Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PERAN SENI RUPA DALAM DUNIA PENDIDIKAN DASAE


MATAKULIAH: PEMBELAJARAN SENI BUDAYA SD1

DOSENPENGAMPU: Edi Sutardi, M. Sn

Disusun Oleh:

Annisa Nor Indriyani 3062056279

Kelas 26

Semester II

PRODIPGSD

SEKOLAH TINGGIKEGURUANDAN
ILMUPENDIDIKANBANJARMASIN

2021
KATAPENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang


telahmemberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga makalah yang berjudul Peran seni
rupa dalam dunia pendidikan dasar diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi
tugas MataKuliah Pembelajaran S eni Budaya SD 1 yang dibimbing oleh Bapak
EdiSutardi,M.Sn dengan tujuan meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi
para mahasiswa atau mahasiswi.Makalah ini berusaha kami susun selengkap-
lengkapnya.Akan tetapi,kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,
karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan serta minimnya pengalaman yang
dimiliki. Oleh karena itu, kritik dan saran daripembaca sangat kami harapkan demi
pembuatan makalah berikutnya.

Oleh karena itu dengan segala senang hati, kritik dan saran serta
pandangandari berbagai pihak sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami sebagai pembuat makalah ini berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

Banjarbaru,April2021

Penyusun

i
DAFTARISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BABIPENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang........................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................................2
1.3 TujuanPenulisan....................................................................................................2
1.4 ManfaatPenulisan..................................................................................................2

BABII PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Seni rupa..............................................................................................5
2.2 Macam – Macam Seni Rupa..................................................................................6
2.3 Pembelajaran Seni Rupa di Dunia Pendidikan Dasar............................................7
2.4 Pendidikan Seni Rupa dalam Dunia Pendidikan Dasar.........................................9
2.5 Konsep Pendidikan Seni Rupa dalam Dunia Pendidikan ...................................10
2.6 Metode Pembelajaran Seni Rupa di Dunia Pendidikan Dasar ...........................13
2.7 Model Pembelajaran Seni Rupa di Dalam Pendidikan Dasar………………….13

BABIIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
3.2 Saran....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses


pembelajaran. Program di sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan
sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan
menghasilkan pemahaman yang cepat bagi siswa. Meskipun, dalam kenyataannya,
banyak sarana dan prasarana yang masih kurang memadai terutama di Sekolah Dasar.
Keberhasilan tentunya juga sangat ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya
harus ada keterkaitan antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, media,
materi, dan evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran teori seni rupa berfokus pada pembinaan aspek kognitif
(pengetahuan) kesenirupaan yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa
tentang berbagai aspek dari seni rupa meliputi pengertian dan jenis-jenis karya seni
rupa; teknis penciptaan berbagai jenis karya seni rupa yang menyangkut pengetahuan
tentang bahan, alat dan prosedur kerja; aspek kesejarahan yang membahas mengenai
perkembangan seni rupa dari masa ke masa termasuk corak karya, faktor yang
mempengaruhi, dan riwayat hidup seniman. Tentunya, tingkatan pemahaman
pengetahuan ini bersifat berjenjang dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan
Tingkat Atas.

1.2 RumusanMasalah

1. Bagaimana proses pembelajaran seni rupa di Dunia Pendidikan Dasar?


3
2. Bagaimana perkembangan pendidikan Seni di Dunia Pendidikan Dasar?

3. Bagaimana metode pembelajaran seni rupa di Dunia Pendidikan Dasar?

4. Bagaimana model pembelajaran seni rupa di Dunia Pendidikan Dasar?

1.3 TujuanPenulisan

1. Untuk mengetahui perkembangan pendidikan seni di Dunia

Pendidikan Dasar.

2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran seni rupa di Dunia

Pendidikan Dasar.

3. Untuk mengetahui dan menjelaskan model pembelajaran dalam

pendidikan seni rupa di Dunia Pendidikan Dasar.

