Anda di halaman 1dari 23

CHAPTER 11 (FUNDAMENTAL ORGANISASI)

1. Pengorganisasian adalah pengaturan orang dan sumber daya untuk


bekerja ke arah mencapai tujuan.
2. Tujuannya yaitu menciptakan pembagian kerja dan kemudian
mengoordinasikan hasil untuk mencapai tujuan bersama
3. Pembagian Kerja (Spesialisasi) adalah cara kerja organisasi dibagi
menjadi pekerjaan yang berbeda yang dilakukan oleh orang yang
berbeda
4. TUJUAN PEMBAGIAN KERJA :
-Mempermudah pengerjaan tugas
-Pembagian kerja jelas
-Mempermudah pimpinan untuk mengontrol
5. Struktur Organisasi menggambarkan susunan posisi pekerjaan dalam
sebuah organisasi
6. Struktur Org. SERING DIGAMBARKAN DALAM BAGAN.
Bagan organisasi adalah diagram yang menunjukan posisi, hubungan
pelaporan, dan jalur komunikasi dlm organisasi
7. FAKTOR UTAMA YANG MENENTUKAN PERANCANGAN STRUKTUR
ORGANISASI:
-Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
-Teknologi yang digunakan
-Jumlah anggota yang terlibat organisasi
-Ukuran organisasi besar atau kecil
8. BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
-STRUKTUR FORMAL : Struktur resmi organisasi
-STRUKTUR INFORMAL : Seperangkat hubungan tidak resmi antara
anggota organisasi

9.
10. STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL:
 Prinsip dasar pengorganisasian adalah kinerja harus meningkat Ketika
tugas dibagi dan orang-orang diijinkan menjadi ahli dalam pekerjaan
tertentu.
 Alternatif struktur organisasi tradisional:
STRUKTUR FUNGSIONAL  : Kelompok bersama-sama orang yang memiliki
keahlian yang sama mengerjakan pekerjaan yang sama
STRUKTUR DIVISI  Kelompok bersama-sama orang yang bekerja pada produk
yang sama, tempat yang sama, pelanggan yang sama, atau proses yang sama.
STRUKTUR MATRIX Menggabungkan antara struktur fungsional dan divisi.

11.KELEBIHAN STRUKTUR FUNGSIONAL


-Penggunaan sumber daya efisien
-Tugas sesuai keahlian
-Teknis pemecahan masalah berkualitas tinggi
-Jalur karis jelas
12.KELEBIHAN STRUKTUR DIVISI:
-Lebih fleksibilitas dlm merespon perubahan lingkungan
-Keahlian fokus pada pelanggan, produk & wilayah tertentu
-Peningkatan koordinasi lintas fungsional departemen
13. KELEBIHAN STRUKTUR MATRIX:
- Kinerja kerja lebih baik dan efisien
- Tujuan proyek jelas
- Lebih fleksibel dlm menangani perbedaan kebutuhan konsumen
- Mengurangi ego fungsional

13. KELEMAHAN STRUKTUR FUNGSIONAL:


- - Kesulitan dalam penentuan tanggung jawab untuk hal seperti
pembatasan biaya, produk atau jasa yg berkualitas, inovasi.
- Kurang komunikasi, koordinasi, dan pemecahan masalah lintas fungsi

14.KELEMAHAN STRUKTUR DIVISI:


-Peningkatan biaya
- Muncul persaingan tidak sehat
15. KELEMAHAN STRUKTUR MATRIX:
- Ada dua bos rentan terjadi perebutan kekuasaan
- Sistem dua bos bisa buat frustasi karena menciptakan kebingungan
- Pertemuan tim matrix menyita banyak waktu

15.STRUKTUR ORGANISASI HORIZONTAL  Memanfaatkan kekuatan tim


dan teknologi informasi untuk memperbaiki komunikasi, kolaborasi, dan
fleksibilitas

1. Struktur Tim menggunakan tim lintas fungsional permanen dan


sementara untuk memperbaiki hubungan lateral (hub. Sebelah)
 Cross Functional Team : menyatukan anggota dari departemen
fungsional berbeda
 Project team : diselenggarakan untuk suatu projek tertentu.

2. Struktur Jaringan Menggunakan teknologi informasi untuk


menghubungkan jaringan dari pemasok luar & kontraktor layanan.
 Strategic Alliance : perjanjian Bersama dgn organisasi lain untuk
mengejar kepentingan Bersama
KEUNTUNGANNYA :
o Membantu organisasi tetap kompetitif biaya dgn mengurangi overhead
dan meningkatkan efisiensi operasional
o Inti operasinya Mengkoordinasikan seluruh system hubungan
o Konsep jaringan membuat organisasi menerapkan strategi outsorcing.
KELEMAHANNYA :
o Semakin rumit mengontrol jaringan kontrak’
o Jika salah satu bagian rusak maka akan berdampak keseluruh sitem
o Mengalami kurangnya loyalitas antara kontraktor

