Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

RENCANA PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR TERPADU TWP SAWO-


LAHEWA DAN LAUT DI, KABUPATEN NIAS UTARA

INDRI MARANATHA SIRINGORINGO

165080100111039

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2021
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis
bisa menyelesaikan laporan praktikum dengan judul " Rencana Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Terpada
Twp Sawo- Lahewa dan Laut di Kabupaten Nias Utara " sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah
Manajemen Sumberdaya Perairan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ,Universitas Brawijaya.

Penulis menyadari ketidaksempurnaan dalam penulisan laporan praktikum oleh karena keterbatasan
pengetahuan. Oleh karena itu apabila tedapat kesalahan dalam penulisan, penulis memohon maaf serta
menerima kritik dan saran yang membangun dan memiliki dampak yang baik terhadap pembaca.

Nias Utara, 9 Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................2
1.3 Manfaat.............................................................................................................2
1.4 Waktu dan Tempat..........................................................................................2
2. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Profil Kegiatan.................................................................................................3
2.2 ELI.....................................................................................................................10
2.3 Akar Masalah.................................................................................................14
2.4 Matriks Perencanaan Program (MPP).......................................................15
2.5 Matriks Rincian Kerja (MRK).......................................................................18
3. PENUTUP...............................................................................................................19
3.1 Kesimpulan....................................................................................................19
3.2 Saran...............................................................................................................19

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Stakeholder............................................................................................. 3


Tabel 2. Petunjuk Penilaian Metode ZOPP....................................................................10
Tabel 3. Profil Masalah Extention, Leverage, Intensity (ELI)........................................11
Tabel 4. Matriks Perencanaan Program (MPP).............................................................16
Tabel 5. Matrik Rincian Kerja........................................................................................... 19

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Akar Masalah...................................................................................... 15

iv
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

The Coral Reef Rehabilitian and Management Program Coral Triangle Initiative (COREMAP-CTI)

merupakan lanjutan dari program COREMAP-II. COREMAP-CTI secara umum bertujan untuk

memperkuat kapasitas lembaga dalam konservasi dan pengelolaan ekosistem terumbu karang dan

ekosistem terkait (padang lamun dan mangrove) serta sumber dayanya. Program ini juga bertujuan

untuk memberdayakan masyarakat pesisir untuk mengelola terumbu karang dan ekosistem terkait

secara berkelanjutan, dan melalui upaya-upaya tersebut, juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat

pesisir. Pendekatan COREMAP-CTI dilakukan melaui sistem dukungan dari lembaga pemerintah ke desa-

desa pesisir untuk mempromosikan manajemen dan kontrol atas sumber daya pesisir secara

desentralisas.

Kajian DKP Nias Utara dengan Oseanografi LIPI tahun 2014 menunjukkan bahwa kegiatan

perikanan menggunakan peralatan atau bahan ilegal dapat berlangsung terus karena kurangnya

pengawasan di perairan laut dan kurangnya atau tidak konsistennya penegakan hukum (DKP Nias Utara,

2014). Menurut Sompotan (2016), pengelolaan pesisir bertujuan agar kerusakan pesisir dapat

dikendalikan dan tidak semakin meningkat, menciptakan perbaikan wilayah pesisir secara

optimal agar sumberdaya alam yang terkandung didalamnya berfungsi untuk menjamin

keseimbangan lingkungan pesisir dan memberikan manfaat masyarakat sekitar wilayah pesisir.

Dengan demikian, pengelolaan pesisir secara terpadu sangat diperlukan yang melibatkan para

stakeholder pengelolaan sumberdaya alam seperti pemerintah daerah setempat, unsur-unsur

masyarakat, akademisi, swasta dan lain-lain dengan prinsip keterpaduan kesetaraan dan
berkomitmen untuk menciptakan pengelolaan sumberdaya alam yang optimal dan

berkelanjutan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari laporan praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan ini adalah untuk

melatih keterampilan mahasiswa dalam menyusun rencana pengelolaan wilayah pesisir terpadu

berdasarakan kajian analisis masalah yang ada.