1.4 ManfaatPenulisan

Untuk dunia pendidikan seni rupa, sebagai bahan masukan tentang proses pembelajaran
seni dalam pendidikan seni rupa di Dunia Pendidikan Dasar.

Untuk memacu bagi penelitian selanjutnya, khususnya yang tertarik pada masalah
pendidikan seni rupa di dunia Pendidikan Dasar.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Seni Rupa.

Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan estetis dan bermakna yang
diwujudkan melalui media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap
terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu. Seni rupa yang sering kalian
lihat di kehidupan sehari-hari itu, dibagi dua menurut kegunaannya. Yakni seni
rupa murni dan seni rupa terapan. Disebut seni rupa murni karena karya seni ini
mengutamakan fungsi keindahan atau hanya untuk dinikmati nilai atau mutu
seninya dengan indera penglihatan.

Sedangkan seni rupa terapan merupakan karya seni rupa yang mengutamakan
fungsi pakainya selain juga dinikmati mutu seninya. Seni rupa terapan dapat
dibedakan menjadi dua, yakni seni kriya/kerajinan tangan seperti ukiran,
anyaman, keramik, topeng, serta batik, dan desain seperti ragam hias, produk,
interior, eksterior.

Berdasarkan wujud atau dimensinya, karya seni rupa dapat dibedakan menjadi
dua, yakni karya seni rupa dua dimensi dan karya seni rupa tiga dimensi. Disebut
karya seni rupa dua dimensi (dwimatra) karena wujud karyanya berupa bidang
atau memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Sehingga, karya seni rupa dua
dimensi hanya dapat dilihat dari satu sisi. Contoh karya seni rupa dua dimensi
adalah gambar atau lukisan. Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi (trimatra)
wujud karyanya memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi, atau memiliki ruang
(volume). Karya seni rupa tiga dimensi dapat dinikmati dari berbagai sisi.
Perkembangan keilmuan seni rupa dalam beberapa tahun terakhir mengalami
perluasan kea rah wahana besar yang kita kenal sebagai sebagai budaya rupa
(visual culture). Lingkup sesungguhnya tidak hanya cabang-cabang seni rupa
yang kita kenal saja, seperti lukis, patung, keramik, grafis dan kriya, tetapi juga
meliputi kegiatan luas dunia
desain dan kriya (kerjainan) multimedia, fotografi.

Bidang seni rupa dibedakan ke dalam tiga kategori, yaitu seni rupa murni, kriya
dan desain. Seni rupa murni mengacu kepada karya-karya yang hanya untuk
tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara kriya dan desain lebih
menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
2.2 Macam - Macam Seni rupa

1. Seni Lukis
Karya seni dua demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si
pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah,
sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya yang riang. Karya
tersebut terlihat pada goresan, garis-garis danpewarnaan.

2. Seni Illustrasi
Kata Illustrasi berasal dari Bahasa Inggris (Illustrare) artinya menghias, menerangkan
atau menjelaskan dengan gambar. Contoh : gambar illustarsi pada buku Biologi,
fisika, inggris, dll.

3. Seni Reklame
Reklame berasal dari Bahasa Latin (Re dan Clamo) artinya berteriak berulang-ulang.
Tujuannya untuk mempengaruhi, mengajak, menghimbau orang lain. Contoh : iklan,
spanduk, poster, dll.

4. Seni Grafik (mencetak)


Suatu karya yang dihasilkan melalui cetak-mencetak dari klise. Contoh : sablon, klise
photo.

5. Seni Patung
Karya seni tiga demensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si
pencipta.

6. Seni Bangun (arsitektur)


Karya seni tiga demensi yang mempunyai nila estetik. Contoh : rumah, monument,
jembatan. Dll

7. Seni Dekorasi
Karya seni yang bertujuan menghias suatu ruangan agar lebih indah.
Contoh : Interior (dalam ruang : kamar, ruang pertemuan, panggung, dll)
Eksterior (luar ruang : taman, kebun)

8. Seni Ukir (pahat)


Karya seni terapan dua demensi yang cara pembuatannya dengan cara di ukir. Contoh
: kursi ukir. Ukir gaya Jepara, gaya Bali, Gaya Yogyakrta, gaya Cirebon, gaya
Surakarta, dll.

