Disusun Oleh :
MLIE - 4C
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN LOGISTIK INDUSTRI ELEKTRONIKA
POLITEKNIK APP JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan Tugas Kompetensi 4 : Inventory Management di “PT.
Cahayaputra Asa Keramik ”
Tugas Kompetensi 4 merupakan mata kuliah wajib yang harus ditempuh bagi
mahasiswa/i Program Diploma III Prodi Manajemen Logistik Industri Elektronika.
Penyelesaian Tugas Kompetensi 2 ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak dalam bentuk pengetahuan dan motivasi. Untuk itu perkenankan kami
menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Eko Pratomo, S.T, M.T, M. Sc. selaku
Dosen pengampu mata kuliah Kompetensi 4 : Inventory Management Dan Ibu
Dahlia Hayati selaku Asisten Dosen pengampu mata kuliah Kompetensi 4 :
Inventory Management. Kepada Bapak Andreas selaku Manager Purchasing dan
Bapak Oka selaku Manager Production pada PT. Cahayaputra Asa Kerami. Serta
kepada semua teman-teman yang terlibat dalam penyusunan laporan observasi ini.
Semoga Laporan Observasi ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami
sendiri dan mahasiswa/i Politeknik APP Jakarta khususnya angkatan Diploma III
Manajemen Logistik Industri Elektronika yang akan datang untuk digunakan
sebagai referensi. Terima kasih.
Kelompok 4
MLIE 4C
Cover ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Gambar ....................................................................................................... v
Daftar Table .......................................................................................................... vi
Daftar Lmapiran .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................... 2
1.4 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengendalian Pesediaan Optimal ...................................................... 3
2.2 Safety Stock ....................................................................................... 4
2.3 Stock-Tacking .................................................................................... 6
2.4 Kompetensi Manajemen Persediaan ................................................. 7
BAB III METODOLOGI
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................ 13
3.1.1 Data Yang Digunakan ............................................................. 13
3.1.2 Teknik Pengumpulan Data...................................................... 13
3.2 Teknik Analisis Data......................................................................... 14
3.2.1 Pengendalian Persediaan......................................................... 14
3.2.2 Penentuan Safety Stock ........................................................... 14
3.2.3 Prosedur Stock Tacking ........................................................... 15
3.3 Kerangka Kerja Laporan ................................................................... 16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan, mencakup gambaran perusahaan
dan gudang ....................................................................................... 17
4.2 Produk Yang Diteliti ......................................................................... 18
4.3 Data Persediaan ................................................................................. 19
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Tujuan observasi yang hendak dicapai adalah :
1) Mengetahui penentuan persediaan yang optimal pada PT. Cahayaputra
Asa Keramik.
2) Menentukan safety stockpada PT. Cahayaputra Asa Keramik.
3) Mengetahui prosedur stocktaking pada PT. Cahayaputra Asa Keramik.
Kode
Kriteria Unjuk Kerja Aplikasi di Industri
KUK
1.1 Tingkat cadangan pengaman Menentukan besarnyasafety stock
ditentukan untuk menjaga sesuaidengan metode dan karakterisik
produktivitas secara konstan dari barang tersebut
1.2 Pembelian, penerimaan, Prosedur pengeluaran barang untuk safety
penyimpanan dan pengeluaran stok stock diketahui dan mengetahui kapan
dilakukan ketika diperlukan
safety stock harus digunakan
1.3 Cadangan pengaman dinilai dengan Menghitung safety stock sesuai
menggunakan metode penilaian dengan metode yang
yang ada, jika diperlukan ditetapkan
1.4 Prosedur perubahan jumlah Menganalisis apakah safety stock
cadangan pengaman yang terdapat diperusahaan sudah
diimplementasikan sesuai atau belum
2.1 Catatan diperiksa terhadap stok Perusahaan melakukan pencatatan
yang ada dan secara terus menerus persediaan dan mengolah secara
dilakukan penyesuaian dan berkelanjutan sehingga data tersebut up to
pembaharuan data jika diperlukan date
2.2 Tingkat cadangan pengaman dijaga Dalam kondisi aktual apakah perusahaan
sesuai dengan kebijakan/aturan membutuhkan safety stock atau tidak,
organisasi dan perencanaan sesuai dengan kebijakan perusahaan
cadangan pengaman
2.3 Catatan disimpan untuk keperluan Melakukan proses pencatatan dan
akses di masa yang akan datang disimpan sebagai alat informasi
dimasa yang akan datang.
