Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Sosiologi
Lingkungan
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
NIM : L1C018073
Prodi/Kelas : Sosiologi B
UNIVERSITAS MATARAM
2021
i
DAFTAR ISI
COVER .......................................................................................................................................i
PEMBAHASAN :
ii
PEMBAHASAN
Antroposentrisme
Kerusakan (krisis) lingkungan yang terus-menerus terjadi selama ini, salah satu
faktor penyebabnya adalah kesalahan cara pandang (paradigma) yang mengacu pada
etika Antroposentrisme. Akibat cara pandang ini, telah menuntun manusia untuk
berperilaku tertentu, baik terhadap sesamanya maupun terhadap alam lingkungan.
Paradigma Antroposentrisme memadang bahwa manusia sebagai pusat dari alam
semesta dan hanya manusia yang mempunyai nilai, sementara alam dan segala isinya
sekedar sebagai alat pemuas kepentingan dan kebutuhan hidup manusia.
1
Hubungan manusia dan alam tersebut bersifat egoistis, karena hanya
mengutamakan kepentingan manusia. Sedangkan kepentingan alam semesta dan makluk
hidup lainnya, tidak menjadi pertimbangan moral.
2
sesama manusia melalui bahasa. Kemampuan-kemampuan ini tidak ditemukan pada
binatang dan makluk lainnya, sehingga manusia dianggap lebih tinggi kedudukannya
dari pada ciptaan yang lain. Sebagai makluk yang lebih tinggi, karena bebas dan
rasional, Tuhan menciptakan dan menyediakan segala sesuatu di bumi ini demi
kepentingan manusia.
Atas dasar pendapat beberapa filsuf diatas, maka terdapat tiga kesalahan
mendasar terkait cara pandang etika Antroposentrisme, yaitu:
1) Manusia dipahami hanya sebagai makluk sosial (social animal), yang eksistensi
dan identitas dirinya ditentukan oleh komunitas sosialnya.dalam pemahaman ini,
manusia berkembang menjadi dirinya dalam interaksi dengan sesame manusia
didalam komunitas sosialnya. Identitas dirinya dibentuk oleh komunitas
sosialnya, sebagaimana dia sendiri ikut membentuk komunitas sosialnya.
3
Manusia tidak dilihat sebagai makluk ekologi yang identitasnya ikut dibentuk
oleh alam.
2) Etika hanya berlaku bagi komunitas sosial manusia. Norma dan nilai moral
hanya dibatasi keberlakukanya bagi manusia. Hanya manusia yang merupakan
pelaku moral, yakni makluk yang mempunyai kemampuan untuk bertindak
secara moral berdasarkan akal budi dan kehendak bebasnya. Alam dan segala
isinya diperlakukan sebagai alat ditangan manusia. 3) Kesalahan cara pandang
Antroposentrisme tersebut diperkuat oleh paradigma ilmu pengetahuan dan
teknologi modern yang Cartesian dengan ciri utama mekanistis-reduksionistis.
Paradigma ini memisahkan secara tegas antara alam sebagai obyek ilmu
pengetahuan dan manusia sebagai subyek, pemisahan yang tegas antara nilai dan
fakta, serta membela paham bebas nilai dalam ilmu pengetahuan.
4
antroposentrisme yang berlebihan, maka inilah awal malapetaka yang menimbulkan
krisis lingkungan hidup.
Dari paparan pendapat diatas, kita ketahui bahwa sebagai sebuah paradigma,
Antroposentrisme cukup kontroversial dan menimbulkan perdebatan yang cukup tajam
diantara para penganutnya hingga sekarang. Disatu sisi, paradigma ini dituduh sebagai
biang penyebab kerusakan lingkungan. Namun disisi lain, paradigm Antroposentrisme
juga banyak dibela para penganutnya, karena validitas argumennya yang cukup
mendasar dan tawaran etika lingkungan yang mendorong manusia untuk menjaga
lingkungan. Banyak kalangan menilai bahwa yang salah bukanlah antroposentrisme itu
sendiri, melainkan pelaksanaan antroposentrisme yang berlebihan.
Ekosentrisme
5
Arne Naess, seorang filsuf asal Norwegia, yang merupakan salah satu tokoh
paradigma ekosentrisme, mengemukakan sebuah pandangan yang dikenal dengan Deep
Ecology. Pandangan ini adalah suatu etika baru yang tidak berpusat pada manusia,
tetapi berpusat pada makluk hidup seluruhnya dalam kaitan untuk mengatasi persoalan
lingkungan hidup.pandangan ini mengajak semua orang untuk melakukan perubahan
mendasar pada semua bidang dalam rangka menyelamatkan lingkungan.