1.3 Manfaat

Untuk mengetahui peranan stakeholder sekaligus permasalahan yang mereka hadapi di

wilayah pesisir Kabuoaten Nias Utara, sehingga dari permasalahan tersebut dapat digunakan

sebagai penentuan arah perencanaan pengelolaan wilayah pesisir terpadu di wilayah pesisir

Kabupaten Nias Utara

1.4 Waktu dan Tempat

Praktikum Manajemen Sumberdaya Perairan tentang penyusunan dokumen rencana

pengelolaan wilayah pesisir terpadu yang dilaksanakan pada 15 April 2021 - 16 Mei 2021

secara daring via Zoom.


II. PEMBAHASAN

2.1 Profil Kegiatan

Wilayah pesisir memiliki nilai strategis bagi pengembangan ekonomi nasional dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus merupakan wilayah yang sangat rentan terhadap kerusakan
dan perusakan. Oleh sebab itu diperlukan pengelolaan yang bijaksana dengan menempatkan
kepentingan ekonomi secara proporsional dengan kepentingan lingkungan, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Konsep pengelolaan wilayah pesisir adalah fokus pada karakteristik wilayah
dari pesisir itu sendiri, dimana inti dari konsep pengelolaan pengelolaan wilayah adalah kombinasi dari
pembangunan adaptatif, terintegrasi, lingkungan, ekonomi dan sistem sosial. Strategi dan kebijakan
yang diambil didasarkan pada karakteristik pantai,, sumberdaya, dan kebutuhan pemanfaatannya. Oleh
karena itu dalam proses perencanaan wilayah pesisir, dimungkinkan pengambilan keputusan diarahkan
pada pemeliharan untuk generasi yang akan dating (pembangunan berkelanjutan)

Tabel 1. Profil Kegiatan

No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen


Masalah

EKSEKUTIF

1 Bupati Kabupaten Nias Utara 1. Membuat 1.Terhambatnya 1. Hukum


peraturan daerah penyusunan
2. Keuangan
Kab. Nias Utara kebijakan yang
tentang pengelolaan disebabkan oleh 3. Koordinator
pesisir dengan kondisi sosial
memperhatikan asas- masyarakat
asas yang kabupaten Nias
bersangkutan Utara
mengenai
pengelolaan pesisir 2. Rancangan
APBD yang kurang
berdampingan
dengan DPRD kab. adil dalam hal
pendanaan
Nias Utara
terhadap kegiatan
2. Menyusun dan dinas yang
mengajukan berkaitan dengan
rancangan Perda pengelolaan
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

tentang APBD kepada pesisir di kab. Nias


DPRD untuk dibahas Utara
dan ditetapkan
bersama 3. Koordinasi yang
kurang antara
3.Mengupayakan bupati dengan
terlaksananya Dinas- dinas yang
kewajiban daerah ada di kab. Nias
Utara, sehingga
masih banyak
kewajiban daerah
yang tidak
dilaksanakan
secara optimal

2 Sekretariat Daerah Kab. Nias 1.Penyusunan 1. Koordinasi 1. Koordinator


Utara kebijakan pelaksanaan tugas
pemerintahan terhadap
daerah. lembaga- lembaga
dibawah naungan
2 . Pengoordinasian Kesekretariatan
pelaksanaan tugas yang masih
dinas daerah lembaga kurang, sehingga
teknis daerah, kerjasama yang
lembaga lain, terjalin antar
kecamatan dan lembaga kurang
kelurahan. baik.
3.Pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan
kebijakan
pemerintahan
daerah.

4.Pembinaan
administrasi dan
aparatur
pemerintahan
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

daerah.

3. Dinas Lingkungan Hidup Kab. 1. Melaksanakan 1.Kualitas air yang 1. Air


Nias Utara pemantauan kualitas kurang baik di
air, udara dan tanah kab. Nias Utara 2. Sarana dan
Prasarana
serta menentukan yang diakibatkan
baku mutu oleh kebijakan
lingkungan pengelolaan
limbah yang masih
2. Menyusun kurang tepat.
informasi
pengelolaan dan 2. Sarana dan
penanganan sampah prasarana
tingkat Kabupaten pembuangan
sampah yang
3. Menyusun kurang memadai
kebijakan mengenai atau susah untuk
pengelolaan sampah ditemukan.
dan limbah serta
pengendalian
pencemaran dalam
sekotor pengelolaan
pesisir kab. Nias
Selatan