2.4 Tingkat cadangan pengaman Prosedur yang dilakukan perusahaan
diselaraskan dengan kertas kerja dalam menyelaraskan dokumen dengan
dan tiap ketidakcocokan diperbaiki aktual dan jika terjadi perbedaan harus
atau dilaporkankepada dilaporkan kepada pihak yang
pihak/bagian yang tepat dalam berwenang
waktu yangditentukan.
3.1 Catatan cadangan pengaman Menganalisis safety stock yang ada
ditinjau terhadap ketidaksesuaian digudang apakah sesuai dan mendapatkan
terhadap target hasil akhir. safety stock yang optimal untuk
persediaan
Kode
Kriteria Unjuk Kerja Aplikasi di Industri
KUK
1.1 Tingkat persediaan dan catatannya Melakukan pencatatan persediaan,
dipantau dan dijaga sesuai dengan dan dipantau dengan sesuai
tingkat kebutuhan kebutuhan.
Periode Demand
January 805898
February 897597
March 872728
April 849241
May 861638
June 836881
July 843270
August 832769
September 835693
October 847500
November 892130
December 822157
Table 4 1 Demand PT. Cahayaputra Asa Keramik 12 periode
α= 0,3 β= 0,5
Exponential
Periode Permintaan
Smoothing
1 Jan 805898 805898,00
2 Feb 897597 805898,00
3 Mar 872728 833407,70
4 Apr 849241 845203,79
5 Mei 861638 846414,95
6 Jun 836881 850981,87
7 Jul 843270 846751,61
8 Agust 832769 845707,12
9 Sep 835693 841825,69
10 Okt 847500 839985,88
11 Nop 892130 842240,12
12 Des 822157 857207,08
1 Jan n+1 ? 846692,06
Table 4 4 forecasting exponential smoothing method
Iterasi 1
Menghitung Nilai α Menghitungi Nilai α
Menghitunug q0 Menghitung q02
dan r1 dan r2
47902,69 α 0,0003 f(zα) 0,009 α 0,0019
q0
47903 Box Zα 3,5 Ψ(zα) 0,00006 Zα 2,9
10292702 239,0836 10276382,00
r1 (Box) N (Box) r2 (Box)
10292702 240 10276382
261497,78
q02 (Box)
261498
Table 4 6 perhitungan iterasi 1
Tingkat Pelayanan
0,99999
ƞ
99,999%
Table 4 10 tingkat pelayanan
ASUMSI
1 Tahun = 50 Minggu
1 Minggu = 7 Hari
50 Minggu x 7 Hari
350
Table 4 13 asumsi
Dari table diatas dapat dijelaskan bahwa T (waktu dari pesan ke pesan)
sebesar 0,005. Kemudian didapatkan alpha (estimasi kekurangan barang)
sebesar 0,0022 dan R (kapasitas maksimal gudang) untuk produk keramik
adalah sebesar 267.195 unit. Selanjutnya terdapat N (ekspektasi
kekurangan barang) sebesar 23 unit. Sehingga didapatkan ongkos total nya
sebesar Rp.612.163.886.355,02.
Iterasi 2 Penambahan
T0 0.008
α 0.0036
Zα 2.7
f(zα) 0.0104
Ψ(zα) 0.0011
297818.9185
r
297819
(OT)0 Iterasi 2
33.81712894
N
34
Ongkos Beli Rp 611,850,120,000.00
Ongkos Pesan Rp 62,500,000.00
Ongkos Simpan Rp 235,882,862.69
Ongkos Kekurangan Rp 42,500,000.00
Ongkos Total Rp 612,191,002,862.69
Table 4 15 perhitungan iterasi 2 penambahan
Pada table diatas perhitungan iterasi dua yang telah kelompok kami
lakukan, diperoleh perbandingan antara jumlah OT awal dan OT baru
Pada table diatas perhitungan iterasi ketiga yang telah kelompok kami
lakukan, diperoleh perbandingan antara jumlah OT baru dan OT awal
pada iterasi ketiga dimana OT baru berjumlah Rp 612.242.813.987,35 dan
OT lama berjumlah Rp 612.163.886.335,02 69 Sehingga dapat
disimpulkan bahwa nilai OT baru lebih besar dibandingkan dengan OT
lama, maka iterasi pengurangan To dihentikan. karena OT baru tidak
mampu memberikan nilai ongkos yang lebih minimal.
