PERCOBAAN 1I
YOGYAKARTA
2021
CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS
III. PERALATAN
- Autoclave
B. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN - Autoclave
1. Air kemurnian tinggi = 50ml + (4 x 15ml ) = 110 ml - Lumpang dan alu baja
4. Aceton = 6 x 30 ml = 180 ml
IV. PENIMBANGAN
Kode Nama bahan Jumlah yg Jumlah yg Di timbang Diperiksa
bahan di butuhkan di timbang oleh oleh
Air kemurnian tinggi 110 ml
Aceton 180 ml
V. PROSEDUR PENGOLAHAN
Paraf
Mahasiswa Asisten
A. Uji Serbuk Kaca (FI V halaman 1619)
Pilih acak 6 atau lebih, bilas dengan air murni, keringkan dengan udara kering, gerus
wadah jadi pecahan ukuran ±100 gr pecahan kaca yang digerus jadi 3 bagian sama
banyak. Masukkan 1 bagian ke lumpang khusus
Ayak serbuk kaca melalui pengayak nomor 20. ulangi untuk setiap bagian dari
dua bagian lain
Pindahkan bagian tersisa pada pengayak no. 50 bobotnya >10 gram kedalam
wadah tertutup simpan pada densikator
Serbuk kaca masukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml terbuat dari kaca tahan
bahan kimia. Cuci 6x, tiap kali dengan 30 bagian aseton. Goyangkan ±30 detik
”
Setelah dicuci, serbuk kaca harus bebas dari gumpalan dan permukaan butiran
harus bebas dari pengaruh partikel harus melekat.
Keringkan labu dan isi pada suhu 140oC selama 20 menit dan masukkan ke
botol timbang, dan dinginkan dalam densikator.
-> Prosedur
Tambahkan 50ml air kemurian tinggi kedalam labu dan kedalam labu lain
untuk blanko
Tutup semua labu dengan gelas piala terbuat dari brosilikat yang sebelumnya
sudah diperlakukan seperti pada labu, dengan ukuran sedemikian hingga dasar
gelas piala menyentuh bagian labu
Letakkan wadah dalam aotoclave dan tutup hati-hati, biarkan lubang ventilasi
terbuka
Panaskan hingga uap air keluar dan lanjutkan pemanasan selama 10 menit.
tutup lubang ventilasi, atur suhu pada 121 derajat celcius. Diperlakukan 19-23
menit untuk mencapai suhu yang diinginkan.
Pertahankan suhu pada 121 derajat celcius ± 2 derajat celcius selama 30 menit.
Dinginkan segera labu dalam air mengalir, tuangkan air dari labu kedalam labu
bersih yang sesuai, dan cuci sisa serbuk kaca 4x, tiap kali dengan 15 ml air
kemurnian tinggi, kumpulkan hasil cairan.
Tambahkan 5 tetes larutan metil merah dan titrasi segera dengan asam sulfat
0,02 N IV. Jika volume larutan titran diperkirakan kurang dari 10ml
gunakan buret mikro.
Catat volume asam sulfat 0,02 N yang digunakan untuk menetralkan ekstrak
dari 10 gram contoh uji.
Lakukan titrasi blanko, volume tidak lebih dari yang tertera pada tabel uji
serbuk kaca
Hal 3
VI. REKONSILIASI HASIL
Hasil nyata Hasil teoritis
3 Replikasi 3 0,56 mL
4 Replikasi 4 0,52 mL
5 Replikasi 5 0,56 mL
Rata-Rata 0,552 mL
SD = 0,02
RSD = SD : Rata-rata
= 0,02 : 0,552 x 100%
= 3,6%
( ) ( )
CATATAN ( PRAKTIKUM ) PENGOLAHAN BETS
IX. PERALATAN
- Autoclave
D. JUMLAH BAHAN YANG DIPERLUKAN - Autoclave
- Lumpang dan alu baja
1. Air kemurnian tinggi = 90 ml - Pengayak baja nomor 20, 40 dan 50
2. Larutan Metil Merah = 5 tetes - Alat-alat gelas
3. H2SO4 0,02N = Volume sampai TAT
X. PENIMBANGAN
Tgl:
Kode Nama bahan Jumlah yg Jumlah yg Di timbang Diperiksa
bahan di butuhkan di timbang oleh oleh
Air kemurnian tinggi 90 ml
Paraf
Mahasiswa Asisten
A. Uji Ketahanan Kaca Terhadap Air
Pilih secara acak 3 atau lebih, bilas 2x dengan air kemurnian tinggi
Isi masing-masing wadah dengan air kemurnian tinggi hingga 90% dari kapasitas
penuh, dan lakukan penetapan seperti tertera pada prosedur dalam uji serbuk kaca
mulai “tutup semua labu” kecepatan waktu pemanasan autoclave menjadi 60 menit
Kosongkan isi dari 1 atau lebih wadah kedalam gelas ukur 100 ml dalam wadah
yang lebih kecil, gabungkan isi dari beberapa wadah untuk memperoleh volume
100 ml
Masukkan gabungan contoh kedalam lau terukur 250ml terbuat dari kaca tahan
bahan kimia, tambah 5 tetes larutan metil merah dan titrasi selagi hangat dengan
Catat volume H2SO4 0,02 N IV yang digunakan, titrasi blanko pakai 100 ml air
kemurnian tinggi pada suhu sama dengan jumlah indikator yang sama. Volume
UJI PERMUKAAN KACA Batas Uji Ketahanan Terhadap Air Pada Suhu 121
Ketahanan kaca dititrasu dengan HCL 0,01 N derajat celcius ( FI V )
No. Replikasi Volume Titrasi
1. Gelas Tipe II ukuran 100 atau < 100
1 Replikasi 1 0,26 mL
Volume Asam 0,02 N < 0,7 ml
2 Replikasi 2 0,25 mL
3 Replikasi 3 0,27 mL
2. Gelas Tipe II ukuran > 100
4 Replikasi 4 0,26 mL
Volume Asam 0,02N < 0,2 ml
5 Replikasi 5 0,24 mL
Rata-Rata 0,256 mL
SD = 0, 011
RSD = 0,011 : 0,256 X 100%
= 4,3%
( ) ( )
SPESIFIKASI BAHAN
c. Sampel
c. Sampel
diserbukkan c. Tidak diserbukkan
Ukuran >100 mL =
0,2 mL
2. Berapa batasan uji serbuk kaca maupun ketahanan kaca pada tiap
tipe wadah gelas?
