8031 14841 1 SM
8031 14841 1 SM
ABSTRACT
Participants of this study were a mother and her daughter, which had a communication problem. The
purpose of this study was to determine the effect of strategic family therapy in an effort to increase the
adaptive communication between the daughter and her mother. The interventions hadfour sessions with a
given task to be performed by each member of the family. After the intervention ended, it showed that the
communication between family members became more open, aware of others needs. Each member of the
family could shape a new behavior that has been agreed despite of some tasks that have not been done.
ABSTRAK
Subjek dalam kasus keluarga ini adalah seorang ibu dan anak kedua yang mengalami persoalan komunikasi
keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategic family therapy dalam upaya
meningkatkan komunikasi yang adaptif antara anak dan ibu. Intervensi dilakukan sebanyak empat sesi
dimana diberikan tugas yang telah dirancang dan disepakati untuk dilakukan oleh masing-masing anggota
keluarga. Setelah proses intervensi berakhir, maka didapatkan hasil bahwa hubungan komunikasi antar
anggota keluarga satu dengan yang lainnya menjadi lebih terbuka terhadap kebutuhan masing-masing
anggota keluarga. Selain itu, masing-masing anggota keluarga mampu membentuk perilaku baru yang telah
disepakati walaupun dari beberapa tugas rumah ada beberapa tugas yang belum dilakukan.
Keluarga inti secara tradisional di- menjaga struktur mereka, sistem keluarga
pandang sebagai sekelompok orang yang memiliki aturan, prinsip-prinsip yang
dihubungkan oleh ikatan darah dan ikat- memungkinkan mereka untuk melakukan
an hukum. Fungsi keluarga adalah seba- tugas-tugas hidup sehari-hari. Beberapa
gai tempat saling bertukar antara anggota peraturan yang dinegosiasikan secara
keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik terbuka dan terang-terangan, sedangkan
dan emosional setiap individu. Untuk yang lain terucap dan rahasia. Keluarga
ayah, yang selalu menjadi perantara dagangannya dari pagi hingga sore hari.
komunikasi antara anak kedua dengan Ia sudah enam kali melamar pekerjaan
ibu. Hubungan ini menjadi semakin yang baru, namun belum mendapatkan
buruk setelah ayah meninggal. panggilan kerja. Ia merasa sendiri meng-
Semenjak saat itu ibu menjadi hadapi masalah yang dihadapinya dan
sering marah-marah hanya karena memilih untuk keluar dari rumah dan
masalah kecil, murung dan berbicara berkumpul dengan teman-temannya. Se-
dengan tetangga tanpa mengenal waktu, lain itu ketika berada di rumah, ia lebih
serta sering mengatakan kalau ayah banyak menghabiskan waktu didalam
subjek sudah pensiun dan meninggal kamar untuk menunjukkan pada ibu jika
secara mendadak. Kebiasaan makan dirinya tertekan.
bersama dan berkumpul dengan keluarga Ketidaknyamanan dalam keluarga
sudah tidak pernah lagi. Anak kedua tersebut tidak hanya dirasakan oleh anak
pernah mencoba menyampaikan keluh- kedua tetapi juga dirasakan oleh ibu. Ia
annya kepada ibu yang tidak perhatian mengeluhkan bahwa anak kedua tidak
dengannya, namun ibu tidak terlalu memahami kondisi keuangan keluarga
memperdulikan ketika berbicara. Hal ini yang sudah berubah. Ibu berperan seba-
membuat hubungan antara ibu dan anak gai pencari nafkah sekaligus mengurus
menjadi kurang komunikasi dan menjadi kedua anaknya setelah suaminya mening-
sering selisih paham. gal. Ia mengeluhkan bahwa selama ini
Perilaku antara ibu dan anak ini anaknya tidak memiliki inisiatif untuk
cenderung buruk dimana anak kedua membantunya dalam menambah pen-
kadang mencoba memulai pembicaraan dapatan keluarga. Ibu kesal melihat anak-
terlebih dulu, namun kurang mendapat- nya yang lebih memilih berkumpul deng-
kan perhatian dari ibunya. Bahkan, ia an teman-temannya dan menghabiskan
dipandang sebagai anak yang bodoh waktu dengan mengirimkan barang da-
karena tidak kunjung mendapatkan pe- gangan seharian tanpa memperdulikan
kerjaan setelah mengundurkan diri dua kondisi ibu yang membutuhkan bantuan
tahun dari pekerjaannya. Hal ini mem- dan dukungan keluarga. Ia menghindar
buat anak kedua sakit hati. Ia merasa berkomunikasi dan terkadang lebih me-
putus asa mengajak ibu berkomunikasi. milih berkumpul dengan ibu-ibu tetangga
Sebagai pelampiasan, ia sering pergi untuk mengusir kesepiannya. Ia ber-
keluar rumah untuk mengantar barang harap, anak kedua sadar akan kewa-
jibannya dan mau lebih berusaha dengan coba mengajak bicara ibunya terlebih
mencoba mencari pekerjaan yang pasti dahulu atau menonton acara televisi
agar dapat memiliki penghasilan tetap kesukaan bersama-sama.
