Anda di halaman 1dari 8

BULK DENSITY TANAH

Oleh:

DIO FLORENSIUS S.KEMBAREN


200301212
AET 4

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
2021
Judul Praktikum BULK DENSITY TANAH
Tanggal Praktikum Dimulai 31 MARET 2021
Tanggal Praktikum Selesai 06 APRIL 2021

1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Besar jenis tanah suatu massa (unit massa) tanah
yang seharusnya dinyatakan gr/cm3. Volume tanah
ini termasuk butiran padat dan pori-pori tanah
diantara partikel tanah. Besar ini berguna untuk
menghitung berat tanah dilapangan. Besar isi
ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah
yang renggang dan pori-porinya mempunyai bobot
yang kecil persatuan volume. Tanah bertekstur
halus mempunyai porositas yang tinggi dan besar
isi lebih mudah daripada tanah berpasir. Tanah
yang lebih padat memiliki berat isi lebih besar
dibandingkan tanah yang sama, tetapi kurang padat.
Jadi, satu sentimeter kubik tanah padat beratnya 2,6
gram kerapatan butir ialah 2,6 gram persentimeter
kubik.
Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran
dan komposisi mineral dari partikel tanah, penting
diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk
Density (BD). Dalam tanah terdapat sejumlah pori-
pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan
udara juga bergerak melalui ruang pori ini. Oleh
karena berat tanah berhubungan dengan jumlah dan
ukuran pori, maka hubungan ruang pori tanah perlu
diketahui dalam analisis bulk density.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan
percobaan tentang bulk density untuk mengetahui
nilai bulk density dari tanah yang diambil, sebab
berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran
pori sehingga hubungan ruang pori tanah perlu
diketahui dalam analisis bulk density.

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah
untuk menentukan nilai bulk density (berat jenis)
atau berat volume sampel tanah utuh.

