Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA PADA NOVEL KUDASAI

KARYA BRIAN KHRISNA


Devia Riska Astari
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP
Universitas Mulawarman
deviariskaastari@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis fakta sosial, gejala sosial, norma
sosial, hukum, perilaku sosial, dan peristiwa sosial yang terdapat pada novel Kudasai
karya Brian Khrisna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, metode deskriptif adalah metode yang mengungkapkan, menggambarkan,
mendeskripsikan, menguraikan, dan memaparkan objek penelitian, dan bentuk
penelitian ini adalah kualitatif karena di penelitian sastra metode kualitatif banyak
mementingkan proses daripada hasil. Teknik analisis data yang digunakan untuk
analisis ini adalah menurut Milles dan Huberman (1992:16) yang terdiri dari tiga tahap
yaitu; reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pendekatan yang
digunakan dalam analisis ini adalah pendekatan sosiologi sastra.
Kata Kunci: Sosiologi sastra, Fakta Sosial, Novel Kudasai

ABSTRACT
This research is a study that analyzes social facts, social symptoms, social norms, laws,
social behavior, and social events contained in Brian Khrisna's Kudasai novel. The
method used in this research is descriptive method, descriptive method is a method that
expresses, describes, describes, describes, and describes the object of research, and the
form of this research is qualitative because in literary research, qualitative methods
emphasize process rather than results. The data analysis technique used for this analysis
is according to Milles and Huberman (1992: 16) which consists of three stages, namely;
data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The approach used in this
analysis is the sociology of literature approach
Keywords: Sociology of literature, Social Facts, Novel Kudasai
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Karya sastra merupakan sebuah replika realitas kehidupan yang ditampilkan
pengarang dengan bantuan daya imajinasinya. Karya sastra dianggap sebagai cermin
kehidupan yang mengalir di tengah-tengah masyarakat. Hal ini mengingat bahwa
sebuah karya sastra tidak akan pernah lahir dari kekosongan sosial budaya yang terjadi
dalam siklus kehidupan suatu masyarakat.
Novel sebagai salah satu jenis karya satra menampilkan sebuah dunia yang
mengemas model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui
berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut
pandang, dan sebagainya yang kesemuanya juga bersifat imajinatif (Nurgiyantoro,
2007:4). Novel belakangan ini banyak diminati karena mengangkat tema-tema yang
dekat dengan pembaca, juga tak luput dari unsur ekstrinsik di samping unsur intrinsik
yang memang saling bersinergi untuk menciptakan kesatuan cerita yang padu.
Pada analisis ini peneliti memilih menggunakan novel Kudasai karya Brian Khrisna
karena sangat menarik untuk pembaca dan terutama untuk mengkaji lebih dalam unsur-
unsur sosiologi sastra yang terdapat dalam novel tersebut.
Novel Kudasai karya Brian Khrisna ini memiliki bagaimana seorang perempuan
yang sangat mandiri dan perkerja keras menikah secara paksa dengan laki-laki yang
hanya mempunyai kemampuan bakat memasak, lalu novel ini juga mengisahkan
bagaimana perempuan mandiri ini berhadapan langsung dengan masalah-masalah sosial
yang berada di sekitarnya.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode
deskriptif adalah metode yang mengungkapkan, menggambarkan, mendeskripsikan,
menguraikan, dan memaparkan objek penelitian, dan bentuk penelitian ini adalah
kualitatif karena di penelitian sastra metode kualitatif banyak mementingkan proses
daripada hasil. Teknik pengumpulan data analisis ini peneliti menggunakan langkah-
langkah pengumpulan data sebagai berikut;
1. Membaca intensif novel Kudasai karya Brian Khrisna
2. Mengidentifikasi bagian-bagian yang di analisis
3. Hasil identifikasi di tulis dalam kertas cacatan
4. Mengklarifikasi data berdasarkan masalah penelitian
Selanjutnya, teknik analisis data yang digunakan untuk analisis ini adalah
menurut Milles dan Huberman (1992:16) yang terdiri dari tiga tahap yaitu; reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah pendekatan sosiologi
sastra. (Damono, 2003:3) menjelaskan bahwa pendekatan terhadap sastra
mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan yang disebut dengan sosiologi sastra
dengan memepergunakan analisis teks untuk mengetahui struktur isi teks yang
kemudian dipergunakan untuk memahami lebih dalam aspek sosioal di luar sastra.

