Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI MAKALAH

HAKIKAT EVALUASI PEMBELAJARAN

MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI


DOSEN PENGAMPU : ENNI HALIMATUSSA’DIYAH, M. Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

DINDA SYAFITRI (0310192033)

HABIBAH HANUN SIMANGUNSONG (0310192022)

PRODI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan nikmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Adapun
makalah ini mengenai “Hakikat Evaluasi Pembelajaran”. Kami juga berterima kasih kepada
ibu Enni Halimatussa’diyah M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Biologi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami dalam
menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini kami susun sebagai tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Biologi dan
menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman bagi pembaca. Harapan kami,
semoga setelah penyelesaian penyusunan makalah ini kami semakin memahami tentang
bagaimana penulisan makalah yang baik dan benar.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi penulisan, tata
bahasa, serta penyusunannya. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran agar
di kemudian hari dapat mengurangi kesalahan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Minggu , 18 April 2021


Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................3

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................5

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran..................................................................................5


B. Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran....................................................................7
C. Ciri-Ciri Evaluasi Pembelajaran...................................................................................10
D. Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran...........................................................................12
E. Objek Evaluasi Dalam Pembelajaran............................................................................14
F. Ayat Al-Qur’an Dan Hadist Tentang Evaluasi Pembelajaran.......................................15

BAB III PENUTUP..................................................................................................................17

A. SIMPULAN..................................................................................................................17
B. SARAN.........................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu kompetensi yang harus kita kuasai adalah evaluasi pembelajaran.
Kompetensi ini sejalan dengan tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam pembelajaran,
yaitu mengevaluasi pembelajaran termasuk di dalamnya melaksanakan penilaian proses dan
hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pada semua model kompetensi guru (teacher
competency) selalu menggambarkan dan mensyaratkan adanya kemampuan guru dalam
mengevaluasi pembelajaran, sebab kemampuan melakukan evaluasi pembelajaran merupakan
kemampuan dasar yang mutlak harus dimiliki guru atau calon guru.

Kegiatan evaluasi tidak hanya bermakna terbatas pada pekerjaan menilai program
pembelajaran didalam kelas saja, tetapi istilah ini telah menjadi sebuah istilah umum yang
dipergunakan untuk melakukan penilaian dalam semua aspek bidang kehidupan. Karena
dengan melakukan evaluasi maka kita akan mengetahui keberhasilan suatu kegiatan, dimana
dan bagaimana letak kelemahan, kekurangan dan kegagalannya serta bagaimana cara untuk
mengatasinya, kemudian seberapa besar ruang dan gerak yang dibutuhkan untuk melakukan
perubahan tersebut, semua persoalan tersebut bisa diperjelas dengan melakukan evaluasi.

Pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau


kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui
hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat
menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses
pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan
evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan
evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan.

  Dengan melakukan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat keberhasilan proses


pembelajaran yang dilakukannya, pada tiap kali pertemuan, setiap catur wulan, setiap
semester, setiap bulan, bahkan selama berada pada satuan pendidikan tertentu. Dengan
demikian setiap kali membahas proses pembelajaran, maka berarti kita juga membahas
tentang evaluasi.

3
  Untuk dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar, maka guru
dipersyaratkan mengetahui berbagai dimensi yang terkait dengan evaluasi, terutama berkaitan
dengan hakikat evaluasi di dalam proses pembalajaran

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?
2. Apa saja fungsi dan tujuan evaluasi pembelajaran?
3. Apa saja ciri-ciri evaluasi pembelajaran?
4. Bagaimana proses evaluasi dalam pembelajaran?
5. Dan siapa objek dalam evaluasi pembelajaran?

