Anda di halaman 1dari 5

1.

Landasan Pemikiran

Bencana banjir langganan yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Malaka


selalu memberikan dampak negatif bagi masyarakat pada umumnya dan remaja
pada khususnya sekitar. Dampak negative yang ditimbulkan berupa kehilangan
harta benda, tempat tinggal serta korban jiwa. pada tahun 2021, Kabupaten
Malaka kembali terdampak banjir bandang akibat siklon tropis seroja yang
menyebabkan curah hujan dengan intensitas lebat, gelombang tinggi dan angin
kencang. Menyebabkan sungai benenai meluap pada hari minggu tanggal 4 april 2020
malam dan merendam permukiman warga 3 kecamatan yakni kecamatan malaka
barat, weliman dan malaka tengah dengan jumlah desa sebanyak 23 desa. Sementara
korban jiwa sebanyak 4 orang, selain itu warga pun kehilangan tempat tinggal dan
ternak yang mati terseret banjir bandang. Fasilitas umum seperti jembatan dan jalan
rusak parah. Dan ± 4000 jiwa harus dievakuasi ketempat pengungsian.
Resiko yang ditimbulkan akibat banjir bandang cukup tinggi. Hal tersebut
dikarenakan pemahaman masyarakat dan remaja tentang bencana belum dibekali
dengan baik. Sedangkan kabupaten malaka merupakan daerah yang rawan banjir
serta daerah langganan banjir setiap tahun. Untuk mengurangi resiko yang
ditimbulkan maka, perlu dibentuk remaja tangguh bencana yang siaga dalam
menghadapi bencana banjir.
Sebagai suatu tindak lanjut dalam mengahadapi bencana banjir tersebut,
dibutuhkan kerjasama antara masyarakat dan remaja. Dengan menjadikan remaja
dalam perubahan utama. Remaja akan diberikan pemahaman dasar tentang
bencana banjir, diperkenalkan dengan ancaman diwilayahnya, bagaimana cara
mengurangi ancaman (Hazards), dan kerentanan (Vulnerability) serta meningkatkan
kemampuan (Capacity) remaja dalam mengahadapi ancaman banjir. Dengan
demikian apabila meningkatkan kemampuan remaja maka resiko yang ditimbulkan
akan semakin sedikit.
2. Nama Program
Berdasarkan landasan pemikiran diatas, maka program yang diajukan sebagai
alternatif pemecahan masalah adalah: “Remaja Malaka Tangguh Bencana Banjir”

3. Tujuan Program
Tujuan Pembentukan Remaja Tangguh Bencana adalah untuk
A. Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada remaja tentang ancaman,
kerentanan serta kemampuan menghadapi bencana;
B. Mengorganisasikan remaja siaga bencana;
C. Meningkatkan kemampuan remaja dalam menghadapi bencana banjir

4. Sasaran Program
Sasaran dalam pelaksanaan Program Remaja Tangguh Bencana adalah remaja
di Kecamatan Malaka Barat. sebagai upaya meningkatkan kemampuan remaja dalam
menghadapi risiko bencana banjir. yakni sebanyak 30 orang yang siap menjadi
relawan dalam kegiatan tersebut. peserta harus berdasarkan kegiatan partisipasif dan
sukarela, sehingga dapat terlaksananya tanggungjawab yang diberikan dengan baik.

5. Langkah – langkah pelaksanaan


Pelaksanaan program ini dilakukan menurut tahapan-tahapan sebagai berikut:

A. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, dilaksanakan Koordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Malaka,
Kecamatan Malaka Barat, serta pemerintah desa setempat untuk mendapat
dukungan pelaksanaan Program Pembentukan Remaja Tangguh Bencana Banjir.
Konsultasi dilakukan untuk mendapat masukan dalam rangka menyempurnakan
program sehingga program yang akan dilaksanakan dapat maksimal. Pihak-pihak
yang terlibat berjumlah 30 orang.
B. Sosialisasi Program
Sosialisasi program dilakukan untuk memperkenalkan dan memberikan
pemahaman yang jelas tentang Program Pembentukan Remaja Tangguh Bencana.
Sosialisasi dilakukan kepada remaja yang berada di Kecamatan Malaka Barat.
C. Pembentukan Tim Pelaksana Program
Pembentukan Tim Pelaksana Program dilakukan agar program dapat dikoordinasi
sehingga dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan.
D. Analisis Kelayakan Program
Analisis kelayakan program merupakan alat untuk menguji layak atau tidaknya
suatu program untuk dilaksanakan dalam memecahkan permasalahan. Analaisis
kelayakan program yang digunakan dalam program ini adalah analisis SWOT
(Strengths, Weakness, Opportunitues, Threats) yang dapat jabarkan sebagai
berikut:
1. Kekuatan (Strenghts)
a. Kemauan pemerintahan Desa, Kecamatan Malaka Barat serta BPBD
Kabupaten Malaka untuk meningkatkan kemampuan remajanya dalam
menghadapi bencana banjir.
b. Tingginya motivasi remaja untuk mengikuti pelatihan ini.
c. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, dan organisasi-organisasi lokal
yang ada serta pemerintah setempat
d. Semangat gotong royong dan kekeluargaan yang sangat tinggi pada semua
lapisan masyarakat di wilayah malaka barat
2. Kelemahan (Weakness)
a. Faktor pendidikan sebagian peserta yang rendah akan menjadi kendala bagi
dalam memahami dan menerima materi yang akan disampaikan nantinya.
b. Peran ganda yang dimainkan oleh sebagian peserta dimana mereka harus
bertindak sebagai panitia dan peserta.
3. Peluang (Opportunities)
a. Adanya dukungan finansial dari Pemerintah Desa di Kecamatan Malaka
Barat
b. Adanya dukungan dari Bupati Malaka
c. Adanya dukungan dari BPBD Kabupaten Malaka berupa alat peraga dan
perlengkapan simulasi bencana.
d. Adanya pemateri yang berkompeten di bidang kebencanaan yaitu BPBD
Kabupaten Kabupaten Malaka
4. Ancaman (Threats)
a. Kesibukan pemateri sehingga sulit meluangkan waktu.
b. Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan saat musim hujan sehingga dapat
menghambat kegiatan.
5. Indikator Keberhasilan
Yang menjadi indikator keberhasilan dari pelaksanaan Program Pembentukan
Remaja Tangguh Bencana adalah:
1. Terlaksananya Program Peningkatan kemampuan masyarakat melalui
program Remaja Tangguh Bencana
2. Meningkatnya kemampuan 30 orang peserta dalam melakukan analisis risiko
bencana serta mampu menyusun rencana kesiapsiagaan dalam menghadapi
risiko bencana.
3. Terbentuknya Kelompok Masyarakat Remaja Tangguh Bencana
4. Dianggarkannya dana untuk mengantisipasi bencana banjir di Kecamatan
Malaka Barat.

Anda mungkin juga menyukai