3. Struktur Tanpa batas Organisasi tanpa berbatas yang menghilangkan


batas2 internal antara sub-sistem dan batas2 eksternal
4. Organisasi Virtual

16.DESAIN ORGANISASI
 Proses memilih dan menerapkan struktur untuk mencapai visi misi organisasi
 Desain terbaik : Keberhasilan yang dicapai antara struktur dan kontingensi
situasional(tugas,teknologi,manusia,lingkungan)
 Birokrasi klasikMenekankan pada otoritas resmi,perintah,keadilan,efisiensi
 AdaptifMudah menyesuaikan diri dengan keadaan
 Desain Mekanistik  Desain yang terpusat, banyak aturan dan prosedur,
memotong divisi kerja, rentang kendali yang sempit
 Desain Organik  Desain yang desentralisasi dengan aturan dan prosedur lebih
sedikit, divisi terbuka untuk tenaga kerja, koordinasi perorangan
 Tren Desain organisasi Pertumbuhan teknologi baru dan media sosial mendorong
tren ini dengan meningkatkan ketersediaan informasi dan kemudahan komunikasi
dalam organisasi.
 Tren terkini desain organisasi:
1. Tingkat Manajemen lebih sedikit
a) Rantai Komando : Menguhubungkan semua orang dengan tingkat otoriras
yang lebih tinggi
b) Rentang Kendali : Jumlah bawahan yang langsung lapor ke manager
c) Struktur tinggi : Memiliki rentang kendali sempit dan banyak tingkar herarkis
d) Struktur datar : memiliki rentang kendali yang luas dan sedikit tingkat
hierarkis.
2. Lebih Mendelegasikan dan memberdayakan  Manager lebih mendelegasikan
dan menemukan cara untuk memberdayakan karyawan disemua tingkatan
3. Desentralisiasi dan Sentralisiasi 
Sentralisasi: memusatkan seluruh wewenang kepada manajer
Desentralisasi : Pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan kepada
manager
4. Mengurangi penggunaan staf

17. KEUNTUNGAN SENTRALISASI:


 Pemanfaatan bakat efektif dari manajemen puncak
 Mengurangi masalah koordinasi sebagai pemersatu semua operasi
 Ada keseragaman kebijakan dan rencana seluruh organisasi
 Sumberdaya dan informasi harus bergerak cepat
 Duplikasi fungsi dan fasilitas diminimalkan yang mengurangi biaya

KELEMAHAN SENTRALISASI:
 Kekuasaan terpusat rentan disalahgunakan
 Tidak memberi kesempatan kepada manajer tingkat bawah untuk mengembangkan
keterampilan manajerial
 Tingkat motivasi rendah di antara tenaga kerja karena organisasi terpusat ketika
menghadapi masalah
 Keberhasilan organisasi tergantung pada kompetensi eksekutif puncak yang mungkin
beresiko.

18. KEUNTUNGAN DESENTRALISASI


 Mengurangi beban kerja di puncak
 Pengambilan keputusan lebih cepat
 Memfasilitasi pertumbuhan dan diversifikasi karena setiap divisi produk diberikan
otonomi yang cukup untuk inovasi dan kreativitas
 Memberi kesempatan kepada bawahan untuk melakukan penilaian mereka sendiri
 Meningkatkan kepuasan kerja dan semangat dari manajer tingkat yang lebih rendah
dengan memuaskan kebutuhan mereka untuk berpartisipasi.

KELEMAHAN DESENTRALISASI
 Meningkatkan biaya administrasi
 Menyebabkan masalah koordinasi karena tiap divisi punya otonomi yang cukup
besar
 Kurangnya keseragaman dan prosedur yang tidak konsisten karena setiap
departemen mungkin memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan prosedur
sendiri.
CHAPTER 13 (HUMAN RESOURCES MANAGEMENT)

1. Manajemen SDM  proses mendapatkan, mempertahankan, mengembangkan tenaga


kerja berbakat.
2. Spesialis HRM : tunjangan, perekrutan, pelatihan, kompensasi, hubungan karyawan.
3. Kuncinya: HARUS SESUAI Harus selalu memastikan kesesuaian antara karyawan dan
pekerjaan spesifik yang harus dicapai. Harus ada kecocokan antara pengetahuan,
pengalaman, karakteristik setiap individu dengan pekerjaan mereka.
4. STRATEGI MANAJEMEN SDM Memobilisasi modal manusia untuk
mengimplementasikan strategi organisasi.
 Modal Manusia (Human Capital)  Pengetahuan, skill, ide, semangat, komitmen
5. Manager atau pengusaha tidak boleh semena2 karena ada hukum dan peraturan yang
mengatur praktik ketenagakerjaan yang berhubungan dengan kesempatan kerja yang
sama, hukum terhadap diskriminasi ketenagajerjaan, masalah hukum yang
berhubungan dengan Manajemen SDM.
6. KESEMPATAN KERJA YANG SAMA  Keputusan ketenagakerjaan dibuat tanpa
memperhatikan ras, warna kulit, asal negara, agama, jenis kelamin, usia.
 Tindakan Afirmatif/yang dibenarkan : Usaha untuk memberi pilihan dalam
pekerjaan kepada perempuan atau kaum minioritas.
 Kualifikasi pekerjaan Bonafide : Kriteria pekerjaan pantas atau cakap untuk
melakukan pekerjaan.
 UU RI NO 13 TAHUN 2003 : Tentang ketenagakerjaan.
 Perpem RI No. 78 Th 2015 : Tentang pengupahan.

