Anda di halaman 1dari 25

TINDAKAN KARANTINA HEWAN

EKSPOR SARANG BURUNG WALET KE NEGARA NON TIONGKOK


DI BALAI KARANTINAPERTANIAN KELAS I
PALEMBANG SUMATERA SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :
LEYLA NUR’AZIZAH
NIM : E0F118012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEHATAN HEWAN


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
.

Syukur Alhamduilillah, tiada kata yang dapat diucapkan atas kehadiran


Allah SWT, serta shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya, sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Tindakan Karantina Hewan Ekspor Sarang Burung Walet Ke Negara
Non Tiongkok Di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang” telah bisa
diselesaikan.

Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Kesehatan Hewan (A.M.d. Vet) pada program studi Kesehatan
Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Namun tanpa adanya bantuan serta dorongan dan motivasi dari beberapa
pihak, karya tulis ilmiah ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dekan dan Wakil Dekan , Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
2. Dr. drh. Fahmida Manin, MP selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kesehatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
3. Selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
4. Kedua orang tuaku yang telah memberikan dorongan semangat dan doa.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu dan memberikan dukungan.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penulisan maupun isi materi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membagun dari semua pihak demi
penyempurnaannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jambi, April 2021

ii
Leyla Nur’azizah

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iii
DAFTAR BAGAN............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................... 2
1.3. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 3
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 3
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................ 3
3.2. Prosedur kerja....................................................................................... 3
3.3. Analisis Data......................................................................................... 4
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 5
BAB IV. PENUTUP........................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2. Saran...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
LAMPIRAN........................................................................................................ 20

iii
DAFTAR GAMBAR

iv
DAFTAR BAGAN

v
TINDAKAN KARANTINA HEWAN EKSPOR SARANG BURUNG
WALET KE NEGARA NON TIONGKOK DI BALAI KARANTINA
PERTANIAN (BKP) KELAS I PALEMBANG

Disajikan oleh :
Leyla Nur’azizah, Di bawah bimbingan
----

Program Studi Kesehatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi


Alamat Kontak : Jl. Jambi-Ma Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi 36361
Email :Lenuzahje@gmail.com

RINGKASAN
Sarang burung walet merupakan salah satu media pembawa jenis bahan asal
hewan sehingga dalam pelalulintasannya di wilayah negara Republik Indonesia
harus melalui Badan Karantina Pertanian. Tujuan penulisan tugas akhir ini untuk
mengetahui tindakan karantina hewan ekspor sarang burung walet ke negara non
Tiongkok di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang. Materi yang
digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang dilakukan di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I
Palembang pada tanggal 15 Februari – 15 April 2021. Metode yang digunakan
untuk pengiriman ekspor sarang burung walet di BKP Kelas I Palembang yaitu
dilakukan beberapa tindakan karantina antara lain pemeriksaan dan pembebasan.
BKP Kelas I Palembang dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa
telah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. tindakan
karantina hewan ekspor sarang burung walet ke negara non Tiongkok di BKP
Kelas I Palembangyaitu pengisian PPK manual, penerbitan KH-1, penerbitan KH-
2, penerbitan KH-3, dan penerbitan KH-12, melakukan pembayaran dan sarang
burung walet dibebaskan. Data pengiriman ekspor sarang burung walet putih
sebanyak 1 pengiriman dengan berat total 139, 3 kg, yang terdiri dari 22
pengiriman tahun 2018 (43,2 kg), 22 pengiriman tahun 2019 (71,1 kg), 8
pengiriman tahun 2020 (21 kg), dan 1 pengiriman tahun 2020 (1 kg).

Kata kunci : Ekspor, karantina, sarang burung walet.

