Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MANAJEMEN OPERASI PADA DESA WISATA RAWA INDAH ALMOUR


KECAMATAN PUJER KABUPATEN BONDOWOSO SAAT PENDEMI COVID-19

Disusun oleh :
Igithalia Arifki
NIM. 190803101030

PRODI D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JEMBER

2021
I. PENDAHULUAN
I.1 Alasan Pemilihan Judul
Dalam penelitian ini, penulis tertarik mengangkat mengenai manajemen
operasi pada Desa Wisata Rawa Indah Almour saat pandemi covid-19 karena
beberapa alasan, yaitu :
1. Dampak dari covid-19 sangat berpengaruh pada semua sarana dan
prasarana sehingga berdampak pada pengurangan minat pengunjung pada
wisata tersebut.
2. Banyak perubahan manajemen operasi pada BUMDES tersebut selama
pandemi covid-19.
3. Setelah dilakukan survei keadaan di lokasi tersebut sesuai dengan tema
yang saya angkat yaitu manajemen operasi.
I.2 Tujuan dan Kegunaan Praktek Kerja Lapangan
I.2.1 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Untuk mengetahui dan memahami secara langsung mengenai
kegiatan manajemen operasi pada Desa Wisata Rawa Indah
Almour Kecamatan Pujer Kabupaten Bondowoso Saat Pandemi
Covid-19
I.2.2 Kegunaan Praktek Kerja Lapangan
Memperoleh wawasan pengetahuan dan pengalaman praktis/kerja
tentang pelaksanaan kegiatan manajemen operasi pada Desa
Wisata Rawa Indah Almour Kecamatan Pujer Kabupaten
Bondowoso Saat Pandemi Covid-19
I.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan di Desa Wisata Rawa
Indah Almour
No. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Minggu ke-
1 2 3 4
1. Persiapan, pengajuan surat pengantar 
oleh fakultas kepada bagian akademik.
2. Pelaksanaan observasi dan wawancara  
di Desa Wisata Rawa Indah Almour
3. Pelaporan PKL 

II. TINJAUAN PUSTAKA


a. Menurut Heizer dan Render (2009:4) manajemen operaasi adalah serangkaian
aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk brang dan jasa dengan mengubah
input menjadi output.
Sedangkan menurut Detiana (2011:2) manajemen operasi merupakan ilmu yang
dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha, karena setiap bidang usaha
menghasilkan barang atau jasa yang dalam prosesnya dilakukan secara efektif dan
efisien.
Menurut Herjanto (2008:2) manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pembuatan barang, jasa, dan kombinasinya melalui proses
transformasi dari sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan.
Dari uraian di atas dapat diketahui mengenai pengertian manajemen operasi, yakni
suatu ilmu yang mempelajari serangkaian proses atau aktivitas dalam
menghasilkan barang dan jasa untuk mencapai tujuan dan sasaran dari perusahaan
secara efektif dan efisien.
b. Objek wisata adalah Objek yang berarti bentuk dan Wisata adalah fasilitas yang
berhubungan dengan bentuk tersebut, yang dapat menarik minat pengunjung atau
wisatawan untuk datang ke tempat objek tersebut. Daya tarik suatu bentuk atau
suatu tempat yang potensial, tapi belum dikembangkan atau dikelola, belum dapat
disebut objek wisata.
Daya tarik wisata sejatinya merupakan kata lain dari objek wisata, namun
sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata objek wisata sudah tidak
relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka
digunakanlah kata “Daya Tarik Wisata”. Berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan tercantum bahwa Daya Tarik
Wisata adalah segala sesuatuyang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi
sarana atau tujuan kunjungan wisatawan.
Objek wisata dan daya tarik wisata memiliki dua karakteristik yang berbeda,
dalam Kesrul,2003:34 menjelaskan :
1. Objek wisata dan daya tarik wisata yang bersifat alami natural yang berarti
objek wisata dan daya tarik wisata sudah terjadi sebelum manusia dilahirkan atau
terjadinya karena kondisiperubahan alam, contoh: gunung, pantai, hutan, dan
danau.
2. Objek wisata dan daya tarik wisata buatan manusia man made serta
perpaduan antara buatan manusia dan alami, contoh: Pelabuhan Alam Cilacap,
Tembok Raksasa Cina, dan Candi Borobudur. Selain itu, wisata dapat pula
dibedakan bentuknya sehingga dikenal:
a. Atraksi wisata alam
b. Atraksi wisata sejarah
c. Atraksi wisata budaya
Dari kedua defenisi Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata di atas, maka Objek
Wisata dan Daya Tarik Wisata adalah suatu hal yang indah dan unik dimana dapat
membuat orang selalu tertarik untuk mengunjungi tempat wisata itu, baik hal itu
berupa benda abstrak maupun nyata.

