Anda di halaman 1dari 13

Makalah

ANALISIS FISIKO KIMIAAN

OLEH

NAMA : YULIANA IDRAK


NIM : 821417022
KELAS A-S1 FARMASI 2017

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karena dengan rahmat dan karuniannya kami dapat membuat makalah ini.
Makalah ini di tulis dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, pemahaman,
dalam beberapa kajian tentang Analisis Fisiko Kimia yaitu “Kromatografi”
Penyusunan materi dalam makalah ini kami tulis dan kutip dari beberapa sumber.
Terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing kami dalam
melakukan kegiatan perkuliahan ini sehingga kami dapat menambah pengetahuan.
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Oleh karena itu, kami menerima masukan dan kritikan yang membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gorontalo, April 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar  belakang
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang telah banyak
digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi,
pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan
yang lebih sederhana, penggunaan waktu yang sangat singkat terutama
mempunyai kepekaan yang tinggi serta mempunyai kemampuan memisahkan
yang tinggi, Metode ini digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat di lakukan
misalnya karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya kompleks.
Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak
diantara cara ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi
yang bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah
kromatografi kertas, kromatigrafi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom,
kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi. Kromatografi kertas dan
KLT pada umunya lebih bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena lebih
mudah dan sederhana.
Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan
berguna untuk pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri metode
inibanyak dipakaiuntuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkandalam hasil,
misalnya pada pemurnian minyak tanah atau minyak goring dan pemurnian
hidroksidayang dihasilkan dari proses elektrolisis.
Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan
campuran diantara dua fase.Fase tersebut adalah fase diam dan fase gerak.Fase
diam dapat berupa zat cair dan zat padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat
cair atau gas.
Latar belakang dari makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan
memperkenalkan dengan berbagai aspek dari proses kromatografi, menjelaskan
dalam istilah yang sederhana bagaimana prinsip kerja kromato grafi, dan
menunjukan beberapa penerapan yang telah membuat kromatografi tidak dapat
diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kromatografi?
2. Bagaimana pembagian kromatografi?
1.3 Tujuan
1.      Mengetahui dan memahami pengertian kromatografi.
2.      Mengetahui dan memahami pembagian kromatografi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kromatografi
2.1.1 Pengertian Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia
Michael Tsweet pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam
tanaman dengan cara perkolasi esktrak petroleum eter dalam kolom gelas
yangberisi kalsium karbonat (CaCo3). Saat ini kromatografi merupakan teknik
pemisahan yang paling umum dan paling sering digunakan dalam bidang kimia
analisis dan dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis kualitatif,
kuantitatif, atau preparative dalam bidang farmasi, lingkungan, industri, dan
sebagainya. Kromatografi suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase diam
(stationary phase) dan fase gerak (mobile phase)(Rohman, 2007).
Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan
pada adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa
gerak (mobile phase).Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu χρῶμα yang
berarti warna dan γράφειν yang berarti menulis.
Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik.Tujuan
kromatografi preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam
campuran (biasanya digunakan untuk pemurnian).Kromatografi analitik
digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam campuran.
Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:
1) Analit adalah zat yang dipisahkan.
2) Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan.
Adanya puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa
yang berbeda.
3) Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.
4) Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
5) Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.
6) Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.
7) Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk
mengelusi komponen analit.
2.1.2 Pembagian/penggolongan kromatografi
Penggolongan kromatografi ada 3 yaitu :
1) Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan
2) Berdasarkan fase yang digunakan
3) Berdasarkan alat yang digunakan
Kromatografi Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahannya
pemisahannya, kromatografi dapat dibedakan menjadi: (a) kromatografi
adsorpsi; (b) kromatografi partisi; (c) kromatografi penukar ion; (d)
kromatografi eksklusi ukuran; (e) kromatografi afinitas.
a. Kromatografi Adsorpsi
Adsorpsi merupakan penyerapan pada permukaannya saja dan jangan
sekali-kali dikacaukan dengan proses absorpsi yang berarti penyerapan
keseluruhan. Adsorpsi pada permukaan melibatkan interaksi-interaksi
elektrostatik seperti ikatan hidrogen, penarikan dipol-dipol, dan penarikan
yang diinduksi oleh dipole.Silika gel merupakan jenis absorben (fase
diam) yang penggunaannya paling luas.Permukaan silika gel terdiri atas
gugus Si-O-Si dan gugus silanol (Si-OH). Kromatografi Adsorpsi seperti:
1) Kromatografi Kertas
Pada kromatografi kertas sebagai penjerap digunakan sehelai kertas
dengan susunan serabut dan tebal yang sesuai.Sebagai alternatif dapat
juga digunakan sistem dua fase.Kertas diimpregnasi dengan salah satu
fase yang kemudianmenjadi fase diam (umumnya fase yang lebih
polar dalam hal kertas yang dimodifikasi).Kromatogram dilakukan
dengan merambatkan fase gerak, melalui kertas. Dapat dilakukan
kromatografi menaik, pelarut merambat naik pada kertas ditarik oleh
gaya kapiler ataupun kromatografi menurun, pelarutnya mengalir oleh
gaya gravitasi.
2) Kromatografi Lapis Tipis
Pada KLT, zat penjerap merupakan lapis tipis serbuk halus yang
dilapiskan pada lempeng kaca. Plastik atau logam secara merata,
umumnya digunakan lempeng kaca. Pemisahan yang tercapai dapat
didasarkan pada adsorpsi, partisi atau kombinasi dari kedua efek,
tergantung jenis penyangga, cara pembuatan, dan jenis pelarut yang
digunakan. Perkiraan identifikasi diperoleh dengan pengamatan
bercak dengan harga Rf yang identik dan ukuran yang hamper sama.
Dengan menotolkan zat uji dan baku pembanding pada lempeng yang
sama. Bercak dapat dikerok dari lempeng, kemudian diekstraksi
dengan pelarut yang sesuai dan diukur secara spektrofotometri.
3) Kromatografi kertas termasuk kromatografi partisi. Fasa diamnya air
dan fasa penyokongnya adalah selulosa.Fasa geraknya biasanya
merupakan campuran dari salah satu pelarut-pelarut organik atau
air.Setelah elusi selesai, noda ditandai dengan penanda.Bila noda tidak
berwarna maka harus dideteksi secara fisika dan kimia.
a.      Secara fisika dengan menggunakan uap iodium, lampu UV
b.      Secara kimia dengan menggunakan pereaksi cerium sulfat,
      dragendrof, liberman burchard.
Kecepatan elusi pada kromatografi kertas dipengaruhi oleh:
a.       Ketebalan kertas
b.      Kekentalan eluen
c.       Pelarut, jangan menggunakan pelarut yang terlalu cepat
      menguap.
   Pada kromatografi kertas, eluen bergerak berdasarkan gaya kapiler dari
bawah keatas (ascending) sama dengan KLT. Tetapi bisa juga dengan gaya
gravitasi bila elusinya dari atas ke bawah (descending). Eluen yang digunakan
pada kromatografi kertas umumnya adalah campuran berbagai pelarut
terutama air.
Kertas kromatografi yang sering digunakan adalah kertas whatmann yang
beredar bermacam-macam seperti ukuran 20 x 20 cm, 5 x 100 cm dan 50 x 50
cm.
b. Kromatografi Partisi
Partisi merupakan analog dengan ekstraksi pelarut.Fase diam
diikatkan pada padatan lapis tipis yang lembam (inert). Karena fase diam cair
diikatkan pada padatan pendukung maka masih diperdebatkan apakah proses
adsorpsinya merupakan partisi murni atau partisi yang dimodifikasi karena
absorpsi juga mungkin terjadi (Rohman,2007).
Cara ini didasarkan pada partisi linarut antara dua pelarut yang tak
bercampur, salah satunya diam (fase diam) dan yang lainnya bergerak (fase
gerak). Pada tahap awal KC, fase diam dibuat dengan cara yang sama seperti
membuat penyangga kromatografi gas (Johnson, Stevenson,1991).
c. Pertukaran Ion
Cara ini didasarkan pada pertukaran (penjerapan) ion antara fase gerak
dan titik ion pada kemasan.Banyak dammar diperoleh dari kopolimer stirena
divinilbenzena yang telah ditambahi gugus fungsi.Dammar jenis asam
sulfonat dan jenis amin kuartener merupakan pilihan terbaik untuk sebagian
besar pemakaian.Baik fase terikat maupun dammar telah digunakan. Cara
tersebut banyak dipakai dalam ilmu hayat, contohnya pemisahan asam amino,
dan dapat pula dipakai untuk pemisahan kation dan anion (Jonhson,
Stevenson,1991)
d. Kromatografi Eksklusi
Eksklusi berbeda dari mekanisme sorpsi yang lain, yakni dalam
eksklusi tidak ada interaksi spesifik antara solute dengan fase diam. Teknik
ini unik karena dalam pemisahan didasarkan pada ukuran molekul dari zat
padat pengepak (fase diam). Pengepak adalah suatu gel dengan permukaan
berlubang-lubang sangat kecil (porous) yang inert.Sebagai fase gerak
digunakan cairan. Kromatografi jenis ini sangat dipengaruhi oleh perbedaan
bentuk struktur dan ukuran molekul (Rohman,2007).
2.2 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