9. Seni Kerajinan
Karya seni terapan yang biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Contoh : kipas,
gelang, cincin.

10. Seni Mode


Karya ini merupakan seni tata busana/pakaian.

11. Seni Fotografi (Potret)


Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mengabadikan suatu moment
penting. Dengan media fotografi segala peristiwa dan pengalaman bisa kita pelajari
untuk masa depan yang lebih baik lagi.

2.3 Pembelajaran Seni Rupa di Dunia pendidikan Dasar

Pembelajaran seni rupa di sekolah mengembangkan kemampuan siswa dalam


berkarya seni yang bersifat visual dan rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan
kemampuan bagi siswa untuk memahami dan memperoleh kepuasan dalam
menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri maupun karya seni rupa ciptaan
orang lain.

Melalui pengalaman berkarya, siswa sekolah dasar memperoleh pemahaman


tentang berbagai penggunaan media, baik media untuk seni rupa dwimatra maupun
seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni rupa, siswa belajar menggunakan berbagai
teknik tradisional dan modern untuk mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik
media. Melalui seni rupa, siswa belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk,
serta mengembangkan rasa kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan
perasaannya.

Materi pokok seni rupa meliputi aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni,
dan penyajian seni. Apresiasi seni rupa berarti mengenal, memahami, dan
memberikan penghargaan atau tanggapan estetis (respons estetis) terhadap karya seni
rupa. Materi apresiasi seni pada dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau
makna, bentuk, dan fungsi seni rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang
lebih luas, yaitu pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.

Materi pelajaran apresiasi seni pada pendidikan Dasar meliputi pengenalan


terhadap budaya lokal, budaya daerah lain, dan budaya mancanegara, baik yang
bercorak primitif, tradisional, klasik, moderen, maupun kontemporer. Selain
pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi apresiasi juga meliputi pengenalan
tentang latar belakang sosial, budaya, dan sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan
serta makna-makna dan nilai-nilai pada seni rupa tersebut.

Pembelajaran seni rupa di Sekolah memiliki kompetensi dasar sebagai berikut :

1. Siswa mampu menggunakan kepekaan inderawi dan intelektual dalam memahami,


mempresentasi tentang keragaman gagasan, teknik, materi dan keahlian berkarya seni
rupa dua dimensi (berukuran bidang) dan tiga dimensi (berukuran ruang/isi) baik
karya seni Nusantara maupun mancanegara.

2. Siswa mampu menggunakan rasa estetika dalam mempersepsi, memahami,


menanggapi, merefleksi, menganalisis, dan mengevaluasi karya seni rupa Nusantara
dan mancanegara sesuai dengan konteks sosial dan budaya.

3. Siswa mampu berekspresi karya seni rupa dengan beragam teknik dan media seni
rupa Nusantara dan mancanegara.

4. Siswa mampu mengkomunikasikan gagasan, teknik, materi, dan keahlian berkarya


seni rupa Nusantara dan mancanegara melalui kegiatan pameran dan
pagelaran.Pembelajaran seni rupa bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :

•Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan

•Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan

• Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan

• Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.

