Anda di halaman 1dari 11

Fokus Ekonomi (FE), Agustus 2008, Hal. 83 - 93 Vol.7, No.

2 83
ISSN: 1412-3851

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN PERUBAHAN ORGANISASI

Oleh : Euis Soliha dan Hersugondo


Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang

Abstract

Leadership play role important in organization. Its success an organization is one of them
determined by existing resource in the organization. Especial role of leadership is to influence
others to reach target which have been specified. Leadership represents something that should be
possessed by each leader of an organization. The effectiveness of a leader is determined by his
ability to influence and direct the members of an organization. The most effective leadership style
is leadership which is adapted to the situation of the people being led.

K y words: leadership, organization, effectiveness.

Pendahuluan memang banyak calon yang mengajukan diri,


namun masyarakat tidak tahu dan bahkan tidak
Kepemimpinan memainkan peranan
peduli siapa yang akan dipilihnya. Hal ini
yang penting dalam organisasi. Berhasil tidaknya
terlihat dengan banyaknya orang yang golput
suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh
dalam pilkada. Hal yang mengejutkan seperti
sumber daya yang ada dalam organisasi tersebut.
yang terjadi baru-baru ini di Amerika Serikat,
Di samping itu faktor yang sangat berperan
telah terjadi perubahan dalam suksesi
penting adalah faktor kepemimpinan. Peran
kepemimpinan dengan terpilihnya Obama
utama kepemimpinan adalah mempengaruhi
sebagai Presiden. Obama adalah orang kulit
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah
hitam pertama yang bisa menjadi Presiden AS.
ditetapkan.
Kalau dikaitkan dengan lingkungan
Pengembangan organisasi merupakan
yang ada, maka dalam kepemimpinan saat ini
suatu kegiatan mengadakan perubahan secara
sangat diperlukan kemampuan pemimpin untuk
berencana yang mencakup suatu diagnosa secara
menyesuaikan dengan perubahan. Kepemimpi
sistematis terhadap organisasi. Seorang pemim
nan dan penyesuaian terhadap perubahan yang
pin harus ikut aktif dalam mengatur pelaksanaan
ada merupakan tantangan terbesar masa kini bagi
kegiatan usaha pengembangan organisasi.
seorang pemimpin. Peranan seorang pemimpin
Keberhasilan kegiatan usaha pengembangan
dalam hubungan antar manusia sangat terkait
organisasi sebagian besar ditentukan oleh
dengan gaya kepemimpinan yang ditampilkan
kualitas kepemimpinannya atau pengelola dan
nya.Seorang pemimpin diharapkan dapat
komitmen pimpinan pucuk organisasi.
menampilkan gaya kepemimpinan segala situasi
Kepemimpinan merupakan suatu hal yang
tergantung kondisi dan situasi serta kepada
seharusnya dimiliki oleh pemimpin organisasi.
bawahan yang mana. Beberapa penelitian
Efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang
kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan
efektif adalah kepemimpinan yang disesuaikan
para anggotanya.
dengan situasi dan kondisi dari orang-orang yang
dipimpinnya. Penelitian lain kepemimpinan
Akhir-akhir ini banyak orang
efektif adalah dikaitkan dengan kekuasaan.
membicarakan mengenai krisis kepemimpinan.
Hal ini terjadi tidak hanya di lingkup organisasi,
Berdasarkan uraian di atas, penulis
bahkan juga pemimpin suatu wilayah bahkan
mencoba mengkaji mengenai kepemimpinan
negara. Setiap ada pemilihan kepala daerah
84 Euis Soliha dan Hersugondo Fokus Ekonomi

yang efektif dan perubahan organisasi. dengan memperhitungkan perasaan diri


Kepemimpinan ini memegang peranan penting bawahan akan sukses, prestasi, dan
dalam suatu organisasi. Pada kondisi saat ini, kecakapan.
seorang pemimpin harus bisa menyesuaikan
dengan perubahan yang ada. 3. Memberikan penghargaan kepada
bawahan yang berkinerja baik dengan
Kepemimpinan penghargaan, uang, dan promosi.

Menurut Edwin A. Locke (1991)


terdapat empat kunci untuk memimpin dengan Kepemimpinan berbeda dengan
sukses yang ditunjukkan dalam model manajemen. Kunci dari kepemimpinan adalah
kepemimpinan. Empat kunci ini adalah: membangun visi dasar (tujuan, misi, agenda)
suatu organisasi. Sedangkan kunci manager
1. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/Motives dan adalah mengimplementasikan visi. Manager dan
traits. bawahan bertindak dengan berbagai cara untuk
2. Pengetahuan, keahlian, dan kemampuan mencapai tujuan akhir.
/Knowledge, Skills, and Ability/KSAs
Gambar 1
3. Visi Model Kepemimpinan
4. Implementasi dari visi
Motives and Traits
KSAs
Kepemimpinan didefinisikan sebagai
suatu proses yang menyebabkan orang lain
melakukan tindakan untuk mencapai tujuan
bersama. Terdapat perbedaan kontras antara
kepemimpinan dan diktator. Diktator mengejar
pihak lain untuk bertindak dengan kekerasan
fisik ataupun ancaman di bawah kekuatan fisik.
Beberapa diktator yakin menggunakan aktivitas
karakteristik kepemimpinan seperti menawarkan
visi.

