Anda di halaman 1dari 4

Jenis-jenis Spesies

1. Cryptic species
Cryptic species merupakan istilah bagi individu yang tidak dapat diidentifikasi dengan
karakter morfologi secara konsisten dan akurat, sehingga dapat menyebabkan identifikasi
daru dua individu serupa sebagai satu spesies. Jika demikian maka diperlukan identifikasi
pada tingkat molekuler, seperti enggunakan DNA barcoding (Mann and Evans, 2008).
Contoh cryptic species adalah remis biru (Mytilus edulis) dengan tiga cryptic species
yang berbeda dalam karakter laju pertumbuhan. Remis biru dimanfaatkan secara ekologi
sebagai bioindikator polusi, tetapi karena ketiga cryptic species memiliki respon yang
berbeda terhadap kontaminan maka hasil yang diperoleh dari pemantauan polusi dapat tidak
akurat. Oleh sebab itu, penggunaan spesies tunggal tanpa kompleks kriptik lebih disarankan
sebagai bioindikator dalam pemantauan polusi (Bickford et al., 2006).
2. Sister species
Sister species merupakan istilah bagi dua taksa yang berasal dari nenek moyang yang
sama (Bickford et al., 2006). Contoh dari sister species adalah Carollia brevicauda dengan
C. Perspicillata (Baker and Bradley, 2006).
3. Sibling species
Sibling species merupakan sebutan bagi dua spesies yang memiliki hubungan
kekeraatan dekat dan belum dibedakan secara taksonomi. Terdapat beberapa tumpang tindih
antara istilah cryptic, sister, dan sibling species. Ketiga istilah tersebut sama-sama
menunjukkan hubungan antara dua spesies yang tidak mudah dibedakan secara kasat mata.
Namun secara lebih lanjut, sibling species dapat dibedakan berdasarkan kandungan kimiawi
dalam metabolit tubuhnya, dapat berupa feromon (Bickford et al., 2006). Contoh sibling
species dapat ditemukan pada lalat Drosophila dan kupu-kupu Papilio (Mallet, 2007).
4. Ring species
Ring species merupakan jenis spesies yang terjadi di suatu wilayah geografis dengan
ditemukannya dua atau lebih karakter yang dapat dibedakan antara satu populasi dengan
populasi lain sehingga dapat disebut sebagai spesies yang berbeda. Perbedaan tersebut
dihubungkan dengan keberadaan populasi-populasi dengan karakter yang berubah secara
bertahap karena adanya penghalang geografis, membentuk suatu formasi cincin. Konsep
ring species digunakan sebagai bukti dalam proses evolusi (Irwin and Wake, 2016).
Contoh ring species terjadi pada burung pengicau Phylloscopus trochiloides dengan
keenam subspesiesnya yang tersebar di daratan Asia dan dibatasi oleh dataran tinggi Tibet..
Subspesies viridanus di sebelah barat Siberia dan plumbeitarsus di sebelah timur saling
overlap tetapi mengalami isolasi reproduksi karena tipe nyanyian yang berbeda. Dari Siberia
bagian barat menuju Asia Tengah, dapat ditemukan subspesies ludlowi yang merupakan
wujud translasional terhadap subspesies trochiloides di Cina Selatan. Di Cina Tengah, dapat
ditemukan subspesies obscuratus sebagai intermediet antara trochiloides dengan
plumbeitarsus (Irwin and Wake, 2016).
5. Semispecies
Semispecies merupakan jenis spesies yang membedakan antara dua spesies karena
perbedaan wilayah geografis, tetapi terhubungkan oleh zona hibrid. Semispecies merupakan
bagian dari superspecies, grup monofiletik Pada semispecies, terjadinya aliran genetik
sangat jarang terjadi (Helbig et al., 2002).
Contoh semispecies adalah burung chiffchaff Iberia (Phylloscopus [collybita] brehmii)
yang merupakan semispecies terhadap P. [c.] collybita. Tanda kurung siku menunjukkan
nama dari superspecies (Helbig et al., 2002).
6. Vicariant species
Vicariant species merupakan sebutan bagi dua spesies yang berkerabat dekat tetapi
memiliki habitat yang berbeda. Vicariant species dapat ditemukan ketika kedua habitat
memiliki penghubung geografis sebagai zona kontak antara kedua spesies (Resende-
Moreira et al., 2017).
Contoh vicariant species adalah Hymenaea stigonocarpa yang berhabitat di savanna
dengan H. Courbaril yang berhabitat di hutan. Diduga H. Stigonocarpa berasal dari garis
keturunan Hymenaea yang berhabitat di hutan (Resende-Moreira et al., 2017).
7. Lazarus species
Lazarus species merupakan istilah bagi spesies yang telah dinyatakan punah atau
menghilang berdasarkan catatan fosilnya, tetapi ditemukan kembali di masa mendatang.
Contoh lazarus species adalah ikan coelacanth yang telah hidup pada masa Devonian sekitar
400 juta tahun yang lalu. Catatan fosil ikan tersebut berhenti pada masa Cretaceous akhir
sekitar 60 juta tahun yang lalu dan dianggap telah punah. Namun kemudian ikan coelacanth
ditemukan di perairan Afrika dan Indonesia. Kemungkinan yang terjadi adalah fosil ikan
coelacanth memang tidak terekam jejaknya (Standish, 2014).
8. Endemic species
Endemic species merupakan istilah bagi setiap spesies yang hanya dapat ditemukan di
satu wilayah geografis secara alami, baik dalam wilayah yang sempit atau luas. Endemic
species dapat bersifat lokal, regional, nasional, atau kontinental (Isik, 2011).
Contoh endemic species di Indonesia adalah katak Celebes (Hylarana celebensis) dan
kuskus (Ailurops ursinus) yang hanya ditemukan di Sulawesi. Umumnya endemic species
memiliki status konservasi vulnerable hingga endangered (Healey et al., 2020).
9. Cosmopolitan
Cosmopolitan adalah sebutan untuk organisme yang terdistribusi secara global.
Organisme yang terdistribusi secara kosmopolit umumnya memiliki strategi r.
Cosmopolitan dapat terjadi pada tingkat di atas spesies, sebagaimana tikus terdistribusi
secara global )Proches and Ramdhani, 2013).
10. Invasive species
Invasive species merupakan istilah bagi setiap spesies non-lokal yang mengkolonisasi
suatu habitat dan dapat merubah atau bahkan merusak ekosistem di habitat tersebut. Invasive
species dapat terus berkembang di habitat baru karena dapat berkompetisi dengan spesies
lokal, dan selama tidak adanya predator alami yang dapat mengontrol populasinya sehingga
seiring berjalannya waktu akan menggantikan spesies lokal yang hidup di habitat tersebut
(Rafferty, 2019).
Contoh kasus invasive species adalah kelinci liar Eropa (Oryctolagus cuniculus) yang
diintroduksikan ke Australia pada tahun 1827, tetapi kelinci tersebut berkembang dengan
sangat pesat dan merusak ekosistem sawah di habitat barunya (Rafferty, 2019).
11. Fugitive species
Fugitive species merupakan istilah bagi spesies yang kurang dalam kemampuannya
untuk berkompetisi dalam ekosistem. Fugitive species umumnya merupakan organisme
dengan strategi r, memiliki beberapa karakter yang dapat mengimbangi kemampuan
kompetisinya yang rendah, yaitu dengan dispersal yang baik, tingkat reproduksi tinggi, dan
masa hidup yang singkat. Contoh fugitive species adalah Callosobruchus maculatus yang
koeksis dengan kompetitornya, yaitu C. chinensis. Interaksi kedua spesies menghasilkan
bahwa C. maculatus selalu kalah bersaing dengan C. chinensis. Meski demikian, C.
maculatus memiliki daya dispersi yang lebih besari daripada C. chinensis (Hunt and
Bonsall, 2009).

