POS 2.1a. Pendataan Permukiman Kumuh Partisipatif Lokasi Baru Lama Kotaku
POS 2.1a. Pendataan Permukiman Kumuh Partisipatif Lokasi Baru Lama Kotaku
PROSEDUR
OPERASIONAL
STANDAR PENDATAAN
PERMUKIMAN KUMUH
PARTISIPATIF
NATIONAL SLUM UPGRADING PROGRAM (NSUP)
Daftar Isi
PENDAHULUAN ......................................................................................................................2
Latar Belakang ........................................................................................................................2
Tujuan .....................................................................................................................................3
Keluaran ..................................................................................................................................3
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PENDATAAN ..............................................................4
Lampiran 1: Daftar Lokasi Kawasan Terduga Kumuh .........................................................13
Lampiran 2: Aspek dan Kriteria Kumuh ..............................................................................14
Lampiran 3: Rincian Kriteria Kekumuhan per Aspek ..........................................................16
Lampiran 4: Rumusan Perhitungan Numerik Kumuh ..........................................................19
Lampiran 5 : Daftar Pertanyaan Rumah Tangga Untuk Pendataan Permukiman Kumuh ...22
Lampiran 6: Daftar Pertanyaan Permukiman Kumuh Berbasis Lingkungan .......................27
Lampiran 7: Tata Cara Pengisian Format Isian FGD (Wawancara) tingkat RT...................33
Lampiran 8: Contoh Profil Kumuh .......................................................................................41
Lampiran 9: Contoh Perhitungan tingkat Kekumuhan .........................................................42
Lampiran 10: Kuesioner Rumah Tangga Untuk Pengukuran Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs) ...........................................................................................................43
Lampiran 11: Pedoman Pemilihan Responden dan Pengisian Kuesioner SDGs. .................48
Lampiran 12 : Form Entri Data SDGs ..................................................................................55
Lampiran 13. Petunjuk Entri Data Kuesioner SDG’s ...........................................................56
Tujuan
POS Pendataan Permukiman Kumuh ini ditujukan untuk:
1. Membantu Pemerintah Kabupaten/Kota memperoleh dan menyusun data dan profil
permukiman kumuh di wilayahnya, sesuai dengan Permen PUPR Nomor 14 tahun
2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh
2. Menjadi panduan operasional bagi Pemerintah Kota/Kabupaten dan pemangku
kepentingan lainnya dalam melakukan pendataan dan penyusunan profil permukiman
kumuh;
3. Memastikan hasil pendataan permukiman kumuh menjadi basis penetapan SK Kumuh
Bupati / Walikota.
Keluaran
Data dan Profil Permukiman Kumuh berdasarkan kaidah – kaidah yang diatur Permen PUPR
Nomor 14 tahun 2018 tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan
Kumuh dan Permukiman Kumuh dan juga data tentang capaian SDG’s.
responden
secara random/
acak
1. Data dan Informasi
Rumah Tangga
1. TIPP bersama Tim Fasilitator
hasil observasi dan
melakukan pengecekan Pelaksana:
Memastikan bahwa wawancara yang
kelengkapan data dan akurasi data Tim Fasilitator
data yang dikumpulkan sudah tervalidasi
hasil wawancara dan observasi dan TIPP 1. Peta Tematik
dan tertuang di Format 2. Data dan Informasi
lapangan, dengan cara 2. Data / Informasi
A dan D sudah lengkap Lingkungan hasil
