Anda di halaman 1dari 6

PETA KONSEP TEORI JOHARY WINDOWS

Tugas Mata Kuliah Komunikasi

Dosen pengajar :
Andri Tri Kusumaningrum, SSiT.,M.Kes

Nama:
Nur Hayati (2002021799)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2021
TINJAUAN TEORI

1. Peta Konsep Teori Johary Windows


Istilah Johari dalam teknik Johari Window merupakan gabungan dari dua nama
ahli psikologi kepribadian yaitu Joseph Luft dan Harry ingham.Teori self disclosure
yang dijadikan sebagai landasan teknik johari window adalah teori pengungkapan
reaksi atau tanggapan diri terhadap situasi yang sedang dihadapi serta memberikan
informasi tentang masa lalu yang relevan atau berguna untuk memahami tanggapan
kita dimasa kini. Inilah yang mendasari teknik Johari Window, bahwa seseorang
harus membuka diri dengan lingkungan sekitar untuk mewujudkan tanggapan yang
baik. Mengungkapkan diri atau membuka diri disini bukan berarti membuka diri
secara detail sampai hal-hal yang pribadi melainkan mengungkap reaksi-reaksi dari
aneka kejadian yang telah dialami bersama.
Pelaksanaan teknik Johari Window menekankan bahwa setiap individu dapat
mengetahui atau tidak mengetahui diri sendiri maupun orang lain. Dengan demikian
diperlukan pengungkapan diri antar individu agar saling mengenal diri sendiri dan
orang lain. Johnson menjelaskan pembukaan diri memiliki dua sisi yaitu bersikap
terbuka kepada yang lain dan bersikap terbuka bagi yang lain, terbuka kepada yang
lain mempunyai makna bahwa seseorang individu membagikan aneka gagasan dan
perasaan diri sendiri kepada individu lain dan membiarkan individu lain tahu tentang
dirinya.

Peta konsep dari teori Johary Windows :

Diri Terbuka Diri Buta


(Diketahui diri sendiri (Tidak diketahui
dan orang lain) diri sendiri, akan
tetapi diketahui
orang lain)
Diri Diri gelap
tersembunyi/rahasia (Tidak diketahui
(Diketahui diri sendiri, diri sendiri
tapi tidak diketahui ataupun orang
orang lain) lain)

2. Pengertian Dari Masing-masing Area


Joe luff dan Harry mengilustrasikan Johary Windows terdiri dari 4 bagian (area),
yaitu :
A. Diri Terbuka (Open area)
Pengungkapan diri pada seseorang yang memiliki sifat terbuka berkonsekuensi
bahwa dia bahwa dia sendiri mengetahui dirinya dan dirinya dapat diketahui
orang lain.
B. Diri Buta (Blind area)
Pengungkapan diri pada seseorang yang memiliki sifat buta tentang dirinya
sendiri berkonsekuensi bahwa dia tidak mengetahu tentang dirinya sendiri dan
orang lain dapat mengetahui dirinya.
C. Diri Tersembunyi (Hidden area)
Pengungkapan diri pada seseorang yang memiliki sifat diri yang tersembunyi
atau tertutup tentang dirinya berkonsekuensi bahwa hanya dirinya yang dapat
mengetahui tentang dirinya sendiri dan orang lain tidak dapat mengetahui
tentang dirinya.
D. Diri Gelap (Unknown area)
Pengungkapan diri pada seseorang yang memiliki sifat diri yang tidak
mengenal dirinya sendiri berkonsekuensi bahwa dirinya sendiri tidak dapat
mengetahui tentang dirinya sendiri dan orang lain tidak dapat mengetahui
tentang dirinya.

3. Contoh Konkret Dari Masing-masing Area


A. Diri terbuka
Ada seorang mahasiswa baru bernama Ratna. Dia adalah mahasiswa yang
cenderung melempar senyum kepada teman-temannya, menyapa lebih awal,
menjabat tangan dan terbuka kepada orang lain. Dia dengan mudah akrab
kepada teman yang belum dikenalnya. Dari sini teman-temannya dapat
mengetahui sikap dan perilaku Ratna tersebut. Tidak hanya teman-temannya
yang mengetahui sikap dan perilakunya, akan tetapi orangnya sendiri juga
mengetahui sikap dan perilakunya.
B. Diri buta
Ada mahasiswa bernama Vini dan Vina. Mereka saling berkenalan ketika
kegiatan pengenalan kampus. Vini adalah mahasiswa yang memiliki sifat cuek
dan semaunya pada orang lain. Sebagai teman barunya, Vina selalu
mengamati sikap dan perilaku Vini yang membuat semua teman-temannya
memandang sikap dan perilakunya tersebut aneh dan tidak sewajarnya bagi
mahasiswa baru. Vina sebagai teman dekatnya merasa memiliki
tanggungjawab untuk selalu mengingatkan sikap dan perilaku sahabatnya
tersebut yang selalu dilihat mahasiswa lain sebagai sebuah “keanehan”.
Namun, saran dan nasehat Vina tidak pernah dipedulikan, alih-alih mengubah
sikap dan perilakunya tersebut tidak memenuhi harapan teman-temannya.
Dalam pandangan teman-teman mahasiswa Vini selalu mendapatkan cibiran
negatif. Semua mahasiswa mengetahui sifat dan perilaku Vini tersebut, namun
Vini sendiri tidak menyadari dan mengetahuinya. (Blind area).