2.4 Pendidikan Seni Rupa Di Dunia Pendidikan Dasar

Pendidikan seni rupa adalah upaya untuk mengembangkan kepribadian seseorang


dalam rangka mempersiapkan menjadi warga masyarakat yang mandiri dan
bertanggung jawab melalui kegiatan yang bersangkut paut dengan pernyataan
perasaan keindahan lewat media garis, warna, tekstur, bidang, volume, dan ruang
atau dengan perkataan lain melalui kegiatan pembelajaran dalam bidang
lukis/gambar, seni cetak, seni patung, seni kerajinan desain dan seni bangunan/desain
lingkungan.
Pendidikan seni rupa merupakan pondasi dasar seharus kita mulai dari akar
budaya nilai-nilai tradisi daerah setempat. Setiap daerah memiliki karakteristik yang
bervariasi. Dengan nilai-nilai tradisi akan memberikan nuansa karya anak bangsa
yang sangat berpotensi untuk ditumbuh kembangkan. Nilai-nilai seni tradisi perlu
disentuhkan dalam pendidikan seni sebab saat ini seni tradisi sudah tidak dilirik oleh
para pendidik pada umumnya. Hal ini sudah saat seni tradisi secara bertahap
diberikan pada anak-anak usia pendidikan dasar. Oleh karena itu diperlukan para
pendidik seni untuk peduli dan mau berinovasi serta berkreasi dalam menggali nilai
tradisi yang sangat adiluhung untuk pembelajaran seni rupa saat ini. Saya kira guru
seni rupa khususnya amat sangat strategis mendisain dan merancang pembelajaran
seni pada tingkat pendidikan dasar. Dengan berkolaborasi antar pendidik seni rupa
secara bersama-sama akan memberikan nuansa baru untuk seni rupa.
Salah satu fungsi sekolah dasar sebagai sarana sosialisasi bagi para siswanya,
juga sebagai tempat membina agar lulusannya memiliki kemampuan yang bermanfaat
untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan lainnya untuk dapat
memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan saat ini dan masa mendatang.
Sejalan dengan rumusan tujuan pendidikan sekolah dasar yang mencakup
peningkatan motivasi siswa untuk untuk meneruskan belajar pada jenjang yang lebih
tinggi dan memperoleh dasar keterampilan, pengetahuan dan teknologi yang
bermanfaat bagi siswa, dan mengolah emosi siswa agar memperoleh kematangan
guna mewujudkan kesiapan belajar. Sesuai dengan tujuan tersebut maka
pengembangan program pendidikan harus memperhatikan kebutuhan siswa secara
individual atau kelompok dan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pendekatan
belajar melalui materi muatan lokal perlu dikembangkan selain muatan inti program.
Proses pembelajaran di sekolah lebih menekankan pada penemuan fakta dan gejala

Belajar kooperatif merupakan suatu metode yang mengelompokkan siswa ke


dalamkelompok-
kelompokkecil.Siswabekerjasamadansalingmembantudalammenyelesaikantugas.