9a Validasi Data mengunjungi kembali responden Fasilitasi: Rumah Tangga
dan sesuai dengan observasi dan
dan lokasi pengamatan di lapangan Tim Korkot 3. Data / Informasi
kondisi riil yang wawancara yang
2. Apabila data dan informasi sudah Lingkungan
sebenarnya. sudah tervalidasi
lengkap, kemudian Tim Fasilitator Pengendali:
3. Data dan Informasi
menyerahkan ke Tim Korkot Tim Korkot
potensi dan lainnya
yang sudah
tervalidasi
Pelaksana:
Tim Fasilitator
dan TIPP
Memasukkan data yang 1. TIPP bersama Tim Fasilitator
sudah dikumpulkan ke memasukkan data yang sudah 1. Raw Data Kumuh
9b Entri Data Fasilitasi: 1. Format entri data
dalam format data entry terkumpul ke dalam format-format 2. Raw data SDGs
Tim Fasilitator
yang sudah disediakan yang sudah disediakan
Pengendali:
Tim Korkot
1. Tim Fasilitator bersama TIPP 1. Raw Data yang
Pelaksana:
melakukan pengecekan data yang sudah bersih
Tim Fasilitator
1. Membersihkan raw sudah dientri 2. Numerik Kumuh
dan TIPP 1. Raw Data tingkat
Pembersihan data 2. Apabila ditemukan anomali/ data Kelurahan
Rumah Tangga
dan 2. Mendapatkan yang janggal maka Tim Fasilitator 3. Luas Kumuh
9.c Fasilitasi: 2. Raw Data tingkat
Pengolahan numerik kumuh, bersama TIPP akan melakukan Kelurahan
Tim Fasilitator Lingkungan
Data Luas Kumuh dan recek dan perbaikan data di bawah 4. Profil Permukiman
3. Peta pendukung
Baseline SDGs pengendalian Tim Korkot Kumuh Tingkat
Pengendali:
3. Dengan menggunakan template Kelurahan
Tim Korkot
yang sudah disediakan, Tim 5. Baseline SDGs
Provinsi : ………………………………………………
Kota/ Kabupaten : ………………………………………………
Kawasan
Potensi Isu Permasalahan
Nama Lingkup Administratif Koordinat Kependudukan Permukiman di Tipologi
Luas Pusat Lokal Kumuh
No Lokasi Lokasi KSPN
(Ha) Kegiatan
Kawasan Kec / Kepada
RT / RW Kel Lintang Bujur Jml
Distrik tan
A. Perbedaan Permen No. 2 tahun 2016 dengan Permen No. 14 tahun 2018
Data terkait numerik fisik kekumuhan berdasarkan Permen PUPR No. 2 Tahun 2016 dan
berdasarkan Permen PUPR No. 14 Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Pasal 19. Kriteria kekumuhan ditinjau dari aspek bangunan gedung sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a mencakup:
a. Ketidakteraturan bangunan
b. Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan
rencana tata ruang
c. Kualitas bangunan yang tidak memenuhi syarat
Berdasarkan Permen PUPR No 14 Tahun 2018, Indikator Kekumuhan ditinjau dari
Aspek Bangunan Gedung adalah sbb:
No Kriteria Indikator
- Bangunan hunian tidak memiliki akses
langsung ke jalan dengan lebar ≥ 1,5 meter
- Posisi muka bangunan hunian tidak
menghadap ke jalan yang lebarnya < 1,5
meter
- Bangunan hunian menghadap langsung ke
sungai/ laut/ rawa/ danau atau berada di atas
1
Ketidakteraturan bangunan sungai/ laut/ rawa/ danau
- Bangunan hunian berada di atas sempadan
sungai/ laut/ rawa/ danau
- Bangunan hunian berada di daerah buangan
limbah pabrik
- Bangunan hunian berada di bawah jalur
listrik tegangan tinggi (SUTET)
No Kriteria Indikator
- Sebagian lokasi perumahan atau
Jaringan jalan lingkungan tidak permukiman tidak terlayani dengan jalan
1
melayani seluruh lingkungan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan
perumahan atau permukiman teknis
- Sebagian atau seluruh jalan lingkungan
Kualitas Permukaan Jalan
2 terjadi kerusakan permukaan jalan pada
Lingkungan yang buruk
lokasi perumahan atau permukiman
No Kriteria Indikator
1 Akses aman air minum tidak Masyarakat pada lokasi perumahan da
tersedia permukiman tidak dapat mengakses air minum
yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak
berbau, dan tidak berasa
2 Kebutuhan air minum minimal Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi
setiap individu tidak terpenuhi perumahan atau permukiman tidak mencapai
minimal sebanyak 60 liter/orang/hari
No Kriteria Indikator
Saluran tersier dan/atau saluran lokal tidak
tersedia, dan/atau tidak terhubung dengan
Drainase lingkungan tidak
1 saluran pada hierarki atasnya sehingga
tersedia
menyebabkan air tidak dapat mengalir dan
menimbulkan genangan
Jaringan drainase lingkungan tidak mampu
Drainase lingkungan tidak
mengalirkan limpasan air sehingga
mampu mengalirkan limpasan
2 menimbulkan genangan dengan tidnggi lebih
air hujan sehingga menimbulkan
dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi
genangan
lebih dari 2 kali setahun
Kualitas konstruksi drainase buruk karena
Kualitas konstruksi drainase berupa galian tanah tanpa material pelapis
3
lingkungan buruk atau penutup maupun karena telah terjadi
kerusakan
5. Kriteria dan Indikator Kekumuhan ditinjau dari Aspek Pengelolaan Air Limbah/
Sanitasi
No Kriteria Indikator
No Kriteria Indikator
Prasarana dan sarana persampahan pada
lokasi perumahan atau permukiman tidak
sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu :
1. tempat sampah dengan pemilahan sampah
pada skala domestik tau rumah tangga;
Prasarana dan sarana
2. tempat pengumpulan sampah (TPS) atau
1 persampahan tidak memenuhi
TPS 3R (reduce, reuse, recycle) pada skala
dengan persyaratan teknis
lingkungan;
3. sarana pengangkutan sampah pada skala
lingkungan; dan
4. tempat pengelolaan sampah terpadu
(TPST) pada skala lingkungan
No Kriteria Indikator
Tidak tersedianya prasarana proteksi
kebakaran pada lokasi, yaitu:
Prasarana proteksi kebakaran 1. pasoka air;
1
tidak tersedia 2. jalan lingkungan;
3. sarana komunikasi; dan/atau;
4. data sistem proteksi kebakaran lingkungan;
Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran
pada lokasi, yaitu:
Sarana proteksi kebakaran tidak
2 1. Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
tersedia
2. kendaraan pemadan kebakaran; dan/atau
3. mobil tangga sesuai kebutuhan
Catatan: Jalan Ideal = Total Jaringan Jalan Lingkungan yang telah ada/eksisting
+ Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman
(Jawaban sesuai hasil perencanaan)
b. Ketidaktersediaan
4. Kondisi Drainase
Panjang Drainase Ideal (m) -
Drainase Panjang Drainase Ideal (m) − Panjang Drainase Eksisting (m) X
Panjang Drainase Eksisting (m) 100%
Lingkungan
Panjang Drainase Ideal (m)
c. Kualitas Konstruksi
Drainase Panjang Drainase yang
Panjang Drainase yang buruk buruk
(m) X 100%
Panjang Drainase Ideal
Jumlah KK dg sistem
a. Sistem Pengelolaan Jumlah KK dengan sistem air limbah air limbah tdk sesuai
Air Limbah Tidak tidak sesuai standar teknis standar teknis
Sesuai Standar Teknis X 100%
Jumlah KK
keseluruhan
5. Kondisi
Pengelolaan Air
Jumlah KK dg sarpras air
Limbah b. Prasarana dan
Jumlah KK dengan sarpras air limbah limbah tdk sesuai
Sarana Pengelolaan
tidak sesuai persyaratan teknis persyaratan teknis
Air Limbah Tidak X 100%
Sesuai dengan Jumlah KK keseluruhan
Persyaratan Teknis
INFORMASI UMUM
A.
Provinsi :.......................................... Nama Kepala Rumah Tangga : ..........................................
Kab/Kota :.......................................... Jumlah Kepala Keluarga : ..........................................
Kelurahan/Desa :.......................................... Status Rumah Tangga : MBR/Non MBR
Difabel:…………..…jiwa
7
Berapa jumlah penghuni bangunan hunian? : ………………… jiwa
8
Berapa luas lantai bangunan hunian/ jiwa? a > 7,2 meter2/ jiwa b < 7,2 meter2/ jiwa
12 Darimana sumber utama AIR MINUM, MANDI, a Ledeng Meteran/SR b Ledeng Tanpa Meteran c Sumur Bor/Pompa
CUCI didapat? - pilih salah satu dari pilihan
jawaban.
