LAPORAN PRAKTIKUM
PROGRAM STUDI TEKNIK PENANGKAPAN IKAN
Dosen Pengampu:
KELOMPOK 2 :
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan laporan tentang Alat Navigasi Di Kapal Madidihang 03.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
dapat memperbaiki tulisan ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Alat Komunikasi Navigasi
Di Kapal Madidihang 03 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................3
BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................6
BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................................7
2.1 Alat Navigasi KM Madidihang 03................................................................................7
Kegunaan GPS :.....................................................................................................................9
4
BAB I. PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai alat navigasi yang ada di kapal Madidihang 03;
2. Untuk mengetahui fungsi alat navigasi yang ada di kapal Madidihang 03;
6
BAB II. PEMBAHASAN
Gambar 1 GPS
7
A. Bagian-bagian GPS
Pada umumnya menurut Dirjen Perikanan (1999), pesawat GPS terdiri dari
dua bagian atau unit :
. 1. Unit antena
Bentuknya beragam, ada yang berbentuk tabung, bentuk setengah bulat, piringan
tebal, bahkan ada berbentuk bola besar.
2. Unit display
Biasanya bentuk display berupa layar monitor ( LED ) kecil berikut papan tombol
( keyboard ) nya menjadi satu.
B. Pengoperasian
Saat tombol “ power “ ditekan “ on “, unit display tidak langsung mengeluarkan
tampilan posisi, namun harus menunggu kurang lebih dua menit untuk proses
pencarian “ almanak “ ( data yang berisi informasi orbit )yang dipancarkan oleh
satelit-satelit GPS.
Karena setiap satelit selalu memancarkan data orbit dirinya sendiri serta
perkiraan data orbit hampir semua satelit GPS yang ada. Kemudian barulah
penerimaan awal almanac sekitar beberapa puluh detik. Proses tersebut secara
kseluruhan memakan waktu 2 - 3 menit (Dirjen Perikanan, 1999).
Setelah itu unit Display akan menampilkan beberapa informasi pada layar
LCD yang antara lain menurut Dirjen Perikanan (1999), yaitu mengenai :
a. Waktu ( time )Menerangkan waktu kini berdasarkan waktu internasional ( UTC ),
untuk waktu lokal disesuaikan melalui cara yang biasanya diuraikan melalui fungsi
tombol menu.
b. Posisi koordinat garis lintang dan garis bujur ( latitude and longitude )
Menerangkan posisi kini koordinat dimana alat GPS berada, contoh :34 0 44’ 321 N
( posisi kapal berada pada koordinat atau perpotongan antara Garis Lintang Utara
340 44, 321 dan 350 211 567 E Garis Bujur Timur 35 0 21’ 567 detik ).
c. Haluan ( course ) Menerangkan haluan kapal saat ini, contoh : C = 123 0
d. Kecepatan ( speed )
Menerangkan keccepatan kapal saat ini, tertulis dalam satuan knot ( KT ). Informasi
tersebut diatas tampil pada layar Display sebagai tampilan standart atau sama
dengan tampilan pada tombol “ pos “.
8
Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran
posisi GPS didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan
Triliterasi. Yaitu pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu. Misalnya anda
berada di suatu kota A (disini kota kita anggap sebagai titik), tetapi anda tidak
mengetahui dimana anda berada.
Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan
orang tersebut menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak
memuaskan anda karena anda tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara,
barat, atau timur kota B. Kemudian anda bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat
jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C. Dengan jawaban ini anda sudah
dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada kemungkinan 2 titik berbeda
yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A dengan kota B dan
lingkaran dengan radius kota A dengan kota C. Untuk lebih memperjelas lagi anda
mumerlukan orang ke-3, misalnya anda berada di 1 km dari kota D. Dengan
demikian anda mendapatkan perpotongan antara lingkaran dengan radius jarak kota
A ke kota B, lingkaran antara kota A dan kota C, dan lingkaran antara kota A dan
kota D. Dalam GPS kota A adalah alat penerima GPS, kota B, C, dan D adalah
Satelit (Dirjen Perikanan, 1999).