4. Dinas Perikanan Kab. Nias 1. Membantu Bupati 1. Kurangnya 1. Perikanan


Utara melaksanakan urusan pemberdayaan
pemerintahan di dari dinas 2. SIUP ( Surat
Izin Usaha
bidang Perikanan, Perikanan kab.
Kelautan, Nias utara Perdangan)
Ketatausahaan, Unit terhadap para
Pelaksana Teknis nelayan yang
Dinas (UPTD) dan mengakibatkan
Kelompok Jabatan aktivitas nelayan
Fungsional serta yang merusak
Tugas Pembantuan. ekosistem
perikanan.
2. Pelaksanaan
kebijakan
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

pemberdayaan 2. peneribatan
nelayan kecil dan SIUP yang masih
usaha kecil dipersulit
pembudidayaan ikan, ,sehingga banyak
penerbitan SIUP di pembudidayan
bidang yang tidak dapat
pembudidayaan ikan berkembang.
yang usahanya dalam
1 (satu) daerah
kabupaten,
pengelolaan dan
penyelenggaraan
Tempat Pelelangan
Ikan (TPI),
Pengelolaan
Pembudidayaan Ikan
dan Kelautan;

3. Pelaksanaan
administrasi Dinas
Perikanan Kabupaten

4.Pelaksanaan
evaluasi dan
pelaporan
pemberdayaan
nelayan kecil dan
usaha kecil
pembudidayaan ikan,
penerbitan SIUP di
bidang
pembudidayaan ikan
dan yang usahanya
dalam 1 (satu) daerah
kabupaten,
pengelolaan dan
penyelenggaraan
Tempat Pelelangan
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

Ikan (TPI), dan


pengelolaan
pembudidayaan ikan

5. Dinas Pariwisata dan 1.Perumus kebijakan 1. Fasilitasi 1. Sarana dan


Kebudayaan Kab.Nias Utara teknis Pemerintah Publikasi kegiatan Prasarana
Kabupaten Nias Utara Pariwisata dan
di Bidang Pariwisata Kebudayaan
dan Kebudayaan Kabupaten Nias
Utara yang masih
2.Pembina dan kurang baik,
pelaksana tugas di contohnya dalam
bidang Pariwisata dan pengelolaan
Kebudayaan; wabsite
Pengelolaan urusan pariwisata daerah
ketatausahaan yang berdampak
3.Penyelenggara terhadap publikasi
urusan Pemerintah pariwisata yang
dan layanan umum tidak baik.
Pemerintah 2. Sarana dan
Kabupaten Nias Utara prasarana yang
di Bidang Pariwisata kurang memadai
dan Kebudayaan. di lingkungan
pariwisata di Kab
Nias Utara

LEGISLATIF

6. DPRD tingkat II kabupaten 1. Membuat 1. APBN yang Keuangan


Nias Utara peraturan daerah kurang
mengenai menyokong Hukum
pengelolaan pesisir kegiatan
Kabupaten Nias Utara pengelolaan
bersama dengan pesisir di kab Nias
Bupati dengan Utara.
mempertimbangkan
asas- asas dari 2. Terhambatnya
penyusunan
pengelolaan pesisir
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

terpadu. kebijakan yang


disebabkan oleh
2. Merancang kondisi sosial
Anggaran daerah masyarakat
dengan kabupaten Nias
memperhatikan Utara
pengembangan
pengelolaan pesisir
kabupaten Nias Utara

3. Pengawasan,
Kewenangan
mengontrol
pelaksanaan perda
dan peraturan lainnya
serta kebijakan
pemerintah daerah.

YUDIKATIF

7. Polres Kabupaten Nias Utara 1. Melaksanakan 1. penegakan Hukum


pengaturan, hukum terhadap
penjagaan, illegal fishing,
pengawalan, dan pengelolaan
patroli terhadap limbah, dan hal-
kegiatan masyarakat hal yang terkait
dan pemerintah dalam sektor
sesuai kebutuhan; pengelolaan
pesisir masih
2.membina tidak optimal.
masyarakat untuk
meningkatkan
partisipasi
masyarakat,
kesadaran hukum
masyarakat serta
ketaatan warga
masyarakat terhadap
hukum dan peraturan
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

perundang-undangan

3.turut serta dalam


pembinaan hukum
nasional

LSM

8. LSM Paksa Rakyat Nias 1. Lembaga swadaya 1.Masih banyak Pemberitaan


masyarakat sebagai penyebaran berita
wadah yang ikut aktif yang didasari oleh
dalam perannya kepentingan
mensukseskan politik sehingga
pembangunan bangsa banyak terjadi
dan negara. Serta miskomunikasi
dalam hal ini ikut antara masyarakat
menjaga kedaulatan dan pemerintah.
negara serta menjaga
ketertiban sosial