Referensi:

Baker, R.J. and R.D. Bradley. 2006. Speciation in mammals and the genetic species concept.
Journal of Mammalogy 87 (4): 643–662.
Bickford, D., D.J. Lohman, N.S. Sodhi, Peter K.L. Ng, R. Meier, K. Winker, K.K. Ingram, I.
Das. 2006. Cryptic species as a window on diversity and conservation. Trends in
Ecology and Evolution 22 (3): 148–155.
Healey, R.M., J.R. Atutubo, M.D. Kusrini, L. Howard, F. Page, N. Hallisey, N.E. Karraker.
2020. Road mortality threatens endemic species in a national park in Sulawesi,
Indonesia. Global Ecology and Conservation 24: e01281.
Helbig, A.J., A.G. Knox, D.T. Parkin, G. Sangster, M. Collinson. 2002. Guidlines for assigning
species rank. Ibis 144: 518–525.
Hunt, J. And M.B. Bonsall. 2009. The effect of colonization, extinction and competition on co-
existance in metacommunities. Journal of Animal Ecology 78: 866–879.
Irwin, D.E. and D.B. Wake. 2016. Ring Species. In: Kliman, R.M. (ed.), Encyclopedia of
Evolutionary Biology. vol. 3. Oxford: Academic Press. p. 467–475.
Isik, K. 2011. Rare and endemic species: Why are they prone to extinction? Turkey Journal of
Botany 35: 411-417.
Mann, D.G. and K.M. Evans. 2008. The species concept and cryptic diversity. In: Moestrup et
al. (ed.) Proceeding of the 12th International Conference on Harmful Algae. p. 262–
268.
Prioches, S. and S. Ramdhani. 2014. Eighty-tree lineages that took over the world: a first
review of terrestrial cosmopolitan tetrapods. Journal of Biogeography 40: 1819–1831.
Rafferty, J.P. 2019. Invasive species. Encyclopedia Britannica.
https://www.britannica.com/science/invasive-species . Diakses 16 Maret 2021.
Resende-Moreira, LC., A.C.S. Ramos, M.O. Scliar, R.M. Silva, V.C.R. Azevedo, A.Y. Ciampi,
J.P. Lemos-Filho, M.B. Lovato. 2017. Gene flow between vicariant tree species:
Insights into savanna-forest evolutionary relationships.
Standish, T.G. 2014. Lazarus Species. Geosciens Research Institute.
https://www.grisda.org/lazarus-species-1. Diakses 17 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai