Anda di halaman 1dari 9

EKMA4311

NASKAH UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1

Studi Kelayakan Bisnis


EKMA4311
No. Soal Skor
1. Pertama kali didirikan pada tahun 1990, PT Panganjaya Intikusuma kemudian 30

mengubah namanya setelah melalui Rapat Umum Luar Biasa Para Pegang
Sahamcdi tahun 1994 menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Sebagaimana yang
sampai sekarang lebih familiar kita kenal sebagai PT Indofood.
Ada banyak hal fundamental yang dilakukan oleh PT Indofood. Hingga akhirnya
PT Indofood bisa menjadi salah satu perusahaan mie instant dan produk makanan
olahan tersukses di Indonesia.
Salah satu langkah fundamental tersebut adalah penggabungan beberapa anak
perusahaan Indofood Group yang meliputi: PT Sanmaru, PT Supermi, dan PT
Panganjaya menjadi satu di tahun 1994. Kemudian dipilihlah nama PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk.
Sejak saat itu, PT Indofood CBP khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie
instant. Bahkan kemudian divisi mie instant ini ternyata berkembang menjadi
yang terbesar di Indofood Group. Hingga tercatat memiliki pabrik yang tersebar
di 15 kota besar di Indonesia.
Indomie merupakan salah satu produk mi instan yang diproduksi oleh PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. Indomie pertama kali diekspor pada tahun 1992 yang
merupakan hasil kerja akumulasi secara konsisten. Indofood pada awalnya
membentuk Direktorat Ekspor dengan tugas fokus mengembangkan ekspor
Indomie ke berbagai negara, sehingga tim ini aktif mempelajari semua izin impor
di setiap negara.
Alasan utama dari ekspansi Indomie ke luar negeri adalah untuk para warga
negara Indonesia (WNI) yang bermukim di luar negeri dan merindukan makan
Indomie. Saat itu, sasaran utama mereka adalah negara-negara dengan jumlah
tenaga kerja Indonesia (TKI) yang paling banyak.
EKMA4311

Untuk memasuki pasar di negara yang baru tentunya PT. Indofood perlu
melakukan perencanaan strategi pemasaran yang tepat agar dapat diterima oleh
konsumen baru mereka. Dalam hal ini:
Susunlah sebuah perencanaan strategi bauran pemasaran (Marketing Mix) yang
dapat dilakukan oleh PT. Indofood agar dapat sukses memasuki pasar
internasional yang baruterkait studi kelayakan bisnis
Stategi pemasaran pt indofood untuk memasuki pasar international.
Menurut saya, hal pertama yang harus dilakukan yaitu dengan menentukan Negara
mana yang akan menjadi target pasar. Langkah selanjutnya, pelajari kultur budayanya
(rujukan untuk pembuatan iklan), daya beli masyarakat, adat istiadat hingga norma
yang berkembang dimasyarakat Negara target pasar. Setelah mengetahui tujuan pasar,
kita bisa branding (merk) ke pasar negara yang kita tuju dengan cara mengadaptasi
norma, adat istiadat dan budaya mereka. Kita bisa menggunakan bahasa asli negara
yang kita tuju, misalkan Negara Jepang, kita bisa merubah keterangan dan cara
penyajian pada produk menggunakan huruf kanji sehingga mempermudah warga
negara asal untuk membaca dan menarik untuk mencobanya.
Selain itu, buat design produk semenarik mungkin dengan menggunakan tradisi
mereka, seperti Jepang punya olahraga (sumo), kita bisa membuat iklan promosi
dengan meniru cara pertandingan sumo. seperti lomba menghabiskan mie indofood
hingga sebanyak-banyaknya mangkuk. Hal ini bertujuan untuk membuat gambaran
bahwa mie indofood memang benar-benar enak, dan layak untuk dicoba. Jika sudah,
hal selanjutnya kita promosikan melalui media massa ataupun media elektronik
sehingga daya jangkau produk kita juga semakin luas. Cara terakhir yaitu berikan
tester untuk segmentasi pasar yang kita tuju seperti kaum muda di Negara Jepang (anak
sekolah, pekerja, dll) yang memiliki waktu terbatas setiap harinya, lalu kita adakan
tester disetiap pasar (supermarket/toko) yang akan kita masuki sebagai zona distribusi
ke konsumen. Hal ini bertujuan ketika mereka sudah merasakan kelezatan dari mie
indofood, akan memberikan peluang untuk mereka membeli produk kembali. Selain
itu, pentingnya harga yang bisa bersaing dengan produk-produk dalam Negeri mereka.
Cara untuk mensiasatinya dengan membuat ukuran mie sedikit lebih kecil dari ukuran
normal, akan tetapi dengan bentuk yang lebih menarik, sehingga peluang untuk dibeli
kembali produk menjadi lebih besar.
EKMA4311