(jika jawaban c, d, e, maka lanjut ke no. 13) d Sumur Terlindung e Mata Air Terlindung f Air Hujan
13
Sungai/Saluran
ruang terbuka/ lahan kosong/
d e Irigasi/Danau/Laut/ Drainase
jalan
(Got/Selokan)
19
Berapa kali pengangkutan sampah dari rumah ke
a ≥ 2x seminggu b < 1x seminggu
TPS/TPA?
g Pegawai pemerintah
d Tidak sekolah e tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar
26
Apakah status legalitas bangunan hunian? a Memiliki IMB b Tidak/belum memiliki IMB
27
Apakah status lahan bangunan hunian? a Milik sendiri b Sewa/Kontrak c Numpang/milik pihak lain
B. INFORMASI UMUM
Provinsi :...................................................... Kelurahan/Desa : ............................................
Kab/Kota :...................................................... RT/RW/Dusun : ............................................
Kecamatan :................................................ Tanggal Pendataan : ............................................
14 Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar < 1,5 meter yang
dilengkapi saluran samping jalan? : ………………... Meter
24
Berapa Panjang drainase dengan kondisi fisik baik/tidak rusak ? : ………………... Meter
Kebakaran
c d Pembakaran sampah e Lainnya
hutan/ilalang
35 Tingkat Partisipasi
Masyarakat dalam a Tinggi b Sedang c Rendah
mendukung Pembangunan?
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20]
1 Oey Sian Lie 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Sutarno 1 1 1 1 1 1 1 1
3 Endang Sunarto 1 1 1 1 1 1 1 0
Keterangan:
Mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada kolom [3] dari nama
a.
kepala keluarga
Ketentuan Penilaian SKOR A.1 Keteraturan Bangunan Hunian
(Kolom [20]):
1 = Jika semua Kolom [4], [6], [18], dijawab 1, DAN Jika Kolom [12]
atau [13], dan Kolom [15] atau [16] dijawab 1
0= Jika salah satu dari Kolom [5], [7], [14],
[17], [19] dijawab 1
Persentase Skor: Jumlah Sub-total dibagi Jumlah Total dikali 100
Kolom [8] s/d [11] adalah Data Exisiting (tidak digunakan dalam
perhitungan Skor)
Tips: Lakukan verifikasi ulang semua Data Baseline Awal yang nama Kepala Rumah
Tangganya pada Kolom [9] dan [11] bernilai 1. Pada contoh diatas, yaitu Endang
Sunarto. Lalu jawablah pertanyaan seperti yang tertera di Daftar Pertanyaan
(DP-RT) No. 1 dan No. 2 seperti berikut:
1. Apakah bangunan hunian memiliki AKSES LANGSUNG ke jalan dan tidak
terhalang oleh bangunan lain? Jika jawabannya Ya, Tuliskan 1 pada Kolom
[4], jika tidak tuliskan 1 pada kolom [5].
2. Apakah POSISI MUKA bangunan hunian menghadap jalan? Jika
jawabannya Ya, Tuliskan 1 pada Kolom [6], jika tidak tuliskan 1 pada kolom
[7].
Kawasan
permukman
Luas
Luas Jml Total yg terletak
RT/RW/ Status
Permukiman Bangunan di wil. Kepadatan
Dusun Kepadatan
Kemiringan Bangunan
Bangunan
>15%
1 2 3 4
(Ha) (Ha) (Unit) (%) (Unit/Ha)
[3] [4] [5] [6] [7]=[5/4] [8]
Keterangan:
1. Jawablah Pertanyaan sesuai Daftar Pertanyaan Lingkungan (DP-Lingkungan) sesuai
Nomor Pertanyaannya (No.8, 10, 11, 12 dan 14)
2. Pertanyaan No. 8/Kolom [12]: Jawaban pertanyaan dengan melihat dokumen hasil
perencanaan penanganan kawasan kumuh tersebut. Bila ada rencananya maka diisi sesuai
panjang yang ada diperencanaan sedangkan jika tidak ada rencana jalan baru maka diisi
nol. Jalan Baru bukan merupakan Jalan eksisiting atau Jalan yang pada pendataan
sebelumnya belum ada/diperhitungkan.