2.2.1 Kromatografi Cair Tenaga Tinggi (KCKT) atau biasa juga disebut dengan
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) merupakan metode yang
tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
KCKT paling sering digunakan untuk :
1. Menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu seperti asam-asam
amino, asam- asam nukleat, dan protein-protein dalam cairan
fisiologis;
2. Menetukan kadar senyawa-senyawa aktif obat, produk hasil
samping proses sintesis, atau produk-produk degradasi dalam
sediaan farmasi.
Komatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan teknik pemisahan
senyawa dengan cara melewatkan senyawa melalui fase diam (stationary phase)
dengan menggunakan fase gerak (mobile phase) mengaliri semua ini. Senyawa
dalam kolom akan keluar dari kolom atas dasar kepolaran yang berbeda, sehingga
akan mempengaruhi kekuatan interaksi senyawa dengan fase diam dan fase gerak
Dari kromatogram dapat diidentifikasi waktu retensi (tR) dan luas
area/tinggi puncak. Kedua hal ini berguna untuk :
1. Analisis kualitatif digunakan informasi tR,
2. Analisis kuantitatif digunakan informasi luas
3. Area/tinggi puncak kromatogram
Pada HPLC terdapat kolom terbuka yaitu :
1. Low pressure (tekanan rendah)
2. High pressure (tekanan tinggi 76 bar biasanya memakai satuan
kpa/kilo paskal).
Pada HPLC terdapat oven untuk pemanas karena pada partikel kecil,
cairan ditekan terjadi gesekan maka digunakan pendingin dan tekanan tinggi
(cairan ditekan menggunakan pompa kemudian didorong, jika ditarik cairan
masuk). Tekanan harus 76 bar, antara fase diam dan fase gerak terjadi gesekan
sehingga temperatur meningkat maka harus diturunkan (dengan pendingin
liebig/ ion exchange) karena ikatannya bisa lepas dan bisa juga terjadi
bleeding.
Temperatur pada HPLC digunakan untuk menjaga temperatur dalam
kolom konstan sehingga KD tetap.
2.2.2 Prinsip Kerja
Kerja HPLC pada prinsipnya adalah pemisahan analit-analit
berdasarkan kepolarannya, alatnya terdiri dari kolom (sebagai fasa diam) dan
larutan tertentu sebagai fasa geraknya. Yang paling membedakan HPLC
dengan kromatografi lainnya adalah pada HPLC digunakan tekanan tinggi
untuk mendorong fasa gerak. Campuran analit akan terpisah berdasarkan
kepolarannya, dan kecepatannya untuk sampai ke detektor (waktu retensinya)
akan berbeda, hal ini akan teramati pada spektrum yang puncak-puncaknya
terpisah.
Urutan skala polaritas : golongan fluorocarbon < golongan
hidrokarbon < senyawa terhalogenasi < golongan eter < golongan ester <
golongan keton < golongan alkohol < golongan asam.
2.2.3 Manfaat
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi sering kali digunakan untuk beberapa
kepentingan, seperti :
1) Pemisahan sejumlah senyawa organik, anorganik, maupun senyawa
biologis
2) Analisis ketidakmurnian (impurities)
3) Analisis senyawa tidak mudah menguap (non volatile)
4) Penentuan molekul-moleku netral, ionik, maupun zwitter ion
5) Isolasi dan pemurnian senyawa
6) Pemisahan senyawa-senyawa yg strukturnya hampir sama
7) Pemisahan senyawa-senyawa dlm jml sekelumit (trace elements)
8) Menetapkan kadar senyawa-senyawa tertentu
2.3 Kromatografi planar
apabila komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase gerak
dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang bergerak berupa bentuk noda (spot)
yang dapat dikenali dengan bantuan metode fisika, kimia, maupun biologis. Posisi
noda menunjukkan identitas suatu komponen / senyawa, sedangkan besar atau
intensitasnya menunjukkan konsentrasinya. Pada kromatografi planar beberapa
komponen dapat dipisahkan secara bersamaan maupun dipisahkan dengan dua
langkah yang pertama, Cara ini dikenal dengan metode kromatografi dua dimensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini
telah banyak digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti
detilasi, kristalisasi, pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai
keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana, penggunaan waktu
yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan yang tinggi serta
mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jika
dengan metode lain tidak dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan
sangat sedikit atau campurannya kompleks.
Penggolongan Kromatografi
1. Berdasarkan prinsip/mekanisme pemisahan
2. Berdasarkan fase yang digunakan
3. Berdasarkan alat yang digunakan
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman dan Sumantri. (2007). Analisis Makanan. Yogyakarta: Gadjah.


Mada University Press.

Cannell, Richard J.P. (1998). Natural Products Isolation Methods in


Biotechnology ; 4. Totowa : Humana Press.

Johnson, E.L. dan Stevenson, R. (1991). Dasar Kromatografi Cair. Penerjemah:


Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung. 

Sarker, Satyajit D., Zahid Latif, & Alexander I. Gray (Ed). (2006). Natural
Products Isolation. Totowa : Humana Press.

Anda mungkin juga menyukai