awal periode sisanya akan dibagi rata
a) Bunga untuk Akmal
Investasi Rp 30.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 30.000.000 = Rp 3.000.000
Rp 10.000.000 selama 9 blm = 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000
Jumlah = Rp 3.750.000
b) Bunga untuk Untung
Investasi Rp 40.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 40.000.000 = Rp 4.000.000
Rp 10.000.000 selama 9 bln= 9/12 x 10% x 10.000.000 = Rp 750.000
Jumlah = Rp 4.750.000
c) Bunga untuk Anza
Investasi Rp 50.000.000 selama 12 bln = 12/12 x 10% x 50.000.000 =Rp 5.000.000
Rp 10.000.000 selama 9 blm = 9/12 x 10% x 10.000.000 =Rp 750.000
Jumlah =Rp 5.750.000
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
d) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bunga atas modal sekutu

3. Masing-masing sekutu akan mendapatkan laba :


Keterangan Sekutu Akmal Sekutu Untung Sekutu Anza Jumlah
Bunga Setiap Sekutu Rp 3,750,000.00 Rp 4,750,000.00 Rp 5,750,000.00 Rp 14,250,000.00
Sisa Laba Dibagi Rata Rp 35,250,000.00 Rp 35,250,000.00 Rp 35,250,000.00 Rp 105,750,000.00
Jumlah Rp 39,000,000.00 Rp 40,000,000.00 Rp 41,000,000.00 Rp 120,000,000.00
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
e) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan bonus kepada sekutu

 Di dalam metode ini laba yang ada dikurangi gaji dan atau bonus terlebih dahulu baru
kemudian sisanya dibagi menurut laba dibagi rata, rasio tertentu atau metode rasio
modal.
 Sehingga sisa tersebut dapat positif maupun negatif.
 Bila negatif berarti mengalami rugi riil meskipun sebenarnya ada laba namun setelah
dikurangi gaji dan bonus menjadi rugi karena gaji dan bonusnya terlalu besar.
 Gaji biasanya dihitung dalam satuan waktu satu tahun (disetahunkan) sedangkan bonus
dihitung dengan prestasi atau berdasarkan setoran modalnya
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
f) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada sekutu

Dalam metode ini pertama-tama laba dikurangi bunga modal, gaji dan
bonus kemudian sisanya dibagi menurut metode laba dibagi rata, rasio
tertentu atau metode rasio modal.

Dalam metode ini, semua faktor yang menentukan besarnya andil masing-
masing sekutu di dalam menghasilkan laba atau rugi.
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
f) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada sekutu

Ilustrasi
Dari ilustrasi kasus sebelumnya, jika pembagian laba dilakukan dengan ketentuan:
a) Diberikan Gaji kepada Untung sebesar Rp 15.000.000, dan kepada Anza Rp 5.000.000
b) Atas laba yang diperoleh, setiap sekutu juga diberikan bunga atas modal yang dimiliki sebesar 10% dari
modal awal periode.
c) Bonus diberikan kepada sebesar 10% untuk Akmal dari laba bersih setelah dikurangi gaji sekutu dan
bunga atas modal.
d) Sisa laba akan dibagi rata kepada setiap sekutu.
Diminta:
1) Hitunglah laba untuk masing-masing sekutu
2) Catatlah pembagian laba tersebut ke dalam jurnal umum!
PEMBAGIAN LABA/ RUGI DALAM PERSEKUTUAN
f) Laba (rugi) dibagi dengan memberikan gaji kepada sekutu