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, yaitu uji alkalinitas gelas. Uji alkalinitas gelas sangatlah penting
karena gelas yang digunakan sebagai wadah harus dapat menjaga pH larutan sehingga
tidak menaikkan pH karena pengeluaran alkali, oleh karena itu gelas harus bersifat
netral.
Pertama, untuk uji serbuk kaca, gelas terlebih dahulu di serbukkan hingga melewati
ayakan no.20 (ayakan no. 20 = @1 inchi= 20 lubang). Setelah itu sebuk ditumbuk lagi
hingga melewati ayakan no. 40, selanjutnya diserbuk lagu hingga melewati ayakan no.
50 dan diperoleh serbuk 10 gr atau lebih. Setelah itu serbuk dimasukkan kedalam
erlenmeyer dan dicuci 6x selama 30 detik pada saat pencucian, menggunakan aseton
hingga pelarut benarbenar bersih. Penggunaan aseton dimasukkan agar larutan bersih,
jernih, dan steril. Kemudian keringkan serbuk gelas pada suhu 140oC selama 70 menit.
Timbang serbuk sebanyak 10 gr, lalu ditambahkan air kemurnian tinggi (aquades)
sebanyak 50 ml, dan dimasukkan kedalam autoclave selama 30 menit pada susu 121oC
agar serbuk steril. Setelah itu dinginkan dan tuangkan air. Sisa serbuk dibilas 4x dengan
aquades sebanyak 15 ml. Kumpulkan serbuk dan tambahkan 5 tetes larutan metil merah
dan segera dititrasi dengan H2SO4 0,02 N. penambahan metil merah berfungsi sebagai
indikator dan H2SO4 0,02 N sebagai titran. Selanjutnya uji ketahanan kaca erhadap air
pada suhu 121oC yang bisa diterapkan pada gelas tipe II. Pada pengujian ini dipilih 3
atau lebih wadah secara acak yang telah dibilas dengan aquadest, kemudian wadah
tersebut diisi air kemrnian tinggi atau aquadest tinggi 90% wadah terisi. Selanjutnya
dilakukan perlakuan seperti pada uji serbuk kaca, kecuali ketika autoclave, pada
ketahanan kaca, autoclave berlangsung selama 6 menit (pensterilan). Setelah itu
tuangkan isi wadah kedalam gelas ukur hingga memperoleh volume 100 ml. Lalu
tuangkan kedalam erlenmeyer dan tambahkan 5 tetes metil merah sebagai indikator, dan
dititrasi dalam keadaan hangat menggunakan H2SO4 sebagai titran. Disamping
melakukan titrasi tersebut, dilakukan juga titrasi blanko menggunakan 100 ml air
kemurnian tingi pada suhu yang sama menggunakan indikator yang sama.
Titrasi blanko adalah titrasi yang berisi larutan tidak berisi analit. Larutan blanko
biasanya digunakan untuk tujuan kalibrasi sebagai larutan pembanding dalam analisis
fotometri. Larutan blanko dapat dibagi menjadi 3 yaitu kalibrasi blanko, reagen blanko,
dan metod blanko.
Perbedaan dan batasan uji serbuk kaca dan uji ketahanan kaca yaitu uji serbuk kaca
dilakukan pada gelas tipe I, II, dan IV, sedangkan uji ketahanan kaca pada gelas tipe II.
Uji serbuk kaca dilakukan pada gelas tipe I, III, dan IV karena dilihat dari bahan
pembuat kaca gelas yaitu borosilikat yang tidak terlalu keras, sehingga ditakutkan akan
rusak dengan autoclave pada waktu lama, sedangkan uji ketahanan kaca dilakukan pada
gelas tipe II yang berbahan lebih kuat.
Setelah melakukan percobaan dan didapatkan data, kemudian dihitung nilai SD dan
RSD. Pada uji serbuk kaca nila RSD nya dala 3% dengan volume asam sulfat rata-rata