Pengumpulan Biaya Dalam Metode Variable Costing
Pengumpulan Biaya Dalam Metode Variable Costing
Menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan, Biaya dapat dibagi
menjadi tiga golonagan : Biaya tetap, Biaya variable, dan Biaya semivariable. Biaya tetap
adalah biaya yang dalam kisar perubahan kegiatan tertentu tidak berubah dengan adanya
perubahan volume kegiatan, sedangkan Biaya variable adalah biaya biaya yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariable adalah biaya yang
mengandung unsur tetap dan unsur variable, yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
Rekening biaya overhead pabrik variabel yang dibebankan untuk mencatat biaya
overhead pabrik variabel yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan
dimuka. Jurnal utuk mencatat biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas
dasar tarif yang ditentuakan dimuka adalah sebaga berikut:
Gambar 5.6
Sesungguhnya dibebankan
variable sesungguhnya Biaya overhead pabrik variabel yang
Tetap sesungguhya
Manfaat informasi variabel costing dalam perencanaan laba jangka pendek dalam hal ini
variabel costing yang menghasilkan laporan laba rugi yang menyajikan informasi biaya
variabel yang terpisah dari informasi biaya tetap dapat memenuhi kebutuhan manajemen
untuk perencanaan laba jangka pendek. Laporan variabel costing menyajikan dua ukuran
penting
Contoh soal
PT Elsari merupakan perusahaan dagang sepatu. Laporan laba rugi yang diprediksikan
untuk tahun anggaran 20x1 disajikan pada gambar
Biaya tetap:
a. dalam tahun anggaran 20x1, manajemen pucak merencanakan kenaikan harga jual
rata-rata setiap pasang sebesar 25%, sedangkan komisi penjualan akan dihapuskan
dan diganti dengan penambahan gaji penjaga toko perbulan sebesar Rp. 200.000
per bulan, bagaimana dampak rencana tersebut terhadap laba bersih perusahaan ?
b. apabila dalam tahun anggaran 20X1 diharapkan biaya tetapnya tidak mengalami
perubahan, sedangkan manajemen puncak menghendaki laba bersih sebesar Rp.
2.000.000 berapakah jumlah sepasang sepatu yang harus dijual dalam tahun
anggaran tersebut ?
jawab
b. Rencana penjualan dalam tahun anggaran 20X1 untuk memperoleh laba sebesar
RP 2.000.000 adalah:
Biaya tetap + laba yang diinginkan = 1.070.000 + 2.000.000
Ratio laba kontribusi = 2.000.000/8.000.0000
= 3.070.000
0,3125
= Rp.9.824.000
Jadi apabila harga per pasang sepatu dalam tahun 20x1 sebesar Rp.4.000 maka
dalamtahun anggaran 20x1 harus dapat dijual 2.465 pasang sepatu
(Rp.9.824.000:Rp.4.000) untukmendapat laba sebesar Rp.2.000.000
Manfaat informasi variabel costing daam pengendalian biaya
Variabel costing menyediakan informasi yang lebih baik untuk
mengendalikan period cost dibandingkan informasi yang dihasilkan oleh full
costing. Didalam variabel costing period cost yang terdiri biaya yang berperilaku
tetap dikumpulkan dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi sebagai
pengurang laba kontribusi. Biaya tetap ini dapat dikelompokkan menjasi dua
golongan: discretionary fixeds cost dan commited fixeds costs.
Contoh discretionary fixeds costs: biaya iklan yang di tetapkan sebesar Rp 3.000.000
per bulan. Commited costs merupakan biaya yang timbul dari kepemilikan pabrik ,
equipment dalam organisasi pokok.
Commited fixes costs merupakan semua biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak
dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
jangka panjang. Contoh commited fixes cost dalam biaya depresiasi, sewa asuransi
dan gaji karyawan inti. Dalam jangka pendek commited fixes costs tidak dapat
dikendalikan oleh manajeman.
SOAL LATIHAN
JAWABAN
1. Full costing : metode penetuan harga pokok yang memperhitungkan semua unsur biaya
produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri Dari biaya bahan baku ,BTK ,BOP,
baik yang berperilaku variabel maupun tetap.
