Hai hatiku… kau adalah sangkar karena kau telah dipisah dari
segerombolan burung-burung lain.
Hai hatiku… kaulah sebidang kebun yang tandus karena telah diinjak-
injak oleh tukang gembala.
Hai hatiku… kaulah malam yang pekat, yang ditangisi oleh orang-orang
perempuan yang sedang menangis
Hai hatiku… kaulah gua yang pekat, tapi tempat kembali orang-orang
yang ditimpa kemalangan
a. Bait 1 : Kesepian,tersesat
b. Bait 2 : Terpisah/berjarak
c. Bait 3 : Terluka
d. Bait 4 : kesedihan
e. Bait 5 : Kenyataan
f. Bait 6 : Tempatpulang
2. Imajinasi
1) Bait 1, seorang pria yang membayangkan dirinya telah
terperangkap dan terpisah dari asalnya
2) Bait 2, seorang yang telah mengikhlaskan kejadian perpisahan
3) Bait 3, seseorang yang sedang dilanda cobaan tiada henti
4) Bait 4, seseorang yang menerangkan betapa sedihnya
perjalanan yang pernah ia lalui,bahwa Wanita menangisinya
5) Bait 5, seseorang yang berbicara pada dirinya sendiri
6) Bait 6, seseorang yang melihat tempat Kembali pada dirinya
sendiri
3. Athifah
1) Bait 1, persaan sedih karena hati yang telah kebingungan arah
2) Bait 2, perasaan pasrah,dan ikhlas
3) Bait 3, persaaan sedih karena ujian datang bertubi-tubi
4) Bait 4, perasaan sedih
5) Bait 5, Perasaan tenang melihat tempat kembali
4. Pemikiran
Pada bait ini, hati di ibaratkan dengan sebuah sangkar yang ditinggal lari
oleh burung-burungnya sehingga sang sangkar mengalami hidup kesepian
maka dari itu, posisi hati disini adalah hati yang kesepian
Bait 3
Pada bait ini, hati di ibaratkan dengan sebidang yang tandus dan di injak-
injak oleh sang gembala. Karena posisinya di injak-injak, maka hati disini
dalah hati yang terluka
Bait 4
Bait 5
Pada bait yang ini, hati diposisikan sebagai tempat curahan berbagai
masalah yang di alami oleh seseorang, hal ini terungkap dalam kata trmpat
kembali orang-orang yang ditimpa kemalangan
Bait 6
Pada bait yang terakhir ini, hati di ibaratkan dengan kuburan yang
hakikatnya memendam jasad orang-orang dahulu kala sehingga dapat
disimpulkan bahwa hati ini memiliki perasaan yang terpendam