7. Diskriminasi : seseorang ditolak melakukan pekerjaan karena tidak sesuai dengan suatu
pekerjaan (ras,cacat,agama,kehamilan,dll)
8. Masalah hukum yang berhubungan dengan MSDM:
- Pelecehan seksual
- Gaji yang sama
- Karyawan kontrak : dipekerjakan kalo pas dibutuhkan doang sehingga gamemiliki
uang pension, tunjangan Kesehatan
- Privasi ditempat kerja
9. PROSES MANAJEMEN SDM
1) Menarik (attracting): Tenaga kerja berkualitas, perencanaan sdm, rekrutmen
karyawan, seleksi karyawan
2) Mengembangkan(developing) : Pelatihan dan pengembangan, orientasi karyawan,
manajemen kinerja
3) Mempertahankan (maintaining) : keseimbangan kehidupan kerja, kompensasi dan
tunjangan, mempertahankan dan mengganti, hubungan pekerja dan manajemen.
4)

10. Menarik/mendapatkan (attracting) : Organisasi harus tahu persis apa yang


dicari, harus paham jelas tentang pekerjaan yang harus dilakukan dan bakat yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu.
Perencanaan Sumber Daya Manusia :
- Analisis Pekerjaan : Mempelajari secara tepa tapa yang harus dilakukan dalam
pekerjaan dan mengapa
- Uraikan Tugas : Menggambarkan tugas dan tanggung jawab secara spesifik
- Spesifikasi pekerjaan : seperti daftar pendidikan, pengalaman sebelumnya,
keterampilan, dll.
Teknik seleksi:
- Wawancara/interview
 Wawancara tidak terstruktur  wawancara tanpa daftar pertanyaan
 Wawancara perilaku  menanyakan pelamar tentang perilaku mereka dimasa lalu
 Wawancara situasi  menanyai pelamar kerja tentang bagaimana rekasi mereka
dalam situasi tertentu
- Tes Ketenagakerjaan
 Metode biodata : mengumpulkan informasi biografi
 Pusat penilaian : memeriksa bagaimana calon pekerja menangani simulasi situasi
kerja
 Sampling pekerjaan : pelamar dievaluasi saat melakukan tugas kerja sesungguhnya

11. MENGEMBANGKAN (DEVELOPING) tenaga kerja berkualitas


 Membimbing karyawan baru ke arah yang benar
a) Orientasi karyawan  memperkenalkan tentang budaya dan lingkungan kerja pada
karyawan untuk membiasakan karyawan baru dengan pekerjaan mereka
b) Pelatihan atau training  Shifting, coaching, mentoring
c) Manajemen kinerja
CHAPTER 14 (ESSENTIALS OF LEADERSHIP)
1. Pemimpin yg punya integritas 
dibawah garis integritas: Berarti pemimpin yang suka bohong, suka nyalahin orang
lain atas kesalahan pribadi, sombong, egois.
Diatas garis integritas : Pemimpin yang jujur, rendah hati, konsisten.
2. Leadership/kepemimpinan : Kemampuan untuk mempengaruhi orang agar bisa
mencapai tujuan organisasi.
3. Ciri pemimpin :
- Memerlukan kekuasaan(power) : untuk memerintah atau mempengaruhi orang
lain untuk melakukan tujuan awal.
- Punya visi : memiliki kemampuan mengubah visi menjadi prestasi atau
pencapaian tujuan. Kepemimpinan visioner  pemimpin yang membawa
situasi menjadi jelas dan meyakinkan tentang masa depan dan paham akan
Tindakan apa yang diperlukan.
- Memiliki pengikut
- Sebagai pelayan Berpusat pada orang lain dan tidak egois
-
4. SIFAT KEPEMIMPINAN
a) Dorongan / drive : memiliki energi tinggi, inisiatif, ulet
b) Percaya diri
c) Kreativitas : kreatif dan orisinil dalam berpikir
d) Kemampuan kognitif : cerdas untuk mengintegrasikan dan menafsirkan informasi
e) Pengetahuan yang relevan terhadap pekerjaan : mengetahui pekerjaan mereka
dan dasar2 teknisnya.
f) Motivasi : memiliki dorongan yang timbul pada dirinya untuk melakukan tujuan
tertentu
g) Fleksibilitas : Sukses beradaptasi dengan kebutuhan pengikut atau situasi
h) Kejujuran dan integritas : dapat dipercaya, jujur dapat diandalkan.
5. PERILAKU KEPEMIMPINAN:
a) Memiliki perhatian tinggi terhadap rencana tugas, memberikan tanggung jawab
tugas, menetapkan standar kerja yang jelas, memantau hasil kinerja
b) Memiliki perhatian terhadap orang lain dengan bertindak penuh kehangatan dan
dukungan terhadap pengikutnya, menghargai perasaan orang lain, dan peka
terhadap kebutuhan pengikutnya.

6. Gaya kepemimpinan KLASIK


 Pola perilaku yang berulang yang ditunjukan pimpinan
 Jenis gaya kepemimpinan klasik:
a. Kepemimpinan Otoraktis  pemimpin cenderung memusatkan kekuasaan
pada dirinya sendiri, membuat keputusan secara sepihak, tidak mendorong
diskusi.
b. Demokratis atau pemimpin yang partisipatif Pemimpin memberikan
wewenang secara luas kepada bawahan. Ia mendorong partisipasi dalam
pengambilan keputusan, membantu orang lain mengembangkan
keterampilan.
c. Delegasi SEPENUHNYA menyerahkan kepada karyawan untuk mengambil
keputusan, ia menunjukan sedikit perhatian untuk tugas, “lakukan yang
terbaik yang dapat anda lakukan dan jangan ganggu saya!”
d. Hubungan Manusia memberikan tekanan pada orang melebihi tugas dan
membangun hubungan dengan yang lain.

7. KEPEMIMPINAN KOTIGENSI
a. Model Kotigensi FIELDLER
 Kepemimpinan yang baik bergantung pada kecocokan antara gaya
kepemimpinan dengan tuntutan situasional, kepemimpinan ini bagian dari
pribadi seseorang dan sulit untuk berubah
b. Model kepemimpinan Situasional HERSEY-BLANCHARD
 Pemimpin yang sukses akan menyesuaikan gaya mereka tapi mereka
melakukannya dengan bijak dalam mengerjakan tugas dari pengikutnya
 4 gaya kepemimpinannya:
1. Delegating : Mengijinkan kelompok tersebut mengambil tanggung jawab
dalan keputusan
2. Participating : Menekankan pada berbagai gagasan
3. Selling: Menjelaskan keputusan yang diambil atas dukungan/dorongan
4. Telling : Memberikan instruksi tugas secara spesifik
c. Path-goal Leadership Teori(bertentangan dengan si fieldler)
 (oleh: Robert House)
 Mencocokan antara gaya kepemimpinan dan situasi
 Percaya BAHWA pemimpin dapat menggunakan semua gaya kepemimpinan dan
dapat berubah.
 1. Kepemimpinan berdasarkan perintah : Membiarkan pengikut tau apa aja
yang diharapkan, apa yang harus dilakukan dan bagaimana, mengklarifikasi
peran pemimpin dalam kelompok.
 2. Kepemimpinan yang suportif : Melakukan sesuatu untuk membuat pekerjaan
lebih menyenangkan, bersikap ramah, menunjukan kepedulian thd karyawan.
 3. Kepemimpinan yg berorientasi prestasi : Menetapkan tujuan yang
menantang, menekankan pada perbaikan terus-menerus dalam kinerja,
menampilkan kepercayaan diri dalam memenuhi standar yang tinggi
 4. Kepemimpinan partisipatif : Melibatkan anggota tim dalam pengambilan
keputusan
d. TEORI PERTUKARAN PEMIMPIN DAN ANGGOTA
 In-group members : menikmati hubungan pertukaran bernilai tinggi yang
istimewa dengan para memimpin dan sering dapet penghargaan, hak istimewa,
akses informasi khusus.
 Out-group members : Memiliki hubungan pertukaran yang rendah yang
mungkin sering diabaikan, terpinggirkan, bisa bikin frustasi soalnya jarang banget
dapet penghargaan dan juga jarang dikasih info khusus.

e. MODEL PARTISIPASI PEMIMPIN


 (oleh: Victor Vroom, Philip Yetton, Arthur Jago)
 Vroom menghubungkan kesuksesan kepemimpinan dengan metode
pengambilan keputusan alternatif  menunjukan pemimpin paling efektif saat
mereka membuat keputusan dengan cara yg paling sesuai dengan masalah.
 Alternatif pengambilan keputusan:
1. Keputusan otoritas : Dibuat oleh pemimpin lalu dikomunikasikan ke
kelompok
2. Keputusan konsultatif: Pemimpin buat keputusan setelah ngumpulin
saran/informasi dari orang lain
3. Keputusan kelompok : dibuat oleh kelompok tapi dengan dukungan
pemimpin juga

