0c0a7 4. Spesifikasi Teknis Penerapan Teknologi Sabodam Modular
0c0a7 4. Spesifikasi Teknis Penerapan Teknologi Sabodam Modular
PEKERJAAN :
LOKASI
JAWA TIMUR
TAHUN 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
1. URAIAN UMUM .................................................................................................................. 1
1.1 TENTANG PEKERJAAN ........................................................................................................ 1
1.2 BATASAN / PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ..................................................... 1
I. UNDANG UNDANG ...................................................................................................... 1
II. PERATURAN ................................................................................................................. 1
III. STANDAR NASIONAL INDONESIA ............................................................................ 2
1.3 BATASAN / PERATURAN PELAKSANAAN PEKERJAAN ..................................................... 3
1.4 ASURANSI DAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN .............................................................. 4
1.5 LAMA WAKTU PEKERJAAN ................................................................................................ 5
2. LINGKUP PEKERJAAN ......................................................................................................... 5
2.1. KETERANGAN UMUM ........................................................................................................ 5
2.2. URAIAN PEKERJAAN ........................................................................................................... 5
2.3. KETENTUAN DAN PERSYARATAN...................................................................................... 7
2.4. TENAGA PELAKSANA ........................................................................................................ 10
2.5. PERALATAN ....................................................................................................................... 12
2.6. METODE PELAKSANAAN .................................................................................................. 12
2.7. PEMBUATAN RENCANA JADWAL PELAKSANAAN ......................................................... 13
2.8. KETENTUAN MATERIAL DAN PERALATAN ..................................................................... 14
3. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA .................................... 15
3.1. DASAR HUKUM ................................................................................................................. 15
3.2. PENERAPAN K3 ................................................................................................................. 16
3.3. PENGENDALIAN RESIKO ................................................................................................... 18
3.4 EVALUASI DAN SANKSI ..................................................................................................... 19
4. SITUASI, LOKASI PEKERJAAN DAN PEKERJAAN PERSIAPAN ........................................... 20
4.1 SITUASI/ LOKASI PEKERJAAN ........................................................................................... 20
4.2 AIR DAN DAYA LISTRIK ..................................................................................................... 20
4.3 PEKERJAAN PENYEDIAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN ............................................ 21
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................................. 21
5.1 Pekerjaan Persiapan ......................................................................................................... 21
II. PERATURAN
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28/PRT/N/2016 tentang Analisa Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014, tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1. KETERANGAN UMUM
Pelaksanaan Penerapan Teknologi Sabodam Modular terdiri dari :
I. Pekerjaan Persiapan,
II. Pekerjaan Tanah,
III. Saluran Pengelak,
IV. Pekerjaan Maindam dan Sayap Maindam,
V. Pekerjaan Subdam dan Sayap Subdam,
VI. Pekerjaan Apron/Kolam Olak,
VII. Pekerjaan Tembok Tepi Sabodam,
VIII. Pekerjaan Revetment (Perkuatan Tebing),
IX. Pekerjaan Jalan Kerja,
X. Pekerjaan Tangga Sabodam,
XI. Pekerjaan Dewatering dan Lain-lain.
Pekerjaan lain-lain
Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa
dipisahkan dengan pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan SPESIFIKASI
TEKNIS. Uraian pekerjaan lebih detail seperti diuraikan pada dokumen Detail
Engineering Design (DED) dan Bill of Quantity (BoQ).
3.2. PENERAPAN K3
a. Penerapan Umum
Penerapan secara umum K3 pada tahap pelaksanaan konstruksi, antara lain:
1) K3 dipresentasikan pada rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi/Pre Construction Meeting (PCM) oleh Penyedia Jasa, untuk
disahkan dan ditanda tangani oleh PPK.
2) K3 yang telah disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
kontrak dan pekerjaan konstruksi dan menjadi acuan penerapan K3 pada
pelaksanaan konstruksi.
3) Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuain dalam
penerapan K3 dan/atau peruabhan dan/atau pekerjaan tambah/kurang, maka
K3 harus ditinjau ulang dan disetujui oleh PPK.
4) Dokumentasi hasil pelaksanaan K3 dibuat oleh Penyedia Jasa dan dilaporkan
kepada PPK secara berkala (harian, mingguan, bulanan), yang menjadi bagian
dari pelaporan pelaksanaan pekerjaan.
5) Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, paling lambat 2x24 jam.
5. PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1 Pekerjaan Persiapan
I. Mobilisasi demobilisasi (peralatan, SDM, material dan bahan)
a. Mobilisasi peralatan adalah mendatangkan peralatan–peralatan sesuai dalam
poin 2.5 dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b. Pengadaan dan pemeliharaan peralatan lapangan seperti tercantum spesifikasi
ini akan tetap menjadi milik Penyedia Jasa setelah pekerjaan pembangunan
pekerjaan selesai.
c. Pekerjaan pembongkar kembali seluruh instalasi-instalasi, peralatan, direksi
keet, gudang, barak kerja dan daerah kerja oleh Penyedia Jasa harus
dilaksanakan pekerjaan perbaikan dan penyempurnaan pada daerah kerja,
sehingga kondisinya sama dengan keadaan sebelum pekerjaan dimulai.
d. Dalam pelaksanaan mobilsasi peralatan tersebut diatas, Penyedia jasa harus
memenuhi persyaratan–persyaratan dibawah ini :
1) Penyedia Jasa terlebih dahulu mengajukan dan memberi tahu jenis
peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui.
2) Penyedia Jasa terlebih dahulu menyerahkan rencana operasi peralatan
tersebut (equipment schedule) kepada Direksi Pekerjaan untuk disetujui.