2. TINJAUAN PUSTAKA Struktur tanah merupakan salah satu sifat tanah


yang sangat penting selain tekstur. Struktur tanah
menentukan Bulk Density. Porositas suatu tanah,
tinggi dan rendahnya suatu Bulk Density, Partikel
Density, Porositas suatu tanah bergantung pada
keadaan strukturnya. Kadar air tanah untuk
tanaman sangat dipengaruhin oleh kelas struktur
tanah tersebut. Tanah dengan struktur yang sangat
kasar biasanya tidak cocok untuk lahan pertanian
karena kurang baik dalam hal penyerapan air tanah
sebagai simpanan dalam tanah untuk digunakan
oleh pertumbuhan dan perkembanngan tanaman
(Apriyanditra, 2014).
Bulk density merupakan berat suatu massa tanah
per satuan volume tertentu. Volume tanah adalah
volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah.
Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density
yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang
padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah
mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya
(Mas’ud, 2014).
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara
massa jenis sebuah zat dengan massa jenis air
murni. Berat jenis suatu benda adalah suatu gaya
yang bekerja pada benda tersebut yang di
pengaruhi gaya gravitasi bumi dan massa benda
tersebut. Massa dan berat sebenarnya adalah dua
besaran yang berbeda. Berat suatu benda
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi dimana benda
tersebut berada (Hatimah, 2013).
Bulk density dipengaruhi oleh tekstur, struktur
dan kandungan bahan organik.Bulk Density dapat
cepat berubah karena pengolahan tanah dan praktek
budidaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
Bulk Density salah satunya adalah Bahan organik
tanah, dimana tanah dengan kandungan bahan
organik tinggi akan memiliki nilai Bulk Density
rendah begitupula sebaliknya, selain itu Bulk
Density juga dipengaruhi oleh tekstur tanah, kadar
air tanah dan bahan mineral tanah (Irwansyah,
2013).
Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak
maju traktor pada pengolahan tanah dapat
mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu
kadar air tanah, berat isi tanah (bulk density), berat
jenis tanah (true density), porositas tanah, dan
distribusi ukuran agregat. Kadar air tanah, paling
tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan
tipe bajak Lokal Singosari dengan nilai sebesar
8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh
pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar
dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk
density), paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan
tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari dengan
nilai sebesar 1.162 g/cm3dan yang paling rendah
ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe
bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm3
(Latiefuddin, 2013).
Berat volume tanah dipegaruhi oleh bagian
rongga pori tanah, struktur tanah, pertumbuhan
akar, aktivitas mikroorganisme dan peningkatan
bahan organik. Makin tinggi pemberian bahan
organik ke dalam tanah maka berat volume akan
semakin rendah, berkisar antara 1,0 sampai 1,3
g.cm-3 (Putinella, 2011).
Udara sangat penting peranannya dalam tanah.
Terbatasnya ruang gerak dalam tanah dapat
menghambat pertumbuhan tanaman serta
mengganggu pernapasan akar, penyerapan air,
penyerapan unsur hara dan aktivitas-aktivitas jasad
hidup. Udara dan air dalam tanah menempati pori-
pori tanah. Pori-pori tanah ini bersama dengan
padatan tanah beratnya merupa,kan berat persatuan
volume tanah yang dinyatakan tanah(arizya, 2012).
Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran
dan komposisi mineral dari partikel tanah, penting
diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk
Density (BD). Dalam tanah terdapat sejumlah pori-
pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan
udara juga bergerak melalui ruang pori ini. Jadi
penyediaan air dan udara untuk pertumbuhan
tanaman berkaitan erat dengan jumlah dan ukuran
pori. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan
jumlah dan ukuran pori, maka hubungan ruang pori
tanah perlu diketahui dalam analisis Bulk Density
(Purnamasari, 2011).
Reaksi tanah dapat dikategorikan menjadi tiga
kelas yaitu, masam, netral, dan basa. Tanah
pertanian yang masam jauh lebih luas masalahnya
dari pada tanah yang memiliki sifat alkalinitas.
Tanah masam terjadi akibat tingkat pelapukan yang
lanjut dan curah hujan yang tinggi serta akibat
bahan induk yang masam pada tanah podsolik yang
banyak terdapat di Indonesia, mempunyai aspek
kesuburan karacunan ion-ion terutama keracunan
H+ (Nikymena, 2013).
Bahan organik tanah merupakan timbunan
binatang dan jasad renik yang sebagian telah
mengalami perombakan. Bahan organik ini
biasanya berwarna cokelat dan bersifat koloid yang
dikenal dengan humus. Humus terdiri dari bahan
organik halus yang berasal dari hancuran bahan
organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang
dibentuk dari hancuran bahan organik tersebut
melalaui suatu kegiatan mikroorganisme di dalam
tanah. Humus merupakan senyawa yang resisten
berwarna hitam/cokelat dan mempunyai daya
menahan air dan unsur hara yang tinggi (Sudirman,
2013).
Tanah yang baik merupakan tanah yang
mengandung hara. Unsur yang terpenting dalam
tanah agar dapat mendukung kesuburan tanah salah
satunya adalah kandungan C–organik. Dimana
kandungan C–organik merupakan unsur yang dapat
menentukan tingkat kesuburan tanah. Bahan
organik tanah adalah semua jenis senyawa organik
yang terdapat didalam tanah, termasuk serasah,
fraksi bahan organik ringan, biomassa
mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam
air, dan bahan organik yang stabil atau humus.
Kandungan bahan organik tanah
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain iklim,
tipe penggunaan lahan, relief, land form, aktivitas
manusia. C/N adalah salah satu parameter yang
dapat digunakan untuk mencirikan kualitas bahan
organik. Metode yang digunakan dalam praktikun
ini adalah metode Walkey and Black yang
menggunakan tahapan antara arti nyata kandungan
bahan organik yang ditentukan oleh besarnya C-
organik hasil titrasi yang kemudian dikalikan
dengan konstanta tertentu (Setiawan, 2014).