Variabel costing : perhitungan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya biaya
produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi biaya bahan baku
,BTK ,BOP
Pebedaannya adalah dari kedua metode tersebut terletak pada waktu (timing)perlakuan
fixed overhead cost
2. a. jika menggunakan variabel costing biaya overhead pabrik tetap di perlukan
sebagai periode cost dan bukan sebagai unsur harga pokok produk sehingga biaya
overhead pabrik tetap di bebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya
b. full costing biaya overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap di bebankan
kepada produk atas dasar tarifyang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atas dasar
biaya overhead yang sesungguhnya
3. iya setuju karena sama sama memfokuskan perhatian pada produk dan biaya yang secara
langsung dapat di telusuri trhadap perubahan dalam aktifitas produksi
4. karena dari period cost sudah meliputi semua usur yang terkait dalam Variabel costing
dan Full costing.
5. Jika volume penjualan sama dengan volume produksi (a=b) maka c/b (a-b) hasilnya sama dengan
0. dengan demikian laba atau rugi yang dihitung dengan full costing maupun variable costing
akan menghasilkan yang sama. jika persediaan akhir sama dengan persediaan awal maka laba
bersih menurut kedua metode adalah sama .
6. Jika volume penjualan lebih besar dari volume produksi (a>b) maka c/b (a-b) hasilnya positif
berarti metode full costing membebankan BOP tetap lebih besar jika dibandingkan dengan yang
dibebankan dalamvariabel costing, hal ini mengakibatkan laba full costing lebih rendah
dibandingkan laba variabel costing. jika persediaan akhir lebih kecil dari persediaan awal maka
laba bersih menurut full costing akan lebih rendah dibandingkan dengan laba bersih menrut
variabel costing .
7. Jika volume penjualan lebih kecil dari volume produksi (a<b) maka c/b (a-b) hasilnya negatif ,
berarti metode full costing membebankan BOP tetap lebih kecil jika dibandingkan dengan yang
dibebankan metode variabel costing. mengakibatkan laba full costing lebih tinggi dibandingkan
laba variabel costing. full costing membebankan BOP tetap sebagai biaya apabila produknya
telah terjual sedangkan metode variabel costing membebankan biaya tersebut sebagai biaya
dalam periode terjadinya. jika persediaan akhir lebih besar dari persediaan awal maka, laba
bersih menurut metode full costing lebih besar dibandingkanm kecil bila dibandingkan sebagian
periode cost yang melekat pada persediaan akhir yang ditunda pembebanannya dalam periode
sekarang.
8. Tidak Setuju. Bila volume produksi konstan, kedua metode tersebut akan menunjukkan
laba yang berubah sesuai dengan penjualannya, yaitu bila volume penjualan naik,
maka laba akan naik dan sebaliknya apabila volume penjualan turun, maka laba akan
turun. Tetapi perubahan laba dalam kedua metode tersebut tidak sama, karena didalam
full costing, perubahannya dipengaruhi oleh perubahan persediaan.
9. Untuk kepentingan perencanaan laba jangka pendek, manajemen memerlukan
informasi biaya yang dipisahkan menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan. Metode variabel costing yang menghasilkan laporan laba /
rugi yang menyajikan informasi biaya variabel yang terpisah dari informasi biaya tetap
dapat memenuhi kebutuhan manajemen untuk perencanaan laba jangka pendek.
10. Variabel costing menyajikan data yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan jangka
pendek. Ariabel costing khususnya bermanfaat untuk penentuan harga jual jangka
pendek.
11. Langkah pertama. Persediaan awal produk dalam proses dan persediaan awal produk jadi
ditambah harga pokoknya dengan biaya overhead pabrik tetap.
Langkah kedua. Biaya produksi menurut metode variabel costing yang semula hanya
membebankan biaya produksi variabel saja perlu di adjust dengan menambahkan biaya
overhead pabrik tetap sesugguhnya.
Langkah ketiga. Persediaan akhir produk dalam proses dan persediaan akhir produk jadi
ditambah harga pokoknya dengan biaya overhead pabrik tetap.