Beberapa orang berpendapat bahwa


seorang pemimpin yang efektif dapat
menyebabkan pengikutnya secara tidak sadar
dengan kemampuan dirinya berkorban demi
organisasi (Bass, 1985 dalam Locke, et al,
1991). Definisi yang lebih baik dari pemimpin
efektif mengerjakan dengan menghargai
bawahannya dengan kemampuan diri mereka
dalam mencapai visi yang telah diformulasikan
dan bekerja untuk mewujudkannya. Terdapat
beberapa hal bagaimana pemimpin memotivasi
bawahan yaitu:

1. Meyakinkan bawahan bahwa visi Sumber: Locke, et al, 1991


organisasi (dan peran bawahan dalam hal
ini) penting dan dapat dicapai.
2. Menantang bawahan dengan tujuan,
proyek, tugas, dan tanggung jawab
Vol. 7, No. 2, 2008 Fokus Ekonomi 85

Alasan/motives adalah keinginan yang 2. Kepercayaan diri/Self-Confidence


menyebabkan orang untuk bertindak. Inti 3. Originality/Creativity
motives kepemimpinan adalah: 4. Flexibility/Adaptability
5. Charisma
1. Dorongan/drive. Merupakan variasi yang
berhubungan walaupun tidak sama dengan Keahlian teknologi sering memfasilitasi
motives. Sebagai contoh : restasi achie kemampuan untuk memimpin organisasi.
ement. Seorang psikologis Bernard Bass, Pengetahuan pada organisasi dan industri
1990 dalam Locke, et al, 1991 memberikan merupakan faktor yang lebih penting daripada
tinjauan dari 28 studi dan adanya penemuan pendidikan formal (Gabarro, 1987; Kotter, 1988
kejadian bahwa keinginan untuk berprestasi dalam Locke, et al, 1991). Keahlian/Skills
adalah faktor penting untuk memotivasi pemimpin terdiri dari:
diantara pemimpin yang efektif. Mc
Clelland, 1965 dalam Locke, et al, 1991 juga 1. People skills/interpersonal skill terdiri dari:
melakukan riset kebutuhan untuk berprestasi listening, oral communication, network-
dan menemukan bahwa hal ini merupakan building, conflict management, and assessing
penyebab penting diantara kesuksesan self dan lainnya (Bray, Campbell, and Grant,
entrepreneurs. Ambisi berhubungan dengan 1974; Dunnette, 1971; Kotter, 1982; Yukl,
motif kepemimpinan yang meliputi 1989 dalam Locke, et al, 1991)
dorongan. Energi diperlukan pemimpin
untuk mempertahankan dorongan mencapai 2. Management Skills. Keahlian administratif
prestasi yang tinggi dan mencapai adalah penting dalam fungsi managemen
keberhasilan dalam organisasi. tradisional yang memfasilitasi aktivitas
Ketahanan/Tenacity adalah motif yang sehari-hari pada organisasi. Keahlian
melibatkan energi untuk mempertahankan managemen yang efektif dikembangkan oleh
tujuan serta mengarahkan ketika berhadapan Boyatzis, 1982 dalam Locke, et al, 1991
dengan rintangan-rintangan. Inisiatif adalah merupakan keahlian dalam penyelesaian
motif yang mendorong pemimpin efektif masalah, termasuk logika berpikir dan
untuk mengambil jalan yang proaktif konseptualisasi.
daripada reaktif dalam pekerjaan (Bass,
1990; Boy, 1982; Kouzes and Posner, 1987 3. Kemampuan/Ability pemimpin. Kemampuan
dalam Locke, et al, 1991). kognitif (kecerdasan) adalah asset pemimpin
karena pemimpin harus mencari,
2. Motivasi Kepemimpinan. Pemimpin yang mengintegrasi, dan menginterpretasikan
efektif seharusnya ingin memimpin. Motivasi sejumlah besar informasi.
kepemimpinan meliputi keinginan untuk
mempengaruhi pihak lain. Terdapat 2 macam Fungsi kunci seorang pemimpin adalah
motivasi kepemimpinan yaitu: personalized membangun visi organisasi dan
power motive, adalah pemimpin yang mengkomunikasikan kepada bawahan. Terdapat
mencari kekuasaan sebagai tujuan akhir dan beberapa karakteristik dari pernyataan visi yaitu:
sosialized power motive, adalah pemimpin ringkas, jelas, abstrak, menantang, orientasi ke
yang menggunakan kekuasaan sebagai alat depan, stabilitas, dan disenangi. Kebijakan dan
untuk mencapai tujuan atau visi yang prosedur yang spesifik diperlukan untuk
diinginkan. mengimplementasikan visi ini terdiri dari enam
kategori yaitu:
Inti dari sifat-sifat/ traits pemimpin adalah:
1. Menstrukturisasi
1. Kejujuran / Integritas atau Honesty / 2. Menyeleksi, melatih, dan menyesuaikan
Integrity. diri bawahan
3. Memotivasi bawahan
86 Euis Soliha dan Hersugondo Fokus Ekonomi

