Anda di halaman 1dari 9

FONOLOGI BAHASA KOREA

Ria Febrina, Sri Wahyuni, Sonezza Ladyanna


Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas
Email: riafebrina03@gmail.com
Email: eny.azwar@gmail.com
Email: ladyannahufs@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fonologi bahasa Korea. Bahasa Korea memiliki
fonem /i/, /i:/, /e/, /e:/, /u/, /u:/, /ŭ/, /o/, /o:/, /ŏ/, /a/, /a:/, /b/, /p/, /d/, /t/, /j/, /c/, /g/, /k/, /m/, /n/, /ŋ/,
/s/, /x/, /h/, /č/, /l/, /r/, /y/, /w/; /ṫ/, dan /ṗ/; diftong [Ia], [Iŏ], dan [Iu]; serta serta struktur suku kata
V, VK, KV, KVK, KVV, KKV, dan KVKK. Fonem bahasa Korea berupa fonem vokal /i/, /e/, /u/,
/o/, dan /a/ berdistribusi secara lengkap. Namun, fonem /e/ hanya berdistribusi di tengah dan akhir
kata saja. Diftong [Ia] dan [Iu] berdistribusi di tengah kata, sementara fonem [Iŏ] terdapat di tengah
dan akhir kata.

Kata-kata kunci: fonologi, fon, fonem, bahasa Korea

Pendahuluan yang dituturkan oleh penutur bahasa Korea


Bahasa Korea merupakan bahasa yang berasal memiliki keunikan. Misalnya, bunyi [ŭ] dalam
dari rumpun bahasa Altaik. Menurut Crystal bahasa Korea dapat dilihat pada [ŭisa] yang
(1987:306), rumpun bahasa Altaik memiliki berarti ‘dokter’.
cakupan geografi mulai dari Siberia sampai
Sungai Volga. Crystal juga menyatakan bahwa Fonem lainnya yang ditemukan dalam bahasa
rumpun bahasa Altaik meliputi bahasa Turki, Korea ialah fonem [i] yang dapat dilihat seperti
Mongolia, dan Tungusik. Rumpun bahasa pada data berikut.
Altaik ini terdiri dari 40 bahasa atau lebih.
/i/ /ima/ ‘dahi’
Selanjutnya, Crystal (1987) menyatakan bahwa
alasan bahasa Korea termasuk dalam rumpun Selain itu, bahasa Korea memiliki fonem konsonan
Altaik adalah karena bahasa Korea mempunyai tunggal [č], seperti [čaka] yang bermakna ‘penulis’.
kekhasan susunan dan kesamaan dengan bahasa
Bahasa Korea memiliki kaidah kebahasaan
lain yang tergolong rumpun Altaik. Bahasa
tersendiri. Sistem fonologi bahasa Korea berbeda
Korea diduga lebih banyak dipengaruhi oleh dengan bahasa lain di dunia. Oleh karena itu, perlu
bahasa China. Lebih dari setengah kosakata dilakukan penelitian mengenai fonologi bahasa
bahasa Korea berasal dari bahasa China. Korea.

Bahasa Korea memiliki tataran bahasa Metode Penelitian


tersendiri, termasuk fonologi. Fonologi Data dalam bahasa Korea dikumpulkan dengan
berkaitan dengan bunyi-bunyi bahasa yang metode simak yang dikemukakan oleh
dituturkan oleh penuturnya, baik yang tidak Sudaryanto (1993:133—136). Metode simak
membedakan makna (fonetik), maupun yang dilakukan dengan menyimak penggunaan
membedakan makna (fonemik). Bunyi-bunyi bahasa oleh penutur Korea dalam melafalkan

62
ISSN 2339-1162

kata dalam bahasa Korea. Untuk daftar kata, Lalu, dilanjutkan dengan teknik lanjutan berupa
digunakan daftar kosa kata dasar dan kosa kata teknik hubung banding menyamakan (HBS)
budaya yang digunakan oleh Departemen dengan alat penyamaan berupa standar
Pendidikan Nasional (2006). penyamaan atau pembaku, yaitu IPA.