2. Sebanyak 16 perusahaan di Provinsi Bengkulu tidak patuh terhadap pengelolaan 20

lingkungan alias melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Terbukti berdasarkan


SK Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 1049, perusahaan-
perusahaan tersebut meraih peringkat Merah pada Program Penilaian Peringkat
Kinerja Perusahaan (Proper) 2018-2019 lalu. Direktur Genesis Bengkulu, Uli Arta
mengaku, ketidakpatuhan perusahaan dalam mengelola lingkungan disebabkan
perusahaan memandang dengan memiliki Izin Lingkungan (Amdal) mampu
menggugurkan kewajibannya dalam melindungi dan mengelola lingkungan
sekitar. Bahkan beberapa perusahaan memandang setelah dokumen studi amdal
diterbitkan, kegiatan yang menjadi kewajibannya untuk perlindungan dan
pengelolaan lingkungan diabaikan begitu saja.
“Banyak masalah dalam pengelolaan lingkungan oleh perusahaan. Mereka
menganggap mengelola lingkungan dengan baik bukan merupakan bagian dari
investasi, sehingga pengelolaan lingkungan menjadi asal-asalan,” kata Uli, kemarin
(16/1). Hal ini terlihat dari
aktivitas perusahaan yang tidak memiliki manajemen dan karyawan yang fokus
untuk mengelola lingkungan sesuai arahan studi dokumen Andal. Perusahaan
hanya memfokuskan manajemen dan karyawan untuk mencari keuntungan
sebesar-besarnya tanpa memperdulikan kondisi lingkungan sekitarnya. Sehingga
mengakibatkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hanya sebatas komitmen
diatas kertas.
Sumber : https://bengkuluekspress.com
Dari wacana diatas terlihat bahwa AMDAL merupakan hal yang perlu dipatuhi
dan dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan yang wajib AMDAL.
Berikan analisa anda tentang bagaimana perannya dalam berbagai hal sehingga
dianggap hal yang sangat penting bagi pemerintah Bengkulu untuk dilakukan dan
diterapkan oleh perusahaan terkait dengan studi kelayakan bisnis.
Menuruh analisis saya Amdal sangat penting untuk dilakukan, karena amdal adalah
tembok pertama untuk menyelamatkan kerusakan lingkungan alam yang lebih parah.
Hal ini dapat mengakibatkan kerugian hingga puluhan tahun ke depan dan dampaknya
tidak hanya kita yang merasakan bahkan satwa endemik akan merasakan dampak
negatifnya jika kita tidak menerapkan protokol Amdal secara tegas.
EKMA4311

Sebagai contoh tambang batubara., batubara ditambang dengan membuka hutan,


prosesnya kebanyakan dibakar untuk efisiensi waktu, biaya dan tenaga. Setelah itu,
batubara ditambang dengan mengebor tanah hingga kedalaman tertentu yang akan
merusak struktur tanah. Terkadang para penambang melakukan cara yang licik dengan
menggunakan dinamit agar proses penambangan lebih mudah dan cepat.
Sampai sini saja kita bisa melihat berapa banyak kerusakan yang terjadi, tanah
kehilangan strukturnya, hutan menghilang, resapan air tidak ada, ruang untuk satwa
endemik menghilang hingga kotornya udara yang disebabkan oleh limbah pengolahan
batubara, belum lagi air sungai yang tercemar. Hal ini dapat membuat kerusakan
lingkungan pada biota air serta makhluk hidup yang menggantungkan sungai sebagai
sumber dayanya (untuk minum dan mencari makan).
Perusahaan seringkali melalaikan Protokol Amdal karna pengeluaran untuk
pengelolaan limbah dan pelestarian lingkungan sangat besar nilainya, sebagai contoh
untuk mengangkut limbah dibutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit, tidak
efisiensi waktu kerja hingga pendapatan perusahaan yang akan menipis jika melakukan
protokol Amdal. Oleh sebab itu, banyak sekali perusahaan yang menggunakan cara
licik, dengan para pejabat dan pemerintah daerah untuk bisa lolos dari kewajiban
Amdal. Banyak dari mereka yang rela mengeluarkan uang untuk menyuap pejabat
pemerintah daripda harus mengeluarkan uang untuk pengelolaan limbah dan
lingkungan. Tak bisa dipungkiri, lemahnya Penegakan hukum di Indonesia membuat
perusahaan lebih leluasa mengacuhkan protokol Amdal ketimbang harus
melaksanakannya., dan yang merasakan dampaknya lagi lagi hanya rakyat kecil yang
tak bersalah yang hidup dilingkungan sekitar perusahaan.