setiap bulannya dan lebih banyak meng- Permasalahan yang terjadi pada
habiskan waktu bersama dirinya di subjek karena perubahan tahapan kehi-
rumah. dupan atau family life cycle. Saat ayah
Anak pertama juga merasa tidak meninggal, anak kedua memutuskan ber-
betah berada di dalam rumah karena henti bekerja dan masih belum mem-
sering menyaksikan anak kedua dan ibu punyai pekerjaan tetap lagi hingga se-
bertengkar dan tidak bertegur sapa. Anak karang. Ia menggantungkan perekonomi-
pertama merasa kondisi keluarganya an keluarga dengan berjualan melalui
sudah berubah, adik dan ibunya sibuk online shop. Selain itu mantan calon
dengan urusan masing-masing, dimana suami subjek juga membatalkan per-
anak kedua lebih senang menghabiskan nikahan secara tiba-tiba. Sedangkan ibu
waktunya diluar rumah dan kamar tidur, masih belum bisa memahami kondisi
sedangkan ibunya juga lebih sering anak kedua yang sudah berusaha
menghabiskan waktunya dengan berkum- mencari pekerjaan disela-sela berjualan
pul dengan tetangga. Anak kedua dan melalui online shop. Hal ini membuat
ibunya tidak pernah lagi makan bersama saat berkumpul keluarga bersama seperti
saat berkumpul di sore hari, walaupun makan, sering terjadi perdebatan. Anak
sekedar menonton televisi bersama. Anak kedua merasa ibunya tidak bisa mengerti
pertama mengatakan jika dia lebih per- kondisi dirinya. Untuk menghindari per-
hatian dengan ibunya, seharusnya adik debatan yang sering terjadi antara dirinya
perempuannya bisa mengerti kondisi ibu dan ibu, anak kedua memilih lebih sering
seperti dirinya. Ia mengutarakan bahwa menghabiskan waktu di kamar dan
hubungannya dengan ibunya biasa saja, menghindar berbicara secara langsung
namun melihat hubungan antara adik jika berpapasan dengan ibunya.
dan ibunya yang kurang harmonis, Anak pertama menganggap waktu
membuatnya merasa bosan jika berada berkumpul keluarga sudah tidak ada lagi.
dirumah. Anak pertama menyatakan ibu Selain itu, ibu juga sering mengadukan
terkadang juga kurang memperhatikan masalah adik, sehingga ia sering menegur
dirinya, namun hal ini tidak terlalu tanpa mendengarkan penjelasan dari adik
mengganggunya. Ia selalu berusaha men- perempuannya dulu. Akibat dari per-
ubahan tahapan kehidupan ini, keluarga laku yang bermasalah merupakan usaha
mengalami krisis situasional yang meru- individu untuk mencapai kekuasaan dan
sak inti dari perkembangan keluarga atau rasa aman.
disfungsi keluarga. Berdasarkan hasil asesmen diketa-
Permasalahan yang terjadi tidak hui bahwa permasalahan dalam keluarga
kunjung ada solusi sehingga menjadi ini karena tahap kehidupan keluarga
masalah antar anggota keluarga yang family life cycle dan function of the
mengakibatkan pola komunikasi antar symptom sehingga komunikasi antar
anggota keluarga tidak sehat. Anak kedua anggota keluarga tidak terjalin dengan
dan ibu sering terlibat pertengkaran. baik. Keadaan ini telah berlangsung tiga
Permasalahan dalam keluarga merupakan tahun dan membuat anggota keluarga
gejala interpersonal atau function of sym- merasa tidak nyaman dengan suasana
ptom yang dinyatakan dengan tingkah dirumah.
