OLEH :
LEYLA NUR’AZIZAH
NIM : E0F118012
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Kesehatan Hewan (A.M.d. Vet) pada program studi Kesehatan
Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
Namun tanpa adanya bantuan serta dorongan dan motivasi dari beberapa
pihak, karya tulis ilmiah ini tidak akan bisa terselesaikan. Sehingga
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dekan dan Wakil Dekan , Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
2. Dr. drh. Fahmida Manin, MP selaku Ketua Program Studi Diploma III
Kesehatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
3. Selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah.
4. Kedua orang tuaku yang telah memberikan dorongan semangat dan doa.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu dan memberikan dukungan.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini terdapat banyak kekurangan
baik dari segi penulisan maupun isi materi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membagun dari semua pihak demi
penyempurnaannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
ii
Leyla Nur’azizah
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iii
DAFTAR BAGAN............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................................................... 2
1.3. Manfaat................................................................................................. 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 3
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................... 3
3.1. Waktu dan Tempat................................................................................ 3
3.2. Prosedur kerja....................................................................................... 3
3.3. Analisis Data......................................................................................... 4
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 5
BAB IV. PENUTUP........................................................................................... 17
5.1. Kesimpulan.......................................................................................... 17
5.2. Saran...................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 18
LAMPIRAN........................................................................................................ 20
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR BAGAN
v
TINDAKAN KARANTINA HEWAN EKSPOR SARANG BURUNG
WALET KE NEGARA NON TIONGKOK DI BALAI KARANTINA
PERTANIAN (BKP) KELAS I PALEMBANG
Disajikan oleh :
Leyla Nur’azizah, Di bawah bimbingan
----
RINGKASAN
Sarang burung walet merupakan salah satu media pembawa jenis bahan asal
hewan sehingga dalam pelalulintasannya di wilayah negara Republik Indonesia
harus melalui Badan Karantina Pertanian. Tujuan penulisan tugas akhir ini untuk
mengetahui tindakan karantina hewan ekspor sarang burung walet ke negara non
Tiongkok di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang. Materi yang
digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) yang dilakukan di Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I
Palembang pada tanggal 15 Februari – 15 April 2021. Metode yang digunakan
untuk pengiriman ekspor sarang burung walet di BKP Kelas I Palembang yaitu
dilakukan beberapa tindakan karantina antara lain pemeriksaan dan pembebasan.
BKP Kelas I Palembang dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa
telah memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan yang berlaku. tindakan
karantina hewan ekspor sarang burung walet ke negara non Tiongkok di BKP
Kelas I Palembangyaitu pengisian PPK manual, penerbitan KH-1, penerbitan KH-
2, penerbitan KH-3, dan penerbitan KH-12, melakukan pembayaran dan sarang
burung walet dibebaskan. Data pengiriman ekspor sarang burung walet putih
sebanyak 1 pengiriman dengan berat total 139, 3 kg, yang terdiri dari 22
pengiriman tahun 2018 (43,2 kg), 22 pengiriman tahun 2019 (71,1 kg), 8
pengiriman tahun 2020 (21 kg), dan 1 pengiriman tahun 2020 (1 kg).
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BKP Kelas I Semarang adalah ekspor komoditas sarang burung walet (SBW) ke
beberapa negara non Tiongkok seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Belanda,
dan Taiwan. Peran karantina khususnya karantina pertanian kelas I palembang
sebagai institusi pemerintah adalah mendukung akselerasi ekspor. Bentuk
dukungan tersebut adalah dengan menjamin kesehatan produk SBW yang
diekspor bebas dari penyakit Avian Influenza (AI) maupun HPHK lainnya, bebas
dari bahaya biologi dan kimia, melalui sistem ketelusuran yang jelas
(Traceability), proses pemanasan dan residu nitrit sesuai Permentan nomor 41
tahun 2013.Sehingga produk sarang burung walet tersebut aman dikonsumsi oleh
manusia.
1.3. Tujuan
Tujuan untuk mengetahui tindakan karantina hewan ekspor sarang burung
walet yang dilakukan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang. Tindakan
karantina hewan bertujuan untuk menjaga keamanan
1.4. Manfaat
Melalui kegiatan ini dapat memberikan Manfaat dengan dilaksanakannya
Praktik Kerja Lapangan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang yaitu :
1. Menambah pengetahuan serta wawasan tentang tindakan karantina hewan
ekspor sarang burung walet dengan benar sesuai dengan UU Nomor 21
Tahun 2019.