3. METODE PRAKTIKUM Bahan


1. Agregat tanah (+ 3x3x3cm)
3.1 Bahan 2. Parafin/lilin (dicairkan)

Alat
3.2 Alat 1. Mangkuk stainless
2. Timbangan
3. Gelas ukur
4. Kompor/tungku

Prosedur Kerja
3.3 Prosedur Kerja 1. Persiapkan contoh tanah agregat diikat dengan
benang halus secara baik/tidak goyang
dan ditimbang
2. Panaskan paraffin hingga mendidih/meleleh,
volume lebih kurang 200ml
3. Celupakan contoh tanah dengan cepat tetapi
semua ruang pori tertutup
4. Angkat dan dinginkan (tetap dipegang tangan)
Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah
5. Pengukuran Volume dengan cara dimasukkan ke
gelas ukur yang telah diisi air
sampai volume tertentu; peningkatan volume air
adalah volume tanah tersebut
6. Hitung BD sesuai rumus :

BD = Berat tanah/volume.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil

BD = -282.16

4.2 Pembahasan Bulk density merupakan berat suatu massa tanah


per satuan volume tertentu. Volume tanah adalah
volume kepadatan tanah termasuk pori-pori tanah.
Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density
yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang
padat. Pada umumnya tanah lapisan atas pada tanah
mineral mempunyai nilai bulk density yang lebih
rendah dibandingkan dengan tanah dibawahnya.
Bulk Density dipengaruhi oleh faktor-faktor
tekstur, struktur dan kandungan bahan organic.
Bulk density dengan cepatnya berubah karena
pengolahan tanah dan praktek budidaya.
Hubungannya dengan tektur adalah misalnya saja
adalah tanah yang bertekstur liat memiliki pori
yang kecil karena tingkat kepadatannya tinggi
sehingga berpengaruh terhadap BD nya, sama juga
halnya dengan struktur tanah. Ketersediaan bahan
organik juga berpengaruh hal ini disebabkan karena
semakin banyak bahan organik yang terkandung
dalam tanah maka semakin tinggi BD nya.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Bulk density merupakan berat suatu massa


5.1 Kesimpulan tanah per satuan volume tertentu.
2. Bulk Density dipengaruhi oleh faktor-
faktor tekstur, struktur dan kandungan
bahan organic.

Di harapkan mahasiswa dapat mengetahui tentang


5.2 Saran profil tanah dan bagian bagiannya, kepada pembaca
mungkin hasil laporan yang kami buat ada yang
kurang mohon dimaklumi karena sebagai seorang
mahasiswa kami memerlukan masukan-masukan
yang bernilai positif yang dapat dituankan
dilaporang hasil kami selanjutnya

Apriyanditra,W. 2014. Laporan Tetap Praktikum


Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
6. DAFTAR PUSTAKA Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataran: Yogyakarta.
Arizya, R. 2012. Bulk Density.
http://ratnarizya.blogspot.com/2012/
5/laporan-ddit-bulk-density.html.
Diakses pada tanggal 4 November 2014.
Hatimah, H. 2013. Laporan Praktikum Dasar I
Berat Jenis Zat Padat dan Zat Cair.
Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas
Udayana: Bali.
Irwansyah. 2013. Dasar-Dasar IIlmu Tanah.
(http//www.bulkdensity
partcledensity-dan
porositastanah.blogspot.com). [Diakses
Pada Tanggal 15/03/2015].
Latiefuddin, H. 2013. Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 1.
Hlm. 274-281.
Mas’ud, F. 2014. Penentuan Bulk Density.
Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin: Makassar.
Nikymena, I. 2013. Kadar Air Tanah.
http://isranikymena.blogspot.com/201
/09/i.html. Diakses pada tanggal 2
November 2014.
Putinella, J.A. 2011. Jurnal Budidaya Pertanian.
Vol. 7. Hlm. 35-40.
Purnamasari, F. 2011. Bulk Density.
http://fithrypurnamasari.blogspot.com
2011/09/laporan-bulk-density.html.
Diakses pada tanggal 4 November 2014.
Sudirman. 2013. Bahan Organik Tanah.
http://dhyrmankimank.blogspot.com/
013/07/laporan-bahan-organik-tanah
imank.html. Diakses pada tanggal 3
November 2014.
Setiawan, G. 2014. Karbon dan Bahan Organik
Tanah.http://dhyrmankimank.blogspot
com/2013/07/laporan-bahan-organik-tanah-
imank.html. Diakses pada tanggal 3
November 2014.

Anda mungkin juga menyukai