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sarang walet merupakan salah satu komoditi unggulan hasil dari sumber
daya alam Indonesia. Keuntungan dari sisi geografis membuat Indonesia menjadi
produsen sarang walet terbesar di dunia. Kondisi geografis di Indonesia seperti
ketinggian wilayah, suhu dan kelembaban udara, sumber air dan vegetasi sebagai
penyedia pakan burung walet yang mendukung keberlangsungan hidup burung
walet untuk dapat memproduksi sarang walet.
Sarang Burung Walet adalah sarang burung yang sebagian besar berasal
dari air liur burung walet (Collocalia sp.) berfungsi untuk bersarang, bertelur,
menetaskan dan membesarkan anaknya.
Salah satu upaya pemerintah dalam melindungi kelestarian sumberdaya
alam hayati hewan dan tumbuhan adalah melalui “Penyelenggaraan
Perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan” yang dilaksanakan oleh Badan Karantina
Pertanian. Karantina pertanian merupakan garda terdepan dalam perlindungan
pertanian dan keragaman sumber daya hayati hewani yang dimiliki Indonesia
sesuai tuntutan dan tanggung jawab yang telah diamanahkan Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan.
Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang merupakan salah satu unit
pelaksana teknis perkarantinaan di provinsi Sumatera Selatan. BKP Kelas I
Palembang memegang peranan sangat penting dalam memfasilitasi, mengawasi
pengeluaran dan pemasukan komoditas hewan dan tumbuhan di Provinsi
Sumatera Selatan baik ekspor, impor maupun domestik antar area. Salah satu
komoditas unggulan yang paling sering dibawa sebagai buah tangan melalui
Palembang adalah ekspor sarang burung walet (SBW) ke beberapa negara
diantaranya Singapura, Malaysia, Hongkong, Belanda, dan Taiwan.
Karantina pertanian kelas I Palembang berperan penting dalam mengawasi dan
melakukan tindakan karantina pada lalu lintas ekspor, impor maupun domestik
antar area terhadap komoditas pertanian. Salah satu komoditas unggulan dan rutin

1
BKP Kelas I Semarang adalah ekspor komoditas sarang burung walet (SBW) ke
beberapa negara non Tiongkok seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Belanda,
dan Taiwan. Peran karantina khususnya karantina pertanian kelas I palembang
sebagai institusi pemerintah adalah mendukung akselerasi ekspor. Bentuk
dukungan tersebut adalah dengan menjamin kesehatan produk SBW yang
diekspor bebas dari penyakit Avian Influenza (AI) maupun HPHK lainnya, bebas
dari bahaya biologi dan kimia, melalui sistem ketelusuran yang jelas
(Traceability), proses pemanasan dan residu nitrit sesuai Permentan nomor 41
tahun 2013.Sehingga produk sarang burung walet tersebut aman dikonsumsi oleh
manusia.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah
1. Bagaimana alur ekspor di BKP Kelas I Palembang?
2. Bagaimana prosedur tindakan karantina hewan ekspor sarang burung walet
ke Negara Non Tiongkok di BKP Kelas I Palembang?

1.3. Tujuan
Tujuan untuk mengetahui tindakan karantina hewan ekspor sarang burung
walet yang dilakukan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang. Tindakan
karantina hewan bertujuan untuk menjaga keamanan

1.4. Manfaat
Melalui kegiatan ini dapat memberikan Manfaat dengan dilaksanakannya
Praktik Kerja Lapangan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang yaitu :
1. Menambah pengetahuan serta wawasan tentang tindakan karantina hewan
ekspor sarang burung walet dengan benar sesuai dengan UU Nomor 21
Tahun 2019.
2. Mampu memahami tindakan karantina hewan ekspor sarang burung walet
yang benar sesuai dengan UU Nomor 21 Tahun 2019.
3. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung dan ilmu yang bermanfaat
serta menambah relasi di lingkungan yang profesional

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karantina
Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang selanjutnya disebut
Karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan
penyakit hewan Karantina, hama dan penyakit ikan Karantina, dan organisme
pengganggu tumbuhan Karantina; serta pengawasan dan/atau pengendalian
terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan,
produk Rekayasa Genetik, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati, Jenis Asing
Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar, serta T\rmbuhan dan Satwa Langka yang
dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu Area ke Area lain, dan/atau
dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No 21 Tahun
2019)

Dasar Hukum

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina


Hewan, Ikan dan Tumbuhan
b. Peraturan Pemerintah N0 82 Tahun 2000 Tentang Karantina Hewan
c. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No 26 Tahun 2020
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
26 TAHUN 2020 TENTANG TINDAKAN KARANTINA HEWAN
TERHADAP PEMASUKAN ATAU PENGELUARAN SARANG BURUNG
WALET KE DAN DARI DALAM WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
d. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
17/PERMENTAN/KR.120/5/2017 TENTANG DOKUMEN KARANTINA
HEWAN
e. KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN NOMOR :
374/Kpts/KH.210/L/5/2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

