9.
10. STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL:
Prinsip dasar pengorganisasian adalah kinerja harus meningkat Ketika
tugas dibagi dan orang-orang diijinkan menjadi ahli dalam pekerjaan
tertentu.
Alternatif struktur organisasi tradisional:
STRUKTUR FUNGSIONAL : Kelompok bersama-sama orang yang memiliki
keahlian yang sama mengerjakan pekerjaan yang sama
STRUKTUR DIVISI Kelompok bersama-sama orang yang bekerja pada produk
yang sama, tempat yang sama, pelanggan yang sama, atau proses yang sama.
STRUKTUR MATRIX Menggabungkan antara struktur fungsional dan divisi.
16.DESAIN ORGANISASI
Proses memilih dan menerapkan struktur untuk mencapai visi misi organisasi
Desain terbaik : Keberhasilan yang dicapai antara struktur dan kontingensi
situasional(tugas,teknologi,manusia,lingkungan)
Birokrasi klasikMenekankan pada otoritas resmi,perintah,keadilan,efisiensi
AdaptifMudah menyesuaikan diri dengan keadaan
Desain Mekanistik Desain yang terpusat, banyak aturan dan prosedur,
memotong divisi kerja, rentang kendali yang sempit
Desain Organik Desain yang desentralisasi dengan aturan dan prosedur lebih
sedikit, divisi terbuka untuk tenaga kerja, koordinasi perorangan
Tren Desain organisasi Pertumbuhan teknologi baru dan media sosial mendorong
tren ini dengan meningkatkan ketersediaan informasi dan kemudahan komunikasi
dalam organisasi.
Tren terkini desain organisasi:
1. Tingkat Manajemen lebih sedikit
a) Rantai Komando : Menguhubungkan semua orang dengan tingkat otoriras
yang lebih tinggi
b) Rentang Kendali : Jumlah bawahan yang langsung lapor ke manager
c) Struktur tinggi : Memiliki rentang kendali sempit dan banyak tingkar herarkis
d) Struktur datar : memiliki rentang kendali yang luas dan sedikit tingkat
hierarkis.
2. Lebih Mendelegasikan dan memberdayakan Manager lebih mendelegasikan
dan menemukan cara untuk memberdayakan karyawan disemua tingkatan
3. Desentralisiasi dan Sentralisiasi
Sentralisasi: memusatkan seluruh wewenang kepada manajer
Desentralisasi : Pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan kepada
manager
4. Mengurangi penggunaan staf
KELEMAHAN SENTRALISASI:
Kekuasaan terpusat rentan disalahgunakan
Tidak memberi kesempatan kepada manajer tingkat bawah untuk mengembangkan
keterampilan manajerial
Tingkat motivasi rendah di antara tenaga kerja karena organisasi terpusat ketika
menghadapi masalah
Keberhasilan organisasi tergantung pada kompetensi eksekutif puncak yang mungkin
beresiko.
KELEMAHAN DESENTRALISASI
Meningkatkan biaya administrasi
Menyebabkan masalah koordinasi karena tiap divisi punya otonomi yang cukup
besar
Kurangnya keseragaman dan prosedur yang tidak konsisten karena setiap
departemen mungkin memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan prosedur
sendiri.
CHAPTER 13 (HUMAN RESOURCES MANAGEMENT)
7. Diskriminasi : seseorang ditolak melakukan pekerjaan karena tidak sesuai dengan suatu
pekerjaan (ras,cacat,agama,kehamilan,dll)
8. Masalah hukum yang berhubungan dengan MSDM:
- Pelecehan seksual
- Gaji yang sama
- Karyawan kontrak : dipekerjakan kalo pas dibutuhkan doang sehingga gamemiliki
uang pension, tunjangan Kesehatan
- Privasi ditempat kerja
9. PROSES MANAJEMEN SDM
1) Menarik (attracting): Tenaga kerja berkualitas, perencanaan sdm, rekrutmen
karyawan, seleksi karyawan
2) Mengembangkan(developing) : Pelatihan dan pengembangan, orientasi karyawan,
manajemen kinerja
3) Mempertahankan (maintaining) : keseimbangan kehidupan kerja, kompensasi dan
tunjangan, mempertahankan dan mengganti, hubungan pekerja dan manajemen.
4)
7. KEPEMIMPINAN KOTIGENSI
a. Model Kotigensi FIELDLER
Kepemimpinan yang baik bergantung pada kecocokan antara gaya
kepemimpinan dengan tuntutan situasional, kepemimpinan ini bagian dari
pribadi seseorang dan sulit untuk berubah
b. Model kepemimpinan Situasional HERSEY-BLANCHARD
Pemimpin yang sukses akan menyesuaikan gaya mereka tapi mereka
melakukannya dengan bijak dalam mengerjakan tugas dari pengikutnya
4 gaya kepemimpinannya:
1. Delegating : Mengijinkan kelompok tersebut mengambil tanggung jawab
dalan keputusan
2. Participating : Menekankan pada berbagai gagasan
3. Selling: Menjelaskan keputusan yang diambil atas dukungan/dorongan
4. Telling : Memberikan instruksi tugas secara spesifik
c. Path-goal Leadership Teori(bertentangan dengan si fieldler)
(oleh: Robert House)
Mencocokan antara gaya kepemimpinan dan situasi
Percaya BAHWA pemimpin dapat menggunakan semua gaya kepemimpinan dan
dapat berubah.