1) Manusia dan kepentingannya bukan lagi ukuran bagi segala sesuatu yang lain.
Manusia bukan pusat dari dunia moral, tetapi memusatkan perhatian pada
biosphere seluruhnya, yakni kepentingan seluruh komunitas ekologis. Perhatian
bersifat jangka panjang.
2) Etika lingkungan hidup yang dikembangkan dirancang sebagai sebuah etika
praktis, berupa sebuah gerakan yang diterjemahkan dalam aksi nyata dan
konkret. Pemahaman baru tentang relasi etis yang ada dalam alam semesta,
disertai adanya prinsip-prinsip baru sejalan dengan relasi etis tersebut, yang
kemudian diterjemahkan dalam aksi nyata di lapangan.
Deep Ecology memiliki filsafat pokok ecosophy. Eco berarti rumah tangga dan
sophy berarti kearifan. Ecosophy diartikan sebagai bentuk kearifan mengatur hidup
selaras dengan alam sebagai sebuah rumah tangga dalam arti luas.
Naess sangat menekankan perlunya perubahan gaya hidup, karena melihat krisis
ekologi yang kita alami sekarang ini berakar pada perilaku manusia yang salah satu
manifestasinya adalah pola produksi dan pola konsumsi yang sangat eksesif dan tidak
ekologis, tidak ramah lingkungan, serta sangat konsumeristis.
Salah satu kesalahan fatal para ekonom adalah adanya anggapan bahwa ekonomi
sebagai segala-galanya dan bukan sebagai salah satu aspek dari kehidupan yang begitu
6
kaya. Ini adalah kesalahan reduksionistis yang mereduksi kehidupan manusia dan
maknanya hanya sebatas makna ekonomis, dimana pertumbuhan ekonomi sebagai hal
utama yang harus dikejar. Artinya bahwa akan semakin banyak sumber daya ekonomi
yang dieksploitasi, dan semakin banyak terjadi kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Hal ini mengakibatkan suatu pola hidup yang secara psikologis menyebabkan manusia
menjadi maniak dan mabuk harta.
Tidak mengherankan apabila ekonom dianggap sebagai musuh dari para aktivis
dan pemerhati lingkungan. Oleh karena itu perubahan gaya hidup harus mencakup
perubahan pola produksi dan pola konsumsi yang eksesif sebagaimana berlaku dalam
masyarakat modern sekarang ini.
Krisis lingkungan yang terjadi dewasa ini, secara filosofis lebih disebabkan oleh
kesalahan fundamental pada cara pandang manusia tentang dirinya, alam dan tempat
manusia di alam. Oleh karena itu, yang dibutuhkan adalah sebuah perubahan
fundamental dan revolusioner yang menyangkut transformasi cara pandangdan nilai,
baik secara pribadi maupun budaya, yang mempengaruhi struktur dan kebijakan
ekonomi dan politik.
7
Kontradiksi Antara Antroposentrisme Dengan Ekosentrisme
Titik temu dari teori Antroposentris dan Ekosentrisme kalau kita ambil contoh
dari masalah pertambangan yaitu yang mana jika terjadinya suatu kegiatan yang
melibatkan lingkungan sekitar dan alam seperti pertambangan maka Teori
Antroposentris yakni pemerintah sebagai pembuat keputusan, mengizinkan pendirian
perusahaan pertambangan, tanpa menertibkan perusahaan dalam memperhatikan
lingkungan sekitar pertambangan. Pemerintah dan Perusahaan mengambil keuntungan
dengan mengexplor kekayaan alam tanpa memperhatikan kelestarian Lingkungan dan
berakibat pada kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari aktivitas pertambangan
8
yaitu lingkungan gersang, tanah longsor, pencemaran air, yang tentunya sangat
menghambat bagi aktivitas keseharian masyarakat sekitar areal pertambangan
Intinya titik temu dari teori Antroposentris dan Ekosentrisme tersebut adalah
adanya kerja sama di dalam teori tersebut yang mana dalam Antroposentrisme adalah
aliran yang memandang bahwa manusia adalah pusat dari alam semesta, dan hanya
manusia yang memiliki nilai, disini manusia bias menegakkan aturan agar tidak
berlebihan dalam melakukan pemanfaatan alam sehingga bias mewujudkan lingkungan
yang mana Menurut ekosentrisme, hal yang paling penting adalah tetap bertahannya
semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat,
seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri
(J. Sudriyanto, 1992:243).
