Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI PRAKTEK DOKTER HEWAN LULU VILA VARDI

OLEH :
ERIZKA WIANDRA LESTARI
NIS KH.15.11.005.21.010

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMKN PERTANIAN PEMBANGUNAN PELAIHARI
2023
Lembar Pengesahan

PRAKTIK KERJA LAPANGAN


DI Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi

OLEH :
Erizka Wiandra Lestari
NIS KH.15.11.005.21.010

Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat mengikuti ujian


Praktik Kerja Lapangan pada Kelas XII semester 1
di SMKN Pertanian Pembangunan Pelaihari
tahun ajaran 2023/2024

Disetujui pada tanggal … Desember 2023

Pembimbing Intern

drh. Warih Nugroho


NIP. 19780611 200604 1 013

Penguji I Penguji II

drh. Sujoni, M.Sc drh. Arief Febianto


NIP. 197901272 200501 1 009 NIP. 19810228 201001 1 010

Mengetahui,
Kepala SMKN PP Pelaihari

Mohamad Yusuf Wahyudi, S.Pt, MMA


NIP. 19650827 198803 1 012

ii
KATA PENGANTAR

Segala rasa syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan PKL di Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi dan
dapat menyelesaikan laporan PKL dengan baik. Penulis ucapkan rasa terima kasih
kepada:
1. Bapak Mohamad Yusuf Wahyudi, S.Pt, M.MA, selaku Kepala SMK Negeri
PP Pelaihari
2. Pembimbing ekstern yaitu drh. Lulu Vila Vardi dan karyawan Praktek
Dokter Hewan Lulu Vila Vardi
3. Koordinator kegiatan PKL Keperawatan Hewan drh. Irawaty Riawan, M.Pd
dan Pembimbing intern drh. Warih Nugroho
4. Ayah, Ibu dan kedua kakak penulis yang selalu mendukung
5. Seluruh teman-teman Keperawatan Hewan Angkatan 2023/2024
Penulis sadar jika laporan PKL ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima saran dan kritik. Penulis harap laporan PKL ini dapat
bermanfaat untuk pembaca.

Pelaihari, … Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ...................................................................................................... i

Lembar Pengesahan ............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................... 2

2.1 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 2

2.2 Deskripsi Lokasi dan Kegiatan ................................................................... 2

2.3 Kegiatan Keterampilan ............................................................................... 3

2.3.1 Kegiatan Klinik ................................................................................. 3

2.3.2 Kegiatan Reproduksi ......................................................................... 8

2.4 Kegiatan Sosial Masyarakat...................................................................... 11

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................. 12

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 13

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 13

4.2 Saran ........................................................................................................ 13

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1 Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi …………………… 2
2 Scabies pada Kucing ……………………………………… 4
3 Kotoran Telinga Berwarna Hitam Salah Satu Indikator
Adanya Infeksi Otodectes cynotis ………………………… 5
4 Blower pada Kucing ……………………………………… 6
5 Vaksinasi pada Kucing ……………………………………. 8
6 Kastrasi pada Kucing ……………………………………... 9
7 Ovariohysterectomy pada Kucing ………………………... 10
8 Paska Ovariohysterectomy ……………………………….. 10

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
1 Jadwal Vaksinasi Kucing ……………………………….. 16
2 Tabel Obat Hewan ……………………………………… 17