Kegunaan GPS :
a. Militer
GPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan
pergerakan pasukan (Dirjen Perikanan, 1999).
b.Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa
jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu navigasi, dengan
menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga
pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Dirjen Perikanan, 1999).
9
c. Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan
dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai
referensi pengukuran (Dirjen Perikanan, 1999)
d. . Pelacak kendaraan
Kegunaan lain GPS adalah sebagai Pelacak kendaraan, dengan bantuan GPS
pemilik kendaraan atau pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja
kendaraannya atau aset bergeraknya berada saat ini (Dirjen Perikanan, 1999).
e.. Pemantau gempa
Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau
pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan
pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan
vulkanik ataupun tektonik (Dirjen Perikanan, 1999).
2.1.2. Radar
Radar (Radio Detection and Ranging). Radar yaitu salah satu alat bantu
navigasi yang sangat berpotensial diatas kapal, baik dalam penentuan posisi
maupun pendeteksi resiko tubrukan. Pengertian radar lainnya adalah sebagai sistem
penentuan tempat dengan gelombang-gelombang radio, yang dilakukan oleh
pemancaran dan penerimaan di suatu tempat, dengan menggunakan sifat
refleksi/pemantulan atau sifat pemancaran ulangan dari obyek atau target yang akan
ditentukan tempatnya (Sonnenberg G. J, 1987).
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), radar dapat dibedakan antara lain :
Gambar 2 RADAR
10
a. Radar primer adalah radar dimana sasaran dipancarari satu berkas gelombang
radio, dipantulakan kembali, diterima kapal dan ditampakkan.
b. Radar sekunder, sasaran mula-mula menerima pancaran dari radar set kapal.
Kemudian memancarkan sendiri satu berkas gelombnag radio, diterima kapal,
kemudian dibuat tampak.
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), radar sama seperti dengan mercusuar
(Searchlight). Keuntungan radar dibandingakan dengan Searchlight, yaitu :
a. Radius bekerjanya radar besar (micro detik 200 km).
b. Radar bekerja pada segala cuaca (asap, kabut, hujan, salju).
c. Radar menetukan jarak secara sederhana.
4. Kegunaan radar
Menurut Sonnenberg G. J. (1987), ada beberapa kegunaan radar yaitu:
a. Menentukan sesuatu obyek (detection) misalnya kapal-kapal, pelampung-pelampung, pantai,
dan lain-lain.
b. Menentukan arah dan jarak (ranging) dari pada target tersebut dengan menggunakan
gelombang-gelombang radio.
c. Mencegah pelanggaran (anti collision) terutama diwaktu kabut gelap atau pada waktu
penglihatan kurang baik.
12
13
2.1.3 Sonar (sound navigation and ranging)
merupakan istilah Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang
berarti penjarakan dan navigasi suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran
suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris
punya sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation
Committee. Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut
atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial,
keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah permukaan
dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data suara dipancar ulang ke
operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada monitor.
Gambar 3 Sonar
adalah jarak pendek sistem pelacakan pesisir digunakan pada kapal dan dengan Lalu
Lintas Kapal Jasa ( VTS ) untuk mengidentifikasi dan menemukan kapal oleh elektronik
pertukaran data dengan kapal lain di dekatnya dan stasiun VTS . Informasi seperti identifikasi
yang unik , posisi , arah dan kecepatan dapat ditampilkan pada layar atau ECDIS . AIS
dimaksudkan untuk membantu petugas watchstanding kapal dan memungkinkan pihak
berwenang maritim untuk melacak dan memantau pergerakan kapal , dan mengintegrasikan
VHF sistem transceiver standar seperti penerima LORAN - C atau Global Positioning System
, dengan sensor navigasi elektronik lainnya , seperti gyrocompass atau tingkat indikator
gilirannya .
