Anda di halaman 1dari 13

JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO.

3, 2019

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN KRIM M/A DARI EKSTRAK


KULIT PISANG KEPOK (Musa acuminata L.)

Dwi Saryanti1, Iwan Setiawan2, Romadona Ayu Safitri3


1,2
Departemen Teknologi Farmasi, Prodi D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Nasional
3
Departemen Obat Tradisional, Prodi D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Nasional

Email Korespondensi : dwisary_dws@yahoo.com

ABSTRAK

Kulit pisang kepok memiliki kandungan senyawa flavonoid yang digunakan


sebagai antioksidan. Penggunaan asam stearat dan trietanolamin dalam sediaan krim
dapat membentuk emulsi tipe minyak dalam air yang stabil. Penelitian dilakukan untuk
mendapatkan formula optimum sediaan krim dengan menggunakan kombinasi asam
stearat dan trietanolamin. Krim dibuat 8 formula dengan asam stearat pada range
konsentrasi 15% - 17% dan trietanolamin dengan range konsentrasi 2% - 4%. Optimasi
formula menggunakan metode Simplex Lattice Design dengan parameter pH, viskositas,
daya lekat, daya sebar dan daya proteksi. Data yang diperoleh diuji dengan one sample
t-test untuk melihat perbedaan antara hasil prediksi dari metode optimasi dengan hasil
pengujian. Formula krim yang optimum diperoleh pada konsentrasi asam stearat 16,7 %
dan trietanolamin 2,3 %. Formula optimal mempunyai pH 6,03 ± 0,04, viskositas 250 ±
0,00 dPas, daya lekat 12,33 ± 0,11 detik, daya sebar 18,79 ± 1,33 g.cm/detik, dan daya
proteksi 14,31 ± 0,54 detik serta mempunyai aseptabilitas yang baik terhadap
responden. Formula optimal prediksi dari metode optimasi mempunyai perbedaan yang
tidak signifikan dengan hasil pengujian yang menunjukkan bahwa metode Simplex
Lattice Design dapat digunakan untuk memprediksi parameter sifat fisik sediaan krim
ekstrak kulit pisang kepok.

Kata Kunci : Optimasi, Krim, Kulit Pisang Kepok, Simplex Lattice Design

225
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

OPTIMIZATION OF M / A CREAM FORMULA FROM KEPOK


BANANA PEEL (Musa acuminata L.) EXTRACT

ABSTRACT
Kepok banana peel contains flavonoid compounds which are used as
antioxidants. The use of stearic acid and triethanolamine in cream preparations can
form stable oil in water type emulsions. The study was conducted to obtain the optimum
formula for cream preparations using a combination of stearic acid and
triethanolamine. Cream was made as many as 8 formulas with stearic acid in the range
of concentration of 15% - 17% and triethanolamine with a concentration range of 2% -
4%. Formula optimization used the Simplex Lattice Design method with parameters pH,
viscosity, adhesion, dispersion and protection. The data obtained were tested with one
sample t-test to see the difference between the predicted results from the optimization
method and the test results. The optimum cream formula was obtained at 16.7% stearic
acid concentration and triethanolamine 2.3%. The optimal formula had a pH of 6.03 ±
0.04, a viscosity of 250 ± 0.00 dPas, a sticky power of 12.33 ± 0.11 seconds,
spreadability of 18.79 ± 1.33 g.cm/second, and a protection power of 14,31 ± 0.54
seconds and had a good acceptability to respondents. The prediction optimal formula of
the optimization method had insignificant difference with the test results which showed
that the Simplex Lattice Design method can be used to predict the physical properties
parameters of cream of kepok banana peel extract.