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan satuan pendidikan yang


bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten untuk bekerja sesuai
keahliannya. SMK Negeri PP Pelaihari merupakan sekolah kejuruan
agroindustri di bidang peternakan. Keterserapan lulusan di dunia kerja menjadi
salah satu tantangan yang dihadapi oleh SMK. Pembelajaran langsung di dunia
kerja menjadi kebutuhan peserta didik SMK agar dapat mengasah kompetensi
dan menguatkan budaya kerja. Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah aktivitas
pelatihan dan pendidikan dengan terlibat secara langsung di dunia industri atau
usaha secara terarah.
Kegiatan PKL untuk membandingkan antara teori dengan praktik di
lapangan secara langsung. Penempatan PKL keperawatan hewan, yaitu Balai
Karantina, Balai Veteriner, Pus Keswan, dan klinik hewan. Penulis ditempatkan
di Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi. Penulis memilih PKL di klinik hewan
karena penulis ingin mengembangkan keterampilan penulis dalam penanganan
hewan, grooming hewan, dan komunikasi terhadap pelanggan.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan PKL adalah sebagai berikut:
1. Untuk melatih siswa berkomunikasi dan berinteraksi agar siswa
memiliki kepercayaan diri untuk berkomunikasi di dunia kerja.
2. Untuk membentuk ketekunan yang baik bagi siswa di dunia kerja.
3. Untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai yang diterapkan dalam hal
kedisiplinan kerja.

1
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan tanggal 20 Juli 2023 – 21
November 2023 di Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi kota Banjarbaru
Provinsi Kalimantan Selatan.

2.2 Deskripsi Lokasi dan Kegiatan

Gambar 1. Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi


Menurut Mentri Pertanian Nomor 03 Tahun 2019, klinik hewan adalah
tempat usaha Pelayanan Jasa Medik Veteriner yang memiliki Dokter Hewan
praktik dan fasilitas untuk penanganan hewan.
Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi terletak di Jalan Karang Anyar,
Balitan 2 blok A-B No. 11, Loktabat Utara, Kecamatan Banjarbaru Utara,
Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Praktek dokter hewan Lulu
Vila Vardi berdiri sejak tahun 2016. Praktek Dokter Hewan Lulu Vila Vardi
melayani rawat inap sehat dan sakit, grooming, vaksinasi dan sterilisasi jantan
dan betina. Pelanggan bisa langsung datang dengan membawa hewan
peliharaannya untuk langsung diperiksa atau sesuai dengan perjanjian yang
sudah ditentukan, dan layanan ke rumah pelanggan (House call).

2
2.3 Kegiatan Keterampilan
Kegiatan keterampilan yang dilaksanakan di Praktek Dokter Hewan Lulu
Vila Vardi adalah kegiatan klinik dan kegiatan reproduksi.

2.3.1 Kegiatan Klinik


Kegiatan kllinik yang dilaksanakan di Praktek Dokter Hewan Lulu
Vila Vardi adalah penanganan hewan, grooming dan vaksinasi yang bisa
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Kegiatan Klinik Hewan

No. Kegiatan Klinik Hewan Jumlah


1. Calicivirus 23
2. Scabies 15
3. Otitis 6
4. Ringworm 10
5. Grooming 58
6. Vaksinasi 15

1. Feline Calicivirus
Feline calicivirus adalah penyakit yang disebabkan virus golongan
herpes (calicivirus) yang menyerang di dalam alat pernapasan kucing
(Sukma, 2020). Gejala klinis feline calicivirus adalah kucing selalu bersin,
demam, nafsu makan menurun, terjadi peradangan pada mata dan hidung,
air liur keluar secara berlebih (hipersalivasi), sariawan dan lendir yang
keluar dari hidung mengental (Susetyo, 2004).
Kucing yang terkena penyakit feline calicivirus sebaiknya
dipisahkan dari kucing yang sehat karena penyakit ini tingkat penularannya
tinggi. Pengobatan feline calicivirus adalah pemberian obat injeksi
antibiotik, antistamin, vitamin secara subcutan dan obat oral untuk
meredakan gejala feline calicivirus jika diperlukan. Selain itu, jika gejala
lebih parah seperti penyumbatan saluran pernapasan bagian atas dapat

3
dilakukan terapi uap (nebu). Pencegahan penyakit feline calicivirus adalah
dengan cara vaksinasi secara rutin dan teratur.

