Anda di halaman 1dari 19

ALAT ALAT NAVIGASI DI KAPAL MADIDIHANG 03

LAPORAN PRAKTIKUM
PROGRAM STUDI TEKNIK PENANGKAPAN IKAN

Dosen Pengampu:

APIH SUPARLIN, A.Pi, SE,MM

KELOMPOK 2 :

PARLIN ANDHIKA NST (16.1.04.016)

REZA JESIA PRATAMA (16.1.04.017)

FATHIR SYAM ATHUR (16.1.04.007)

JONATHAN RADITYA (16.1.04.0)

MUHAMMAD FARISTAMA (16.1.04.0

EMMANUEL LINTANG C ( 16.1.04.0

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN RISET SDM KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK KELAUTAN DAN PERIKANAN KARAWANG
2017

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan laporan tentang Alat Navigasi Di Kapal Madidihang 03.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki tulisan ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Alat Komunikasi Navigasi
Di Kapal Madidihang 03 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Karawang, 13 Januari 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................7
2.1 Alat Navigasi KM Madidihang 03................................................................................7
Kegunaan GPS :.....................................................................................................................9

4
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Supriyono (2000), navigasi berasal dari bahasa latin Navis yang


berarti kapal atau kendaraan atau vehicle dan agere yang berarti mengarahkan atau
menjalankan atau membawa. Kenavigasian adalah kegiatan yang meliputi segala
sesuatu yang berkaitan dengan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi
pelayaran, hidrografi, alur dan perlintasan, penanganan kerangka kapal, salvage,
dan pekerjaan bawah air, untuk kepentingan keselamatan pelayaran.
Kegiatan kenavigasian mempunyai peranan penting dalam mengupayakan
keselamatan berlayar guna mendukung angkutan laut yang merupakan penunjang
dan pendorong pertumbuhan ekonomi Nasional. Untuk itu kegiatan kenavigasian
diupayakan agar mampu mencakup seluruh perairan Indonesia yang dinilai riskan
terhadap keselamatan berlayar sesuai kondisi dan situasi pada masing-masing
perairan, serta untuk memenuhi persyaratan Internasional (Djunarsjah, 2005).
Sarana bantu navigasi pelayaran adalah sarana yang dibangun atau terbentuk
secara alami yang berada di luar kapal yang berfungsi membantu navigator dalam
menentukan posisi dan/atau haluan kapal serta memberitahukan bahaya dan/atau rintangan
pelayaran untuk kepentingan keselamatan berlayar. Telekomunikasi pelayaran adalah
setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan
informasi dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem
elektromagnetik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari
keselamatan pelayaran. Buku petunjuk pelayaran adalah buku kepanduan bahari yang berisi
petunjuk atau keterangan-keterangan yang dipergunakan bagi para pelaut agar navigasi
dapat dilakukan dengan selamat (Djunarsjah, 2005).

5
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja alat navigasi yang ada di kapal Madidihang 03?

2. Apa fungsi dari semua alat navigasi itu?

3. Bagaimana cara kerja dari alat navigasi itu?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui berbagai alat navigasi yang ada di kapal Madidihang 03;

2. Untuk mengetahui fungsi alat navigasi yang ada di kapal Madidihang 03;

3. Untuk mengetahui cara kerja alat navigasi

6
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Alat Navigasi KM Madidihang 03

2.1.1   Global Positioning System (GPS)


           GPS adalah suatu sistem navigasi yang memanfaatkan satelit. Penerima
GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang
mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit
aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka
satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4
sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan
ketelitian yang sangat tinggi sekali (Dirjen Perikanan, 1999).
          Nama lengkapnya adalah NAVSTAR GPS (Navigational Satellite Timing and
Ranging Global Positioning System;ada juga yang mengartikan "Navigation System
Using Timing and Ranging.") Dari perbedaan singkatan itu, orang lebih mengenal
cukup dengan nama GPS (Dirjen Perikanan, 1999).
 