3
PENANGANAN DAN PEMERIKSAAN SARANG BURUNG WALET DAN
SRITI

Media Pembawa

Media Pembawa HPHK, HPIK, atau OPIK yang selanjutnya disebut Media
Pembawa adalah hewan, produk hewan, ikan, produk ikan, tumbuhan, produk
tumbuhan, pangan, Pakan, PRG, SDG, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif,
Tumbuhan dan Satwa Liar, Tumbuhan dan Satwa Langka, dan/atau Media
Pembawa lain yang dapat membawa HPHK, HPIK, atau OPTK.
Media Pembawa yang dimaksud adalah Sarang Burung Walet yaitu media
pembawa HPHK golongan II Bahan Asal Hewan (BAH) klasifikasi BAH pangan.

Persyaratan Karantina

Dokumen Persyaratan :

1. Sertifikat sanitasi dari dokter hewan yang berwenang di daerah asal pada saat
melapor ke petugas karantina hewan di tempat pengeluaran
2. Dokumen persyaratan teknis sesuai persyaratan Negara tujuan.

Persyaratan Umum :

1. Melalui tempat pengeluaran yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian


2. Sarang walet harus dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina hewan
di tempat pengeluaran, sekurang-kurangnya 1 hari sebelum keberangkatan
3. Memiliki bangunan yang telah ditetapkan menjadi instalasi karantina produk
hewan (IKPH) untuk sarang walet apabila pelaksanaan tindakan karantina
hewan tidak dapat dikeluarkan di tempat pengeluaran/dipersyaratkan oleh
negara tujuan/tidak dapat dilakukan di IKPH milik pemerintah.

HPHK

Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang selanjutnya disebut HPHK adalah
Hama, Hama dan Penyakit, dan Penyakit Hewan berupa organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian hewan,

4
membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan kerugian sosial, ekonomi yang
bersifat nasional dan perdagangan internasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hama penyakit hewan karantina golongan I adalah hama penyakit hewan


karantina yang mempunyai sifat dan potensi penyebaran penyakit yang serius dan
cepat, belum diketahui cara penanganannya, belum terdapat di suatu area atau
wilayah negara Republik Indonesia.

Hama penyakit hewan karantina golongan II adalah hama penyakit hewan


karantina yang potensi penyebarannya berhubungan erat dengan lalu lintas media
pembawa, sudah diketahui cara penanganannya dan telah dinyatakan ada di suatu
area atau wilayah negara Republik Indonesia.

Tindakan karantina hewan yang selanjutnya disebut tindakan karantina adalah


kegiatan yang dilakukan untuk mencegah hama penyakit hewan karantina masuk
ke, tersebar di, dan atau keluar dari wilayah negara Republik Indonesia

Tindakan Karantina 8 P

1. Pemeriksaan
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Perlakuan
5. Penahanan
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pembebasan

Instalasi Hewan Karantina

. Instalasi karantina hewan disebut instalasi karantina adalah suatu bangunan


berikut peralatan dan lahan serta sarana pendukung yang diperlukan sebagai
tempat untuk melakukan tindakan karantina.

5
Dokumen Karantina

Dokumen Karantina adalah semua formulir yang ditetapkan oleh Menteri


dalam rangka tertib administrasi pelaksanaan tindakan karantina hewan.Jenis dan
bentuk Dokumen Karantina antara lain KH-1, KH-2, KH-3, KH-4 KH-5
(Terlampir)