2. Mampu memahami tindakan karantina hewan ekspor sarang burung walet
yang benar sesuai dengan UU Nomor 21 Tahun 2019.
3. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung dan ilmu yang bermanfaat
serta menambah relasi di lingkungan yang profesional
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karantina
Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan yang selanjutnya disebut
Karantina adalah sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan
penyakit hewan Karantina, hama dan penyakit ikan Karantina, dan organisme
pengganggu tumbuhan Karantina; serta pengawasan dan/atau pengendalian
terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan,
produk Rekayasa Genetik, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati, Jenis Asing
Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar, serta T\rmbuhan dan Satwa Langka yang
dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu Area ke Area lain, dan/atau
dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (UU No 21 Tahun
2019)
Dasar Hukum
3
PENANGANAN DAN PEMERIKSAAN SARANG BURUNG WALET DAN
SRITI
Media Pembawa
Media Pembawa HPHK, HPIK, atau OPIK yang selanjutnya disebut Media
Pembawa adalah hewan, produk hewan, ikan, produk ikan, tumbuhan, produk
tumbuhan, pangan, Pakan, PRG, SDG, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif,
Tumbuhan dan Satwa Liar, Tumbuhan dan Satwa Langka, dan/atau Media
Pembawa lain yang dapat membawa HPHK, HPIK, atau OPTK.
Media Pembawa yang dimaksud adalah Sarang Burung Walet yaitu media
pembawa HPHK golongan II Bahan Asal Hewan (BAH) klasifikasi BAH pangan.
Persyaratan Karantina
Dokumen Persyaratan :
1. Sertifikat sanitasi dari dokter hewan yang berwenang di daerah asal pada saat
melapor ke petugas karantina hewan di tempat pengeluaran
2. Dokumen persyaratan teknis sesuai persyaratan Negara tujuan.
Persyaratan Umum :
HPHK
Hama dan Penyakit Hewan Karantina yang selanjutnya disebut HPHK adalah
Hama, Hama dan Penyakit, dan Penyakit Hewan berupa organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan, atau menyebabkan kematian hewan,
4
membahayakan kesehatan manusia, menimbulkan kerugian sosial, ekonomi yang
bersifat nasional dan perdagangan internasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat untuk dicegah masuknya ke dalam, tersebarnya di dalam, dan keluarnya dari
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tindakan Karantina 8 P
1. Pemeriksaan
2. Pengasingan
3. Pengamatan
4. Perlakuan
5. Penahanan
6. Penolakan
7. Pemusnahan
8. Pembebasan
5
Dokumen Karantina
6
matriks ekstraseluler. Sialic acid dapat meningkatkan proses pertumbuhan sel dan
glycosaminoglycan dapat mengurangi pembentukan jaringan parut dan
mempercepat penyembuhan luka.
7
BAB III
MATERI DAN METODE
3.2 Materi
Materi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah Sarang Burung
Walet yang akan di ekspor ke negara non Tiongkok melalui BKP Kelas I
Palembangsebanyak 1 kg. Alat dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan
tindakan karantina hewan ekspor terhadap sarang burung walet yaitu Sarang
Burung walet , Sampel, Sarung tangan lateks, pena, buku, lakban,Timbangan.
8
c. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan dokumen meliputi
kelengkapan, kebenaran dan keabsahannya a. apabila dokumen lengkap, benar
dan sah maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik; b. apabila dokumen tidak
lengkap, tidak benar dan tidak sah maka dikembalikan kepada pemilik untuk
dilengkapi
d. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan sanitasi sarang burung
walet dengan pemeriksaan fisik/organoleptic dan pemeriksaan laboratorium.
a. apabila dinyatakan sanitasinya baik, kemasannya utuh, tidak terjadi
perubahan sifat, tidak terkontaminasi, tidak membahayakan kesehatan manusia
dan layak sebagai bahan konsumsi maka diterbitkan Sertifikat Sanitasi Produk
Hewan (KH-12).
b. apabila dinyatakan sanitasinya tidak baik atau kemasannya tidak utuh atau
terjadi perubahan sifat dan dianggap membahayakan kesehatan manusia serta
tidak layak untuk bahan konsumsi maka dikembalikan ke pemilik
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Tugas BKP KLS I Palembang
Melaksanakan kegiatan operasional perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta
pengawasan keamanan hayati hewan dan nabati di wilayah Propinsi Sumatera
Selatan.
