Laporan Praktikum Fisika Gaya Pengapungan
Laporan Praktikum Fisika Gaya Pengapungan
GAYA PENGAPUNGAN
I. PENDAHULUAN
Pada praktikum fisika modul ketiga, mahasiswa menjalani praktikum
mengenai gaya pengapungan. Praktikum ini bertujuan untuk mengenalkan
mahasiswa pada prinsip kerja gaya pengapungan.
Gaya pengapungan (Buoyance Force) adalah gaya yang tercipta akibat
terjadi dorongan antara gaya apung dengan gaya gravitasi. Gaya
pengapungan memengaruhi letak objek dalam fluid, baik tenggelam,
melayang, ataupun mengapung. Besar gaya pengapungan dipengaruhi oleh
ρf , volume objek, dan gaya gravitasi. Nilai gaya pengapungan akan
berbanding lurus dengan volume objek dan ρf. Dengan demikian, gaya
pengapungan dapat dirumuskan sebagai berikut.
𝐹𝑏 = 𝜌𝑓 × 𝑔 × 𝑉𝑜𝑙
Pada percobaan pertama, massa jenis benda diberikan sebesar 0,2 dan
massa jenis fluida sebesar 0,8. Setelah simulator dijalankan, didapatkan
besar gaya pengapungan sebesar 1,96N dan berat benda sebesar 1,96N.
Kemudian pada percobaan kedua dengan massa jenis objek yang sama,
yakni 0,2, tapi dengan massa jenis fluida yang lebih besar, yakni sebesar 1,
memberikan hasil yang hampir sama. Pada kedua percobaan, kedua objek
berada pada posisi mengapung dimana volume objek di atas permukaan
fluida lebih banyak dibandingkan dengan yang di dalam air. Akan tetapi
apabila kita lihat lebih detail, walau besar gaya pengapungan dan berat
beban memiliki nilai yang sama, perbandingan antara volume benda yang
berada di atas permukaan dengan yang dibawah permukaan fluida memiliki
perbedaan. Pada percobaan pertama, perbandingan antara volume benda
yang berada diatas permukaan dengan yang dibawah permukaan fluida
adalah 0,75 : 0,25. Sedangkan pada percobaan kedua, hasil perbandingan
yang didapatkan adalah 0,8 : 0,2. Kemudian apabila kita meneliti percobaan
sesuai data pada nomor 2, maka hasil yang serupa akan didapatkan. Pada
percobaan nomor 2 yang pertama dengan massa jenis benda 0,4 dan massa
jenis fluida 0,8, maka perbandingan volume benda yang berada di atas
permukaan dengan yang dibawah permukaan fluida adalah 0,5 : 0,5.
Kemudian jika kita menaikan nilai massa jenis fluida menjadi 1, maka
perbandingan antara volume benda yang berada di atas permukaan dengan
yang dibawah permukaan fluida menjadi 0,6 : 0,4. Begitu pula dengan data –
data yang lain. Kemudian apabila kita membandingan hasil data pada nomor
1 dan nomor 2, maka kita dapat melihat bahwa terdapat pertambahan besar
gaya pengapungan yang selaras dengan pertambahan nilai massa jenis
benda. Padahal, apabila kita melihat rumus gaya pengapungan, tidak
terdapat variabel massa jenis objek. Hal ini dikarenakan terdapat pengaruh
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
massa objek. Seperti yang kita ketahui, 𝜌 = , dikarenakan volume
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
objek yang konstan, yakni 1000 cm3, maka kita mendapatkan perbandingan
antara massa jenis benda dengan massa benda. Hal ini masuk akal karena
menurut data, nilai massa jenis benda (𝜌0 ) bernilai sama dengan massa
benda. Kemudian kembali kepada konsep dasar gaya pengapungan, dimana
Fb harus bernikai sama dengan besar gaya yang disebabkan oleh objek.
Gaya yang diberikan oleh objek sendiri berupa gaya berat (weight), dan
dorongan dari fluida sekitarnya. Sehingga, apabila massa jenis objek besar,
maka massa objek akan besar, dan hal ini menyebabkan berat objek besar.
Urone, P., & Hinrichs, R. (2012). College physics (pp. 911 - 913). Openstax.