2. Scabies

Gambar 2. Scabies pada Kucing

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan tungau Sarcoptes


scabiei dan Notoedres cati. Tungau ini berukuran sangat kecil (0,2-0,4 mm),
hanya bisa dilihat dengan mikroskop (Gunadi, 2017). Gejala klinis scabies,
yaitu kulit merah atau ruam, kerontokan bulu (alopecia) yang terlihat pada
kaki dan perut dan adanya luka berkerak (Nurmayanti, 2023).
Pengobatan scabies yaitu obat injeksi antiparasit yang mengandung
ivermectin. Pencegahan scabies pada hewan peliharaan adalah manajemen
perawatan yang baik meliputi sanitasi lingkungan kandang dan tempat
bermain hewan peliharaan, melakukan grooming secara rutin dan
mengkonsultasikan keadaan hewan secara rutin kepada dokter hewan.
Pastikan hewan peliharaan tidak berkumpul dengan hewan yang terjangkit
scabies (Malik, 2019).

3. Otitis
Otitis adalah peradangan yang terjadi pada telinga. serta dapat
dibedakan berdasarkan lokasi peradangan menjadi otitis eksterna, media

4
dan interna. Otitis eksterna adalah peradangan yang terjadi pada saluran
bagian luar telinga, peradangan bagian tengah disebut otitis media dan
peradangan pada bagian dalam telinga disebut otitis interna (Sari dan
Sitepu, 2021). Infestasi Otodectes cynotis merupakan penyebab paling
umum terjadinya otitis eksterna pada kucing (Kartini, 2017). Gejala klinis
yang muncul pada telinga terlihat adanya kotoran telinga berwarna kuning
kehitaman, basah, dan tercium bau tidak sedap (Aritonang, 2020).
Pengobatan otitis yang disebabkan infeksi bakteri dapat diberikan
obat tetes telinga yang mengandung antibiotik. Jika otitis akibat tungau
dapat menggunakan obat tetes telinga yang mengandung antiparasit serta
dapat diberikan obat injeksi yang mengandung avermectin. Pencegahan
otitis dengan cara membersihkan telinga hewan secara berkala dan pada
saat memandikan hewan hindari bagian kepala agar telinga tidak
kemasukkan air.

Gambar 3. Kotoran Telinga Berwarna Hitam Salah Satu


Indikator Adanya Infestasi Otodectes cynotis (Sumber. Siagian, 2022)

4. Ringworm
Ringworm merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur
Microsporum sp. dan Trichopyton sp. Kedua jenis jamur ini sering
menyerang kulit. Penderita bisa memperlihatkan gejala klinis maupun

5
nonklinis. Gejala klinis ringworm adalah gatal-gatal, kulit menjadi
berwarna merah yang berbentuk cincin, bulu rontok, dan kulit yang
terinfeksi kemudian terjadi nodula (benjolan bernanah), (Susetyo, 2004).
Pengobatan ringworm dapat diberikan obat injeksi antiparasit yang
mengandung ivermectin secara subcutan, obat topikal antijamur dan dapat
diberikan obat oral jika diperlukan serta disarankan untuk melakukan
grooming jamur. Pencegahan ringworm dengan cara menjaga kebersihan
hewan serta manajemen kebersihan kandang dan peralatan makan/minum.

5. Grooming

Gambar 4. Blower pada kucing

Grooming adalah serangkaian perawatan pada hewan kesayangan,


seperti perawataan bulu, mata, telinga, dan hidung. Perawatan bulu dan
organ lainnya sangat penting karena terkait langsung dengan kesehatan
kucing. Intensitas grooming pada masing-masing individu berbeda-beda
tergantung situasi dan kondisi. Ras kucing dengan rambut lebat akan lebih
sering memerlukan grooming 2-3 kali dalam seminggu (Malik, 2018-
2019). Indikasi grooming pada kucing, yaitu bulu kucing kotor, terdapat
kutu dan jamur pada kucing, adanya bola bulu (hairball) dan kucing sering

