Anda di halaman 1dari 99

PENGENDALIAN SUMUR

MINYAK 
Oleh : M. Husni Banser

YOGYAKART
YOGYAKARTA,
A, ! SEPTEMBER "#$

Legal Affairs
PENGENDALIAN SUMUR 

#. De%i
De%ini
nisi
si

. Tu&u
&uan
an

'. Man%
Man%aa
aa((

Legal Affairs
PENGENDALIAN SUMUR 

#. De%i
De%ini
nisi
si

. Tu&u
&uan
an

'. Man%
Man%aa
aa((

Legal Affairs
DE)INISI PENGENDALIAN SUMUR 

Pengendalian sumur adalah suatu sistem


untuk menghadapi efek bahaya yang disebabkan
oleh kegagalan operasi yang terjadi pada formasi
sumur seperti dalam pengeboran/pencarian gas
alam dan atau minyak mentah.
Kegagalan pengendalian sumur dapat menimbulkan :
Kick = keluarnya fluida formasi masuk ke lobang sumur.
Blowout = Semburan liar yaitu keluarnya fluida formasi
sampai menyembur kepermukaan dan tdk dapat di
kontrol.
Legal Affairs
TU*UAN PENGENDALIAN SUMUR 
Secara teknis pengendalian sumur bertujuan untuk mencegah
formasi sumur agar tidak terjadi kick dan masuknya fluida ke dalam
lubang sumur selama pengeboran. apabila fluida formasi masuk ke
dalam lubang sumur hal ini akan menimbulkan terjadinya Kick.
Pengendalian sumur juga di dalamnya meliputi monitoring
sebuah sumur dari tanda!tanda akan terjadinya kegagalan dalam
 pengeboran juga untuk mematikan sumur dari semburan liar "blow out#.
Kegagalan sistem pengendalian sumur akan mengakibatkan kerusakan
 peralatan kecelakaan kerja atau korban jiwa dan timbulnya kebakaran.

Legal Affairs
MAN)AAT PENGENDALIAN SUMUR 

Pengendalian sumur adalah satu aspek yang sangat


 penting pada operasi pengeboran minyak. $pabila kita salah
dalam menanganinya maka akan timbul kick dan akhirnya
terjadi blow out dengan kerugian besar diantaranya:
%.&oney : Kehilangan sejumlah minyak/gas yang tersembur
keluar 
'. &aterial: Kerusakan peralatan kerusakan lingkungan.
(. &an : Korban jiwa " luka parah/ kematian #.
Lan&u(an..
Prosedur pengendalian sumur harus
ditempatkan prioritas utama pada saat dimulainya
kondisi yang tidak normal dalam operasi pengeboran.
)dealnya ketika rig baru ditempatkan semua crew
sudah memiliki keterampilan serta pelatihan yang
mumpuni untuk menangani permasalahan yang akan
timbul pada saat pengeboran dilaksanakan.

Legal Affairs
KONSEP DASAR
DASAR DAN TERMINOLOGI
*ekanan adalah perihal yang sangat penting yang
 perlu diperhatikan pada industri minyak dan gas. *ekanan
dapat didefinisikan sebagai daya/kekuatan yang timbul per
unit area. Satuan internasionalnya adalah newton per
s+uare meter "pascals#. ,engan kata lain satuan bar juga
digunakan dalam pengukuran tekanan. % bar =
%--kilopascals. Pada umumnya tekanan diukur dalam
standar .S. petroleum industry yakni pounds force per
s+uare inch "Psi#. %--- + Psi = 0123 pascals.

Legal Affairs
TEKANAN HIDROSTATIS

*ekanan hidrostatis "4SP# adalah tekanan yang


diakibatkan berat kolom fluida di atasnya. *ekanan ini
dihasilkan dari daya gra5itasi sebuah kolom. Satuan dari
tekanan hidrostatis adalah Psi.
*ekanan 4idrostatis = 4eight "m# 6 ,ensity "kg/m7# 6 8ra5ity
"m/s9#

Semua fluida dalam lubang sumur menghasilkan tekanan


hidrostatis. ,alam satuan S tekanan hidrostatis dapat
dinyatakan sebagai berikut:
4SP = --' 6  MW 6 TVD
&; = "&ud ;eight or density/ppg#
*<, = "true 5ertical depth/feet# Legal Affairs
Lan&u(an+

--' adalah faktor kon5ersi Psi ke satuan 4SP


% ppg = %%10'2'3( kg/m7
% ft = -(-20 metres = %' inch

% psi = --01233'1 bar 


% bar = %-⁵pascals.

Legal Affairs
TEKANAN GRADIENT

*ekanan gradient adalah tekanan persatuan kedalaman atau


 perubahan besar nya tekanan persatuan kedalaman tekanan ini sering
digunakan dalam pengendalian sumur. *ekanan yang digunakan untuk
fluida dinyatakan dalam tekanan gradient. Satuannya adalah
 pascals/meter.
Pressure gradient "psi/ft# = 4SP/*<, = --' 6 &; "ppg#

Besarnya tekanan gradient untuk:


!air tawar "fresh water# = -2(( psi/ft
!air garam "brine water# = -2 psi/ft
! luida "per %- ppg = -'- psi/ft
Legal Affairs
TEKANAN )ORMASI

*ekanan formasi adalah tekanan yang terjadi dalam


formasi yang mana cairan dan gas terkandung di dalamnya
"atau tekanan yang dimiliki oleh suatu formasi/ lapisan pada
kedalaman tertentu# formasi geologi kerap ditemui dalam
 pengeboran minyak dan gas. ,engan istilah lain *ekanan
formasi disebut juga tekanan reser5oir. *ekanan formasi
dihasilkan dari tekanan hidrostatis pada formasi fluida.

*ekanan formasi dibagi menjadi ( tingkatan :


%. *ekanan formasi normal
'. *ekanan formasi abnormal
(. *ekanan formasi subnormal
Legal Affairs
TEKANAN )ORMASI NORMAL

*ekanan formasi normal terjadi jika tekanan formasi


sama dengan tekanan hidrostatis. *ekanan hidrostatis
normal dari air bersih adalah -2(( psi/ft atau 131'
kilopascals/meter "kPa/m#. ,an -2 Psi/ft untuk air
dengan larutan padat seperti lumpur atau %-% kPa/m.
Sedangkan untuk density air laut berkisar 1- ppg atau
%-302( kg/m(. ,alam keadaan normal tekanan formasi ini
dapat dikendalikan berkisar antara 1- ppg mud.

Legal Affairs
TEKANAN )ORMASI ABNORMAL

*ekanan ormasi $bnormal terjadi apabila


tekanan formasi lebih besar dari tekanan hidrostatis.
Pada umumnya untuk mengendalikan ini dibutuhkan
lumpur dengan berat diatas 1- ppg. *ekanan ini disebut
 juga >o5erpressure? atau >geopressure? yang dapat
menyebabkan sumur >blowout? sehingga sulit
dikendalikan pada saat dilakukan pengeboran.