C. Diri tersembunyi
Ada mahasiswa yang bernama charles, semasa kegiatan perkenalan mahasiswa
baru, dia adalah salah seorang mahasiswa yang sering menutup dirinya. Dia
selalu menghindar ketika bertatap muka dengan mahasiswa lain. Teman-teman
mahasiswanya hanya mengetahui namanya dari daftar absen kegiatan
perkenalan mahasiswa tersebut. Charles selalu menghindar kerumunan publik.
Ketersembunyian sikap dan perilakunya tersebut membuat teman-teman
mahasiswanya tidak mengetahui sikap dan perilaku sesungguhnya Charles.
Hanya seorang Charles yang mengetahui tentang dirinya sementara teman-
temannya tidak mengetahui dirinya. (Hidden area)

D. Diri gelap
Ada mahasiswa bernama Pandu, dia seorang mahasiswa yang super cuek dan
anggkuh. Sikap dan perilakunya tidak dapat diprediksi oleh teman-teman
mahasiswa yang lain. Dia selalu tidak dapat menyadari apa yang sedang dan
bahkan yang akan dilakukan. Semua teman-teman mahasiswa yang lain tidak
ada yang mengetahui sikap dan perilaku Pandu tersebut. (Unknown area).
4. Pengertian Teori Hierarki Maslow
Maslow’s Need Hierarchy Theory atau A Theory of Human Motivation,
dikemukakan oleh Abraham Maslow tahun 1943 menyatakan bahwa kebutuhan dan
kepuasan seseorang itu jamak yaitu meliputi kebutuhan biologis dan psikologis
berupa materiil dan non materiil. (Hasibuan, H. Malayu S.P., 2007: 104). Dalam teori
kebutuhan Maslow, ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi maka kebutuhan
berikutnya menjadi dominan. Dari sudut motivasi, teori tersebut mengatakan bahwa
meskipun tidak ada kebutuhan yang benar-benar dipenuhi, sebuah kebutuhan yang
pada dasarnya telah dipenuhi tidak lagi memotivasi. (Robbins dan Timoty, 2009:
224).
Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebagai berikut (Sunyoto,
Danang, 2013: 2-3):
 Kebutuhan fisiologis (phisiological needs)
Kebutuhan fisiologis merupakan hierarki kebutuhan manusia yang paling
dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup meliputi sandang,
pangan, papan seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan lain sebagainya.
 Kebutuhan rasa aman (safety needs)
Kebutuhan akan rasa aman ini meliputi keamanan secara fisik dan psikologis.
Keamanan dalam arti fisik mencakup keamanan di tempat pekerjaan dan
keamanan dari dan ke tempat pekerjaan. Kemanan fisik ini seperti keamanan
dan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja dengan memberikan asuransi
dan penerapan prosedur K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), serta
penyediaan transportasi bagi karyawan. Sedangkan keamanan yang bersifat
psikologis juga penting mendapat perhatian. Keamanan dari segi psikologis ini
seperti perlakuan yang manusiawi dan adil, jaminan akan kelangsungan
pekerjaannya, jaminan akan hari tuanya pada saat mereka tidak ada lagi, dls.
(Siagian, Sondang P., 2012: 150-151)
 Kebutuhan sosial (social needs)
Meliputi kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi (hubungan antar pribadi yang
ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain. Dalam
organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja
yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama.
 Kebutuhan penghargaan (esteem needs)
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan dan keinginan untuk dihormati, dihargai
atas prestasi seseorang, pengakuan atas faktor kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektivitas kerja seseorang. (Sunyoto, Danang, 2013: 3)
Maslow membagi kebutuhan akan rasa harga diri/penghargaan ke dalam dua
sub, yakni penghormatan dari diri sendiri dan penghargaan dari orang lain.
Sub pertama mencakup hasrat dari individu untuk memperoleh kompetensi,
rasa percaya diri, kekuatan pribadi, adekuasi, prestasi, kemandirian, dan
kebebasan. Kesemuanya mengimplikasikan bahwa individu ingin dan perlu
mengetahui bahawa dirinya mampu menyelesaikan segenap tugas atau
tantangan dalam hidupnya. Sub yang kedua mencakup antara lain prestasi.
Dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya.
Penghargaan ini dapat berupa pujian, pengakuan, piagam, tanda Jjasa, hadiah,
kompensasi, insentif, prestise (wibawa), status, reputasi, dls. (Koeswara, E.,
1995: 228-229).
 Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs)
Aktualisasi diri merupakan hierarki kebutuhan dari Maslow yang paling
tinggi. Aktualiasasi diri berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi
yang sesungguhnya dari seseorang. (Sunyoto, Danang, 2013: 3). Pemenuhan
kebutuhan ini dapat dilakukan oleh para pimpinan perusahaan dengan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, memberikan otonomi untuk
berkreasi, memberikan pekerjaan yang menantang, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Suriati, Israini dan Yusnidar. 2020. Bahan Ajar Komunikasi dalam Praktik Kebidanan.
Palopo: LPPI UM Palopo .

Sari, Erlisa, Rina dan Dwiarti. 2018. Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada Prestasi
Kerja Karyawan Pt. Madubaru (Pg Madukismo) Yogyakarta: DOI:
10.26486/jpsb.v6i1:Februari.421
Nurdin, Ali. 2020. Teori Komunikasi Interpersonal Disertai dengan Contoh Fenomena
Praktis. Jakarta: Kencana A.

Anda mungkin juga menyukai