Anda di halaman 1dari 11

KLIPING KUMPULAN PUISI

***Nurul Izatul***
SMK Negeri 3 Enrekang

Tahun ajaran 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan anugrah kesempatan dan pemikiran
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas
kliping kumpulan puisi ini. Ibu Nurlina, S.Pd.,
selaku pembimbing yang telah banyak
menyumbangkan idenya serta mendukung
pembuatan tugas kliping ini. Orang tua tercinta
terima kasih atas dukungan dan doanya.
Maroangin, Maret 2019Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
....................................................................................................... i
Kata Pengantar
...................................................................................................... ii
Daftar isi
................................................................................................................. iii
PUISI.
1.GURU (PUISI TENTANG PAHLAWAN
GURU)........................................................................1

2.KEBESARAN Al-QURAN (PUISI TENTANG AL


QURAN).............................................................................1

3.EMANSIPASI.............................................................................2

4.SUARA MAYAT (PUISI TENTANG JERITAN SIKSA


KUBUR)........................................................................ 2

5.PUISI TAKDIR (PUISI TENTANG


TAKDIR).........................................................................................3
6. KEKUASAAN TUHAN (PUISI TENTANG TUHAN............................3

7.PENGABDIAN (PUISI TENTANG SEBUAH PENGABDIAN)………..4


8.PUISI TENTANG NERAKA.........................................4
9PUISI TENTANG NERAKA................................................................... 5
10.AKU................................................................5
11.CINTA ALLOH.....................................................................6
12.TANGISAN MANUSIA............................................................6
13.CINTA RASUL..........................................................7
14.SURGA......................................................... 7
15.SURGA DI TELAPAK KAKI IBU………………8
16.DI HARI ITU..................................................8
17.PIKIRAN KOTOR ...........................................................9
18.KARUNIA......................................................................9
Daftar Pustaka
1.GURU (PUISI TENTANG PAHLAWAN GURU)

Pengabdianmu sungguh menyatu


Bersama langkah perjuanganmu
Membasmi orang tak berilmu
Guru Oh Guru....
Kemana pergi keberkahan bersamamu
Engkau sungguh pahlawan bangsa
Menjadikan manusia selamat tipu muslihat
Guru....
Pantas engkau menyandang gelar
Karena berbagai gelar engkau yang menggelar
Tapi,... alangkah bodohnya kita yang selalu mengina
Membesarkan kepala, membusungkan dada
Berjalan congkak, membohogni otak
Padahal...
Belia pahlawan rakyat
Dan golangan orang yang munajat
Menyelamatkan orang orang sesat

2.KEBESARAN Al-QURAN (PUISI TENTANG AL QURAN)

Al Quran
Firman sang Tuhan
Bagi Manusia yang membutuhkan
Di dalamnya tersirat segala pedoman
Di dalamnya tersirat segala alunan sajak
Siapapun pasti tak beranjak
Kala kita membaca
Siapapun pasti beriman
Kalau tahu isi kandungan
Siapapun pasti terpesona
Mendengarkan alunan berkumandang
Al Quran menunjukan jalan
Dari orang yang malang
Untuk mengabdi pada tuhan
Pasti datang kebahagiaan
Yang dijanjikan
Dari sang Tuhan Yang Maha Penyayang

1
3.EMANSIPASI

Kodrat tetap nyata


Namun ide boleh berbeda
Tatkala wanita berkerudung api
Sungguh sejati bibir yang memerah
Badak pipi bertaburan
Wanita ya wanita
Pembawa ketentraman bagi rumah tangga
Tapi ada yang harus di ingat
Perjuangan jangan terlambat
Ikut membasmi makukan maksiat
Dari orang laknat
Tanggung jawab memikul di pundak
Wanita.....
Anda harus bangkit
menyatu dengan orang jantan
Menuju perbaikan zaman

4.SUARA MAYAT (PUISI TENTANG JERITAN SIKSA KUBUR)

Jeritan si bangkai dalam tanah


Menahan sakit yang parah
Yang tiada terkira
Yang belum terlihat olah mata
Yang belum terdengar oleh manusia
Suara mayat terdengar memilukan
Oleh sekelompok semut dalam tanah
Bangkai tercambuk menakutkan
Yang belum sempat di sucikan
Penghuni tanah yang basah lembab
Menyesal...
Namun sesalpun tiada guna
Bunga kerimbunan berguguran
Berduka atas penghuni kesepian
Yang selalu dalam kegelapan
Tiada sinar yang menerangkan
Serat serat pohon merasakan
Betapa dahsyatnya siksaan tuhan