6
menjilati bulu secara berlebihan. Pada Praktek Dokter Hewan Lulu Vila
Vardi terdapat 2 jenis grooming, yaitu grooming kutu dan jamur.
Alat : Sisir, gunting kuku khusus hewan, blower, gunting, kandang, dan
kanebo.
Bahan : Cutton bud, shampoo jamur dan kutu dan parfum khusus hewan.
Prosedur kerja grooming dan memandikan kucing, yaitu:
a. Bersihkan telinga, mata, dan potong kuku kucing.
b. Apabila terdapat bulu yang menggumpal/gimbal dipotong terlebih
dahulu sebelum memandikan kucing.
c. Siapkan air hangat secukupnya.
d. Angkat kucing ke tempat pemandian.
e. Siramkan air pelan-pelan ke tubuh kucing, siram hingga merata ke
tubuh kucing bagian kepala (tidak termasuk muka), badan dan kaki.
Hindari telinga saat menyiramkan air ke tubuh kucing.
f. Usapkan shampoo jamur atau kutu pada kucing hingga merata ke
tubuh kucing, usahakan semua bagian tubuh terkena shampoo,
diamkan beberapa menit agar shampoo tersebut meresap ke semua
bulu kucing.
g. Bilas shampoo menggunakan air hangat.
h. Usapkan kanebo ke tubuh kucing agar air yang terdapat di bagian
tubuh kucing terserap oleh kanebo, lakukan berulang-ulang agar
bulu kucing cepat mengering.
i. Masukkan kucing ke dalam kandang khusus untuk mengeringkan
bulu kucing menggunakan blower.
j. Apabila bulu kucing sudah kering, sisir bulu kucing agar bulunya
halus dan tidak kusut. Untuk mendapatkan hasil maksimal lakukan
penjemuran di bawah sinar matahari (setengah panas) selama 5-10
menit
k. Setelah kucing dijemur, semprotkan parfum ke tangan dan usapkan
pada bulu kucing.

7
6. Vaksinasi

Gambar 5. Vaksinasi pada Kucing

Vaksinasi merupakan suntikan yang diberikan kepada kucing untuk


mendeaktivasikan virus, bahkan membunuh penyebab penyakit, terutama
virus. Vaksin penting sebagai sistem imun bagi tubuh kucing. Vaksin akan
merangsang terbentuknya antibodi yang didesain untuk menghancurkan
sesuatu yang masuk ke dalam tubuh yang dikenali dan diperkirakan
membahayakan (Suwed dan Napitupulu, 2011).
Vaksin terbagi menjadi 2, yaitu vaksin aktif berisi virus yang telah
dilemahkan dan biasanya berbentuk beku/kering dan vaksin inaktif berisi
virus yang telah mati dan berbentuk emulsi (campuran 2 macam zat yang
sementara) dan telah ditambahkan zat yang mampu menambah daya kerja
vaksin (DKKP, 2021). Tujuan dari vaksinasi untuk memberikan kekebalan
(antibodi) pada kucing sehingga dapat melawan antigen atau
mikroorganisme akibat penyakit (Disnakeswan, 2016).
Pada kegiatan vaksinasi penulis membantu dokter hewan untuk
pemeriksaan suhu tubuh, penimbangan berat badan, menangani atau
memegang hewan dan menyiapkan vaksin.

2.3.2 Kegiatan Reproduksi


Kegiatan reproduksi yang dilaksanakan di Praktek Dokter Hewan
Lulu Vila Vardi adalah kastrasi dan ovariohysterectomy.