Keywords : Optimization, Cream, Kepok Banana Peel, Simplex Lattice Design

PENDAHULUAN Pada penelitian yang dilakukan


Kulit pisang kepok mempunyai oleh Rosiana,dkk (2017), membuktikan
senyawa bioaktif jenis flavonoid 5, 6, 7, bahwa ekstrak kulit pisang kepok
4’-tetrahidroksi-3-4-flavon-diol yang dengan metode maserasi menggunakan
lebih banyak dibandingkan dengan kulit pelarut etanol 70% memiliki nilai IC50
buah pisang yang lainnya (Atun dkk, sebesar 36,28 ppm dan pada konsentrasi
2007). Senyawa bioaktif mempunyai 6% mempunyai inhibisi 73.529%.
aktivitas yaitu antioksidan, Berdasarkan penelitian Hasniar (2018)
antidermatosis (Rajendra dkk, 2004), ekstrak etanol kulit pisang kepok
kemopreventif (Galati dan Brien, 2004), diformulasikan menjadi sediaan gel
antikanker (Wei dkk, 2004) maupun dengan basis HPMC. Ekstrak etanol
antivirus. Senyawa flavonoid dan kulit pisang kepok diformulasikan
senyawa fenol lainnya pada kulit pisang menjadi plester patch dengan
kepok memiliki potensi yang cukup menggunakan polimer kitosan HPMC
baik untuk dimanfaatkan sebagai (Syakri, 2019).
sumber antioksidan (Atun dkk, 2007). Salah satu bentuk sediaan
kosmetik yang digunakan adalah krim.

226
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Krim adalah sediaan setengah padat daya lekat krim kombinasi oksibenson
yang mengandung satu atau lebih bahan titanium dioksida dengan menggunakan
obat terlarut dan terdispersi dalam trietanolamin stearat dan setil alkohol
bahan dasar yang sesuai. Salah satu (Elcistia dan Zulkarnain, 2018).
polimer yang digunakan sebagai basis Berdasarkan hal diatas maka
dalam sediaan krim adalah TEA dan dilakukan penelitian untuk membuat
asam stearat. Selain asam stearat dapat sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok
berfungsi sebagai emulgator dalam menggunakan kombinasi asam stearat
pembuatan krim jika direaksikan dan TEA dengan Simplex Lattice
dengan basa (KOH) atau trietanolamin Design menggunakan Software Design
ini bisa digunakan untuk menetralkan Expert10.0.3.1 sehingga dapat
krim. Penggunaan emulgator anionik memberikan perbandingan asam stearat
seperti trietanolamin dan asam stearat, dan TEA yang paling optimum untuk
mengingat bahwa krim yang dibuat menghasilkan sediaan krim.
ditujukan untuk penggunaan luar.
Kombinasi asam stearat dan TEA METODE PENELITIAN
karena TEA akan membentuk suatu MATERIAL
emulsi o/w yang sangat stabil apabila Kulit pisang kepok (diperoleh dari Desa
dikombinasikan dengan asam lemak Kismoyoso, Ngemplak, Boyolali), asam
bebas. Asam lemak yang sesuai stearat (Brataco), setil alkohol
dikombinasikan dengan TEA adalah (Brataco), TEA (Brataco), gliserin
asam stearat karena asam stearat tidak (Brataco), propilenglicol (Brataco),
mengalami perubahan warna seperti metil paraben (Brataco), etanol 70%,
asam oleat.. Berdasarkan penelitian aquades. Bahan yang digunakan
Cahyati, dkk (2015) menunjukkan memunyai derajat teknis.
bahwa krim dengan menggunakan asam ALAT
stearat dan trietanolamin stabil selama Timbangan elektrik (ACIS), blender
penyimpanan. (Cosmos 289-G), oven, pengaduk,
Salah satu metode yang mortir dan stamfer, waterbath
digunakan untuk mendapatkan formula (memmert), alat gelas, stopwatch,
optimal adalah dengan menggunakan lempeng kaca, Viscometer Rion VT04F,
simplex lattice design. Simplex lattice rotary evaporator (IKA RV 10 basic),
design dapat digunakan untuk drupple plate
menentukan proporsi relatif bahan-
bahan yang digunakan dalam suatu Rancangan Penelitian
formula, sehingga diharapkan dapat 1) Pembuatan Ekstrak Kulit Pisang
dihasilkan suatu formula yang paling Kepok
baik (dari campuran tersebut) sesuai Bagian yang digunakan adalah kulit
kriteria yang ditentukan (Kurniawan buahnya yang sudah matang dan
dan Sulaiman, 2009). Metode Simplex berwarna kuning dikeringkan di
Lattice Design dapat digunakan untuk bawah sinar matahari dengan ditutupi
memprediksi viskositas, daya sebar dan kain hitam. Kulit pisang kepok yang

