Kelompok 4 - Analisis Common Size
Kelompok 4 - Analisis Common Size
Kelas B – Regular A
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kita mampu menyelesaikan
tugas pembuatan makalah mata kuliah Analisis Lapora Keuangan ini sesuai dengan waktu
yang telah di tentukan.
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penggarapan makalah ini, terutama kepada dosen pengampu kami Ibu
Pusvita Indria Mei Susilowati SE, MSA, Ak, CA Sehingga kami mampu melaksanakan tugas
mata kuliah ini.
Kami juga mohon maaf kepada semuanya apabila dalam makalah yang kami buat ini
kurang maksimal, karena masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan, lebih-lebih
mengenai referensi. Untuk itu kami kelompok 4 sangat menunggu kritik maupun saran dari
semua pembaca agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
KELOMPOK 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Analisis Common Size..........................................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Analisis.................................................................................................3
C. Analisis Common Size.............................................................................................................4
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
A. Kesimpulan............................................................................................................................18
B. Saran.......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena
ingin mengetahui tingkat keuntungan dan tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan
beberapa hal :
1. Menentukan dengan jelas tujuan analisis.
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan
keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan
tersebut.
3. Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang
berkaitan dengan perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah
diatas,baru kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis
seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
Dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut diperlukan
beberapa tolak ukur. Analisis yang biasa dipakai adalah rasio atau indeks yang
merupakan perbandingan di antara data-data keuangan. Analisis rasio keuangan
merupakan alat utama yang dapat digunakan dalam melakukan analisis terhadap
laporan keuangan.
1
Melalui analisis rasio dapat dihasilkan pengukuran dalam bentuk rasio atau
relatif dan bukan dalam angka yang absolut. Dengan demikian dapat mempermudah
dalam melihat perubahanperubahan yang terjadi, apakah menunjukkan arah yang
tetap, meningkat atau bahkan menurun. Faktor-faktor yang paling utama untuk
mendapatkan perhatian analisis adalah tingkat likuiditas, profitabilitas atau
rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas. Likuiditas dapat menunjukkan kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera
dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada
saat ditagih. Profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu. Solvabilitas dapat menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan
tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka
panjang. Aktivitas dapat mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam
menggunakan sumber dayanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan analisis common size?
2. Apa saja tujuan dan manfaat analisis common size ?
3. Bagaimana menganalisa laporan keuangan dengan analisis common size ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Agar mengetahui definisi akan analisis common size.
2. Agar memahami cara membuat analisis common size pada laporan keuangan.
3. Agar mengetahui cara membandingkan laporan keuangan dengan adanya analisis
common size.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya analisis
common size. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis common
size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:
Manfaat analisis common size adalah untuk menilai tepat tidaknya kebijakan
(operasi, investasi, dan pendanaan) yang diambil oleh perusahaan di masa lalu, serta
kemungkinan pengaruhnya terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan di masa
yang akan datang.
Laporan dengan presentase per komponen menunjukan presentase dari total aktiva
yang telah diinvestasikan dalam masing-masing jenis aktiva. Dengan mempelajari
laporan dengan presentase ini dan memperbandingkan dengan rata-rata industri
sebagai keseluruhan dari perusahaan yang sejenis, akan dapat diketahui apakah
investasi kita dalam suatu aktiva melebihi batas-batas yang umum berlaku (over
investment) atau justru masih terlalu kecil (under investment), dengan demikian untuk
periode berikutnya kita dapat mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu
dilakukan, agar investasi kita dalam suatu aktiva tidak terlalu kecil ataupun terlalu
besar.
4
Presentase per komponen yang terdapat pada neraca merupakan presentase per
komponen terhadap total aktiva, sehingga perbandingan secara horizontal dari tahun
ke tahunnya akan menunjukan trend daripada hubungan (trend of relationship), dan
tidak menunjukan ada tidaknya perubahan secara absolut. Perubahan ini dapat dilihat
jika dikembalikan pada data absolutnya. Jadi perubahan dari tahun ke tahun tidak
menunjukan secara pasti adanya perubahan dalam data absolut.