3. Panjang Jalan Ideal/Kolom [13]: diisi dengan jumlah panjang jalan eksisiting kolom [9]
ditambah panjang kebutuhan jalan baru kolom [12];
Kesesuaian dgn
Kejadian Genangan/Kemampuan Mengalirkan Air limpasan Sumber genangan Kondisi Fisik Drainase Eksisting dipermukiman Genangan Yg Dipersyaratkan Drainase Ideal
Persyaratan Teknis
Keterangan:
1. Kejadian tidak ada Genangan yang dipersyaratkan (Kolom [40]) diisi:
a. Skor=0, Jika (Kolom [25] dan (Kolom [27] dan (Kolom [29] masing-masing memiliki diisi
nilai = 1.
b. Skor=1, Jika tidak sesuai poin a).
2. Persentase Luas tidak ada Genangan dalam permukiman (Kolom [41]) diisi:
a. Nilai 100%, jika kejadian tidak ada genangan (Kolom [40]) memiliki skor=1,
b. Hasil pengurangan dari 100% dikurangi ((Kolom 30) dibagi (Kolom 4) dikali 100).
3. Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir = Luas Permukiman (Kolom
4) dikurangi Luas Genangan (Kolom 30)
4. Jawaban pertanyaan no. 22: dengan melihat dokumen hasil perencanaan penanganan
drainase dikawasan kumuh tersebut. Bila ada rencana baru maka diisi sesuai panjang yang
ada diperencanaan tsb sedangkan jika tidak ada rencana drainase baru maka diisi nol.
Drainase Baru bukan merupakan drainase eksisiting atau drainase yang pada pendataan
sebelumnya belum ada/diperhitungkan.
5. Jawaban pertanyaan No. 23: Drainase penghubung eksisting dengan sistem drainase
Perkotaan adalah panjang drainase penghubung eksisting ke sistem kota (Sistem Kota
dapat meliputi Drainase Sekunder/Primer/Sungai/Danau/Laut) → Dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
6. Panjang Drainase Baru dihitung meliputi Drainase Baru sesuai dengan usulan di
perencanaan
7. Panjang Drainase Ideal (Kolom 42), diisi: Panjang Drainase Eksisting (Kolom 34) +
Keseluruhan Drainase Baru (Kolom 37)
5. Aspek Sanitasi
Ya Tidak
25
a b
[44] [45]
100% 0%
26 27
a b a b (%)
[46] [47] [48] [49] [50]
1 1 100%
Keterangan:
Jawaban Pertanyaan No 26 dan 27 terkait dengan pelayanan sehingga ketersediaan
sarana & prasarana tidak harus ada dilokasi basis/RT tersebut. Bila suatu basis/RT
telah dilayani meskipun lokasi ketersediaan sarana-prasarana tidak dilokasi tersebut
tetap dijawab telah terlayani.
Pemeliharaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan dihilangkan sesuai
dengan Permen no. 14 tahun 2018
Kejadian kebakaran Penyebab Kejadian Bencana Kebakaran Prasarana/Sarana Pencegahan Bahaya Kebakaran
KETERSEDIAAN KETERSEDIAAN
Tidak Hidran Ketersediaan jalan PRASARANA SARANA
pernah Pos/ air/Tangki Mobil/ dgn lebar minimal 3,5 PROTEKSI PROTEKSI
1-2 kali >2 kali Tungku/ Kebakaran Pembakar
terjadi Konsleting Stasiun Air/sumber Motor m di lingkungan KEBAKARAN KEBAKARAN
dalam 5 dalam 5 kompor hutan/ an Lainnya Tidak ada
kebakara Listrik Pemadam air lain Damkar/ permukiman dengan
tahun tahun masak ilalang sampah
n dalam 5 Kebakaran yang APAR jarak rumah terjauh <
tahun terbuka 100 m
28 29 30 31 {%) {%)
a b c a b c d e a b c d a b
[51] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63] [64] [65] [66]
1 1 1 1 100% 0%
• Pertanyaan Pengamanan Bahaya Kebakaran adalah terkait dengan pelayanan sehingga Jawaban
ketersediaan sarana & prasarana tidak harus ada dilokasi basis/RT tersebut. Bila suatu basis/RT telah
dilayani meskipun lokasi ketersediaan sarana-prasarana tidak dilokasi tersebut tetap dijawab telah
terlayani.