T (Tahun) R (Unit) SS (Unit) N (Unit) OT (Rp)
0.002 237256 12911 8 Rp 612,242,813,987.35
0.005 267195 12257 23 Rp 612,163,886,355.02
0.008 297819 12289 34 Rp 612,191,002,862.69
Table 4 17 perhitungan ketiga iterasi
Pada table diatas total ongkos inventory. Dapat dilihat bahwa hasil
dari perhitungan yang telah kami lakukan yaitu sebesar Rp.
612.163.886.355,02 dengan komponen Ongkos Beli Rp.
611.850.120.000,00, Ongkos Pesan Rp 100.000.000,00, Ongkos Simpan
Rp. 167.766.355,02, dan Ongkos Kekurangan Rp 46.000.000,00.
Safety Stock
84320 unit Model Q - Lost Sales
12257 unit Model P - Back Order
Table 4 22 Perhitungan safety stock
4.7.3 Stock-Tacking
Solusi perbaikan terhadap stocktacking jika terdapat
ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya, apabila ditemukan selisih antara
stok yang ada pada sistem JIVA dengan actual fisik barang maka akan
dilakukan perhitungan ulang dengan orang yang berbeda . Jika hasil
penghitungan ulang (kedua) sama seperti penghitung pertama dan
hasilnya berbeda dengan sistem maka admin inventory akan
mengeluarkan form verifikasi, namun jika penghitungan pertama dan
penghitung kedua berbeda dan penghitungan kedua sama dengan
sistem maka yang dianggap sah adalah penghitung kedua. Dilaporkan
jika terjadi kehilangan. Kebijakan jika terjadi ketidaksesuaian. Bisa
dijadikan usulan perbaikan jika salah. Untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan.
5.1 Kesimpulan
Proses persediaan optimum dalam PT. Cahaya Putera Asa Keramik,
perusahaan memiliki permintaan dari customer tidak bias ditentukan secara
pasti dan berfluktuasi sesuai dengan kebutuhan konsumennya, walaupun
demikian ketidakpastian ini memiliki pola tertentu yang dicirikan dengan nilai
sentral, nilai sebaran dan pola distribusinya yang dapat diprediksi. Dengan
menetapkan cadangan pengaman sebanyak 75% dari keramik yang di produksi
per periode tertentu PT. Cahaya Putera Asa Keramik mampu memenuhi
kebutuhan pelanggan apabila permintaan sangat melonjak tinggi. Namun, yang
terjadi pada perusahaan mengalami persediaan barang jadi yang menumpuk di
gudang. Solusi perbaikan terhadap persediaan jika terdapat ketidaksesuaian,
apabila dalam perusahaan mengalami kerugian akibat persediaan barang jadi
yang menumpuk, perusahaan sebaiknya meminimalisasi resiko yang di
timbulkan oleh pengiriman barang yang telat sehingga produk jadi yang berada
pada gudang menjadi tidak menumpuk dan menjadi optimal.
Pada PT. Cahaya Putera Asa Keramik dalam menentukan stock
pengaman (Safety Stock) yang harus dimiliki oleh perusahaan yaitu sebesar
75% dari hasil produksi pada periode tertentu. Hal ini juga dilakukan
perusahaan karena untuk mengantisipasi adanya permintaan yang tinggi,
sehingga perusahaan dapat segera mengirim produk yang di pesan customer
tanpa harus menunggu waktu proses produksi yang lama. Dikarenakan PT.
Cahayaputra Asa Keramik ini melakukan proses produksi yang tidak pernah
berhenti dalam artian menerapkan sistem kerja Shift, sehingga perusahaan akan
terus menerus melakukan produksi keramik.
PT. Cahayaputra Asa Keramik dalam melakukan pengecekan stok
barang di gudang sudah menggunakan Sistem informasi persediaan yang
bernama JIVA. Sistem tersebut dapat menghitung secara otomatis berapa
jumlah stok barang yang ada di gudang pada saat itu juga. Namun pihak gudang
juga akan melakukan pengecekan stok secara langsung atau manual (fisik),
sehingga data antara pengecekan manual (fisik) dengan yang berada di sistem
JIVA akan dicocokan, jika ternyata terdapat perbedaan jumlah stok barang
maka pihak gudang akan melakukan adjustment di dalam sistem JIVA tersebut.
Setelah barang sudah terupdate dalam sistem JIVA pihak gudang akan membuat
laporan yang berisikan tanggal pengupdetan stok barang dalam sistem, jenis
barang yang memiliki selisih antara data sistem dengan data fisik, serta jumlah
stok barang dan status barang yang ada digudang.