Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

PERCOBAAN 1I

UJI ALKALINITAS GELAS

Nama anggota kelompok : 1. Izharudin wahid / 1800023221


2. Ditya Oktaviani / 1800023222
3. Fita Damaharyuningrum / 1800023223
4. Salsa Mellina Gayuh / 1800023224
Golongan/kelompok/kelas : 1/6/6C
Hari/tgl praktikum : Sabtu, 3 April 2021
Dosen : Apt. Azis Ikhsanudin., M.Sc.

LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2021
CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS

Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No : UJI ALKALINITAS GELAS

Di susun oleh Di setujui oleh

................................... ................................ ...............................


Mahasiswa Asisten dosen Asisten mahasiswa
Tgl: Tgl: Tgl:
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan

........................... ................................................... ................................................... ............................

I. KOMPOSISI II. SPESIFIKASI


A. Satuan dasar

Spesifikasi Bahan Ada Dibelakang


Air kemurnian tinggi
Larutan Metil Merah
H2SO4 0,02N
Aceton

III. PERALATAN

- Autoclave
B. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN - Autoclave

1. Air kemurnian tinggi = 50ml + (4 x 15ml ) = 110 ml - Lumpang dan alu baja

2. Larutan Metil Merah = 5 tetes - Pengayak baja nomor 20, 40 dan 50

3. H2SO4 0,02N = Volume sampai TAT - Alat-alat gelas

4. Aceton = 6 x 30 ml = 180 ml

IV. PENIMBANGAN
Kode Nama bahan Jumlah yg Jumlah yg Di timbang Diperiksa
bahan di butuhkan di timbang oleh oleh
Air kemurnian tinggi 110 ml

Larutan Metil Merah 5 tetes

H2SO4 0,02N Sampai TAT

Aceton 180 ml
V. PROSEDUR PENGOLAHAN

Paraf
Mahasiswa Asisten
A. Uji Serbuk Kaca (FI V halaman 1619)

-> Persiapan Serbuk kaca

Pilih acak 6 atau lebih, bilas dengan air murni, keringkan dengan udara kering, gerus
wadah jadi pecahan ukuran ±100 gr pecahan kaca yang digerus jadi 3 bagian sama
banyak. Masukkan 1 bagian ke lumpang khusus

Gerus kaca dengan cara menggosok 3 atau 4 kali dengan alu

Ayak serbuk kaca melalui pengayak nomor 20. ulangi untuk setiap bagian dari
dua bagian lain

Pindahkan kaca dari pengayak nomor 20 dan pengayak nomor 40 gerus


kembali dan ayak lagi

Ulangi penggerusan dan pengayakan, pasang susunan pengayak dan goyang


selama 5 menit.

Pindahkan bagian tersisa pada pengayak no. 50 bobotnya >10 gram kedalam
wadah tertutup simpan pada densikator

Sebarkan contoh pada selembar kertas kaca, lewatkan magnet untuk


menghilangkan partikel besi yang terikut

Serbuk kaca masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan
bahan kimia. Cuci 6x, tiap kali dengan 30 bagian aseton. Goyangkan ±30 detik

Setelah dicuci, serbuk kaca harus bebas dari gumpalan dan permukaan butiran
harus bebas dari pengaruh partikel harus melekat.
Keringkan labu dan isi pada suhu 140oC selama 20 menit dan masukkan ke
botol timbang, dan dinginkan dalam densikator.

Gunakan contoh uji dalam waktu 48 jam setelah pengeringan

-> Prosedur

Timbang sesama 10 gr contoh uji, masukkan kedalam labu erlenmeyer 250 ml


yang sebelumnya telah diganti dengan air. Kemudian tinggi didalam tangas air
pada suhu 90 derajat celcius selama tidak kurang dari 24 jam pada suhu 121
derajat celcius selama 1 jam

Tambahkan 50ml air kemurian tinggi kedalam labu dan kedalam labu lain
untuk blanko

Tutup semua labu dengan gelas piala terbuat dari brosilikat yang sebelumnya
sudah diperlakukan seperti pada labu, dengan ukuran sedemikian hingga dasar
gelas piala menyentuh bagian labu

Letakkan wadah dalam aotoclave dan tutup hati-hati, biarkan lubang ventilasi
terbuka

Panaskan hingga uap air keluar dan lanjutkan pemanasan selama 10 menit.
tutup lubang ventilasi, atur suhu pada 121 derajat celcius. Diperlakukan 19-23
menit untuk mencapai suhu yang diinginkan.

Pertahankan suhu pada 121 derajat celcius ± 2 derajat celcius selama 30 menit.

Kurangi panas hingga autoclave mendingin dan mencapai tekanan atmosfer


38-46 menit. jika perlu buka lubang ventilasi untuk mencgah terjadinya hampa
udara.

Dinginkan segera labu dalam air mengalir, tuangkan air dari labu kedalam labu
bersih yang sesuai, dan cuci sisa serbuk kaca 4x, tiap kali dengan 15 ml air
kemurnian tinggi, kumpulkan hasil cairan.
Tambahkan 5 tetes larutan metil merah dan titrasi segera dengan asam sulfat
0,02 N IV. Jika volume larutan titran diperkirakan kurang dari 10ml
gunakan buret mikro.

Catat volume asam sulfat 0,02 N yang digunakan untuk menetralkan ekstrak
dari 10 gram contoh uji.

Lakukan titrasi blanko, volume tidak lebih dari yang tertera pada tabel uji
serbuk kaca

Hal 3
VI. REKONSILIASI HASIL
Hasil nyata Hasil teoritis

UJI ALKALINITAS SERBUK KACA


Hasil Titrasi dengan HCL 0,02 n
Batas Uji Serbuk Kaca (FI V)
No. Replikasi Volume Titrasi
1. Gelas Tipe I : Volume Asam 0,02 N < 1 ml
1 Replikasi 1 0,58 mL
2. Gelas tipe III : Volime Asam 0,02 N < 8,5 ml
2 Replikasi 2 0,54 mL

3 Replikasi 3 0,56 mL

4 Replikasi 4 0,52 mL

5 Replikasi 5 0,56 mL
Rata-Rata 0,552 mL

SD = 0,02
RSD = SD : Rata-rata
= 0,02 : 0,552 x 100%
= 3,6%

Diperiksa oleh Pengecekan kebersihan alat/ tempat


Asisten Laboran

( ) ( )
CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS

Percobaan / Prosedur Pengolahan Bets No : Uji Ketahanan Kaca

Di susun oleh Di setujui oleh

Ummy Ainur Rahmah


................................... ................................ ...............................
Mahasiswa Asisten dosen Asisten mahasiswa
Tgl: Tgl: Tgl:
Kode produk Nama produk No. Bets Besar bets Bentuk sediaan Tgl pengolahan

........................... ................................................... ................................................... ............................

VII. KOMPOSISI VIII. SPESIFIKASI


C. Satuan dasar

Spesifikasi Bahan Ada Dibelakang


Air kemurnian tinggi
Larutan Metil Merah
H2SO4 0,02N
Aceton

IX. PERALATAN

- Autoclave
D. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN - Autoclave
- Lumpang dan alu baja
1. Air kemurnian tinggi = 90 ml - Pengayak baja nomor 20, 40 dan 50
2. Larutan Metil Merah = 5 tetes - Alat-alat gelas
3. H2SO4 0,02N = Volume sampai TAT

X. PENIMBANGAN
Tgl:
Kode Nama bahan Jumlah yg Jumlah yg Di timbang Diperiksa
bahan di butuhkan di timbang oleh oleh
Air kemurnian tinggi 90 ml

Larutan Metil Merah 5 tetes

H2SO4 0,02N Sampai TAT


XI. PROSEDUR PENGOLAHAN

Paraf
Mahasiswa Asisten
A. Uji Ketahanan Kaca Terhadap Air

(Farmakope Indonesia hal 1621)

Pilih secara acak 3 atau lebih, bilas 2x dengan air kemurnian tinggi

Isi masing-masing wadah dengan air kemurnian tinggi hingga 90% dari kapasitas

penuh, dan lakukan penetapan seperti tertera pada prosedur dalam uji serbuk kaca

mulai “tutup semua labu” kecepatan waktu pemanasan autoclave menjadi 60 menit

bkan 30 menit akhiri dengan “untuk mencegah terjadinya hampa udara”