Legal Affairs
TEKANAN )ORMASI SUBNORMAL

*ekanan formasi subnormal terjadi jika tekanan


formasi yang timbul lebih rendah daripada tekanan normal.
Biasanya formasi seperti ini sdh pernah memproduksi
hydrocarbon. 8radient tekanan di tempat tersebut lebih kecil
dari -.2(( psi/ft.
OERBURDEN PRESSURE

*ekanan o5erburden adalah tekanan yang timbul dari beratnya batu!batuan


dan kandungan minyak yang berada di atasnya. *ekanan o5erburden ini ber5ariasi
dalam region dan formasi yang berbeda. @enderung berada di dalam formasi 5ertikal
yang padat. ,ensity dari batuan!batuan itu berkisar pada range %0 A '' ppg "'%3 A
'( kg/m(#. ange density itu dapat menghasilkan tekanan o5erburden kira!kira %
 psi/ft "''3 kPa/m#. mumnya % psi/ft tidak digunakan untuk endapan air laut.
@atatan tekanan o5erburden yang sangat rendah akan dihasilkan di daerah laut yang
dalam.
S = Cb 6 , 6 g
g = gra5itasi
S = *ekanan o5erburden
Cb = rata!rata density formasi
, = ketebalan 5ertikal lapisan sedimen
Lan&u(an+

$5erage formation bulk density dapat dinyatakan:


Db = ECf F "%! E#Cm
G = rock porosity
Cf = formation fluid density
Cm = rock matri6 density
 )ra-(ure Pressure

 racture pressure adalah tekanan yang mengakibatkan formasi


 pecah/robek. ,engan kata lain tekanan tsb menyebabkan formasi
menjadi pecah dan aliran sirkulasi fluid hilang. Satuanya psi/ft "kg/m#
atau "ppg# atau "kPa#.
ntuk mengatasi formasi yang pecah umumnya dapat dilakukan
dengan ( cara :
%.Pompakan lumpur ke dalam formasi. )ni dibutuhkan agar tekanan
lubang sumur lebih besar dari tekanan formasi.
'.*ekanan dalam lubang sumur harus melebihi dari tekanan batuan
formasi.
(.*ekanan lubang sumur harus lebih besar dari salah satu ke!( prinsip
tekanan dalam formasi.
TEKANAN POMPA
SISTEM PRESSURE LOSSES/

*ekanan pompa sangat berhubungan dengan


kehilangan sistem tekanan. Humlah total tekanan hilang dari
 peralatan sumur minyak sepert drill pipe drill collar drill bit
dan gaya gesek yang hilang sekitar drill collar dan drill pipe.
Sistem kehilangan tekanan ini diukur mulai dari Sistem
sirkulasi ditambah dengan hasil pengukuran total daya gesek.
SLO0 PUMP PRESSURE SPP/

Slow Pump Pressure adalah *ekanan sirkulasi yang


digunakan untuk memompa fluid kedalam sumur yang aktif
termasuk di dalamnya lubang sumur dan semua tangki!
tangki serta semua perlatan utama dalam pengeboran. SPP
sangat penting pada saat sumur berhenti beroperasi dimana
sirkulasi fluida keluar dari saluran hisap dan turun ke pipa
 bor drill collars keluar melalui mata bor naik ke atas
annulus dan kembali ke lubang sumur pada saat dilakukan
 pengeboran . )ni dilakukan untuk mengurangi rate. SPP
dapat dikatakan juga sebagai Kill ate Pressure atau Slow
@irculating Pressure atau Kill Speed Pressure.
SHUT IN DRILL PIPE PRESSURE

S),PP ini tercatat pada saat sumur dalam keadaan


mati akibat kick. kuran ini berbeda antara tekanan bawah
sumur dengan tekanan hidrostatis dalam pipa bor. Pada saat
sumur ini mati tekanan dalam lubang sumur stabil jadi
tekanan formasi sama dengan tekanan bawah lubang sumur.
Pipa!pipa pengeboran pada saat itu terisi penuh dengan
cairan. oleh karenanya tekanan formasi dapat dengan mudah
dihitung menggunakan S),PP. $rtinya S),PP adalah
tekanan formasi pada saat terjadinya kick.
SHUT IN 1ASING PRESSURE SI1P/

S)@P adalah suatu perbedaan ukuran antara tekanan


formasi dengan tekanan 4SP di annulus ketika terjadi kick.
*ekanan yang terjadi pada annulus dapat dihitung secara
matematis sbg berikut :
P = 4SPmud F 4SPinflu6 F S)@P
P = formation pressure "psi#
4SPmud = *ekanan hidrostatik lumpur pada annulus "psi#
4SPinflu6 = *ekanan hidrostatik influ6 "psi#
S)@P = shut in casing pressure "psi#
BUTTOM2HOLE PRESSURE

B4P adalah tekanan bawah sumur. *ekanan ini biasanya diukur di dasar lubang
sumur. *ekanan ini statis dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
B4P = , 6 C 6 @
B4P = Bottom hole pressure " tek bawah sumur #
, = 5ertical depth of the well " kedalaman 5ertikal dari sumur #
C = ,ensity
@ = unit con5ersion factor " faktor kon5ersi #
,alam sistem )nggris ditulis B4P = , 6 &;, 6 --'
*ekanan bawah lubang sumur tergantung dari hal!hal sbb :
•4ydrostatic pressure "4SP#
•Shut!in surface pressure "S)P#
•riction pressure
•Surge pressure " tek. yang terjadi lebih tinggi dari tek. bawah lubang sumur #
•Swab pressure " tek. yang terjadi lebih rendah dari tek. bawah lubang sumur #
Lan&u(an+

Ileh karena itu B4P adalah merupakan jumlah semua


tekanan yang ada di dasar lubang sumur :
B4P = 4SP F S)P F riction F Surge ! Swab
DASAR PERHITUNGAN PENGENDALIAN
SUMUR 

$da beberapa dasar perhitungan yang dibutuhkan


dalam pengendalian sumur. Keseluruhan unit itu
menggunakan satuan S oil field. *api unit ini dapat
dikon5ersikan ke dalam satuan internasional.
KAPASITAS

Kapasitas pipa bor adalah hal yang sangat penting dalam


 pengendalian sumur kapasitas dapat dirumuskan sbb :
Kapasitas = ),9/%-'12
Kapasitas = 5olume in barrels/foot "bbl/ft#
), = diameter dalam "inch#
%-'12 = faktor kon5ersi unit
Huga total dari pipa atau 5olume dalam lubang sumur dapat
dirumuskan sbb:
<olume in barrels "bbls# = capacity "bbl/ft# 6 length "ft#
eet of pipe "ft# = 5olume of mud "bbls# / kapasitas "bbls/ft#
$nnular @apacity
,engan cara yang sama dapat dirumuskan :

$nnular <olume "bbls# =


$nnular @apacity"bbl/ft# 6 length "ft#

,an

eet occupied by 5olume of mud in annulus =


<olume of mud "bbls# / $nnular @apacity "bbls/ft#.
Fluid Level drop
luid le5el drop adalah jarak antara permukaan lumpur yang akan
mengalami penurunan ketika pipa kering "mata bor tidak menyumbat#
 pada saat dicabut dari lobang sumur dapat dirumuskan sbb :
luid le5el drop= Bbl disp / "@S8 cap A Pipe disp#
$tau
luid le5el drop = Bbl disp / "$nn cap F Pipe cap#
Lanjutan……..