f. MENGEMBANGKAN KEPEMIMPINAN PRIBADI


 Paling baik dipandang sebagai tujuan yang bermanfaat dari mengetahui konsep
dan model, namun juga butuh pembelajaran terus menerus dari satu
pengalaman ke pengalaman yang lain.
a) Kepemimpinan Karismatik dan Transformasi
Karismatik : Pemimpin punya kelebihan sehingga pegikutnya kagum dan
bersedia melakukan yang dikehendaki pemimpinnya.
Transformasional : Pemimpin menginspirasi pengikut dengan mendukung
visi dan misi organisasi sehingga pengikutnya semangat dalam mencapai
tujuan organisasi sehingga mereka berusaha dapat prestasi dan kinerja yang
luar biasa.
b) Kecerdasan Emosional dan Kepemimpinan (karya: DANIEL GOLEMAN)
Makin tinggi pangkat orang sebagai star maka semakin banyak kemampuan
kecerdasan emosional. Kemampuan untuk memahami emosi diri sendiri dan
orang lain.
c) Gender dan Kepemimpinan
 Laki-laki dan perempuan kadang dianggap menggunakan gaya yang agak beda.
 Tapi laki-laki dan perempuan boleh menjadi pemimpin
d) Kepemimpinan Moral Kepemimpinan dengan standar etika yang jelas
yaitu baik dan benar. Pemimpin harus berintegritas berarti ia harus jujur,
kredibel, konsisten
e) Kepemimpinan “Old-Fashioned” Drucker
 Pemimpin yang baik harus menetapkan tujuan, prioritas, standar
 Kepemimpinan harus diterima sebagai tanggung jawab dan bukan pangkat
 Ciri-cirinya :
1. Menetapkan visi yang jelas
2. Menerima kepemimpinan sebagai tanggung jawab bukan pangkat
3. Memilih bekerja dengan orang2 berbakat
4. Jangan menyalahkan orang lain ketika ada yang salah
5. Jaga integritas dan mendapat kepercayaan dari orang lain
6. Jangan hanya pintar, tapi harus konsisten

POIN PENTING TENTANG KEPEMIMPINAN:


1. Kepemimpinan bukan sekedar control tapi harus memotivasi orang lain untuk
berkomitmen mencapai tujuan perusahaan
2. Memimpin dengan contoh menunjukkan kebiasaan baik agar dicontoh bawahan
yang baik juga.
3. Integritas Pemimpin harus melaksanakan tanggung jawab dan punya standar etika
yang tinggi. Tanpa integritas, karyawan akan hilang kepercayaan
4. Pro-kegiatan Menyeimbangkan prioritas tiap hari dengan memikirkan masa depan
5. Inovasi  pemimpin harus mencari cara agar melakukan yang lebih baik lagi dan
menambah nilai pada setiap kesempatan
6. Tanggung jawab Pribadi  Bertanggung jawab atas kegiatan mereka dan jangan
pernah menyalahkan orang lain dan menggunakan kesalahaan itu untuk belajar dan
tumbuh.
7. Bagasi/ ruang emosional  Mengelola beban emosional mereka dan beban
emosional karyawan mereka.

5 Cara Pemimpin buat keputusan:


1. Memutuskan sendiri : Keputusan otoritas dimana manajer memutuskan gimana
caranya untuk memecahkan masalah
2. Konsultasikan secara individual: Manager buat keputusan setelah konsultasi
individu ke anggota kelompok( minta saran dari anggota kelompok satu-persatun
untuk mendapat saran)
3. Konsultasikan dengan kelompok:
4. Memfasilitasi kelompok : Manager diskusi dengan kelompok tentang berbagai
masalah lalu memfasilitasi diskusi untuk buat keputusan
5. Delegasi ke grup: Manager mengadakan rapat dengan kelompok dan mendelegasikn
wewenang untuk menentukan masalah dan buat keputusan.
PERTEMUAN: 13 (CHAPTER 18 – COMMUNICATION, CONFLICT AND
NEGOTIATION)

1. Komunikasi : Pengiriman atau penerimaan pesan antara 2 orang atau lebih (ada
sender dan receiver)
2. KOMUNIKASI YANG EFEKTIF : Makna yang diharapkan sepenuhnya dapat dipahami
si receiver
3. KOMUNIKASI YANG EFISIEN : Terjadi pada biaya minimum dalam hal sumber daya
yang dikeluarkan
4. Trade off : Situasi dimana seseorang harus buat keputusan terhadap dua hal atau
lebih dengan mengorbankan salah satu tapi untuk memperoleh aspek lain dengan
kualitas yang berbeda sebagai pilihan yang diambil
5. KOMUNIKASI PERSUASI : Menyajikan pesan yang membuat orang lain mendukung
dan mempercayai, mencoba meyakinkan atau mempengaruhi kepercayaan orang
lain
6. NOISE : Segala sesuatu yang mengganggu efektivitas komunikasi
Sumber umum dari noise:
1. Penyaringan informasi  Distorsi(pemutarbalikan suatu fakta) yang disengaja
untuk membuat lebih menguntungkan kepada penerima. Contoh: Bawahan
menyembunyikan berita jelek dari manager atau membuat berita yang lebih
enak didenger untuk menyembunyikan yang sebenarnya.
2. Memilih saluran yang jelek pilihlah saluran yang baik
a) Pesan tertulis : untuk pesan yang sederhana, memerlukan penyebaran yang
luas dengan cepat, menyambaikan kebijakan formal
b) Perkataan(spoken) : untuk pesan yang kompleks yang butuh feedback,
berusaha menciptakan dukungan
3. Tulisan atau ekspresi lisan buruk  Komunikasi akan efektif bila sender
menyampaikan pesan yang mudah dipahami kepada receiver. Maka itu kata-
katanya harus baik dan benar, dan pake kata2 yang mudah dimengerti.
4. Gangguan fisik  GANGGUAN YANG DAPAT MENGGANGGU KOMUNIKASI:
gangguan telepon, kedatangan pengunjung
5. Gagal untuk mengenali Bahasa non verbal

