Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fonologi bahasa Korea. Bahasa Korea memiliki
fonem /i/, /i:/, /e/, /e:/, /u/, /u:/, /ŭ/, /o/, /o:/, /ŏ/, /a/, /a:/, /b/, /p/, /d/, /t/, /j/, /c/, /g/, /k/, /m/, /n/, /ŋ/,
/s/, /x/, /h/, /č/, /l/, /r/, /y/, /w/; /ṫ/, dan /ṗ/; diftong [Ia], [Iŏ], dan [Iu]; serta serta struktur suku kata
V, VK, KV, KVK, KVV, KKV, dan KVKK. Fonem bahasa Korea berupa fonem vokal /i/, /e/, /u/,
/o/, dan /a/ berdistribusi secara lengkap. Namun, fonem /e/ hanya berdistribusi di tengah dan akhir
kata saja. Diftong [Ia] dan [Iu] berdistribusi di tengah kata, sementara fonem [Iŏ] terdapat di tengah
dan akhir kata.
62
ISSN 2339-1162
kata dalam bahasa Korea. Untuk daftar kata, Lalu, dilanjutkan dengan teknik lanjutan berupa
digunakan daftar kosa kata dasar dan kosa kata teknik hubung banding menyamakan (HBS)
budaya yang digunakan oleh Departemen dengan alat penyamaan berupa standar
Pendidikan Nasional (2006). penyamaan atau pembaku, yaitu IPA.
Metode simak dilakukan dengan menyimak Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan
penggunaan bahasa penutur bahasa Korea metode agih. Sudaryanto (1993:31—39)
dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan mengemukakan bahwa metode agih merupakan
Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), serta teknik metode yang alat penentunya berupa bahasa
rekam dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. yang bersangkutan. Teknik dasarnya adalah
Teknik sadap menuntut ketelitian peneliti dalam teknik bagi unsur langsung (teknik BUL), dan
menyadap pelafalan kata dalam bahasa Korea. digunakan teknik lanjutan berupa teknik ganti
Selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan yang dilaksanakan dengan menggantikan fon
penerapan teknik SBLC dalam penelitian, yaitu yang dicurigai sebagai fonem dengan fon lain
dilakukan dengan menyimak pelafalan kata yang mirip secara artikulatoris.
tanpa perlu melibatkan diri ke dalam ajang
pembicaraan. Pada teknik ini, digunakan teknik Hasil analisis data disajikan berdasarkan metode
lanjutan rekam untuk merekam kata yang penyajian formal dan informal. Menurut
dilafalkan penutur Korea. Setelah perekaman, Sudaryanto (1993:144—157), metode penyajian
penelitian dilanjutkan dengan menggunakan formal dilakukan dengan menggunakan tanda
teknik lanjutan catat dengan menggunakan dan lambang, serta metode informal adalah
transkripsi fonetis. metode yang diwujudkan dengan menyajikan
hasil analisis data melalui uraian kata-kata
Untuk mengimbangi teknik tersebut, digunakan biasa.
teknik Simak Libat Cakap (SLC) yang
dikemukakan Sudaryanto (1993:133—134). Hasil dan Pembahasan
Teknik SLC merupakan teknik imbangan bagi Bahasa Korea memiliki fonem vokal dan fonem
teknik pertama SLBC. Teknik SLC ini menuntut konsonan. Dalam penelitian ini, dideskripsikan
partisipasi peneliti untuk mendapatkan data juga diftong dan struktur suku kata bahasa
yang jelas, yang disertai dengan menyimak Korea. Penjelasan mengenai fonem, diftong,
pembicaraan, sambil meminta pengulangan kata dan struktur suku kata dalam bahasa Korea
yang kurang jelas yang dituturkan oleh penutur dapat dilihat sebagai berikut.
Korea. Teknik ini pun disertai dengan teknik
rekam untuk merekam data yang diperoleh dari Fonem Vokal
informan, serta teknik catat dengan Dalam bahasa Korea, terdapat 12 fonem vokal.
menggunakan transkripsi fonetis. Teknik ini Fonem-fonem vokal tersebut adalah tujuh
dapat menghasilkan data yang lebih akurat. fonem vokal biasa, dan lima fonem vokal
panjang. Fonem-fonem vokal biasa adalah /i/,
Pada tahap analisis fonologi bahasa Korea, /e/, /u/, /ŭ/, /o/, /ŏ/, dan /a/. Fonem-fonem vokal
digunakan metode padan yang dikemukakan panjang adalah /i:/, /e:/, /u:/, /o:/, dan /a:/. Kedua
oleh Sudaryanto (1993:13), yaitu metode yang belas fonem tersebut dibedakan berdasarkan
alat penentunya di luar dan tidak menjadi bagian bagian lidah, posisi lidah, dan bangun atau
dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan bentuk mulut. Bila dimasukkan ke dalam tabel
yang digunakan adalah metode padan fonetis fonem vokal, hasilnya adalah sebagai berikut.
artikulatoris (Sudaryanto, 1993:23—29).