,an tekanan hidrostatis yang hilang dapat dirumuskan sbb:


Jost 4SP = --' 6 &; 6 luid drop
,imana
luid drop = jarak penurunan fluida "ft#
Bbl disp = displacement dari pipa yang dicabut "bbl#
@S8 cap = kapasitas casing "bbl/ft#
Pipe disp = pipe displacement "bbl/ft#
$nn cap = kapasitas annular antara casing dan pipa "bbl/ft#
Pipe cap = kapasitas pipa
Jost 4SP = tekanan hidrostatis yang hilang "psi#
&; = berat lumpur "ppg#

Ketika pipa dicabut/ditarik "mata bor dalam keadaan


menyumbat# sehingga cairan dari pipa bor tidak dapat
kembali /mengalir ke lubang maka rumusan luid le5el drop
dapat dihitung sebagai berikut :
luid le5el drop = Bbl disp / $nn cap
Kill ;eight luid
Kill weight fluid atau kill weight mud "fluida/lumpur pembunuh#
adalah density/berat jenis dari lumpur/fluida yang diperlukan untuk
mengimbangi tekanan formasi yang timbul pada saat berhenti
 beroperasi. Kill weight mud dapat dirumuskan sbb :
K;& = S),PP /"--' 6 *<,# F I;&
,imana
K;& = kill weight mud "ppg#
S),PP = shut!in drillpipe pressure " psi#
*<, = true 5ertical depth "ft#
I;& = Iriginal weight mud "ppg#
*api jika tekanan formasi ini didapat dari sumber data
sebagaimana tekanan dasar sumur maka K;& dapat
dihitung dengan rumus sbb :
K;& = P / --' 6 *<,
,imana
P = ormation Pressure " *ek. ormasi #.
KICKS
Kicks adalah masuknya cairan formasi kedalam
lubang sumur pada saat dilakukan pengeboran
ini terjadi dikarenakan tekanan yang dihasilkan
oleh lumpur drilling tidak cukup kuat untuk
mengatasi tekanan dari formasi sumur pada
dasarnya pengendalian sumur dilakukan untuk
mencegah terjadinya Kicks jika ini tidak dicegah
akan berkembang menjadi !lo"out. #ika kicks
tidak dapat dikendalikan biasanya dapat
merusak peralatan drilling.
$enyebab terjadinya Kicks
Kicks akan terjadi ketika tekanan ba"ah lobang dari sebuah
sumur lebih kecil atau jauh diba"ah tekanan formasi sehingga
%uida formasi akan masuk ke dalam lubang sumur. &mumnya
kicks disebabkan beberapa hal '
• Kegagalan menjaga lubang terisi penuh pada saat
sumur mati
• S"abbing "hile tripping(s"abb e)ect
• Kehilangan sirkulasi( %uida keliling
• *ensity dari %uid tidak mencukupi( berkurang
•  +ekanan yang tidak normal
• $engeboran sumur yang berdekatan
• Kehilangan kontrol saat dilakukan stem test
,enghindari terjadinya kick

•   ,enghindari pemompaan a"al secara


mengejut.
•   ,enurunkan(memasukan rangkaian jangan
terlalu cepat.
•   ,engeluarkan(mencabut rangkaian jangan
terlalu cepat.
•   $ada "aktu cabut rangkaian lobang sumur
harus selalu penuh %uida.
•   -indari penggunaan %uida dengan viskositas
dan gel strength yang tinggi.
Kegagalan menjaga lubang sumur terisi penuh
pada saat sumur mati.

•  +ripping adalah suatu pekerjaan melepas(mengangkat pipa


drilling dari lubang sumur dan mengembalikannya lagi
kedalam lubang. Kegiatan ini dilakukan jika mata bor yang
dipakai rusak atau tumpul karena digunakan untuk
mengebor lapisan batuan keras. +ype pekerjaan ini
dilakukan pada pengeboran sumur minyak yang dalam
biasanya dibutuhkan  kali bahkan lebih dilakukan
pengangkatan pipa bor dan penggantian mata bor yang
rusak untuk satu sumur.
•  +ripping out of the hole artinya jumlah volume seluruh pipa
bor yang dilepas(dianggkat dari sumur. /olume yang
kosong ini harus di isi cairan lumpur dengan volume yang
sama.
Lanjutan…….

 #ika penggantian dengan lumpur tidak


dilakukan maka berakibat permukaan
cairan(%uid akan jatuh(turun dan menyebabkan
hilangnya +ekanan -idrostatis 0-S$1 serta
hilangnya +ekanan ba"ah lubang sumur 0 !-$ 1
 #ika tekanan ba"ah lubang sumur(!-$ lebih
rendah diba"ah tekanan formasi maka akan
menyebabkan terjadi nya Kick.
S"abbing "hile tripping

S"abbing terjadi jika tekanan dasar sumur


menurun sehingga menyebabkan timbulnya efek
tarikan keatas terhadap pipa bor didalam lubang
sumur. Se"aktu peralatan bor dicabut maka akan
menyisakan ruang yang kosong yang harus segera
di ganti biasanya dengan memompakan lumpur
 jika rate yang keluar lebih besar dari lumpur yang
dipompakan makan akan terjadi s"abb. 2kibat
s"abbing tekanan dasar sumur lebih rendah dari
tekanan formasi ini akan mengakibatkan
terjadinya kick.
Lost Circulation (hilangnya sirkulasi)

-ilangnya aliran sirkulasi biasanya dikarenakan


tekanan hydrostatis masuk ke formasi yang
retak pada saat sirkulasi hilang ketinggian
volume %uida pada kolom berkurang ini
menyebabkan turunnya tekanan -ydrostatis
dalam sumur. -al ini dapat menimbulkan
terjadinya kick jika tidak segera mengisi lubang
agar tetap penuh.
Hilangnya sirkulasi disebabkan '

• Kelebihan berat lumpur


•  +erlalu
 +erlalu banyak
banyak kehilangan
kehilangan gaya gesek
annular
• !esarnya tekanan surge pada saat
sumur mati
• !esarnya tekanan shut3in
,enurunnya *ensity Fluida

 #ika density(berat jenis dari lumpur dalam lubang


sumur menurun akan berakibat tidak dapat
mengimbangi tekanan formasi dan akan terjadi
kick. ,enurunnya *ensity dari %uida disebabkan'
3,enipisnya(mencairnya lumpur
3-ujan deras dalam penampung lumpur($its
3,engendapnya barite dalam penampung lumpur
3 *an lain3lain.
Lanjutan……..