III. GAMBARAN UMUM OBYEK PRAKTEK KERJA LAPANGAN


III.1 Sejarah Objek PKL
Desa Wisata Rawa Indah Alassumur merupakan salah satu destinasi
wisata yang berada di Kota Bondowoso tepatnya di Desa Sumber Agung,
Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso. Objek wisata tesebut merupakan
badan usaha milik desa (BUMDES) Sumber Agung.
Totok Hariyanto S.H adalah seorang inspirator Desa Wisata Rawa
Indah, beliau melihat adanya potensi dari rawa yang berada di Desa Sumber
Agung, setelah dimusyawarahkan dengan kepala desa dan pengurus Desa
kemudian mulai dirintis pada tahun 2015 oleh komunitas pemuda potensi desa
yang merupakan bagian dari karang taruna.
Setelah 2 tahun dirintis akhirnya diresmikan pada tanggal 5 Februari
2017 yang diresmikan langsung oleh Bapak Bupati Bondowoso saat itu yaitu
Drs. H. Amin Said Husni. Seiring berjalannya waktu obyek wisata tersebut
semakin berkembang, seperti perbaikan akses menuju lokasi, wahana yang
semakin bervariasi, serta fasilitas yang baik dan memadai.
III.2 Struktur Organisasi
Berikut susunan organisasi Badan Usaha Milik Desa Sumber Agung periode
2016-2021