Gambar 1 GPS

7
   A.  Bagian-bagian GPS
Pada umumnya menurut Dirjen Perikanan (1999), pesawat GPS terdiri dari
dua bagian atau unit :
.      1.  Unit antena
Bentuknya beragam, ada yang berbentuk tabung, bentuk setengah bulat, piringan
tebal, bahkan ada berbentuk bola besar.
2. Unit display
Biasanya bentuk display berupa layar monitor ( LED ) kecil berikut papan tombol
( keyboard ) nya menjadi satu.

B.  Pengoperasian
Saat tombol “ power “ ditekan “ on “, unit display tidak langsung mengeluarkan
tampilan posisi, namun harus menunggu kurang lebih dua menit untuk proses
pencarian “ almanak “ ( data yang berisi informasi orbit )yang dipancarkan oleh
satelit-satelit GPS.
Karena setiap satelit selalu memancarkan data orbit dirinya sendiri serta
perkiraan data orbit hampir semua satelit GPS yang ada. Kemudian barulah
penerimaan awal almanac sekitar beberapa puluh detik. Proses tersebut secara
kseluruhan memakan waktu 2 - 3 menit (Dirjen Perikanan, 1999).
Setelah itu unit Display akan menampilkan beberapa informasi pada layar
LCD yang antara lain menurut Dirjen Perikanan (1999), yaitu mengenai :
a. Waktu ( time )Menerangkan waktu kini berdasarkan waktu internasional ( UTC ),
untuk waktu lokal disesuaikan melalui cara yang biasanya diuraikan melalui fungsi
tombol menu.
b. Posisi koordinat garis lintang dan garis bujur ( latitude and longitude )
      Menerangkan posisi kini koordinat dimana alat GPS berada, contoh :34 0 44’ 321 N
( posisi kapal berada pada koordinat atau perpotongan antara Garis Lintang Utara
340 44, 321 dan 350 211 567 E Garis Bujur Timur 35 0 21’ 567 detik ).
c. Haluan ( course ) Menerangkan haluan kapal saat ini, contoh : C = 123 0
d. Kecepatan ( speed )
Menerangkan keccepatan kapal saat ini, tertulis dalam satuan knot  ( KT ). Informasi
tersebut diatas tampil pada layar Display sebagai tampilan standart atau sama
dengan tampilan pada tombol “ pos “.
8
Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran
posisi GPS didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan
Triliterasi. Yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu. Misalnya anda
berada di suatu kota A (disini kota kita anggap sebagai titik), tetapi anda tidak
mengetahui dimana anda berada.
Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan
orang tersebut menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak
memuaskan anda karena anda tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara,
barat, atau timur kota B. Kemudian anda bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat
jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C. Dengan jawaban ini anda sudah
dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada kemungkinan 2 titik berbeda
yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A dengan kota B dan
lingkaran dengan radius kota A dengan kota C. Untuk lebih memperjelas lagi anda
mumerlukan orang ke-3, misalnya anda berada di 1 km dari kota D. Dengan
demikian anda mendapatkan perpotongan antara lingkaran dengan radius jarak kota
A ke kota B, lingkaran antara kota A dan kota C, dan lingkaran antara kota A dan
kota D. Dalam GPS kota A adalah alat penerima GPS, kota B, C, dan D adalah
Satelit (Dirjen Perikanan, 1999).
Kegunaan GPS :
a. Militer
          GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan
pergerakan pasukan (Dirjen Perikanan, 1999).
b.Navigasi
          GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa
jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan
menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga
pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Dirjen Perikanan, 1999).

9
c. Sistem Informasi Geografis
          Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
referensi pengukuran (Dirjen Perikanan, 1999)
d. . Pelacak kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS
pemilik kendaraan atau pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja
kendaraannya atau aset bergeraknya berada saat ini (Dirjen Perikanan, 1999).
e.. Pemantau gempa
    Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau
pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan
pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan
vulkanik ataupun tektonik (Dirjen Perikanan, 1999).