2
5.PUISI TAKDIR (PUISI TENTANG TAKDIR)

Kuterlahir tanpa dosa


Berangkat dari kesusahan
Kutertindas oleh perasaan
Mengambang menyatu
Kutertakdir seorang diri
Memerangi nafsu sendiri
Susah payang kuterjangi
Itulah takdir
Kumerasa tidak mampu menghadapi
ujian menghantam
Ketanangan mengobrak abrik
Kutak ingin tertakdir kembali
Aku ingin kembali ke jalan illahi
Menyatu, Menyapu
Keterhantui atas takdirku

6.KEKUASAAN TUHAN (PUISI TENTANG TUHAN)

Terbentang langit di cakrawala


Terhias bintang gemerlap di atas kepala
Lampu terang tanpa berawan
Lampu terang tanpa kesulitan
Menerangi malam kesunyian
Dengan sekejab mata kau jadikan
Dimana langit dan bumi terpenuhi
Segala apa yang engkau cari
Namun......
Oleh manusia serakah
Yang selalu menadahkan upah
Sang pencipta jagad raya
Manusia licik berterbangan
Mencari hakekat kehidupan
Tapi sayang......
Mereka lupa tutur kata ulama'
Dzolim pada sang Kuasa
Padahal......
Engkau pencipta segala
Yang Tanpa,,,,
Susah payah semata

3
7.PENGABDIAN (PUISI TENTANG SEBUAH PENGABDIAN)
Wajah tertunduk sedih bertatap malu
Membayangkan lumpur dosa yang lalu
Disuatu hari yang penuh liku liku
Kuterjang hari hari kemaksiatan
Menindas kearifan ditengan keasyikan
Kuterjerumus kelembah kenistaan
Aku malu....
Kutak kuasa mengankat pengabdian
Gelombang dosa menyantab perahu
Perahu membisu
Kurangkai dengan susah payah bangkit
Menyatu
Kuhilangkan terjalan
Wajah penuh dosa, lesu, bersimpu
Menerobos jurang jurang kerakusan
Pengabdian menyantab manusia setan
Pengabdian membawa arus kesucian
Ingin kemurnian hati
Bersama hawa yang menyejukan nurani

8.PUISI TENTANG NERAKA


Panas menghunus
Manusia terletak tak berdaya
Merintih sakit panas membara
Menyesal tiada arti
Berbaik tiada guna
Hati mati tanpa di sadari
Terjerumus rayuan setan
Sang iblis menari
Menyebarkan kepalsuan
Menari menyuguhkan kepalsuan
Disangka kesenangan
Namun akhirnya kesakitan
Penjaga murka membara
Membuang bahan bakar membara
Wajah bengis tanpa rasa
Tiada ampun tiada kata
Manusia bergelimit cari hati
Hilang musnah hati berduri
Kesengsaraan manusia panas terasa
Darah, nanah santapan manusia

4
9.PUISI TENTANG NERAKA

Darah biru....
Hanya karena istilah itu
Derajat manusia jadi layu
Tetapi ....
Darah biru cuma merayu
Bagai menawarkan songkok baju
Aku termangu
Mengapa istilah itu semakin membantu
Padahal.....
Darah biru bahasa baru
Dari golongan orang seru
Darah biru disanjung rakyat
Walaupun sampai pada hari kiamat
Orang semakin sesat kena perangkap
Tak mungkin terobati oleh jeritan rakyat
Karena orang ingin selamat
Dari golongan orang melarat

10.AKU

Andaikan saja aku


Datang waktu padaku
Tak mungkin mereka mampu
Membalut lukaku
Aku manusia jalang
Dari kumpulan orang bujang
Tapi jangan anggap
Aku tak mampu
Membalut kesedihan mu
Lalu apa bedanya engkau dengan hantu
Yang sering kau kutuk itu
Aku tetap bangkit
Kau tetap melejit
Biar mereka membenciku
Aku tetap pada karirku
Sampai pada akhir penderitaanku