4. Mengelola informasi - Contingent Reward, yaitu pemberian


5. Membangun tim imbalan sesuai dengan pekerjaan yang
6. Perubahan kemajuan dilakukan bawahan. Hal ini merupakan
bentuk pertukaran yang aktif antara
Masalah kepemimpinan selalu memberi pimpinan dan bawahan, artinya
kan kesan menarik dari waktu ke waktu. bawahan akan mendapatkan imbalan
Kepemimpinan ini memainkan peran penting atau tujuan yang dapat dicapainya dan
dalam berbagai aktivitas organisasi. Dalam tujuan tersebut telah disepakati bersama
kepemimpinan ini, seorang pemimpin harus antara pimpinan dan bawahan.
memberikan pengarahan-pengarahan terhadap
usaha-usaha semua bawahan dalam mencapai - Management by exception, adalah
tujuan organisasi. Higgs (2003) mengungkapkan merupakan transaksi yang aktif dan
bahwa terdapat empat hal yang sering menjadi pasif. Aktif adalah pemimpin secara
bahasan dalam berbagai literatur terkait dengan terus menerus melakukan pengawasan
peran pemimpin yaitu: terhadap bawahannya. Pengawasan
tersebut dilakukan agar bawahannya
1. Perubahan dalam nilai-nilai sosial memiliki kinerja yang baik dan untuk
2. Perubahan fokus investor mengantisipasi adanya kesalahan.
3. Tantangan dalam melaksanakan Sedangkan pasif berarti intervensi dan
perubahan organisasi kritik serta koreksi akan dilakukan oleh
4. Kesadaran terhadap dampak stress bagi pemimpin setelah kesalahan terjadi,
karyawan. pemimpin akan menunggu semua
proses dalam tugas selesai baru
Terdapat banyak teori maupun kemudian menentukan ada atau
pendekatan dalam kepemimpinan. Beberapa ahli tidaknya permasalahan
membedakan kepemimpinan menjadi dua yaitu:
kepemimpinan transformational dan Dengan kepemimpinan transaksional maka
transaksional. Pada dasarnya kepemimpinan pemimpin mendorong bawahannya mencapai
transaksional dan transformasional merupakan tingkat kinerja yang disepakati bersama dan
dasar dari sebuah gaya kepemimpinan. Gaya keduanya bersama-sama menepati
kepemimpinan tersebut pada beberapa dekade kesepakatan tersebut.
terakhir muncul sebagai fenomena dan dirasakan
memiliki dampak positif terhadap beberapa 2. Kepemimpinan Transformasional. Dalam
aspek yang dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinan transformasional pertukaran
organisasi. yang terjadi antara bawahan dan pimpinan
tidak sekedar pertukaran seperti yang terjadi
1. Kepemimpinan Transaksional. pada kepemimpinan transaksional.
Kepemimpinan transaksional adalah Kepemimpinan transformasional juga
hubungan antara pemimpin dan bawahan yang melibatkan pengembangan hubungan yang
berlandaskan pada adanya pertukaran atau lebih dekat antara pemimpin dengan
adanya tawar menawar antara pemimpin dan pengikut. Dengan kepemimpinan
bawahannya. Menurut Burns (1978) dalam transformasional, pemimpin membantu
Muchji dan Priyono (2004), kepemimpinan pengikut untuk melihat kepentingan yang
transaksional adalah motivasi pengikut terutama lebih penting daripada kepentingan mereka
melalui dasar pertukaran reward. Reward sendiri demi misi dan visi organisasi atau
tersebut dapat berupa bonus atau peningkatan kelompok. Dengan mengembangkan
gaji atau penghargaan lainnya. Pada dasarnya kepercayaan diri, keefektifan diri, dan harga
kepemimpinan transaksional lebih mengacu pada diri pengikut, diharapkan pemimpin
dua faktor utama yang menjadi ciri mempunyai pengaruh yang kuat pada tingkat
kepemimpinan transaksional, yaitu: identifikasi, motivasi, dan pencapaian tujuan
Vol. 7, No. 2, 2008 Fokus Ekonomi 87

