Anda di halaman 1dari 17

Pengantar Sastra Korea

Pertemuan ke-6

Sastra di Masa Kerajaan Goryeo


Latar Belakang Sejarah
Bersatunya kerajaan Silla, Goguryeo, Baekje
• Memasuki abad ke-7, kerajaan Silla dibantu dengan Dinasti Tang di Tiongkok
berusaha untuk menjatuhkan Goguryeo dan Baekje.
• Silla pada akhirnya berhasil mengalahkan kedua kerajaan tersebut.
• Silla menyatukan wilayah Semenanjung Korea di bawah pemerintahan yang
sama.
• Keadaan damai Silla mulai terusik di abad ke-9 ketika ada kelompok-kelompok
masyarakat di wilayah bekas Goguryeo dan Baekje yang berusaha melawan
raja Silla.
• Kelompok-kelompok ini mendirikan negara sendiri yang mereka sebut sebagai
Hugoguryeo ( 후고구려 ) dan Hubaekje ( 후백제 ).
• Selanjutnya, Hugoguryeo dan Hubaekje berperang hingga akhirnya terbentuk-
lah sebuah negara baru yang disebut Goryeo ( 고려 ).
Berdirinya Kerajaan Goryeo
• Kerajaan Goryeo berkuasa selama hampir 500 tahun (918 – 1392).
• Namun tidak selama itu pula keluarga kerajaan memiliki kendali
penuh di Goryeo.
• Di awal abad ke-12, pergolakan militer terjadi sehingga kepemimpin- an
kerajaan diambil oleh kaum militer.
• Selama 100 tahun Goryeo berada di bawah kepemimpinan militer.
• Memasuki abad ke-13, kekuasaan militer jatuh digantikan dengan
kekuasaan Mongol.
• Selanjutnya, selama 80 tahun Goryeo berada di bawah pemerintahan
Mongol dan terpaksa menjadi vassal state dari Yuan.
Shinjinsadaebu 신진사대부

• Di masa pemerintahan raja Gongmin, Goryeo


terlepas dari Mongol dan merdeka.
• Untuk mengembalikan Goryeo menjadi negara
yang kuat, raja Gongmin melakukan perubahan
bersama dengan kelompok pelajar yang disebut
Shinjinsadaebu ( 신진사대부 ).
• Para pelajar ini merupakan orang-orang yang
lulus ujian nasional ( 과거 ) dan mempelajari
Neo-Konfusianisme.
• Kesusastraan di masa akhir kerajaan Goryeo berkembang dengan adanya kaum Shinjinsadaebu
sehingga menghasilkan beberapa jenis sastra baru seperti Gyeonggichega ( 경기체가 ) dan Sijo
( 시조 ).
Sastra Korea di Masa Kerajaan
Goryeo
Review: Sastra di Masa Kerajaan Silla
Sastra sajak:
• Hyangga ( 향가 ), Hansi ( 한시 ), dan Minyo ( 민요 ).

• Hyangga : puisi di masa kerajaan Silla dengan aturan larik (4, 8, 10 larik).

• Hansi : Hansi menggunakan karakter penulisan dan bahasa Tiongkok yang


berbeda dengan bahasa masyarakat Korea.

• Minyo : Lagu (lirik) yang dinyanyikan oleh masyarakat secara turun-temurun.


Hansi 한시
• Hansi yang sudah ada dari masa kerajaan Silla terus berlanjut hingga
masa kerajaan Goryeo.
• Hansi semakin berkembang di kerajaan Goryeo karena adanya sistem
ujian nasional ( 과거 ) dan usaha kaum aristokrat serta para biksu
Buddha.
• Beberapa Hansi yang terkenal di masa ini adalah [ 송인 ] karya Jeong
Jisang ( 정지상 ) dan [ 부벽루 ] karya Yi Saek.
송인 karya 정지상
송인 karya Jeong Jisang
Terjemahan Bebas:

비 개인 긴 언덕에는 풀빛이 고운데 , Rumput hijau indah di bukit saat hujan,


그대를 남포에서 보내며 슬픈 노래를 Saya berpisah denganmu di pelabuhan
부르네 . Nampo dan menyanyikan lagu sedih.
대동강 물은 언제나 마르려나 , Kapan air di sungai Taedong kering,

이별의 눈물 해마다 푸른 물결에 Setiap tahun air mata perpisahan menam-


bahkan gelombang air pada sungai.
더하는 것을 .
Seosasi 서사시
• Sementara itu, adanya invasi dari Mongol meningkatkan rasa nasionalisme
di dalam masyarakat Goryeo sehingga ada bentuk puisi baru yang berkem-
bang di masa ini yang disebut sebagai Seosasi ( 서사시 ) atau Epik.
• Seosasi adalah sebuah puisi mengenai kisah kepahlawanan.
• Beberapa Seosasi yang terkenal di masa kerajaan Goryeo adalah [ 동명왕
편 ] karya Yi Kyubo ( 이규보 ) dan [ 제왕운기 ] karya Yi Seunghyu ( 이승
휴 ).
• Selain Hansi dan Seosasi, jenis karya sastra puisi yang dihasilkan oleh kaum
Shinjinsadaebu adalah Gyeonggichega ( 경기체가 ) dan Sijo ( 시조 ).
Goryeosokyo 고려속요
• Sastra yang banyak tersebar di kalangan bawah masayarakat Goryeo
adalah jenis sastra yang disebut Goryeosokyo ( 고려속요 ).
• Karya Goryeosokyo yang terkenal ialah [ 처 산 별 곡 ], [ 동 동 ], [
쌍화점 ] dan masih banyak karya lainnya.
• Pada umumnya, Goryeosokyo merupakan lagu yang menceritakan
mengenai perpisahan dengan kekasih, kerinduan, dan hal-hal
romantis lainnya.
• Karya Ssanghwajom menceritakan mengenai kebebasan masyarakat
Goryeo yang sudah sangat berlebihan sehingga dianggap merusak.
Potongan lirik Ssanghwajom
쌍화점에 쌍화 사러 들어갔더니 Saat saya pergi ke toko untuk membeli
회회아비 내 손목을 잡더이다 Ssanghwa (dimsum)
이 말사미 이 곳 밖에 나명들명 Penjual toko orang Mongol ( 회회아비 )
menarik tanganku
조그마한 아이광대 마리라 호리라
Jika orang-orang tahu dan mem-
bicarakan ini ke luar
Anak buruh kecil, jangan kamu
bicarakan hal ini
Prosa di Goryeo
• Cabang prosa di masa kerajaan Goryeo yang paling terkenal adalah
Gajeon ( 가전 ) atau Gajeonche Sosol ( 가전체 소설 – Novel aliran
Gajonche).
• Cabang sastra ini berkembang di kaum elit dan terpelajar.
• Gajeon adalah novel yang biasanya menuliskan cerita fiksi tentang
kehidupan.
• Karya terkenal dari cabang sastra Gajeon ini adalah [ 공방전 ] karya
Im Chun ( 임춘 ) dan [ 국선생전 ] karya Yi Kyu Bo.
Karakteristik Sastra di Goryeo
Karakteristik Sastra di Goryeo
• Kesusastraan di kerajaan Goryeo sebenarnya adalah kelanjutan dari sastra
yang berkembang di Silla.
• Akan tetapi, masyarakat Goryeo mengembangkan lagi karya sastra mereka
sehingga terdapat perbedaan yang spesifik.
• Hal ini dapat terlihat dari karya sastra yang diciptakan oleh kaum terpelajar
Shinjinsadaebu yang banyak menggunakan cabang sastra dari masa Silla,
namun diberikan tambahan ideologi Neo-Konfusianisme.
• Beberapa cabang sastra di masa kerajaan Goryeo yang cukup terkenal
hingga saat ini adalah 한시 , 고려속요 , 경기체가 , 시조 dan 가전체
소설 .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai