Kelompok 2 Makalah Pengukuran Panjang
Kelompok 2 Makalah Pengukuran Panjang
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“Matematika Geometri”
Dosen pengampu :
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT atas berkat dan rahmat-Nya
dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun
agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Pengukuran Panjang” yang penulis sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Matematika Geometri di Universitas Muhammadiyah
Gresik.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................................... i
Bab 1 Pendahuluan
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9
B. Saran ........................................................................................................................... 10
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengukuran adalah suatu dasar bagian dasar atau fundamental dalam ilmu matematika,
fisika, dan kebanyakan ilmu sains lainnya. Pengukuran dapat didefinisikan sebagi suatu proses
membandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang sejenis yang telah disepakati sebagai
acuan, misalnya untuk mengukur panjang dapat digunakan alat ukur penggaris, mikrometer
sekrup, jangka sorong dll. Dalam pengukuran terdapat dua jenis satuan yaitu satuan baku dan
satuan tidak baku. Penggaris merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya
baku dan telah disepakati. Bukan hanya dalam ilmu sains, pengukuran baik secara sadar
maupun tidak sadar juga memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan sehari-hari. .Oleh
karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan pernah bisa lepas dari
kehidupan manusia. Karena dengan pengukuran ini,pekerjaan manusia dapat menjadi lebih
mudah, tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau kehilangan,
dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai hasil yang diharapkan
dengan maksimal.
B. RUMUSAN MAKALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengukuran panjang ?
2. Apakah jenis – jenis satuan ?
3. Bagaimana pengertian, fungsi, dan cara kerja pengukuran panjang ?
4. Bagaimana contoh soal tentang pengukuran panjang ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui definisi pengukuran panjang
2. Untuk mengetahui jenis – jenis satuan
3. Untuk mengetahui fungsi, cara kerja
4. Untuk mengetahui contoh soal pengukuran panjang
1
BAB 2
KAJIAN TEORI
2
2. Satuan Tidak Baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan (Miroah, 2012). Satuan tidak baku adalah
satuan yang digunakan oleh masyarakat setempat (Wijaya, 2006). Satuan tidak baku adalah
satuan yang digunakan khusus didaerah daerah tertentu (Suwartini, 2010). Dari pengertian
diatas dapat disimpulkan bahwa satuan tidak baku adalah satuan satuan yang digunakan oleh
masyarakat setempat, satuan ukuran tidak baku untuk mengukur panjang antara lain : jengkal,
hasta, depa, langkah, dan mengukur dengan benda-benda lain yang ada disekitar kita seperti
sedotan, pensil, atau batang korek api (Nurhasanah, 2019).
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil dengan ketelitian sampai
0,1 cm atau 1 mm. (Sakinah, 2020). Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm (Fahamsya, 2015). Mistar adalah alat mengukur panjang yang
digunakan untuk nilai orde 10 cm (Nsution, 2019). Mistar adalah alat ukur panjang yang sering
digunakan (Abdullah, 2007). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mistar adalah
alat ukur panjang yang sering digunakan yang memiliki ketelitian 1 mm. Mistar atau pengaris
digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar (Hawa,
2020).
Cara mengukur menggunakan mistar adalah sebagai berikut :
Kita letakkan salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar. Panjang benda dapat
diketahui dari pembacaan skala mistar pada ujung benda yang lain. Kadangkala ujung benda
tidak dapat sejajar dengan skala mistar. Jika demikian pembacaan dilakukan pada skala yang
3
terdekat dengan ujung benda tersebut. Skala terkecil pada mistar kayu adalah 1 cm, sedangkan
skala terkecil pada mistar plastic adalah 1 mm. Panjang minimal yang dapat diukur dengan
teliti oleh mistar kayu adalah 1 cm. Panjang minimal yang dapat diukur dengan teliti oleh
mistar plastic adalah 1 mm (Abdullah, 2007).
2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur dengan ketelitian yang tinngi jangka sorong mempunyai
dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang sorong (Nurhasanah, 2019). Jangka sorong adalah
alat ukur dimensi yang mampu mengukur jarak, kedalaman dan diameter suatu objek (Astuti,
2020). Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur
panjang suatu benda berbeda dengan ketelitian hingga 0,1 mm (Nsution, 2019). Jangka sorong
adalah alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm (Fahamsya, 2015).
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda – benda yang lebih kecil
(Mundilarto, 2006). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jangka sorong adalah alat
untuk mengukur panjang yang mempunyai skala terkecil 0,01 cm. Jangka sorong digunakan
untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa (Hawa, 2020).