C. TUJUAN

1. Agar dapat mengetahui apa itu evaluasi pembelajaran


2. Agar dapat mengetahui apa fungsi dan tujuan evaluasi pembelajran
3. Agar dapat mengetahui ciri-ciri evaluasi pembelajaran
4. Agar dapat mengetahui bagaimana proses evaluasi dalam pembelajaran
5. Agar dapat mengetahui objel evaluasi dalam pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVALUASI PEMBELAJARAN

Evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian. Evaluasi
diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang menggunakan
seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan yang telah dirumuskan.1
Beberapa pengertian tentang evaluasi sering dikemukakan oleh beberapa ahli seperti:

Wysong (1974), mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk


menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk
mempertimbangkan suatu keputusan.

Uman, (2007: 91), mengemukakan bahwa proses evaluasi adalah untuk mencoba
menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar
penilaian terhadap tujuan program.

Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to the act or process to
determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu menunjuk
kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menetukan nilai
dari sesuatu.2

Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran evaluasi


adalah suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal telah dimiliki oleh siswa dari
hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. (Hamalik, 2009:56). Sedangkan menurut Norman E.
Grounloud; evaluasi adalah suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan untuk
mengetahui efi sien kegiatan belajar mengajar dan efektifi tas dari pencapaian tujuan instruksi
yang telah ditetapkan. Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan atau
proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang berkenaan dengan pendidikan.
Evaluasi adalah proses pengukuran dan penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah
dicapai seseorang.3

1
I Nyoman Doni Pramana, dkk, Evaluasi Pendidikan, (-:BETA, -). Hlm. 1.
2
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia Bndung, 2014).
Hlm. 3.
3
Nanang Khuzaini dan Nuryadi, Evaluasi Hasil dan Proses Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta:
Leutikaprio, 2016). Hlm. 2.

5
Kata dasar “pembelajaran” adalah belajar. Dalam arti sempit pembelajaran dapat
diartikan sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan
kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena
interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Istilah “pembelajaran” (Instruction)
berbeda dengan istilah “pengajaran” (teaching).4

Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, dan di dalamnya berlangsung
proses komunikasi atau interaksi antara siswa dengan guru serta antar siswa dalam rangka
ada perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Dalam proses pembelajaran baik guru maupun
siswa bersama-sama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran.

Grondlund dan Linn (1990), mendefinisikan evaluasi pembelajran adalah suatu proses
mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk
menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran.5

Evaluasi pembelajaran adalah kegiatan atau proses untuk menentukan sampai sejauh
mana kegiatan pembelajaran telah mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan atau dapat
diartikan pula sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari hal-hal
yang berkaiatan dengan kegiatan pembelajaran, dan yang berakhir dengan pengambilan
keputusan. Dalam evaluai pembelajaran ada evalausi hasil belajar yang didalamnya berusaha
untuk mengukur dan menilai hasil belajar selanjutnya di evaluasi untuk diputuskan apakah
siswa tersebut lulus atau tidak lulus.

Allah menciptakan manusia dimuka bumi ini menjalankan fungsinya sebagai abdun
dan sebagai khalifah, untuk merjalankan fungsi tersebut Allah telah menganugerahi
perangkat berupa daya atau potensi yang lengkap. Dalam menjalankan fungsi tersebut Allah
melakukan pengawasan terhadap apa yang dilakukan oleh manusia dimuka bumi, begitu juga
dalam aktifitasnya Allah juga telah melakukan evaluasi terhadap sebagian hambanya di
dalam dunia, begitu juga dialam akhirat. Untuk mengetahui bagaimana Allah melakukan
evaluasi terhadap hambanya telah diungkapkan dalam al-Quran dalam berbagai bentuk kata.

Dalam Al-Qurân banyak ayat yang berkaitan dengan evaluasi terhadap manusia
dengan berbagai tujuan, ini mengindikasikan bahwa evaluasi yang dilakukan Allah terhadap

4
Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran, (Jawa Timur: UNIPMA PRESS ,2018). Hlm. 1.
5
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia Bndung, 2014).
Hlm. 29.

6
manusia merupakan bagian yang penting untuk dicermati oleh manusia itu sendiri supaya
apapun yang dilakukan manusia pasti Allah akan mengevaluasinya.