HASIL PEMBAHASAN
A. Fakta Sosial
Fakta sosial hakikatnya adalah mempengaruhi tindakan manusia.
Tindakan individu yang merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial
serta Fakta sosial hakikatnya adalah mempengaruhi tindakan manusia. Tindakan
individu yang merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial serta
bagaimana orang mendefinisikan situasi, asumsi yang mendasari bahwa manusia
adalah makhluk yang kreatif dalam membangun dunia dan sosialnya sendiri.
Fakta sosial yang terdapat pada novel Kudasai karya Brian Khrisna dalam
kutipan di bawah ini:

“Dan, kamu tahu, gak, di ruang presentasi tadi cuma aku doang
ceweknya sendirian. Terus kamu pasti tahu, kan, bakal kayak
gimana? Semuanya memandang aku dengan pandangan
merendahkan. Penganut pariaki akut yang merasa gak rela
melihat ada cewek yang memimpin perusahaan kayak aku ini!”
(Kudasai, Hal 102)

Dari kutipan di atas dapat dilihat dari fakta sosial bermasyarakat, bahwa
pria akan cenderung merendahkan perempuan jika dirinya merasa kalah, karena
sebagian besar dari mereka berpikiran bahwa tidak seharusnya seorang
perempuan mempimpin karena perempuan hanyalah ibu rumah tangga yang
mengurus keluarga dan tidak harus berpendidikan tinggi.
B. Gejala Sosial
Gejala sosial menggambarkan sesuatu yang mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh perilaku makhluk disekitar masyarakat. Cara kita melakukan
hal-hal tertentu. Gejala sosial merupakan suatu fenomena gejala-gejala yang ada
didalam kehidupan bermasyarakat ini terjadi secara spontan dan pada umumnya
menimbulkan perubahanperubahan, baik itu perubahan yang mengarah pada
sesuatu yang positif maupun negativ. Gejala sosial yang terdapat pada novel
Kudasai karya Brian Khrisna dalam kutipan di bawah ini:

“Ada satu hari di mana kamu benar-benar terasa hilang dan bahkan aku
yang ada di sampingmu saja gak bisa membuatmu kembali. Kamu tahu?
Aku sayang kamu, Chak. Belakangan ini kamu jadi lebih sedih dan
jarang tertawa. Aku seperti gak pernah melihat kamu seperti ini. Atau,
mungkin aku terlalu naif dan pura-pura gak menyadarinya? Aku gak tahu
dan bingung kenapa kamu tiba-tiba berubah total dan itu rasanya begitu
menyakitkan, Chak. Benar-benar menyakitkan” (Kudasai, Hal 349)

Gejala sosial yang dialami tokoh Chaka pada kutipan di atas adalah
perubahan sikap tokoh Chaka kepada orang-orang yang berada disekitarnya, hal
itu disebabkan karena di dalam cerita tokoh Chaka kehilangan sosok tokoh Anet
untuk selama-lamanya karena Anet meninggal akibat sakit yang diderita, hal itu
membuat Chaka menjadi sering mengabaikan orang-orang yang berada
disekitarnya dan sering tidak fokus dalam melakukan sesuatu.

C. Norma Sosial
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam
suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma-norma
biasanya didalam masyarakat dinyatakan dalam bentuk-bentuk kebiasaan, tata
kelakuan dan adat istiadat atau hukum adat. Norma sosial yang terdapat pada
novel Kudasai karya Brian Khrisna dalam kutipan di bawah ini:

Gue memalingkan pandangan, lalu memejamkan mata. Kurang lebih


lima menit kemudian, gue bangun dari duduk dan melihat ke arah meja
tempat pasangan itu. Berkat mendengar percakapan mereka, gue kembali
menkadi Chaka yang biasanya.
Gue memang tidak terlalu jelas mendengar isi percakapan mereka, tapi
gue membuat kesimpulan kalau si cowok ketahuan selingkuh dan si
cewek tidak terima. Mereka pun bertengkar.
Sebenarnya gue tidak mau ikut campur urusan orang lain, tapi gue juga
tidak bisa membiarkan perlakuan si cowok ke ceweknya. Si cewek
tampak menahan diri untuk tidak menangis akibat perlakuan kasar
cowoknya. (Kudasai, Hal 38-39)

Dari kutipan di atas menceritkan ada sepasang kekasih yang sedang


bertengkar di Kafe Chaka, dan sang lelaki akhirnya melakukan hal kasar kepada
perempuannya. Nilai norma sosial yang terdapat pada kutipan terlihat jelas
bahwa Chaka tidak ingin mencampuri urusan orang lain, hal ini merupakan adab
dalam bersosial, dan yang selanjutnya adalah norma sosial tolong menolong,
saat Chaka ingin membantu si perempuan dari perlakuan kasar kekasihnya.

D. Hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat
dengan tujuan untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban,
keadilan, mencegah terjadinya kekacauan, seperti pada kutipan di bawah ini:

“Bahkan dia bilang kalau aku bisa menjadi pemilik kafe dan bisa
mengurus semua hal yang ada di kafe itu sebebas yang aku mau. Aku
juga bisa membuat menu masakanku sendiri. Syaratnya satu, keuntungan
kafe wajib dibagi dua. Karena menurut aku itu masuk akal, aku pun
mengiyakan. Terus bapak itu memanggil seorang laki-laki yang berdiri
dibelakangnya, namanya Deni, dia pengacaranya si bapak. Deni memberi
gue berlembar-lembar kertas yang berisi pasal-pasal perjanjian. Awalnya
aku baca satu-satu, tapi baru tiga halaman, aku udah pusing.”
“Intinya begini, kafe itu bisa jadi milikku asal aku menuruti semua
persyaratannya. Ketika aku menolak untuk putusin kamu, si Deni bilang
kalau aku gak bisa menolak karena sudah ada pasalnya di surat
perjanjian yang sudah aku tanda tangani sebelumnya. Kalau aku
melanggar, urusannya jadi pidana.”

Dari kutipan di atas adalah saat tokoh Chaka menjelaskan kepada tokoh Anet
tentang bagaimana dirinya bisa terikat bersama Twindy. Dan ada unsur hukum
yang terdapat pada novel itu ialah saat Chaka harus menandatangi kontrak dan
jika tidak mengikuti semua persyaratan yang sudah tertera pada kontrak tersebut
maka ada konsekuensi yang harus Chaka terima yaitu hukum pidana denda dan
masuk penjara.

E. Perilaku Sosial
Perilaku sosial meliputi psikologi sosial adalah cabang ilmu psikologi
yang meneliti dampak atau pengaruh sosial terhadap perilaku manusia. Psikologi
sosial bias dikatakan ilmu jiwa sosial yang mempelajari jiwa masyarakat,
memfokuskan pada tingkah laku manusia sebagai individu. Psikologi sosial
telah memeberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan
memperkaya jiwa dari masyarakat. Perilaku sosial yang terdapat pada novel
Kudasai karya Brian Khrisna dalam kutipan di bawah ini:

“Di dunia percintaan, Twindy bisa dibilang golongan wanita Alpha


Female. Wanita pintar, berpendidikan tinggi, punya karir hebat, dengan
gaji di atas puluhan juta setiap minggunya. Sekarang gue tanya sama lo,
Yan, apa yang cewek Alpha butuhkan di saat sebenarnya dia sendiri
sudah memiliki banyak hal di dalam hidupnya?”
“Mereka hanya butuh pendamping yang bisa memberikan kasih sayang
sekaligus memenuhi ego mereka,” jawab Dimas
“Iya, cuma itu. Memangnya apa lagi yang dia butuh? Pria mapan? Lha,
dia sendiri Puluhan juta. Pria pintar? Yaelaah, dia sendiri udah pintar
banget. Pria ganteng? Kayaknya gak juga. Toh, A’Chaka yang mukanya
kayak mobil tamiya juga bisa mendampingi cewek secantik Twindy.
Yang dibutuhkan wanita-wanita Alpha adalah seorang yang bisa
memberikan kasih sayang dan mampu mendengarkan dengan baik; yang
dewasa, dan bisa diajak diskusi. Dan, mencari lelaki yang kayak gitu, tuh,
sulit bagit. Banyak, kan, tuh, cewek-cewek yang berkarir tinggi atau
berpendidikan hebat, tapi masih jomblo. Mereka udah gak lagi mencari
drama-drama kacangan. Mereka butuh lelaki yang benar-benar dewasa
dalam hal penerimaan diri.” (Kudasai, Hal 230-231)