1. Kepemimpinan berdasarkan perintah : Membiarkan pengikut tau apa aja
yang diharapkan, apa yang harus dilakukan dan bagaimana, mengklarifikasi
peran pemimpin dalam kelompok.
2. Kepemimpinan yang suportif : Melakukan sesuatu untuk membuat pekerjaan
lebih menyenangkan, bersikap ramah, menunjukan kepedulian thd karyawan.
3. Kepemimpinan yg berorientasi prestasi : Menetapkan tujuan yang
menantang, menekankan pada perbaikan terus-menerus dalam kinerja,
menampilkan kepercayaan diri dalam memenuhi standar yang tinggi
4. Kepemimpinan partisipatif : Melibatkan anggota tim dalam pengambilan
keputusan
d. TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN DAN ANGGOTA
In-group members : menikmati hubungan pertukaran bernilai tinggi yang
istimewa dengan para memimpin dan sering dapet penghargaan, hak istimewa,
akses informasi khusus.
Out-group members : Memiliki hubungan pertukaran yang rendah yang
mungkin sering diabaikan, terpinggirkan, bisa bikin frustasi soalnya jarang banget
dapet penghargaan dan juga jarang dikasih info khusus.
1. Komunikasi : Pengiriman atau penerimaan pesan antara 2 orang atau lebih (ada
sender dan receiver)
2. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF : Makna yang diharapkan sepenuhnya dapat dipahami
si receiver
3. KOMUNIKASI YANG EFISIEN : Terjadi pada biaya minimum dalam hal sumber daya
yang dikeluarkan
4. Trade off : Situasi dimana seseorang harus buat keputusan terhadap dua hal atau
lebih dengan mengorbankan salah satu tapi untuk memperoleh aspek lain dengan
kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil
5. KOMUNIKASI PERSUASI : Menyajikan pesan yang membuat orang lain mendukung
dan mempercayai, mencoba meyakinkan atau mempengaruhi kepercayaan orang
lain
6. NOISE : Segala sesuatu yang mengganggu efektivitas komunikasi
Sumber umum dari noise:
1. Penyaringan informasi Distorsi(pemutarbalikan suatu fakta) yang disengaja
untuk membuat lebih menguntungkan kepada penerima. Contoh: Bawahan
menyembunyikan berita jelek dari manager atau membuat berita yang lebih
enak didenger untuk menyembunyikan yang sebenarnya.
2. Memilih saluran yang jelek pilihlah saluran yang baik
a) Pesan tertulis : untuk pesan yang sederhana, memerlukan penyebaran yang
luas dengan cepat, menyambaikan kebijakan formal
b) Perkataan(spoken) : untuk pesan yang kompleks yang butuh feedback,
berusaha menciptakan dukungan
3. Tulisan atau ekspresi lisan buruk Komunikasi akan efektif bila sender
menyampaikan pesan yang mudah dipahami kepada receiver. Maka itu kata-
katanya harus baik dan benar, dan pake kata2 yang mudah dimengerti.
4. Gangguan fisik GANGGUAN YANG DAPAT MENGGANGGU KOMUNIKASI:
gangguan telepon, kedatangan pengunjung
5. Gagal untuk mengenali Bahasa non verbal
Akan sulit apabila budaya yang satu tidak paham Bahasa budaya yang lain. Pasti akan
terjadi kesalahan. contohL: Berjabat tangan di amerika dipandang agresif kalo di
jepang karena dijepang hanya membungkukan badan.
Etnosentrisme: mengangap budaya seseorang lebih unggul daripada yang lain
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK MENINGKATKAN
KOLABORASI(KERJASAMA) DALAM BERKOMUNIKASI:
1. Transparansi dan keterbukaan melibatkan berbagi informasi yang jujur dan
lengkap tentang suatu hal
2. Penggunaan media elektronik bisa mempercepat pesan yang akan
disampaikan tetapi bisa menyebabkan distorsi atau pesan tidak sesuai dgn yang
dimaksud
3. Mendengarkan dengan aktif dengarkan isi pesan, perhatikan perasaan,
menanggapi perasaan, memperhatikan semua isyarat, paraphrase(menyatakan
arti sama dengan kata lain) dan menyatakan kembali
4. Feedback yang konstruktif kasih tanggapan ke orang lain gimana perasaan kita
tentang apa yang mereka lakukan atau katakan
5. Desain ruangan
MENGELOLA KONFLIK
Konflik : perselisihan atau masalah emosioal yang berhubungan dengan
Masalah sesungguhnya : konflik timbul karena tujuan dan tugas, alokasi gaji,
kebijakan dan prosedur
Masalah emosional : konflik timbul dari perasaan marah, ketidakpercayaan, tidak
suka, rasa takut, dan kebencian, masalah kepribadian.