  $enyebab lain timbulnya kicks pada


pengeboran minyak adalah masuknya
tekanan abnormal kedalam formasi
sehingga tekanan formasi akan naik
melebihi tekanan dasar sumur.
Pengeboran Pada Sumur yang
berdekatan
$engeboran sumur yang berdekatan ini juga dapat
menimbulkan masalah biasanya pengeboran lepas
pantai melakukan pengeboran miring pada platform
yang sama jika pengeboran sumur menembus
sumur lain yang sudah beroperasi maka %uida
formasi dari sumur ini akan masuk kedalam lubang
sumur yang sedang dibor dan akan terjadi kick. !ila
ini terjadi dikedalaman yang dangkal maka akan
terjadi situasi yang sangat berbahaya timbulnya
blo"out yang tidak terkendali dan tdk ada
memberikan tanda peringatan.
Tanda Peringatan Terjadinya Kick 

*alam $engendalian sumur terjadinya


kick harus segera dapat diketahui jika
tanda3tanda kick dapat dikenal maka kita
akan dapat mengambil tindakan yang
cepat dan tepat untuk mencegah
terjadinya !lo"out. *iba"ah ini akan
dijelaskan tanda3tanda jika akan terjadi
Kick.
Kenaikan Volume Cairan Drilling
secara Tibatiba

Kenaikan rate drilling yang tiba3tiba


biasanya disebabkan karena adanya
perubahan type dari formasi yang sedang
di bor sehingga ada penambahan
tekanan dari dalam formasi.
!ertambahnya aliran di
"nnulus
Seyogyanya rate cairan yang dipompa
selalu konstan demikian pula aliran yang
ada di annulus juga tetap konstan #ika
tiba3tiba ada kenaikan aliran tanpa
adanya perubahan pemompaan
penambahan aliran ini disebabkan %uida
formasi masuk dalam lubang sumur atau
terjadi pemuaian 4as ini menandakan
akan terjadinya kick.
Kenaikan Volume #ada
Penam#ung Lum#ur
 #ika tiba3tiba ada kenaikan volume yang
tidak direncanakan dalam bak
penampung lumpur atau tangki
penampung di 5ig ini tanda3tanda akan
terjadinya Kick. Sebabnya %uida formasi
mengisi lubang sumur juga ditambah
dengan aliran %uida dari annulus dipompa
ke pipa drilling mengakibatkan %uida
pada bak penampung bertambah.
!erubahnya Tekanan$Kece#atan
Pom#a%
$enurunan tekanan atau kenaikan kecepatan
pompa akan mengakibatkan turunnya tekanan
hydrostatis dalam 2nnulus sehingga %uida
formasi masuk kelubang sumur. Karena
masuknya aliran %uida kelubang sumur maka
tekanan hydrostatis pada kolom annular juga
turun dan aliran %uida drilling membentuk 6&7
pada pipa annulus jika ini terjadi tekanan
pompa akan drop(turun dan kecepatan pompa
naik. ,aka akan terjadi Kick.
Kesalahan $engisian pada saat +rip

Ketidak tepatan pengisian pada kondisi trip


terjadi ketika volume dari %uida yang memenuhi
lubang sumur pada saat dilakukan pengangkatan
pipa dirilling dan dipasang kembali pada lubang
tidak sebanyak perhitungan atau Catatan buku
 +rip. Kondisi ini biasanya mengakibatkan Fluida
formasi masuk kedalam lubang sumur dan dapat
menimbulkan s"abb pada pipa drilling dan jika
tidak ditangani dengan segera maka sumur akan
masuk pada fase kick.
Kategori $engendalian Sumur ,inyak

2da 8 0tiga1 +ype kategori $engendalian sumur minyak


yaitu

9. $rimary oil "ell control adalah proses


menjaga(mengendalikan agar tekanan hydrostatis harus
lebih besar daripada tekanan %uida formasi selama
dilakukan pengeboran tapi bila lebih rendah dari tekanan
formasi. 4unakanlah persediaan lumpur yang memiliki
tekanan cukup untuk mencegah masuknya %uida formasi
dalam sumur. #ika tekanan hydrostatis lebih rendah dari
tekanan formasi dan %uida formasi akan masuk kedalam3
Lanjutan……….

Lubang sumur. #ika tekanan hidrostatis


dari %uida dalam sumur melebihi tekanan
formasi Fracture maka aliran Fluida akan
hilang ini akan menimbulkan kejadian
yang luar biasa yaitu hilangnya Sirkulasi.
 +ekanan formasi sebaiknya melebihi
tekanan hydrostatis agar %uida formasi
masuk kedalam sumur.
Secondary &il 'ell Control

:. Secondary ;il <ell Control.


$engendalian ini dilakukan setelah
pengendalian pertama gagal mencegah %uida
formasi masuk dalam lubang sumur $roses ini
dilakukan dengan menggunakan !lo" out
preventer 0!;$1 untuk mencegah hilangnya
%uida dari sumur. Kemudian Langkah
selanjutnya dengan memompakan lumpur
pembunuh yang sudah diperhitungkan untuk
mematikan terjadinya semburan liar.
% Tertiary oil ell control

 +ertiary oil "ell control dapat digambarkan sebagai garis


pertahanan ketiga dimana formasi sudah tidak dapat
lagi dikendalikan baik dengan $rimary maupun dengan
Secondary. !encana ini sdh masuk pada situasi !lo"out
di dasar sumur(diba"ah tanah.
!erikut ini beberapa contoh pengendalian sumur
 +ertiary'
3!or miring kearah sumur yang blo"out  dan matikan
alirannya dengan menggunakan lumpur berat.
3Segera pompakan lumpur berat guna mengendalikan
sumur dengan aliran sirkulasi yg memiliki density sama.
Lanjutan……..
3 $ompakan !arite atau alat pemberat
untuk menyumbat lubang sumur agar
alirannya berhenti.
3 $ompakan Cement untuk menutup
lubang sumur.
Shutin Procedures

Shut3in $rocedure(,ematikan sumur adalah salah


satu pengendalian guna mencegah(meminimi=e
terjadinya Kick atau !lo"out. Shut3in $rocedure
adalah prosedur khusus untuk menutup sumur
bila terjadi kick. #ika ada tanda3tanda positive
akan terjadinya kick misalnya seperti kenaikan
aliran yang mendadak kenaikan volume
penampung lumpur segera matikan sumur
sebab jika tidak dimatikan dengan segera
kemungkinan akan terjadi blo"out.
Penyebab terjadinya *siden
Pengendalian sumur
!eberapa Kejadian Insiden dalam $engendalian
sumur disebabkan oleh 6 -uman >rror7
diantaranya
3Kurangnya $emahaman dan Ketrampilan $ersonel.
3Kurangnya praktek lapangan.
3Kurang memahami pentingnya pengendalian
sumur.
3Lemahnya penerapan S;$
3Kurang memahami ,anegement 5esiko.
Semester 4enap

• Lumpur $emboran 0 <orkover Fluids 1


Lumpur $emboran merupakan faktor yang
penting dalam pemboran karena akan
berpengaruh pada hal3hal sbb '
3 Kecepatan pemboran.
3 >?siensi.
3 Keselamatan.
3 Serta biaya $emboran.
Fungsi Lumpur

• ,engangkat Cutting kepermukaan.