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

 Akan sulit apabila budaya yang satu tidak paham Bahasa budaya yang lain. Pasti akan
terjadi kesalahan. contohL: Berjabat tangan di amerika dipandang agresif kalo di
jepang karena dijepang hanya membungkukan badan.
 Etnosentrisme: mengangap budaya seseorang lebih unggul daripada yang lain
 HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK MENINGKATKAN
KOLABORASI(KERJASAMA) DALAM BERKOMUNIKASI:
1. Transparansi dan keterbukaan melibatkan berbagi informasi yang jujur dan
lengkap tentang suatu hal
2. Penggunaan media elektronik bisa mempercepat pesan yang akan
disampaikan tetapi bisa menyebabkan distorsi atau pesan tidak sesuai dgn yang
dimaksud
3. Mendengarkan dengan aktif dengarkan isi pesan, perhatikan perasaan,
menanggapi perasaan, memperhatikan semua isyarat, paraphrase(menyatakan
arti sama dengan kata lain) dan menyatakan kembali
4. Feedback yang konstruktif kasih tanggapan ke orang lain gimana perasaan kita
tentang apa yang mereka lakukan atau katakan
5. Desain ruangan

MENGELOLA KONFLIK
 Konflik : perselisihan atau masalah emosioal yang berhubungan dengan
Masalah sesungguhnya : konflik timbul karena tujuan dan tugas, alokasi gaji,
kebijakan dan prosedur
Masalah emosional : konflik timbul dari perasaan marah, ketidakpercayaan, tidak
suka, rasa takut, dan kebencian, masalah kepribadian.

DAMPAK KONFLIK
1. Konflik fungsional : Bersifat konstruktif dan membantu kinerja tugas
2. Konflik disfungsional : merusak dan merugikan kinerja tugas

PENYEBAB KONFLIK
1. Ambiguitas tugas
2. Kelangkaan/kekurangan sumber daya
3. Saling ketergantungan tugas
4. Tujuan bersaing
5. Diferensiasi/perbedaan structural
6. Konflik yang belum terselesaikan

RESOLUSI KONFLIK
 Menghapus atau membuang alasan emosional dalam sebuah konflik
 Seharusnya menghilangkan penyebab konflik dan memutus potensi konflik yang
akan terjadi di masa depan jangan sampai terulang Kembali.
GAYA MENGELOLA KONFLIK
1. Menghindar : Berpura-pura bahwa konflik gaada. Berarti tidak tegas,
mengecilkan perbedaan pendapat, atau netral.
2. Akomodasi : Meminimalkan perbedaan dan menyoroti kesamaan untuk
mengurangi konflik. Kooperatif tapi gategas, membiarkan keinginan terhadap
aturan lain dan mengabaikan perbedaan untuk MENJAGA KEHARMONISAN.
3. Bersaing : Kompetisi menggunakan skill, kekuatan, dominasi menang dalam
konflik. Tidak kooperatif tapi tegas, bekerja melawan pihak lain, terlibat
dalam kompetisi menang-kalah.
4. Kompromi : Terjadi ketika masing2 pihak yang konflik memberikan sesuatu
yang berharga kepada yang lain. Cukup kooperatif dan tegas, tawar-menawar
agar solusi bisa diterima dimana masing2 pihak ada untung sama ruginya.
5. Kolaborasi : Melibatkan bekerja melalui perbedaan konflik yang ada dan
memecahkan masalah sehingga semua orang menang. Kooperatif dan tegas,
berusaha sepenuhnya untuk memenuhi keprihatinan semua orang dengan
bekerja melalui perbedaan, menemukan dan memecahkan masalah sehingga
semua orang untung.

*Lose-lose : Tidak ada yang mencapai keinginan sebenarnya


*Win-Lose: Salah satu pihak menang, satunya lagi kalah
*Win-win : Sama-sama untung.