9
2. PERAN SOSIOLOGI LINGKUNGAN DAN EKOLOGI MANUSIA DI
DALAM KONSEP DAN IMPLEMENTASI SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Sustainable Development
10
dilakukan harus senantiasa melibatkan aspek-aspek lingkungan agar pesatnya
pembangunan tidak lantas menghancurkan kelestarian lingkungan hidup.
11
merupakan subjek dan objek dari sustainable development (pembangunan
berkelanjutan). Jumlah penduduk atau masyarakat akan sangat mempengaruhi
pembangunan berkelanjutan, dimana jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan
yang cepat tetapi mempunyai kualitas yang rendah akan memperlambat tercapainya
kondisi ideal antara kuantitas dan kualitas penduduk atau masyarakat dengan daya
dukung alam serta daya tampung lingkungan yang semakin terbatas.
12
5. Community volunteering, merupakan bentuk aktivitas dimana perusahaan
memberikan bantuan dan mendorong karyawan dan mitra bisnis perusahaan
untuk secara sukarela terlibat dan membantu masyarakat setempat.
6. Socially responsible business practices, yaitu sebuah inisiatif dimana perusahaan
akan mengadopsi serta melaksanakan praktik bisnis dan investasi tertentu yang
ditujukan untuk meningkatkan kualitas komunitas dan melindungi lingkungan.
13
3. Kehidupan sehat dan sejahtera, menggalakkan hidup sehat dan mendukung
kesejahteraan untuk semua usia.
4. Pendidikan berkualitas, memastikan pendidikan berkualitas yang layak dan
inklusif serta mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
5. Kesetaraan gender, mencapai kesetraan gender dan memberdayakan perempuan.
6. Air bersih dan sanitasi layak, menjamin akses air dan sanitasi untuk semua.
7. Energi bersih dan terjangkau, memastikan akses energi yang terjangkau, bisa
diandalkan, berkelanjutan, dan modern.
8. Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
berkelanjutan dan inklusif, serta lapangan pekerjaan yang layak untuk semua.
9. Industri, inovasi dan infrastruktur, membangun infrastruktur kuat,
mempromosikan industrialisasi berkelanjutan, dan mendorong inovasi.
10. Berkurangnya kesenjangan, mengurangi kesenjangan di dalam dan di antara
negara-negara.
11. Kota dan komunikasi berkelanjutan, membuat perkotaan menjadiinklusif, aman,
kuat, dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, memastikan pola konsumsi
dan produksi berkelanjutan.
13. perubahan iklim, menmgambil langkah penting untuk melawan perubahan iklim
dan dampaknya.
14. Ekosistem laut, perlindungan dan penggunaan samudra, laut, dan sumber daya
kelautan secara berkelanjutan.
15. Ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, melawan perubahan
lahan menjadi gurun, mengehentikan kepunahan keragaman hayati
16. Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh, mendorong masyarakat
adil, damai, dna inklusif.
17. untuk mencapai tujuan, menghidupkan kembali kemitraan global demi
pembangunan berkelanjutan.
14
Berkelanjutan ekologis
Menjamin berkelanjutan eksistensi bumi. Hal-hal yang diupayakan adalah:
1. Memelihara integrasi tatanan lingkungan dan keanekaragaman hayati.
2. Memelihara integrasi tatanan lingkungan agar sistem penunjang kehidupan bumi
tetap terjamin.
3. Memelihara keanekaragaman hayati.
Berkelanjutan ekonomi
Pembangunan memiliki dua hal utama, yaitu:
1. Ekonomi makro
Menjamin ekonomi secara berkelanjutan dan mendorong efesiensi ekonomi
melalui reformasi struktural dan nasional.
2. Ekonomi sektoral
Mencapainya sumber daya alam di mana nilai ekonominya dapat dihitung
sebagai kapital dalam rangka akunting ekonomi.
Berkelanjutan sosial budaya
Berkelanjutan sosial budaya memliputi:
1. Stabilitas penduduk
2. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia
3. Mempertahankan keanekaragaman budaya
4. Mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan.
Berkelanjutan politik
Tujuan dari pembangunan berkelanjutan politik adalah:
1. Respek pada human rights, kebebassan individu dan sosial untuk berpartisipassi
di bidang ekonomi, sosial, dan politik.
2. Demokrasi, yakni memastikan proses demokrasi secara transparan dan
bertanggung jawab.
Berkelanjutan pertahanan dan keamanan
Keberlanjutan kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan, ancaman,
dan gangguan baik dari dalam maupun luar. Baik secara langsung maupun tidak
langsung yang dapat membahayakan bangsa dan negara.
