Anda di halaman 1dari 8

PROSES MATEMATISASI YANG DILAKUKAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

MATEMATIKA YANG BERKAITAN DENGAN LINGKARAN

Natalia kewa usen 1

Letisia nogo kumanireng2

Pendidikan Matematika1,2)

Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka1,2)

kumanirengletisia@gmail.com

liakrida0@gmail.com

abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses matematisasi yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan masalah matematika yang berkaitan dengan lingkaran pada
video(https://youtu.be/2_2FyeZtoFI) menggunakan Pendekatan Matematika Realistik.Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Ferbuari 2021.Subjek penelitian sebanyak 3 siswa yang dilihat dari hasil
jawaban siswa,jika didalam hasil diskusi hasil jawaban yang sama maka siswa dikelompokan menjadi
1 kelompok dan diantara ketiga siswa tersebut akan dipilih secara acak 1 siswa sebagai subjek
penelitian. Dan siswa akan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menemukan rumus
lingkaran dengan metode Pendekatan Matematika Realistik.Peneliti sebagai fasilitator dan sebagai
instrument utama dengan menggunakan obervasi pada video. Berdasarkan hasil dan pembahasan
dalam video,maka pembelajaran dilakukan dengan proses matematisasi metode vertical dan
horizontal pada masalah yang berkaitan dengan lingkaran.

Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik,Proses Matematika,Lingkaran


PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu pembelajaran yang kita pelajari mulai dari Sekolah Dasar sampai
ke Perguruan Tinggi. Jika mendengar tentang matematika ,pasti sebagian besar orang akan
menghubungkannya dengan dengan angka ,perhitungan sesuatu yang memerlukan penalaran
tingkat tinggi dan lain sebagainya. Matematika sebagai salah satu ilmu pendidikan telah banyak
berkembang dewasa ini .Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan
menghitung,mengukur,menemukan dan menggunakan rumus matematika yang dapat menunjang
pemahaman konsep siswa dalam kaitanya dengan kehidupan sehari-hari.

Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
berjarak sama terhadap suatu titik.Lingkaran memiliki banyak manfaat yang berkaitan langsung
dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengembangkan pengetahuan pemecahan masalah
untuk memodelkan masalah nyata ke dalam model matematika. Hasil obervasi yang dilakukan
peneliti sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam menemukan rumus lingkaran.Belajar
matematika tidak cukup mengenal konsep, namun juga dapat mempergunakan konsep tersebut
untuk menyelesaikan masalah yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan merasa baik
jika peneliti memberikan latihan dengan contoh s oal.

Menurut Hans Freudhental (Resi,2021:2) Pendidikan Matematika Realistik(PMR) merupakan salah


satu pendekatan pembelajaran matematika yang diawali dengan sebuah masalah. Dalam PMR
matematika dianggap sebagai aktifitas insiani(mathematic as human activites) dan harus dikaitakan
dengan realita (Hadi,Resi 2005,2021:9,2). Didalam PMR pembelajaran harus dimulai dari sesuatu
yang real sehingga siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran secara bermakna,( Hadi,Resi
2017,2021:37,2). Pendekatan PMR bertujuan agar siswa terlatih untuk mempelajari dan
mengkontruksi langsung dari masalah yang berada disekitar siswa secara mandiri mengkontruksi dan
menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru.

Menurut Granvemeijer(Resi,2021:64) pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika


realistik menggunakan lima karakteristik yaitu:(a) Phenomenological exploration(adanya masalah
yang dieksplorasi oleh siswa) pembelajaran yang diawali dengan memberikan masalah konteksual
yang diselesaikan siswa dengan cara siswa dapat membayangkan dan memodelkan masalah
tersebut ke dalam model matematika.Melalui masalah kontekstual ini siswa akan membuat model-
model.Berawal dari model sederhana(model of) sampai model tingkat tinggi atau (model for).(b)
bridging by vertical instruments (menggunakan vertical,seperti model-model) siswa menggunakan
strategi-strategi pemecahan untuk mempresentasikan permasalahan konteksual menjadi
permasalahan matematis.representasi inilah yang disebut model .Bentuk model bisa berupa
lambang-lambang matematika ,skema,grafik,diagram,manipulasi aljabar dan sebagainya. Model
digunakan siswa sebagai jembatan untuk mengantar mereka dari matematika informal
(matematisasi horizontal) ke matematika formal (matematisasi vertical)(Resi,2021 :64). (c) student
contributions (siswa menggunakan produksi dan kontruksi model) produksi dan kontruksi yang
dilakukan siswa sendiri. Secara bebas dan melalui bimbingan pendidik ,diharapkan siswa mampu
mereflesi bagian-bagian penting dalam belajar yang akhirnya mampu mengkontruksi model formal.
Strategi-strategi informal siswa yang berupa prosedur pemecahan masalah kontekstual sebagai
sumber inspirasi dalam mengkontruk pengetahuan matemtika formal(Resi,2021:65). (d) interactivty
(adanya interaksi diantara sesame siswa maupun dengan pendidik dalam proses pembelajaran )
pengetahuan formal model for model of situasi interaksi antara sesame siswa dengan pendidik
merupakan bagian penting dalam matematika realistic. Bentuk interaksi yang terjadi dalam
pembelajaran negosiasi,penjelasan,setuju,tidak setuju,pernyataan atau refleksi,bentuk interaksi ini
digunakan siswa untuk memperbaiki atau memperbaharui model-model yang dikontruksi.
Sedangkan peran pendidik untuk menuntun siswa sampai kepada konsep matematika formal yang
diperkenalkan (Resi,2021:65). (e) intertwining (menggunakan keterkaitan) adalah keterkaitan antara
konsep-konsep matematika ,hubungan antara satu konsep dengan konsep lainya, atau keterkaitan
antara matematika dengan mata pelajaran lainya .Matematika realistic menyadarkan siswa tentang
keterkaitan dengan hubungan satu sama lain (Resi,2021:66). Berdasarkan pembahasan diatas PMR
merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran
matematika guna membentuk proses matematisasi siswa, sehingga itu peneliti melakukan
penelitian mengenai proses matematisasi siswa yang berkaitan dengan lingkaran .

Proses matematisasi horizontal dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan berikut:

1.Identifikasi matematika dalam suatu konteks umum


2. skmatisasi
3. formulasi dan visualisasi masalah dalam berbagai cara
4. pencarian keteraturan dan hubungan
5.transfer masalah nyata kedalam model matematika.

Matematika vertical merupakan bentuk proses formalisasi (formalizing)dimana model matematika


yang diperoleh pada matematisasi horizontal menjadi landasan dalam pengembangan konsep
matematika:

1.Representasi dari suatu relasi kedalam suatu rumus aturan

2.pembuktian keteaturan

3. Penyusuaian dan pengembangan model mtematika

4.pengguna metode matematika bervariasi (De Lange,1987)


METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif.Peneliti mendeskripsikan proses matematisasi pendekatan PMR dengan cara obervasi
terhadap hasil jawaban siswa yang berkaitan dengan rumus lingkaran oleh siswa SMA kelas
X.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan ferbuari 2021 dengan cara obervasi terhadap jawaban siswa
pada video(https://youtu.be/2_zfyeZtoFI).Subjek penelitian sebanyak 1 siswa.Penentuan subjek
berdasarkan perwakilan dari salah satu siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian adalah dengan obervasi pada video(https://youtu.be/2_zfyeZtoFI) pengamatan tidak
struktur sedangkan instrumen penelitian digunakan yaitu lembar tes tertulis dan panduan
pengamatan.Teknis analisis yang digunakan menurut Miles dan Herman yakni reduksi data,penyajian
data,dan verifikasi atau penarikan kesimpulan(sugoyono,2015:337).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti menyelesaikan masalah dengan menggunakan karaktekristik bridging by vertical


instrumenst.Dengan mengunakan pendekatan vertical dan horizontal. Pembelajaran yang digunakan
berupa diskusi dikelompok serta mengerjakan soal yang berkaitan lingkaran. Peneliti
mendeskripsikan pembahasan proses pembelajaran pada video(https://youtu.be/2_zfyeZtoFI).
Berikut pembahasan dan hasil pada penyelesaian matematika.