• ,endinginkan dan ,elumasi !it dan *rill String.
• ,embentuk dinding pada lubang bor dengan ,ud Cake.
• ,engontrol tekanan Formasi.
• ,emba"a cutting dan material pemberat pada suspensi
bila sirkulasi lumpur dihentikan sementara.
• ,elepaskan pasir dan cutting dipermukaan.
• ,enahan sebagian berat drill pipe dan casing.
• ,engurangi e)ek negatif pada formasi.
• ,endapatkan informasi 0 ,ud log sample log 1.
• ,edia logging.
2d.9. ,engangkat cutting

Cutting hasil pengeboran diangkat keatas


permukaan oleh lumpur ini tergantung dari ' 3
Kecepatan %uida di annulus.
3 Kapasitas untuk menahan
%uida yang merupakan
fungsi dari density aliran
0laminer(turbulent1 /iscositas.
&mumnya kecepatannya 9@@ A 9:@ fpm sudah
cukup 0kadang3kadang perlu :@@ fpm tetapi jarang1.
2d.:. Cooling dan Lubricating

$anas dapat timbul karena gesekan bit


dan drill string yang kontak dengan
formasi. Konduksi formasi umumnya kecil
sehingga sukar menghilangkan panas.
*engan adanya aliranan lumpur /olume
maupun speciBc heat lumpur sudah cukup
untuk mendinginkan dan melumasi.
2d. 8. <all building properties.

Lumpur akan membuat mud cake atau lapisan =at padat


tipis dipermukaan formasi yang permeable 0 rembes
air 1. +erbentuknya mud cake ini akan menyebabkan
tertahannya aliran %uida masuk keformasi. ,ud cake
dikehendaki yang tipis agar lubang bor tidak menyempit
dan cairan tidak banyak yang hilang. Sifat "all building
ini dapat diperbaiki dengan bentonite untuk
menghasilkan sifat koloid dari mud. #uga diberi =at kimia
untuk memperbaiki distribusi =at padat dalam lumpur
agar memperkuat mud cake dan mengurangi Blter loss.
0 at kimia ' Starch C,C dan Cypan 1.
2d. D. ,engontrol +ekanan Formasi.

 +ekanan Fluida formasi umumnya adalah disekitar


@DE psi(ft kedalaman. $ada tekanan normal air
dan padatan di pemboran sudah cukup untuk
menahan tekanan formasi ini. &ntuk tekanan yang
lebih kecil dari Gormal 0 subnormal 1 density
lumpur harus diperkecil agar lumpur tidak masuk
(hilang keformasi. Sebaliknya untuk tekanan yang
lebih besar dari normal 0H @DE psi(ft1 ( abnormal
pressure maka density dari lumpur harus
diperberat dengan menambahkan barite.
2d.  dan E. Cutting Suspension.
Kemampuan lumpur untuk menahan cutting selama sirkulasi
dihentikan terutama tergantung dari gel strength. *engan cairan
menjadi 4el tahanan terhadap gerakan cutting keba"ah dapat
dipertinggi. Cutting perlu ditahan agar tidak turun keba"ah
karena jika mengendap diba"ah dapat menyebabkan akumulasi
cutting dan pipa akan terjepit 0pipe sticking1. Selain itu ini akan
memperberat rotasi permulaan dan juga memperberat kerja
pompa untuk memulai sirkulasi kembali. +api gel yang terlalu
besar akan berakibat buruk juga karena akan menahan
pembuangan cutting dipermukaan 0selain pasir1. $asir harus
dibuang dari aliran lumpur karena sifatnya yang sangat abrasive
0mengikis 1. Kadar pasir maksimal yang dii=inkan adalah : .
2lat untuk membuang pasir *esander atau Shale shaker.
2d.J. ,endapatkan Informasi.

*alam pemboran lumpur kadang3


kadang di analisa untuk diketahui
apakah mengandung hydrocarbon
atau tidak 0mud log1. Sedangkan
selain itu dilakukan pula sample log
yaitu analisa daripada cutting yang
naik kepermukaan untuk menentukan
Formasi yang di bor apa.
2d. 9@. ,edia Logging

$ada penentuan adanya minyak atau gas


serta juga =ona3=ona air dan juga untuk
korelasi serta maksud3maksud lain
dilakukan logging 0 pemasukan sejenis
alat antara lain alat listrik atau
gammaray(neutron 1 seperti misalnya
electric logging yang mana memerlukan
media untuk penghantar arus listrik pada
lubang bor.
 #enis Fluida $emboran
!anyak sekali  #enis Fluida yang dipakai namun ada
beberapa diantaranya yang sering dipergunakan
yaitu'
. *iesel ;il 0 Solar 1
. Crude ;il 0 ,inyak ,entah 1
. Fresh <ater 0 2ir ,urni 1 atau +reated <ater.
. Formation( $roduce <ater.
. Salt <ater.
. ,arsh <ater 0 2ir 5a"a($ayau 1.
. Sea <ater 0 2ir laut 1.
$ertimbangan
&ntuk memilih jenis Fluida yang akan dipakai ada
beberapa faktor yang harus dipertimbangkan '
9.Cost 0biaya 1 ' biaya yang diperlukan untuk pengadaan
%uida juga menyangkut biaya transportasi pompa dan
biaya pembuatan 0miing bahan(material dsb 1.
:.2vailability 0 persediaan 1 ' $ersediaan dari %uida harus
mencukupi minimal selama pekerjaan dilakukan agar
tidak terganggu disebabkan persediaan yang kurang.
8.!ottom -ole $ressure 0 +ekanan *asar Sumur 1 '
 +ekanan reservoir menjadi pertimbangan untuk
menentukan berat(density dari %uida.
Lanjutan………..

D. Cleanliness 0 kebersihan 1 ' Fuida yang digunakan harus


cukup bersih agar tidak merusak formasi 0 menyumbat
perforasi atau pori3pori pada formasi 1.
. Compatibility 0 kesesuaian 1 ' Fluida harus sesuai dengan
Formation 5ock 0 batuan Formasi 1 dan Formation %uida yang di
produksi.
E. ;peration 0 #enis $ekerjaan 1 ' Fluida yang akan dipakai juga
harus sesuai dengan jenis pekerjaannya apakah itu untuk Kill
<ell perforation <ash Clean out sand 2cidi=ing dsb.
Catatan ' apapun jenis %uida yang dipakai harus bersih dan
tidak mengandung padatan 0 suspended solid 1. Sebaiknya
disaring terlbih dahulu.
Lanjutan catatan…….