Istilah evaluasi sepanjang ditelusuri pada al-Quran terdapat beberapa istilah yang
mengarah pada makna evaluasi, istilah tersebut adalah Al- hisâb, al-balâ, al-hukm, al-qada,
an-nazar, mumtahanah, fatannd dan wazan. Dari penelusuran terhadap istilah yang mengarah
pada makna evaluasi ada empat istilah yang lebih dekat dengan evaluasi yaitu istilah Al-
hisáb, al-balâ, mumtahanah, fatannâ dan wazan.6

B. FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI PEMBELAJARAN

1. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Fungsi Evaluasi Secara Umum:

 Untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik Melalui evaluasi yan dilakukan
terhadap proses pembelajaran yang telah disampaikan di depan kelas.
 Memberikan dorongan belajar bagi peserta didik Bagi peserta didik yang memiliki
prestasi belajar yang baik melalui tes yang dilakukan, dapat memberikan dorongan
yang kuat untuk meningkatkan dan mempertahankan prestasi yang telah dicapainya.
 Sebagai laporan bagi orang tua peserta didik Hasil penilaian kemajuan belajar yang
biasanya berbentuk “Buku Raport” sangat penting bagi orang tua peserta didik,
sebagai bahan informasi mengenai kemajuan belajar yang dicapai anaknya (Sakni,
2006).

Evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses yang memiliki tiga macam fungsi pokok,
yaitu mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan memperbaiki atau
melakukan penyempurnaan kembali (Sudijono, 2011).

Menurut Nofiyanti dkk., fungsi evaluasi terbagi menjadi empat macam yaitu:

 Fungsi penempatan (placement), yaitu evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai


pengukur kecakapan yang disyaratkan di awal suatu program pendidikan.
 Fungsi selektif, yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya untuk memilih (to
select), yaitu memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu; memilih
peserta didik yang dapat naik kelas atau tidak; memilih peserta didik yang seharusnya
mendapat beapeserta didik.
 Fungsi diagnostik, apabila alat atau teknik yang digunakan dalam melakukan kegiatan
evaluasi cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan
mengetahui kelemahan peserta didik, demikian juga sebabsebab kelemahan itu.

6
NurMawati, Evaluasi Pendidikan Islam, (Bandung: Ciptapustaka Media,2016). Hlm. 1.

7
 Fungsi pengukur keberhasilan, yaitu evaluasi yang dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program pendidikan berhasil diterapkan (Nofiyanti, et. al., 2008)

Fungsi Evaluasi Bagi Pendidik:

 Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh
peserta didiknya.
 Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing
peserta didik di tengahtengah kelompoknya.
 Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status
peserta didik.
 Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik
yang memang memerlukannya.
 Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah
ditentukan telah dapat dicapai.

Fungsi Evaluasi Secara Administratif:

 Memberikan laporan
 Memberikan bahan-bahan keterangan data
 Memberikan gambaran.7

2. Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Tujuan Evaluasi Pembelajaran Secara Umum:

Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan
efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri, Untuk menghimpunbahan
keterangan (data) yang dijadikan sebagai bukti mengenai tarap kemajuan anak didik dalam
mengalami proses pendidikan selama jangka waktu tertentu.

Tujuan Evaluasi Pembelajaran Secara Khusus:

Chittenden (1994), mengemukakan (assessment purpose) adalah “keeping track, checking-up,


finding-out, and summing-up”.

 Keeping track, yaitu untuk menelusuri dan melacak proses belajar peserta didik sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru
harus mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai
jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian kemajuan
belajar peserta didik.
 Checking-up, yaitu untuk mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam
proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti
proses pembelajaran. Dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk

7
Joko Widiyanto, Evaluasi Pembelajaran, (Jawa Timur: UNIPMA PRESS ,2018). Hlm. 17-19.

8
mengetahui bagian mana dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian
mana dari materi yang belum dikuasai.
 Finding-out, yaitu untuk mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan kesalahan
atau kelemahan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat dengan
cepat mencari alternatif solusinya.
 Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dapat digunakan guru untuk
menyusun laporan kemajuan belajar ke berbagai pihak yang berkepentingan.8

Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem
pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan atau fungsi penilaian ada
beberapa hal:

 Penilaian berfungsi selektif. Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara
untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Penilaian itu sendiri
mempunyai beberapa tujuan, antar lain :
 Untuk memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu.
 Untuk memilih peserta didik yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
 Untuk memilih peserta didik yang seharusnya mendapat beapeserta didik.
 Untuk memilih peserta didik yang sudah berhak meninggalkan sekolah, dan
sebagainya.