227
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

sudah dikeringkan, dibuat serbuk dan 2) Pemeriksaan Kualitatif (Skrining


diayak dengan ayakan no 60. Serbuk Fitokimia)
kulit pisang ditimbang sebanyak Pemeriksaan senyawa flavonoid
1000 gram kemudian dimaserasi dilakukan dengan penambahan
dengan menggunakan 7500 mL beberapa tetes HCL pekat dan 2-3
pelarut etanol 70% pada suhu kamar potong logam Mg. Reaksinya
selama 5x24 jam dengan dikatakan positif jika memberikan
penggojokan kemudian disaring warna orange-merah.
menggunakan kain flannel. Filtrat 3) Pembuatan Krim Ekstrak Kulit
atau sari yang diperoleh diuapkan Pisang Kepok
dengan evaporator sampai bobot
konstan dan didapatkan ekstrak
kental.

Tabel 1. Formula Krim Ekstrak Kulit Pisang Kepok

Nama bahan (%) Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Run 6 Run 7 Run 8

Ekstrak kulit pisang kepok 6 6 6 6 6 6 6 6

Setil alkohol 4 4 4 4 4 4 4 4

Asam stearat 17 16 16 16,5 17 15 15,5 15

Trietanolamin 2 3 3 2,5 2 4 3,5 4

Gliserin 4 4 4 4 4 4 4 4

Propilen glikol 7 7 7 7 7 7 7 7

Metil paraben 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2 0,2

Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

Aquades ad 100 100 100 100 100 100 100 100

Pembuatan krim diawali dengan dengan metil paraben. Fase minyak


pemisahan bahan-bahan yaitu fase yang sudah melebur dituang dalam
minyak (asam stearat dan setil mortir hangat, diaduk sampai
alkohol) dimasukkan dalam cawan homogen. Fase air ditambah sedikit
porselin, ditambahkan propil paraben demi sedikit sambil diaduk perlahan-
kemudian dilebur di atas waterbath. lahan hingga terbentuk massa krim.
Fase air (TEA, propilenglikol, Ekstrak kental kulit pisang kepok
gliserin dan aquades) dimasukkan dimasukkan ke dalam massa krim
dalam beaker glass, ditambah

228
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

sedikit demi sedikit, dan diaduk diletakkan pada drupple plate.