Sebelum dipergunakan %uida harus di test


terlebih dahulu dengan cara mencampurnya
dengan formation %uid untuk mengetahui kalau3
kalau terjadi emulsi yang tidak diharapkan atau
terbentuk presipitasi 0 pengendapan 1 pada saat
bercampur. $engendapan dan emulsi yang
terbentuk pada formasi bisa merusak producing
=one. !eberapa kasus kerusakan yang diakibatkan
terjadinya emulsi dan pengendapan sangat sulit
atau sama sekali tidak bisa diperbaiki lagi.
Lanjutan………
Kerusakan yang terjadi akibat pemakaian Fluida yang
tidak cocok 0incompatible 1 atau yang kotor adalah
berkurangnya permeability dari producing formation
karena kotoran atau kandungan =at padatnya menyumbat
saluran 0 pori3pori 1 bagi aliran minyak pada formasi.
!erkurangnya permeability akibat %uida yang tidak cocok
terjadi bila clay 0sejenis tanah liat(lempung1 pada formasi
menyerap air akan menggelembung sehingga
mengurangi ukuran saluran tempat mengalirnya minyak
pada batuan. Fluida yang kotor atau tidak cocok juga
dapat merusak karena merubah permeability dari
producing =one terhadap beberapa %uida pada =one itu.
Kerusakan akibat Fluida yang tidak cocok

9. <ater !lock pada producing =one ' dimana aliran


minyak pada =one itu terhalang(terhambat oleh air.
:. !atuan reservoir 0 reservoir rock 1 menjadi 6 oil "et
6 ' batuan reservoir diselimuti 0 diselubungi 1
minyak akibatnya aliran minyak terhambat
karena daya tarik3menarik 0 adhesi 1 antara
minyak.
8. Kenaikan viscosity 0kekentalan1 dari minyak karena
adanya emulsi pada "ellbore akibatnya minyak
sulit mengalir 0 lambat 1.
$emilihan Fluida
0 Kekurangan dan kelebihannya 1
9. *iesel ;il ' untuk sumur3sumur yang !-$ 0 +ekanan
*asar Sumur 1 nya tidak tinggi dapat memakai diesel oil
0 solar 1 sebagai %uidanya. Keuntungan memakai solar
bersih karena merupakan hasil dari penyulingan.
<alaupun begitu harus tetap ditest apakah cocok
dengan Fluida dari dalam sumur.
Kekurangan 0kerugian 1 dari *iesel oil '
3 -arganya cukup mahal memerlukan biaya yang banyak.
3 *apat menimbulkan pencemaran lingkungan.
3 ,udah terjadi kebakaran untuk pencegahannya
peralatan dan teknisi harus selalu dipersiapkan.
Lanjutan $emilihan Fluida

:. Crude ;il 0 ,inyak ,entah 1 ' Crude oil dapat juga


dipakai untuk sumur3sumur yang tekanan reservoirnya
rendah dimana dibutuhkan kolom %uida yang
densitasnya rendah. Kecocokan Crude oil yang dipakai
dengan crude oil yang keluar dari sumur harus di test
dengan cara mencampurkannya. &ntuk mencegah
terbentuknya emulsi atau batuan reservoir menjadi oil
"et. 2dakalanya diperlukan treatment dengan bahan
kimia pada crude oil yang akan dipakai. Kekurangan
0kerugian 1 pemakaian Crude oil sebagai %uida adalah
kemungkinan terjadinya kebakaran atau pencemaran
lingkungan.
Lanjutan $emilihan Fluida
8. Fresh <ater 0 2ir Segar 1 ' 2ir segar tidak baik dipakai sebagai
%uida kecuali bila di beri treatment dengan bahan kimia tertentu.
2ir segar yang langsung dipergunakan tanpa treatment dapat
menyebabkan s"elling 0 penggembungan 1 pada Clays yang
hampir selalu terdapat pada batuan reservoir dan
mengakibatkan berkurangnya permeability. $erbaikan untuk
kerusakan seperti ini sangat sulit dilakukan dan memerlukan
biaya yang sangat tinggi. 2ir segar bisa merusak formasi karena
kandungan chlorida atau garamnya sangat rendah Cuma sekitar
8@ A 9@ ppm. ;leh sebab itu jika air segar yang akan dipakai
kandungan chloridanya harus dinaikan. !ahan kimia yang sering
digunakan untuk ini adalah $otassium Chloride 0 KCl 1 dan
dicampur dengan surfactant. Keuntungan 2ir Segar murah dan
mudah didapat.
D. Formation <ater.

Formation "ater adalah %uida yang umum dan paling


banyak digunakan karena cukup mudah dan murah
untuk mendapatkannya dan gampang penanganannya.
Selain itu juga biasanya sudah cocok 0compatible1 bila
diambil dari Beld yang sama. Gamun harus diyakinkan
bah"a air dari formasi itu cukup bersih 0di Blter 1 dan
tidak bersifat oil "etting. #ika air formasi yang akan
dipakai mengandung emulsion breaker yang bersifat oil
"etting maka perlu ditambahkan surfactant untuk
merubahnya menjadi "ater "etting. Kalau kandungan
chloridanya perlu ditingkatkan dapat ditambahkan
$otassium Chlorida 0 KCl 1.
. Salt <ater 0 !rine  2ir garam 1

!ila Formation <ater tidak cukup tersedia atau jika kita


membutuhkan Fluida dengan density yang tinggi kita
bisa memakai air garam 0 Salt <ater 1. 2ir yang akan
dipakai untuk membuat air garam ini harus cukup bersih
dan tidak mengandung padatan seperti Clay atau Silt
0 lumpur 1. 4aram yang biasa dipakai untuk membuat
air garam ini adalah Sodium Chloride 0GaCl1 atau
Calsium Chlorida 0CaCl:1 atau kombinasi keduanya.
!erat 0density1 maksimum dari air garam MD pcf 0 9@
ppg 1 untuk GaCl : pcf 0 99 ppg 1 untuk CaCl:. 2ir
garam yang akan dipakai juga sebaiknya di +est
kompatibilitasnya dan di Blter 0 :@ um 1.
E. ,arsh <ater 0 air ra"a(payau 1

Kalau terpaksa air dari ra"a(payau bisa dipakai


asal disaring dahulu untuk membersihkannya
dari partikel3partikel kecil dan padatannya dan
di +reat dengan potassium chloride untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya s"elling
pada clay. Selain itu harus ditambahkan
surfactant untuk mencegah terjadinya emulsi
bila air ra"a ini bercampur dengan %uida dari
formasi.
M. Sea <ater 0 2ir Laut 1.

2ir Laut juga bisa dipakai sebagai Fluida


bila terpaksa. *alam beberapa hal air laut
lebih bersih dari pada air ra"a tapi harus
mendapat perlakuan yang sama seperti
air ra"a yaitu diBlter di treat dengan
potassium chloride dan ditambah
surfactant.
2**I+I/> 0 !aha3 bahan tambahan 1.