Pada awal sebelum melakukan pembelajaran siswa memberikan salam kepada peneliti,dan
sebaliknya penelitipun memberikan salam kepada siswa setelah selesai peneliti mengecek kehadiran
para siswa dan kemudian peneliti menanyakan kembali materi yang pernah diajarkan minggu lalu
berkaitan dengan lingkaran. Selanjutnya peneliti memulai pembelajaran dengan bantuan power
point untuk menjelaskan kepada siswa penggunan lingkaran disekitar dan cara untuk menemukan
rumus keliling lingkaran. Peneliti membagikan siswa dalam bentuk kelompok untuk berdiskusi
kemudian membagikan LKS kepada setiap kelompok. soal yang didiskusikan dalam kelompok yaitu
mengenai keliling lingkaran yang diukur merupakan sebuah kaset dengan mengunakan alat
ukur.Untuk menjawab soal yang ada di LKS siswa mengalami kesulitan sehingga peneliti
menggunakan pendekatan dalam membantu siswa.Setelah itu peneliti meminta perwakilan untuk
mempresentasikan hasilnya kemudian membagikan kembali LKS untuk mengerjakan soal yang
berkaitan dengan keliling lingkaran berdasarkan video.

Berikut proses matematisasi yang dilakukan siswa.


Gambar 1.

Langkah 1.menyajikan masalah yang diketahuhi.

Pada gambar terlihat bawah siswa menyajikan masalah yang diketahuhi dengan terlebih dahulu

Mengetahuhi jarak yang ditempuh dan banyaknya putaran pada roda tersebut.pada gambar 1

Siswa diminta untuk menyelesaikan masalah dengan mendapatkan berapa panjang jari-jari roda
tersebut.

Langkah 2.membuat model matematika.


Pada gambar siswa sudah mampu membuat model matematika dengan masalah yang diberikan
,dengan memasukan rumus jarak sehingga bisa mengetahuhi berapa panjang jari-jari roda
tersebut.yaitu jarak=banyak putaran x keliling roda.

Langkah 3.menyelesaikan masalah.

Pada gambar terlihat bawah siswa mampu menyelesaikan masalah dengan tepat.dengan
memasukan rumus πr sehingga bisa menemukan jari-jari roda tersebut.

Langkah 4.mendapatkan hasil.

Dengan hasil akhir siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan lingkaran pada
langkah 1,siswa dapat menyajikan masalah yang diketahuhi dengan diketahuhi nilainya dengan
mengunakan karakteristik PMR yaitu matematisasi(horizontal dan vertical)agar siswa bisa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan proses matematisasi. Proses matematisasi yang
dilakukan siswa dilihat dari cara penyelesaian masalah yang berkaitan dengan lingkaran. Ada
beberapa gambaran proses matematisasi dapat dilihat sebagai berikut:

1.proses matematisasi horizontal pertama,siswa dapat membuat menyajikan masalah

2.proses matematisasi vertical pertama siswa membuat model matematika

3.proses matematisasi horizontal kedua siswa dapat menyelesaikan soal

4.proses matematisasi vertical kedua siswa menyatakan nilai menggunakan angka


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukan siswa SMA kelas X sudah memiliki kemampuan
dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan lingkaran dengan mengunakan proses
matematisasi. Siswa mampu mengetahuhi rumus yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
dan menyajikan dalam bentuk tulisan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian diatas maka ada beberapa saran yang diberikan oleh
peneliti:

1.Pendekatan yang digunakan oleh pendidik untuk melatih kemandirian siswa guna
mengkontruksi dan menyelesaikan masalah matematika berdasarkan cara berfikir siswa salah
satunya dengan mengunakan pendekatan PMR (pendidikan matematika realistic). Pendidik berperan
sebagai fasilator(pendamping).

2. pembelajaran matematisasi harus mengkaitkan matematika dengan situasi yang ditemukan


dalam kehidupan sehari-hari, proses matematisasi penting bagi pendidik untuk membentuk
pemahaman siswa dalam proses penyelesaian matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Resi.B.B.F (2021).Pengantar Microtesching Matematika Keterampilan Dasar Dalam Pembelajaran


Matematika Realistik Berbasis Budaya Lokal. Malang:Pustaka Learning center.

Lange,De (1987).Metode Matematika Bervariasi.

Anda mungkin juga menyukai