sampai homogen. Ditambahkan 1 tetes indicator
4) Optimasi Formula Krim metilen blue. Jika warna biru
Optimasi formula krim dengan dari metilen blue dapat
menggunkan metode Simplex Lattice tercampur merata pada sediaan
Design dua variabel yaitu asam krim maka krim tipe M/A
stearat dan trietanolamin. Parameter d) Uji pH
yang digunakan dalam optimasi Krim dimasukkan ke dalam
sediaan krim adalah pH, viskositas, campuran, lalu diukur pHnya
daya lekat, daya sebar dan daya dengan pH meter. Pengujian pH
proteksi. dilakukan terhadap krim yang
Verifikasi Formula Optimal baru dibuat dan krim yang telah
Verifikasi dilakukan terhadap disimpan. pH yang sesuai
formula optimal dengan melihat sifat dengan kulit wajah adalah 4,5-8.
fisik dari sediaan pada hari ke 0, 7, e) Uji Viskositas
14 dan 21 hari yang meliputi: Pengujian viskositas dilakukan
a) Uji Organoleptis denganmemasukkan sediaan
Uji tentang karakter fisik sediaan krim yang telah dibuat ke dalam
krim yang dilakukan dengan viscotester RION VT 04F
bantuan panca indra, meliputi: kemudian dibaca viskositasnya
Bentuk : dideskripsikan bentuk sesuai dengan rotor yang
sediaan. digunakan.
Warna : dideskripsikan warna f) Uji Daya Lekat
sediaan. Sediaan krim sebanyak 0,5 g
Bau : dideskripsikan aroma diletakkan di atas object glass
sediaan. yang telah ditentukan luasnya
Rasa : dideskripsikan rasa (oleskan pada bagian yang
kenyamanan sediaan . halus) pada alat uji. Object glass
b) Uji Homogenitas yang lain (bagian permukaan
Pengujian homogenitas ini yang halus) diletakkan di atas
dilakukan dengan cara krim tersebut, kemudian
mengoleskan krim yang telah diletakkan beban 500 g selama 5
dibuat pada kaca objek, menit. Beban seberat 80 g
kemudian dikatupkan dengan dilepaskan sehingga menarik
kaca objek yang lainnya object glass bagian bawah.
kemudian dilihat apakah basis Dicatat waktu yang diperlukan
yang dioleskan pada kaca objek hingga kedua object glass
tersebut homogen dan apakah terlepas.
permukaannya halus dan merata. g) Uji Daya Sebar
c) Uji Tipe Krim Kaca transparan diletakkan di
Sediaan krim diambil atas kertas milimeter blok. Pada
secukupnya kemudian kaca tersebut diletakkan 0,5 g

229
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

krim, kemudian ditutup dengan ditetesi NaOH encer (P) hingga


kaca transparan yang lain dan munculnya warna merah.
dibiarkan selama 1 menit untuk 5) Analisis Data
mendapatkan beberapa diameter Analisis data dilakukan
penyebaran yang terbentuk. menggunakan metode simplex lattice
Kemudian dilanjutkan dengan design menggunakan software design
menambahkan beban diatas kaca expert versi 10.0.3.1 untuk
transparan tersebut beban 50, menentukan formula sediaan krim
100, dan 150 g dan diamati yang paling optimal. Verifikasi
diameter penyebaran yang sediaan dari formula optimal diuji
terbentuk. Spesifikasi sediaan dengan T- test.
adalah krim dapat menyebar
dengan mudah dan merata. HASIL DAN PEMBAHASAN
h) Uji Daya Proteksi Ekstraksi Kulit Pisang Kepok
Uji daya proteksi dilakukan Metode yang digunakan adalah metode
dengan cara memotong kertas maserasi dipilih karena sederhana, tidak
saring dengan ukuran (10x10 memerlukan peralatan khusus, mudah
cm), kemudian dibasahi dengan dilakukan serta tidak memerlukan
larutan fenolftalein (PP) sebagai pemanasan yang dapat mempengaruhi
indikator. Setelah itu kertas stabilitas senyawa terutama flavonoid.
dikeringkan. Kertas tersebut Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi
diolesi dengan 0,5 g krim pada adalah etanol 70% karena etanol
sisi permukaan seperti lazimnya merupakan pelarut yang bersifat
orang menggunakan krim(1). universal sehingga diharapkan dapat
Buat area 2,5x2,5 cm sebanyak 3 menarik senyawa flavonoid yang
tempat pada kertas saring yang bersifat polar (Rosiana dkk, 2017).
lain, oleskan paraffin padat yang Rendemen yang diperoleh sebesar
telah dilelehkan pada tepi area 16,45% dan menunjukkan hasil yang
kertas saring yang telah dibuat lebih sedikit dari pada penelitian yang
(2). Kertas (2) ditempelkan telah dilakukan Rosiana,dkk (2007)
diatas kertas (1). Area ditetesi yaitu sebesar 36,13%. Perbedaan
dengan mengunakan NaOH rendemen ekstrak disebabkan karena
encer P (4%). Amati timbulnya perbedaan jumlah pelarut yang
noda kemerahan pada bagian digunakan dalam proses ekstraksi dalam
kertas yang telah dibasahi penelitian yang dilakukan menggunakan
larutan PP. Dicatat waktu yang 7,5 X bobot sampel sedangkan pada
diperlukan mulai saat kertas penelitian sebelumnya menggunakan 18
X bobot sampel.