2.5 Konsep Pendidikan Seni Rupa Di Dunia Pendidikan Dasar


Pendidikan Seni Rupa sesungguhnya merupakan istilah yang relatif baru digunakan
dalam dunia persekolahan. Pada mulanya digunakan istilah menggambar.
Penggunaan istilah pengajaran menggambar ini berlangsung cukup lama hingga
kemudian diganti dengan istilah Pendidikan Seni rupa. Materi pelajaran yang
diberikan tidak hanya menggambar tetapi juga beragam bidang seni rupa yang lain
seperti mematung, mencetak, menempel dan juga apresiasi seni. Tujuan pengajaran
menggambar di sekolah adalah untuk menjadikan anak pintar menggambar melalui
latihan koordinasi mata dan tangan.
Pendidikan seni merupakan sarana untuk pengembangan kreativitas anak.
Pelaksanaan pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan
pendidikan seni dapat dilakukan melalui kegiatan permainan. Tujuan pendidikan seni
bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak
menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, melalui permainan kita dapat
mendidik anak dan membina kreativitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat
dikatakan seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Pendidikan Seni Rupa
adalah mengembangkan keterampilan menggambar, menanamkan kesadaran budaya
lokal, mengembangkan kemampuan apreasiasi seni rupa, menyediakan kesempatan
mengaktualisasikan diri, mengembangkan penguasaan disiplin ilmu Seni Rupa, dan
mempromosikan gagasan multikultural.
Jenis karya seni rupa antara lain :
a. Menggambar/Melukis
Kegiatan menggambar/melukis dapat diterapkan dalam berbagai cara dari mulai
pembuatan shet, pengembangan shet, menjadikan karya karya lukis atau gambar
,menggambar dengan skema,memindahkan gambar denagan bantuan kisi-kisi,dan
menggambar ekspresi dengan cara memberikan gambaran kepada siswa bagaimana
seorang maestro menggarap karya mereka dari awal sampai akhir.
b. Membentuk
Teknik membentuk sangat beraneka ragam,diantaranya :
1. Disambungkan Membutsir
Membutsir adalah membuat karya tiga dimensi dari bahan yang lunak dengan cara
diremas-remas dengan tangan pada saat tanah masih dalam keadaan lembek.Bahan
yang biasa digunakan adalah tanah dan plastisin.Selain membutsir dengan tangan
yang diremas-remaskan tetapi sering juga menggunakan alat yang disebut sudip.
2. Memahat
Membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan dengan cara
memahat.Setiap bahan ada peringkat pahat yang khusus .Media yang dapat dipakai
antara lain kayu,batu es,dsb.Karya yang dibuat dari bahan yang disambung-sambung.
3.Cor (Menuang)
Proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan pada alat acuan yang
berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari acuan/cetakan.Bahan cair
ini dibuat dari semen,plastic ,karet dan gips.
4. Merakit
Membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa bagian atau potongan
bahan. Caranya disebut merakit,hasilnya disebut rakitan.Potongan bahan
disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
5. Mencetak
Mencetak adalah proses memperbanyak suatu gambar atau naskah dengan
menggunakan teknik tertentu diantaranya cetak datar,cetak tinggi,cetak dalam,cetak
saring,cetak copy,dan cetak dengan pintu out.
6. 3M (Menggunting, Menempel, Melipat)
Karya rupa 3M ini merupakan proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu
bentuk tiga dimensi.Di Jepang teknik seperti ini disebut teknik origami.dekatan
Struktura
2.6 Metode Pembelajaran Seni Rupa Di Dunia Pendidikan Dasar

1. Strategi Penataan
Strategi penataan berkaitan dengan rancangan menata urutan materi
pembelajaran dari yang mudah ke yang sulit, dari konkrit ke abstrak.

2. Strategi penyampaian
Strategi penyampaian berkaitan dengan media pembelajaran atau alat bantu
pembelajaran untuk menyampaikan materi yang telah dikemas.

3. Stategi pengelolaan
Strategi pengelolaan berkaitan dengan kegiatan pengelolaan kelas selama
pembelajaran dilaksanakan.

2.8 Model Pembelajaran Seni Rupa Di Dunia Pendidikan Dasar.

1. Model Terkait
Model terkait adalah model pembelajaran terpadu yang paling sederhana karena
menekankan pada hubungan secara eksplisit tentang konsep atau prinsip,atau pokok
bahasan atau ketrampilan atau tugas,atau sikap dalam suatu bidang studi.Pada
pembelajaran SR-KT terpadu keterkaitan dalam substansial material seni.Model
terkait dalam SR-KT terpadu dapat dimodifikasikan berdasarkan jenis matra
substansial seni.Urutan keterkaitan dan besr bobot materi masing-masing substansial
materi yang terkait.

Keunggulan Model Terkait :


a. Paling sederhana sehingga paling mudah di rancang dan dilaksanakan
Terjadi interalisasi karena adanya pengembangan konsep-konsep inti secara terus-
menerus.
b. Memudahkan proses transfer gagasan-gagasan dalam pemecahan masalah.
Siswa lebih mudah dalam mendapatkan gambaran-gambaran mengenai suatu
ketrampilan tertentu.

Kelemahan Model Terkait :


a. Model terkait pada intinya adalah mengaitkan antara prinsip,konsep
ketrampilan dan tugas atau sikap pada suatu bidang kajian tertentu.Hal ini
menyebabkan SR-KT tetap terpisah dan keterpaduan tidak Nampak walaupun
hubungan telah dirancang secara eksplisit dalam suatu disiplin mata kajian.
b. Fokus pembelajaran masih bersifat sempit karena usaha-usaha untuk
memadukan gagasan-gagasan dalam suatu bidang studi dapat membatasi usaha
mengembangkan hubungan yang lebih menyeluruh dengan bidang studi lain.