Sarang Burung Walet

Burung Walet (Collocalia fuciphaga) merupakan ternak unggas yang


dibudidayakan dengan sarang sebagai produksi utama. Ciri khas dari burung walet
diantaranya hampir segala aktivitasnya dilakukan di udara seperti makan dan
bereproduksi serta menghasilkan sarang yang bernilai jual tinggi.
Sarang Burung Walet merupakan media pembawa golongan 2 Produk hewan
kelompok Bahan Asal Hewan (BAH). Sarang walet merupakan salah satu
komoditi unggulan hasil dari sumber daya alam Indonesia. Keuntungan dari sisi
geografis membuat Indonesia menjadi produsen sarang walet terbesar di dunia.
Kondisi geografis di Indonesia seperti ketinggian wilayah, suhu dan kelembaban
udara, sumber air dan vegetasi sebagai penyedia pakan burung walet yang
mendukung keberlangsungan hidup burung walet untuk dapat memproduksi
sarang walet. Sarang Burung Walet adalah sarang burung yang sebagian besar
berasal dari air liur burung walet (Collocalia sp.) berfungsi untuk bersarang,
bertelur, menetaskan dan membesarkan anaknya. Sarang burung walet memiliki
beberapa bentuk yaitu mangkok, oval/pipih, sudut /segitiga, patahan, kaki serabut
dan hancuran.
Jenis Sarang Burung Sarang burung walet yang dihasilkan oleh burung walet
sangat beragam tergantung pada jenis burung walet, bentuk, ukuran dan warna.
Hanya 4 jenis walet yang sarangnya bisa dikonsumsi dan laku dijual yaitu Sarang
Putih (Edible-nest Swiftlet, Yen-ou), Sarang Hitam (Black-nest Swiftlet, Mo-yen),
Sarang Rumput (White bellied swiftlet), Sarang merah (Red nest, Siek Yen).
Sarang burung walet ditemukan memiliki potensi mikogenik dan
membuktikan adanya epidermal growth factor (EGF). Efek mitogenik dari sarang
burung walet karena adanya sialic acid dan glycosaminoglycan yang mirip dengan

6
matriks ekstraseluler. Sialic acid dapat meningkatkan proses pertumbuhan sel dan
glycosaminoglycan dapat mengurangi pembentukan jaringan parut dan
mempercepat penyembuhan luka.

Pemeriksaan HPHK SBW


HPHK SBW

Tindakan Karantina Hewan Terhadap Media PembawaEks-Impor Yang


Diantar Areakan

a. Produk hewan eks-impor dapat dilakukan pengeluaran dan pemasukan antar


area

b. Sertifikat pelepasan yang diterbitkan oleh Dokter Hewan Karantina di tempat


pemasukan untuk keperluan pembebasan produk hewan impor, dipergunakan
sebagai pertimbangan dalam melakukan tindakan karantina hewan.

c. Tindakan karantina hewan terhadap produk hewan di tempat pengeluaran dan di


tempat pemasukan selanjutnya adalah berupa pemeriksaan dokumen dan fisik
produk hewan.

7
BAB III
MATERI DAN METODE

3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal 15
Februari - 15 April 2021 pada pukul 08.00 sampai pukul 15.30 WIB yang
bertempat di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera
selatan.

3.2 Materi
Materi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah Sarang Burung
Walet yang akan di ekspor ke negara non Tiongkok melalui BKP Kelas I
Palembangsebanyak 1 kg. Alat dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan
tindakan karantina hewan ekspor terhadap sarang burung walet yaitu Sarang
Burung walet , Sampel, Sarung tangan lateks, pena, buku, lakban,Timbangan.

3.3 Metode Kegiatan


Pelaksanaan tindakan karantina hewan ekspor terhadap sarang burung walet
a. Pengguna jasa atau kuasanya datang ke BKP Kelas I Palembang kemudian
menuju counter untuk melaporkan rencana pengeluaran sarang burung walet
dengan mengisi Form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/manual
(KH-1)
b. Berdasarkan Form 1 dari pengguna jasa atau kuasanya, selanjutnya
diterbitkan Berita Acara Serah Terima MP HPHK dan Dokumen Karantina
kepada Petugas Karantina di Tempat Pemasukan dan/atau Tempat Pengeluaran
(KH-1). Selanjutnya, pejabat yang ditunjuk menerbitkan Surat Penugasan
Melakukan Tindakan Karantina Hewan (KH-2) bagi Petugas Karantina Hewan
untuk melakukan tindakan karantina pemeriksaan awal berupa pemeriksaan
dokumen, meliputi kelengkapan, kebenaran isi dan keabsahan dokumen

8
c. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan dokumen meliputi
kelengkapan, kebenaran dan keabsahannya a. apabila dokumen lengkap, benar
dan sah maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik; b. apabila dokumen tidak
lengkap, tidak benar dan tidak sah maka dikembalikan kepada pemilik untuk
dilengkapi
d. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan sanitasi sarang burung
walet dengan pemeriksaan fisik/organoleptic dan pemeriksaan laboratorium.
a. apabila dinyatakan sanitasinya baik, kemasannya utuh, tidak terjadi
perubahan sifat, tidak terkontaminasi, tidak membahayakan kesehatan manusia
dan layak sebagai bahan konsumsi maka diterbitkan Sertifikat Sanitasi Produk
Hewan (KH-12).
b. apabila dinyatakan sanitasinya tidak baik atau kemasannya tidak utuh atau
terjadi perubahan sifat dan dianggap membahayakan kesehatan manusia serta
tidak layak untuk bahan konsumsi maka dikembalikan ke pemilik