230
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Tabel 2. Hasil uji kualitas fisik sediaan krim

Parameter Run 1 Run 2 Run 3 Run 4 Run 5 Run 6 Run 7 Run 8

pH 6 5.5 5.5 6 6 5.5 6 5.5

Viskositas (dPas) 240 200 200 230 240 180 190 180

Daya lekat (detik) 17.1 11.1 12.2 12.3 15.0 6.9 8.0 4.2

Daya sebar (g.cm/det) 16.8 19.85 19.72 17.65 17.4 20.14 18.58 6.49

Daya proteksi ( detik) 4.57 17.77 15.14 13.57 7.35 20.58 6.43 13.46

Optimasi Formula Krim berbagai macam gangguan dan


a. Uji pH rangsangan luar dengan rentang pH
Uji pH dilakukan untuk mengetahui pada sediaan topikal 4,5-6,5.
krim yang dihasilkan bersifat asam dan Pengaturan pH juga untuk menjamin
basa dilihat dari nilai pH yang kestabilan asam stearat dan
diperoleh. Dalam sediaan topikal, pH trietanolamin sebagai emulgator.
berkaitan dengan rasa ketika dioleskan, Sediaan krim dinyatakan aman bila
pH yang terlalu asam atau basa akan berada pada lapisan epidermis kulit
menimbulkan iritasi pada kulit sehingga dengan pH yaitu 5-8. Berikut kurva
perlu kesesuaian sediaan krim dengan TEA dan asam stearat terhadap pH pada
pH kulit. gambar 1.
Kulit merupakan lapisan yang menutupi
permukaan tubuh dam memiliki fungsi
utama kulit sebagai pelindung dari

Gambar 1. Kurva TEA dan asam stearat terhadap pH sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok
semakin sedikit asam stearat yang
Pada plot pH tersebut berbentuk linier ditambahkan maka pH krim semakin
menunjukkan bahwa semakin banyak rendah.
trietanolamin yang ditambahkan dan

231
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Persamaan kombinasi trietanolamin dan banyak konsentrasi asam stearat yang


asam stearat untuk uji pH (hari ke-0) ditambahkan maka pH yang dihasilkan
menurut pendekatan Simplex Lattice akan menjadi lebih asam karena
Design sebagai berikut: banyaknya gugus asam yang terkandung
pada asam stearat. Formula dengan
Y = +0,11550 (A) + 0,33772 (B)…… komposisi dominan trietanolamin juga
(1) meningkatkan nilai pH menjadi lebih
Keterangan Y= respon yang didapat, basa walapun tidak signifikan karena
(A) = trietanolamin, (B) = asam stearat. keberadaan gugus basa yang terkandung
dalam trietanolamin.
Dari persamaan 1 dapat dikatakan b. Uji Viskositas
bahwa adanya variasi konsentrasi asam Uji viskositas bertujuan untuk
stearat dan trietanolamin mempengaruhi mengetahui kekentalan dari sediaan
pH dari sediaan krim yang dihasilkan, krim yang diharapkan agar mudah
akan tetapi semua sediaan memiliki dioleskan. Viskositas krim yang baik
nilai pH yang masuk dalam syarat pH ditunjukkan dengan krim yang memiliki
pada kulit manusia. Trietanolamin juga konsentrasi yang tidak terlalu encer dan
dapat mempengaruhi meningkatnya pH tidak terlalu kental. Kurva TEA dan
karena trietanolamin bersifat basa yakni asam stearat terhadap viskositas dapat
mempunyai pH sebesar 10,5 dilihat pada gambar 2.
(Goskonda, 2009).
Dalam formulasi konsentrasi
penambahan asam stearat
mempengaruhi hasil pH yang semakin