Kosongkan isi dari 1 atau lebih wadah kedalam gelas ukur 100 ml dalam wadah

yang lebih kecil, gabungkan isi dari beberapa wadah untuk memperoleh volume

100 ml

Masukkan gabungan contoh kedalam lau terukur 250ml terbuat dari kaca tahan

bahan kimia, tambah 5 tetes larutan metil merah dan titrasi selagi hangat dengan

asam sulfat 0,02 N IV

Selesaikan titrasi dalam 60 menit sesudah autoclave dibuka

Catat volume H2SO4 0,02 N IV yang digunakan, titrasi blanko pakai 100 ml air

kemurnian tinggi pada suhu sama dengan jumlah indikator yang sama. Volume

tidak lebih dari yang tertera


Hal 3

XII. REKONSILIASI HASIL


Hasil nyata Hasil teoritis

UJI PERMUKAAN KACA Batas Uji Ketahanan Terhadap Air Pada Suhu 121
Ketahanan kaca dititrasu dengan HCL 0,01 N derajat celcius ( FI V )
No. Replikasi Volume Titrasi
1. Gelas Tipe II ukuran 100 atau < 100
1 Replikasi 1 0,26 mL
Volume Asam 0,02 N < 0,7 ml
2 Replikasi 2 0,25 mL

3 Replikasi 3 0,27 mL
2. Gelas Tipe II ukuran > 100
4 Replikasi 4 0,26 mL
Volume Asam 0,02N < 0,2 ml
5 Replikasi 5 0,24 mL
Rata-Rata 0,256 mL

SD = 0, 011
RSD = 0,011 : 0,256 X 100%
= 4,3%

Diperiksa oleh Pengecekan kebersihan alat/ tempat


Asisten Laboran

( ) ( )
SPESIFIKASI BAHAN

1. H2SO4 (Farmakope Edisi III halaman 58)

Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama Lain : Asam Sulfat


: 98.07
Berat Molekul
:Cairan kental seperti minyak, korosif tidak berwarna, jika
Pemerian
ditambahkan kedalam air menimbulkan panas,tidak berwarna.
Kelarutan
: Dapat campur dengan air dan etanol dan menimbulkan panas
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat khasiat dan penggunaan zat tambahan.
2. Aceton (Farmakope Edisi IV halaman 27)
Nama Resmi : ACETONIUM
Nama Lain : Aseton
Berat Molekul : 58.08
Rumus Molekul : C3H6O
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, mudah menguap, bau khas.
Kelarutan :Dapat bercampur dengan air, dengan etanol dengan eter dan
dengan kloroform
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup rapat jauhkan dari api.
3. Larutan Metil Merah
Rumus Molekul : C14H14N3NA03S
Berat Molekul : 327.33
Pemerian : Serbuk Kekuningan
Kelarutan : Mudah larut dalam air panas, sukar larut air dingin , sangat sukar
larut dalam basa
PERTANYAAN

1. Apa perbedaan uji serbuk kaca dengan uji ketahanan kaca?

No Uji Serbuk Kaca Uji Ketahanan Kaca

1. Berdasarkan prosedur kerja

a. Pertahanan suhu di a. Pada suhu a.Pada suhu


autoclave 121oC±2oC selama 121oC±2oC selama 60
30 menit menit

b. Ada pengayakan b.Tidak ada


b. Proses pengayakan
pengayakan

c. Sampel
c. Sampel
diserbukkan c. Tidak diserbukkan

2. Bahan baku wadah Kaca karboksilat Kaca soda kapur yang


ketahanan fungsi dilapisi (Tipe II)
(Tipe I)

dengan kaca soda


kapur (Tipe III)