Metode simak dilakukan dengan menyimak Analisis data dilanjutkan dengan menggunakan
penggunaan bahasa penutur bahasa Korea metode agih. Sudaryanto (1993:31—39)
dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan mengemukakan bahwa metode agih merupakan
Simak Bebas Libat Cakap (SBLC), serta teknik metode yang alat penentunya berupa bahasa
rekam dan teknik catat sebagai teknik lanjutan. yang bersangkutan. Teknik dasarnya adalah
Teknik sadap menuntut ketelitian peneliti dalam teknik bagi unsur langsung (teknik BUL), dan
menyadap pelafalan kata dalam bahasa Korea. digunakan teknik lanjutan berupa teknik ganti
Selanjutnya, teknik sadap ini diikuti dengan yang dilaksanakan dengan menggantikan fon
penerapan teknik SBLC dalam penelitian, yaitu yang dicurigai sebagai fonem dengan fon lain
dilakukan dengan menyimak pelafalan kata yang mirip secara artikulatoris.
tanpa perlu melibatkan diri ke dalam ajang
pembicaraan. Pada teknik ini, digunakan teknik Hasil analisis data disajikan berdasarkan metode
lanjutan rekam untuk merekam kata yang penyajian formal dan informal. Menurut
dilafalkan penutur Korea. Setelah perekaman, Sudaryanto (1993:144—157), metode penyajian
penelitian dilanjutkan dengan menggunakan formal dilakukan dengan menggunakan tanda
teknik lanjutan catat dengan menggunakan dan lambang, serta metode informal adalah
transkripsi fonetis. metode yang diwujudkan dengan menyajikan
hasil analisis data melalui uraian kata-kata
Untuk mengimbangi teknik tersebut, digunakan biasa.
teknik Simak Libat Cakap (SLC) yang
dikemukakan Sudaryanto (1993:133—134). Hasil dan Pembahasan
Teknik SLC merupakan teknik imbangan bagi Bahasa Korea memiliki fonem vokal dan fonem
teknik pertama SLBC. Teknik SLC ini menuntut konsonan. Dalam penelitian ini, dideskripsikan
partisipasi peneliti untuk mendapatkan data juga diftong dan struktur suku kata bahasa
yang jelas, yang disertai dengan menyimak Korea. Penjelasan mengenai fonem, diftong,
pembicaraan, sambil meminta pengulangan kata dan struktur suku kata dalam bahasa Korea
yang kurang jelas yang dituturkan oleh penutur dapat dilihat sebagai berikut.
Korea. Teknik ini pun disertai dengan teknik
rekam untuk merekam data yang diperoleh dari Fonem Vokal
informan, serta teknik catat dengan Dalam bahasa Korea, terdapat 12 fonem vokal.
menggunakan transkripsi fonetis. Teknik ini Fonem-fonem vokal tersebut adalah tujuh
dapat menghasilkan data yang lebih akurat. fonem vokal biasa, dan lima fonem vokal
panjang. Fonem-fonem vokal biasa adalah /i/,
Pada tahap analisis fonologi bahasa Korea, /e/, /u/, /ŭ/, /o/, /ŏ/, dan /a/. Fonem-fonem vokal
digunakan metode padan yang dikemukakan panjang adalah /i:/, /e:/, /u:/, /o:/, dan /a:/. Kedua
oleh Sudaryanto (1993:13), yaitu metode yang belas fonem tersebut dibedakan berdasarkan
alat penentunya di luar dan tidak menjadi bagian bagian lidah, posisi lidah, dan bangun atau
dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan bentuk mulut. Bila dimasukkan ke dalam tabel
yang digunakan adalah metode padan fonetis fonem vokal, hasilnya adalah sebagai berikut.
artikulatoris (Sudaryanto, 1993:23—29).
Metode ini dilakukan dengan teknik dasar
berupa Teknik Pilah Unsur Penentu dengan
daya pilah sebagai pembeda organ wicara. Alat
penentu ini digunakan untuk menentukan satuan
lingual seperti fon dan silabe bahasa Korea.