pengikut. Menurut Bass dan Avolio (1990) tindakan untuk mencapai tujuan bersama.
dalam Muchji dan Priyono (2004), ada 4 Berdasarkan definisi ini terdapat tiga elemen
unsur yang mendasari kepemimpinan dalam kepemimpinan yaitu:
transformasional yaitu:
1. Kepemimpinan adalah konsep hubungan.
- Charisma: kharismatik pada pemimpin Keberadaan kepemimpinan hanya dalam
transformasional didapatkan dari hubungan dengan pihak lain yang disebut
pandangan pengikut, sehingga seorang pengikut.
pemimpin yang berkharisma akan
mempunyai banyak pengaruh dan dapat 2. Kepemimpinan adalah sebuah proses.
menggerakkan serta dapat mengilhami Dalam memimpin, pemimpin harus
bawahannya dengan suatu visi yang mengerjakan sesuatu.
dapat diselesaikan melalui usaha keras.
3. Kepemimpinan membutuhkan penyebab
- Inspiration: pemimpin yang inspirasional untuk bertindak. Pemimpin menyebabkan
dapat mengartikulasikan tujuan bersama pengikutnya untuk bertindak dengan
serta dapat menentukan suatu pengertian berbagai cara seperti menggunakan
mengenai apa yang dirasa penting serta otoritas kekuasaannya, restrukturisasi
apa yang dirasakan benar, sehingga organisasi, dan lain-lain.
pemimpin dapat mempertinggi arti serta
meningkatkan harapan yang positif Dalam model kepemimpinan Locke, et
mengenai apa yang perlu dilakukan. al, 1991, terlihat bahwa faktor yang harus
dimiliki oleh pemimpin adalah alasan dan sifat-
- Intellectual stimulation: para pemimpin sifat/motives dan traits serta knowledge, skills,
membantu bawahannya untuk dapat dan ability/KSAs yang diperlukan untuk
memikirkan mengenai masalah-masalah membangun visi dan mengimplementasi visi.
lama dengan cara baru. Disini pendekatan yang digunakan Locke adalah
pendekatan sifat. Yukl (1989) menyatakan
- Individualized consideration: seorang bahwa dalam kepemimpinan juga terdapat
pemimpin harus mampu untuk pendekatan kekuasaan, perilaku, dan situasional
memperlakukan bawahannya secara selain pendekatan sifat.
berbeda-beda namun adil, yaitu mampu
memperhatikan satu persatu bawahannya Sedangkan menurut Yukl (1989)
dan tidak hanya mengenali kebutuhannya kepemimpinan didefinisikan dalam terminologi
serta meningkatkan perspektif bawahan, sifat-sifat/traits individual, perilaku pemimpin,
namun juga memberikan prasarana dalam pola interaksi, peran hubungan, persepsi
rangka pencapaian tujuan secara efektif bawahan, pengaruh lebih pada bawahan,
serta memberi pekerjaan yang pengaruh pada tujuan tugas, pengaruh pada
memberikan tantangan yang lebih. budaya organisasi.

Pada kepemimpinan transformasional, Yukl (1989) mengungkapkan mengenai


bawahan akan melakukan pekerjaan yang studi kepemimpinan dengan berbagai macam
melebihi apa yang telah ditetapkan, hal ini pendekatan:
dikarenakan adanya pengaruh dari pimpinannya.
1. Pendekatan pengaruh kekuasaan.
Kepemimpinan yang Efektif Mintzberg, 1983 dalam Yukl, 1989
memparalelkan analisis level mikro
Menurut Locke, et al, 1991 kekuasaan individual dengan analisis
kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu level makro kekuasaan pada sub unit dan
proses yang menyebabkan orang lain melakukan koalisi organisasi. Pada level ini,
88 Euis Soliha dan Hersugondo Fokus Ekonomi

kepemimpinan efektif sering dievaluasi menemukan hubungan antara


dalam adaptasi organisasi dengan perencanaan dan keefektifan managerial,
perubahan lingkungan. Sejumlah posisi walaupun perencanaan yang efektif
kekuasaan untuk kepemimpinan yang biasanya tidak formal dan fleksibel
efektif bergantung pada sifat alami daripada formal dan kaku (Carroll
organisasi, tugas, dan bawahan. French &Gillen, 1987; Kanter, 1983; Kotter,
dan Raven dalam Yukl (1989) 1982; Yukl, Wall, & Lepsinger, 1988
mengajukan lima basis kekuasaan yaitu: dalam Yukl, 1989). Beberapa tipe
perilaku managerial ditemukan
- Kekuasaan Legitimasi: kemampuan berhubungan dengan keefektifan
seseorang untuk mempengaruhi orang managerial.
lain karena posisinya.
3. Pendekatan Sifat. Pendekatan ini
- Kekuasaan Imbalan: kekuasaan yang menekankan pada atribut personal
didasarkan atas kemampuan seseorang seorang pemimpin. Penelitian sekarang
untuk memberi imbalan kepada orang mencoba untuk menghubungkan siat
lain (pengikutnya) karena kepatuhan dengan syarat-syarat peran yang spesifik
mereka. pada perbedaan tipe posisi managerial.
Penelitian McClelland dan yang lainnya
- Kekuasaan Paksaan: kekuasaan menemukan kejadian bahwa pemimpin
hukuman. Hukuman adalah segala yang efektif secara luas, hirarki
konsekuensi tindakan yang dirasakan organisasi cenderung mempunyai
tidak menyenangkan bagi orang yang kebutuhan kekuasaan yang kuat,
menerimanya. Pemberian hukuman kebutuhan untuk berprestasi yang kuat,
kepada seseorang dimaksudkan juga dan relatif kebutuhan afiliasi lebih lemah.
untuk memodifikasi perilaku, Manager yang efektif mempunyai
menghukum perilaku yang tidak orientasi kekuasaan bersosialisasi dengan
baik/merugikan organisasi dengan kematangan emosi yang tinggi.
maksud agar berubah menjadi perilaku
yang bermanfaat. 4. Pendekatan Situasional. Pendekatan ini
menekankan pentingnya faktor
- Kekuasaan Ahli. Seseorang mempunyai kontekstual seperti otoritas,
kekuasaan ahli jika ia memiliki keahlian kebijaksanaan pemimpin, sifat alami
khusus yang dinilai tinggi. pekerjaan yang dilakukan oleh unit
pemimpin, atribut bawahan, dan sifat
- Kekuasaan Panutan. Banyak individu alami lingkungan eksternal.
yang menyatukan diri atau dipengaruhi
oleh seseorang karena gaya kepribadian Yukl juga membahas mengenai berbagai macam
atau perilaku orang yang bersangkutan. teori kepemimpinan seperti:
Karisma orang yang bersangkutan adalah
basis kekuasaan panutan. 1. Teori Situasional untuk pemimpin efektif
terdiri atas:
2. Pendekatan Perilaku. Pendekatan ini - Path-Goal Theory (Evans, 1970;
menekankan bahwa pemimpin dan House, 1971; House and Mitchell,
manager secara nyata bekerja untuk 1974)
pekerjaan dan hubungan keefektifan - Situational Leadership Theory.
managerial. Studi Hundreds menguji - Leader Substitutes Theory
korelasi pemimpin initiating structure - Normative Decision Theory
dan consideration dengan kepuasan dan
kinerja bawahan. Sejumlah studi
Vol. 7, No. 2, 2008 Fokus Ekonomi 89