8
1. Kastrasi

Gambar 6. Kastrasi pada kucing

Kastrasi adalah suatu tindakan yang sengaja dilakukan untuk


mengangkat alat reproduksi jantan (testis) dengan jalan mematikan sel
kelamin jantan sehingga hewan tidak mampu menghasilkan keturunan
(Aryanti dan Romadhiyati, 2021).
Indikasi kastrasi agar kucing jarang terluka akibat berkelahi dengan
kucing lainnya, sehingga semakin kecil kemungkinan terkena penyakit yang
dapat menular melalui luka dan mengurangi risiko penyakit yang
berhubungan dengan hormon (Kangmaruf, 2015). Kerugian kastrasi yaitu
terjadi obesitas karena metabolisme yang rendah dan kehilangan untuk
memperbanyak keturunan (Lafali, 2016). Aktivitas penulis saat kastrasi
adalah melakukan penimbangan berat badan hewan, menyiapkan peralatan,
bahan dan ruangan operasi.

2. Ovariohysterectomy
Ovariohsyterectomy merupakan istilah kedokteran yang terdiri dari
ovariectomy dan hysterectomy. Ovariectomy adalah tindakan
mengeluarkan dan menghilangkan ovarium dari rongga abdomen.
Sedangkan hysterectomy adalah tindakan mengeluarkan uterus dari rongga
abdomen (Hidayati, 2014).

9
Gambar 7. Ovariohysterectomy pada kucing

Gambar 8. Paska Ovariohysterectomy

Indikasi dilakukan ovariohysterectomy untuk mengurangi risiko


kanker uterus, pyometra dan kanker ovarium khususnya ketika kucing
memasuki usia tua (Diskanak, 2019). Kerugian ovariohysterectomy yaitu
menyebabkan obesitas karena metabolisme rendah dan tidak dapat
memperbanyak keturunan. Aktivitas penulis saat ovariohysterectomy
adalah melakukan penimbangan berat badan hewan, menyiapkan peralatan,
bahan dan ruangan operasi.

10
2.4 Kegiatan Sosial Masyarakat
Kegiatan sosial masyarakat yang dilaksanakan selama PKL adalah
mengikuti kegiatan pengajian di Masjid Nurul Kahroba, jalan Karang
Anyar, RT. 20, kelurahan Loktabat Utara.

11
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Praktek Dokter


Hewan Lulu Vila Vardi penulis mendapatkan beberapa pengalaman yang diperoleh
dari penanganan kesehatan hewan seperti penanganan penyakit yang menyerang
hewan kesayangan. Salah satu penyakit yang sering menyerang di Praktek Dokter
Hewan Lulu Vila Vardi adalah scabies.
Berdasarkan pengamatan selama PKL penyebab scabies adalah faktor
lingkungan yang mendukung berkembangnya parasit yaitu suhu dan kelembaban
lingkungan serta sanitasi yang buruk. Hal ini berkaitan dengan iklim negara
Indonesia yang beriklim tropis lembab. Sehingga, mempermudah penyebaran
parasit.
Oleh karena itu untuk mencegah banyaknya kasus kejadian scabies maka
diharapkan pemilik hewan kesayangan selalu menjaga kebersihan rumah yang
ditinggali hewan kesayangan dan tidak membiarkan hewan kesayangan berada di
tempat lembab.
Dari penjelasan penyakit scabies, penulis menyimpulkan bahwa manajemen
kebersihan kandang sangat penting. Oleh karena itu, pemilik hewan harus
mengetahui manajemen kebersihan kandang. Manajemen kebersihan kandang yang
dilakukan adalah mencuci kandang dan alas kandang menggunakan sabun
kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Jika alas dan kandang sudah kering
dilakukan penyemprotan desinfektan untuk membunuh kuman dan virus yang
menyebabkan penyakit dan kandang harus dalam keadaan kering.

12
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Praktik Kerja Lapangan di Pratek Dokter Hewan Lulu Vila
Vardi, yaitu:
1. Penulis dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi
di tempat PKL.
2. Penulis dapat meningkatkan ketekunan di tempat PKL.
3. Penulis dapat menumbuh kembangkan nilai kedisplinan di tempat PKL.

4.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk koordinator dan sekolah diharapkan
untuk sering melakukan supervisi di tempat PKL dan untuk PKL selanjutnya
diharapkan tempat PKL dibagi menjadi dua tempat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, E., Kusumawati, N., Febrianth, A., Mahardika, D., Kurnianto, A. 2020.
Otitis Eksterna Akibat Infestasi Otodectes cynotis Pada Kucing Domestika
Long Hair. Jurnal Vitek Bidang Kedokteran Hewan Vol. 10: 33-37
Aryanti, F., Romadhiyati, F. 2021. Penyembuhan Luka Pasca Kastrasi pada Kucing
Jantan dengan Menggunakan Sediaan Propolis Cair. AgroSainTa:
Widyaiswara Mandiri Membangun Bangs 5(1): 1-8
Diskanak Bogor (Dinas Perikanan dan Peternakan Bogor). 2019. Tentang Sterilisasi
Kucing. TENTANG STERILISASI KUCING – Dinas Perikanan Dan
Peternakan Kabupaten Bogor (bogorkab.go.id). [6 Desember 2023]
Disnakkeswan NTB (Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan). 2016. Vaksinasi
Ternak, Perlukah?. Vaksinasi Ternak, Perlukah? – Dinas Peternakan &
Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat (ntbprov.go.id). [6
Desember 2023]
DKKP Jabar (Dinas Ketahanan Pangan Dan Peternakan Jawa Barat). 2021.
Vaksinasi. Vaksinasi - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan
(jabarprov.go.id). [6 Desember 2023]
Gunadi, R., Widyaningsih, M. 2017. Dempster Shafer Untuk Sistem Diagnosa
Gejala Penyakit Kulit Pada Kucing. Jurnal Saintekom 7(1): 82-94
Hidayati, D. 2014. Laporan Praktikum Ilmu Bedah Khusus Ovariohysterectomy
Pada Kucing. Malang: Laboratorium Ilmu Bedah Khusus. Program
Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
Kangmaruf. 2015. Teknik Operasi Kastrasi Pada Hewan (Bedah Genitalia). Teknik
Operasi Kastrasi pada Hewan (Bedah Genitalia) - Mydokterhewan. [6
Desember 2023]
Kartini, C., Efendi A., Herlina, Putra. 2017. Catatan Dokter Hewan Pemeriksaan
Fisik pada Mata, Telinga, Kardiorespirasi, dan Saluran Pencernaan. Bogor:
IPB Press
Lafali, G. 2016. Metodologi Kastrasi. Malang: Universitas Brawijaya
Malik. 2018, 2019. Tips Saat Melakukan Grooming Mandiri Pada Kucing.
Cat&Dog. 21 Desember 2016-Januari 2019. Hal: 18.

14
Malik. 2019. Waspadai scabies pada kucing dan anjing di musim hujan. Cat&Dog.
22 Februari-Maret 2019. Hal: 32-33
Nurmayanti, Indah, Sijid. 2023. Identifikasi kasus Sarcoptes scabiei pada hewan
peliharaan di UPTD Pusat Kesehatan Hewan Makassar. Filogeni: Jurnal
Mahasiswa Biologi 3(2): 106-111
Sari, W. N. dan Sitepu, A. R. 2021. Diagnosa dan penanganan otitis media pada
kucing Persia di Central Pet Care. Fanik: Jurnal Faperia Uniki 2(1): 1-6
Sukma, I. 2020. SISTEM PAKAR PENYAKIT KUCING MENGGUNAKAN
METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB. Jurnal Sistem
Informasi dan Teknik Komputer 5(1): 52-58
Susetyo, B. 2004. Panduan Memelihara Kucing Persia. Jakarta: Agro Media
Pustaka
Suwed, A., Napitupulu, M. 2011. Panduan Lengkap Kucing. Jakarta: Penebar
Swadaya