5
11.CINTA ALLOH

Sinar kemilau menyentuhku


Ketika aku duduk terpaku
Mengagungkan nama Tuhanku
Seraya itu
Bisikan merdu bernada rayu
Mengajakku
Oh.... sungguh hina menurutku
Sungguh licik
Tak semudah itu
Menggoda, merayu
Aku tetap terpaku
Mengagungkan kebesaran Tuhanku

12.TANGISAN MANUSIA

Di istana kumuh
Mereka singgah
Menanti arti keputusan
Dihadapan sang Qodhi
Meraka menjerit kesusahan
Seraya menyesali diri
Tapi suara mereka tak dihiraukan
Meraka tak mampu meminta perlindungan
Meraka tak mampu lari dari kenyataan
Bahkan meraka tak mampu menjual
Kebaikan
Tangisan mereka menantikan Pendengaran
Tanpa suatu perlindungan
Lunglai terbakar badan mereka
Tangisan mereka menyayat sedih
Dari manusia manusia yang kejih
Yang lupa pada janji
Yang jauh pada tuntunan ilahi

6
13.CINTA RASUL

Banyak dari mereka


Dengan sentuhan keimanan
Terungkap dari bibir mereka
Terkagum
Kaki membengkak
Air suci bercucuran
Semua itu terkalahkan
Tanpa sedikit keinginan
Balas kasih sayang
Kita patut
Membuka mulut manis
Bersenandung irama Rasulku
Itu tak cukup
Ah.... itu masih kecil
Kuikuti ucapan santun
Ketetepan tulus, budi sejati
Itu juga masih kecil

14.SURGA

Mata belum pernah melihat


Kenikmatan menyatu
Hati belum pernah merasakan
Kau terahasia dari kebenaran
Bagimu diruju pada seriap insan
Ada yang tuntas sampai harapan
Ada yang terjungkal rayuan setan

Segala macam terpenuhi


Segala macam pesanan
Sang permaisuri menghampiri
Sang bidadari yg belum tercemari
Itu suguhan yang sangat kecil
Itu diberikan pada setiap insan
Yang selamat dari cengkraman
Memenuhi tuntunan tuhan
Yang meninggalkan kemadhorotan
Yang beramal kebaikan
Yang berpegang keimanan
7
15.SURGA DI TELAPAK KAKI IBU

Sangat mulia
Meraka merawat menghidupimu
Membesarkan
Engkau cuma mau
Air manis pengikat hati
Sungguh berat beban itu
Sungguh mulia kalau engkau muliakan
Sungguh hina kalau engkau durhaka
Sungguh pantas penghargaan sejati
Dari sang maha suci
Surga mengalir
Dari sela kali Ibu yang suci

16.DI HARI ITU

Dihari itu
Kan datang saatnya
Diterpa seruling isrofil
Manusia bagaikan kapas dan, kerikil
Bersantapan.....
Manusia kebingungan
Tak tahu kemana menyelamatkan
Manusia tidak mampu
Lari dari kenyataan
Banyak pecundang
Menawarkan kebaikan pada sang Tuhan
Tetapi.....
Tak ada harapan
Gunung besar beterbangan
Menindih manusia kepincangan
Hancur lebur sang alam

8
17.PIKIRAN KOTOR

Engkau coba kelabuhi


Diriku yang sedang merenung
Dengan imbalan kepuasan
Impian sebentar
Kenikmatan sesaat
Itu yang kau upamakan
Engkau akan takluk
Mati dan terpedaya
Itu imanmu kalah
Engkau menjauh
Menantang dan mengusir
Itu imanmu yang mendekat

18.KARUNIA

Jika kawan menerawang


Tentulah kawan terbang
Atas nukmat dari tuhan

Mengalir baik air gunung, ditepi jurang


Berlabuh deras
Diantara bantuan cadas

Cobalah tuan pikirkan


Karunia dari tuhan
Tanpa bosan
Tuhan memberikan
Namun kawan lari dari kenyataan

Cobalah anda membuka diri


Pasti anda tahu diri
Pencuri pun.....
Masih dikasih hati
Padahal....
Yang lari dari kenyataan
Yang selalu menabur benih kedosaan

Anda mungkin juga menyukai