63
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016

[i:bul] [jaŋi:n] [bǒŋǒri:]


‘selimut’ ‘tukang’ ‘bisu’
Tabel 1 Tabel 3 Distribusi Fonem /i:/
Fonem Vokal dalam Bahasa Korea Fonem /e/
I Depan Tengah Belakang Fonem /e/ berdistribusi pada posisi tengah dan
akhir kata.
II B TB B T B TB
III B Awal Tengah Akhir
Atas i, i: ŭ u, u: [galsek] [baŋpe]
-
‘coklat’ ‘perisai’
Tengah e, e: ŏ o, o: [bek] [čamse]
-
/e/ ‘seratus’ ‘pipit’
Bawah a, a: [gade]
[nelgŭn]
- ‘kuda-
‘tua’
kuda’
Ket: Tabel 4 Distribusi Fonem /e/
I = berdasarkan maju mundurnya lidah
II = berdasarkan membundartidaknya bibir Fonem /e:/
III = berdasarkan naik turunnya lidah Fonem /e:/ berdistribusi pada posisi tengah dan
TB = tak bundar akhir kata.
B = bundar
Awa
Tengah Akhir
Fonem /i/ l
Fonem /i/ berdistribusi pada posisi awal, tengah, [me:tbidulgi [ge:]
dan akhir kata. -
] ‘perkutut’ ‘kepiting’
[ebǒlle:]
/e: [me:gi]
Awal Tengah Akhir - ‘kepompong
/ ‘ikan lele’
[ima] [gwail] [hǒri] ’
‘dahi’ ‘buah’ ‘pinggang’ [ge:ŭreŭbeŋi [gaunde:]
-
] ‘pemalas’ ‘tengah’
Tabel 5 Distribusi Fonem /e:/
[ijaŋ]
/i/ [jukida] [maktegi]
‘kepala Fonem /u/
‘bunuh’ ‘tongkat’
desa’ Fonem /u/ berdistribusi pada posisi awal,
[masida] [puri] tengah, dan akhir kata.
[ip]
‘minum’ ‘akar’
‘daun’ Awal Tengah Akhir
Tabel 2 Distribusi Fonem /i/
[diukgu]
[uri] [bul]
Fonem /i:/ ‘sepak
‘kami’ ‘api’
Fonem /i:/ berdistribusi pada posisi awal, bola’
tengah, dan akhir kata. [udunhan] [gurŭm] [noŋbu]
/u/
‘dungu’ ‘awan’ ‘petani’
[jiryu]
Awal Tengah Akhir [utta] [puri]
‘anak
[i:sŭl] [dǒnji:da] [ai:] ‘tertawa’ ‘akar’
sungai’
‘embun’ ‘lempar’ ‘anak’ Tabel 6 Distribusi Fonem /u/
/i:/
[i:jil] [či:mčaxan] [ṗeŋi:]
‘disentri’ ‘tenang’ ‘gasing’