 Penilaian berfungsi diagnotik. Apabila alat yang digunakan dalam penilaian cukup
memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan
peserta didik. Disamping itu diketahui pula sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan
mengadakan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosa kepada peserta didik
tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahui sebab-sebab kelemahan ini, maka
akan lebih mudah dicari untuk cara mengatasinya.

 Penilaian berfungsi sebagai penempatan. Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di
negara Barat, adalah sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara
mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun paket belajar yang
lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah adanya pengakuan yang besar
terhadap kemampuan individual. Setiap peserta didik sejak lahirnya telah membawa
bakat sendiri sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan
pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga,
pendidikan, yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan.
Pendidikan yang bersifat malayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara
kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti dikelompok mana seorang peserta
didik harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok peserta didik yang
mempunyai hasil penilaian sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.

8
Elis Ratnawulan dan Rusdiana, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Pustaka Setia Bndung, 2014).
Hlm. 29.

9
 Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan. Fungsi dari penilaian dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Telah disinggung
pada bagian sebelum ini, keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:
guru, metode/strategi pembelajaran, media pembelajaran, kurikulum, sarana dan sistem
administrasi.9

C. CIRI-CIRI EVALUASI PEMBELAJARAN

Ada lima ciri evaluasi dalam pendidikan sebagaimana diungkapkan Suharsimi


(2002:11), yaitu: Ciri pertama, penilaian dilakukan secara tidak langsung. Sebagai contoh
mengetahui tingkat inteligen seorang anak, akan mengukur kepandaian melalui ukuran
kemampuan menyelesaikan soal-soal. Dengan acuan bahwa tanda-tanda anak yang inteligen
adalah anak yang mempunyai:

 Kemampuan untuk bekerja dengan bilangan.


 Kemampuan untuk menggunakan bahasa yang baik.
 Kemampuan untuk menanggap sesuatu yang baru (cepat mengikuti pembicaraan
orang lain).
 Kemampuan untuk mengingat-ingat.
 Kemampuan untuk memahami hubungan (termasuk menangkap kelucuan).
 Kemampuan untuk berfantasi.10

Ciri kedua dari penilaian pendidikan yaitu penggunaan ukuran kuantitatif. Penilaian
pendidikan bersifat kuantitatif artinya menggunakan simbol bilangan sebagai hasil pertama
pengukuran. Setelah itu lalu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif. Contoh : Dari hasil
pengukuran, Tika mempunyai IQ 125, sedangkan IQ Tini 105. Dengan demikian maka Tika
dapat digolongkan sebagai anak yang pandai, sedangkan Tini anak yang normal.

Ciri ketiga dari penilaian pendidikan, yaitu bahwa penilaian pendidikan


menggunakan, unit-unit untuk satuan-satuan yang tetap karena IQ 105 termasuk anak normal.

Ciri kempat dari penilaian pendidikan adalah bersifat relatif artinya tidak sama atau
tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain. Contoh: hasil ulangan yang diperoleh
Mianti hari Senin adalah 80. Hasil hari Selasa 90. Tetapi hasil ulangan dari Sabtu hanya 50.

9
Asrul Dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media, 2014). Hlm. 13-14.
10
Asrul, Dkk, EVALUASI PEMBELAJARAN, (Bandung : Citapustaka Media) 2014, hal.7

10
Ketidak tetapan hasil penilaian ini disebabkan karena banyak faktor. Mungkin pada hari
Sabtu Mianti sedang risau hatinya menghadapi malam Minggu sore harinya.