laku atau perlakuan yang terjadi dalam Salah satu upaya mengatasi per-
keluarga. Anak kedua merasa putus asa soalan antar anggota keluarga adalah
untuk mengajak ibu berkomunikasi. Ia dengan menggunakan strategic family
lebih sering menghabiskan waktu di therapy. Intervensi ini langsung mena-
kamar dan berkeliling mengantar pesan- ngani masalah-masalah yang ada di
an barang dari pagi sampai sore. Ketika dalam keluarga, yaitu fokus pada pola
sudah dirumah, ia juga menghindari komunikasi keluarga yang digunakan saat
berbicara dengan ibu. Bagi anak kedua, ini dan treatment goals berasal dari masa-
anak pertama juga kurang bisa diajak lah atau gejala yang ditampakkan (Winek,
komunikasi dengan baik, karena anak 2012). Dalam upaya memperbaiki pola
pertama dipandang lebih memihak pada hubungan/interaksi dalam keluarga ini
ibu, sehingga anak kedua merasa ke- perlu diberikan strategic family therapy
hilangan kehangatan dalam keluarga untuk membantu keluarga dalam menye-
semenjak ayahnya meninggal. lesaikan berbagai masalah dan mengatasi
Menurut Haley dan Madanes masalah interpersonal yang berhubungan
(Winek, 2012), keluarga bermasalah dengan keluarga sehingga terapi ini
sebagai akibat dinamika dan struktur ke- dirancang untuk memecahkan permasa-
luarga yang mengalami disfungsi. Peri- lahan keluarga (Carr, 2006).
Kematian ayah
memperkeruh
hubungan anak
Waktu kedua dan ibu
kebersamaan Anak kedua
keluarga menjadi sering berselisih
berkurang paham dengan
ibu
membuat anak pertama sedih karena adik kan diri dari pekerjaannya tidak kunjung
dan ibunya sering bertengkar dan tidak mendapatkan pekerjaan. Ia kemudian
meluangkan waktunya untuk berkumpul. sibuk dengan berjualan online shop dan
Anak pertama sedih melihat kon- mengantarkan barang dagangannya dari
disi adik dan ibunya yang selalu ber- pagi hingga sore hari. Ibu MN lebih
tengkar membuatnya bosan berada sering berada diluar rumah dan ber-
dirumah, menangis saat menyampaikan bincang dengan para tetangganya. Hal ini
rasa sedihnya melihat adik dan ibunya membuat anak kedua merasa kurang
bertengkar, terapis mencoba menenang- mendapat perhatian dan sering berdebat
kan anak pertama. Kemudian ibu meng- dengan ibu, sehingga anak kedua
akui bahwa kebiasaan dirumah dan memilih untuk menghabiskan waktunya
komunikasi antar keluarga menjadi ber- dikamar dan menghindar berbicara
kurang sehingga memicu konflik dalam langsung saat berpapasan dengan ibunya
keluarga namun ibu mengatakan bahwa untuk menghindari pertengkaran dengan
dirinya mencari kesibukan semata-mata ibu.
hanya ingin membahagiakan keluarga- Ibu sengaja mengurangi komuni-
nya. kasi dengan anak kedua agar anak kedua
Sesi berikutnya dilanjutkan dengan menyadari kesalahannya dan berubah.
defining desires changes. Terapis menje- Anak pertama merasa bosan berada
laskan kepada masing-masing subjek me- dirumah dan ibunya kurang memper-
ngenai permasalahan dan perilaku yang hatikan dirinya. Namun hal ini tidak
menyebabkan masalah dalam keluarga. terlalu mengganggu anak pertama, ia
dimana ada perubahan tahap kehidupan sebisa mungkin selalu berusaha mencoba
keluarga yaitu saat Ibu kehilangan suami mengajak ibunya berkomunikasi terlebih
karena meninggal mendadak sehingga dahulu atau menonton acara televisi
mempengaruhi ekonomi keluarga, yang bersama-sama. Selanjutnya, untuk meng-
mengharuskan ibu menjadi ibu sekaligus akhiri sesi, terapis menanyakan kepada
bapak sebagai pengganti suaminya. Ibu masing-masing anggota keluarga menge-
hanya sebagai ibu rumah tangga dan nai perubahan perilaku yang diharapkan
tidak bekerja sehingga hanya mengandal- untuk mengatasi permasalahan yang
kan uang pensiun dari suaminya untuk terjadi.
memenuhi kebutuhan keluarga. Pada sisi Pada sesi ending interview, per-
lain, semenjak anak kedua mengundur- ubahan perilaku yang diharapkan itu
Anak kedua juga mengungkapkan jika anggota keluarga satu sama lainnya
dirinya selama dua hari terakhir tidur menjadi lebih terbuka akan kebutuhan
bersama dengan ibunya, subjek masing-masing anggota keluarga. Selain
merasakan kehangatan seorang ibu. itu, masing-masing anggota keluarga
mampu membentuk perilaku baru yang
HASIL PENELITIAN telah disepakati, meskipun ada beberapa
tugas yang belum dilakukan. Anak kedua
Pelaksanaan Strategic family thera- satu kali tidak ikut makan siang dirumah
py pada keluarga yang diberikan kepada karena sedang menjalani tes panggilan
keluarga subjek selama empat sesi kerja. Hal ini sudah disampaikan dan
membuat hubungan komunikasi antar mendapat ijin dari ibu.