PENDEKATAN STRUKTURAL DALAM MANAGEMENT KONFLIK


1. Memperbanyak sumber daya untuk semua orang  meski mahal tapi ini
cara yang paling terbaik untuk mengatasi konflik agar tidak berebutan.
2. Memusatkan perhatian kepada tujuan yang lebih tinggi  perlu
memusatkan perhatian pada satu hasil yang sama2 diinginkan. Contoh:
Presentasi di sekolah, inget tujuannya untuk dapat nilai A dari guru.
3. Mengganti orang  Ganti orang dengan cara memindahkan atau
mengganti untuk menghilangkan konflik.
4. Mengubah Lingkungan Fisik  Perlu mengatur ulang fasilitas, ruang
kerja, alur kerja untuk memisahkan pihak2 yang bertentangan secara fisik
dan pokoknya cari cara supaya mereka yang konflik ga berhubungan satu
sama lain.
5. Menggunakan Perangkat yang terintegrasi  Pendekatan ini termasuk
menugaskan orang untuk menjadi penghubung resmi, membentuk satuan
tugas khusus.
6. Mengubah sistem penghargaan  Contoh: mengubah jadwal
pembayaran bonus atau nilai proyek mahasiswa menjadi nilai kelompok
agar masing2 individu tidak bersaing satu sama lain yang memicu konflik.
7. Mengadakan pelatihan interpersonal memberikan pelatihan
keterampilan interpersonal yang baik sehingga siap untuk bekerja yang
efektif dalam situasi rawan konflik

MENGELOLA NEGOSIASI
1. Negosiasi: pengambilan keputusan dimana para peserta punya pilihan yang berbeda
2. Tujuan penting yang harus dipertimbangkan dalam negosiasi:
a) Tujuan substansi : Berkaitan dengan hasil negosiasi dan berkenaan dengan
masalah isi
b) Tujuan hubungan : Berkaitan dengan proses negosiasi yang berkenaan pada cara
orang bekerja sama ketika negosiasi dan bagaimana mereka dapat bekerja sama
lagi di masa depan.
3. 3 KRITERIA NEGOSIASI YANG EFEKTIF:
1) Kualitas : Kesepakatan harus memuaskan semua pihak
2) Biaya : Menggunakan minimal sumber daya dan waktu
3) Kerukunan : Negosiasi dengan meningkatkan hubungan baik bukan
memperburuk
4. MENGHASILKAN PERJANJIAN
1) Negosiasi distributif : masing2 pihak membuat klaim untuk hasil yang lebih
disukai
2) Negosiasi berprinsip : Tujuannya untuk mencapai kesepakatan akhir berdasarkan
manfaat bagi masing2 pihak, melibatkan kesediaan masing2 pihak untuk
mengajukan pertanyaan yang wajar, berbagi informasi, mempercayai.

5. 4 ATURAN UNTUK MENDAPAT KESEPAKATAN (menurut ROGER FISHER DAN


WILLIAM URY)
1) Pisahkan orang dari masalah
2) Fokus pada kepentingan
3) Hasilkan banyak alternatif sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan
4) Bersikeras bahwa hasil didasarkan pada standar objektif.
ZONA TAWAR  Ruang antara titik keberatan minimal satu pihak dan titik
keberatan maksimum pihak lain.

KESALAHAN DALAM NEGOSIASI


PIHAK KETIGA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH:
1. Mediasi : Pihak yang netral mencoba membantu pihak yang berkonflik agar
masalah dapat selesai
2. Arbitrase : Pihak ketiga yang netral mengeluarkan keputusan yang mengikat untuk
menyelesaikan sengketa
3. Ombudsperson : Pihak ketiga yang netral ditunjuk untuk mendengarkan keluhan
dan perselisihan untuk menyelesaikan sengketa.

CHAPTER 17 (TEAM AND


TEAMWORK)
1. Kinerja Tim : Tidak dapat diwujudkan kecuali anggota memberikan kontribusi yang
positif terhadap tim dengan cara membantu supaya tim sukses dalam melaksanakan
tugas.
2. Team  Kumpulan orang yang secara teratur berinteraksi untuk mencapai tujuan
bersama
3. Kerja Tim  proses seseorang yang aktif bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama
4. Manfaat Tim:
- Meningkatkan kinerja melalui sinergi
- Meningkatkan motivasi anggota
- Lebih banyak sumber daya dalam pemecahan masalah
- Meningkatkan kualitas untuk mengambil keputusan

5. Kelemahan Tim:
-Rentan timbul konflik antar anggota
- Perbedaan gaya dan kebiasaan saat bekerja
- Ketidakjelasan tugas-tugas
- Timbul penumpang bebas atau ada salah satu anggota yang terima beres

6. Keterampilan/skills yang harus dimiliki team:


- Mendorong dan memotivasi orang lain
- Menerima saran atau pendapat dari anggota lain
- Memenuhi komitmen
- Menghindari kata2 yang mengganggu
- Menyelesaikan konflik ketika ada masalah
- Mengajak orang lain untuk bekerja sama
- Membangun kemufakatan
7. Karakteristik Tim yang berkinerja tinggi
- Tujuannya jelas dan berkembang
- Berorientasi pada hasil
- Anggotanya mau bekerja keras
- Menghasilkan keunggulan atau mutu dengan standar yang tinggi
- Ada dukungan dan pengakuan dari luar
- Kepemimpinan yang kuat dan punya prinsip
8. Organisasi sebagai Jaringan Tim
Kelompok Formal  Tim resmi yang diakui dan didukung organisasi
Kelompok Informal  Tidak resmi dan muncul dari hubungan dan kepentingan
bersama diantara anggota.