• PERLINDUNGAN/PELAYANAN OLEH MOBIL DAMKAR PERKOTAAN BERJARAK 2,5KM DARI POS
TERDEKAT (WAKTU TANGGAP < 15 MENIT) ….. PERMEN PU No.25/PRT/M/2008 Tentang Ped.
Teknis Penyusunan RISPK
Persentase Bangunan hunian memiliki kondisi Atap, Lantai, Dinding sesuai persyaratan teknis 83% persentase
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yg ada 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1,5 meter 476,4 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter yang permukaannya diperkeras 476,4 meter
Panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman, termasuk
0 meter
penghubung dengan sistem jalan perkotaan. (Jawaban sesuai hasil perencanaan)
Persentase panjang kebutuhan Jalan baru diluar eksisting untuk melayani permukiman,
0%
termasuk penghubung dengan sistem jalan perkotaan.
Panjang total Jaringan Jalan Lingkungan yang Ideal 476,4 meter
Jangkauan Jaringan Jalan Lingkungan 100% persentase
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
391 meter
4 Aksesibilitas Lingkungan rusak B.2
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan tidak
0 meter
rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar <1,5 meter yang permukaannya tanah (tidak diperkeras)
0 meter
dan tidak rusak
Panjang jalan lingkungan dgn lebar ≥ 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 466 meter
Panjang jalan lingkungan dgn lebar < 1,5 meter yang dilengkapi sal. samping jalan 0 meter
Total Panjang keseluruhan jalan lingkungan yang permukaannya tidak rusak 391 meter
Jalan Sesuai Persyaratan Teknis 82% persentase
Luas Area permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 8,99 ha
Persentase Kawasan permukiman tidak terjadi genangan air/banjir 90% persentase
Panjang Total Drainase Eksisting 466 meter
Panjang kebutuhan drainase baru sehingga permukiman terlayani jaringan drainase
0 meter
seluruhnya. Jawaban sesuai hasil perencanaan
5 Drainase Lingkungan Panjang Jaringan drainase Ideal 0 meter B.3
Panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0
Persentase panjang drainase yang bersih dan tidak bau 0%
Panjang Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas tidak
120 meter
rusak/berfungsi baik
Persentase Kondisi jaringan drainase pada lokasi permukiman memiliki kualitas minimum
26% persentase
memadai
Jumlah Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
67 unit rumah tangga
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Persentase Masyarakat terlayani Sarana Air Minum untuk minum, mandi, dan cuci (perpipaan
6 Pelayanan Air Minum 96% persentase A.3
atau non perpipaan terlindungi yang layak)
Jumlah Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 11 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci (minimal 60liter/org/hari) 16% persentase
Jumlah Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 64 unit rumah tangga
Persentase Masyarakat memiliki akses jamban keluarga / jamban bersama (5 KK/jamban) 91% persentase
A.4
Jumlah Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
67 unit rumah tangga
7 Pengelolaan Air Limbah angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Persentase Jamban keluarga/jamban bersama sesuai persyaratan teknis (memiliki kloset leher
96% persentase
angsa yang terhubung dengan septic-tank)
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga terpisah dengan saluran drainase lingkungan 100% persentase B.4
Jumlah Kepala Keluarga dengan Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan
127 Kepala Keluarga
persyaratan Teknis B….