5
6
Tabel : Neraca PT. Ulung
PT. Ulung
Neraca
7
Per 31 Desember 2001, dengan perbandingan tahun 2000 ( ribuan rupiah )
Aktiva Tetap
Tanah Rp205.500 Rp210.000 17,7 18,8
bangunan Rp159.500 Rp146.800 13,8 13,2
inventaris kantor Rp19.000 Rp16.500 1,6 1,5
mesin dan peralatan Rp490.000 Rp454.500 42,3 40,7
akumulasi penyusutan -Rp115.000 -Rp100.800 -9,9 -9
total aktiva tetap Rp759.000 Rp727.000 65,5 65,2
modal sendiri
modal saham Rp400.000 Rp400.000 34,5 35,9
laba ditahan Rp179.880 Rp183.200 15,5 16,4
total modal sendiri Rp579.880 Rp583.200 50 52,3
8
Tabel : Laporan Rugi / Laba PT. Ulung
PT. Ulung
1. Pos-pos didalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva.
Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar
100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing
kategori dinyatakan dalam persentase atas dasar total aktiva atau pasiva
(kategori). Jadi pos Kas yang 31 Desember 2000 bersaldo Rp19.800 bila
dinyatakan dalam persentase komponen menjadi :
9
Saldo kas
= × 100 %
Total Aktiva
Rp 19.800
= × 100 %
Rp 1.115 .700
= 1,8 %
Rp 1.670 .000
= × 100 %
Rp 2.089 .500
= 80 %
Rp23.500 x 100 = 2
Rp1.159.050
Rp1.115.700
10
Surat-surat berharga tahun 2001
Rp1.159.050
Rp45.000 x 100 = 4
Rp1.115.700
Rp1.159.050
11
Rp90.000 x 100 = 8
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
12
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
13
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
14
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
-Rp100.800 x 100 = -9
Rp1.115.700
15
Total aktiva tetap tahun 2001
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
16
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
17
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
18
Utang bank jangka pendek tahun 2000
Rp78.500 x 100 = 7
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
19
Rp221.000 x 100 = 19,8
Rp1.115.700
Rp579.170 x 100 = 50
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp1.159.050
20
Modal saham tahun 2000
oRp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
Rp579.880 x 100 = 50
Rp1.159.050
21
Total modal sendiri tahun 2000
Rp1.115.700
Rp1.159.050
Rp1.115.700
22
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Rp2.550.500
Rp1.670.000 x100 = 80
Rp2.089.500
Rp2.550.500
23
Laba kotor tahun 2000
Rp419.500 x100 = 20
Rp2.089.500
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Rp50.500 x100 = 2
Rp2.550.500
Rp2.089.500
24
Biaya bunga tahun 2001
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Rp2.550.500
25
Total biaya operasi tahun 2000
Rp2.089.500
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Rp2.550.500
26
Rp2.089.500
Rp2.550.500
Rp2.089.500
Dari total aktiva yang di miliki PT. Ulung, proporsi aktiva lancarnya 34,8 % dan
aktiva tetapnya 65,2 %. Dari aktiva lancar yang dimiliki, komponen persediaan
merupakan yang terbesar, yaitu : 18,9 %, terus berturut – turut piutang, investasi pada
surat – surat berharga, biaya yang dibayar di muka, dan terakhir komponen kas. Begitu
juga dalam komponen aktiva tetap, komponen mesin dan peralatan merupakan yang
terbesar, yaitu ; 40,7 %, terus berturut – turut komponen tanah, bangunan dan inventaris
kantor. Pada struktur pembiayaan PT. Ulung, terlihat bahwa 47,7 % perusahaan di
biayai dengan hutang, dan 52,3 % di biayai dengan modal sendiri. Dari komponen
hutang, maka hutang jangka panjang merupakan komponen terbesar, yaitu sebesar 19,8
%, diikuti oleh hutang wesel, hutang bank jangka pendek, hutang dagang, dan terakhir
hutang gaji. Dari struktur modal sendiri, komponen modal dalam bentuk saham sebesar
35,9 %, dan sisanya dalam bentuk laba di tahan, yaitu sebesar 16,4 %.
27
Analisa Common Size tahun 2001 ( Neraca PT. Ulung ).