DAMPAK KONFLIK
1. Konflik fungsional : Bersifat konstruktif dan membantu kinerja tugas
2. Konflik disfungsional : merusak dan merugikan kinerja tugas
PENYEBAB KONFLIK
1. Ambiguitas tugas
2. Kelangkaan/kekurangan sumber daya
3. Saling ketergantungan tugas
4. Tujuan bersaing
5. Diferensiasi/perbedaan structural
6. Konflik yang belum terselesaikan
RESOLUSI KONFLIK
Menghapus atau membuang alasan emosional dalam sebuah konflik
Seharusnya menghilangkan penyebab konflik dan memutus potensi konflik yang
akan terjadi di masa depan jangan sampai terulang Kembali.
GAYA MENGELOLA KONFLIK
1. Menghindar : Berpura-pura bahwa konflik gaada. Berarti tidak tegas,
mengecilkan perbedaan pendapat, atau netral.
2. Akomodasi : Meminimalkan perbedaan dan menyoroti kesamaan untuk
mengurangi konflik. Kooperatif tapi gategas, membiarkan keinginan terhadap
aturan lain dan mengabaikan perbedaan untuk MENJAGA KEHARMONISAN.
3. Bersaing : Kompetisi menggunakan skill, kekuatan, dominasi menang dalam
konflik. Tidak kooperatif tapi tegas, bekerja melawan pihak lain, terlibat
dalam kompetisi menang-kalah.
4. Kompromi : Terjadi ketika masing2 pihak yang konflik memberikan sesuatu
yang berharga kepada yang lain. Cukup kooperatif dan tegas, tawar-menawar
agar solusi bisa diterima dimana masing2 pihak ada untung sama ruginya.
5. Kolaborasi : Melibatkan bekerja melalui perbedaan konflik yang ada dan
memecahkan masalah sehingga semua orang menang. Kooperatif dan tegas,
berusaha sepenuhnya untuk memenuhi keprihatinan semua orang dengan
bekerja melalui perbedaan, menemukan dan memecahkan masalah sehingga
semua orang untung.
MENGELOLA NEGOSIASI
1. Negosiasi: pengambilan keputusan dimana para peserta punya pilihan yang berbeda
2. Tujuan penting yang harus dipertimbangkan dalam negosiasi:
a) Tujuan substansi : Berkaitan dengan hasil negosiasi dan berkenaan dengan
masalah isi
b) Tujuan hubungan : Berkaitan dengan proses negosiasi yang berkenaan pada cara
orang bekerja sama ketika negosiasi dan bagaimana mereka dapat bekerja sama
lagi di masa depan.
3. 3 KRITERIA NEGOSIASI YANG EFEKTIF:
1) Kualitas : Kesepakatan harus memuaskan semua pihak
2) Biaya : Menggunakan minimal sumber daya dan waktu
3) Kerukunan : Negosiasi dengan meningkatkan hubungan baik bukan
memperburuk
4. MENGHASILKAN PERJANJIAN
1) Negosiasi distributif : masing2 pihak membuat klaim untuk hasil yang lebih
disukai
2) Negosiasi berprinsip : Tujuannya untuk mencapai kesepakatan akhir berdasarkan
manfaat bagi masing2 pihak, melibatkan kesediaan masing2 pihak untuk
mengajukan pertanyaan yang wajar, berbagi informasi, mempercayai.
5. Kelemahan Tim:
-Rentan timbul konflik antar anggota
- Perbedaan gaya dan kebiasaan saat bekerja
- Ketidakjelasan tugas-tugas
- Timbul penumpang bebas atau ada salah satu anggota yang terima beres
14. Proses Team cara anggota tim bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas
15. Dalam proses team perlu memperhatikan:
a) Norma
b) Kekompakan
c) Peran Pemimpin
d) Komunikasi
e) Konflik
f) Pengambilan Keputusan
16. Peran Pemimpin
a) Pemimpin Tim Kepala yang diangkat dari sebuah tim atau unit kerja
b) Anggota Tim Bagian berkontribusi membantu tim proyek
c) Fasilitator Jaringan Pemimpin rekan dan jaringan penghubung untuk gugus
tugas khusus
d) Pelatih atau ahli pembangun penasihat tim dengan cara-cara untuk
meningkatkan proses dan kinerja
17. Pengambilan Keputusan di dalam tim Proses memilih alternatif yang mungkin
atau pilihan logis dari Tindakan yang akan dilakukan
Tim dapat mengambil keputusan dengan cara:
1) Ketiadaan respon
2) Keputusan atasan
3) Keputusan minioritas
4) Keputusan mayoritas
5) Mufakat
6) Suara bulat
18. GROUPTHINK Proses pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang
kohesif dimana anggota2 berusaha mempertahankan consensus kelompok sehingga
kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi
19. Teknik untuk meningkatkan kreativitas dalam pengambilan keputusan di dalam
tim:
- Curah Pendapat : Teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian
penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara
spontan dari anggota kelompok
- Teknik kelompok nominal : Struktur interaksi antara anggota tim yang
mendiskusikan masalah dan ide-ide