Persentase Prasarana dan Sarana Persampahan Sesuai dengan persyaratan Teknis 100% persentase
8 Pengelolaan Persampahan Jumlah Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA min.
66 unit rumah tangga
dua kali seminggu
A.5
Persentase Sampah domestik rumah tangga di kawasan permukiman terangkut ke TPS/TPA
94% persentase
min. dua kali seminggu
Jumlah Bangunan Hunian memiliki prasarana proteksi kebakaran 70 unit rumah tangga B.5
Persentase Kawasan permukiman memiliki prasarana proteksi kebakaran 100% persentase
9 Pengamanan Bahaya Kebakaran
Jumlah Bangunan Hunian dengan kawasan permukiman memiliki sarana proteksi kebakaran 0 unit rumah tangga
Persentase sarana proteksi kebakaran 0% persentase B.5
B NON FISIK
Jumlah Bangunan hunian memiliki IMB 13 unit rumah tangga
Persentase Bangunan hunian memiliki IMB 19% persentase
1 Legalitas pendirian bangunan A.6.3
Jumlah Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 14 unit rumah tangga
Persentase Lahan bangunan hunian memiliki SHM/ HGB/ Surat yang diakui pemerintah 20% persentase
Kepadatan penduduk …..jiwa/Ha (=jumlah penduduk dibagi luas wilayah RT) 317 jiwa/Ha
2 Kepadatan penduduk Jumlah penduduk 319 jiwa A.6.1
Luas wilayah RT 1,01 Ha B.1
Pertanian,perkebunan, kehutanan, peternakan 2
Perikanan/nelayan 0
Pertambangan/galian 0
3 Mata pencarian penduduk Industri/pabrik 18 rumah tangga A.6.1.
Konstruksi/bangunan 16
Perdagangan/jasa (guru, tenaga kesehatan, hotel, dll) 31
Pegawai pemerintah 3
<450 Watt 9
900 Watt 38
4 Penggunaan Daya Listrik 1300 Watt 21 rumah tangga A.6.1
≥ 2200 Watt 2
Menumpang/tidak punya meteran sendiri/dll 0
Rumah Sakit 0
Praktik dokter/poliklinik 19
Puskesmas/Pustu 51
5 Fasilitas Pelayanan Kesehatan rumah tangga A.6.2
Dukun/Pengobatan tradisional 0
Bidan/mantri 0
Tidak pernah 0
Dalam kelurahan/kecamatan yang sama 37
Luar kecamatan 0
6 Fasilitas Pelayanan Pendidikan Di kota lain 0 rumah tangga A.6.2
Tidak sekolah 6
Tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar 27
Pertimbangan Fungsi Strategis Lokasi "berada" pada fungsi strategis Kab/Kota 1
7
Lokasi Lokasi "tidak" berada pada fungsi strategis Kab/Kota yang 0
B. 8
Potensi Sosial, ekonomi, budaya Lokasi "memiliki" Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 1
8
untuk dikembangkan Lokasi "tidak" memiliki Potensi Sosial, ekonomi, budaya untuk dikembangkan 0
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran - Unit
Kebakaran
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran ▪ Jumlah bangunan tidak terlayani sarana proteksi kebakaran - Unit
3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 16,00 KK 2,79% 0
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 21,00 KK 3,66% 0
Rata-rata Kondisi
0,00%
Penyediaan Air Minum
SDG101 Provinsi
SDG102 Kabupaten/Kota *)
SDG104B RT/RW
A. Latitude
Koordinat Lokasi Rumah
SDG110
Tangga
B. Longitude
Beton …......................................... 1
Genteng …............................................ 2
Asbes ............................................ 3
APAKAH BAHAN BANGUNAN Seng ......................................................4
SDG501
UTAMA ATAP TERLUAS? Bambu ............................................5
Kayu/ Sirap............................................ 6
Jerami/ ijuk/ daun-daunan/ rumbia....7
Lainnya ..................................................8
Tembok......................….................. 1
Plesteran anyaman bambu/ kawat ........ 2
APAKAH BAHAN BANGUNAN Kayu/ papan .................................... 3
SDG502 UTAMA DINDING RUMAH Anyaman Bambu .................................... 4
TERLUAS? Batang kayu..................................... 5
Bambu .................................................... 6
Lainnya (tuliskan) ............................ 7
A. DIMANAKAH LOKASI
Di rumah/ kawasan dalam pagar rumah.........1
SDG603 SUMBER/ FASILITAS AIR
Di luar kawasan pagar rumah ….......... 2
MINUM TERSEBUT?
B. BERAPA LAMA WAKTU
YANG DIBUTUHKAN UNTUK
…................... Menit
SDG604 MENGAMBIL AIR KE SUMBER/
Tidak tahu …......................................... 998
FASILITAS AIR SAMPAI
KEMBALI LAGI KE RUMAH?