15
Implementasi Sustainable Development
Sumber daya bersifat terbatas sehingga harus digunakan secara cermat dan hati-
hati. Ketidakcermatan dalam penggunaan sumber daya yang dimiliki negara dapat
menimbulkan masalah-masalah lingkungan hidup, antara lain sebagai berikut.
16
bijaksana, efisien, dan memerhatikan kepentingan generasi masa kini serta generasi
yang akan datang.
17
berikut.
Sosiologi Lingkungan
18
lingkungan. Sedangkan ilmu lingkungan adalah gabungan atau perlintasan berbagai
ilmu, biologi, fisika, kimia, ekosistem, geografi, geologi dan lainya.
Ekologi Manusia
19
ekologi manusia dapat menggunakan sinekologi sehingga ekologi manusia bersifat
sebagai sosial.
Secara analitik lingkup ekologi manusia dibagi menjadi dua sistem yaitu sistem
alam dan sistem sosial. Kedua sistem tersebut saling berhubungan timbal balik terus
menerus dan teratur melalui aliran energi, materi dan informasi sehingga terjadi proses
seleksi dan adaptasi. Lingkungan manusia didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
berada di sekitar manusia yang berpengaruh pada kehidupan manusia itu sendiri (lihat
Gambar 1). Menurut Rambo (1983), faktor sistem biofisik atau ekosistem adalah berupa
iklim, udara, air, tanah, tanaman, binatang. Di alam nyata terjadi daur (siklus) materi
dan energi hanya satu arah yaitu dari alam. Sedangkan materi terdapat pada arus
informasi. Timbulnya perubahan hubungan interaksi manusia dan lingkungan sekitar
disebabkan oleh faktor internal yaitu pertambahan penduduk dan eksternal yang
meliputi perkembangan ekonomi pasar, pembangunan, kebijakan pemerintah. Ekologi
manusia dipelopori oleh para ilmuan sosial yang salah satunya yaitu Auguste Comte
tahun 1800 tentang rekonstruksi sosial. Kajian sosial mengenai penyebaran manusia
dalam tata wilayah dipelajari dalam konteks ekologi manusia. Ekologi manusia
menekankan penyebaran manusia dan variabel sosialnya dalam tata ruang, sehingga
kajiannya berkaitan dengan geografi. Saat ini semua kajian berkaitan dengan ekologi
manusia, yaitu biologi, antropologi, ekonomi, teknologi, psikologi, hukum, pertanian,
pendidikan, kesehatan masyarakat, filsafat, agama dan lain-lain.
20
hal-hal atau permasalahan-permasalahan yang bisa menghambat berjalannya suatu
pembangunan. Oleh karena itu peran lingkungan sangat dibutuhkan karena dengan
memilih tempat yang aman atau bagus maka pembangunan berkelanjutan akan berjalan
lancar. Lain halnya kalau memilih tempat yang kurang tepat untuk membangun maka
akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Peran manusia juga sangat dibutuhkan dalam
lingkungannya karena apabila manusia tersebut tidak menjaga lingkungan yang mereka
tempati maka lingkungan mereka akan menjadi rusak atau jelek sehingga tidak bisa
dijadikan tempat untuk pembangunan berkelanjutan. Sedangkan manusia yang menjaga
lingkungannya agar tetap baik dan bersih maka akan sangat cocok dijadikan sebagai
tempat untuk pembangunan berkelanjutan.
21
3. DETERMINISME KARAKTERISTIK LINGKUNGAN ALAM TERHADAP
CORAK INTERAKSI KOMUNITAS
Pengertian Determinisme
22
adalah beberapa jenis indeterminisme (yang lainnya disebut nondeterminisme).
Determinisme sering kali dikontraskan dengan kehendak bebas.
Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk dari proses alami misalnya,
pegunungan, sungai, danau, hutan, dan rawa. Sedangkan, menurut kamus ekologi,
Lingkungan alam dapat di-deskripsikan sebagai; "...mengacu kepada keseluruhan yang
saling berkaitan antara makhluk hidup dan non hidup yang berada secara alamiah di
Bumi atau disebagian daerahnya." Sementara itu, dalam bahasa inggris, lingkungan
alam berasal dari kata "nature", yang berasal dari kata bahasa latin "natura" yang berarti
"kualitas penting".