3. Penutupan seluruh gerai 7-Eleven di Indonesia telah dilakukan pada 30 Juni 2017. 30

Penutupan tersebut telah diumumkan oleh PT Modern International Tbk delapan


hari sebelumnya. Sebab khusus dari penutupan tersebut adalah pembatalan dari
akuisisi yang akan dilakukan oleh PT Charoen Pokphand Restu Indonesia.
Sebelumnya, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengakuisisi kepemilikan 7-
Eleven dari PT Modern Sevel Indonesia melalui persetujuan pengambilalihan
kegiatan usaha dan aset-aset senilai 1 triliun. Namun, transaksi tersebut batal
karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan.
Selain sebab khusus tersebut, faktor-faktor lain yang menyebabkan gagalnya 7-
Eleven beroperasi di Indonesia antara lain:
EKMA4311

Dugaan kemelut yang dialami PT Modern Sevel Indonesia seperti persoalan


manajemen dan para pemegang saham keluarga. Dugaan tersebut didasarkan
pada pantauan penjualan bersih 7-Eleven yang menurun pada tahun 2015. Pada
tahun tersebut, total penjualan bersih 7- Eleven adalah Rp886,84 miliar. Penjualan
bersih tersebut menunjukkan penurunan sebesar 8,7 persen.
Munculnya gerai-gerai waralaba yang serupa dengan 7-Eleven. Tidak hanya
perusahaan ritel lokal seperti Indomaret dan Alfamart, perusahaan-perusahaan
ritel asing yang berkonsep waralaba juga muncul di Indonesia sebagai kompetitor
dari 7-Eleven. Karena kompetitor 7- Eleven bermunculan pada masa
pengembangan 7-Eleven, iklim persaingan usaha ritel di Indonesia menjadi sangat
kompetitif sehingga 7-Eleven menutup seluruh gerainya pada 30 Juni 2017.
Model bisnis yang tidak jelas. Pengusaha dan pelatih eksekutif, Budi Satria Isman
menilai bahwa 7-Eleven tidak tegas dalam menentukan model bisnisnya (antara
kafe atau convenience store). Beliau menilai bahwa inovasi yang dicoba dilakukan
oleh 7-Eleven di Indonesia, yaitu menerapkan model bisnis food store destination,
menyebabkan biaya per gerai mahal.
Perilaku konsumen. Salah satu penyebab tutupnya 7-Eleven di Indonesia adalah
perilaku konsumen 7-Eleven yang beli sedikit minuman tetapi nongkrong lama di
sana. Adhitya Nugroho selaku Research Manager Euromonitor International
mengatakan bahwa konsumen bisa saja hanya membeli satu roti atau minuman
dan duduk di 7-Eleven selama tiga jam.
Pelarangan penjualan minuman beralkohol di Indonesia. Regulasi tersebut
berlaku pada tahun 2015 dan ditujukan khusus untuk bisnis minimarket, termasuk
7-Eleven Padahal kenyataannya salah satu produk yang diminati di Sevel adalah
beer-nya. Hal ini membuat customer yang biasa membeli beer atau sejenisnya di
Sevel beralih ke tempat lain.. Regulasi tersebut membuat penjualan 7-Eleven
menurun pada tahun itu.
Sumber : https://yonulis.com
Berdasarkan atas kasus diatas, banyak sekali faktor penyebab dari tutupnya gerai
7-eleven di Indonesia baik itu dari faktor internal maupun eksternal. Dalam kasus
ini, Anda diminta untuk menganalisis penyebab kegagalan manajemen yang
terjadi pada kasus tersebut berdasarkan pendapat Muray D.Bryce terkait dengan
studi kelayakan bisnis
EKMA4311