Ciri kelima dalam penilaian pendidikan adalah bahwa dalam penilaian pendidikan itu
sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari berbagai
faktor yaitu :

 Terletak pada alat ukurnya.

Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik. Sebagai misal, kita akan
mengukur panjang meja tetapi menggunakan pita ukuran yang terbuat dari bahan
elastis, dan cara mengukurnya ditarik-tarik. Tentu saja pita ukuran itu tidak dapat kita
golongkan sebagai alat ukur yang baik karena gambaran tentang panjangnya meja
tidak dapat diketahui dengan pasti. Tentang bagaimana syarat-syarat alat ukur yang
digunakan dalam pendidikan, akan dibicarakan dibagian lain.

 Terletak pada orang yang melakukan penilaian.

Hal ini dapat berupa:

1. Kesalahan pada waktu melakukan penilaian, Karena faktor subyektif penilai telah
berpengaruh pada hasil pengukuran. Tulisan jelek dan tidak jelas, mau tidak mau
sering mempengaruhisubyektifitas penilai, jika pada waktu mengerjakan koreksi,
penilai itu sendiri sedang risau. Itulah sebabnya pendidik harus sejauh mungkin dari
hal itu.
2. Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai secara “murah” atau “mahal”.
Ada guru yang memberi nilai 2 (dua) untuk peserta didik yang menjawab salah
dengan alasan untuk upah menulis. Tetapi ada yang memberikan (nol) untuk jawaban
yang serupa.
3. Adanya“hallo-effect”,yakni adanya kesan menilai terhadap peserta didik. Kesan-kesan
itu dapat berasal dari guru yang lain maupun dariguru itu sendiri pada kesempatan
memegang mata pelajaran itu.
4. Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu. Seorang peserta didik pada
ulangan pertama mendapat angka 10 sebanyak 12 kali. Untuk ulangan yang ketiga
belas dan seterusnya, guru sudah terpengaruh ingin memberi angka lebih banyak dari
sebenarnya pada waktu ulangan tersebut, ia sedang mengalami nasib sial, yakni salah
mengerjakan.

11
5. Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angkaangka hasil penilaian.

 Terletak pada anak yang dinilai.


1. Siswa adalah manusia yang berperasaan dan bersuasana hati. Suasana hati seseorang
akan berpengaruh terhadap hasil penilain. Misalnya suasana hati yang kalut, sedih
atau tertekan memberikan hasil kurang memuaskan. Sedang suasana hati gembira dan
cerah, akan memberi hasil yang baik.
2. Keadaan fisik ketika peserta didik sedang dinilai. Kepala pusing, perut mulas dan pipi
sedang bengkak karena sakit gigi, tentu saja akanmempengaruhi cara peserta didik
memecahkan persoalan. Pikiran sangat sukar untuk konsentrasi.
3. Nasib peserta didik kadang-kadang mempunyai peranan terhadap hasilpenilaian.
Tanpa adanya sesuatu sebab fisik maupun psikis, adakalanya seperti ada “gangguan”
terhadap kelancaran mengerjakan soal-soal.

 Terletak pada situasi dimana penilaian berlangsung.


1. Suasana yang gaduh, baik di dalam maupun di luar ruangan, akan mengganggu
konsentrasi peserta didik. Demikian pula tingkah laku kawan-kawannya yang sedang
mengerjakan soal, apakah mereka bekerja dengan cukup serius atau nampak seperti
mainmain, akan mempengaruhi diri peserta didik dalam mengerjakan soal.
2. Pengawasan terhadap penilaian, tidak menjadi rahasia lagi bahwa pengawasan yang
terlalu ketat tidak akan disenangi oleh peserta didikyang suka melihat ke kanan dan ke
kiri. Namun adakalanya, ke-adaan sebaliknya, yaitu pengawasan yang longgar justru
membuat kesal bagi peserta didik yang mau disiplin dan percaya diri sendiri.11

D. PROSES EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat untuk proses produksi, dan calon
peserta didik diumpamakan sebagai bahan mentah, maka lulusan dari sekolah itu hampir
sama dengan pruduk hasil olahan yang sudah siap digunakan disebut juga dengan ungkapan
transformasi.