PENASEHAT
Totok Hariyanto.S.H

KETUA PENGAWAS
Bahrul Rasi.S.Ag

SEKRETARIS ANGGOTA
Sofia Nuraini Dodik Karsono

DIREKTUR
Ahmad Yani

SEKRETARIS BENDAHARA
Holil Hamdani Sutopo

Kepala unit usaha Kepala unit usaha Kepala unit


Kepala unit
pertanian dan industri dan usaha sosial dan
usaha pariwisata
perkebunan kerajinan budaya
Agus Budiawan
Moch. Khusen Salim Anton Sujarwo Subayri
III.3 Kegiatan Pokok Objek PKL
Desa Wisata Rawa Indah Alassumur merupakan BUMDES yang
berada di Kecamatan Pujer Kabupaten Bodowoso. Objek wisata dibuka mulai
pukul 07.00-17.00 WIB. Harga tiket masuk sangat terjangkau yaitu Rp.5000
dan untuk harga wahana permainan berkisar anatara Rp.5000 - Rp.15.000.
Kegiatan umum yang di lakukan bertujuan untuk memberikan hiburan
kepada pengunjung melalui sarana dan prasarana yang telah tersedia. Tidak
hanya itu, jika beruntung pengunjung dapat menyaksikan atraksi singo ulung
yang merupakan seni tradisional dari Kabupaten Bondowoso. Di sekitar objek
wisata juga terdapat jajaran kuliner dari warga setempat. Para pengelola wisata
bertugas di bagiannya masing-masing, seperti bagian tiket, parkir, wahana
permainan, dan lain-lain.
III.4 Kegiatan yang Dilaporkan
Manajemen operasi pada Desa Wisata Rawa Indah Alassumur dimasa
pandemi covid-19 mengalami banyak perubahan. Protokol kesehatan sangat
diperhatikan oleh kepala pengelola objek wisata. Banyak peraturan yang harus
dipatuhi oleh para pengunjung serta pedagang dari warga setempat.
Berikut peraturan kewajiban wisatawan :
1. Wajib menggunakan masker
(tidak bawa masker, silahkan pulang / tidak diijinkan masuk)
2. Mencuci tangan sebelum masuk area wisata
3. Menjaga jarak fisik / physical distance dengan pengunjung lain saat
menikmati wisata
4. Membuang sampah di tempat sampah.
5. Tidak batuk atau bersin dan membuang ludah sembarangan
6. Segera melapor kepada petugas apabila melihat atau mengalami
gejala penyakit terutama covid-19
7. Membawa surat keterangan kesehatan dan rekomendasi kunjungan
dari disparpora bagi pengunjung kelompok minimal 10 orang
8. Bersedia menerima sanksi apabila melanggar protokol kesehatan
yang telah ditetapkan
Berikut peraturan kewajiban pedagang :
1. Tersedia area khusus bagi pedagang kuliner
2. Lokasi berjualan bersih, tidak gelap dan lembab
3. Produk harus bersih, higienis, tertutup / ada pembungkus
4. Memasang tirai pembatas dikasir dan penjual memakai masker atau
face shield
5. Menjaga jarak fisik / physical distancing antara pembeli, 1 orang
per 1 m2 (1 orang 1 kursi)
6. Menyediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan
sabun atau handsanitizer di setiap toko / lapak penjualan
7. Menjaga kebersihan peralatan prosuksi secara rutin
8. Segera melapor kepada petugas apabila melihat atau megalami
gejala penyakit terutama covid-19
Karena banyaknya peraturan yang ditetapkan, sangat berpengaruh pada
sistem operasional. Seperti contoh membatasi penumpang pada wahana bebek
air yang sebelumnya dapat di gunakan oleh 4 wisatawan menjadi 2 wisatawan
untuk mematuhi protokol kesehatan yaitu menjaga jarak.
Pandemi covid-19 juga berdampak pada jumlah SDM yang semakin
menurun. Awalnya total pekerja sebanyak 25 orang akan tetapi setiap
bulannya mengalami penyusutan hingga akhirnya kini hanya tersisa 4 pekerja.
Akibatnya sarana dan prasarana yang ada menjadi tidak terawat dan ada
beberapa yang rusak. Sehingga banyak wahana yang sudah tidak dapat di
operasikan lagi.
Dampak dari pandemi covid-19 juga berpengaruh pada jumlah
pengunjung, sebelum masa pandemi totalnya bisa mencapai 90-100
pengunjung di hari biasa dan 400 pengunjung di hari libur. Sedangkan saat
masa pandemi hanya10-20 pengunjung dihari biasa dan 40-50 pengunjung
dihari libur. Akibatnya pendapatan objek wisata menurun dan tidak dapat
membenahi sarana dan prasarana yang telah rusak. Saat masa pandemi
sebagaian besar pendapatan di alokasikan untuk para pekerja yang tersisa.
Sebelumnya pendapatan dialokasikan untuk operasional sebesar 25% dan
sarana 45%.
Beberapa pedagang kuliner di area objek wisata juga tidak lagi
beroperasi karena dampak dari pandemi covid-19. Sebelumnya pekerjaan ini
menjadi sumber mata pencaharian bagi beberapa warga setempat, karena sepi
pengunjung dan pendapatan menurun mereka terpaksa menutup dagangannya
dan mencari pekerjaan lain.
IV. HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Manajemen operasi yang dilakukan oleh BUMDES Sumber Agung pada
objek wisata Rawa Indah Alassumur di masa pandemi covid-19 telah
dilakukan dengan baik. Pengelola wisata telah melaksanakan protokol
kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Berikut manajemen operasi saat
pandemi covid-19 yang diterapkan:
1. Saat di pintu masuk pengunjung akan diperiksa oleh pengelola wisata dan
diwajibkan untuk memakai masker, apabila tidak memakai masker
pengunjung tidak diizinkan masuk ke objek wisata.
2. Setelah itu, pengunjung akan di cek suhu tubuh, apabila suhu tubuh
mencapai lebih dari 37 derajat celcius, maka pengunjung tidak di ijinkan
masuk.
3. Setelah pemeriksaan masker dan cek suhu tubuh, pengunjung akan di
arahkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun sebelum memasuki
objek wisata.
4. Pada bagian wahana, pengunjung diwajibkan untuk menjaga jarak dengan
pengunjung lainnya meskipun wahana tersebut dapat di gunakan lebih dari
1 orang.
5. Petugas juga memantau pengunjung agar senantiasa mematuhi protokol
kesehatan. Karena terkadang ada beberapa yang masih melanggar
peraturan seperti melepas masker, batuk, bersin dan membuang ludah
sembarangan.
6. Terakhir, apabila ada pengunjung yang melanggar protokol kesehatan
yang telah di tetapkan, maka pengelola wisata berhak memberikan sanksi.
V. KESIMPULAN
Desa Wisata Rawa Indah Alassumur merupakan objek wisata yang
dikelola oleh BUMDES Sumber Agung tepatnya di kecamatan Pujer,
Kabupaten Bondowoso. Manajemen operasi yang dilakukan oleh pengelola
wisata saat pandemi covid-19 telah dilaksanakan dengan baik. Terbukti
dengan diterapkannya protokol kesehatan. Pandemi covid-19 berdampak pada
manajemen operasi disana. Karena sepi pengunjung, pendapatan obyek wisata
berkurang sehingga biaya operasional dan biaya pemeliharaan tidak terpenuhi.
Akan tetapi pengelola wisata tetap berupaya agar operasional dapat berjalan
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/eqo5j8j0y-pengertian-objek-wisata-dan-daya-tarik-
wisata-pengertian-wisata-alam.html
file:///C:/Users/User/Downloads/refrensi%20m.operasi.pdf
LAMPIRAN
Lampiran foto mahasiswa kegiatan PKL :
Lampiran kondisi objek wisata :
Surat keterangan dari objek PKL :

Anda mungkin juga menyukai