Anda di halaman 1dari 2

Sejarah Holcim

PT Holcim Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Semen Cibinong Tbk; IDX: SMCB)
adalah sebuah perusahaan produsen semen di Indonesia. Presiden direkturnya saat ini adalah
Gerhard Wolfgang Schutz.

Holcim mengakuisisi saham mayoritas PT Semen Cibinong Tbk pada 13 Desember 2001.
Holcim Indonesia memiliki tiga pabrik semen masing-masing di Narogong, Jawa Barat,
Cilacap, Jawa Tengah, dan Tuban, Jawa Timur dengan total kapasitas maksimum 12.5 juta
ton semen per tahun. Kepemilikan saham Holcim Indonesia adalah LafargeHolcim Group
sebesar 80.65% dan sisanya dimiliki publik.

Pergantian nama perusahaan dari PT Semen Cibinong Tbk menjadi PT Holcim Indonesia Tbk
dilakukan pada 1 Januari 2006[1].

Keuanggulan produk holcim

Micro Filler Particle adalah butiran mineral mikro yang halus, mampu mengisi rongga
dengan sempurna, memberikan kekuatan dari dalam, sehingga hasil akhir kuat dan
permukaan halus. Semen Holcim dengan Micro Filler Particle merupakan penyempurnaan
dari produk sebelumnya dan merupakan produk yang ramah lingkungan, bersertifikasi Green
Label dari Singapura.

Pasar semen menghadapi persaingan yang ketat pada tahun ini. Selain itu, konsumen yang
semakin cerdas juga menuntut kebutuhan akan produk yang selain tahan lama juga ramah
lingkungan. Menghadapi persaingan tersebut, Holcim meluncurkan produk mortar di Jakarta,
Kamis (21/5/2015). Produk baru yang memiliki tiga varian ini diberi nama Holcim Pasangan,
Holcim Plesteran, dan Holcim Acian.

“Kami optimistis pada perkembangan pasar bahan bangunan di Indonesia. Kami melihat
masih banyak peluang yang bisa dikembangkan. Apalagi saat ini trennya memang bangunan
ramah lingkungan. Sebab itu, Holcim memperkenalkan produk ini pada awal tahun. Sebagai
tahap awal, produk ini akan dipasarkan di area Jabodetabek lebih dulu,” ujar Juhans
Suryantan, Vice President of Sales PT Holcim Indonesia Tbk.
 
Holcim mortar ini digadang-gadang memiliki kepraktisan apabila dibandingkan dengan
adukan semen konvensional. Komposisi Holcim Mortar sudah mengandung semen dengan
pasir sehingga jauh lebih efisien secara ongkos dan waktu. Juhans menambahkan, walaupun
sudah diluncurkan sejak Januari 2015, masih banyak yang perlu dikembangkan secara
promosi dan edukasi kepada para pekerja bangunan. “Edukasi tentang teknologi mortar ini
memang masih pelan. Tapi, mortar ini merupakan produk masa depan yang mana
pertumbuhannya seiring dengan penggunaan bata ringan,” jawab Juhans.
 
Ketiga produk mortar Holcim memiliki keunggulan sesuai dengan kegunaannya masing-
masing. Produk ini telah melalui proses uji coba dan standarisasi. Holcim Pasangan dapat
digunakan untuk pengisi celah yang lebih tipis dan lebih rata, cocok digunakan untuk bata
ringan. Produk ini mudah diaplikasikan dengan daya rekat tinggi serta hemat penggunaan
karena spesi adukannya yang lebih tipis.
 
Sementara itu, Holcim Plesteran dapat digunakan untuk aplikasi bata ringan, bata merah, atau
bataton yang memiliki beberapa keunggulan antara lain dapat mengurangi retak halus di
dinding sehingga membuat permukaan dinding lebih sempurna. Holcim Acian berperan
sebagai produk yang diaplikasikan pada permukaan dinding plesteran dan dinding beton. Ia
menjadi dasar yang tepat untuk pengecatan. Sama seperti dua produk lainnya, produk ini
memiliki keunggulan mudah diaplikasikan serta waktu kering yang cepat. 
 
“Kami senantiasa berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggan melalui
beragam produk dan layanan. Ketiga produk mortar ini merupakan salah satu solusi yang
kami berikan untuk kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda,” pungkas Juhans.

Anda mungkin juga menyukai