Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS)
(SPESIFIKASI TEKNIS)
PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU
Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan
Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku
atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang
disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud perbandingan
terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan
salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
PASAL 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA
Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran
setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan Proyek seperti yang
direncanakan dalam gambar-gambar grading dan seperti yang disetujui Ahli.
Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang diterakan
pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum dan titik-titik tolak
untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua biaya
untuk pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang ditentukan pada
gambar-gambar.
PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada
Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa
PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN
Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud
untuk memberikan petunjuk-petunjuknya, maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan
dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.
PASAL 6
PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis dasar yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran
pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru-
juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan dengan pengukuran untuk setiap
bagian pekerjaan yang memerlukannya.
PASAL 7
PEKERJAAN BONGKARAN
PASAL 8
BETON COR DITEMPAT
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pengadaan dan pemasangan dari beton biasa, beton bertulang dengan
penulangannya, bekisting, finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sehubungan
dengan persyaratan, pekerjaan dan sesuai dengan gambar-gambar.
2. BAHAN-BAHAN
Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
1. Agregat
Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yang terhalus sampai kasar pada
umumnya harus sesuai dengan persyaratan didalam SKSNI S-04-1989-F.
Agregat harus disimpan sedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasi oleh
bahan-bahan yang dapat merusak.
Agregat halus (pasir) dan agregat kasar (koral) harus disimpan dalam tempat-
tempat yang terpisah.
Semen ini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zak yang tertutup oleh
Pabrik dan terlindung serta harus dalam jumlah sesuai dengan urutan
pengirimannya.
3. Pembesian/Penulangan
Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara sedemikian rupa,
sehingga bebas dari hubungan langsung dengan tanah lembab maupun basah.
Juga besi penulangan harus disimpan berkelompok berdasarkan ukuran masing-
masing.
Besi penulangan rata harus sesuai dengan persyaratan dalam SII 0136-84.
4. Kawat Pengikat
Harus berukuran minimal 1 mm seperti yang disyaratkan dalam SNI 0040-87-
A.
5. Air
Air harus bersih dan segar sesuai dengan persyaratan dalam S-04-1989-F.
6. Bekisting
Bekisting dibuat dari kayu jenis "Borneo"/Meranti Merah (Shorea SP)
atau jenis lain yang setaraf dan disetujui Konsultan Pengawas terpasang kuat,
tidak berubah posisi maupun bentuk selama pengecoran dilaksanakan.
Atas persetujuan Konsultan Pengawas, papan bekisting jenis ini dapat dipakai
sampai dengan 2 (dua) kali pengecoran.
3. PELAKSANAAN
1. Proporsi
Kecuali bila disebutkan lain, maka campuran dari beton harus sedemikian
sehingga mencapai kekuatan tekan karakteristik benda uji kubus pada umur 28
hari sebesar 175 kg/cm2 untuk struktur beton utama.
2. Pengecoran Beton
Sebelum pengecoran dimulai Pemborong harus sudah mempersiapkan seluruh
stek-stek maupun anker-anker yang diperlukan.
Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 meter
1. Umum
Lingkup Pekerjaan :
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelaksanaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan jalan untuk paving block. Ada beberapa
hal yang terkait dalam pekerjaan ini yaitu :
a. Pembersihan lahan
b. Persiapan tanah untuk timbunan
c. Pekerjaan pemadatan
d. Pembuatan lapis pasir
e. Pemasangan paving block
2. Bahan-Bahan
Bahan Lapis Pasir untuk Paving Block
a. Sumber Bahan
Kontraktor harus mencari lokasi sumber bahan untuk lapis ini biaya dari
pencarian dan pekerjaan muat, angkut, bongkar ke lokasi pekerjaan harus
sudah diperhitungkan dalam penawaran Kontraktor. Kontrak harus melaporkan
lokasi tersebut kepada Konsultan Pengawas secepatnya secara tertulis disertai
keterangan tentang kualitas bahan, perkiraan kuantitas bahan dan rencana
operasi pengangkutan bahan ke lokasi proyek. Bahan tersebut harus memenuhi
persyaratan dalam spesifikasi.
c. Bahan pasir dapat berbentuk runcing lebih baik karena memberikan hasil yang
stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar air yang lebih ketat pada
saat pemadatan. Butir pasir yang berbentuk runcing lebih baik karena
membersihkan hasil yang stabil, tetapi juga memerlukan pengontrolan kadar
air lebih ketat pada saat pemedatan. Untuk menghindarkan karakteristik
pemadatan yang berbeda-beda harus diusahakan agar sumber dari pasir
tersebut adalah satu.
3. Pelaksanaan
3.1 Pekerjaan Timbunan Tanah
Bahan timbunan harus baik untuk pekerjaan lapisan jalan, jika dipadatkan harus
dapat mencapai hasil nilai CBR minimal yang disyaratkan sebesar 6 %. Jika digunakan
bahan timbunan yang tidak atau kurang baik dan tidak tercapai nilai CBR minimal
tersebut, ini harus dibongkar dan diganti dengan bahan yang baik tanpa adanya
tambahan pembiayaan untuk itu. Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan
Pengawas tentang tahapan-tahapan persiapan untuk pekerjaan subgrade dan
Kontraktor harus mengulangi pekerjaan pemadatan, jika dianggap perlu, untuk
tercapainya derajat kepadatan yang diinginkan atau disyaratkan. Sebelum
dipadatkan, dalamnya suatu lapisan yang akan dipadatkan tidak boleh lebih dari 20
cm. Setiap lapisan lepas harus dipadatkan dengan stamper yang ukurannya telah
ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Pemadatan harus dimulai dari tepi timbunan
dengan arah longitudinal, kemudian menggeser kearah sebelah dalam (ketengah
jalan). Lapisan terakhir harus diselesaikan dalam keadaan rata atau halus sampai
pada suatu lapisan dengan kerataan yang diinginkan.
c. Pemadatan Awal :
Alat kompaksi untuk keperluan ini harus merupakan "mechanical flat plate
vibrator", dengan karekteristik sebagai berikut :
- Plat dasar mempunyai luas : 0,25 - 0,50 m2.
- Gaya pemadatan yang dapat diberikan sebesar 1,5 ton sampai 2,0 ton.
- Frekuensi getaran : 75 - 100 Hz.
Paving Block harus terletak dengan mantap diatas bedding sand. Pemadatan
harus dilakukan segera setelah pemasangan paving block dengan minimal 2
passes. Jarak antara bagian yang dipadatkan sampai bagian dimana sedang
dilakukan pemasangan block tidak boleh kurang dari 1,50 m. Adalah sangat
penting untuk memadatkan bedding sand segera setelah pemasangan block
sehingga dapat dihindari berpindahnya pasir yang masih dalam keadaan lepas
karena bergeraknya block yang tidak diletakkan dengan baik atau adanya air
yang mengalir ketempat tersebut. Pemadatan harus diulangi pada daerah
selebar 1,00 m diukur dari akhir pemasangan / pemadatan yang
dilakukan pada hari sebelumnya melanjutkan dengan pekerjaan selanjutnya.
Semua block yang rusak selama pemadatan dan selama masa pemeliharaan
harus segera diganti dengan yang baru tanpa adanya biaya
tambahan.Pejalan kaki boleh menggunakan jalan concrete block ini setelah
pemadatan awal sebelum penghamparan pasir pengisi, tetapi sebiknya setelah
sambungan atau celah antar block terisi pasir dan dipadatkan.
e. Lubang / alur pada grass block harus diisi dengan tanah subur hingga ke
dasar block, guna penanaman rumput.
f. Toleransi :
Toleransi ukuran bahan :
Bahan harus mempunyai panjang dan lebar yang seragam
dengan toleransi maximum tidak lebih dari 3 mm terhadap tebal nominalnya.
Toleransi kerataan permukaan jalan.Toleransi kerataan permukaan akhir level
block harus 10 mm dari permukaan yang tercantum
dalam gambar, sehubungan dengan peil permukaan saluran air dll.
Deviasi diukur dengan jidar lurus sepanjang 3 meter atau tempalte tidak boleh
melebihi 8 mm dan perbedaan level dari satu block terhadap block
disebelahnya tidak boleh melebihi 2 mm.
PASAL 10
PEKERJAAN KANSTIN
1. Syarat Bahan
a. Kanstin
beton pracetak, spesifikasi 400x150x250 kualitas setara Cisangkan.
b. Bahan plesteran mengacu pada Pasal Pekerjaan Plesteran.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan kanstein sesuai gambar yang direncanakan.
b. Setting posisi dan elevasi di lapangan.
3. Syarat Pelaksanaan:
1. Alas pemasangan kanstin adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3 ps, dengan
ketebalan sesuai dengan detail gambar.