9. Tren Penggunaan Tim


1. Comittees, Project Teams, and Task Forces: Komite ditunjuk untuk mengerjakan
suatu tugas khusus secara berkelanjutan. Kalo project teams dibentuk ketika ada
tujuan tertentu dan dibubarkan ketika tugasnya selesai.
2. Cross-Functional teams: Beroperasi dengan anggota yang berasal dari unit
fungsional yang berbeda dari sebuah organisasi
3. Self Managing Teams: Team yang mengelola diri sendiri memiliki wewenang
untuk membuat keputusan tentang bagaimana mereka berbagi dan
menyelesaikan pekerjaan mereka
4. Virtual Teams: Menyelesaikan masalah atau berdiskusi menggunakan interaksi
yang berbasis computer
5. Team Building: Rangkaian kegiatan yg direncanakan untuk menganalisis tim dan
melakukan perubahan kearah yang lebih baik lagi

10. Tim yang efektik terjadi apabila:


1) Kinerja tugas  Team diharapkan mengubah input sumber daya(seperti ide-ide,
bahan, informasi) untuk menjadi output(seperti laporan, keputusan, layanan,
komoditas)
2) Kepuasan Anggota  Anggota harus mendapatkan rasa bangga/senang dari
prestasi kinerja tim
3) Kelangsungan Hidup masa depan  Team harus memiliki struktur dan iklim kerja
sosial yang membuat anggotanya bersedia dan mampu bekerja sama dengan
baik di masa depan.
11. Persamaan tim yang efektivitas  Team effectiveness = Quality of inputs + (Process
Gains – Process losses)
12. Masukan Tim (Input):
1) Karakteristik keanggotaan : kemampuan, nilai-nilai, kepribadian, perbedaan
2) Sumber Daya dan pengaturan: Sumber daya, Teknologi, Struktur, Penghargaan,
Informasi
3) Sifat Tugas : Kejelasan, kompleksitas
4) Ukuran Tim : Jumlah anggota, jumlah ganjil-genap
13. Tahapan perkembangan team
 Dinamika kelompok : aspek proses dari tiap kelompok termasuk bagaimana anggota
mengembangkan norma dan kekompakan, berbagi peran, membuat keputusan,
menangani konflik.
 Tahapan perkembangan team:
1) Pembentukan : Masuknya anggota individu ke dalam tim dan di tahap ini anggota
saling berkenalan, membangun hubungan, belajar bagaimana orang lain
memandangnya
2) Badai : Periode emosionalitas tinggi dan bisa menjadi tahap paling sulit untuk
berhasil melewatinya.  tahap zona kritis dimana kalo berhasil melewatinya
maka akan menciptakan keuntungan jangka Panjang (tim yang kompak) kalo
gagal akan menyebabkan kerugian, masalah, perpecahan
3) Normal : Anggota tim mulai bekerja sama dengan baik satu sama lain
4) Menyelenggarakan : Tim tambah teratur, dewasa, berfungsi baik. Tahap integrasi
total dimana anggota tim dapat menciptakan kreativitas terhadap tugas yang
kompleks
5) Beristirahat : Anggota tim bersiap untuk mencapai hasil akhir dan pembubaran
dimana merupakan saat ketika penting untuk mengakui semua orang atas
kontribusinya, memuji dan merayakan kesuksesan team.

14. Proses Team  cara anggota tim bekerja sama untuk menyelesaikan tugas-tugas
15. Dalam proses team perlu memperhatikan:
a) Norma
b) Kekompakan
c) Peran Pemimpin
d) Komunikasi
e) Konflik
f) Pengambilan Keputusan
16. Peran Pemimpin
a) Pemimpin Tim  Kepala yang diangkat dari sebuah tim atau unit kerja
b) Anggota Tim  Bagian berkontribusi membantu tim proyek
c) Fasilitator Jaringan  Pemimpin rekan dan jaringan penghubung untuk gugus
tugas khusus
d) Pelatih atau ahli pembangun  penasihat tim dengan cara-cara untuk
meningkatkan proses dan kinerja
17. Pengambilan Keputusan di dalam tim  Proses memilih alternatif yang mungkin
atau pilihan logis dari Tindakan yang akan dilakukan
 Tim dapat mengambil keputusan dengan cara:
1) Ketiadaan respon
2) Keputusan atasan
3) Keputusan minioritas
4) Keputusan mayoritas
5) Mufakat
6) Suara bulat

18. GROUPTHINK  Proses pengambilan keputusan yang terjadi pada kelompok yang
kohesif dimana anggota2 berusaha mempertahankan consensus kelompok sehingga
kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi
19. Teknik untuk meningkatkan kreativitas dalam pengambilan keputusan di dalam
tim:
- Curah Pendapat : Teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian
penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara
spontan dari anggota kelompok
- Teknik kelompok nominal : Struktur interaksi antara anggota tim yang
mendiskusikan masalah dan ide-ide

Anda mungkin juga menyukai