 Input : adalah bahan mentah yang dimasukkan kedalam transformasi. Dalam dunia
sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon peserta didik yang
11
Asrul, Dkk. EVALUASI PEMBELAJARAN. (Bandung : Citapustaka Media). 2014. hal.7-10

12
baru akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki sesuatu tingkat sekolah (institusi)
calon peserta didik itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penelitian itu diketahui
apakah kelak akan mampu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang
akan diberikan kepadanya.
 Ouput: Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam
pembicaraan ini adalah peserta didik lulusan sekolah yang bersangkutan untuk dapat
menentukan apakah peserta didik berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan
penilian.
 Transformasi: adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan
jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itulah yang dimaksud dengan transformasi.
Sekolah itu sendiri terdiri dari beberapa mesin yang menyebabkan berhasil atau
gagalnya sebagai tranformasi. Bahan jadi yang diharapkan dalam hal ini peserta didik
lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa faktor sebagai akibat pekerjaannya unsur-
unsur yang ada.
Unsur-unsur transformasi sekolah tersebut antara lain:
a. Guru dan personal lainya.
b. Metode mengajar dan sistem evaluasi.
c. Sarana penunjang.
d. Sistem administrasi.
 Umpan Balik (feed back) : adalah segala informasi baik yang menyangkut output
maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan sekali untuk memperbaiki input
maupun transformasi. Lulusan yang kurang bermutu atau yang tidak siap pakai yang
belum memenuhi harapan, akan menggugah semua pihak untuk mengambil tindakan
yang berhubungan dengan penyebab kurang bermutunya lulusan. Penyebab-penyebab
tersebut antara lain:
a. Input yang kurang baik kualitasnya.
b. Guru dan personal yang kurang tepat (kualitas).
c. Materi yang tidak atau kurang cocok.
d. Metode mengajar dan system evaluasi yang kurang memadai standarnya.
e. Kurang sarana penunjang.
f. Sistem administrasi yang kurang tepat.

13
Dari itu maka jelas penilaian bahwa di sekolah meliputi banyak segi: calon peserta
didik, guru, metode, lulusan dan proses pendidikan secara menyeluruh turut menentukan
peranan. 12

E. OBJEK EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN

Aspek-aspek yang diperlukan dalam evaluasi terhadap peserta didik meliputi :

a. Aspek-aspek tentang berfikir, termasuk didalamnya: intelegensi, ingatan, cara


menginterupsi data, prinsif-prinsif pengerjaan pemikiran logis.
b. Perasaan sosial; termasuk di dalamnya: cara bergaul, cara pemecahan nilai-nilai
sosial, cara menghadapi dan cara berpartisipasi dalam kenyataan sosial.
c. Keyakinan sosial dan kewarganegaraan menyangkut pandangan hidupnya terhadap
masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi.
d. Apresiasi seni dan budaya.
e. Minat, bakat dan hobby.
f. Perkembangan sosial dan personal.

Pendapat lain melihat ruang lingkup objek evaluasi itu dari segi lain, yaitu dari segi
pencapaian tujuan belajar murid dari berbagai matapelajaran di sekolah. Dari pandangan
tersebut dirumuskan beberapa aspek kepribadian yang perlu diperhatikan di dalam penilaian
sebagai berikut :

1. Kesehatan dan perkembangan fisik.


2. Perkembangan emosional dan sosial.
3. Tingkah laku etis, standar personal, dan nilai-nilai sosial.
4. Kemampuan atau kecakapan untuk menjalankan kepemimpinan untuk memilih
pemimpin secara bijaksana untuk bekerja dalam kelompok dan masyarakat.
5. Menjadi warga negara yang berguna di rumah, sekolah dan masyarakat sekarang dan
masa mendatang.
6. Perkembangan estetika, baik sebagai penikmat maupun pencipta dalam seni sastra,
drama, radio dan televisi, kerajinan tangan, home decoration, dan sebagainya.
7. Kompotensi dalam komunikasi dengan orang-orang lain melalui berbicara,
mendengarkan, membaca dan menulis.
12
Asrul, Dkk. EVALUASI PEMBELAJARAN. (Bandung : Citapustaka Media). 2014. hal.5-7

14
8. Kecakapan dalam berhitung, mengukur, menaksir, dan berfikir kuantitatif.13

F. AYAT AL-QUR’AN DAN HADIST TENTANG EVALUASI PEMBELAJARAN

Untuk mengukur daya kognisi, firman Allah surah al Baqarah ayat 31 :

َ ‫ضهُ ْم َعلَى ْال َماَل ئِ َك ِة فَقَا َل أَ ْنبِئُونِي بِأ َ ْس َما ِء هَؤُاَل ِء إِ ْن ُك ْنتُ ْم‬
َ‫صا ِدقِين‬ َ ‫َو َعلَّ َم آ َد َم اأْل َ ْس َما َء ُكلَّهَا ثُ َّم َع َر‬

Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya,


kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”

Mengutip perkataan sahabat yaitu Umar bin Khatab r.a yaitu :

•‫حا ِسبُوا• أَ ْنفُ َس ُك ْم قَب َْل أَ ْن تُ َحا َسبُوا َو ِزنُوا• أَ ْنفُ َس ُك ْم قَب َْل أَ ْن تُوزَ نُوا‬: ْ ‫ أَنَّهُ قَا َل فِي ُخ‬،‫ب‬
َ ‫طبَتِ ِه‬ ِ ‫ع َْن ُع َم َر ب ِْن ْالخَطَّا‬.

Artinya: Dari Uamar bin Khatab berkata pada saat khutbahnya: “ Hitunglah (evaluasilah) diri
kalian sebelum nanti dihitung (dievaluasi) dan timbanglah diri kalian sebelum nanti
ditimbang”

Dalam sebuah hadis juga menjelaskan tentang menghitung diri, hadisnya tersebut
yang berbunyi :

ِ ‫ان نَ ْف َسهُ َو َع ِم َل لِ َما بَ ْع َد ْال َم ْو‬


“‫ت‬ َ ‫ال َكيِّسُ َم ْن َد‬.

َ ‫ب نَ ْف َسهُ فِي ال ُّد ْنيَا قَب َْل أَ ْن ي َُحا َس‬


‫ب يَ ْو َم القِيَا َمة‬ َ ‫ان نَ ْف َسهُ يَقُو ُل َحا َس‬
َ ‫َو َم ْعنَى قَ ْولِ ِه َم ْن َد‬
Artinya: “Kecerdasan yang kurang pada dirinya dan beramal baginya sesudah kematian”.
(H.R. At-Tirmizdi).

Maksud kalimat man dana nafsahu adalah hendaklah ia menghitung (mengevaluasi)


dirinya di dunia sebelum dihitung (dievaluasi) nanti dihari kiamat (akhirat).

13
Asrul, Dkk. EVALUASI PEMBELAJARAN. (Bandung : Citapustaka Media). 2014. hal.16

15
QS. Al-Baqarah Ayat 202

‫ب‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ص ۡيبٌ ِّم َّما َك َسب ُۡوا ‌ؕ َو ُ َس ِر ۡي ُع ۡال ِح َسا‬ َ •ِ‫ولٓ ِٕٕٮ‬
ِ َ‫ك لَهُمۡ ن‬ ٰ
Artinya: “Mereka itulah orang-orang yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka
usahakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya”.