2.LSM juga harus ikut


aktif dalam
memelihara dan
menciptakan suasana
yang kondusif di
dalam kehidupan
masyarakat bukan
sebaliknya justru
membuat keadaan
menjadi semakin
kacau dengan adanya
isu-isu palsu yang
meresahkan
masyarakat.

3.Sebagai wadah
organisasi yang
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

menampung,
memproses,
mengelola dan
melaksanakan semua
aspirasi masyarakat
dalam bidang
pembangunan
terutama pada bagian
yang kerap kali tidak
diperhatikan oleh
pemerintah

AKADEMISI

9. Fakultas Pertanian , Program 1. Pengabdian masih banyak Akademisi


Studi MSP universitas Masyarakat terjadi
Sumatera Utara) pemisahan-
2. Penelitian pemisahan
3. Pendidikan pelaksanan
tupoksi dari pihak
perguruan tinggi,
dimana
pendidikan
dilakukan oleh
mahasiswa,
penelitian
dilakukan oleh
dosen dan
pengabdian
masyarakat
dilakukan oleh
pihak rektorat .

SWASTA

10. Oseda Nias Surf Hotel Menyesuaikan 1.Pengelolaan Lingkungan


kegiatan pariwisata limbah dari hotel
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

serta perhotelan yang ada disekitar


terhadap kebikan pesisir yang
pengelolaan pesisir kurang tepat
dan melakukan sehingga
pengelolaan limbah mengakibatkan
yang baik dan benar pencemaran .
agar tidak mencemari
lingkungan pesisir.

MASYARAKAT

11. Tokos Adat suku Nias Ndawa 1. Menjaga taat adat 1. Kurangnya 1.Pendidikan
yang ada di kab. Nias tingkat pendidikan
Utara. dari toko adat di
Nias Utara
2. Menganyomi sehingga dari
masyarakat suku tahun ke tahun
Ndawa sebagai suku terjadi
nias mayoritas di kesenjangan
daerah Kab Nias komunikasi antara
Utara. kaula tua dan
3. Sebagai Penatua kaula muda.
yang memiliki suara
dalam pengambilan
keputusan di suku
Ndawa.

12. Masyarakat Nelayan Kab. Nias 1. Menaati peraturan 1. Rendahnya Lingkungan


Utara yang telah dibuat kesadaran
oleh pemerintah masyarakat untuk
setempat mematuhi setiap
peraturan yang
2. Ikut serta dalam sudah dibuat,
memajukan contohnya :
perekonomian pemakaian alat
daerah. tangkap yang
dilarang dalam
undang- undang
No STAKEHOLDER TUPOKSI MASALAH Komponen
Masalah

sehingga
mengakibatkan
kerusakan
lingkangan.

2.2 ELI ( Extention, Laverage dan Intensity )

ELI ( Extention, Laverage dan Intensity ) adalah kriteria penilaian yang dipakai untuk menganalisis
masalah pokok yang menjadi bahasan utama di dalam rancangan perencanaan pengelolaan pesisir
terpadu. Penilaian tersebut akan dilakukan untuk setiap stakeholder . Tabel di bawah ini merupakan
penjelasan nilai dari ELI. Hasil dari pembobotan masalah tersebut akan menghasilkan kelas dari setiap
masalah yang ada. Masalah kategori rendah mendapat nilai 1 - 4. Kategori sedang memiliki nilai 6 - 12
dan kategori tinggi memiliki nilai 16- 64. Setelah mendapat poin dari setiap stakeholder , nilai yang
paling tinggi merupakan masalah yang akan dianalisis untuk menentukan akar masalahnya.

Tabel.2 Kriteria penilaian ELI

KRITERIA/ NILAI 1 2 3 4
Extention Bila seperempatan Bila setengah dari Bila tiga perempat Bila sebagian besar
(dampak/resiko ) dari jumlah manusia jumlah, luas wilayah dari jumlah ( seluruh) jumlah
, luas wilayah dan dan kebanyakan LH manusia, luas manusia ,luas
banyaknya yang terkena wilayah dan wilayah dan
komponen LH yang banyaknya banyaknya
terkena komponen LH yang komponen yang
terkena terkena.
Laverage Bila masalah ini Bila masalah ini Bila masalah ini Bila masalah ini
(Kaitan masalah) diatasi maka diatasi maka diatasi maka tiga fiatasi maka
seperempat setengah masalah perempat dari sebagian besar
masalah lain yang lain yang ada ikut masalah lain yang ( seluruh ) masalah
ada ikut teratasi teratasi ada ikut teratasi. lain yang ada ikuy
teratasi.
Intensity * Rendah * Tinggi
( frekuensi/ kaitan) * Berbalik *Tidak berbalik
* Tidak kumulatif * Kumulatif
Table 3. Profil masalah Extension, Laverage dan Intensity ( ELI )

No. STAKEHOLDER MASALAH E L I TOTAL

EKSEKUTIF
1. Bupati Kabupaten Nias 1.Terhambatnya penyusunan kebijakan 2 3 1 6
Utara yang disebabkan oleh kondisi sosial ( Sedang)
masyarakat kabupaten Nias Utara.
2.Rancangan APBD yang kurang adil 2 3 4 24
dalam hal pendanaan terhadap kegiatan ( Tinggi )
dinas yang berkaitan dengan
pengelolaan pesisir di kab. Nias Utara
3.Koordinasi yang kurang antara bupati 2 3 4 24
dengan Dinas- dinas yang ada di kab. ( Tinggi )
Nias Utara, sehingga masih banyak
kewajiban daerah yang tidak
dilaksanakan secara optimal
2. Sekretariat Daerah Kab. 1. Koordinasi pelaksanaan tugas 2 2 4 16
Nias Utara terhadap lembaga- lembaga dibawah (tinggi)
naungan Kesekretariatan yang masih
kurang, sehingga kerjasama yang terjalin
antar lembaga kursng baik.

3. Dinas Lingkungan Hidup 1.Kualitas air yang kurang baik di kab. 3 3 4 36


Kab. Nias Utara Nias Utara yang diakibatkan oleh (tinggi)
kebijakan pengelolaan limbah yang
masih kurang tepat.

2.Sarana dan prasarana pembuangan 2 1 1 2


sampah yang kurang memadai atau (rendah)
susah untuk ditemukan.
4. Dinas Perikanan Kab. 1. Kurangnya pemberdayaan dari dinas 1 1 4 4
Nias Utara Perikanan kab. Nias utara terhadap para (rendah)
nelayan yang mengakibatkan aktivitas
nelayan yang merusak ekosistem

2. Peneribatan SIUP yang masih 1 1 4 4


dipersulit ,sehingga banyak (rendah)
pembudidayan yang tidak dapat
berkembang
5. Dinas Pariwisata dan 1.Fasilitasi Publikasi kegiatan Pariwisata 1 1 1 1
Kebudayaan Kab.Nias dan Kebudayaan Kabupaten Nias Utara (rendah)
Utara yang masih kurang baik, contohnya
dalam pengelolaan wabsite pariwisata
daerah yang berdampak terhadap
publikasi pariwisata yang tidak baik.
2. Sarana dan prasarana yang kurang 1 1 1 1
memadai di lingkungan pariwisata di Kab (rendah)
Nias Utara
No. STAKEHOLDER MASALAH E L I TOTAL

LEGISLATIF

6. DPRD tingkat II 1.APBN yang kurang menyokong 2 3 4 24


Kabupaten Nias Utara kegiatan pengelolaan pesisir di kab Nias (tinggi)
Utara.
2.Terhambatnya penyusunan kebijakan 2 2 4 16
yang disebabkan oleh kondisi sosial (tinggi)
masyarakat kabupaten Nias Utara

YUDIKATIF

7. POLRES Kab. Nias Utara penegakan hukum terhadap illegal 3 2 4 24


fishing, pengelolaan limbah, dan hal- hal (tinggi)
yang terkait dalam sektor pengelolaan
pesisir masih tidak optimal

LSM

8. LSM Paksa Rakyat Nias Masih banyak penyebaran berita yang 3 1 4 12


didasari oleh kepentingan politik (sedang)
sehingga banyak terjadi miskomunikasi
antara masyarakat dan pemerintah.