2.1.2.   Radar
Radar (Radio Detection and Ranging). Radar yaitu salah satu alat bantu
navigasi yang sangat berpotensial diatas kapal, baik dalam penentuan posisi
maupun pendeteksi resiko tubrukan. Pengertian radar lainnya adalah sebagai sistem
penentuan tempat dengan gelombang-gelombang radio, yang dilakukan oleh
pemancaran dan penerimaan di suatu tempat, dengan menggunakan sifat
refleksi/pemantulan atau sifat pemancaran ulangan dari obyek atau target yang akan
ditentukan tempatnya (Sonnenberg G. J, 1987).
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), radar dapat dibedakan antara lain :

Gambar 2 RADAR

10
a.     Radar primer adalah radar dimana sasaran dipancarari satu berkas gelombang
radio, dipantulakan kembali, diterima kapal dan ditampakkan.
b.     Radar sekunder, sasaran mula-mula menerima pancaran dari radar set kapal.
Kemudian memancarkan sendiri satu berkas gelombnag radio, diterima kapal,
kemudian dibuat tampak.
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), radar sama seperti dengan mercusuar
(Searchlight). Keuntungan radar dibandingakan dengan Searchlight, yaitu :
a.       Radius bekerjanya radar besar (micro detik 200 km).
b.      Radar bekerja pada segala cuaca (asap, kabut, hujan, salju).
c.       Radar menetukan jarak secara sederhana.

1.  Komponen-komponen pesawat radar


a.   Instalasi Radar
          Menurut Sonnenberg G. J. (1987), radar merupakan instrumen navigasi
elektronik yang berfungsi sebagai transmiter dan sekaligus receiver. Hubungan
antara komponen instalasi radar adalah sebagai berikut :
b.   Transmitter (pemancar)
Transmitter (pemancar) adalah sebuah oscilator yang menghasilkan gelombang
elektromagnet dengan SHF (Super Hight Frequncy). Pancaran pulsa keluar melalui
tranceiver dan switch untuk diterusakan oleh scanner radar kesegala arah secara
horizontal.
c.   Modulator
Komponen yang berfungsi mengatur pengiriman pulsa dari transmiter sebanyak
500 hingga 3000 pulsa setiap detik. Modulator juga mengatur beberapa fungsi
dari  receiver dan indicator.
d.   Antena
Antena radar (scanner) memancarkan pulsa keluar dan menerima kembali signal
yang dipantulkan oleh target.
d.   Receiver
Sebuah jaringan elektronik untuk memperkuat signal yang diterima dalam
keadaan lemah, dimodulasi kembali dan dimunculkan dalam gambar berupa gema.
e.   Indicator
Melalui sebuah CRT, gema yang diterima diproses dan disajikan dalam bentuk
gambar dilayar radar.
11
2.   Tombol dan switch radar.
3.   Pengukuran dan baringan meliputi
a.   Pengukuran jarak target
Untuk mengukur jarak target dapat digunakan dua jenis tombol
yaitu fixed rang dan variable range.
b.   Pembacaan baringan target
Baringan suatu target dilayar radar dibaca pada skala azimuth dengan
memperhatikan tombol pengaturan compass rings.
3.      Prinsip kerja radar
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), prinsip kerja radar ada beberapa yaitu:
a.       Pancaran pendek dari energi radio di pancarkan secara terarah dari antena yang
berputar yang memantau daerah sekeliling kapal.
b.      Setiap benda yang terkena pancaran ini akan memantulkan enegi kembali ke
antena.
c.       Energi pantulan yang kembali ke antena diperkuat oleh penerima dan memperjelas
bayangan objek.
d.      Pulsa yang dipancarkan dan dipantulkan menempuh garis lurus pada kecepatan
yang sama, sebagai baringan dan jarak dari objek yang dapat ditentukan.

4.       Kegunaan radar
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), ada beberapa kegunaan radar yaitu:
a.     Menentukan sesuatu obyek (detection) misalnya kapal-kapal, pelampung-pelampung, pantai,
dan lain-lain.
b.     Menentukan arah dan jarak (ranging) dari pada target tersebut dengan    menggunakan
gelombang-gelombang radio.
c.  Mencegah pelanggaran (anti collision) terutama diwaktu kabut gelap atau pada waktu
penglihatan kurang baik.

