Anda di halaman 1dari 4

SOAL PRETEST ENVIRONMENTAL HEALTH LABORATORY

SEMESTER 1 T.A. 2018/2019

NAMA : Silvia Meilani

NIM : 191313251375

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Kebisingan adalah

Jawab: Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
manusia dan kenyamanan lingkungan.

2. Sebutkan alat untuk mengukur kebisingan !

Jawab: Sound level meter

3. Sebutkan prasyarat pengukuran kebisingan menggunakan Sound Level


Meter!

Jawab:

a) Tidak dalam kondisi hujan

b) Kecepatan angin  20 km/jam

c) Mikrofon dilengkapi wind screen untuk menghindari pengaruh getaran dari


angin

d) Posisi alat

1. ketinggian 120 s.d. 150 cm dari tanah


2. minimal 3,5 meter dari bangunan atau pohon

4. Bagaimana cara pengukuran kebisingan ?

Jawab:

a. Pilih selektor pada posisi fast untuk human ear response time, selektor pada
posisi slow untuk mempermudah mendapatkan nilai rata kebisingan
b. Pilih selektor range intensitas kebisingan.
A/C weighting selector:
A = digunakan untuk mengukur “Human ear listening” respon. Jika untuk
mengukur kebisingan lingkungan maka gunakan A weighting typically
C = digunakan untuk noise of machinery
c. Tentukan area pengukuran.
d. baca hasil pengukuran pada sound level meter secara langsung.
e. Tulis hasil pengukuran.
f. Setelah pengukuran, matikan tombol ON ke OFF.

5. Metode Pengukuran apa yang kita gunakan dalam perhitungan


kebisingan ?

Jawab:

Metode Pengukuran Cara sederhana dengan sebuah sound level meter biasa
diukur tingkat tekanan bunyi dB (A) selama 10 (sepuluh) menit untuk tiap
pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima) detik.

6. Sebutkan dan jelaskan macam – macam Kebisingan dan berikan


contohnya!

Jawab:

A. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relative
tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut-turut.
Misalnya mesin, kipas angin dan dapur pijar.
B. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini juga
relative tetap, akan tetapi ia hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (pada
frekuensi 50, 1000 dan 4000 Hz). Misalnya gergaji serkuler, katup gas.
C. Bising terputus-putus (intermitten). Bising di sini tidak terjadi secara terus-
menerus, melainkan ada periode relative tenang. Misalnya suara lalu lintas,
kebisingan di lapangan terbang.
D. Bising implusif. Bising jenis ini memiliki Perubahan tekanan suara melebihi
40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengajukan pendengarnya.
Misalnya tembakan, suara ledakan mercon dan meriam.
E. Bising implusif berulang. Sama dengan bising implusif, hanya saja di sini
secara terjadi secara berulang-ulang. Misalnya mesin tempa.

7. Bagaimana cara mengurangi kebisingan ?

Jawab:
A. Pengendalian secara teknis, yaitu menggunakan atau memasang pembatas
atau tameng yang dikombinasikan dengan akustik (peredam suara) yang
dipasang di langit-langit.
B. Pengendalian secara administratif, yaitu dengan mengurangi waktu pemajanan
tenaga kerja dengan cara mengatur jam kerja, sehingga masih dalam batas
aman.
C. Pengendalian yang bersifat medis, yaitu pemeriksaan kesehatan secara teratur,
khususnya pemeriksaan audiometric.
D. Penggunaan alat pelindung diri, yaitu dengan menggunakan ear plug dan air
muff.
E. Pendidikan dan penyuluhan kesehatan merupakan upaya dalam pembentukan
sikap selamat dan sikap yang konstruktif dan menghilangkan prasangka yang
merugikan.

8. Apa dampak bising yang berlebih bagi manusia ?

Jawab:

A. Gangguan fisiologis

Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, basal


metabolisme, konstruksi pembuluh darah kecil terutama pada bagian kaki, dapat
menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.

B. Gangguan psikologis

Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi,


susah tidur, emosi, dan lain-lain. Pemaparan jangka waktu lama dapat
menimbulkan penyakit, psikosomatik seperti gastritis, penyakit jantung koroner,
dan lain-lain.

C. Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, bahkan


mungkin terjadi kesalahan, terutama bagi pekerja yang baru belum
berpengalaman. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung akan
mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, karena
tidak mendengar teriakan atau isyarat tanda bahaya dan tentunya akan dapat
menurunkan mutu pekerjaan dan produktivitas kerja.

D. Gangguan keseimbangan

Gangguan keseimbangan ini mengakibatkan gangguan fisiologis seperti kepala


pusing, mual, dan lain-lain.

E. Gangguan terhadap pendengaran (ketulian)


Diantara sekian banyak gangguan yang ditimbulkan oleh bising, gangguan
terhadap pendengaran adalah gangguan yang paling serius karena dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran atau ketulian, ketulian ini dapat bersifat
progresif atau awalnya bersifat sementara tapi bila bekerja terus-menerus di tempat
bising tersebut maka daya dengar akan menghilang secara menetap atau tuli.

Anda mungkin juga menyukai