Sekutu Akmal Sekutu Untung Sisa Laba


Keterangan Sekutu Anza (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
Laba Rp 120,000,000.00
Gaji 0 Rp 15,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 100,000,000.00
Bunga Rp 3,000,000.00 Rp 4,000,000.00 Rp 5,000,000.00 Rp 88,000,000.00
Bonus untuk Akmal Rp 8,800,000.00 0 0 Rp 79,200,000.00
Sisa laba dibagi rata Rp 26,400,000.00 Rp 26,400,000.00 Rp 26,400,000.00 Rp -
Jumlah Rp 38,200,000.00 Rp 45,400,000.00 Rp 36,400,000.00
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
 Seorang sekutu berhak untuk keluar atau berhenti dari persekutuan pada saat kapan pun.
 Penghentian adalah perubahan hubungan yang disebabkan oleh berhentinya seorang sekutu
dari persekutuan.
 Hal ini dapat berakibat pada dibelinya kepemilikan sekutu yang berhenti oleh sekutu yang
masih ada atau dibubarkannya persekutuan.
 Entitas persekutuan akan bubar apabila ada sekutu baru yang masuk atau sekutu yang ada
pensiun atau meninggal dunia.
 Pembubaran bukan berarti berhentinya operasi persekutuan.
 Pembubaran persekutuan (partnership dissolution) merupakan perubahan hubungan antar
sekutu karena salah satu sekutu berhenti sehingga tidak lagi diasosiasikan dengan kerja sama
selanjutnya yang berbeda dengan penghentian bisnis.
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN

setelah adanya penghentian sekutu lama, masalah yang timbul adalah


apakah aset dari persekutuan harus di revaluasi ulang.

Pendekatan revaluasi biasanya disebut dengan prosedur goodwill,


sedangkan pendekatan nonevaluasi disebut prosedur bonus.
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
Pemberian Kepemilikan ke Pihak Ketiga

 Pada saat ada sekutu yang menjual kepemilikannya pada persekutuan ke pihak ketiga,
tidak berarti terjadi pembubaran persekutuan. Karena transaksi ini tidak berubah
hubungan antar sekutu, tetapi hanya memberikan hak kepemilikan persekutuan, agar di
kemudian hari pihak ketiga tersebut akan mendapatkan hak pembagian laba pada akhir
periode, serta hasil likuidasi aset bila kelak persekutuan dilikuidasi.
 Pihak ketiga yang membeli kepemilikan salah satu sekutu tidak bertindak sebagai sekutu
di dalam persekutuan, tetapi hanya menerima bagian laba atau rugi berdasarkan
pembelian kepemilikannya
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
Pemberian Kepemilikan ke Pihak Ketiga

Ilustrasi,
Di dalam persekutuan, Kuma memiliki modal sebesar Rp100 juta. Kemudian,
modalnya tersebut dibeli oleh pihak ketiga, yaitu Mimbar sebesar 40%.

AYAT JURNAL YG PERLU DICATAT


MODAL, KUMA Rp 40,000,000.00
MODAL, MIMBAR Rp 40,000,000.00
(Mencatat Penyerahan kepemilikan Kuma sebesar 40% ke Mimbar)
PERUBAHAN PADA KEPEMILIKAN PERSEKUTUAN
Masuknya Sekutu Baru

Seorang sekutu baru dapat dimasukkan ke dalam persekutuan dengan dua cara, yaitu :
1) Membeli kepemilikan dari sekutu lama.
Dengan melakukan pembelian kepemilikan pada sekutu lama maka persekutuan
lama dibubarkan, pembukuan ditutup, dan membentuk persekutuan baru
dengan perjanjian persekutuan yang baru pula.
2) Dengan menginvestasikan uang atau aset lainnya ke dalam persekutuan.
Untuk hal ini sekutu yang baru masuk dengan membawa aset kas atau aset lainnya.
Aset baru yang dibawa oleh sekutu baru dapat saja dilakukan revaluasi, tetapi dapat
juga tidak dilakukan revaluasi.
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
Ilustrasi,
Tari dan Arif memiliki persekutuan dengan modal masing-masing Rp100 juta dengan perjanjian
pembagian laba sama besar. Setelah persekutuan berjalan, teman Arif bernama Udin memutuskan untuk
bergabung dengan persekutuan dengan membeli kepemilikan Arif pada persekutuan sebesar 30%.
JURNAL YG PERLU DICATAT :
Modal Arif Rp 30,000,000.00
Modal Udin Rp 30,000,000.00
(untuk mencatat masuknya Udin ke dalam persekutuan dengan membeli kepemilikan Arif)
30% x Rp 100.000.000,00