Metode ini dilakukan dengan teknik dasar
berupa Teknik Pilah Unsur Penentu dengan
daya pilah sebagai pembeda organ wicara. Alat
penentu ini digunakan untuk menentukan satuan
lingual seperti fon dan silabe bahasa Korea.
63
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016
64
ISSN 2339-1162
‘pondok’ ]
‘lumbun
‘bertunang g’
an’
Fonem /u:/ Tabel 9 Distribusi Fonem /o/
Fonem /u:/ berdistribusi pada posisi tengah dan Fonem /o:/
akhir kata. Fonem /o:/ berdistribusi pada posisi awal,
tengah, dan akhir kata.
Aw
Tengah Akhir Awal Tengah Akhir
al
[bu:yuha [de:mo:ri] [no:]
- [ǒbu:] ‘nelayan’ [o:m]
n] ‘kaya’ ‘botak’ ‘dayung’
‘kudis’
[xŭŋe:mu
/u: :l] [noŋbu:]
/ - [o:jum] [mo:goli] [dando:]
‘jala ‘petani’
/o:/ ‘kencing’ ‘kalung’ ‘parang’
besar’
[ju:k] [muhwagwanam
-
‘bubur’ u:] ‘beringin’
Tabel 7 Distribusi Fonem /u:/
[o:jiŋǒ] [gwigo:li] [sikčo:]
‘cumi- ‘anting’ ‘cuka’
Fonem /ŭ/ cumi’
Tabel 10 Distribusi Fonem /o:/
Fonem /ŭ/ berdistribusi pada posisi awal,
tengah, dan akhir kata.
Fonem /ŏ/
Awal Tengah Akhir Fonem /ŏ/ berdistribusi pada posisi awal,
[ŭisa] [buŭn] [botŭ] tengah, dan akhir kata.
‘dokter’ ‘benih’ ‘perahu’
[sŭtyuŏdisŭ Awal Tengah Akhir
[ŭmak] [gurŭm] ] [ŏje:] [dŭŋe:ŏpda] [bIŏ]
/ŭ ‘musik’ ‘awan’ ‘kemarin’ ‘gendong’ ‘padi’
/ ‘pramugari’ [ŏduwun] [jŏpsi] [saŋčŏ]
[ŭčeguk /ŏ ‘gelap’ ‘piring’ ‘luka’
[teipŭ] / [jŏtgarak] [čŏnkŏ]
] [nappŭda] [ŏrisŏkŭn
‘tape
‘kantor ‘buruk’ ]
recorder’ ‘bertunangan ‘sepeda
pos’ ‘bodoh’
Tabel 8 Distribusi Fonem /ŭ/ ’ ’
Tabel 11 Distribusi Fonem /ŏ/
Fonem /o/
Fonem /o/ berdistribusi pada posisi awal, Fonem /a/
tengah, dan akhir kata. Fonem /a/ berdistribusi pada posisi awal,
Awal Tengah Akhir tengah, dan akhir kata.
[oda] [joŭn] [so]
‘datang’ ‘baik’ ‘sapi’ Awal Tengah Akhir
[opa] [gmo] [doraoda] [ṫŭda]
/o [ai] ‘anak’
‘abang/kak [sogŭn] ‘adik ‘balik’ ‘bakar’
/ /a/
ak laki- ‘garam’ perempu [abŏji] [bawi] [nupta]
laki’ an ibu’ ‘ayah’ ‘batu’ ‘baring’
[odumak] [yakonhada [chaŋgo] [ajossi] [orbarŭn] [gŏtta]
65
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016
66
ISSN 2339-1162
Fonem /c/ berdistribusi pada posisi awal dan ‘berat’ ‘ibu’ ] ‘bakau’
tengah kata. [murŭp] [gamja] [maŭm]
‘lutut’ ‘kentang’ ‘hati’
Awal Tengah Akhir Tabel 22 Distribusi Fonem /m/
[cinbap]
[orŭncok] Fonem /n/
‘nasi -
‘kanan’ Fonem /n/ berdistribusi pada posisi awal,
kukus’ tengah, dan akhir kata.
/c/ [calbŭn] [ǒncok]
- Awal Tengah Akhir
‘pendek’ ‘kiri’
[nunsŏp] [ŏndŏk] [čuwun]
[cirŭda] [doŋcok] ‘berat’ ‘bukit’ ‘dingin’
-
‘menikam’ ‘timur’
[sonmok]
Tabel 19 Distribusi Fonem /c/
[noran] [jopŭn]
/n/
Fonem /g/ ‘kuning’ ‘pergelangan ‘sempit’
Fonem /g/ berdistribusi pada posisi awal dan tangan’
tengah kata. [namu] [nun]
[hana] ‘satu’
‘pohon’ ‘mata’
Tabel 23 Distribusi Fonem /n/
Awal Tengah Akhir
[gurŭn] [gogi] Fonem /ŋ/
-
‘pita’ ‘daging’ Fonem /ŋ/ berdistribusi pada posisi tengah dan
[ge] [sagoyaja] akhir kata.