64
ISSN 2339-1162

‘pondok’ ]
‘lumbun
‘bertunang g’
an’
Fonem /u:/ Tabel 9 Distribusi Fonem /o/
Fonem /u:/ berdistribusi pada posisi tengah dan Fonem /o:/
akhir kata. Fonem /o:/ berdistribusi pada posisi awal,
tengah, dan akhir kata.
Aw
Tengah Akhir Awal Tengah Akhir
al
[bu:yuha [de:mo:ri] [no:]
- [ǒbu:] ‘nelayan’ [o:m]
n] ‘kaya’ ‘botak’ ‘dayung’
‘kudis’
[xŭŋe:mu
/u: :l] [noŋbu:]
/ - [o:jum] [mo:goli] [dando:]
‘jala ‘petani’
/o:/ ‘kencing’ ‘kalung’ ‘parang’
besar’
[ju:k] [muhwagwanam
-
‘bubur’ u:] ‘beringin’
Tabel 7 Distribusi Fonem /u:/
[o:jiŋǒ] [gwigo:li] [sikčo:]
‘cumi- ‘anting’ ‘cuka’
Fonem /ŭ/ cumi’
Tabel 10 Distribusi Fonem /o:/
Fonem /ŭ/ berdistribusi pada posisi awal,
tengah, dan akhir kata.
Fonem /ŏ/
Awal Tengah Akhir Fonem /ŏ/ berdistribusi pada posisi awal,
[ŭisa] [buŭn] [botŭ] tengah, dan akhir kata.
‘dokter’ ‘benih’ ‘perahu’
[sŭtyuŏdisŭ Awal Tengah Akhir
[ŭmak] [gurŭm] ] [ŏje:] [dŭŋe:ŏpda] [bIŏ]
/ŭ ‘musik’ ‘awan’ ‘kemarin’ ‘gendong’ ‘padi’
/ ‘pramugari’ [ŏduwun] [jŏpsi] [saŋčŏ]
[ŭčeguk /ŏ ‘gelap’ ‘piring’ ‘luka’
[teipŭ] / [jŏtgarak] [čŏnkŏ]
] [nappŭda] [ŏrisŏkŭn
‘tape
‘kantor ‘buruk’ ]
recorder’ ‘bertunangan ‘sepeda
pos’ ‘bodoh’
Tabel 8 Distribusi Fonem /ŭ/ ’ ’
Tabel 11 Distribusi Fonem /ŏ/
Fonem /o/
Fonem /o/ berdistribusi pada posisi awal, Fonem /a/
tengah, dan akhir kata. Fonem /a/ berdistribusi pada posisi awal,
Awal Tengah Akhir tengah, dan akhir kata.
[oda] [joŭn] [so]
‘datang’ ‘baik’ ‘sapi’ Awal Tengah Akhir
[opa] [gmo] [doraoda] [ṫŭda]
/o [ai] ‘anak’
‘abang/kak [sogŭn] ‘adik ‘balik’ ‘bakar’
/ /a/
ak laki- ‘garam’ perempu [abŏji] [bawi] [nupta]
laki’ an ibu’ ‘ayah’ ‘batu’ ‘baring’
[odumak] [yakonhada [chaŋgo] [ajossi] [orbarŭn] [gŏtta]

65
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016

‘panggilan ‘benar’ ‘berjalan’ ‘merah’ ‘delapan ‘berat’


untuk belas’
lelaki tua’ [parŭn] [sipman] [xŏp]
Tabel 12 Distribusi Fonem /a/ ‘cepat’ ‘seratus ‘cangkir’
ribu’
Fonem /a:/ Tabel 15 Distribusi Fonem /p/
Fonem /a:/ berdistribusi pada posisi tengah dan Fonem /d/
akhir kata. Fonem /d/ berdistribusi pada posisi awal dan
tengah kata.
Awal Tengah Akhir
[ba:da] [bǒrida:] Awal Tengah Akhir
-
‘laut’ ‘buang’ [denamu]
[mida] ‘dorong’ -
/a:/ [na:mja] [yǒlda:] ‘bambu’
-
‘lelaki’ ‘buka’ [jijihada]
/d/ [dakta] ‘gosok’ -
[xa:l] [daṫuda:] ‘membopong’
-
‘golok’ ‘berkelahi’ [dolboda] [yŏlda]
Tabel 13 Distribusi Fonem /a:/ -
‘mengasuh’ ‘membuka’
Tabel 16 Distribusi Fonem /d/