Gambar 2. Kurva TEA dan asam stearat terhadap viskositas sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok

Pada gambar 2 dapat dilihat kurva Persamaan kombinasi trietanolamin dan


berbentuk linier menunjukkan bahwa asam stearat untuk uji viskositas (hari
semakin banyak trietanolamin yang ke-0) menurut pendekatan Simplex
ditambahkan dan semakin sedikit asam Lattice Design sebagai berikut:
stearat yang ditambahkan maka
viskositas krim semakin rendah. Y= -15,27778 (A) + 15,8333(B)…………..(2)

232
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Keterangan Y= respon yang didapat, (A) = ditentukan oleh jumlah trietanolamin


trietanolamin, (B) = asam stearat. yang digunakan (Allen, 2009).
Dari persamaan 2 dapat disimpulkan c. Uji Daya Lekat
bahwa viskositas dapat meningkat Pengujian daya melekat krim dilakukan
dengan adanya penambahan asam untuk mengetahui daya melekat krim
stearat. Peningkatan viskositas kirm pada kulit dengan mengukur lama
dipengaruhi oleh adanya asam lemak waktu melekat krim pada alat uji daya
yang terdapat dalam krim, yaitu asam melekat. Hal tersebut akan berhubungan
stearat. Semakin banyak jumlah asam dengan lama waktu kontak krim dengan
lemak yang digunakan maka krim yang kulit hingga efek terapi yang diinginkan
dihasilkan semakin kental. Penggunaan tercapai. Kurva TEA dan asam stearat
asam stearat sebagai emulgator pada terhadap daya lekat dapat dilihat pada
sediaan topikal akan membentuk basis gambar 3.
yang kental dan tingkat kekentalannya

Gambar 3. KurvaTEA dan asam stearat terhadap daya lekat sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok

Pada plot daya lekat pada gambar 3 penyebaran krim pada kulit saat
berbentuk linier menunjukkan bahwa dioleskan pada kulit. Adanya variasi
semakin banyak trietanolamin yang konsentrasi trietanolamin dan asam
ditambahkan dan semakin sedikit asam stearat mempengaruhi daya sebar dari
stearat yang ditambahkan maka daya sediaan krim yang dihasilkan. Semakin
lekat krim semakin rendah. tinggi konsentrasi asam stearat maka
Persamaan kombinasi trietanolamin dan akan meningkatkan viskositas krim
asam stearat untuk uji daya lekat (hari sehingga daya sebar menjadi semakin
ke-0) menurut pendekatan Simplex kecil. Penambahan beban yang bertahap
Lattice Design sebagai berikut: akan memberikan daya sebar yang lebih
Y= -3,76111 (A) + 1,38333 (B)……….(3) baik sehingga penetrasi obat lebih
Keterangan Y= respon yang didapat, (A) = optimal. Kurva TEA dan asam stearat
trietanolamin, (B) = asam stearat.
terhadap daya sebar sediaan krim
disajikan pada ga
d. Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukan untuk
mengetahui kemampuan kecepatan

233
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

mbar 4.

Gambar 4. Kurva TEA dan asam stearat terhadap daya sebar sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok

Pada plot daya sebar gambar 4 Keterangan Y= respon yang didapat, (A) =
berbentuk linier menunjukkan bahwa trietanolamin, (B) = asam stearat.

semakin banyak trietanolamin yang


e. Uji Daya Proteksi
ditambahkan dan semakin sedikit asam
Pengujian daya proteksi dilakukan
stearat yang ditambahkan maka daya
untuk mengetahui kemampuan sediaan
sebar krim semakin tinggi.
melindungi kulit dari pengaruh luar,
Persamaan kombinasi asam stearat dan
dalam hal ini yang digunakan sebagai
trietanolamin untuk daya sebar menurut
parameter adalah cairan yang bersifat
pendekatan Simplex Lattice Design
basa. Kurva TEA dan asam stearat
dapat dilihat pada persamaan 4 :
terhadap daya proteksi dapat dilihat
pada gambar 5.
Y=+3,05257(A) + 0,63702(B)…………(4)