12
13
2.1.3 Sonar (sound navigation and ranging)
 merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang
berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran
suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris
punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation
Committee. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut
atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial,
keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan
dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke
operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.

Gambar 3 Sonar

2.1.4 The Automatic Identification System (AIS)

adalah jarak pendek sistem pelacakan pesisir digunakan pada kapal dan dengan Lalu
Lintas Kapal Jasa ( VTS ) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh elektronik
pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya dan stasiun VTS . Informasi seperti identifikasi
yang unik , posisi , arah dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar atau ECDIS . AIS
dimaksudkan untuk membantu petugas watchstanding kapal dan memungkinkan pihak
berwenang maritim untuk melacak dan memantau pergerakan kapal , dan mengintegrasikan
VHF sistem transceiver standar seperti penerima LORAN - C atau Global Positioning System
, dengan sensor navigasi elektronik lainnya , seperti gyrocompass atau tingkat indikator
gilirannya .

( IMO ) Konvensi Internasional Organisasi Maritim Internasional untuk Keselamatan Jiwa di


Laut ( SOLAS ) membutuhkan AIS untuk dipasang di atas kapal voyaging internasional
14
dengan tonase kotor ( GT ) dari 300 atau lebih ton , dan semua kapal penumpang terlepas dari
ukuran . Diperkirakan bahwa lebih dari 40.000 kapal saat ini membawa kelas AIS peralatan
A . [ Rujukan? ]
Kapal luar AIS jangkauan radio dapat dilacak dengan sistem Long Range Identifikasi dan
Pelacakan dengan transmisi kurang sering

Gambar 4 AIS

2.1.4 EPIRB
cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis
satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis, Kanada,
Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979. Misi program Cospas-
Sarsat adalah untuk memberikan bantuan pelaksanaan SAR dengan menyediakan distress
alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas
internasional. Tujuannya agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam
melokasi suatu distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan
probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut mengemabangkan suatu sistem
satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz.
Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk
pelayaran merupakan elemen dari Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang
didesain beroperasi dengan sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan

15
dalam konvensi internasioal bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari
2009, sistem Cospas-Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas
merupakan akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan
Sarsat merupakan akronim dari Search And Rescue Satellite-Aided Tracking

Prinsip Kerja

Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan ke Local User
Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan lain-lainnya.
Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre (MCC) di manage. Bila posisi
tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC yang bersangkutan, bila di dalam
wilayahnya makan akan diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.

Gambar 5 SART
2.1.5 Search and Rescue Transponder (SART)

perangkat yang digunakan untuk menemukan kelangsungan hidup kerajinan atau


pembuluh tertekan dengan menciptakan serangkaian titik pada layar radar 3 cm kapal
menyelamatkan itu. Jangkauan deteksi antara perangkat ini dan kapal, tergantung pada
ketinggian radar tiang kapal dan ketinggian SART, biasanya sekitar 15 km (8 mil laut).
Perhatikan bahwa radar laut tidak dapat mendeteksi SART bahkan dalam jarak ini, jika
pengaturan radar tidak dioptimalkan untuk deteksi SART.
Setelah terdeteksi oleh radar, SART yang akan menghasilkan indikasi visual dan aural.

16
Gambar 6 Radio GMDSS

2.1.6 Radio GMDSS 


Digital Selective Calling (DSC) pada MF, HF dan VHF radio maritim sebagai bagian
dari sistem GMDSS. DSC terutama ditujukan untuk memulai kapal-ke-kapal, kapal-ke-pantai
dan pantai-ke-kapal telepon radio dan MF / HF radiotelex panggilan. Panggilan DSC juga
dapat dibuat untuk stasiun individu, kelompok stasiun, atau "semua stasiun" dalam jangkauan
seseorang. Setiap kapal DSC-dilengkapi, stasiun pantai dan kelompok ditugaskan unik 9-digit
Maritime Mobile Service Identity.