!anyak bahan tambahan yang dipergunakan untuk men A


treat atau menyesuaikan kondisi air 0 %uida 1 dengan kondisi
sumur yang akan dikerjakan.
9. $otassium Chloride 0 KCl 1 adalah bahan kimia yang
ber"arna putih tidak berbau berasa asin dan mempunyai
bentuk kristal butiran3butiran kecil atau po"der 0 tepung 1.
,udah larut dalam air tapi tidak larut dalam alkohol.
$otassium Chloride dipergunakan sebagai bahan campuran
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada Formasi. 2ir
segar atau air yang kadar chloridenya rendah akan
menyebabkan terjadinya 6 S"elling 6 pada clay yang biasa
terdapat pada formasi. Kandungan Chlorida minimal yang
ditetapkan adalah 9@@@ ppm.
:. Sodium Chloride 0 GaCl 1 dan Calcium
Chloride 0 CaCl: 1. Kedua garam ini dipakai
sebagai bahan campuran untk menaikan density
dari Fluida yang dipergunakan untuk Kill <ell.
Sodium Chloride 0 garam dapur 1 yang dipakai
biasanya berbentuk kristal3kristal kecil yang
ber"arna putih. Calcium Chloride berbentuk
po"der putih hanya dipakai bila diperlukan
membentuk density yang lebih tinggi dari MD
pcf.
8. Surfactant adalah sejenis bahan kimia yang dapat merubah
kohesi dan adhesi dari campuran merubah kebasahan
0 "ettability 1 dari batuan reservoir dan memecah atau
melemahkan emulsi. Surfactant ada beberapa jenis ada yang
bisa larut di air ada pula yang bisa larut dalam minyak. 2da yang
bersifat "ater "etting ada juga yang bersifat oil "etting.
Surfactant yang akan dipakai harus yang bisa larut dengan Fluida
yang kita gunakan tetapi harus selalu bersifat "ater "etting.
Kegunaan dari surfactant adalah untuk mencegah atau
memperbaiki kerusakan yang diakibatkan oleh perubahan yang
terjadi oleh adanya percampuran dua benda. $erubahan yang
dapat merusak Formasi adalah terbentuknya emulsi yang pekat
yang menghambat hambatan air dan perubahan sifat dari
batuan reservoir yang tadinya "ater "et menjadi oil "et.
>mulsion block 0 hambatan >mulsi 1 biasanya terjadi akibat
bercampurnya beberapa macam %uida yang ber3beda:
didalam atau sekitar sumur !or. >mulsi yang terjadi biasanya
berbentuk molekul air diselimuti oleh lapisan minyak dari
campuran Crude oil dan Formation "ater juga air3air lain dari
luar. Surfactant dapat memecah emulsi ini menjadi bentuk
cairan minyak dan air yang terpisah dengan mengurangi
daya tarik menarik antara minyak dan air dan menyatukan
butiran3butiran emulsi itu. <ater !lock terjadi jika batuan
reservoir yang bersifat "ater "et menjadi bersifat oil "et. -al
ini bisa terjadi kalau Fluida drilling yang dipakai mengandung
Corrotion Inhibitor 0pencegah korosi1 atau >mulsion breaker.
&ntuk itu diperlukan surfactant yang bersifat oil "etting.
D. Fluid Loss Control and /iscossity !uilding 2gent. Kalau Fluida
yang kita pakai masuk kedalam formasi akan berakibat rusaknya
"ell. &ntuk mencegah itu diperlukan Fluid loss Control dan atau
/iscosity !uilding 2gent. Fluid Loss control banyak macamnya
misalnya ' calcium carbonate 4ilsonite 2sphalt dlsb. !ahan ini
mengandung padatan yang sangat besar yang justru dapat
menyumbat perforasi atau pori3pori pada formasi. Karena itu Fluid
Loss control hanya dipakai bila terpaksa saja. $olymer dipakai
sebagai viscosity building agent 0bahan pengental 1 untuk
menambah kekentalan dari Fluida. Fluida yang kental dapat
mengurangi masuknya Fluida kedalam formasi. ,encegah runtuh
atau masuknya formation in%u kedalam "ellbore dan juga
mempunyai daya angkat yang tinggi untuk Clean ;ut Sand.
$olimer yang sering digunakan yaitu ->C 0 -ydroi >tyl Cellulose 1.
. Foaming 2gent ' Foam 0 busa 1 adakalanya
diperlukan untuk pekerjaan seperti Clean out
Sand 4ravel packing 0Kerikil 1 dsb. $ada <ell
yang !-$ A nya sangat rendah. Foam
sebenarnya merupakan campuran dari
detergent fresh "ater compressed air sangat
berguna dipakai sebagai Circulating medium
karena mempunyai lifting capability yang
tinggi dan hydrostatic -ead yang rendah.
-al A hal -arus *iperhatikan

9.  +ransportasi ' $ergunakan vaccuum truck yang bersih kalau


perlu dicuci dulu sebelum dipakai untuk mengangkut Fluida.
:. 5ig $it atau Stock +ank juga harus selalu dalam keadaan
bersih begitu juga pompa yang dipakai untuk sirkulasinya.
8. Saringlah Fluida agar benar3benar bersih sebelum
dipompakan. Ingat bah"a Fluida yang kotor akan merusak
formasi.
D. Kotoran juga dapat terakumulasi dari "ork String misal
lumpur scale karat dan kotoran lainnya. Karena itu "ork
string 0tubing drill pipe dsb1 harus diletakan pada rak3rak
yang bersih yang dibersihkan lagi dengan "ire brush dan
babbit sebelum dimasukkan.
$engendalian +ekanan Sumur

*idalam melakukan pekerjaan $engeboran


kadangkala kita menjumpai suatu "ell
!lo"out(Flo"ing sehingga kita tidak bisa
mencabut atau memasukan do"nhole eNuipment.
&ntuk itu kita harus mematikan "ell tersebut
dengan selamat itulah yang disebut dengan
Killing +he <ell atau <ell $ressure Control.
Flo"ing ' adalah keluarnya formation %uids 0gas
oil dan "ater1 dari formation masuk ke "ellbore
terus keluar kepermukaan dan bisa dikontrol.
Lanjutan………

!lo"out ' adalah keluarnya formation %uids 0gas oil dan


"ater1 dari formation masuk ke "ellbore dan keluar
kepermukaan tanpa terkontrol.
2tau dengan kata lain bah"a Flo"ing(!lo"out
disebabkan karena Formation $ressure jauh lebih besar
dari -ydrostatic $ressure. #adi !lo"out bisa terjadi pada
open hole maupun pada cased hole. #adi yang
terpenting adalah bagaimana mengontrol suatu <ell
agar tidak blou"out. Sedangkan Fluida yang
dipergunakan untuk mengontrol "ell disebut Kill Fluid.
Setiap !lo"out terjadi selalu dimulai dengan kick.
-al3hal $okok dalam $engendalian
 +ekanan Sumur.
-al3hal pokok yang harus diketahui dalam ,engendalikan
 +ekanan Sumur '
9.4radient $ressure ' ialah +ekanan yang disebabkan oleh
sejumlah %uida pada setiap feet of *epth 0psi(foot1.
a.#ika *ensity diketahui dalam Lbs per cu ft 0 pcf 1
,aka 4radient  density 0 pcf 1 ' 9DD
Contoh ' *ensity Fresh <ater E:D pcf 
4radient  E:D ' 9DD  @D88 psi(ft.
b.#ika *ensity diketahui dalam lbs per gall 0 ppg 1 maka
4radient  density 0 ppg 1  @@:.
Contoh ' *ensity Fresh <ater 8D ppg.
4radient  8D O @@:  @D88 psi(ft
Lanjutan………

C. #ika diketahui SpeciBc 4ravity maka '


4radient  Spec. 4ravity  @D88.
Contoh ' Spec. 4rav Fresh <ater  9 maka
4radient  9  @D88 psi(ft  @D88 psi(ft.