Cara mengukur menggunakan jangka sorong adalah :
• Tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius. Jika
tidak dapat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil. Misalnya,
pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius berada di antara
2,4 dan 2,5. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 2,4 cm.
• Cari garis pada skala nonius yang tepat berhimpit dengan salah satu garis pada skala tetap
(Abdullah, 2007).
4
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur linier yang mempunyai kecermatan yang lebih
tinggi dari pada mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0,01 mm (Purnomo, 2013).
Mikrometer skrup adalah alat ukur yang ketelitianya sangat tinggi (Nurhasanah, 2019).
Mekrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang
relative kecil. Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan benda
yang sangat tipis (Hartanto, 2013). Dari pengertian diatas bahwa mikrometer sekrup adalah
alat ukur yang yang digunakan mengukur diameter benda yang kecil atau benda yang sangat
tipis. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur mengukur tebal plat logam ataupun
diameter silinder kawat (Hawa, 2020).
Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut :
• Tentuka pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak tetap berhimpit,
gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil. Misalkan, pembacaan skala tetap yang
dibatasi olah skala putar lebih dari 8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang
digunakan adalah 8 mm.
• Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala tetap. Misalkan,
garis 43 pada skala putar sejajar garis mendatar pada skala tetap. Besarnya hasil
pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali skala putar ( 43 x 0,01 mm = 0,43 mm ).
• Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh Panjang benda yang dimaksud adalah
( 8 + 0,43 ) mm = 8,43 mm (Abdullah, 2007).
5
Alat ukur satuan tidak baku yang bisa digunakan seperti :
1. Jengkal
Jengkal adalah pengukuran menggunakan jarak paling panjang antara ujung jempol
tangan dengan ujung kelingking tangan (Rodiyah, 2020). Jengkal adalah jarak antara ujung ibu
jari telunjuk ketika direntangkan (Hawa, 2020). Jengkal adalah jarak terpanjang antara ujung
jempol tangan dengan ujung kelingking (Nurhasanah, 2019). Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa jengkal adalah mengukur menggunakan jarak antara ujung jempol tangan
dengan ujung kelingking tangan.
2. Hasta
Hasta adalah pengukuran yang menggunakan lengan bawah dari siku sampai di ujung
jari tengah (Rodiyah, 2020). Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika
direntangkan (Hawa, 2020). Hasta adalah jarak dari ujung jari tengah sampai dengan ujung
sikut (Nurhasanah, 2019). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasta adalah
mengukur menggunakan jarak ujung jari tengah dan siku lengan.
6
3. Depa
Depa adalah pengukuran yang menggunakan kedua belah tangan dari ujung jari tengah
kanan sampai ke ujung jari tengah kiri (Rodiyah, 2020). Depa adalah jarak antara ujung jari
tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
(Hawa, 2020). Depa adalah ukuran panjang yang dilakukan dengan kedua belah tangan dari
ujung jari tengah salah satu tangan sampai ke ujung jari tengah tangan yang lain (Nurhasanah,
2019). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa depa adalah mengukur menggunakan
kedua tangan dari ujung jari tengah kanan sampai jari tengah kiri.
Pembahasan :
Skala utama menunjukkan angka 5,3 cm, maka x = 5,3 cm
Skala nonius menunjukkan angka 0,07 cm, maka y = 0,07 cm
Panjang benda = x + y = ( 5,3 + 0,07 ) cm = 5,37 cm
7
2. Hasil pengukuran yang diperlihatkan oleh mikrometer sekrup berikut adalah …..
Pembahasan :
Skala utama menunjukkan angka 5 mm, maka x = 5 mm
Skala nonius menunjukkan angka 0,18 mm, maka y = 0,18 mm
Panjang benda = x + y = ( 5 + 0,18 ) mm = 5,18 mm
8
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengukuran panjang adalah sebuah benda yang diukur dengan alat ukur panjang yang
digunakan sebagai satuan.