Sering menghindar saat ber- Menyapa dan menanyakan Walapun pada awal dilakukan
papasan dengan ibu kondisi ibu anak kedua mengatakan diri-
nya merasa kaku, namun anak
kedua terus mencoba mem-
beranikan diri memulai ter-
lebih dahulu untuk berkomu-
nikasi dengan ibu
Saat berkumpul saat makan Saat makan bersama suasana Anak kedua satu kali tidak
bersama sering terjadi per- lebih tenang dan saling ikut makan siang dirumah
debatan berbagi cerita tentang karena sedang menjalani tes
kegiatan sehari-harinya
pang-gilan kerja, hal ini sudah
di-sampaikan dan mendapat
ijin dari ibu MN
Sering menghabiskan waktu Menyediakan waktu berkum- Anak kedua dan ibu mulai
dikamar dan menghindar ber- pul untuk makan bersama dan terbiasa memasak dan makan
bicara secara langsung jika menemani ibu dan anak per- bersama kembali dan meng-
berpapasan dengan ibunya tama menonton televisi habiskan waktu dengan me-
nonton acara televisi kesukaan
bersama
Anak pertama lebih memihak Bisa menerima kondisi anak Anak pertama sering berkun-
pada ibunya kedua dan mem-berikan jung kerumah ibu, dan me-
dukungan pada usaha yang mantau perkembangan hu-
telah dilakukan anak kedua bungan ibu dan anak kedua.
Selain itu, anak pertama juga
memberi beberapa informasi
mengenai lowongan pekerja-
an di berbagai tempat sebagai
dukungan dari dirinya agar
adiknya bisa bersemangat lagi
terapis dengan proses teratment ‘mening- sebagai panutan adik dan perantara bagi
katkan hubungan dengan terapis’ yaitu anak kedua dan ibunya yang akan
mengumpukan beberapa informasi me- bertanggung jawab untuk mengawasi
ngenai bagaimana respon setiap anggota berjalannya kesepakatan tersebut. Ibu
keluarga dapat diarahkan pada sesuatu juga mengetahui pola interaksi mal-
hal yang belum pernah dilakukan se- adaptif yang berulang di dalam keluarga,
belumnya. yaitu pola komunikasi yang tidak efektif
Berdasarkan intervensi yang telah dan menggantinya dengan pola interaksi
dilakukan pada anak kedua dan ibu alternatif.
selama empat sesi pertemuan, mengha- Dalam kasus ini adalah ibu belajar
silkan beberapa hal, yaitu adanya keter- bahwa memarahi ataupun membentak
bukaan antara masing-masing anggota anak kedua tidak akan menghasailkan
keluarga dimana setiap anggota keluarga solusi namun hanya membuat suasana
dapat mengemukakan apa yang selama dalam keluarga semakin keruh, sehingga
ini tidak disukainya terhadap anggota ibu harus mencari bentuk komunikasi
keluarga yang lain dan juga mengatakan yang lebih efektif untuk berbicara dengan
keinginannya. Anak kedua juga dapat anak kedua. Anak pertama mengerti
mengkomunikasikan perasaan kecewa- pentingnya menjadi peran komunikasi
nya kepada ibu karena menganggap ibu dalam menjalankan fungsinya sebagai
memperlakukannya secara tidak adil. Hal panutan adik dan perantara bagi anak
ini karena ibu dianggap anak kedua kedua dan ibunya.
memandang sepele terhadap usahanya Berhasilnya intervensi keluarga ini
untuk mencoba melamar pekerjaan juga dikarenakan kepatuhan dan ke-
diberbagai tempat dan menambah aktifan keluarga dalam mengikuti seluruh
penghasilan tambahan dengan berjualan rangkaian sesi (Kazantzis, Deane, &
online shop. Ronan, 2000; Kernis, Brown, & Brody,
Terbentuknya kesepakatan keluar- 2000). Hal tersebut menandakan kesiap-
ga mengenai apa yang diinginkan ibu an dan kemauan keluarga untuk berubah
dan anak pertama terhadap anak kedua (Kernis, Brown, & Brody, 2000; Burns &
dan keinginan anak kedua terhadap ibu Spangler, 2000).
dan kakak perempuannya. Kesepakatan Komunikasi dalam keluarga men-
ini memiliki aturan dan konsekuensi bagi jadi lebih baik saat masing-masing
yang melanggar dan anak pertama anggota keluarga dapat mengemukakan
Jose´ Szapocznik, S,J.S., Joan A. M., and Szapocznik, J., Hervis, O. E., & Scwartz,
Hendricks, B. (2012). Strategic S. (2003). Strategic family therapy
Family Therapy: An Intervention to for adolescent drug abuse. NIDA
Reduce Adolescent RiskBehavior. Therapy Manuals for Drug Addic-
Miami: American Psychological tion. Rockville: National Institute
Association. Couple and Family on Drug Abuse.