:. -ydrostatic $ressure ' ialah $ressure yang diakibatkan oleh


pressure gradient suatu %uida pada ketinggian vertical
tertentu.
Contoh ' Fluid 4radient  @D88 psi(ft. ,engisi suatu cylinder
setinggi 9@@@ ft. ,aka -ydrostatic $ressure yang
dihasilkan..P
-$  @D88 psi(ft  9@@@ ft  D88 psi.
Lanjutan………
8. !ottom -ole $ressure ialah $ressure yang dihasilkan oleh
density 0pressure gradient1 suatu kedalaman tertentu 0bottom of
hole1 atau bottom of string.
Contoh ' Suatu Sumur dengan kedalaman 9@.@@@ ft diisi dengan
%uida yang beratnya 9@ ppg 0 9@  @@:  @: psi(ft 1
pressure gradient.
,aka !ottom -ole $ressure  @: psi(ft  9@.@@@ ft  :@@ psi.
Catatan ' Sebelum suatu "ell blo"out maka akan didahului Kick.
Kick adalah formation %uid yang masuk kedalam "ellbore dalam
 jumlah kecil #adi jika aliran Kick tidak terkontrol dari "ellbore
kepermukaan maka itulah yang disebut !lo"out. $ada prinsipnya
Kick tidak akan terjadi apabila -ydrostatic $ressure sama atau
lebih besar sedikit dari Formation $ressure.
Contoh soal…..

Suatu <ell +/* 0 +rue /ertical *epth 1  J@@ ft !-$


0!ottom -ole $ressure 1 DE:@ psi. #ika kita
menggunakan kill %uid yang beratnya E pcf !erapa
 +ekanan -ydrostatic nya P
-ydrostatic $ressure  0 E pcf ' 9DD inch sN 1  J@@
ft
 DE:: psi.
 #adi dengan menggunakan Kill Fluid yang beratnya E
pcf menghasilkan tekanan -ydrostatic  DE:: psi
artinya sama atau lebih besar sedikit dari !-$
sehingga Kick tidak terjadi.
SIF2+3SIF2+ L&,$&5
Komposisi dan sifat lumpur sangat berpengaruh pada pemboran.
$erencanaan casing drilling rate dan completion sangat
dipengaruhi oleh lumpur yang digunakan saat itu. ,isal pada
daerah batuan lunak pengontrolan sifat lumpur sangat
diperlukan tetapi didaerah batuan keras sifat3sifat ini tidak
terlalu kritis sehingga air biasapun kadang: dapat digunakan.
*engan ini dapat dikatakan bah"a sifat: 4eologi suatu daerah
menentukan pula jenis lumpur yang akan digunakan.
2da 8 sifat lumpur yang penting '
9.!erat 0 density 1.
:./iscositas dan gel strength.
8.Filtration Loss.
2d. 9. *>GSI+Q

Karena Lumpur berfungsi pula sebagai penahan tekanan


formasi dan adanya density lumpur yang terlampau
besar dapat menyebabkan lumpur hilang keformasi
maka densitynya perlu disesuaikan dengan keadaan
formasi yang ada disitu 0kadang3kadang formasi yang
satu menghendaki density yang besar sedang yang
lainnya menghendaki density yang kecil1 maka dalam
hal ini density perlu pengaturan yang sebaik3baiknya.
Lumpur yang terlampau berat dapat menyebabkan
terjadinya Lost Circulation sedang yang terlampau
ringan dapat menyebabkan terjadinya !lo"out.
Lanjutan……
*ensity lumpur diukur dengan ,ud !alance kadang3
kadang pengukuran density juga dilakukan dengan
-ydrometer.
*alam praktek untuk memperberat lumpur digunakan '
!arite 0 !aS;D 1 yang mempunyai S.4  D: A D8.
Limestone S.4  8
4alena 0 $bS 1 S.4  M
!ijih !esi S.4  M.
&ntuk mengurangi density digunakan ' $enambahan
2ir(minyak atau mengendapkan pasir(padatan di Sand
Screen.
Lanjutan…..
$enambahan density lumpur dilakukan pada
satu cycle Circulasi. /iscositas harus kecil
karena dengan penambahan ini viscositas akan
naik. #uga ,ud $it 0 kolam lumpur 1 harus tidak
penuh atau bila penuh perlu dibuang lumpurnya
sebagian untuk keperluan penambahan air agar
padatan lumpur tidak terlalu banyak.
2d. :. /iscositas dan 4el Strength

2d.:.9 /iscositas.
/iscositas adalah tahanan %uida terhadap aliran atau
gerakan yang penting untuk aliran laminair. Istilah thick
mud digunakan untuk lumpur dengan viscositas
tinggi(kental. Sedangkan sebaliknya adalah thin mud
0encer1
/iscositas lumpur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan '
9.$enetration 5ate turun.
:.$ressure lost tinggi.
8.Lost circulation dan s"abbing.
D.Sukar melepaskan gas dan cutting dari lumpur.
Lanjutan…….
/iscositas yang rendah dapat menyebabkan '
9.$engangkatan cutting tidak baik.
:.,aterial: pemberat lumpur diendapkan.
&ntuk mengencerkan lumpur dapat dilakukan
dengan mencampur air atau dengan
penambahan thinner. Sedangkan untuk
menaikan viscositas dapat dilakukan dengan
penambahan bentonite pada "ater base mud
dan air atau asphalt pada oil base mud.
2d.:.: 4el Strength.
4el Strength adalah pembentukan padatan karena
gaya tarik menarik antara plat: clay kalau
didiamkan dan ini bukan sifat dalam aliran tetapi
dalam keadaan statis. *imana clay dapat mengatur
diri maka dari itu dengan bertambahnya "aktu
makan akan bertambah pula 4el Strength nya. 4el
Strength yang terlalu kecil akan menyebabkan
terendapnya cutting(pasir pada saat sirkulasi
berhenti Sedang 4el Strength yang terlalu tinggi
mempersulit usaha pompa untuk mulai sirkulasi lagi.

Anda mungkin juga menyukai