2. Model Terjala
Merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model ini
menekankan hubungan antara dua atau lebih mata pelajaran melalui tema. Pada
pembelajaran senirupa terpadu, model terjala ini dapat memadukan secara intra
bidang studi (seni music, tari) dan inter bidang studi (senirupa, music, tari,
matematika, ips, ipa dll).

Keunggulan :
1. Melalui pendekatan tematik, pembelajaran terpadu model ini memiliki kekuaatn
komprehensif yang tinggi.

2. Membangun motivasi siswa melalui kegiatan pemilihan dan pengembangan tema

3. Meningkatkan kemampuan wawasan guru tentang suatu konsep secara


komprehensif

Kelemahan:
a. Membutuhkan waktu yang lama dalam merancang pembelajaran

b. Ketrampilan seni rupa yang diperoleh siswa kurang optimal

c. Guru memerlukan kemampuan mengevaluasi proses dan produk pembelajaran


agar perncanaan dan pelaksanaan pembalajaran dapat tercapai secara optimal
3. Model Terpadu
Model terpadu merupakan pembelahjaran terpadu yang menggunakan tema yang
diangkat dari adanya tumpang tindih tentang konsep ketrampilan dan sikap dalam
kurikulum yang berlaku dari berbagai mata pelajaran atau mata kajian.

Keunggulan :
a. Mampu membangun motivasi siswa
b. Mampu mengembangkan aspek sikap pada dampak pengiring dalam
pembelajaran
c. Menghemat waktu
d. Memiliki kekuatan komprehensif yang tinggi

Kelemahan :
a. Membutuhkan kurikulum yang mengacu pada keterpaduan serta kebijakan-
kebijakan pendukung dalam system evaluasi pembelajaran
b. Membutuhkan waktu, tenaga dan pikiran dalam merancang model
pembelajaran terpadu
c. Model terpadu merupakan pembelajaran terpadu yang paling rumit
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan adanya pendidikan seni di Sekolah dapat mengembangkan keterampilan berkarya serta
cita rasa keindahan dan kemampuan menghargai seni. Pendidikan seni di Sekolah mempunyai
tujuan: (1) mengembangkan kemampuan dan ketrampilan siswa melalui penelaahan jenis,
sifat, fungsi, alat, bahan, proses dan teknik dalam membuat berbagai produk teknologi serta
seni yang berguna bagi kehidupan manusia, (2) mengembangkan kemampuan intelektual,
imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya
seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara, dan (3)
menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, kepemimpinan, kekaryaan,
dan kewirausahaan.
Pembelajaran keterampilan seni rupa berfokus pada pembinaan praktik pengalaman studio atau
aspek psikomotorik. Pembelajaran ini lebih diwarnai oleh latihan berolah seni rupa baik dalam
bentuk latihan dasar (pengenalan alat, bahan teknik) maupun latihan penciptaan.

3.2 Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Penulis juga membuka kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun dan mengembangkan
makalah ini.
Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan akan terus menerus berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA

http://manfaat.co.id/manfaat-musik

http://trikterkini.blogspot.co.id/2014/08/a-z-istilah-istilah-dalam-musik.html
http://ardyan1593.blogspot.co.id/2012/09/makalah-seni-musik.html
http://www.apapengertianahli.com/2015/08/pengertian-seni-dan-macam-macam-
seni.html# http://anisaindah17.blogspot.co.id/2012/12/contoh-makalah-pendidikan-
sen.html diakses

https://riyanhidayat28.wordpress.com/pendidikan-seni-sebagai-pendidikan-estetis/

http://makalahsekolah.com/2015/05/18/makalah-seni-budaya

Anda mungkin juga menyukai