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang


Sejarah BKP Kelas I Palembang
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:
43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian
Pertanian terdapat Badan Karantina Pertanian sebagai Unit Eselon I di
Kementerian Pertanian. Pelaksanaan tugas dan fungsi Balai KArantina
Pertanian di Provinsi Sumatera Selatan dilakukan oleh Balai KArantina
Pertanian Kelas I Palembang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian
Nomor: 22/Permentan/OT.140/4/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Karantina Pertanian.

Visi dan Misi


Visi
Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan
Kelestarian
Sumberdaya Hayati Hewani dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman
Hayati serta Keamanan Pangan di Propinsi Sumatera Selatan
Misi
a. Melindungi Kelestarian Sumber daya alam hewan dan tumbuhan dari
serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan Organisme
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) di Propinsi Sumatera Selatan
b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan di Propinsi Sumatera Selatan
c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan akses pasar komoditas pertanian di wilayah Sumatera Selatan
d. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik dengan memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat.

10
Tugas BKP KLS I Palembang
Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta
pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati di wilayah Propinsi Sumatera
Selatan.

Fungsi BKP KLS I Palembang


a. Penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan
b. Pelaksanaan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media pembawa HPHK
dan OPTK.
c. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK.
d. Pelaksanaan pembuatan koleksi HPHK dan OPTK.
e. Pelaksanaan pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati.
f. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan.
g. Pelaksanaan pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati nabati dan hewani.
h. Pengelolaan sistem informasi, dokumentasi, dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan.
i. Pelaksanaan pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang karantina hewan, karantina tumbuhan dan
keamanan hayati hewani dan nabati.
j. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

Lokasi
Pusat kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang terletak pada
-2.9481032783160406ºLS dan 104.73101935486785ºBT di Jl. Kol. H. Burlian
No.78, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan
30153 lokasi ± 100 m dari jalan raya. Luas area keseluruhan BPTU-HPT
Sembawa kurang lebih 3.611 m3.

11
Susunan Organisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Palembang Nomor : 0026/Kpts/OT.050/K.23.B/01/2021 tanggal 04 Januari
2021 Tentang Bagan organisasi standar pelayanan publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Palembang Tahun 2021.
Bagan Organisasi Standar Pelayanan Publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Palembang Tahun 2021

Ka. BKP Kelas I Palembang


Ir. Hafni Zahara, M. Sc

Ka. Subbag Tata Usaha Subkoordinator Substansi Subkoordinator Substansi KT Wasdak


Drh. Wirokartiko
M. Sahrul, SP KH Syafriandi, SP Satyawardana, M. Sc

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

12
4.2. Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan terhadap Pengeluaran Sarang
Burung walet dan MP HPHK lain dari Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia (Palembang) ke Luar Negeri.

Kegiatan operasional karantina hewan terhadap pengeluaran media pembawa


HPHK di BKP Kelas I Palembang, salah satunya pengawasan eksportasi sarang
burung walet ke beberapa negara seperti Tiongkok, Hongkong dan Australia.
Tindakan karantina hewan 8P yang dilakukan terhadap SBW meliputi
pemeriksaan, pengamatan dan pembebasan.
Prosedur