Menurut Al-Maraghi maksud ayat tersebut adalah: mereka adalah orang-orang yang
menghendakI kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Allah menganugerahi mereka apa yang
mereka minta melalui usaha mereka. Sebab mereka meminta kebahagiaan dunia dan meniti
sebab musabbab sebagaimana mereka menghendaki kebahagiaan akhirat, mereka sungguh-
sungguh berusaha untuk mendapatkannya. Oleh karena itulah mereka memperoleh dari hasIl
usahanya kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Allah menepati pahala setiap orang berusaha
setelah ia menyelesaikan pekerjaannnaya, sebab memang demikianlah sunnatullah pada
makhlukNya. Yaitu pemberian upah atau pahala sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
tanpa memperlambat waktu pemberian. Kelak di akhirat semua orang akan melihat
perhitungan amal masing masing dan hal ini dapat Allah selesaikan dalam waktu yang
singkat saja. Ada yang meriwayatkan bahwa Allah swt menghitung semua amal perbuatan
manusia seluruhnya hanya dalam tempo setengah hari dunia dan ada yang meriwayatkan pula
bahwa hal itu diselesaikan Allah swt hanya dalam waktu sekejap.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

16
Kegiatan pembelajaran yang memuat tindak interaksi, antara pembelajaran dan
pebelajar berorientasi pada sasaran belajar, berakhir dengan evaluasi. Kegiatan evaluasi
terdiri dari kegiatan evaluasi hasil belajar dan kegiatan evaluasi proses pembelajaran, yang
bertujuan antaralain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa.

Evaluasi adalah alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan apakah proses
dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan. Evaluasi dilaksanakan
berdasarkan asas-asas kuantitas dan kualitas, berkesinambungan, bersifat keseluruhan,
objektif, kooperatif, dan konstruktif. Dalam pendidikan Islam, tujuan evaluasi ditekankan
pada penguasaan sikap, keterampilan dan pengetahuan-pemahaman yang berorientasi pada
pencapaian al-insan al-kamil. Penekanan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta
didik yang meliputi; sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan pribadinya dengan
Tuhannya; sikap dan pengalaman terhadap arti hubungan dirinya dengan masyarakat dan
alam sekitarnya; sikap dan pandangannya terhadap dirinya sendiri selaku hamba Allah SWT
dan anggota masyarakat serta khlaifah-Nya.

Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalm-dalamnya, yang


bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab-akibat dan hasil belajar siswa
yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. Dalam rangka
mengembangkan sistem instruksional, evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai
seberapa jauh program telah berjalan seperti yang telah direncanakan.

Evaluasi pembelajaran menurut psikologis mengandung fungsi yang cukup signifikan,


baik bagi siswa, guru dan orang tua siswa. Bagi siswa, penilaian guru merupakan alat bantu
mengatasi kekurangmampuan atau ketidakmampuannya dalam menilai kemampuan dan
kemajuan dirinya sendiri. Dengan mengetahui taraf kemampuan dan kemajuan dirinya
sendiri, siswa memiliki kesadarannya yang lugas mengenai eksistensi dirinya, dan juga
metacognitive, pengetahuan yang benar mengenai batas kemampuan akalnya sendiri.

B. SARAN

Didalam dunia pendidikan evaluasi sangat penting sebab dari itu kita akan
mengetahui sudah sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai seorang siswa. Untuk kita

17
para calon guru hendaknya menguasai pemahaman tentang evaluasi adalah hal yang sangat
tepat sebab evaluasi didalam pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting.

DAFTAR PUSTAKA

18
Asrul, Dkk. 2014 EVALUASI PEMBELAJARAN. Bandung : Citapustaka Media.

NurMawati. 2016. Evaluasi Pendidikan Islam. Bandung: Ciptapustaka Media.

Pramana, Doni, dkk, Evaluasi Pendidikan, -:BETA.

Ratna Wulan. Elis dan Rusdiana. A, 2014. EVALUASI PEBELAJARAN Dengan Pendekatan
Kurikulum 2013. Bandung : Pustaka Setia.

Widayanto, Joko. 2018. EVALUASI PEMBELAJARAN (sesuai dengan kurikulum 2013). Jawa Timur:
UNIPMA PRESS.

19

Anda mungkin juga menyukai