Ya Tidak
A. Januari ……………………..1 5
B. February ……………………1 5
C. Maret ………………………..1 5
D. April ………………………….1 5
PADA BULAN APA SAJA E. Mei …………………………..1 5
SDG607 RUMAH TANGGA MENGALAMI F. Juni …………………………..1 5
KESULITAN AIR? G. Juli ……………………………1 5
H. Agustus ………………………1 5
I. September …………………..1 5
J. Oktober …………………..1 5
K. November …………………..1 5
L. Desember …………………..1 5
Leher angsa......................................... 1
(JIKA 701= 1 ATAU 2), APAKAH
Plengsengan dengan tutup.......................... 2
SDG702 JENIS KLOSET YANG
Plengsengan tanpa tutup...................... 3
DIGUNAKAN?
Cemplung/cubluk ........................................ 4
5. Contoh cara penulisan informasi luas lantai menggunakan format rata kanan
6. Contoh melingkari kode pilihan jawaban yang menggunakan huruf kapital seperti A,B,C dan
seterusnya ➔ responden boleh memilih lebih dari satu.
2. SDG602. APA SUMBER AIR UTAMA YANG DIGUNAKAN RUMAH TANGGA UNTUK
MASAK/ MANDI/ CUCI DLL?
- Jika rumah tangga menggunakan lebih dari satu sumber air untuk mandi/ cuci dll. Pilih
sumber air dengan volume yang terbanyak digunakan.
- Penjelasannya sama dengan SDG 601
7. SDG607. PADA BULAN APA SAJA RUMAH TANGGA MENGALAMI KESULITAN AIR?
- Lingkari kode A – L pada bulan-bulan rumah tangga mengalami kesulitan air.
- Pilihan jawaban dapat lebih dari 1.
BLOK VII. PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1. SDG701. APAKAH RUMAH TANGGA MEMILIKI FASILITAS TEMPAT BUANG AIR
BESAR DAN SIAPA SAJA YANG MENGGUNAKAN?
- Kode 1: Ada, digunakan hanya ART sendiri, bila rumah tangga memiliki fasilitas
tempat buang air besar dan hanya digunakan oleh rumah tangga responden saja.
- Kode 2: Ada, digunakan bersama ART rumah tangga lain, bila fasilitas tempat buang
air besar digunakan oleh rumah tangga responden bersama dengan beberapa rumah
tangga tertentu. Fasilitas tempat buang air besar dimiliki oleh salah satu rumah tangga
tersebut.
- Kode 3: Ada, di MCK komunal. MCK komunal merupakan fasilitas pengolahan air
limbah domestik bersama dimana bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) berada di satu
lokasi. MCK komunal melayani warga di suatu area permukiman, dimana warga
yangtidak memiliki jamban di rumah masing-masing akan datang secara mandiri ke
lokasi MCK. Bagunan bawah/ unit pengolahan dari MCK komunal biasanya berupa
tangki septik komunal ataupun IPAL Komunal.
- Kode 4: Ada, di MCK umum/ siapapun menggunakan. Bila rumah tangga
menggunakan MCK yang merupakan salah satu sarana fasilitas umum yang digunakan
oleh siapapun untuk keperluan mandi, mencuci dan buang air di lokasi permukiman
tertentu yang dinilai berpenduduk cukup padatdengan tingkat kemampuan ekonomi
rendah.
- Kode 5: Ada, ART tidak menggunakan. Bila rumah tangga responden mempunyai
fasiltas tempat buang air besar, tetapi responden tidak pernah menggunakannya dengan
alasan tertentu.
- Kode 6: Tidak ada fasilitas. Bila rumah tangga responden tidak mempunyai fasilitas
tempat buang air besar.
2. SDG702. (JIKA 701=1 ATAU 2), APAKAH JENIS KLOSET YANG DIGUNAKAN?
- Kode 1: Leher angsa, adalah kloset kloset yang dibawah dudukannya terdapat saluran
berbentuk U (seperti leher angsa) dengan maksud menampung air agar bau tinja tidak
keluar.