- LPC Contingency Theory/Least konsep tunggal, tetapi ia tergantung pada


Preferred Coworker Contingency apa yang menjadi tujuan penelitian.
Theory
- LMX Theory/Leader-Member - Unrecognized Research Assumptions.
Exchange Theory Menurut Ohio State Studies, leader yang
- Cognitive Resources Theory efektif itu dapat dinilai melalui dua
- Multiple Linkage Model dimensi yaitu: initiation structure dan
- Leader-Environment-Follower- consideration. Asumsi tentang
Interaction Theory. dimensionality dari konsep leadership ini
membuat konseptualisasi leadership
Berdasarkan Situational Theory, menjadi sempit.
pengaruh perilaku pemimpin pada usaha dan
kepuasan bawahan tergantung pada situasi. Pfeffer (1977) menyatakan bahwa
Terdapat empat macam perilaku pemimpin, masalah-masalah dalam konsep kepemimpinan
yaitu: ditujukan pada:
- Supportive Leadership
- Directive Leadership a. Kemenduaan pada definisi dan pengukuran
- Participative Leadership b. Isu kepemimpinan berpengaruh pada kinerja
- Achievement-oriented Leadership c. Proses seleksi pemimpin.

2. Transformational dan Charismatic Dari beberapa studi kepemimpinan,


Leadership terdiri atas: dimensi dan definisi konsep tidak jelas.
- House’s Charismatic Leadership Beberapa setuju bahwa kepemimpinan
Theory berhubungan dengan pengaruh sosial, lebih
- Conger and Kanungo banyak perselisihan paham pada dimensi-
Charismatic Theory dimensi dasar perilaku pemimpin. Smircich dan
- Burns’ Theory of Transforming Morgan (1982) menyatakan kepemimpinan
Leadership adalah kesadaran dalam proses dimana satu atau
- Bass’ Theory of Transformational lebih individual menggantikan dalam usaha
Leadership. untuk menyusun dan mendefinisikan realitas
dengan yang lain. Dalam hal ini terdapat orang
Yukl (1989) menyatakan adanya yang mempunyai kewajiban atau hak untuk
berbagai isu konseptual terkait dengan mendefinisikan realitas dengan yang lain.
kepemimpinan yaitu:
Menurut Path-Goal Theory (Evan, 1970;
a. Isu terkait dengan integrasi model untuk House, 1971; House&Mitchell, 1974 dalam
menghasilkan model yang utuh. Yukl, 1989) mengusulkan bahwa motivasi
b. Isu terkait dengan pentingnya kepemimpinan kinerja pemimpin lebih tinggi dengan bertindak
dalam organisasi. dalam berbagai cara yang mempengaruhi
bawahan. Model kepemimpinan Locke sesuai
c. Isu terkait dengan metodologi penelitian dengan teori ini yang mana seorang pemimpin
dalam kepemimpinan. dengan alasan dan sifat-sifat serta KSAs yang
dimilikinya harus membangun visi dan
Sedangkan Barbara Karmel (1977) mengimplementasikannya. Dalam hal ini
mengidentifikasi adanya dua masalah yang pemimpin harus bisa mempengaruhi bawahan
spesifik dalam studi kepemimpinan yaitu: untuk mencapai tujuan.
- Definitional Confusion/Kebalauan Menurut Hersey and Blanchard’s
definisi. Terdapat banyak definisi Situasional Leadership Theory, 1969; 1988
kepemimpinan. Kepemimpinan bukan dalam Yukl, 1989 mengusulkan bahwa tugas
90 Euis Soliha dan Hersugondo Fokus Ekonomi