Semua makhluk hidup yang ada di bumi, melakukan hubungan dengan sesama
makhluk hidup maupun dengan lingkungannya. Lingkungan alam terdiri atas benda
mati dan makhluk hidup. Lingkungan alam merupakan sumber penghidupan bagi
makhluk hidup, karena alam menyediakan semua kebutuhan makhluk hidup.
23
Benda mati dan makhluk hidup saling memengaruhi antara satu dengan yang
lainnya. Bahkan, antarkeduanya saling berkaitan. Salah satu bentuk hubungan antara
benda mati dan makhluk hidup adalah jenis tanah, suhu, dan curah hujan di suatu tempat
dapat memengaruhi jenis tanaman yang tumbuh dan hewan yang berkembang di daerah
tersebut.
Makhluk hidup juga dapat memengaruhi benda mati. Contohnya daerah yang
banyak tumbuhannya akan menyebabkan daerah tersebut menjadi lebih sejuk. Daerah
yang masih banyak tumbuhannya cenderung memiliki air tanah yang baik dan
berlimpah. Hal ini terjadi karena, tanaman membantu tanah untuk menahan air dan
menyimpannya di dalam tanah dengan baik. Bagaimana dengan manusia?
Komunitas
Dalam ekologi, komunitas adalah sekumpulan populasi dari dua spesies berbeda
atau lebih yang saling berhubungan dan menempati wilayah geografis yang sama pada
waktu yang sama. Komunitas dipelajari dalam ekologi komunitas atau sinekologi, yaitu
studi tentang interaksi di antara spesies dalam komunitas pada banyak skala spasial
24
(ruang) dan temporal (waktu), termasuk distribusi, struktur, kelimpahan, demografi, dan
interaksi antara populasi yang hidup berdampingan. Fokus utama ekologi komunitas
adalah pada interaksi antarpopulasi sebagaimana ditentukan oleh karakteristik genotipe
dan fenotipe tertentu. Interaksi ini tidak selamanya menguntungkan, salah satu jenis
interaksi yang merugikan adalah kompetisi. Untuk meminimalisir kerugian yang
didapatkan, semua makhluk hidup melakukan berbagai cara adaptasi untuk
mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Pengertian Komunitas
Pada prinsipnya, komunitas dapat dibagi menjadi 3 (tiga) tipe. Adapun jenis-
jenis komunitas tersebut yaitu sebagai berikut:
25
yang dibentuk berdasarkan minat memiliki jumlah anggota yang banyak karena
komunitas tersebut dapat mendukung minat atau hobi anggota.
2. Komunitas Berbasis Komuni
Komunitas berdasarkan komuni adalah komunitas yang dibentuk atas dasar
keinginan dan kepentingan bersama. Dengan kata lain, komunitas ini dibentuk
atas dasar kepentingan organisasi kemasyarakatan dalam masyarakat.
3. Komunitas Berdasarkan Lokasi
Komunitas berdasarkan lokasi merupakan jenis komunitas yang dibentuk
berdasarkan kemiripan lokasi atau letak geografis. Secara umum, komunitas
berbasis lokasi ini muncul dari keinginan untuk saling mengenal sehingga
tercipta interaksi yang dapat membantu mengembangkan lingkungannya.
Contoh-Contoh Komunitas
Ada banyak contoh komunitas di sekitar kita, baik itu komunitas dunia nyata
maupun komunitas dunia maya. Beberapa contoh komunitas tersebut adalah:
26
peternak dapat saling bertukar informasi dan saling mendukung dalam rangka
peningkatan hasil pertanian / peternakannya.
Komunitas seni
Komunitas seni muncul dari suatu ketertarikan pada seni, baik itu musik, tari,
lukisan dan lain-lain. Komunitas ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan bakat
dan keterampilan di bidang seni.
Komunitas fotografi
Komunitas fotografi didirikan karena ketertarikan para anggotanya dalam bidang
fotografi. Komunitas ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran, berbagi
tips, menjalin relasi bisnis dan berbagi informasi di bidang fotografi.
Komunitas blogger
Komunitas blogger merupakan komunitas yang muncul dari minat dan
kebutuhan dalam dunia blogging. Biasanya member adalah orang-orang yang
aktif di dunia maya dan saling mendukung, baik dalam pertanyaan teknis
maupun non teknis di bidang webmaster.
27
keindahannya sehingga para komunitas tidak bisa menolak daya tarik tersebut. Oleh
karena itu mereka membentuk sebuah komunitas seperti komunitas pecinta alam, yang
mana komunitas tersebut bertindak atau melakukan kegiatan yang menyangkut tentang
alam.
28
DAFTAR PUSTAKA
29