Fonem Konsonan Fonem /t/


Dalam bahasa Korea, terdapat 21 fonem Fonem /t/ berdistribusi pada posisi awal,
konsonan. Fonem-fonem konsonan tersebut tengah, dan akhir kata.
adalah /b/, /p/, /d/, /t/, /j/, /c/, /g/, /k/, /m/, /n/,
/ŋ/, /s/, /x/, /h/, /č/, /l/, /r/, /y/, /w/, /ṫ/, dan /ṗ/. Awal Tengah Akhir
Kedua puluh satu fonem tersebut dapat dilihat [terida] [dotjulde] [gŭrŭt]
sebagai berikut. ‘hantam’ ‘cadik’ ‘wadah’
/t/ [tŏlŏjida] [sutgarak] [dŏt]
Fonem /b/
‘jatuh’ ‘sendok’ ‘jerat’
Fonem /b/ berdistribusi pada posisi awal dan
[tŭda] [dotjari] [sot]
tengah kata.
‘mengapung’ ‘tikar’ ‘periuk’
Tabel 17 Distribusi Fonem /t/
Awal Tengah Akhir
[mulbagaji] Fonem /j/
[baram] ‘angin’ -
‘gayung’ Fonem /j/ berdistribusi pada posisi awal dan
/b/
[boda] ‘lihat’ [ŏbu] ‘nelayan’ tengah- kata.
[be] ‘perut’ [iseŭlbi] ‘gerimis’ -
Tabel 14 Distribusi Fonem /b/ Awal Tengah Akhir
[gajaŋjari]
Fonem /p/ [je] ‘abu’ -
‘pemalu’
Fonem /p/ berdistribusi pada posisi awal, [jŏŋo]
tengah dan akhir kata. [bujirŏnhan]
/j/ ‘tengah -
‘rajin’
hari’
Awal Tengah Akhir [jaŋnimin] [gaji]
[jŏpsi] [ip] -
[puri] ‘buta’ ‘terung’
‘piring’ ‘daun’ Tabel 18 Distribusi Fonem /j/
/p/ ‘akar’
[palgan] [sipṗal] [nunsŏp] Fonem /c/

66
ISSN 2339-1162

Fonem /c/ berdistribusi pada posisi awal dan ‘berat’ ‘ibu’ ] ‘bakau’
tengah kata. [murŭp] [gamja] [maŭm]
‘lutut’ ‘kentang’ ‘hati’
Awal Tengah Akhir Tabel 22 Distribusi Fonem /m/

[cinbap]
[orŭncok] Fonem /n/
‘nasi -
‘kanan’ Fonem /n/ berdistribusi pada posisi awal,
kukus’ tengah, dan akhir kata.
/c/ [calbŭn] [ǒncok]
- Awal Tengah Akhir
‘pendek’ ‘kiri’
[nunsŏp] [ŏndŏk] [čuwun]
[cirŭda] [doŋcok] ‘berat’ ‘bukit’ ‘dingin’
-
‘menikam’ ‘timur’
[sonmok]
Tabel 19 Distribusi Fonem /c/
[noran] [jopŭn]
/n/
Fonem /g/ ‘kuning’ ‘pergelangan ‘sempit’
Fonem /g/ berdistribusi pada posisi awal dan tangan’
tengah kata. [namu] [nun]
[hana] ‘satu’
‘pohon’ ‘mata’
Tabel 23 Distribusi Fonem /n/
Awal Tengah Akhir
[gurŭn] [gogi] Fonem /ŋ/
-
‘pita’ ‘daging’ Fonem /ŋ/ berdistribusi pada posisi tengah dan
[ge] [sagoyaja] akhir kata.
/g/ -
‘anjing’ ‘sagu’
[gokju] [gŏguma] Awal Tengah Akhir
-
‘arak’ ‘ubi’
Tabel 20 Distribusi Fonem /g/
[čonjaŋ]
[jŏŋsuri]
- ‘kepala
‘ubun-ubun’
Fonem /k/ kampung’
Fonem /k/ berdistribusi pada posisi awal, tengah /ŋ/ [čosŭŋdal]
[yaŋ] ‘domba’
dan akhir kata. - ‘bulan sabit’
[sŏŋin]
- [ṫaŋ] ‘tanah’
Awal Tengah Akhir ‘dewasa’
Tabel 24 Distribusi Fonem /ŋ/
[kŭn] [odumakjip] [gultuk]
‘tali’ ‘dangau’ ‘lubang
Fonem /s/
asap’
Fonem /s/ berdistribusi pada posisi awal dan
/k/ [kot] [doki] [yak] tengah kata.
‘bunga’ ‘kapak’ ‘obat’
[kŏpsil] [dakta] [mok]
Awal Tengah Akhir
‘kulit’ ‘gosok’ ‘leher’’
Tabel 21 Distribusi Fonem /k/ [wonsuŋi]
[sa] ‘empat’ -
‘beruk’
Fonem /m/
Fonem /m/ berdistribusi pada posisi awal, /s/ [sekiyŏmso]
tengah, dan akhir kata. [suyŏŋhada]
‘anak -
‘berenang’
kambing’
Awal Tengah Akhir [son] [doksuri]
-
[namja] [sam] ‘tangan’ ‘elang’
[mul] ‘air’ Tabel 25 Distribusi Fonem /s/
/m/ ‘lelaki’ ‘tiga’
[mugŏun] [ŏmŏni] [hoŋsurim Fonem /x/