Gambar 4 AIS
2.1.4 EPIRB
cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis
satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis, Kanada,
Amerika Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979. Misi program Cospas-
Sarsat adalah untuk memberikan bantuan pelaksanaan SAR dengan menyediakan distress
alert dan data lokasi secara akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas
internasional. Tujuannya agar dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam
melokasi suatu distress alert sehingga operasi akan berdampak besar dalam peningkangkatan
probabilitas keselamatan korban. Keempat negara tersebut mengemabangkan suatu sistem
satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi 121,5/243 MHz dan 406 MHz.
Emergency Position-Indicating Radio Beacon (EPIRB)adalah beacon 406 Mhz untuk
pelayaran merupakan elemen dari Global Maritime Distress Safety System (GMDSS) yang
didesain beroperasi dengan sistem the Cospas-Sarsat. EPIRB sekerang menjadi persyaratan
15
dalam konvensi internasioal bagi kapal Safety of Life at Sea (SOLAS). Mulai 1 Februari
2009, sistem Cospas-Sarsat hanya akan memproses beacon pada frekuensi 406 MHz. Cospas
merupakan akronim dari Cosmicheskaya Sistyema Poiska Avariynich Sudov sedangkan
Sarsat merupakan akronim dari Search And Rescue Satellite-Aided Tracking
Prinsip Kerja
Ketika beacon aktif, sinyal akan diterima oleh satelit selanjutnya diteruskan ke Local User
Terminal (LUT) untuk diproses seperti penentuan posisi, encoded data dan lain-lainnya.
Selanjutnya data ini diteruskan ke Mission Control Cetre (MCC) di manage. Bila posisi
tersebut diluar wilayahnya akan dikirim ke MCC yang bersangkutan, bila di dalam
wilayahnya makan akan diteruskan ke instansi yang bertanggung jawab.
Gambar 5 SART
2.1.5 Search and Rescue Transponder (SART)
16
Gambar 6 Radio GMDSS
Alert distress DSC, yang terdiri dari sebuah pesan marabahaya terformat, digunakan untuk
memulai komunikasi darurat dengan kapal dan pusat koordinasi penyelamatan. DSC
dimaksudkan untuk menghilangkan kebutuhan bagi orang-orang di jembatan kapal atau di
pantai untuk terus menjaga penerima radio pada saluran radio suara, termasuk saluran VHF
16 (156,8 MHz) dan 2182 kHz sekarang digunakan untuk marabahaya, keselamatan dan
panggilan. Sebuah arloji mendengarkan kapal kapal GMDSS dilengkapi pada 2182 kHz
17
Gambar 7 ECHO SOUNDER
Dari rangkuman di atas seperti telegraf saat ini sudah tidak di gunakan lagi. dan mengenai
inmarsat masi ada inmarsat A dan M yg biasa di gunakan. biasanya di kapal mengunakan 2
system inmarsat A dan C karena biaya dan cost serta system lebih mudah. dalam pengiriman
fax, email dan call. perangkat navigasi yg traditional pun masi banyak yg belum termasuk,
seperti topdal merka, dan ssebagainya.ini hanya sebagian semoga bermanfaat buat calon
pelaut atau pelautnya sendiri yg ingin mengingat lagi alat alat navigasi di atas kapal.
18
BAB 3
Kesimpulan
Teknologi adalah sarana yang berfungsi untuk memudahkan kehidupan manusia. Salah satu
hasil perkembangan teknologi adalah navigasi. Navigasi berperan penting pada kehidupan
manusia khususnya dalam hal transportasi jarak jauh. Pada transportasi darat, alat navigasi
yang digunakan adalah GPS. Pada transportasi laut, alat yang digunakan adalah peta, kompas,
GPS, radar, telegraph, EPIRB, marine VHF radio, dan sonar. Dan pada transportasi udara,
alat ang digunakan adalah digunakan VHF Omni-directional Range (VOR), Distance
Measuring Equipment (DME), dan Automatic Directional Finder (ADF).
Saran
Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka alat-alat navigasipun menjadi semakin
canggih. Namun dengan adanya alat navigasi canggih sebaiknya tidak membut kita
mengabaikan mempelajari ilmu dasar navigasi seperti membaca rasi bintang dan sebagainya.
19