PERSEKUTUAN LAMA PERSEKUTUAN BARU


Investasi Modal Kepemilikan Investasi Modal Kepemilikan
Tari Rp 100,000,000.00 50% Rp 100,000,000.00 50%
Arif Rp 100,000,000.00 50% Rp 70,000,000.00 35%
Udin Rp 30,000,000.00 15%
TOTAL Rp 200,000,000.00 100% Rp 200,000,000.00 85%
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
Ilustrasi,
Pada persekutuan yang lama, Tari memiliki modal sebesar Rp 80 juta, sedangkan
Arif memiliki modal sebesar Rp100 juta. Pembagian laba dan rugi dilakukan pada jumlah
yang sama.
Udin masuk ke dalam persekutuan dengan membayar kas sebesar Rp 80 juta
untuk mendapatkan kepemilikan sebesar 40% dari persekutuan.

Dari transaksi ini maka nilai persekutuan tersebut adalah Rp 200 juta (Rp 80 juta
÷ 40%). Untuk mencatat transaksi ini, terdapat dua pilihan dalam revaluasi nilai asset
baru, yaitu :
1) Bila melakukan revaluasi maka akan menggunakan pendekatan goodwill.
2) Bila tidak melakukan revaluasi terhadap nilai aset persekutuan baru maka pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan bonus
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
METODE GOODWILL
JURNAL YG PERLU DICATAT :
Goodwill Rp 20,000,000.00
Modal Tari Rp 10,000,000.00
Modal Arif Rp 10,000,000.00
(Mencatat Goodwill = Rp 200 juta - Rp 180 juta)

Dari jurnal di atas maka saldo modal Tari adalah sebesar Rp 90 juta dan saldo modal Arif
sebesar Rp110 juta. Selanjutnya, bila Tari dan Arif memutuskan untuk mentransfer
jumlah modal yang sama kepada Udin maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :


Modal Tari Rp 40,000,000.00
Modal Arif Rp 40,000,000.00
Modal Udin Rp 80,000,000.00
(untuk mencatat masuknya Udin ke dalam persekutuan)
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
METODE GOODWILL
JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN
SEKUTU TARI ARIF UDIN TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 80,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 180,000,000.00
Goodwill (Revaluasi) Rp 10,000,000.00 Rp 10,000,000.00 Rp - Rp 20,000,000.00
Nilasi Aset Setelah Revaluasi Rp 90,000,000.00 Rp 110,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00
Transfer Modal Rp (40,000,000.00) Rp (40,000,000.00) Rp 80,000,000.00 Rp -
Rp 50,000,000.00 Rp 70,000,000.00 Rp 80,000,000.00 Rp 200,000,000.00
Nilai Aset Persekutuan Baru
25% 35% 40% 100%
PEMBELIAN KEPEMILIKAN DARI SEKUTU LAMA
METODE BONUS
Bila persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi terhadap aset baru sekutu
maka nilai total aset persekutuan tetap sebesar Rp180 juta. Kemudian, Apabila diputuskan
untuk mentransfer jumlah modal yang sama dari sekutu baru ke sekutu lama maka :
JURNAL YG PERLU DICATAT :
Modal Tari Rp 36,000,000.00
Modal Arif Rp 36,000,000.00
Modal Udin Rp 72,000,000.00
(untuk mencatat masuknya Udin ke dalam persekutuan)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN


SEKUTU TARI ARIF UDIN TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 80,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 180,000,000.00
Transfer Modal Rp (36,000,000.00) Rp (36,000,000.00) Rp 72,000,000.00 Rp -
Rp 44,000,000.00 Rp 64,000,000.00 Rp 72,000,000.00 Rp 180,000,000.00
Nilai Aset Persekutuan Baru
24% 36% 40% 100%
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA

Ilustrasi,
Udin dan Clara memiliki persekutuan dengan modal masing-masing sebesar Rp100 juta.
Mereka memutuskan untuk menerima sekutu baru bernama Pipit dengan menyetorkan
kas sebesar Rp100 juta, dan mendapatkan kepemilikan modal sebesar sepertiga dari total
nilai aset persekutuan

JURNAL YG PERLU DICATAT :


Kas Rp 100,000,000.00
Modal Pipit Rp 100,000,000.00
(Mencatat Investasi Kas Pipit sebesar Rp 100 juta untuk 1/3 kepemilikan dari total nilai persekutuan)
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA
Ilustrasi,
Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan kepemilikan modal sebesar sepertiga dari
nilai aset total persekutuan. Dan persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi, maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :


Kas Rp 120,000,000.00
Modal Udin Rp 6,666,666.67
Modal Clara Rp 6,666,666.67
Modal Pipit Rp 106,666,666.67
(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan memberikan
bonus kepada Udin dan Clara)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN


SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00
Investasi Rp 6,666,666.67 Rp 6,666,666.67 Rp 106,666,666.67 Rp 120,000,000.00
Nilai Aset Rp 106,666,666.67 Rp 106,666,666.67 Rp 106,666,666.67 Rp 320,000,000.00
Persekutuan Baru 33% 33% 33% 100%
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
METODE BONUS KEPADA SEKUTU BARU
Ilustrasi,
Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp150 juta dan mendapatkan kepemilikan modal dalam
persekutuan sebesar 50%. Dan persekutuan memutuskan untuk tidak melakukan revaluasi, maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :


Kas Rp 150,000,000.00
Modal Udin Rp 12,500,000.00
Modal Clara Rp 12,500,000.00
Modal Pipit Rp 175,000,000.00
(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan mendapatkan bonus
sebesar Rp 25 juta)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN


SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00
Investasi Rp (12,500,000.00) Rp (12,500,000.00) Rp 175,000,000.00 Rp 150,000,000.00
Nilai Aset Rp 87,500,000.00 Rp 87,500,000.00 Rp 175,000,000.00 Rp 350,000,000.00
Persekutuan Baru 25% 25% 50% 100%
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
METODE GOODWILL KEPADA SEKUTU BARU
Ilustrasi,
Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp150 juta dan mendapatkan kepemilikan modal dalam
persekutuan sebesar 50%. Dan Bila persekutuan memutuskan untuk melakukan revaluasi aset maka akan
ada goodwill yang diberikan kepada Pipit sebagai sekutu baru. , maka :
JURNAL YG PERLU DICATAT :
Kas Rp 150,000,000.00
Goodwill Rp 50,000,000.00
Modal Pipit Rp 200,000,000.00
(untuk mencatat investasi Pipit ke dalam persekutuan)

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN


SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00
Investasi Rp - Rp - Rp 150,000,000.00 Rp 150,000,000.00
Goodwill (Revaluasi) Rp - Rp - Rp 50,000,000.00 Rp 50,000,000.00
Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp 200,000,000.00 Rp 400,000,000.00
Nilai Aset Persekutuan Baru
25% 25% 50% 100%
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA
Ilustrasi,
Asumsikan bahwa Pipit menyetorkan kas sebesar Rp120 juta untuk mendapatkan kepemilikan modal
sebesar sepertiga dari nilai aset total persekutuan.Dan Bila persekutuan memutuskan untuk melakukan
revaluasi aset maka :

JURNAL YG PERLU DICATAT :


Kas Rp 120,000,000.00
Modal Pipit Rp 120,000,000.00
(untuk mencatat investasi Pipit di dalam persekutuan dan mendapatkan bonus sebesar Rp 25
juta)

Goodwill Rp 40,000,000.00
Modal Udin Rp 20,000,000.00
Modal Clara Rp 20,000,000.00
(untuk merevaluasi nilai aset dari persekutuan lama berdasarkan nilai investasi Pipit)
Goodwill = Rp 360 juta - Rp 320 juta)
BERINVESTASI PADA PERSEKUTUAN YANG TELAH ADA
METODE BONUS KEPADA SEKUTU LAMA

JUMLAH SALDO MODAL PERSEKUTUAN


SEKUTU UDIN CLARA PIPIT TOTAL
Nilai Buku Aset Rp 100,000,000.00 Rp 100,000,000.00 Rp - Rp 200,000,000.00
Investasi Rp - Rp 120,000,000.00 Rp 120,000,000.00
Goodwill (Revaluasi) Rp 20,000,000.00 Rp 20,000,000.00 Rp - Rp 40,000,000.00
Rp 120,000,000.00 Rp 120,000,000.00 Rp 120,000,000.00 Rp 360,000,000.00
Nilai Aset Persekutuan Baru
33% 33% 33% 100%

Anda mungkin juga menyukai