Tanggal mulai kegiatan : 14/10/18

Kode kegiatan : F6. Upaya Pengobatan Dasar

Pendamping : dr.Yuliarni

1. Judul Laporan
Osteoarthritis

2. Latar Belakang
Osteoartritis berasal dari bahasa Yunani yaitu osteo yang berarti tulang, arthro yang
berarti sendi, dan itis yang berarti inflamasi meskipun sebenarnya penderita osteoartritis tidak
mengalami inflamasi atau hanya mengalami inflamasi ringan. Osteoarthritis ialah suatu
penyakit sendi menahun yang ditandai oleh adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago)
sendi dan tulang di dekatnya, dimana adanya abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan
tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Kelainan pada kartilago akan
berakibat tulang bergesekan satu sama lain, sehingga timbul gejala kekakuan, nyeri dan
pembatasan gerakan pada sendi. Nyeri merupakan gejala khas pada sendi yang mengalami
osteoarthritis. Rasa nyeri semakin berat bila melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi
dan rasa nyeri diakibatkan setelah melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa
nyeri semakin ringan dengan istirahat.
Kejadian osteoarthritis banyak pada orang yang berusia di atas 45 tahun. Laki-laki di
bawah umur 55 tahun lebih sering menderita penyakit ini dibandingkan dengan wanita pada
umur yang sama. Namun, setelah umur 55 tahun prevalensi osteoarthritis lebih banyak wanita
dibandingkan pria. Hal ini diduga karena bentuk pinggul wanita yang lebar dapat
menyebabkan tekanan yang menahun pada sendi lutut. Osteoartritis juga sering ditemukan
pada orang yang kelebihan berat badan dan mereka yang pekerjaanya mengakibatkan tekanan
yang berlebihan pada sendi-sendi tubuh.

3. Permasalahan
Apakah tatalaksana farmakologi dan non farmakologi dapat mengurangi keluhan dari
osteoarthritis?

4. Perencanaan & Pemilihan Intervensi

Strategi yang akan dilakukan adalah:
- Pelayanan pasien di posyandu
- Identifikasi pasien berdasarkan tanya jawab dan pemeriksaan fisik
- Penegakkan diagnosis dan pemberian terapi yang sesuai
- Konseling, informasi, dan edukasi
5. Pelaksanaan
Pada tanggal 14 Oktober 2019 pukul 10.00, di Posyandu Lansia Melati II, dr. Anindya Ayu
Puspitasari mengidentifikasi 5 pasien wanita lansia, dengan keluhan nyeri pada kedua lutut
terutama saat beraktifitas, dan berkurang apabila beristirahat. Pasien mengeuh keluhan sudah
sejak 6 bulan yang lalu dan rutin berobat ke puskesmas untuk mengambil obat anti nyeri.
Pasien juga mengeluh kaku pada lutut saat bangun pada pagi hari dan menunggu sesaat untuk
dapat digunakan untuk beraktifitas. Rata-rata pasien lansia tersebut memiliki riwayat
pekerjaan dahulu yang mengharuskan mereka untuk naik turun tangga sambil membawa
barang berat.
- Tanya jawab lanjut mengenai keluhan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan, riwayat alergi, dan bagaimana
pola makan dan gaya hidup.
- Dilakukan pemeriksaan fisik umum didapatkan semua pasien compos mentis, tekanan
darah beragam dengan 3 dari 2 pasien lansia hipertensi, nadi dalam batas normal,
frekuensi pernafasan dalam batas normal, dan suhu tubuh afebris. Dari pemeriksaan fisik
spesifik ditemukan pada ekstremitas bawah terdapat krepitus pada lutus, namun tidak
ditemukan eritem ataupun teraba hangat pada lutut.
- 5 pasien wanita lansia di diagnosis dengan osteoarthritis genu dan diberikan terapi
farmakologi serta non farmakologi. Terapi farmakologi yang diberikan piroxicam 10 mg
1x1 tab untuk mengurangi rasa nyeri pada lutut pasien, serta vitamin C 1x1 tablet yang
berfungsi sebagai agen kondroprotektif.
- Penyuluhan, informasi, dan edukasi pasien mengenai osteoarthritis, faktor resiko,
penyebab, cara minum obat, tujuan pengobatan hanya untuk menghilang rasa nyeri bukan
untuk menyembuhkan, modifikasi gaya hidup seperti mengurangi beban saat berjalan atau
saat menaiki tangga.

6. Monitoring & Evaluasi

Indikator output yang dievaluasi dari terapi obat osteoarthritis pada pasien ini adalah
meningkatnya kualitas hidup dan dapat melakukan ADL (activity daily living) sehingga
pasien masih dapat mandiri dalam merawat diri sendiri atau tidak ketergantungan dengan
orang lain.