Alert distress DSC, yang terdiri dari sebuah pesan marabahaya terformat, digunakan untuk
memulai komunikasi darurat dengan kapal dan pusat koordinasi penyelamatan. DSC
dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan bagi orang-orang di jembatan kapal atau di
pantai untuk terus menjaga penerima radio pada saluran radio suara, termasuk saluran VHF
16 (156,8 MHz) dan 2182 kHz sekarang digunakan untuk marabahaya, keselamatan dan
panggilan. Sebuah arloji mendengarkan kapal kapal GMDSS dilengkapi pada 2182 kHz

2.1.7 Echo sounder 


adalah teknik menggunakan pulsa suara diarahkan dari permukaan atau dari kapal
selam secara vertikal ke bawah untuk mengukur jarak ke bawah melalui gelombang suara .
Echo terdengar juga dapat merujuk kepada hydroacoustic "echo sounder " didefinisikan
sebagai suara aktif dalam air ( sonar ) , Jarak diukur dengan mengalikan setengah waktu dari
pulsa keluar sinyal untuk kembalinya dengan kecepatan suara di dalam air , yang kira-kira 1,5
kilometer per detik . Echo terdengar secara efektif aplikasi tujuan khusus dari sonar yang
digunakan untuk menemukan bottom.As serta bantuan untuk navigasi ( sebagian besar kapal
yang lebih besar akan memiliki setidaknya sounder kedalaman sederhana ) , echo terdengar
umumnya digunakan untuk memancing . Variasi elevasi sering mewakili tempat di mana ikan
berkumpul . Sekolah ikan juga akan mendaftar. Kebanyakan memetakan kedalaman laut
menggunakan speed suara rata-rata atau standar. Dimana akurasi yang lebih besar diperlukan
rata-rata dan bahkan standar musiman dapat diterapkan ke daerah laut . Untuk kedalaman
akurasi yang tinggi , biasanya terbatas pada tujuan khusus atau survei ilmiah , sensor
mungkin diturunkan untuk mengamati faktor-faktor ( suhu, tekanan dan salinitas ) digunakan
untuk menghitung kecepatan suara dan dengan demikian menentukan kecepatan suara aktual
dalam kolom air lokal

17
Gambar 7 ECHO SOUNDER

Dari rangkuman di atas seperti telegraf saat ini sudah tidak di gunakan lagi. dan mengenai
inmarsat masi ada inmarsat A dan M yg biasa di gunakan. biasanya di kapal mengunakan 2
system inmarsat A dan C karena biaya dan cost serta system lebih mudah. dalam pengiriman
fax, email dan call. perangkat navigasi yg traditional pun masi banyak yg belum termasuk,
seperti topdal  merka, dan ssebagainya.ini hanya sebagian semoga bermanfaat buat calon
pelaut atau pelautnya sendiri yg ingin mengingat lagi alat alat navigasi di atas kapal.

18
BAB 3

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Teknologi adalah sarana yang berfungsi untuk memudahkan kehidupan manusia. Salah satu
hasil perkembangan teknologi adalah navigasi. Navigasi berperan penting pada kehidupan
manusia khususnya dalam hal transportasi jarak jauh. Pada transportasi darat, alat navigasi
yang digunakan adalah GPS. Pada transportasi laut, alat yang digunakan adalah peta, kompas,
GPS, radar, telegraph, EPIRB, marine VHF radio, dan sonar. Dan pada transportasi udara,
alat ang digunakan adalah digunakan VHF Omni-directional Range (VOR), Distance
Measuring Equipment (DME), dan Automatic Directional Finder (ADF).

Saran
Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka alat-alat navigasipun menjadi semakin
canggih. Namun dengan adanya alat navigasi canggih sebaiknya tidak membut kita
mengabaikan mempelajari ilmu dasar navigasi seperti membaca rasi bintang dan sebagainya.

19

Anda mungkin juga menyukai