yang optimal dan hubungan perilaku bergantung House dan Aditya (1997) menjelaskan
pada kematangan bawahan. Dalam model Locke mengenai paradigma sifat kepemimpinan. Riset
ini keberhasilan dalam mengimplementasikan sistimatik mengenai kepemimpinan awalnya
visi ini tentu saja bergantung pada kematangan berfokus pada karakteristik individual yang
bawahan. Pfeffer (1977) menyebutkan adanya secara umum pemimpin berbeda dengan bukan
pengaruh kepemimpinan berupa: homogeneity pemimpin. Sejumlah karakteristik personal
leaders, constraint behavior, dan faktor diinvestigasi seperti gender, energi fisik, dan
eksternal. penampilan dan motives seperti otoritas,
kecerdasan, kebutuhan berprestasi dan
Alasan dan Sifat Kepemimpinan kebutuhan kekuasaan. Dalam review literatur
trait, (Gibb, 1947; Jenkins, 1947 dan Stogdill,
Locke, et al, 1991 menyatakan dalam 1948 dalam House dan Adtya, 1997)
model kepemimpinannya, alasan/motives adalah mengidentifikasi beberapa studi traits
keinginan yang menyebabkan orang untuk berhubungan dengan pengukuran pemimpin
bertindak. Inti penyebab alasan/motives yang efektif dengan korelasi sebesar 0,50. Bem
kepemimpinan adalah: and Allen, 1974; Mischel, 1973; Schneider,
1983; dan House, Shane, and Herold, 1996
1. Dorongan/drive yang terdiri dari: dalam House dan Adtya (1997) mengklarifikasi
prestasi/achievement, ambisi, energi, ketika dan bagaimana trait menjelaskan perilaku
tenacity, dan inisiatif. individual.

2. Motivasi kepemimpinan yang terdiri dari Terdapat empat perspektif teoritikal trait
personalized power motive dan sosialized yaitu:
power motive. - McClelland’s Achievement Motivation
Theory
Sedangkan inti dari sifat-sifat/traits - Leader Motive Profile (LMP) Theory
pemimpin adalah: honesty/integrity, self- - House’s Theory of Charismatic Leadership
confidence, originality/creativity, flexibility - Kenny and Zaccaro’s leader sensitivity and
/adaptability, dan charisma. flexibility constructs.

Yukl (1989) juga memberikan Knowledge, Skills dan Ability (KSAs)


pendekatan sifat-sifat/traits. Pendekatan sifat-
sifat ini menekankan pada atribut personal Dalam model kepemimpinannya
pemimpin. Apakah sifat berhubungan dengan Locke, et al, 1991 menyebutkan bahwa
kepemimpinan yang efektif? Sifat yang knowledge meliputi keahlian
berhubungan dengan managerial yang efektif teknologi/technological expertise dan
termasuk rasa percaya diri/self-confidence yang pengetahuan pada organisasi dan industri.
tinggi, energi, inisiatif, kematangan emosional, Keahlian/Skill terdiri dari: people
toleransi pada stres, dan kepercayaan dalam skills/interpersonal skill dan management skills.
locus of control internal. Bagaimana sifat Kemampuan/Ability berupa kemampuan kognitif
berinteraksi pada pengaruh pemimpin yang (kecerdasan).
efektif? Salah satu prinsip kunci yang keluar dari
pendekatan sifat-sifat adalah keseimbangan ide. Yukl (1989) menyatakan dalam
Dalam beberapa kasus keseimbangan pada pendekatan sifatnya apakah skills berhubungan
beberapa sifat-sifat ini seperti kebutuhan dengan pemimpin yang efektif? Technical skill,
berprestasi, kebutuhan berafiliasi, rasa percaya conceptual skill, dan interpersonal skill
diri, mengambil risiko, inisiatif, keyakinan, dan diperlukan pada peran kepemimpinan (Bass,
ketegasan. 1981; Hosking & Morley, 1988; Katz, 1955;
Mann, 1965 dalam Yukl, 1989).
Vol. 7, No. 2, 2008 Fokus Ekonomi 91

Kepemimpinan efektif adalah 3. Memfokuskan pada keunggulan operasi.


ketrampilan managerial dalam pelaksanaan kerja Hal ini terjadi ketika dijumpai banyak
bersama. Seorang pemimpin diharapkan masalah di bidang operasional.
memiliki kecakapan teknis maupun managerial
yang profesional. Kecakapan teknis sesuai 4. Melakukan merger, joint analysis dan
dengan bidangnya, sedangkan kecakapan aliansi. Ketika merger, berarti terjadi
managerial menuntut perannya dalam memimpin pertempuran budaya. Jelas itu semua
orang lain. mengakibatkan perubahan yang besar.

Perubahan Organisasi 5. Memasang teknologi baru yang penting.