Menurut analisa saya berdasarkan Murray D Bryce kegagalan 7-eleven terletak pada
kurangnya perhitungan yang matang dari segi profit dan biaya. Cara mengukur
efisiensi suatu perusahaan adalah dengan profitabilitas atau tingkat keuntungan yang
dihasilkan. Dengan kata lain gerai 7-eleven gagal dalam menghitung biaya yang
dikeluarkan untuk operasional sebuah gerai (biaya sewa tempat, listrik, WIFI, hingga
biaya Sumber Daya Manusia).
Sedangkan pemasukan gerai setiap harinya tidak bisa ditentukan berapa besarannya
untuk bisa menutup biaya operasional dan mendapatkan laba. Karena 7-eleven gagal
dalam menentukan "bentuk" mereka kepada konsumen. Gerai mereka tidak fokus arah
sehingga pencapaiannya pun sulit diprediksi. Contohnya saja, dengan sebuah roti dan
sebotol minum mungkin harganya hanya 10rb, tetapi konsumen dapat menikmati WIFI
yang disediakan 7-eleven selama 3 jam cuma-cuma. Jika kita hitung internet 3 ribu
rupiah perjam, maka biaya yang dihabiskan 9 ribu rupiah hanya untuk pelanggan yang
membeli roti dan air kemasan, sangat tidak efisien dari segi profit.
Menurut analisi saya, akan sangat efisien jika gerai 7-eleven memberikan kode pass
WIFI mereka kepada pelanggan khusus yang berbelanja minimal 50 ribu rupiah dan
konsumen mendapatkan free wifi selama 1 jam kedepan, jika ingin menambah durasi
WIFI, pelanggan diwajibkan untuk berbelanja lagi, dan pramuniaga berhak
mengingatkan pelanggan yang sudah lebih dari 2 jam duduk untuk kembali memesan
atau bersiap untuk meninggalkan gerai karena untuk mempersilahkan pelanggan lain
yang juga ingin menikmati WIFI setelah berbelanja. Hal ini mungkin terdengar tidak
sopan, tetapi ini jauh lebih baik daripda hanya mengandalkan tamu berbelanja atas
inisiatifnya sendiri.
Ketika sebuah tempat memiliki target tentang profit, maka berbagai cara akan
dilakukan untuk bisa mendapatkannya dengan berbagai terobosan inovasi dan ide-ide
kreatif, bukan sebaliknya menyerah dengan keadaan.
EKMA4311

4 Berdasarkan kasus tutupnya 7-eleven di Indonesia pada kasus no. 3, ada beberapa 20
faktor penyebab internal dan eksternal yang muncul. Dari faktor-faktor tersebut,
mahasiswa diminta untuk menganalisa faktor terkait dengan aspek hukum yang
menyebabkan tutupnya gerai tersebut dan apakah yang seharusnya dilakukan oleh
7-eleven sebelum masuk ke Indonesia terkait studi kelayakan bisnis agar tidak
tersandung dengan masalah hukum tersebut.

Sebelum masuk ke indonesia, sebaiknya 7-eleven memahami terlebih dahulu regulasi


dan adat istiadat yang ada dinegara indonesia.
7-eleven hadir diIndonesia menawarkan konsep baru dalam bisnis ritel modern.
Tidak pahamnya pemerintah indonesia dengan sistem 7-eleven yang menggabungkan
konsep toko kelontong dan Resto cepat saji (convenience stores). Hal ini membuat
gerai 7-eleven banyak mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari pemerintah
daerah. Masalah diperburuk dengan kurangnya diferensiasi yang jelas antara toko-toko
kelontong. Terlebih lagi peraturan menteri perdagangan (Permendag) nomer 6 tahun
2015 tentang pengadaan, peredaran dan penjualan minuman berakohol makin
membuat gerai 7-eleven makin ditinggalkan konsumennya.
Seperti yang kita tau penjualan gerai 7-eleven didominasi minuman slurpee dan
beernya (alkohol dibawah 5%). Juga jam operasional yang tidak pernah tutup alias 24
jam. Akan tetapi karena buruknya pemahaman pemerintah dalam menentukan format
ritel gerai 7-eleven, maka penjualan beer tidak diperbolehkan karna minuman
berakohol hanya boleh diperjual-belikan disupermarket bukan ditoko kelontong.
Hal ini berimbas setelah pelarangan tersebut dibuat, menurut www.fitchratings.com
pemasukan 7-eleven turun 15% dari sektor minuman.
Sehingga regulasi harus lebih diperhatikan ketika kita ingin membawa konsep baru
kedalam suatu negara agar tidak terjadi lagi kesalahan-kesalahan fatal dikemudian hari.

SKOR TOTAL 100

Referensi :
Yuliati, S. Handaru dan Tamjuddin. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
EKMA4311
EKMA4311

Anda mungkin juga menyukai