67
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016

Fonem /x/ berdistribusi pada posisi awal dan


tengah kata. - [puri] ‘akar’ -
/r/ - [uri] ‘kami’ -
Awal Tengah Akhir [jŏtgarak]
- - -
[xo] [samxida] ‘bertunangan’
Tabel 29 Distribusi Fonem /r/
‘hidung’ ‘telan’
Fonem /l/
/x/ Fonem /l/ berdistribusi pada posisi tengah dan
[xoŋ] [uŋxŭrida]
- akhir kata.
‘kacang’ ‘jongkok’
[xotsuyŏm] [hŏboxada]
- Awal Tengah Akhir
‘kumis’ ‘sembuh’
Tabel 26 Distribusi Fonem /x/ [gIŏlhon] [kul]
-
‘kawin’ ‘madu’
Fonem /h/ [ṗalkumči] [gwail]
Fonem /h/ berdistribusi pada posisi awal dan -
/l/ ‘siku’ ‘buah’
tengah kata, seperti berikut. [dŭlti]
[bIŏl]
- ‘alang-
‘bintang’
Awal Tengah Akhir alang’
[ilhŭ] Tabel 30 Distribusi Fonem /l/
[hŏri]
‘tujuh -
‘pinggang’ Fonem /y/
puluh’
Fonem /y/ berdistribusi pada posisi awal dan
/h/ [he] [ohu]
- tengah kata.
‘matahari’ ‘sore’
[horaŋi] [jijihada]
- Awal Tengah Akhir
‘harimau’ ‘bopong’
Tabel 27 Distribusi Fonem /h/ [sekiyaŋ]
[yŏmso]
‘anak -
‘kambing’
Fonem /č/ domba’
Fonem /č/ berdistribusi pada posisi awal dan [yŏu] [sagoyaja]
/y/ -
tengah kata. ‘musang’ ‘sagu’
[jiryu]
[yače]
Awal Tengah Akhir ‘anak -
‘sayur’
sungai’
[čŏnsik] [saŋčŏ]
- Tabel 31 Distribusi Fonem /y/
‘asma’ ‘luka’
/č/ [čaemnŭn] [yače] Fonem /w/
-
‘sabar’ ‘sayur’ Fonem /w/ berdistribusi pada posisi awal dan
[čučŭxada] tengah kata.
[čo] ‘lilin’ -
‘raba’
Tabel 28 Distribusi Fonem /č/ Akh
Awal Tengah
ir
Fonem /r/ [wonsuŋi] [giwa]
-
Fonem /r/ berdistribusi pada posisi tengah kata. ‘kera’ ‘genteng’
/w [wahamke]
[gŏwi] ‘angsa’ -
/ ‘dengan’
Awal Tengah Akhir
[wujŏpčoxa [muhwagwana
-
ha] mu]