15
Lampiran 1. Jadwal Vaksinasi Kucing (Suwed dan Napitupulu, 2011)
Umur Kucing Kegiatan Jadwal Vaksinasi
8-10 minggu Pemeriksaan umum
Vaksinasi Tricat (Feline
Panleucopenia, Rhinotracheitis,
Calici) atau Tetracat (Tricat +
Chlamydia)
Pemberian obat cacing
12-14 minggu Pemeriksaan umum
Vaksinasi Tricat (Feline
Panleucopenia, Rhinotracheitis,
Calici) atau Tetracat (Tricat +
Chlamydia)
20 minggu Pemeriksaan umum
Vaksinasi rabies
Lebih dari 24 minggu (6 bulan) Pemeriksaan umum
*Khusus untuk kucing yang belum Vaksinasi Tricat (Feline
pernah di vaksin Panleucopenia, Rhinotracheitis,
Calici) atau Tetracat (Tricat +
Chlamydia)
Vaksinasi rabies
Vaksinasi dianjurkan diulang setiap
tahunnya untuk menjaga kandungan
antibodi dan kekebalan tetap tinggi

16
Lampiran 2. Tabel Obat Hewan
Nama Obat Kandungan Keterangan
Glucortin-20 Dexamethasone 2 mg Analgesik, antipiretik
dan antiinflamasi
Interspectin-L Spectinomycin base 100 Antibiotik
mg dan Lincomycin base
50 mg
Intrafer-200 B12 Fe (Fe dextran) 200 mg Mengatasi anemia dan
dan Vitamin B12 memacu pertumbuhan
cynacobalamin 200 µg pada anak babi, sapi dan
hewan lainnya
Intermectin Ivermectin 10 mg Anti ektoparasit dan
endoparasite
Sulpidon Dipyrone 250 mg dan Analgesik, antipiretik
Lidocaine 2% dan antipasmodik
Intramox-150 Amoxcyillin base 150 Antibiotik
mg
B-Sanplex Vitamin B1 2,5 mg, Mencegah & mengatasi
vitamin B2 2,0 mg, defisiensi vitamin B-
vitamin B6 2,5 mg, kompleks
vitamin B12 1,0 mcg,
nicotinamide 20,0 mg
dan d-panthonol 10,0 mg
Roxine Inj. Enrofloxacin 100 mg Antimikroba
Biosan TP Inj. ATP 1,10 mg, vitamin Menjaga stamina tubuh
B12 0,50 mg, Mg- hewan
aspartat 15,00 mg, K-
aspartat 10,00 mg dan
sodium selenit 1,00 mg
Bio-dexa Dexamethasone 152 mg Antiradang
Ketosol-100 Ketoprofen 100 mg dan Anti inflamasi non
solvents ad 1 ml steroid

17
Injekvit-B12 Cynacobalamin 100 µg Obat injeksi yang
dan bahan pembantu mengandung B12
sampai 1 ml
Genta-100 Gentamycin base 100 Antibiotik
mg
Metronidazole Fresenius Metronidazole 0,5 mg, Antimikroba
sodium 0,8 mg dan
penambahan air sampai
100 ml
Vitamin K Vitamin K3 Antiperdarahan
(Menaphthone
sodiumbisulphate 50 mg
Colibact Inj. Sulfadiazine 200 mg dan Antibakteri
Trimethoprim 40 mg
Vetadryl Inj. Dipenhydramin HCI 20 Antihistamin
mg
Tolfedine CS Asam tolfenamic 4% Anti inflamasi non
steroid, analgesic dan
antipiretik
Injectamin Vitamin A 50.000 IU, Injeksi multivitamin
vitamin D3 10.000 IU,
vitamin E 10 IU, vitamin
B12 10 meg,
Nicotinamide 35 mg dan
d-Panthenol 25 mg
Vigantol-E Vitamin A Palmitate Pencegahan dan
300.000 IU, vitamin D3 pengobatan defisiensi
100.000 IU, vitamin E vitamin A, D3 dan E
acetate 50 mg

18

Anda mungkin juga menyukai