3) Segala kecelakaan, kerusakan, kehilangan alat dan lain–lain yang
menyebabkan kerugian pada pihak Penyedia Jasa, pekerjaan maupun pihak
ketiga (pihak lain) selama mendatangkan, pengoperasian, atau
mengembalikan peralatan adalah tanggung jawab Penyedia Jasa.
4) Penyedia Jasa harus dapat menjaga dan bertanggung jawab atas
a) Lapisan pasir dicor menggunakan beton mutu f’c = 8 MPa setebal t=10cm.
b) Pekerjaan lantai kerja dibayarkan berdasarkan luasan “meter kubik” sesuai
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
c) Lantai kerja harus dipastikan rata. Lantai kerja dam seperti pada gambar berikut:
II. Pekerjaan Modul Pracetak (J-Shape, C-Shape, T-Shape, Box Shape, Apron, FRSP)
1) Pelapisan Mortar
a) Permukaan atas layer dilapisi dengan mortar sebelum produk diatasnya
Dipasang.
2) Pemasangan Modular C-Shape
a) Pengukuran posisi pemasangan C-Shape.
b) Pemasangan C-Shape. Pengangkatan produk menggunakan crawler crane.
c) Dowel dipasang pada lubang Dowel yang sudah dilapisi dengan mortar.
d) Pengisian lubang Dowel produk yang belum terisi dengan mortar.
4) Pemasangan Bekisting
a) Bekisting dibuat menggunakan multiplek dengan ketebalan 19 mm dan
menggunakan pengaku yang tebuat dari kayu.
b) Bekisting dibuat mengikuti bagian tepi bangunan Dam.
c) Setelah bekisting terpasang, di bagian tepi luar bangunan Dam dilakukan
pengurugan tanah dan pemadatan sekaligus sebagai perkuatan penahan
beksiting.
1) Pelapisan Mortar
a) Permukaan atas layer dilapisi dengan mortar sebelum produk diatasnya
dipasang.
2) Pemasangan Modular C-Shape
a) Pengukuran posisi pemasangan C-Shape.
b) Pemasangan C-Shape. Pengangkatan produk menggunakan crawler crane.
c) Dowel dipasang pada lubang Dowel yang sudah dilapisi dengan mortar.
d) Pengisian lubang Dowel produk yang belum terisi dengan mortar.
4) Pemasangan Bekisting
a) Bekisting dibuat menggunakan multiplek dengan ketebalan 19 mm dan
menggunakan pengaku yang terbuat dari kayu.
b) Bekisting dibuat mengikuti bagian tepi bangunan Dam.
c) Setelah bekisting terpasang, di bagian tepi luar bangunan Dam dilakukan
pengurugan tanah dan pemadatan sekaligus sebagai perkuatan penahan
beksiting.
Pekerjaan modul pracetak (J-Shape, C-Shape, T-Shape, Box Shape, Apron, FRSP) diukur
berdasarkan jumlah “unit” yang terpasang di lapangan dan dibayarkan sesuai dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
a. Lingkup kerja
Pekerjaan beton adalah pekerjaan pembuatan beton lantai kerja sesuai
dengan gambar perencanaan. Pengecoran menggunakan Bucket yang
diangkat dengan Crawler crane.
1) Standar :
a) SNI 2458:2008,Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
b) SNI 4810:2013 Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton
dilapangan (ASTM C31-10, IDT)
c) SNI 03-2834:2000 (Tata cara pembuatan rencana campuran beton
normal).
d) SNI 03-3976-1995 (Tata Cara Pengadukan Pengecoran Beton).
e) SNI 03-2495-1991 (Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton).
f) SNI 1972-2008 (Cara Uji Slump Beton).
g) SNI 1974:2011 (Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder yang
dicetak).
h) SNI 03-6817-2002 (Metode Pengujian Mutu Air Untuk Digunakan dalam
Beton).
i) SNI 03-6861.1-2002 (Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan
Bangunan Bukan Logam).
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Pengujian Beton dan Bahan Beton
Jika Direksi Pekerjaan menghendaki contoh-contoh dan pegujian bahan-
bahan beton, adukan beton dan beton yang sudah mengeras akan
d. Pekerjaan Capping
1) Penyesuaian tinggi FSP yang sudah terpasang sesuai dengan elevasi yang
direncanakan.
2) Ujung FSP yang sudah rata dibuat capping ukuran 620 x 500 mm
menggunakan beton mutu f’c = 15 MPa.
Pasangan batu belah dibayarkan dalam satuan per “meter kubik” sesuai dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensansi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua
bahan, untuk pekerjaan perkuatan tebing.
IV. Finishing Plesteran Siar
Pada pekerjaan finishing plesteran siar, bagian permukaan pasangan batu yang
terlihat, sesuai kontrak atau petunjuk Direksi Pekerjaan harus disiar. Siaran dibuat
dari campuran 1 bagian semen dan 2 bagian pasir yang disaring atau sesuai
dengan ketentuan dalam gambar. Sebelum siaran dipasang adukan pasangan
diantara batu–batu halus dikorek sampai kedalaman 1-2 cm dibawah permukaan
batu untuk jenis siar rata dan siar timbul, dan 2-3 cm untuk jenis siar tenggelam,
kemudian pasangan dibersihkan dan disiram air agar terjadi ikatan yang kuat
antara pasangan siaran.
Pekerjaan plesteran siar diukur dalam satuan “meter persegi” dan dasar
pembayaran ditentukan sebagaimana diatas, dibayarkan dalam satuan per
satuan “meter persegi” dari pengukuran sesuai dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.