Pada tahun 2001, dari total aktiva yang dimiliki PT. Ulung, proporsi aktiva lancarnya
sebesar 34,5 %, dan aktiva tetap sebesar 65,5 %. Hal ini tidak terlampau berubah, bila
di bandingkan dengan komposisi pada tahun sebelumnya. Begitu juga pada pos aktiva
lancar, komponen persediaan tetap yang terbesar, yaitu : 18,5 %, dan secara berturut –
turut komponen piutang, investasi pada surat – surat berharga, kas, dan terakhir pada
biaya di bayar di muka. Pada komponen aktiva tetap, komponen mesin dan peralatan
tetap yang terbesar, yaitu : 42,3 %, dan diikuti berturut – turut komponen tanah,
bangunan, dan inventaris kantor. Dari struktur pembiayaan, PT. Ulung di belanjai
dengan hutang sebesar 50 % dan 50 % dari modal sendiri. Dari total hutang, tetap
hutang jangka panjang yang terbesar, yaitu : 18,6 %, seterusnya diikuti oleh hutang
wesel, hutang bank jangka pendek sama dengan hutang dagang, dan terakhir hutang
gaji.
Analisa Common Size tahun 2000 ( laporan rugi / laba PT. Ulung )
Pada struktur modal sendiri, komposisi antara modal saham dengan laba yang di tahan
hampir sama dengan tahun sebelumnya, yaitu : 34,5 % modal saham, dan 15,5 % dalam
bentuk laba yang di tahan. Analisis Common Size tahun 2000 ( laporan rugi / laba PT.
Ulung). Pada komponen laporan rugi / laba, dari total penjualan PT. Ulung, 80 %
merupakan komponen harga pokok penjualan, dan 20 % merupakan laba kotor.
Berturut turut, biaya pemasaran 6,7 % dari penjualan , biaya perjalanan dinas 1,9 %,
beban bunga 2,6 %, biaya operasi lainnya 3,6 %, total biaya operasi 14,8 %, laba
operasi sebelum pajak 5,2 %, pajak !,6 %, dan terakhir laba bersih 3,6 % dari penjualan
yang diperoleh PT.Ulung.
Analisa Common Size tahun 2001 ( laporan rugi / laba PT. Ulung )
Pada tahun 2001, proporsi komponen – komponen yang ada pada laporan rugi / laba
terhadap penjualan mengalami perubahan yang cukup besar bila di bandingkan dengan
tahun sebelumnya, terutama pada komponen harga pokok penjualan, dari 80 % menjadi
70,6 %, laba kotor dari 20 % menjadi 29,4 %.
28
Komponan biaya – biaya operasi tidak terlampau berubah bila di bandingkan dengan
tahun sebelumnya. Laba operasi juga kenaikannya cukup besar, yaitu ; dari 5,2 %
menjadi 13,6 %, pajak juga dari 1,6 % menjadi 4,1 % dan laba bersih dari 3,6 %
menjadi 9,5 % dari total penjualannya. Kenaikan dari komponen-komponen laba kotor,
laba operasi dan laba bersih yang cukup besar, tidak lain disebabkan oleh kenaikan
penjualan dan juga disebabkan oleh proporsi harga pokok penjualan yang mengalami
penurunan, yaitu dari 80% menjadi 70,6% dari penjualan.
29
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu
perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat
mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan
beserta unsure-unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi
keuangan perusahaan atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah
dicapai perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis Common Size adalah analisis yang disusun dengan menghitung tiap-
tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).
Analisa rasio adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan
laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lainnya, yang memberikan gambaran
tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap suatu perusahaan tertentu.
Beberapa isu yang harus dipertimbangkan dalam analisis laporan keuangan
agar laporan keuangan bis diperbandingkan (comparable). Analisis berdasarkan
laporan keuangan yang melibatkan beberapa perbandingan baik terhadap perusahaan
lainnya atau terhadap data pada periode-periodde sebelumnya.
B. Saran
30
31
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Prastowo dan Rifka Julianty. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Konsep dan Apikasi.
Penerbit UPP STIM YKPN:Yogyakarta.
http://magussudrajat.blogspot.com/2010/04/analisis-trend-dan-analisis-common-size.html
32