3. Batas uji pada volume asam Tipe I = 1,0 mL Tipe II


0,020 N (mL)
Tipe III = 8,5 mL Ukuran ≤100 mL =
0,7 mL

Ukuran >100 mL =
0,2 mL
2. Berapa batasan uji serbuk kaca maupun ketahanan kaca pada tiap
tipe wadah gelas?
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, yaitu uji alkalinitas gelas. Uji alkalinitas gelas sangatlah penting
karena gelas yang digunakan sebagai wadah harus dapat menjaga pH larutan sehingga
tidak menaikkan pH karena pengeluaran alkali, oleh karena itu gelas harus bersifat
netral.
Pertama, untuk uji serbuk kaca, gelas terlebih dahulu di serbukkan hingga melewati
ayakan no.20 (ayakan no. 20 = @1 inchi= 20 lubang). Setelah itu sebuk ditumbuk lagi
hingga melewati ayakan no. 40, selanjutnya diserbuk lagu hingga melewati ayakan no.
50 dan diperoleh serbuk 10 gr atau lebih. Setelah itu serbuk dimasukkan kedalam
erlenmeyer dan dicuci 6x selama 30 detik pada saat pencucian, menggunakan aseton
hingga pelarut benarbenar bersih. Penggunaan aseton dimasukkan agar larutan bersih,
jernih, dan steril. Kemudian keringkan serbuk gelas pada suhu 140oC selama 70 menit.
Timbang serbuk sebanyak 10 gr, lalu ditambahkan air kemurnian tinggi (aquades)
sebanyak 50 ml, dan dimasukkan kedalam autoclave selama 30 menit pada susu 121oC
agar serbuk steril. Setelah itu dinginkan dan tuangkan air. Sisa serbuk dibilas 4x dengan
aquades sebanyak 15 ml. Kumpulkan serbuk dan tambahkan 5 tetes larutan metil merah
dan segera dititrasi dengan H2SO4 0,02 N. penambahan metil merah berfungsi sebagai
indikator dan H2SO4 0,02 N sebagai titran. Selanjutnya uji ketahanan kaca erhadap air
pada suhu 121oC yang bisa diterapkan pada gelas tipe II. Pada pengujian ini dipilih 3
atau lebih wadah secara acak yang telah dibilas dengan aquadest, kemudian wadah
tersebut diisi air kemrnian tinggi atau aquadest tinggi 90% wadah terisi. Selanjutnya
dilakukan perlakuan seperti pada uji serbuk kaca, kecuali ketika autoclave, pada
ketahanan kaca, autoclave berlangsung selama 6 menit (pensterilan). Setelah itu
tuangkan isi wadah kedalam gelas ukur hingga memperoleh volume 100 ml. Lalu
tuangkan kedalam erlenmeyer dan tambahkan 5 tetes metil merah sebagai indikator, dan
dititrasi dalam keadaan hangat menggunakan H2SO4 sebagai titran. Disamping
melakukan titrasi tersebut, dilakukan juga titrasi blanko menggunakan 100 ml air
kemurnian tingi pada suhu yang sama menggunakan indikator yang sama.
Titrasi blanko adalah titrasi yang berisi larutan tidak berisi analit. Larutan blanko
biasanya digunakan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding dalam analisis
fotometri. Larutan blanko dapat dibagi menjadi 3 yaitu kalibrasi blanko, reagen blanko,
dan metod blanko.
Perbedaan dan batasan uji serbuk kaca dan uji ketahanan kaca yaitu uji serbuk kaca
dilakukan pada gelas tipe I, II, dan IV, sedangkan uji ketahanan kaca pada gelas tipe II.
Uji serbuk kaca dilakukan pada gelas tipe I, III, dan IV karena dilihat dari bahan
pembuat kaca gelas yaitu borosilikat yang tidak terlalu keras, sehingga ditakutkan akan
rusak dengan autoclave pada waktu lama, sedangkan uji ketahanan kaca dilakukan pada
gelas tipe II yang berbahan lebih kuat.
Setelah melakukan percobaan dan didapatkan data, kemudian dihitung nilai SD dan
RSD. Pada uji serbuk kaca nila RSD nya dala 3% dengan volume asam sulfat rata-rata

0,552 ml dengan syarat sehingga


hasil percobaannya sesuai dengan teoritis yang menunjukkan wadah sudah memenuhi
syarat menurut Farmakope 5. Begitupun pada uji ketahanan permukaan kaca,karena nilai
RSD nya adalah 4,3% dengan rata-rata 0,256ml dibandingkan dengan teoritis dapat

sesuai sehingga wadah yang


digunakan sudah sesuai dengan persyaratn menurut Farmakope V. Jadi sampel wadah
yang digunakan dapat menjaga pH larutan sehingga tidak menaikkan pH.
KESIMPULAN
1. Uji alkalinitas pada gelas dilakukan untuk mengetahui ketahanan gelas tersebut terhadap
serangan kimiawi.
2. Uji serbuk kaca yang dilakukan mendapatkan nilai SD 0,02 dan RSD 3% sehingga uji
serbuk kaca memenuhi persyaratan Farmakope V
3. Uji ketahanan permukaan kaca yang dilakukan mendapatkan nilai SD 0,011 dan RSD
4,3% sehingga uji serbuk kaca memenuhi persyaratan Farmakope V.
4. Sampel wadah yang digunakan dapat menjaga pH larutan sehingga tidak menaikkan
pH.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Praktikum FTS Steril, 2020. Petunjuk Praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Steril.
Universitas Ahmad Dahlan:DI Yogyakarat
https://toaz.info/doc-viewer
academia.com

Anda mungkin juga menyukai