Alur Ekspor Di Balai Pertanian Kelas I Palembang

1. Pengguna Jasa/kuasa PEMBEBASAN DAN PENERBITAN


Media pembawa SERTIFIKAT SANITASI KH-12

2. Permohonan pemeriksaan
Dokumen lengkap, sesuai dan sah
PPK online/manual

3. Pemeriksaan kelengkapan, Dinyatakan sehat, aman dan baik


kesesuaian dan keabsahan dokumen

4. Pemeriksaan Fisik Media Pembawa di


IKPH/cargo

13
Pelaksanaan tindakan karantina hewan ekspor terhadap sarang burung walet
a. Pengguna jasa atau kuasanya datang ke BKP Kelas I Palembang kemudian
menuju counter untuk melaporkan rencana pengeluaran sarang burung walet
dengan mengisi Form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/manual
(KH-1)
b. Berdasarkan Form 1 dari pengguna jasa atau kuasanya, selanjutnya
diterbitkan Berita Acara Serah Terima MP HPHK dan Dokumen Karantina
kepada Petugas Karantina di Tempat Pemasukan dan/atau Tempat
Pengeluaran (KH-1). Selanjutnya, pejabat yang ditunjuk menerbitkan Surat
Penugasan Melakukan Tindakan Karantina Hewan (KH-2) bagi Petugas
Karantina Hewan untuk melakukan tindakan karantina pemeriksaan awal
berupa pemeriksaan dokumen, meliputi kelengkapan, kebenaran isi dan
keabsahan dokumen
c. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan dokumen meliputi
kelengkapan, kebenaran dan keabsahannya a. apabila dokumen lengkap,
benar dan sah maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik; b. apabila
dokumen tidak lengkap, tidak benar dan tidak sah maka dikembalikan kepada
pemilik untuk dilengkapi
d. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan sanitasi sarang burung
walet dengan pemeriksaan fisik/organoleptic dan pemeriksaan laboratorium.
a) apabila dinyatakan sanitasinya baik, kemasannya utuh, tidak terjadi
perubahan sifat, tidak terkontaminasi, tidak membahayakan kesehatan
manusia dan layak sebagai bahan konsumsi maka diterbitkan Sertifikat
Sanitasi Produk Hewan (KH-12).
b) apabila dinyatakan sanitasinya tidak baik atau kemasannya tidak utuh
atau terjadi perubahan sifat dan dianggap membahayakan kesehatan
manusia serta tidak layak untuk bahan konsumsi maka dikembalikan ke
pemilik

14
Peran karantina khususnya karantina pertanian kelas I palembang sebagai
institusi pemerintah adalah mendukung akselerasi ekspor. Bentuk dukungan
tersebut adalah dengan menjamin kesehatan produk SBW yang diekspor bebas
dari penyakit Avian Influenza (AI) maupun HPHK lainnya, bebas dari bahaya
biologi dan kimia, melalui sistem ketelusuran yang jelas (Traceability), proses
pemanasan dan residu nitrit sesuai Permentan No 26 tahun 2020. Sehingga produk
sarang burung walet tersebut aman dikonsumsi oleh manusia.

Biaya

Data Ekspor Sarang Burung Walet melalui Balai Karantina Pertanian Kelas
I Palembang pada Tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021

No Negara Tujuan Frekuensi Total Volume (Kg)


2018 2019 2020 2021 2018 2019 2020 2021
1 Malaysia 5 1 1 1 6 2 3 1
2 Singapore 16 15 7 - 35,2 52 18 -
3 Taiwan 1 1 - - 2 0,1 - -
4 Belanda - 1 - - - 1 - -
5 Hongkong - 4 - - - 16 - -

15
Total 22 22 8 1 43,2 71,1 21 1

Data Ekspor Sarang Burung Walet Tahun 2018


No Negara Tujuan Frekuensi Total Volume (Kg)
1 Malaysia 5 6
2 Singapore 16 35,2
3 Taiwan 1 2
Total 23 46,2

Data Ekspor Sarang Burung Walet Tahun 2019


No Negara Tujuan Frekuensi Total Volume (Kg)
1 Belanda 1 1
2 Hongkong 4 16
3 Malaysia 1 2
4 Singapore 15 52
5 Taiwan 1 0,1
Total 22 71,1

Data Ekspor Sarang Burung Walet Tahun 2020


No Negara Tujuan Frekuensi Total Volume (Kg)
1 Malaysia 1 3
2 Singapore 7 18

Total 8 21

Data Ekspor Sarang Burung Walet Tahun 2021


No Negara Tujuan Frekuensi Total Volume (Kg)
1 Malaysia 1 1

Total 1 1

16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kegiatan tindakan karantina hewan terhadap ekspor komoditas Sarang Burung
Walet oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang telah sesuai dengan UU
No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82
tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Permentan No. 26 tahun 2020 tentang
Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan atau Pengeluaran Sarang Walet
Ke dan dari dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

17
LAMPIRAN

DOKUMEN KARANTINA

Anda mungkin juga menyukai