68
ISSN 2339-1162

‘sentuh’ ‘beringin’ Kata dalam bahasa Korea terdiri atas satu, dua,
Tabel 32 Distribusi Fonem /w/ tiga, empat, lima, dan enam suku kata. Struktur
suku kata tersebut dapat dilihat sebagai berikut.
Fonem /ṫ/ a. Satu suku kata
Fonem /ṫ/ berdistribusi pada posisi awal dan /je/ ‘abu’
tengah kata. /mul/ ‘air’
/ge/ ‘anjing’
Awal Tengah Akhir
[ṫeŏnada]
[jŏnṫoŋjidoja] b. Dua suku kata
-
‘lahir’‘kepala adat’ /pu-ri / ‘akar’
[bokṫoŋ] /go-gi/ ‘daging’
/ṫ/ [ṫŏk] ‘dagu’ -
‘sakit perut’ /sŏ-da/ ’berdiri’
[ṫamyoksŭrŏun] [sonṫop] c. Tiga suku kata
-
‘rakus’ ‘kuku’ /o-rŭn-cok/ ‘kanan’
Tabel 33 Distribusi Fonem /ṫ/ /nu-rŭ-da/ ‘peras’
/mak-de-gi/ ‘tongkat’
Fonem /ṗ/ d. Empat suku kata
Fonem /ṗ/ berdistribusi pada posisi awal dan /mŏ-ri-xa-rak/ ‘rambut’
tengah kata. /meet-bi-dul-gi/ ‘perkutut’
/gIŏ-dŭ-ra-ŋi/ ‘ketiak’
Awal Tengah Akhir e. Lima suku kata
[ṗi] [aṗŭn] - /mu-sŏ-wo-ha-nŭn/ ‘tajam’
‘darah’ ‘sakit’ /ya-gan-baŋ-bŏm-de/ ‘ronda
[ṗiri] [sipṗal] - malam’
/ṗ/ ‘suling’ ‘delapan /dŭŋ-na-mu-bu-če/ ‘kipas
belas’ angin’
[ṗiŏnIuk] [ṗŭraiṗen] - f. Enam suku kata
‘dendeng’ ‘wajan’ /gi - pŭn- ja- mŭl- ja- da/ ‘nyenyak’
Tabel 34 Distribusi Fonem /ṗ/ /he-bon-jŏ-ki-it-ta/ ‘pernah’

Diftong Struktur suku kata tersebut dapat dilihat pada


Diftong dalam bahasa Korea dibagi menjadi tiga tabel berikut.
jenis, yaitu [Ia], [Iŏ], dan [Iu]. Ketiga jenis Struktur
diftong ini biasanya terdapat pada tengah dan No Contoh
Suku Kata
akhir suku kata. 1 V a-ne
2 VK an-ge
Diftong [Ia], contoh: 3 KV ma-rŭn
[Ia] /dalgIal/ ‘telur’
4 KVK mul
[Ia] /pIam/ ‘pipi’
5 KVV yŏu
[Ia] /jongIaŋ/ ‘bisul’
6 KKV gwa-il
Diftong [Iŏ], contoh:
7 KKVK chaŋ-go
[Iŏ] /bIŏl/ ‘bintang’
Tabel 35
[Iŏ] /gŭnIŏ/ ‘ia’ Struktur Suku Kata dalam Bahasa Korea
[Iŏ] /hIŏ/ ‘lidah’
Diftong [Iu], contoh: Penutup
[Iu] /gIul/ ‘jeruk’ Bahasa Korea memiliki fonem /i/, /i:/, /e/, /e:/,
[Iu] /sipIuk/ ‘enam /u/, /u:/, /ŭ/, /o/, /o:/, /ŏ/, /a/, /a:/, /b/, /p/, /d/, /t/,
belas’ /j/, /c/, /g/, /k/, /m/, /n/, /ŋ/, /s/, /x/, /h/, /č/, /l/, /r/,
/y/, /w/; /ṫ/, dan /ṗ/; diftong [Ia], [Iŏ], dan [Iu];
Struktur Suku Kata

69
Jurnal Arbitrer, Vol. 3, No. 1, Edisi April 2016

serta serta struktur suku kata V, VK, KV, KVK,


KVV, KKV, dan KVKK. Fonem bahasa Korea
berupa fonem vokal /i/, /e/, /u/, /o/, dan /a/
berdistribusi secara lengkap. Namun, fonem /e/
hanya berdistribusi di tengah dan akhir kata
saja. Diftong [Ia] dan [Iu] berdistribusi di
tengah kata, sementara fonem [Iŏ] terdapat di
tengah dan akhir kata.

Daftar Pustaka
Crystal, David. 1987. The Cambridge
Encyclopedia of Language. London:
Cambridge University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006.
“Kuisioner Kosa Kata Dasar dan Kata
Budaya Dasar”. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Marsono. 2008. Fonetik. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik
Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Verhaar, J.W.M. 2001. Asas-asas Linguistik
Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Wijana, I Dewa Putu. 2009. Berkenalan dengan
Linguistik. Yogyakarta: Pustaka Araska.

70

Anda mungkin juga menyukai