Saat ini setiap organisasi di tiap industri 6. Mengeksekusi perencanaan strategis dan
menghadapi tantangan yang semakin besar juga melaksanakan busineess plan.
dalam membangun kapasitasnya melakukan Rencana tidak cukup hanya di atas kertas
perubahan. Dalam lingkungan organisasi, semua tetapi harus dilaksanakan. Ketika
akan berubah. Lingkungan organisasi memiliki dilaksanakan, karena sifatnya strategis
tiga komponen penting, yaitu: lingkungan berarti melibatkan banyak bagian
internal, lingkungan eksternal, dan interface organisasi.
(penghubung) antara lingkungan internal dan
eksternal. Lingkungan eksternal seperti 7. Menjadi lebih fokus kepada pelanggan.
perubahan sosial, struktur masyarakat, budaya,
teknologi, demografi, politik, ekonomi, dan lain- 8. Menjadi pemanasan global. Ketika
lain. Lingkungan internal seperti kondisi sumber perusahaan mulai beroperasi di banyak
daya manusia, budaya organisasi, sistem negara, jelas membutuhkan perilaku yang
komunikasi, sistem kerja, dan lain-lain. Adapun berbeda.
komponen penghubung adalah segala sesuatu
yang dimiliki organisasi yang berhubungan 9. Downsizing, outsourcing, dan
dengan lingkungan eksternal. pemecatan. Downsizing berarti
mengurangi karyawan. Outsourcing
Perubahan organisasi biasanya bersifat berarti menyerahkan beberapa pekerjaan
strategis, skalanya besar, menimbulkan kepada pihak lain, bisa juga
kekacauan, dan kadang radikal. Dwi Suryanto, mengakibatkan pemecatan.
2008 memaparkan contoh-contoh perubahan
yang berskala besar atau yang sering disebut 10. Restrukturisasi dan desain ulang
“change” sebagai berikut: organisasi.

1. Pemasangan Sistem Enterprise Resource 11. Mengubah suply chain management.


Planning. Hal ini merupakan sistem yang
mengelola sumber daya yang dimiliki 12. Mengembangkan dan memasukkan
oleh perusahaan mulai dari produksi produk baru yang penting
hingga keuangan, hingga pemasaran.
13. Mempunyai bisnis baru.
2. Menciptakan budaya baru yang
berkinerja tinggi. Setelah disadari budaya 14. Memacu lebih cepat kreativitas dan
yang ada malah menghambat kemajuan inovasi. Ketika persaingan semakin
perusahaan, maka disusunlah seperangkat tajam, hanya kreativitas dan inovasi yang
aturan budaya baru. Ketika budaya mampu membedakan produk kita dengan
tersebut akan diterapkan tentu melibatkan produk pesaing.
keseluruhan karyawan perusahaan itu.
92 Euis Soliha dan Hersugondo Fokus Ekonomi

Rhenald Kasali (2005) juga disebut sebagai “bumpy incremental change”


memaparkan mengenai perubahan ini yang dikarakteristikkan sebagai periode yang
sebagaimana yang terjadi pada Perum relatif aman ditandai dengan akselerasi dalam
Pegadaian. Sjamsir Kadin yang diberi tanggung langkah perubahan. Tipe ketiga “discontinuous
jawab memimpin Perum Pegadaian dihadapkan change” yang didefinisikan sebagai perubahan
pada kondisi Perum Pegadaian yang kompleks. yang sangat cepat pada strategi, struktur atau
Pada saat itu image layanan Perum Pegadaian budaya.
begitu jelek, banyak calo, akses ke bank yang
sulit, platform kredit rendah, dan lain-lain. Kepemimpinan yang Efektif di Era
Sjamsir Kadir melakukan strategi untuk Perubahan
mengatasi kondisi Perum Pegadaian dengan
menciptakan sense of urgency terhadap Kepemimpinan efektif adalah
perubahan dalam Perum Pegadaian. Beliau ketrampilan managerial dalam pelaksanaan kerja
mengajak direksi dan manajer untuk turun ke bersama. Seorang pemimpin diharapkan
lapangan. Aktivitas karyawan dipresentasikan memiliki kecakapan teknis maupun managerial
secara visual melalui rekaman video, sehingga yang profesional. Kecakapan teknis tersebut
potret perubahan yang mereka lakukan dapat sesuai dengan bidangnya, sedangkan kecakapan
dilihat karyawan secara langsung. Kemudian managerial menuntut perannya dalam memimpin
beliau memberikan pilihan kepada anggota orang lain. Ketrampilan tersebut terpancar
organisasi yaitu berubah atau tidak. Akhirnya dalam tindakannya seperti menyeleksi,
dengan kesepakatan bersama perubahan mendidik, memotivasi, mengembangkan sampai
dilakukan sehingga image dan kinerja Perum dengan memutuskan hubungan kerja.
Pegadaian mengalami perbaikan sampai saat ini.
Kepemimpinan dan penyesuaian
Teori-Teori Perubahan terhadap perubahan merupakan tantangan
terbesar yang dihadapi pemimpin saat ini.
Setiap organisasi menghadapi Pemimpin harus menggunakan gaya
tantangan yang semakin besar dalam memba kepemimpinan yang paling efektif dalam
ngun kapasitasnya melakukan perubahan, tidak mempengaruhi persepsi bawahan mengenai
hanya respon pada tekanan perkembangan tujuan yang ingin dicapai dan cara untuk
teknologi atau menjadi semakin kompetitif tetapi mencapainya. Peranan seorang pemimpin dalam
juga dalam mengantisipasi perubahan. hubungan antar manusia dalam bekerja sagat
Perubahan ini merupakan fakta dalam kehidupan terkait dengan gaya kepemimpinan yang
organisasi saat ini dan perubahan adalah sesuatu ditampilkannya. Kepemimpinan yang efektif
yang akan terus terjadi sehingga harus dikelola akan mendorong bawahan untuk mengubah
dengan baik. Perubahan dalam organisasi ini upaya menjadi kinerja. Pemimpin dalam
melibatkan lompatan besar (big leap) dari fase organisasi yang berubah selalu berhadapan
pre change yaitu organisasi terikat dengan dengan pilihan terhadap gaya kepemimpinan
paradigma lama dan segala sesuatu yang bersifat yang mana yang tepat dan sesuai untuk
rutin menuju pada post change yaitu organisasi diterapkan di organisasi. Seorang pemimpin
sedang menuju pada paradigma baru dan diharapkan dapat menampilkan gaya
pembentukan sikap pengelolaan perubahan. kepemimpinan segala situasi tergantung kondisi
dan situasi serta kepada bawahan mana yang
Perubahan organisasi dapat dipimpinnya. Seorang pemimpin yang hanya
dikonseptualisasikan secara sederhana menampilkan satu gaya saja akan kurang efektif.
berdasarkan tiga tipe perubahan menurut Grundy Selain itu diharapkan seorang pemimpin tampil
(1993). Tipe pertama disebut sebagai “smooth sebagai pemberi ilham dalam masa-masa sulit,
incremental change” yaitu perubahan yang sehingga terpancar rasa keyakinan kepada
berlangsung secara pelan dan dengan cara yang pemimpin dalam diri bawahan.
sistematis dan dapat diprediksi. Tipe kedua
Vol. 7, No. 2, 2008 Fokus Ekonomi 93