2. Pekerjaan pemasangan kanstin harus sesuai dengan detail gambar.
3. Permukaan plesteran/pasangan kanstin harus rata, lurus, pertemuan antara
satu dengan yang lainnya harus pas tanpa ada pergeseran profilan. Bagian-
bagian tertentu misal sudut pertemuan dsb, harus dibuat sesuai ukuran yang
diperlukan dengan mutu yang sama
PASAL 11
PASANGAN BATU BATA
1. LINGKUP PEKERJAAN
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan
semua pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar.
2. BAHAN-BAHAN
1. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih sesuai
dengan persyaratan berlaku.
Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut diatas, maka
Konsultan Pengawas dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal
dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
Bahan yang tidak sesuai akan ditolak dan segera disingkirkan dari lapangan.
4. PELAKSANAAN
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang rata, tegak dan lajur dan
penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak
diperlihatkan dalam gambar-gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus
sambungan dengan lajur bawahnya.
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus
ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
PASAL 12
PLESTER DAN ACIAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Dalam hal ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan adukan seperti yang dijelaskan
dalam gambar-gambar pelaksanaan.
2. BAHAN-BAHAN
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjan ini terdiri dari :
2. Portland cement
Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membantu dan dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan.
Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan.
3. A i r
Air harus bersih dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti, minyak,
asam, dan unsur organik kecuali ditunjukkan lain, Pemborong harus
menyediakan air kerja atas biaya sendiri.
3. PERENCANAAN
2. A c i a n
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya
pada dinding-dinding yang akan di cat.
4. PELAKSANAAN
1. U m u m
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan
merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal plesteran,
kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleran minimum 15 mm
dan maksimum 25 mm.
2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat
dilaksanakan bila ada izin dari Pengawas.
3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
1. Adukan pasangan bata/batako : lihat Pekerjaan Pemasangan Bata.
2. Plesteran.
2.1. Plesteran ke dinding bata biasa.
A. PENDAHULUAN
Pagar panel beton adalah lembaran berbentuk persegi panjang yang dapat
disusun bersama panel lainnya dan diperkuat dengan bantuan tiang kolom. Panel
beton ini banyak difungsikan sebagai pagar karena susunannya bisa menghasilkan
dinding beton yang kokoh dan tidak kalah dengan beton konvensional. Produk ini
akhirnya banyak digunakan oleh industri untuk membatasi dan melindungi lahannya
dari gangguan luar. Pagar panel beton dibuat dari komposisi campuran beton seperti
semen, pasir, abu batu, dan kerikil. Material ini diproduksi secara massal oleh
pabrik beton pracetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari plat besi.
Pagar panel beton di golongkan sebagai produk beton pracetak basah karena
pembuatannya menggunakan campuran beton basah.
Secara umum, pagar beton precast ini terdiri dari dua komponen utama dan
satu komponen pendukung, yaitu daun panel, tiang kolom dan kawat berduri.
Daun panel beton sendiri memiliki ukuran yang bervariasi. Dimensi panjang 240 cm
dengan ketebalan 5 cm adalah salah satu yang paling banyak digunakan.
Ketinggian tiap panel terdiri dari dua ukuran yaitu 40 cm. Daun panel ini berfungsi
sebagai badan dinding dari pagar beton precast.
Daun panel beton biasanya berbentuk segi empat solid. Namun untuk menyesuaikan
kebutuhan masyarakat, terdapat juga daun panel beton tembus pandang. Jenis ini
adalah panel beton berongga sehingga tidak menghalangi pandangan.
Sementara itu, sebagai komponen yang kedua, tiang kolom juga terbuat dari
campuran beton. Fungsi tiang ini adalah sebagai penjepit dan tumpuan daun panel
agar tetap tegak berdiri. Ukuran panjang tiang kolom ini pun beragam sesuai dengan
ketinggian pemasangan pagar beton precast.
1. Kwalitas beton yang digunakan pada pekerjaan panel beton ini adalah kwalitas
Beton K-225. Serta sudah mempunyai sertifikasi SNI.. Dengan pembesian panel
precast menggunakan besi M4 dan besi dia 8 mm untuk tiangnya.
2. Spesifikasi material yaitu Tiang Beton memiliki Panjang 225 cm dengan ukuran
lebar 18 cm, dan tebal 18 cm. Sedangkan untuk spesifikasi Panel Beton Precast
memiliki panjang 240cm, dengan lebar 40cm, memiliki ketebalan 5 cm.
PASAL 14
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari Kuasa Pengguna Anggaran dan akan diperhitungkan
dalam pekerjaan tambahan.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana
perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi
menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu
lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut
tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.