Dari kutipan di atas adalah bagaimana tokoh Dimas menjelaskan tentang


Twindy yang menjadi Alpha Female atau wanita yang sudah terlalu mandiri
dalam menjalankan beberapa hal, yang menjelaskan adanya perilaku sosial
sosial adalah saat tokoh Twindy di dalam dirinya yang mandiri tetap
membutuhkan orang lain untuk mendengarkan dan menemani Twindy perasaan
dalam dirinya sedang tidak baik-baik saja.
F. Peristiwa Sosial
Peristiwa sosial merupakan sejarah yang terjadi atau timbul dapat
disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya yang mengakibatkan terjadinya
perubahan sosial. Perubahan sosial merupakan sesuatu yang bersifat universal.
Peristiwa sosial yang terdapat pada novel Kudasai karya Brian Khrisna dalam
kutipan di bawah ini:

“Contohnya saja di Indonesia, orang-orang tua kebanyakan sangat susah


untuk menerima nasihat dari anaknya atau dari orang-orang yang jauh
lebih muda. Di indonesia, kata “durhaka” menjadi sebuah maklumat
ketika ego seorang orang-orang tua itu tercoreng. Semisal mereka
melakukan kesalahan, lalu dikoreksi oleh orang-orang yang lebih muda,
alih-alih bersikap dewasa, mereka malah mengatakan orang-orang muda
itu durhaka karena tidak sopan kepada orang tua. Padahal, jelas-jelas
kalau orang tua itu salah.” (Kudasai, Hal 229)

Hal di atas menjelaskan peristiwa sosial bagaimana kebanyakan orang tua yang
bersikap dewasa saat diberi masukan oleh anaknya atau seseorang yang lebih
muda darinya, tidak malah membuat dirinya sadar atas salahnya, tetapi malah
mengelak, kemudian selalu membandingkan dirinya kepada yang lebih muda
bahwa Ia lebih banyak pengalamannya daripada yang lebih muda dari umurnya.
Pweristiwa sosial ini masih banyak terjadi dikehidupan sehari-hari.

KESIMPULAN
Dari hasil analisis novel Kudasai karya Brian Khrisna terdapat fakta sosial
bermasyrakat tentang laki-laki yang suka merendangkan perempuan, lalu terdapat gejala
sosial perubahan sikap tokoh utama novel tersebut, terdapat norma sosial tolong
menolong sesama manusia, perilaku sosial bagaimana psikologi seseorang dapat
merubah perilakunya terhadap masyarakat, dan terdapat peristiwa sosial tentang
bagaimana sikap perilaku bermasyarakat kebanyakan orang tua.
DAFTAR REFERENSI
Abdulsyani. 1993. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Damono, Sapardi. 2002. pedoman penelitian sastra. Jakarta: Depdiknas.
Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud
Endraswara,Suwardi. 2011. Metode Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori
dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.
https://indososio. wordpress. com/2012/09/12/fakta-sosial-apa-
danbagaimana. (diakses 25 desember 2016)
Jabrohim. 2001. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
khairulazharsaragih. blogspot. com. diakses 5 november 2015.
Koentjaningrat. 1991. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Universitas Indonesia.
Luxemburg, Mieke Bal dan Willem GW. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. terjemahan
Dick Hartoko. Jakarta: Gramedia.
Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.
pusatbahasaalazhar. wordpress. com (diakses 10 november 2015).
Purnamasari, Ayu, Yusak Hudiyono, and Syamsul Rijal. "Analisis Sosiologi Sastra
Dalam Novel Bekisar Merah Karya Ahmad Tohari." Ilmu Budaya: Jurnal
Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya 1.2 (2017).

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal


terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali.

Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi: Dasar Analisi, Teori, dan


Pendekatan Menuju Analisi Masalah-masalah Sosial, Perubahan Sosial,
dan Kajiankajian Strategis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian
Wahana Kebudayaan Secara Linguistik). Yogyakarta: Duta Wacana
University.
Sumardjo, Jakob dan Saini K. M. 1991. Apresiasi Kesusatraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Supardi. 2011. Dasar-dasar Ilmu Sosial. Yogyakarta: Ombak.
Swingwood, Alan and Laurension Diana. 1971. The Sociology of Literature. London:
Pladin.
Teuw, A. 1978. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Wellek, Rene dan Austin Werren. 1984. Teori Kesusatraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama .

Anda mungkin juga menyukai