Methods and Assumptions,” Academy of


Kesimpulan Management Review, 3: 475-482.

1. Model kepemimpinan Locke menunjukkan Kasali, Rhenald (2005), Change, PT Gramedia


bahwa terdapat empat kunci memimpin Pustaka Umum, Jakarta.
dengan sukses yaitu:
Locke, Edwin A, Shelley Kirkpatrick, Jill K.
a. Alasan dan sifat-sifat pemimpin/motives Wheeler, Jodi Schneider, Kathryn Niles,
dan traits. Harold Goldstein, Kurt Welsh, Dong-Ok
b. Pengetahuan, keahlian, dan Chah (1991), The Essence of Leadership,
kemampuan/Knowledge, Skill, and The Four Keys to Leading Successfully,
Ability/KSAs. Lexington Books, New York.
c. Visi.
d. Implementasi dari visi. Muchji, Moch dan B. Suko Priyono, “Pengaruh
Gaya Kepemimpinan Transaksional
2. Kepemimpinan yang efektif ditentukan oleh terhadap Kinerja Karyawan yang
kemampuan seorang pemimpin untuk Dimoderasi Gaya Kepemimpinan
mempengaruhi dan mengarahkan Transformasional,” Telaah Managemen,
bawahannya dalam organisasi. Vol.1 Edisi 2, 236-256.
Kepemimpinan yang efektif ini berhubungan
dengan pendekatan kekuasaan, perilaku, Pfeffer, Jeffrey (1977), “The Ambiguity of
situasional, dan sifat. Leadership,” Academy of Management
Review, 2, 402-415.
3. Kepemimpinan dan penyesuaian terhadap
perubahan merupakan tantangan terbesar Smircich, Linda and Gareth Morgan (1982),
masa kini bagi seorang pemimpin. Pemimpin “Leadership: The Management of
dalam organisasi yang berubah selalu Meaning,” The Journal of Applied
berhadapan dengan pilihan terhadap gaya Behavioral Science, 18, 257-273.
kepemimpinan yang mana yang tepat dan
sesuai untuk diterapkan di organisasi Suryanto, Dwi, “Perubahan Organisasi. Apa
yang Diubah?” www.pemimpin-
unggul.com, 2008
Daftar Pustaka
Yukl, Gary A (1989), Leadership in
Grundy, T (1993), Managing Strategic Change, Organizations, 2nd editon, Englewood
London, Kogan, 22-26. Cliffs, Prentice-Hall.

Higgs, M (2003), “How can we make sense of Yukl, Gary A (1989), “Managerial Leadership:
leadership in the 21 st century?,” A Review of Theory and Research,”
Leadership and Organizational Journal of Management, 14, 251-289.
Development Journal, 24, 273-284.

House, Robert J and Ram N. Aditya (1997),


“The Social Scientific Study of
Leadership: Quo Vadis?,” Journal of
Management, 23, 409-473.

Karmel, Barbara (1978), “Leadership: A


Challenge to Traditional Research

Anda mungkin juga menyukai