Gambar 5. Kurva TEA dan asam stearat terhadap daya proteksi sediaan krim ekstrak kulit pisang kepok

Persamaan kombinasi asam stearat dan Y=+3593,66637(A) – 22,85853(B) –


trietanolamin untuk daya proteksi (hari 326,49961(A)(B.... (5)
Keterangan Y= respon yang didapat, (A) =
ke-0) menurut pendekatan Simplex
trietanolamin, (B) = asam stearat, (A)(B) =
Lattice Design sebagai berikut : kombinasi trietanolamin dan asam stearat.

234
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Dari persamaan 5 dapat disimpulkan ketidakseimbangan komponen antara


bahwa trietanolamin berpengaruh asam stearat dan trietanolamin sehingga
meningkatkan daya proteksi, dan untuk terbentuk basis yang tidak stabil. Tetapi
penambahan asam stearat dapat penggunaan trietanolamin tunggal lebih
berpengaruh menurunkan daya proteksi. berpengaruh dalam meningkatkan daya
Campuran trietanolamin dan asam proteksi ini diketahui dari persamaan 5.
stearat dapat menurunkan daya proteksi
ini diketahui dari nilai yang dihasilkan Penentuan Formula Optimal
negatif karena terjadi Berdasarkan Simplex Lattice Design

Gambar 6. Contour plot formula optimal dengan pendekatan Simplex Lattice Design

Formula optimal krim ekstrak kulit dicapai, yang dinyatakan dalam rentang
pisang kepok yang diperoleh dari 0-1 (Saryanti dkk, 2019).
metode simplex lattice design terdiri
dari konsentrasi trietanolamin 2.3% dan Verifikasi Formula Optimal Krim
asam stearat16.7% dengan nilai Hasil verifikasi formula optimal dapat
desirabilty 0.774. Nilai desirabilliy dilihat pada tabel 3.
merupakan nilai target optimal yang
Tabel 3. Hasil Verifikasi Formula Optimal Sediaan Krim Ekstrak Kulit Pisang Kepok
Hasil
Parameter Prediksi Signifikansi Interpretasi
pengujian
pH 5,90 6,03±0,04 0,023 Berbeda signifikan

Viskositas (dPas) 229,19 250±0,00 0,248 Tidak berbeda signifikan

Daya lekat (detik) 14,43 12,33±0,11 0,007 Berbeda signifikan


Daya sebar
17,67 18,79±1,33 0,204 Tidak berbeda signifikan
(gcm/detik)
Daya proteksi (detik) 14,81 14,31±0,54 0,596 Tidak berbeda signifikan
Ket: n= 3 kali replikasi

235
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

Hasil verifikasi pada tabel 3 Cahyati, A.N. Ekowati, D. Harjanti R.


menunjukkan bahwa tidak terdapat 2015. Optimasi Kombinasi
perbedaan yang signifikan untuk Asam Stearat dan
Trietanolamin Dalam
viskositas, daya sebar dan daya
Formula Krim Ekstrak daun
proteksi, sedangkan pada pH dan daya Legetan (Spilanthes acmella
lekat terdapat perbedaan yang L) Sebagai Antioksidan
signifikan. Perbedaan ini masih masuk Secara Simplex Lattice
dalam rentang pH dan daya lekat untuk Design. Jurnal Farmasi
sediaan topikal, sehingga dapat Imdonesia. Vol 12. No 1. hal
dikatakan bahwa metode simplex lattice 60 – 69.
Elcistia, R. dan Zulkarnain, A.K. 2018.
design ini sesuai dan dapat digunakan
Optimasi Formula Sediaan
untuk penentuan formula optimal krim Krim o/w Kombinasi
dengan asam stearat dan trietanolamin Oksibenzon Titanium
dan valid atau dapat dipercaya (Rahayu Dioksida Serta Uji Aktivitas
dkk, 2016). Formula optimal Tabir Suryanya Secara In
mempunyai organoleptis bentuk krim, Vivo. Majalah Farmaseutik.
warna coklat, bau khas pisang dan rasa Vol 14. No 2. 63-78.
Galati G and O’Brien PJ. 2004. Free
lembut ketika dioleskan, mempunyai
Radical. Biology Medicine
homogenitas yang baik, tipe krim M/A, Journal. 37 (3). 287-303. 5.
serta stabil dalam penyimpanan. Goskonda S. R. 2009. Handbook Of
Pharmaceutical Excipients.
Sixth Edition. Rowe R. C.
SIMPULAN Sheskey, P. J. Queen, M. E.
(Eds). Pharmaceutical Press
Rasio perbandingan trietanolamin 2,3%
and American Pharmacists
dan asam stearat 16,7% merupakan Assosiation. London.
formula krim optimal yang diperoleh Hasniar. 2018. Pengaruh Variasi
dengan metode Simplex Lattice Design Konsentrasi Ekstrak Etanol
dan formula optimal krim ekstrak kulit Kulit Buah Pisang Kepok
pisang kepok yang dihasilkan (Musa paradisiaca L) Dalam
mempunyai stabilitas fisik yang baik. Bentuk Sediaan Gel
Menggunakan Basis HPMC
Terhadap Penyembuhan Luka
DAFTAR PUSTAKA Sayat Pada Kelinci
Allen, L. V. 2009. Handbook Of (Oryctolagus cuniculus).
Pharmaceutical Excipients, Skripsi. Fakultas Kedokteran
Sixth Edition. Rowe R. C., dan Ilmu Kesehatan. UIN
Sheskey, P. J., Queen, M. E., Alaudin Makasar.
(Eds). Pharmaceutical Press Kurniawan, D. H. dan Sulaiman, T. N.
and American Pharmacists S. 2009. Teknologi Sediaan
Assosiation. London. Farmasi. 92-97. Graha Ilmu,
Atun S. Arianingrum dan S. Handayani. Yogyakarta.
2007. Indonesian Journal of Rahayu, T. Fudholi, A. Fitria, A. 2016.
Chemistry. 7(1):83-87. Optimasi Formulasi Gel
Ekstrak Daun Tembakau

236
JURNAL RISET KEFARMASIAN INDONESIA VOL. 1 NO. 3, 2019

(Nicotiana tabacum) Dengan Pati Jagung dan Avicel PH


Variasi Kadar Karbopol 940 101 Sebagai Bahan
dam TEA Menggunakan Penghancur Pada Tablet
Metode Simplex Lattice Ekstrak Buah Pare
Design (SLD). Jurnal Ilmiah (Momordica charantia L)
Farmasi. Vol 12. No 1. Secara Granulasi Basah.
Rajendra P.N. Anandi C. Jurnal Ilniah Manuntung. 5
Balasubramanian S. and (1). 105-114.
Pugalendi KV. 2004. Journal. Syakri, S. 2019. Formulasi dan Evaluasi
Ethnopharmacology. 91 (1). Sediaan Plester Patch Dari
21-24. 4. Ekstrak Etanol Limbah Kulit
Rosiana. Aldi dan Anggun Setya. 2017. Pisang Kepok (Musa
Formulasi dan Evaluasi acuminata). Jurnal Farmasi.
Sabun Padat Antioksidan Fakultas Kedokteran dan
Ekstrak Maserasi Kulit Ilmu Kesehatan UIN
Pisang Kepok. Skripsi. Alauddin. Vol. 7. No 1.
Farmasi Politeknik Harapan Wei F. Ma SC. Ma LY. But PP. Lin RC.
Bersama. Tegal. and Khan IA. 2004. Journal
Saryanti, D. Ismawati, H. Setiawan, I. Natural Product. 650-653.
2019. Optimasi Campuran

237

Anda mungkin juga menyukai