/g/ -
‘anjing’ ‘sagu’
[gokju] [gŏguma] Awal Tengah Akhir
-
‘arak’ ‘ubi’
Tabel 20 Distribusi Fonem /g/
[čonjaŋ]
[jŏŋsuri]
- ‘kepala
‘ubun-ubun’
Fonem /k/ kampung’
Fonem /k/ berdistribusi pada posisi awal, tengah /ŋ/ [čosŭŋdal]
[yaŋ] ‘domba’
dan akhir kata. - ‘bulan sabit’
[sŏŋin]
- [ṫaŋ] ‘tanah’
Awal Tengah Akhir ‘dewasa’
Tabel 24 Distribusi Fonem /ŋ/
[kŭn] [odumakjip] [gultuk]
‘tali’ ‘dangau’ ‘lubang
Fonem /s/
asap’
Fonem /s/ berdistribusi pada posisi awal dan
/k/ [kot] [doki] [yak] tengah kata.
‘bunga’ ‘kapak’ ‘obat’
[kŏpsil] [dakta] [mok]
Awal Tengah Akhir
‘kulit’ ‘gosok’ ‘leher’’
Tabel 21 Distribusi Fonem /k/ [wonsuŋi]
[sa] ‘empat’ -
‘beruk’
Fonem /m/
Fonem /m/ berdistribusi pada posisi awal, /s/ [sekiyŏmso]
tengah, dan akhir kata. [suyŏŋhada]
‘anak -
‘berenang’
kambing’
Awal Tengah Akhir [son] [doksuri]
-
[namja] [sam] ‘tangan’ ‘elang’
[mul] ‘air’ Tabel 25 Distribusi Fonem /s/
/m/ ‘lelaki’ ‘tiga’
[mugŏun] [ŏmŏni] [hoŋsurim Fonem /x/
67
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016
68
ISSN 2339-1162
‘sentuh’ ‘beringin’ Kata dalam bahasa Korea terdiri atas satu, dua,
Tabel 32 Distribusi Fonem /w/ tiga, empat, lima, dan enam suku kata. Struktur
suku kata tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Fonem /ṫ/ a. Satu suku kata
Fonem /ṫ/ berdistribusi pada posisi awal dan /je/ ‘abu’
tengah kata. /mul/ ‘air’
/ge/ ‘anjing’
Awal Tengah Akhir
[ṫeŏnada]
[jŏnṫoŋjidoja] b. Dua suku kata
-
‘lahir’‘kepala adat’ /pu-ri / ‘akar’
[bokṫoŋ] /go-gi/ ‘daging’
/ṫ/ [ṫŏk] ‘dagu’ -
‘sakit perut’ /sŏ-da/ ’berdiri’
[ṫamyoksŭrŏun] [sonṫop] c. Tiga suku kata
-
‘rakus’ ‘kuku’ /o-rŭn-cok/ ‘kanan’
Tabel 33 Distribusi Fonem /ṫ/ /nu-rŭ-da/ ‘peras’
/mak-de-gi/ ‘tongkat’
Fonem /ṗ/ d. Empat suku kata
Fonem /ṗ/ berdistribusi pada posisi awal dan /mŏ-ri-xa-rak/ ‘rambut’
tengah kata. /meet-bi-dul-gi/ ‘perkutut’
/gIŏ-dŭ-ra-ŋi/ ‘ketiak’
Awal Tengah Akhir e. Lima suku kata
[ṗi] [aṗŭn] - /mu-sŏ-wo-ha-nŭn/ ‘tajam’
‘darah’ ‘sakit’ /ya-gan-baŋ-bŏm-de/ ‘ronda
[ṗiri] [sipṗal] - malam’
/ṗ/ ‘suling’ ‘delapan /dŭŋ-na-mu-bu-če/ ‘kipas
belas’ angin’
[ṗiŏnIuk] [ṗŭraiṗen] - f. Enam suku kata
‘dendeng’ ‘wajan’ /gi - pŭn- ja- mŭl- ja- da/ ‘nyenyak’
Tabel 34 Distribusi Fonem /ṗ/ /he-bon-jŏ-ki-it-ta/ ‘pernah’
69
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016
Daftar Pustaka
Crystal, David. 1987. The Cambridge
Encyclopedia of Language. London:
Cambridge University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
“Kuisioner Kosa Kata Dasar dan Kata
Budaya Dasar”. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Verhaar, J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik
Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wijana, I Dewa Putu. 2009. Berkenalan dengan
Linguistik. Yogyakarta: Pustaka Araska.
70