AKADEMISI
9. Fakultas Pertanian , masih banyak terjadi pemisahan- 1 1 4 4
Program Studi MSP pemisahan pelaksanan tupoksi dari (rendah)
universitas Sumatera pihak perguruan tinggi, dimana
Utara) pendidikan dilakukan oleh mahasiswa,
penelitian dilakukan oleh dosen dan
pengabdian masyarakat dilakukan oleh
pihak rektorat .
SWASTA
No. STAKEHOLDER MASALAH E L I TOTAL

Oseda Nias Surf Hotel Pengelolaan limbah dari hotel yang ada 2 2 1 4
10 disekitar pesisir yang kurang tepat (rendah)
sehingga mengakibatkan pencemaran .

Kualitas air yang kurang baik di kab. Nias


Utara yang diakibatkan oleh kebijakan
MASYARAKAT
pengelolaan limbah yang masih kurang
11. Tokos Adat suku Nias 1. Kurangnya tingkat pendidikan
tepat dari 1 1 1 1
Ndawa toko adat di Nias Utara sehingga dari (rendah)
tahun ke tahun terjadi kesenjangan
komunikasi antara kaula tua dan kaula
muda.
12 Masyarakat Nelayan Rendahnya kesadaran masyarakat untuk 1 2 4 8
Kab. Nias Utara mematuhi setiap peraturan yang sudah (Sedang)
dibuat, contohnya : pemakaian alat
tangkap yang dilarang dalam undang-
undang sehingga mengakibatkan
kerusakan lingkangan.

2.3 Akar Masalah

Pencarian akar masalah berawal dari analisis pokok masalah. Pokok masalah

didapatkan dengan menggunakan metode ZOPP. Total nilai ELI yang tertinggi terdapat pada

kerusakan ekosistem terumbu karang memiliki total nilai ELI paling tinggi yaitu 36. Dari masalah

pokok tersebut dapat ditarik akar masalah seperti pada Gambar 1 berikut:
Peraturan tentang Penegakan hukum yang
Rendahnya kesadaran
pengelolaan limbah kurang tegas terhadap
masyarakat mengenai
yang kurang jelas. pelanggar aturan
pengelolaan limbah yang
pengelolaan limbah.
seharusnya.

Belum adanya evaluasi yang jelas sarana dan prasarana yang kurang Masih banyak peraturan
mengenai dampak yang terjadi akibat memadai dalam sistem pengelolaan yang tidak jelas
pengelolaan limbah / sampah yang buruk limbah di sekitar pesisir kab. Nias Utara
2.3 Matriks Perencanaan Program
terhadap kualitas perairan di kab. Nias
NamaUtara.
Program Rencana pengelolaan sumber daya pesisir
terpadu Twp Sawo-Lahewa dan Laut di
Kabupaten Nias Utara
Pembagian alokasi dana yang kurang
Instansi tepat.
Bupati Kab. Nias Utara
Kurangnya informasi DPRD Kab. Nias Utara
tentang kondisi limbah yang Dinnas Lingkungan Hidup kab. Nias Utara
Dinas Perikanan Kab. Nias Utara
ada di pesisir kab. Nias
Polres Kab. Nias Utara
Utara waktu
Jangka 5 tahun
Tujuan program Koordinasi belum terlaksana
Tercapainya denganpengetahuan
peningkatan baik antaraserta
semua stakeholder
kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan
pengelola pesisir dari pembentukan dasar hukum, alokasi limbah dana
di lingkungan pesisir demi tercapainya kelestarian
sampai implementasi kegiatan pengelolaan pesisir
ekosistem perairan pesisir
Dampak program 1. Pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan
limbah menjadi baik
2. Terjaga kualitas air di perairan pesisir kab. Nias
Utara
3. Terjaganya kelestarian ekosistem perairan pesisir .
Hasil program Membaiknya koordinasi pemerintah, lembag non
pemerintah maupun masyarakat dalam pengelolaan
wilayah pesisir di kab.Nias Utara

Anda mungkin juga menyukai