2. Jenis – jenis satuan :
Satuan baku adalah satuan yang telah ditetapkan secara internasional sebagai satuan
pengukuran. Satuan baku yang digunakan untuk mengukur panjang antara lain: kilometer
(km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), sentimeter (cm),
milimeter (mm). Satuan tidak baku adalah satuan satuan yang digunakan oleh masyarakat
setempat, satuan ukuran tidak baku untuk mengukur panjang antara lain : jengkal, hasta,
depa, langkah, dan mengukur dengan benda-benda lain yang ada disekitar kita seperti
sedotan, pensil, atau batang korek api,
3. Alat ukur satuan baku yang bisa digunakan seperti :
a. Mistar adalah alat ukur panjang yang sering digunakan yang memiliki ketelitian 1
mm. Mistar atau pengaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam
proses belajar mengajar. Cara mengukur menggunakan mistar adalah kita letakkan
salah satu ujung benda itu sejajar dengan skala nol mistar.
b. Jangka sorong adalah alat untuk mengukur panjang yang mempunyai skala terkecil
0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter
bagian dalam sebuah pipa. Cara mengukur menggunakan jangka sorong adalah
tentukan pembacaan skala tetap yang sejajar dengan angka nol pada skala nonius. Jika
tidak dapat sejajar, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
c. Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang yang digunakan mengukur diameter benda
yang kecil atau benda yang sangat tipis. Mikrometer sering digunakan untuk
mengukur mengukur tebal plat logam ataupun diameter silinder kawat. Cara
mengukur menggunakan mikrometer sekrup adalah tentuka pembacaan skala tetap
yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak tetap berhimpit, gunakan pembacaan skala
terdekat yang lebih kecil.
9
Alat ukur satuan tidak baku yang bisa digunakan seperti :
a. Jengkal adalah mengukur menggunakan jarak antara ujung jempol tangan dengan
ujung kelingking tangan.
b. Hasta adalah mengukur menggunakan jarak ujung jari tengah dan siku lengan.
c. Depa adalah mengukur menggunakan kedua tangan dari ujung jari tengah kanan
sampai jari tengah kiri.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan ilmu tentang pengukuran panjang serta
pemahaman yang mendalam mengenai materi – materi yang ada dalam materi pengukuran
panjang. Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memberikan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar pembuatan makalah kedepannya dapat lebih baik lagi dan
semoga makalah ini dapat berguna buat para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, m. (2007). Ipa Terpadu SMP dan Mts. Ciracas Jakarta: Esis.
Astuti, E. T. (2020). Pelatihan Penggunaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong dan Mikrometer Skrup
di SMK Sasmita Pamulang. Tanggerang Selatan: Universitas Pamulang Tanggerang Selatan.
Fahamsya, S. (2015). Buku Pintar Fisika SMA / MA . IPA. Jakarta: Bintang Wahyu.
Hartanto, H. (2013). Cara Cepat dan Mudah Menguasai Fisika SMP. Jakarta Selatan: Kawah Media.
Hawa, S. (2020). Buku Ajar Berbasis Host Pada Mata Kuliah Pembelajaran Matematika Di Kelas
Rendah Sekolah Dasar. Palembang: Bening Media Publishing.
Miroah. (2012). Pengukuran(kalibrasi) Volume dan Massa Jenis Aluminium. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.
Mukhlis. (2017). Pembelajaran Model Inkluiri Perbimbing Pada Materi Besaran dan Satuan Untuk
Meningkatkan Keterampilan Generik Sains dan Hasil Belajar Mahasiswa. Banda Aceh: UIN
Ar-raniry Banda Aceh.
Mundilarto. (2006). Seri IPA Fisika 1 SMP Kelad VII. Penerbit Yudistira.
Nsution, S. W. (2019). Pengaruh PenguasaanPengukuran Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada
Materi Besaran Dan Satuan. Tapanuli Selatan: Institut Pendidikan Tapanuli Selatan.
Nurhasanah, L. (2019). Seri untuk Anak Mengenal Pengukuran. Bandung: PT Graha Bandung
Kencana.
Rizki, N. (2020). Analisis Kesalahan Newmen Dalam Menjelesaikan Soal Cerita Materi Konfersi
Satuan Dimtsn Satu Aceh Barat. Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-raniry.
Rodiyah, N. (2020). Penerapan Strategi Pembelajaran Permainan Tradisional Pletokan Pada Materi
Pengukuran Panjang Kelas II UPT SDN 76 Gresik. Gresik: Universitas Muhammadiyah Gresik.
Susilawati, D. (2018). Tes dan Pengukuran. Sumedang Jawa Barat: UPI Sumedang Press.
Toybah. (2020). Geometri dan Pengukuran Berbasis Pendekatan Saintifik. Palembang: Bening Media.
Wijaya, A. (2006). Ipa Terpadu SMP / MTS Kls VII A. Jakarta: Grasindo.
11