Lokasi
Pusat kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang terletak pada
-2.9481032783160406ºLS dan 104.73101935486785ºBT di Jl. Kol. H. Burlian
No.78, Srijaya, Kec. Alang-Alang Lebar, Kota Palembang, Sumatera Selatan
30153 lokasi ± 100 m dari jalan raya. Luas area keseluruhan BPTU-HPT
Sembawa kurang lebih 3.611 m3.
11
Susunan Organisasi
Berdasarkan Keputusan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I
Palembang Nomor : 0026/Kpts/OT.050/K.23.B/01/2021 tanggal 04 Januari
2021 Tentang Bagan organisasi standar pelayanan publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Palembang Tahun 2021.
Bagan Organisasi Standar Pelayanan Publik Balai Karantina
Pertanian Kelas I Palembang Tahun 2021
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
12
4.2. Pelaksanaan Tindakan Karantina Hewan terhadap Pengeluaran Sarang
Burung walet dan MP HPHK lain dari Dalam Wilayah Negara Republik
Indonesia (Palembang) ke Luar Negeri.
2. Permohonan pemeriksaan
Dokumen lengkap, sesuai dan sah
PPK online/manual
13
Pelaksanaan tindakan karantina hewan ekspor terhadap sarang burung walet
a. Pengguna jasa atau kuasanya datang ke BKP Kelas I Palembang kemudian
menuju counter untuk melaporkan rencana pengeluaran sarang burung walet
dengan mengisi Form permohonan pemeriksaan melalui PPK online/manual
(KH-1)
b. Berdasarkan Form 1 dari pengguna jasa atau kuasanya, selanjutnya
diterbitkan Berita Acara Serah Terima MP HPHK dan Dokumen Karantina
kepada Petugas Karantina di Tempat Pemasukan dan/atau Tempat
Pengeluaran (KH-1). Selanjutnya, pejabat yang ditunjuk menerbitkan Surat
Penugasan Melakukan Tindakan Karantina Hewan (KH-2) bagi Petugas
Karantina Hewan untuk melakukan tindakan karantina pemeriksaan awal
berupa pemeriksaan dokumen, meliputi kelengkapan, kebenaran isi dan
keabsahan dokumen
c. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan dokumen meliputi
kelengkapan, kebenaran dan keabsahannya a. apabila dokumen lengkap,
benar dan sah maka dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik; b. apabila
dokumen tidak lengkap, tidak benar dan tidak sah maka dikembalikan kepada
pemilik untuk dilengkapi
d. Petugas karantina hewan melakukan pemeriksaan sanitasi sarang burung
walet dengan pemeriksaan fisik/organoleptic dan pemeriksaan laboratorium.
a) apabila dinyatakan sanitasinya baik, kemasannya utuh, tidak terjadi
perubahan sifat, tidak terkontaminasi, tidak membahayakan kesehatan
manusia dan layak sebagai bahan konsumsi maka diterbitkan Sertifikat
Sanitasi Produk Hewan (KH-12).
b) apabila dinyatakan sanitasinya tidak baik atau kemasannya tidak utuh
atau terjadi perubahan sifat dan dianggap membahayakan kesehatan
manusia serta tidak layak untuk bahan konsumsi maka dikembalikan ke
pemilik
14
Peran karantina khususnya karantina pertanian kelas I palembang sebagai
institusi pemerintah adalah mendukung akselerasi ekspor. Bentuk dukungan
tersebut adalah dengan menjamin kesehatan produk SBW yang diekspor bebas
dari penyakit Avian Influenza (AI) maupun HPHK lainnya, bebas dari bahaya
biologi dan kimia, melalui sistem ketelusuran yang jelas (Traceability), proses
pemanasan dan residu nitrit sesuai Permentan No 26 tahun 2020. Sehingga produk
sarang burung walet tersebut aman dikonsumsi oleh manusia.
Biaya
Data Ekspor Sarang Burung Walet melalui Balai Karantina Pertanian Kelas
I Palembang pada Tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021
15
Total 22 22 8 1 43,2 71,1 21 1
Total 8 21
Total 1 1
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kegiatan tindakan karantina hewan terhadap ekspor komoditas Sarang Burung
Walet oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang telah sesuai dengan UU
No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, PP No. 82
tahun 2000 tentang Karantina Hewan, Permentan No. 26 tahun 2020 tentang
Tindakan Karantina Hewan Terhadap Pemasukan atau Pengeluaran Sarang Walet
Ke dan dari dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
DOKUMEN KARANTINA